Anda di halaman 1dari 8

2.

544 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 26 Tahun ke-7 2018
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DEMAKIJO I GAMPING SLEMAN
REALIZATION OF TEACHER CONTINUOUS PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD) AT SD
DEMAKIJO I GAMPING SLEMAN

Oleh : Uswatun Hasanah, Universitas Negeri Yogyakarta


uzwahariuz@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pelaksanaan PKB (2) alasan guru mengikuti PKB, (3)
faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan PKB, (4) upaya guru mengatasi hambatan dalam pelaksanaan PKB.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data penelitian kepala sekolah,
koordinator pengem bangan SDM, 6 guru kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara
mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data,
display data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan PKB meliputi kegiatan diklat funsional dan kegiatan kolektif
guru. Kegiatan publikasi ilmiah dan karya inovatif belum optimal, (2) alasan guru mengikuti PKB adalah untuk
meningkatkan profesionalitas mereka, (3) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan PKB berasal dari
Dinas, lembaga dan diri sendiri, (4) upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan adalah dengan
meningkatkan kegiatan dalam PKB.

Kata kunci: guru, pengembangan keprofesian berkelanjutan, sekolah dasar

Abstract
The research is aim at describing (1) the realization of CPD (2) the teachers reasons doing CPD, (3) the
support and obstacle in realization of CPD, (4) the efforts to giving solutions for CPD’s problem. This was a
descriptive research. The data sources in this research were headmaster, coordinator of human development, and 6
teachers. The data were collected by in-depth interview and documentary. The technique of data analysis by using
sources and technique triangulation. The result of this research shows (1) activities teachers as realization from
CPD such as functional training and education. Scientific publication and innovative creation are not optimum,(2)
the teachers reason follow the CPD are to increasing their professionality, (3) the supports and obstacle from
continuous professional development are from education authority, school, and their selves, and (4) the teachers
effort to giving solutions from the CPD obstacle done by increase their activities on CPD.

Key word: teacher, continuous professional development, elementary school

PENDAHULUAN mengungkapkan bahwa profesionalisme merujuk

Guru dituntut untuk dapat mengimbangi pada derajat penampilan individu sebagai seorang

bahkan melampaui perkembangan ilmu profesional atau penampilan pekerjaan sebagai

pengetahuan dan perkembangan dalam masyarakat. sebuah profesi (Umbu Tagela lbi leba dan

Menurut pendapat Muhlisin, (2017) guru adalah Sumardjo Padmomartono, 2014: 32). Undang-

sosok figur sumber daya manusia yang menempati undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen

posisi dan memegang peran penting dalam dan peraturan pemerintah tentang standar serta

pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang

masalah dunia pendidikan, figur guru mesti terlibat Standart Nasional Pendidikan menyatakan bahwa

dalam agenda pembicaraan terutama yang guru adalah pendidik profesional.

menyangkut persoalan pendidikan formal. Pemerintah menempatkan profesi guru

Pendapat tersebut dapat dimaknai bahwa, secara sejajar dengan tenaga kerja yang

guru dituntut untuk lebih profesional. Supriyadi profesional. Dalam menjamin keprofesionalan
Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian .... (Uswatun Hasanah) 2.545
guru, pemerintah melakukan kebijakan tentang dan Lockhart (2000: 37) terdapat beberapa model
sertifikasi guru yang bertujuan diantaranya adalah pengembangan profesional guru, meliputi:
untuk menentukan kelayakan guru dalam (1) keikutsertaan dalam konferensi
(conference participation), (2) workshop dan
melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.
seminar (workshops and in service
Guru sebagai suatu profesi harus selalu seminars), (3) kelompok membaca (reading
groups), (4) pengamatan kolega (peer
berkembang. Pengembangan profesionalisme guru
observation), (5) penulisan jurnal/catatan
terutama harus didasarkan pada kebutuhan individu harian guru (writing teaching
diaries/journals), (6) kerja proyek (project
guru itu sendiri selain kebutuhan institusi dan
work), (7) penelitian tindakan kelas
kelompok guru. Menurut Danim (2002) Upaya (classroom action research), (8) portofolio
mengajar (teaching portfolio), dan (9)
pengembangan profesionalisme guru perlu terus
mentoring (mentoring).
dilakukan secara berkelanjutan supaya
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan Pengembangan profesi yang saat ini
mereka yang berhubungan dengan tugasnya selalu diterapkan di berbagai sekolah adalah
mengikuti perkembangan kemajuan dunia Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
pendidikan. Penerapan kegiatan pengembangan keprofesian
Berbagai model pengembangan sebenarnya berkelanjutan dilakukan dalam berbagai bentuk
sudah dikemukakan oleh banyak ahli pendidikan kegiatan, seperti lokakarya, diklat, seminar,
yang disesuaikan dengan kemampuan dan publikasi ilmiah, karya inovatif, dan lain-lain.
kebutuhan guru. pengembangan guru berdasarkan Selama ini beberapa guru dari SD Negeri
kebutuhan institusi. Dalam rangka meningkatan Demakijo I menyampaikan bahwa dalam kegiatan
kemampuan profesional guru, pemerintah pengembangan keprofesian berkelanjutan dengan
membuat Pengembangan Keprofesian bentuk pelatihan, lokakarya, kuliah, seminar.
Berkelanjutan (PKB). Pengembangan profesi Dalam kegiatan tersebut guru hadir hanya duduk
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai perserta dan mendengarkan yang
dalam rangka meningkatkan pengalaman keilmuan disampaikan para ahli. Kegiatan tersebut biasanya
dan pengetahuan, teknologi, dan keterampilan guru mendapatkan materi baru sehingga tidak
untuk meningkatkan mutu dalam belajar mengajar sedikit guru mengalami kesulitan dalam
dan profesionalisme yang bermanfaat bagi menerapkan di kelasnya
pendidikan dan kebudayaan (Triyanto, 2010: 77). Oleh sebab itu, kegiatan semacam itu dirasa
Pengembangan profesi dalam PKB tidak efektif karena pelaksanaannya tidak
dilakukan dalam berbagai kegiatan seperti mendekatkan pada konteks profesi guru dan dalam
pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya pelaksanaannya. Seharusnya kegiatan
inovatf. Model pengembangan yang digunakan pengembangan profesi guru melalui praktek
dalam PKB sesuai dengan model pengembangan langsung di sekolah pada saat pembelajaran
professional yang dikemukakan oleh para pakar sehingga guru tidak mengalami kesulitan dalam
yang dapat dilakukan oleh guru. Menurut Richard menerapkan materi baru di kelasnya. Seperti
ditegaskan oleh Borko dalam Setiawan (2015: 8)
2.546 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 26 Tahun ke-7 2018
bahwa kegiatan pengembangan profesi sebaiknya pelaksanaan aktivitas pengembangan seperti
mengambil tempat di sekolah dan dilaksanakan mengajar, mengikuti pelatihan, menghadiri
selama jam sekolah tersebut. seminar, konferensi, dan lokakarya belum optimal
Setiawan (2015: 12) menyatakan bahwa karena masih sedikit guru yang pernah dilakukan
pengembangan profesi guru seharusnya melibatkan serta guru belum melaksanakan PKB mandiri.
refleksi diri guru terhadap isu-isu dalam Guru-guru SD Negeri Demakijo I belum
pendidikan.. Jadi pengembangan profesi melaksanakan publikasi ilmiah dan membuat karya
berorientasi pada perubahan guru dalam praktik yang sangat inovatif dalam pembelajaran. Guru
mengajar, refleksi diri menjadi aktivitas penting belum memahami cara membuat karya ilmiah yang
dalam usaha ini. Sehingga adanya pengembangan benar. Kegiatan pengembangan profesi yang
profesi berkelanjutan seharusnya mampu membuat pernah dilaksanakan oleh guru, hanya bersifat pasif
guru kelas menjadi sosok yang lebih profesional dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh
dalam proses dan menjalankan pembelajaran di pemateri dalam diklat tertentu. Guru hadir hanya
kelas.. duduk sebagai perserta dan mendengarkan yang
Guru kelas sekolah dasar dituntut disampaikan para ahli. Kegiatan tersebut biasanya
menguasai semua mata pelajaran wajib sekolah guru mendapatkan materi baru, materi yang
dasar yang akan diajarkan di sekolah. Selain itu disampaikan dalam pelatihan pengembangan
seorang guru kelas bukan sekedar menyampaikan profesi masih bersifat umum. Sehingga banyak
ilmu, guru mengalami kesulitan dalam menerapkan
Permasalahan lain yang dialami guru hasilnya di kelasnya.
menurut koran online Kompasiana (2015), problem Peneliti memilih sekolah ini karena SD
pertama guru yang terlihat jelas sekarang ini adalah Negeri Demakijo I merupakan salah satu SD
kurangnya minat guru untuk meneliti. Banyak guru Negeri yang terpilih sebagai SD andhalan di
yang malas untuk meneliti di kelasnya sendiri dan Kecamatan Gamping, namun bila dilihat dari
terjebak dalam rutinitas kerja sehingga potensi kualitas pembelajaran, fasilitas dan pengembangan
ilmiahnya tak muncul kepermukaan. Banyak guru gurunya masih sedang. SD ini terletak di antara
menganggap kalau meneliti itu sulit. Sehingga perbatasan kota dan desa yang memiliki karakter
karya tulis mereka dalam bidang penelitian tidak siswa yang beragam sehingga memerlukan
terlihat sama sekali. Padahal setiap tahun, penanganan yang instensif dari para guru. SD
depdikbud selalu rutin melaksanakan lomba Negeri Demakijo I memiliki jumlah kelas pararel
keberhasilan guru dalam pembelajaran (LKGDP) serta jumlah siswa yang banyak dengan lokasi
atau Lomba Kreativitas Guru (LKG) tingkat yang tidak terlalu luas sehingga aktifitas di luas
nasional yang diselenggarakan oleh direktorat kelas guru dan siswa menjadi terbatas.
Profesi Guru. Sekolah mengatakan telah menjalankan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara program-progam pengembangan profesi guru
dengan beberapa guru di SD Negeri Demakijo I, seperti mengikuti berbagai macam program PKB
peneliti menemukan berbagai kejadian seperti guru seperti Diklat, Workshop, Pelatihan Media,
Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian .... (Uswatun Hasanah) 2.547
Lokakarya, dan Kelompok Kerja Guru (KKG), mampu memahami setiap kegiatan yang dilakukan.
namun guru dari sekolah itu belum melaksanakan Sehingga peneliti dapat dengan mudah menjelajahi
kegiatan publikasi ilmiah dan membuat karya yang obyek/ situasi sosial yang diteliti.
sangat inovatif. Penelitian ini bermanfaat untuk Teknik Pengumpulan Data
mengetahui PKB di sekolah yang bias dijadikan Teknik pengumpulan data, dalam penelitian
pertimbangan bagi pemerintah, sekolah, guru dan ini dilakukan dengan teknik wawancara mendalam
pihak-pihak yang bersangkutan. dan dokumentasi. Isntrumen berupa pedoman
wawancara dan pedoman dokumentasi.
METODE PENELITIAN Keabsahan data
Jenis Penelitian Uji keabsahan data yang akan digunakan
Penelitian ini menggunakan penelitian dalam penelitian ini adalah uji kredibilitas dengan
kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu cara triangulasi teknik dan sumber.
deskrpsi-kualitatif. Fenomen dalam dunia Membandingkan data wawancara dari ketiga
pendidikan yaitu tentang profesi guru, seorang sumber yang berbeda.
guru diharabkan dapat memenuhin Teknik Analisis Data
profesinalitasnya. Peneliti menggunakan analisis dengan
Tempat dan Waktu Penelitian triangulasi sumber serta triangulasi teknik. Maka,
Setting dalam penelitian ini adalah SD untuk menghasilkan kesimpulan analisis data
Negeri Demakijo I yang berlokasi di Jl. Godean merupakan langkah untuk mencari dan menata
km. 5.5 Guyangan, Nogotirto, Gamping, Sleman, secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.
Pengembagan Keprofesian Berkelanjutan di SD Langkah-langkah analisis ditunjukkan sebagai
Negeri Demakijo I akan dilaksanakan mulai bulan berikut : 1) reduksi data, reduksi data berarti
Desember 2017 sampai bulan Maret 2018. merangkum, memilih hal-hal pokok memfokuskan
Sumber Data pada hal-hal penting, kemudian dicari tema dan
Sumber dalam penelitian ini adalah polanya. 2) penyajian data, Data yang telah di
Partisipan dalam penelitian ini adalah guru SD reduksi selanjutnya adalah disajikan. Penyajian
Negeri Demakijo I. Pemilihan partisipan dilakukan data adalah suatu cara merangkai data dalam suatu
dengan pertimbangan tertentu sesuai kriteria yang organisasi lembaga pendidikan yang memudahkan
telah dibuat yaitu: (1) sudah bekerja sebagai guru peneliti untuk membuat kesimpulan atau tindakan
selama minimal 5 tahun, sebab dengan sudah yang diusulkan. dan 3) penarikan kesimpulan.
memiliki pengalaman dalam bekerja dapat penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan
mengetahui pentingnya sebuah perkembangan, dan itu akan diikuti dengan bukti-bukti berupa data
(2) sudah melakukan kegiatan pengembangan dokumentasi atau data yang digunakan sebagai
profesi setidaknya sebanyak 5 kali, dengan data penguat yang diperoleh ketika penelitian
mengetahui kegiatan perkembangan profesi dan dilakukan di lapangan. Semua data yang telah
sudah melakukan sebanyak minimal 5 kali guru terkumpul dan telah di pilih dan direduksi
2.548 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 26 Tahun ke-7 2018
dijadikan dasar untuk penarikan kesimpulan. pendidikan, UPT Pendidikan setempat, maupun
Penarikan kesimpulan dimaksudkan untuk dalam kegiatan diklat di KKG gugus Gamping.
penentuan data akhir dari semua proses tahapan Keikutsertaan dalam diklat dibatasi
analisis, sehingga keseluruhan permasalahan bisa sehingga tidak semua guru dapat mengikuti diklat.
dijawab sesuai dengan data aslinya dan sesuai Guru yang bisa mengikuti diklat bisa dipilih
dengan permasalahannya. langsung oleh dinas, ditunjuk kepala sekolah
ataupun mengajukan diri untuk mengikuti diklat.
HASIL PENELITIAN DAN Pembahasan Upaya lain yang disampaikan guru adalah dengan
Pandangan guru terkait pengembangan banyak mencari informasi di berbagai media dan
keprofesian berkelanjutan (PKB). Guru yang dari internet. Selain itu guru juga saling bertukar
profesial dan mempunyai semangat belajar yang informasi dan saling memecahkan masalah dalam
tinggi mempunyai pandangan yang positif terhadap kegiatan kolektif guru melalui seminar ataupun
program PKB, mereka harus mempertahankan dan workshop.
atau meningkatkan kemampuannya dalam segala Guru juga aktif dalam kelompok guru yang
aspek, baik itu profesional, pedagogik, sosial dan terbentuk dalam Kelompok Kerja Guru (KKG).
kepribadiannya. Berdasarkan data yang diperoleh Dalam KKG tersebut guru mengadakan kegiatan-
dari hasil wawancara dengan guru-guru dan kepala kegiatan seperti pelatihan membuat media,
sekolah di SD Demakijo I Gamping, terdapat membuar RPP, membuat soal, dan saling bertukar
beberapa pandangan meneganai program pengalaman. KKG juga mengadakan diklat tingkat
pengembangan keprofesian berkelanjutan. kecil serta kegiatan lainnya yang menunjang
Beberapa pendapat yang bisa dijabarkan adalah kemajuan bersama dalam pembelajaran. Upaya lain
PKB merupakan program/kegiatan yang yang dilakukan guru adalah dengan ikut Penilaian
bermanfaat dan berguna bagi sekolah serta para Kinerja Guru.
guru. Program PKB mampu meningkatkan Pelaksanaan unsur PKB melalui publikasi
wawasan, pengetahuan dan kompetesi dari seorang ilmiah dan karya inovatif belum berjalan dengan
guru. Kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan baik. Publikasi ilmiah sama sekali belum
guru karena dilaksankan secara bertahap dan dilaksanakan oleh guru, selain itu hanya sedikit
berkesinambungan. guru yang membuat karya inovatif dalam bentuk
Upaya pengembangan guru belum bisa media pembelajaran sederhana di kelas.
dikatakan optimal karena tidak semua Pelaksanaan kegiatan PKB di SD Demakijo I
unsur/komponen dilaksanakan, misalnya kegiatan belum sesuai dengan pendapat Priyatna (2013:
publikasi ilmiah dan karya inovatif. Upaya 191) yang mengemukakan bahwa kegiatan
pengembangan yang dilakukan oleh guru di SD Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang
Demakijo I Gamping, antara lain mengikuti bisa disingkat PKB terdiri dari tiga jenis yaitu: 1)
kegiatan diklat fungsional seperti kegiatan diklat pengembangan diri yang terdiri dari diklat
baik yang dilaksanakan oleh dinas, lembaga fungsional dan kegiatan kolektif guru, 2) publikasi
ilmiah, dan 3) karya inovatif yang terdiri dari
Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian .... (Uswatun Hasanah) 2.549
menemukan teknologi tepat guna, dan membaca. Pendapat tersebut sesuai dengan
menemukan/menciptakan karya seni, pendapat Masyhud (2014: 300), guru harus sabar,
membuat/memodifikasi alat pembelajaran, dan bijak, banyak mendengar, banyak membaca, tidak
mengikuti pengembangan penyusunan standar menggurui dan mengajak guru lain untuk
pedoman soal atau sejenisnya. membuka hati. Faktor penghambat dari
Beradarkan hasil wawancara, sebagian sekolah/lembaga adalah: belum bisa memfasilitasi
besar guru mengatakan bahwa faktor pendukung uang saku bagi peserta diklat mandiri, keterbatasan
berasal dari Dinas, lembaga, dan diri sendiri. dalam menugaskan guru yang mengikuti pelatihan.
Faktor pendukung dari dinas antara lain: 1) Faktor penghambat dari dinas: Tidak ada
mengadakan kegiatan diklat, maupun pelatihan hambatan mungkin sebatas keterbatasan kuota,
khusus, workshop dengan rutin, 2) memberikan materi kadang sulit dipahami bagi sebagian guru.
informasi dengan mudah, baik dengan surat Faktor penghambat dari diri sendiri: Kemauan
undangan atau informasi di halaman website Dinas, untuk maju kadang terhambat oleh kesibukan dan
3) semua fasilitas yang dibutuhkan selama kegiatan malas. kesehatan, Keterbatasan informasi seta
ditanggung ole Dinas, 4) durasi waktu pelaksanaan kemampuan menggunakan TIK lemah, waktu yang
kegiatan tidak terlalu lama, dan 5) kegiatan kurang tepat dengan keadaan guru dan tidak berani
dikemas dengan menarik. izin ke kepala sekolah. Pendapat tersebut
Pernyataan tersebut sesuai dengan sebagaimana diungkapkan oleh Samana (1994:
pendapat Masyhud ( 2014: 298) Dinas 112) bahwa hambatan dalam pengembangan guru
menyediakan pendanaan, layanan konsultasi dan salah satunya adalah tidak adanya kemampuan
pendampingan serta mengkoordinasikan yang memadahi dalam diri guru, ada tidaknya
pelaksanaan PKB yang ada di daerahnya (sekolah peluang untuk belajar serta bereksplorasi dalam
maupun gugus). Jika diperlukan menyusun rencana meningkatkan kompetensinya.
dan pembiayaan serta melaksanakan kegiatan PKB Berdasarkan wawancara dengan kepala
ditingkat kabupaten/kota (kegiatan PKB yang sekolah serta guru-guru SD Negeri Demakijo I
dikelola oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.) Gamping, tindakan atau usaha yang dilakukan
Faktor pendukung dari lembaga/sekolah dalam rangka mengatasi hambatan dalam kegiatan
adalah : melalui motivasi Kepala Sekolah bagus, PKB dilakukan dalam berbagai cara seperti,
nformasi terbuka dan adil, ada anggaran dana jika meningkatkan niat atau kemauan diri untuk
itu undangan resmi atau tugas resmi sekolah berkembang, niat merupakan dasar dari langkah
sebagaimana disampaikan oleh Masyhud (2014: selanjutnya. Guru juga menengaskan bahwa
299), Sekolah melaksanakan PKB sesuai program mereka tidak akan tidak mengandalkan Dinas
yang telah disusun secara efektif, efisien, obyektif, Pendidikan Sleman dan lembaga/sekolah sebagai
adil, akuntabel, dsb di sekolahnya. jalan satu-satunya dalam mengikuti PKB.
Faktor pendukung dari dalam diri adalah Penugasan dari Dinas sering sekali kegiatan
niat/motivasi untuk maju sehingga akan muncul pengembangan dari dinas pendidikan hanya
usaha nyata, misal cari informasi dengan bertanya ditujukan untuk satu sampai dua guru. Kejadian
2.550 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 26 Tahun ke-7 2018
tersebut mengakibatkan kegiatan PKB kurang diklat fungsional meliputi kegiatan, diklat guru
optimal. sasaran, diklat pra jabatan, diklat pengembangan
Menyikapi dan menindak lanjuti bahan ajar, diklat TIK, diklat Bahasa Jawa, Diklat
kekurangan tersebut, guru akan menambah media pembelajaran, program pembinaan,
kegiatan pengembangan PKB melalui pelatihan kurikulum 2013, sertifikasi guru, dan
pengembagan mandiri di luar dinas, berperan lebih program induksi guru. Kegiatan kolektif guru yang
aktif dalam KKG gugus Gamping. Sesuai dengan pernah dilaksanakan oleh guru secara bertahap dan
pendapat Masyhud (2014: 288): berkelanjutan meliputi kegiatan, seminar,
“Jika kebutuhan guru dalam rangka workshop PKB. Kegiatan publikasi ilmiah belum
pengembangan keprofesian belum
berjalan dengan optimal dikarenakan guru-guru
terpenuhi melalui kedua sumber dalam
sekolah, mapun jaringan sekolah, atau belum mampu melaksanakan dan membuat karya
masih membutuhkan pengembangan lebih
tulis ilmiah yang pernah dipublikasikan. Faktor-
lanjut, maka dapat menggunakan sumber-
sumber PKB selain kedua sumber tersebut. faktor pendukung dari dari lembaga/sekolah antara
Hal ini dapat disediakan melalui kegiatan di
lain : 1) kepala sekolah sangat bagus dalam hal
LPMP, P4TK, Perguruan Tinggi, atau
Institusi Pelayanan lain yang diakui oleh pemberian motivasi dan inspirasi dalam kegiatan
Pemerintah ataupun melalui pendidikan dan
PKB, 2) kepala sekolah memberikan peluang yang
pelatihan jarak jauh melalui jejaring virtual
atau TIK yang disediakan oleh institusi sama kepada semua guru untuk mengikuti kegiatan
layanan luar negeri. Proses PKB
pengembangan diri, 3) informasi dari dinas segera
dimungkinkan lebih efektif dan efisien bila
dilakukan bersama-sama dengan sekolah ditindak lanjuti dan disampaikan kepada guru, 4)
lain yang berdekatan (misalnya melalui
sekolah memberikan uang saku dengan layak
KKG atau MGMP)”
apabila kegiatan pengembangan berasal dari dinas
Kegiatan yang bisa dilakukan ketika dalam dan untuk kempentingan sekolah.
KKG antara lain, mendiskusikan permasalahan dan a. Faktor- faktor pendukung dari dinas antara lain:
kendala dalam mengajar, pelatihan membuat 1) dinas selalu aktif dalam mengadakan sebuah
media, media, maupun pedoman soal yang benaar. pelatihan khusus atau diklat-diklat yang
KKG juga bisa menyelenggarkan sebuah seminar disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang
ataupun workshop tingkat gugus. sedang tumbuh dalam dunia pendidikan, 2)
informasi dari dinas bisa diakses dengan mudah
SIMPULAN DAN SARAN melalui laman web dinas selain itu dinas juga
Simpulan meberikan informasi resmi dengan memberikan
Pengembangan keprofesian berkelanjutan surat undangan kepada sekolah, dan 3) segala
(PKB) merupakan kegiatan pengembangan fasilitas dan kebutuhan guru selama mengikuti
pengetahuan dan profesionalitas. Upaya-upaya pelatihan/diklat ditanggung oleh dinas.
kegiatan yang telah dilakukan guru dalam kegiatan b. Faktor pendukung dari dalam diri sendiri yang
pengembangan Keprofesian Berkelanjutan paling utama adalah adanya niat untuk terus
meliputi: Kegiatan pengembangan diri, kegitan maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan
pengembagan diri yang tergabung dalam kegiatan
Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian .... (Uswatun Hasanah) 2.551
zaman, selain itu kesehatan serta rasa ingin tahu Leba, U.T.I & Sumardjono, P. (2014). Profesi
Kependidikan. Yogyakarta: Ombak.
menjadi faktor pendukung tambahan.
c. Penghambat dari dalam diri antara lain : 1) Masyhud, M.S. (2014). Manajemen Profesi
Pendidikan. Yogyakarta: Kurnia Salam
lemahnya niat untuk ikut dalam kegiatan-
Semesta.
kegiatan PKB, 2) kurangnya waktu 3) kesehatan
Muhlisin, Profesionalisme Guru Menyongsong
yang tidak stabil, 4) keterbatasan dalam
Masa Depan. Diakses pada 02 januari 2018
menjalankan TIK, dan 5) kurang aktif dalam https://muhlis.files.wordpress.com/2008/05/
profesionalisme-kinerja-guru-masa-
menyumbangkan ide-idenya ketika dalam
depan.doc.
kelompok kerja guru.
Prihatna, N & Sukamto,T. (2013).
Upaya diri sendiri yaitu dengan Pengembangan Profesi Guru. Bandung:
menumbuhkan semangat ingin maju melalui sering PT Remaja Rosdakarya.

berdiskusi dengan teman-teman sejawat yang Richard, dkk. (2000). Reflectif teaching in second
language classroom. New York:
mempunyai kegiatan aktif dalam PKB, sehingga Cambridge university Press.
guru lain ikut termotivasi, lebih giat dalam mencari
Samana, A. (1994). Profesionalisme Keguruan.
informasi dan saling bertukar pendapat dengan Yogyakarta: Kanisius.
teman guru. Dinas dan lembaga menambah
Setiawan, C. (2015). Memaknai Pelatihan dan
pengetahuan melalui diklat KTI. Pengembangan Profesi Guru (ekplorasi
konseptual tentang pengembangan profesi
yang berkelanjutan). Journal pendidikan
Saran Indonesia. Vol 11. Diakses dari uny.ac.id.
Guru sebaiknya lebih aktif mengikuti pada tanggal 11 April 2017 pukul 12.33
WIB.
kegiatan-kegiatan dalam pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB) baik itu Triyanto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan
bagi Pengembangan Profesi Pendidikan
merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh dan Tenaga Kependidikan. Jakarta:
kelompok guru, lembaga, dinas maupun PKB Kencana Prenada Media Group.

secara mandiri.

DAFTAR PUSTAKA
Danim, S. (2002). Inovasi Pendidikan Dalam
Upaya Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka
Setia.

Kusumah, W. (2015). Profesi Guru dan


Problematika yang Dihadapinya. Jakarta
diunduh pada 26 Februari 2018 jam 12.55
dari
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/pr
ofesi-guru-dan-problematika-yang-
dihadapinya_54fd5a07a33311872050fc5c
pada 13 November 2017

Anda mungkin juga menyukai