Anda di halaman 1dari 9

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Sarwahita

PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


BAGI GURU - GURU SE JAKARTA TIMUR

Agus Dudung
Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK

Tujuan Kegiatan ini adalah sebagai berikut:(1) meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai
standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku. (2) Memutakhirkan
kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni untuk memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik. (3) Meningkatkan komitmen guru
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional. (4) Menumbuhkan rasa
cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru. (5) Meningkatkan citra, harkat, dan martabat
profesi guru di masyarakat. (6)Menunjang pengembangan karir guru
Khalayak Sasaran dalam kegiatan ini adalah guru-guru yang akan membuat pengembangan
keprofesian berkelanjutan ( PKB) dalam rangka mengusulkan naik pangkat. Pada pelatihan ini
direncanakan pelaksanaannya sebanyak 4 latihan pertemuan yang masing-masing selama 2 jam. Pada
pertemuan pertama diberikan secara umum tentang pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB)
dalam rangka mengusulkan naik pangkat. Pada pertemuan 2 sampai ke 4 latihan penerapan pembuatan
proposal karya ilmiah dan pertemuan terakhir program kegiatan di adakan evaluasi.
Berdasarkan hasil pelatihan yang dilakukan, didapatkan beberapa kesimpulan. Antara lain:
(a) guru dapat memperkaya pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). (b) guru dapat
mengetahui bagaimana pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan bertujuan untuk
meningkatkan layanan pendidikan di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan (c) guru
dapat mempercepat proses pembuatan karya tulis ilmiah dalam pengembangan profesi bagi guru. (d)
guuru menjadi punyai keterampilan dalam membuat karya tulis ilmiah berdasarkan pada
pengembangan profesi guru. (e) guru dapat meningkatkan kualitas penulisan ilmiah sebagai bahan
untuk mempersiapakan kenaikan pangkatnya.

Kata kunci : Pengembangan keprofesian berkelanjutan

I. PENDAHULUAN pertanyaan mendasar mungkin dapat kita


1. Analisis Situasi ajukan seperti: (1) Apa yang dimaksud dengan
Dalam rangka meningkatkan propesional guru profesi?; (2) Bagaimanakah guru profesional
dan diberlakukannya PERMENPAN dan itu? Berkaitan dengan hal ini, karena guru
Reformasi Birokrasi no. 16 Tahun 2009 sebagai suatu profesi maka dapatlah kita
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka berasumsi bahwa guru seharusnya memiliki
Kriditnya, maka setiap guru yang ingin konsekuensi melakukan CPD (Continuous
menaikan pangkatnya diberlakukan untuk Professional Development) atau dalam istilah
membuat Pengembangan Keprofesian pemerintah Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB). Dalam hal ini beberapa Berkelanjutan (PKB).

Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1 13


Pengembangan diri dalam PKB d. Pelaksanaan penilaian proses dan hasil
(Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) pembelajaran peserta didik.
adalah upaya guru untuk meningkatkan e. Pengembangan dan pemanfaatan
profesionalisme diri agar memilki kompetensi teknologi informatika dan komputer
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (TIK) dalam pembelajaran.
dan perkembangan pengetahuan, teknologi, f. Inovasi proses pembelajaran
dan/atau seni. Kegiatan pengembangan diri g. Peningkatan kompetensi profesional
meliputi: dalam menghadapi tuntutan teori terkini.
1. Diklat Fungsional Diklat Fungsional h. Penulisan publikasi ilmiah.
adalah kegiatan guru dalam mengikuti i. Pengembangan karya inovatif.
pendidikan atau pelatihan yang j. Peningkatan kemampuan untuk
bertujuan untuk meningkatkan mempresentasikan hasil karya.
keprofesian guru yang bersangkutan
Angka Kredit Kenaikan Jabatan Guru Terbaru,
dalam kurun waktu tertentu.
berlaku 1 Januari 2013. Aturan baru Angka
2. Kegiatan Kolektif Guru Kegiatan
Kredit bagi kenaikan Jabatan Guru ini akan
Kolektif guru adalah kegiatan guru
berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013
dalam mengikuti kegiatan pertemuan
dimana untuk kenaikan pangkat jabatan
ilmiah atau mengikuti kegiatan
Fungsional Guru serendah-rendahnya
bersama yang dilakukan guru baik di
Golongan III/b diwajibkan membuat Karya
sekolah maupun di luar sekolah
Inovatif berupa Penelitian, Karya Tulis Ilmiah,
(seperti IHT/KKG/MGMP, KKKS/
Alat Peraga, Modul, Buku, atau Karya
MKKS, dan asosiasi profesi guru) dan
Teknologi Pendidikan yang nilai angka
bertujuan untuk meningkatkan
kreditnya disesuaikan. Peraturan baru yang
keprofesian guru yang bersangkutan.
mengatur kenaikan pangkat jabatan fungsional
guru (guru dan kepala sekolah) telah terbit ini
Kegiatan kolektif ini dapat berupa :
dan ditetapkan berdasar:
a. lokakarya atau kegiatan bersama
seperti IHT/KKG/MGMP,KKKS/ 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan
MKKS dan asosiasi profesi guru Aparatur Negara dan Reformasi
dalam menyusun perangkat kurikulum 2. Birokrasi (PermenPANRB) No. 16
dan/atau pembelajaran; Tahun 2009 tanggal 10 November 2009
b. keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah tentang Jabatan Fungsional Guru dan
seperti seminar, koloqium, diskusi Angka Kreditnya.
panel, dan kegiatan ilmiah lainnya 3. Peraturan Bersama Mendiknas dan
baik sebagai pembahas maupun Kepala BKN Nomor 03/V/PB/2010
peserta;dankegiatan kolektif lain yang 4. dan Nomor 14 Tahun 2010 tanggal 6
sesuai dengan tugas dan kewajiban Mei 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
guru. Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Adapun contoh kegiatan pengembangan diri Kreditnya.
yang dapat dilakukan dalam diklat fungsional 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
maupun kegiatan kolektif guru antara lain Nomor 35 tahun 2010 Tentang
sebagai berikut:
a. Penyusunan RPP, program kerja, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
perencanaan pendidikan, evaluasi, Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
dansebagainya. Perhatikan pada golongan berapa Bpk/Ibu saat
b. Penyusunan kurikulum dan bahanajar. ini :
c. Pengembangan metode mengajar 1. III/a ke III/b wajib melaksanakan
kegiatan pengembangan diri (pelatihan

14 Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1


dan kegiatan kolektif guru) yang adalah pada kelompok penelitian dan karya
besarnya 3 angka kredit. ilmiah serta karya lainnya seperti buku ajar
2. III/b ke III/c wajib melaksanakan yang disusun sendiri oleh guru. Dalam
kegiatan pengembangan diri (pelatihan pelaksanaan PKB hampir tidak pernahguru
dan kegiatan kolektif guru) yang meneliti bidang pekerjaannya sendiri. Selain
besarnya 3 angka kredit dan itu juga keaktifan dalam mengikuti PKB juga
publikasiilmiah/karya inovatif (karya berbagai kegiatan penelitian atau karya ilmiah
tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat dan sejenisnya yang sangat kurang .
pelajaran, karya teknologi/seni) dengan Berdasarkan pada kenyataan di atas
4 angka kredit. dirasa perlu kiranya memberikan pelatihan
3. III/c ke III/d wajib melaksanakan pada guru dalam kaitannya dengan PKB yang
kegiatan pengembangan diri (pelatihan merupakan sebagai pengembangan profesi
dan kegiatan kolektif guru) yang guru.
besarnya 3 angka kredit dan publikasi
ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, B. Perumusan Masalah
membuat alat peraga, alat pelajaran, Berdasarkan analisis situasi tersebut
karya teknologi/seni) dengan 6 angka diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
kredit. 1. Apakah dengan mengikuti pelatihan
4. III/d ke IV/a wajib melaksanakan pengembangan keprofesian
kegiatan pengembangan diri (pelatihan berkelanjutan (PKB) guru mampuh
dan kegiatan kolektif guru) yang membuat karya ilmiah?
besarnya 4 angka kredit dan publikasi 2. Apakah dengan mengikuti pelatihan
ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, guru terampil menulis karya ilmiah.
membuat alat peraga, alatpelajaran,
karya teknologi/seni) dengan 8 angka
kredit.Permasalahannya,mungkin di II. TINJAUAN PUSTAKA
lapangan kita akan dihadapkan pada A. Pengembangan Keprofesian
pertanyaan seperti ini: (1) Upaya apa Berkelanjutan (PKB)
yang dilakukan guru untuk Secara etimologis, profesi berasal dari
meningkatkan profesionalismenya(2) bahasa Inggris profession, bahasa latin
bagaimana mengelola pening-katan profesus, yang berarti mampu atau ahli dalam
profesionalisme guru di sekolah? suatu bentuk pekerjaan (Sanusi, 1991:18).
Sedangkan menurut Cogan dalam Peter Jarwis,
Selain itu Sertifikasi guru juga
1983: 21, disebutkan bahwa profesi adalah
merupakan salah satu upaya pemerintah dalam
suatu keterampilan yang dalam prakteknya
meningkatkan kualitas guru sehingga
didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu
pembelajaran di sekolah menjadi berkualitas.
dari beberapa bagian pelajaran atau ilmu
Peningkatan program lain yaitu; peningkatan
pengetahuan. Selanjutnya, profesi disebut juga
kualifikasi akademik guru, peningkatan
sebagai suatu pekerjaan yang didasarkan atas
kompetensi guru, pembinaan karir guru,
studi intelektual dan latihan yang khusus,
pemberian tunjangan guru, pemberian
tujuannya untuk menyediakan pelayanan
maslahat tambahan, penghargaan, dan
keterampilan atau advis terhadap yang orang
perlindungan guru.
lain dengan bayaran atau upah tertentu
Selain hal-hal tersebut di atas secara
(Vollmer & Mills dalam Peter Jarvis, 1983:
garis besar juga terdapat beberapa kelompok
21). Sedangkan secara etimologi profesi
kekurangan yang terjadi yang menyebabkan
diartikan suatu pekerjaan yang memper-
guru tidak lulus sertifikasi yang antara lain

Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1 15


syaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya belajar yang pada akhirnya mutu pendidikan
dengan titik tekan pada pekerjaan mental, akan semakin baik. pengembangan keprofesian
bukan pekerjaan manual. Kemampuan mental berkelanjutan (PKB) adalah untuk meningkat-
yang dimaksudkan adalah ada persyaratan kan kualitas layanan pendidikan di
pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan
perbuatan praktis Pemerintah secara resmi mutu pendidikan.
telah mencanangkan bahwa profesi guru
disejajarkan dengan profesi lainnya sebagai 2. Tujuan secara khususPengembangan
tenaga profesional. Pencanangan ini ditandai Keprofesian Berkelanjutan
dengan undang-undang Guru dan dosen yang Tujuan pengembangan keprofesian
dikeluarkan pada tahun 2005. Harapkan berkelanjutan adalah sebagai berikut;
pemerintah dapat meningkatkan kualitas
a. Meningkatkan kompetensi guru untuk
pendidikan, karena guru sebagai pelaksana
mencapai standar kompetensi yang
pada pembelajaran berperan penting dalam
ditetapkan dalam peraturan
kpeningkatan proses pembelajaran di dalam
perundangan yang berlaku.
kelas yang akan berujung pada peningkatan
b. Memutakhirkan kompetensi guru
mutu pendidikan. Pengakuan kedudukan guru
untuk memenuhi kebutuhan guru
sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan
dalam perkembangan ilmu
sebuah sertifikat profesi guru yang diperoleh
pengetahuan, teknologi dan seni untuk
melalui uji sertifikasi. Sertifikat pendidik
memfasilitasi proses pembelajaran
diberikan kepada guru yang telah memenuhi
peserta didik.
persyaratan sebagai guru profesional.
c. Meningkatkan komitmen guru dalam
Pengertian dari Pengembangan Keprofesi-an
melaksanakan tugas pokok dan
Berkelanjutan (PKB) bagi guru merupakan
fungsinya sebagai tenaga profesional.
perubahan secara sadar akan pengetahuan dan
d. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga
peningkatan kompetensi guru sepanjang
sebagai penyandang profesi guru.
kehidupan kerjanya dan dilaksanakan secara
e. Meningkatkan citra, harkat, dan
terus menerus untuk mewujudkan guru
martabat profesi guru di masyarakat.
profesional, bermartabatdansejahtera. Ada dua
f. Menunjang pengembangan karir guru
macam tujuan dilaksanakannya pengembangan
keprofesi-an berkelanjutan (PKB) bagi guru
Secara khusus dilaksanakannya Pengem-
yaitu :
bangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru
adalah untuk memfasilitasi guru dalam
1. Tujuan Secara UmumPengembang-an mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.
Keprofesian Berkelanjutan
memotivasi guru untuk tetap memiliki
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
komitmen melaksanakan tugas pokok dan
bertujuan untuk meningkatkan layanan
fungsinya sebagai tenaga profesional.
pendidikan di sekolah dalam rangka
Mengangkat citra, harkat, dan martabat profesi
meningkatkan mutu pendidikan. Melalui PKB
guru, rasa hormat dan kebanggaan sebagai
guru diharapkan selalu meningkat
guru yang profesional.
kompetensinya, baik dalam penguasaan materi
pembelajaran maupun metode yang tepat pada
3. Jenis-jenis Pengembangan Kepro-
saat melakukan pembelajaran sehingga peserta
fesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru:
didik memahami, menyenangi, berperan aktif
a. Pengembangan Diri yaitu usaha
dalam pembelajaran. Jika pelayanan terhadap
peningkatan kemampuan kompetensi
peserta didik dapat dioptimalkan diharapkan
guru itu sendiri dengan cara mengikuti
proses belajar mengajar berjalan dengan baik
Diklat fungsional, workshop-workshop
dan dapat meningkatkan mutu serta hasil

16 Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1


pendidikan, seminar tentang melaksanakan tugas-tugas utamanya
kependidikan, dan mengikuti secara efektif sesuai dengan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran kebutuhan belajar peserta didik untuk
(MGMP) sesuai dengan mata pelajaran menghadapi kehidupan di masa
yang diampunya, serta melakukan datang.
kegiatan kolektif guru lainnya. c. Bagi Sekolah/Madrasah akan mampu
b. Publikasi Ilmiah yaitu dengan memberikan pelayanan pendidikan
menyusun Karya ilmiah dan yang lebih baik dan berkualitas bagi
mempulikasikannya karya-karya peserta didik.
ilmiah atas hasil penelitian maupun d. Orang tua/masyarakat memperoleh
gagasan ilmu dibidangnya. Publikasi jaminan bahwa anak mereka
ilmiah dapat dilakukan dengan mendapatkan layanan pendidikan yang
presentasi pada forum ilmiah. berkualitas dan pengalaman belajar
c. Karya Inovatif yaitu dengan yang efektif.
melakukan kegiatan-kegiatan dalam e. Bagi Pemerinta, dengan adanya PKB
upaya meningkatkan kompetensi akan memberikan jaminan kepada
keprofesiannya seperti: menemukan masyarakat tentang layanan
teknologi tepat guna dan membuat pendidikan yang berkualitas dan
atau memodifikasi alat pelajaran dan profesional.
alat peraga yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diampunya. 5. Sasaran Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
Sebelum melaksanakan Pengembangan Sasaran kegiatan pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru, keprofesian berkelanjutan adalah semua guru
hal-hal yang dilakukan adalah dengan pada satuan pendidikan yang berada di
melakukan Evaluasi Diri (Evadir) dan dari lingkungan Kementerian Pendidikan dan
hasil evadir maka kita dapat menentukan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan/atau
langkah dan jenis kegiatan selanjutnya Kementerian lain, serta satuan pendidikan
sehingga Jenis pengembangan yang akan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
dipilih tepat sesuai yang diharapkan sehingga Demikian ulasan tentang pengembangan
pencapaian kompetensi guru dapat tercapai. keprofesian berkelanjutan (PKB) mengenai
tujuan, sasaran dan manfaatnya, yang ditulis
4. Manfaat Pengembangan Keprofesi-an berdasarkan buku 1 pedoman pengelolaan
Berkelanjutan (PKB) pengembangan keprofesian berkelanjutan:
Manfaat pengembangan keprofesian Pembinaan Pengembangan Profesi Guru yang
berkelanjutan yang terstruktur, sistematik dan diterbitkan oleh Pusat Pengembangan Profesi
memenuhi kebutuhan peningkatan keprofesian Pendidik, Badan pengembangan Sumber Daya
guru adalah sebagai berikut: Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
a. Bagi Peserta Didik. Dengan adanya Penjaminan Mutu Pendidian Kementerian
pelaksanaan PKB, maka peserta didik Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2012.
memperoleh jaminan pe-layanan dan Pekerjaan profeisonal dapat
pengalaman belajar yang efektif. dikelompokkan ke dalam dua katagori: yaitu
b. Bagi Guru. Kepada guru dengan Hard Profession dan Soft Profession. Suatu
melaksanakan PKB (pengem-bangan pekerjaan dapat dapat dikatagorikan sebagai
keprofesian berkelanjutan) akan dapat Hard Profession apabila pekerjaan tersebut
memenuhi standar dan mengembang- dapat didetailkan dalam perilaku dan langkah-
kan kompetensinya sehingga mampu

Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1 17


langkah yang jelas dan yang relatif pasti. kedua, b) Transformasi diri, dan c)
Pendidikan yang diperlukan bagi profesi ini Autoidentifikasi. Guru juga mengemban tugas
adalah menghasilkan keluaran pendidikan kemasya-rakatan yang antara lain: Mendidik
yang dapat distandarisasikan. Artinya, dan mengajar masyarakat untuk menjadi WNI
kualifikasi lulusan jelas dan seragam di yang bermoral Pancasila, dan Mencerdaskan
manapun pendidikan itu berlangsung. Dengan bangsa Indonesia
kulifikasi ini seseorang sudah mampu dan akan Guru profesional dan bermartabat
terus mampu melaksanakan tugas profesinya menjadi impian kita semua karena akan
secara mandiri tanpa pendidikan lagi. melahirkan anak bangsa yang cerdas, kritis,
Pekerjaan dokter dan pilot sebagai contohnya. inovatif, demokratis, dan berakhlak. Guru
Sebaliknya katagori Soft Profession adalah profesional dan bermartabat memberikan
diperlukannya kadar seni dalam melasanakaan teladan bagi terbentuknya kualitas sumber
pekerjaan tersebut. Ciri pekerjaan tersebut daya manusia yang kuat. Sertifikasi guru
tidak dapat dijabarkan secara detail dan pasti. mendulang harapan agar terwujudnya impian
Sebab, langkah-langkah dan tindakan yang tersebut. Perwujudan impian ini tidak seperti
harus diambil, sangat ditentukan oleh kondisi membalik talapak tangan. Karena itu, perlu
dan stuasi tertentu. Implikasi katagori Soft kerja keras dan sinergi dari semua pihak yakni,
Profession tidak menuntut pendidikan yang pemerintah pusat, pemerintah daerah,
dapat menghasilkan lulusan dengan standar masyarakat, dan guru.
tertentu melainkan menuntut lulusan dibekali Didalam undang-undang guru dan dosen
dengan kemampuan minimal. Kemampuan ini dinyatakan ada empat kompetensi profesi guru
dari waktu ke waktu harus ditingkatkan agar yaitu: 1. Kompetensi Pedagogik, Kemampuan
dapat melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai mengelola pembelajaran peserta didik. 2.
dengan perkembangan masyarakat. Oleh Kompetensi Kepribadian, Kemampuan
karena itu, lembaga in – service training bagi kepribadian yang mantap,berakhlak mulia, arif
Soft Profession amat penting. Profesi Guru dan berwibawa serta menjadi teladan peserta
termasuk dalam katagori Soft Profession . didik. 3. Kompetensi Profesional, Kemam-
Sehingga dirasakan perlu atau secara rasonal puan penguasaan materi pelajaran secara luas
dapat kiranya program sertifikasi guru ini dan mendalam. dan 4. Kompetensi Sosial,
dibenarkan. Karena dengan program sertifikasi Kemampuan untuk berkomunikasi dan
ini akan membawa kepada mutu pendidikan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan
yang lebih baik. peserta didik, sesama guru, orangtua/wali dan
Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya masyarakat sekitar. Keempat komponen
pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru kompetensi guru ini dijabarkan ke dalam 10
sehingga pembelajaran di sekolah menjadi kompetensi.
berkualitas. Peningkatan program lain yaitu; Selain hal tersebut di atas kita juga
peningkatan kualifikasi akademik guru mengenal 10 kompetensi guru yaitu: 1)
menjadi S1/D4, peningkatan kompetensi guru, Menguasai bahan pelajaran, 2) Mengelola
pembinaan karir guru, pemberian tunjangan PBM, 3) Mengelola Kelas, 4) Menggunakan
guru, pemberian maslahat tambahan, peng- media/sumber belajar, 5) Mengguasai landasan
hargaan, dan perlindungan guru.Tugas seorang pendidikan, 6) Mengelola interaksi belajar
guru dilihat dari profesi adalah : a) Mendidik : mengajar, 7) Menilai prestasi siswa, 8)
Meneruskan dan mengem-bangkan nilai-nilai Mengenal layanan BK, 9) Mengenal
hidup. b) Mengajar : Meneruskan dan Penyelenggaraan. Administrasi Sekolah, dan
mengembangkan iptek. c) Melatih : Mengem- 10) Memahami prinsip-prinsip Penelitian
bangkan keterampilan dan penerapannya. Pendidikan.
Sementara tugas seorang guru sebagai tugas Sertifikasi guru melalui uji kompetensi
kemanusiaan adalah: a) Menjadi orang tua memperhitungkan pengalaman profesionalitas

18 Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1


guru, melalui penilaian portofolio guru. 3. Bagi Sekolah/Madrasah akan mampu
Sepuluh komponen portofolio guru akan mem-berikan pelayanan pendidikan
dinilai oleh perguruan tinggi penyelenggara yang lebih baik dan berkualitas bagi
sertifikasi guru. peserta didik.
4. Orang tua/masyarakat memperoleh
jaminan bahwa anak mereka
III. METODE KEGIATAN mendapatkan layanan pendidikan yang
A. Tujuan Kegiatan berkualitas dan pengalaman belajar
Adapun Tujuan kegiatan ini adalah yang efektif.
sebagai berikut : 5. Bagi Pemerinta, dengan adanya PKB
1. Meningkatkan kompetensi guru untuk akan memberikan jaminan kepada
mencapai standar kompetensi yang masyarakat tentang layanan
ditetapkan dalam peraturan perundang- pendidikan yang berkualitas dan
an yang berlaku. profesional.
2. Memutakhirkan kompetensi guru
untuk memenuhi kebutuhan guru C. Khalayak Sasaran
dalam perkembangan ilmu Guru-guru yang akan membuat
pengetahuan, teknologi dan seni untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan
memfasilitasi proses pembelajaran (PKB) dalam rangka mengusulkan naik
peserta didik. pangkat
3. Meningkatkan komitmen guru dalam
melaksanakan tugas pokok dan D. Metode Penerapan Ipteks
fungsinya sebagai tenaga profesional. Pada pelatihan ini direncanakan
4. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga pelaksanaannya sebanyak 4 latihan pertemuan
sebagai penyandang profesi guru. yang masing-masing selama 2 jam. Pada
5. Meningkatkan citra, harkat, dan pertemuan pertama diberikan secara umum
martabat profesi guru di masyarakat. tentang pengembangan keprofesian
6. Menunjang pengembangan karir guru berkelanjutan (PKB) dalam rangka
mengusulkan naik pangkat
B. Manfaat Kegiatan Pada pertemuan 2 sampai ke 4 latihan
Banyak manfaat yang dapat diperoleh penerapan pembuatan proposal karya ilmiah
dari kegiatan ini yaitu antara lain: dan pertemuan terakhir program kegiatan di
1. Bagi Peserta Didik. Dengan adanya adakan evaluasi.
pelaksanaan PKB, maka peserta didik
memperoleh jaminan pelayanan dan E. Keterkaitan
pengalaman belajar yang efektif. Kegiatan yang akan dilaksanakan ini
2. Bagi Guru. Kepada guru dengan mempunyai keterkaitan dengan berbagai
melaksanakan PKB (pengembangan institusi, yang antara lain adalah institusi/dinas
keprofesian berkelanjutan) akan dapat pendidikan pada umumnya dan pendidikan
memenuhi standar dan mengembang- menengah, baikbidang sekolah menengah
kan kompetensinya sehingga mampu kejuruan maupun umum di wilayah Jakarta
melaksanakan tugas-tugas utamanya Timur.
secara efektif sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik untuk
menghadapi kehidupan di masa
datang.

Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1 19


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi program kegiatan dilakukan
A. Hasil Pelatihan oleh pelaksana untuk mengetahui tingkat
1. Evaluasi Umum ketercapaian tujuan kegiatan yang
Evaluasi secara umum dalam kegiatan dilaksanakan. Kegiatan evaluasi dilaksanakan
dilakukan tidak saja di akhir dari program sebelum, selama, dan sesudah kegiatan
pelatihan juga selama proses dilakukan juga pelatihan ini berlangsung. Evaluasi sebelum
evaluasi pada peserta pelatihan. Jadi di awal kegiatan dilaksanakan dengan cara diskusi
program diberikan tes awal, di sepanjang sebelum pemaparan materi; sedangkan
pelatihan ada kuis tiap bahasan, dan diakhir evaluasi selama kegiatan berlangsung
program juga ada tes akhir. Serta juga hasil dilakukan dengan mengamati peserta
pekerjaan dalam bentuk karya ilmiah. pelatihan.
Dari hasil observasi selama pelatihan Setelah itu, dilakukan evaluasi dengan
berlangsung memperlihatkan keseriusan dan cara para peserta pelatihan membuat masing-
keantusiasan peserta sehingga interaktif masing bentuk pengembangan keprofesian
berjalan secara hidup, dan produk yang berkelanjutan dalam bentuk karya ilmiah,
dihasilkan pun baik dalam bentuk karya ilmiah jurnal, makalah atau proposal penelitian
singkat. tindakan kelas yang akan diajukan pada
penelitiannya untuk melihat keberhasilan
2. Pembahasan Kegiatan pelatihan.
Hasil kegiatan pengabdian ke pada
masyarakat dalam bentukPelatihan B. Hasil Kegiatan
Pengembangan Kepofesian Berkelanjutan bagi Berdasarkan hasil pelatihan didapatkan
guru-guru sangat bermanfaat. Adapun manfaat suatu perubahan yang baik bagi para peserta.
yang dapat diperoleh dari kegiatan ini sbb: (a) Yang dahulu sebelumnya belum terbuka
guru dapat memperkaya pengembangan wawasannya mengenai pengembangan ke
keprofesian berkelanjutan (PKB). (b) profesian berkelanjutan, sekarang memiliki
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kemampuan untuk membuat atau menulis
bertujuan untuk meningkatkan layanan sebuah karya ilmiah, jurnal, makalah atau
pendidikan di sekolah dalam rangka proposal penelitian tindakan kelas. Hal ini
meningkatkan mutu pendidikan (c) mengindikasikan bahwa pelatihan yang
Mempercepat proses pembuatan karya tulis diadakan sudah berhasil.
ilmiah dalam pengembangan profesi bagi guru. Kemudian dari karya ilmiah yang
(d) Guru mempunyai keterampilan dalam diajukan dan dibuat oleh para peserta
membuat karya tulis ilmiah berdasarkan pada pelatihan, mengindikasikan bahwa wawasan
pengembangan profesi guru. (e) Dapat mengenai masalah-masalah di dalam proses
meningkatkan kualitas penulisan ilmiah pembelajaran yang sering mereka alami, sudah
sebagai bahan untuk mempersiapakan bisa di perbaiki menjadi sebuah karya ilmiah,
kenaikan pangkatnya. jurnal dan hasil penelitian. Sehingga bisa
dikatakan bahwa pelatihan pengembangan
3. Observasi Kegiatan keprofesian berkelanjutan (PKB) ini sudah
Pada kegiatan ini diadakan Observasi berhasil dengan baik.
terhadap peserta dan evaluasi terhadap
program kegiatan. Evaluasi terhadap peserta C. Faktor Pendorong dan Penghambat
dilakukan oleh anggota tim dengan Faktor pendorong kegiatan ini adalah
membuktikan setiap peserta telah membuat kesungguhan peserta, kesungguhan dari para
suatu karya ilmiahdalam proses dan hasil yang Kepala Sekolah, dan juga pihak terkait yang
dicapai secara obyektif. memprakarsai kegiatan dan membantu
menyediaan akomodasi untuk kelancaran

20 Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1


pelatihan guru-guru, serta izin yang dibantu perserta tersebut, ada baiknya pada
pihak yang berwenang, dan prasarana yang pelatihan selanjutnya berlatih
telah diberikan oleh LPM UNJ. membuat tulisan ilmiah, membuat
Semuanya telah menjadikan kegiatan makalah, jurnal dan proposal
pengabdian ini berjalan sesuai dengan jadwal mengenai PTK,
yang telah ditentukan. Adapun faktor 4. Dengan sarana, prasana dan pendanaan
penghambat pelatihan ini dapat dikatakan tidak yang terbatas menyebabkan pada
ada, hanya faktor dana yang terbatas, sehingga proses pelaksanaan pelatihan ini
kegiatan ini hanya memberikan sarana yang mengalami sedikit permasalah, namun
terbatas pula, baik kepada peserta pelatihan secara keseluruhan proses pelatihan
maupun kepada pelatihnya sendiri. ini termasuk berhasil dan sukses.

V. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


A. Kesimpulan
[1] APA, 1983. Publication Manual of the
Berdasarkan hasil pelatihan yang
American Psychological Association
dilakukan, didapatkan beberapa kesim-pulan.
Third Edition. Washington DC:
Antara lain:
American Psychological Association.
(a) guru dapat memperkaya pengem-
[2] Barlow, Daniel Lenox. 1985. Educational
bangan keprofesian berkelanjutan (PKB). (b)
Psychology: The Teaching
guru dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan
LearningProcees. Chiocago: The
pengembangan keprofesian berkelanjutan
Moody Bible Institute.
bertujuan untuk meningkatkan layanan
[3] Hopkins, D. 1985. A Teacher”s. Guide to
pendidikan di sekolah dalam rangka
Classroom Research. Philadelphia:
meningkatkan mutu pendidikan (c) guru dapat
Open University Press.
mempercepat proses pembuatan karya tulis
[4] Suwarsih Madya. 2006. Teori dan Praktik
ilmiah dalam pengembangan profesi bagi guru.
Penelitian Tindakan. Bandung:
(d) guuru menjadi punyai keterampilan dalam
Alfabeta.
membuat karya tulis ilmiah berdasarkan pada
[5] Syarfrudin Nurdin, 2005, Guru
pengembangan profesi guru. (e) guru dapat
profesional dan implementasi
meningkatkan kualitas penulisan ilmiah
Kurikulum Quantum Teaching,
sebagai bahan untuk mempersiapakan
Ciputat Jakarta
kenaikan pangkatnya.

B. Saran
Dalam Pelaksanaan pelatihan
disarankan, antara lain:
1. Para peserta berkeinginan untuk
pelatihan ini berlanjut ke penulisan
jurnal ilmiah.
2. Para peserta mengharapkan bimbingan
berkelanjutan dalam bentuk pembim-
bingan terstruktur dalam penulisan
karya ilmiah oleh LPM UNJ.
3. Waktu pelatihan yang terbatas karena
mencoba memenuhi kebutuhan

Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1 21

Anda mungkin juga menyukai