Anda di halaman 1dari 1

Nama : Hilwa Puti Imani Asta

Kelas : XII Mipa 4


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
KD : 3.6 & 4.6

Perubahan Iklim dan Kebakaran Lahan

Kebakaran hutan di Australia telah memusnahkan jutaan hektar lahan. Sudah banyak
korban yang tewas dan diperkirakan kebakaran belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Tercatat pada tahun 2009, ada 173 orang meninggal di Negara Bagian Victoria akibat
kebakaran dan dikenang sebagai masa bencana kebakaran paling mematikan yang pernah
terekam. 
Meskipun demikian, pada tahun ini musim kering tercatat sebagai yang paling parah.
Cuaca yang begitu kering serta kencangnya hembusan angin menjadikan api menyebar
dengan cepat.
Dengan demikian pemadaman menjadi lebih sulit dilakukan. Biro Meteorologi
Australia mengumumkan pada Desember 2019, bahwa negara itu mengalami salah satu
periode kekeringan terburuk selama beberapa dekade terakhir. 
Gelombang panas pada bulan Desember lalu dengan suhu rata-rata mencapai lebih
dari 40 derajat celcius dan memecahkan rekor suhu rata-rata tertinggi nasional.
Adapun kebakaran yang terjadi pada tahun ini telah melenyapkan sekitar 4 juta hektar
lahan dan sudah berlangsung selama berminggu-minggu. Salah satu dampaknya adalah ada
17 orang meninggal, termasuk petugas pemadaman. 
Bencana kebakaran diprediksi akan terus berlangsung, mengingat Australia baru
memasuki musim panas dan biasanya suhu memuncak lagi pada Januari dan Februari.
Kebakaran lahan serta fenomena cuaca kering yang kian parah membuat suatu
kemungkinan menjadi ”normal baru” di masa yang akan datang.
Negara sudah seharusnya tidak menganggap bencana yang terjadi sebagai suatu hal
biasa dan rutin. Oleh karena itulah, upaya pencegahan peningkatan suhu permukaan bumi
perlu dilakukan. 
Salah satu caranya adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan harus
dilakukan bersama-sama oleh semua warga dunia.

https://bosmeal.com/contoh-teks-editorial4/

Anda mungkin juga menyukai