Anda di halaman 1dari 7

Semen Ionomer Kaca sebagai Bahan Kaping Pulpa

(Laporan Kasus)
Glass Ionomer Cement as Pulp Capping Material
(Case Report)
Magfhiro Rangga Andalas1, Erma Sofiani2
1 Student of School Dentistry
2 Lecturer of School Dentistry
Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Muhammmadiyah Yogyakarta
Korespondensi : ranggamagfhiro1111@gmail.com
Abstrak
Pendahuluan: Semen ionomer kaca atau SIK merupakan material dalam kedokteran gigi yang
dikenal sebagai bahan semen berbasis asam-basa. SIK merupakan material yang memiliki
biokompatibilitas yang baik dengan struktur gigi. Kaping pulpa secara indirek merupakan
perawatan yang diindikasikan untuk kasus pulpitis reversibel. Tujuan: Laporan kasus ini
bertujuan untuk mendeskripsikan penatalaksanaan kaping pulpa pada gigi 22 dengan bahan
SIK. Laporan kasus: Seorang pasien perempuan berusia 23 tahun datang ke RSGM UMY
mengeluhkan gigi depan bagian kiri terasa linu saat terkena rangsang dingin. Sebelumnya gigi
tersebut pernah patah 10 tahun yang lalu karena terjatuh saat bermain sepeda. Pemeriksaan
sondasi positif (+) linu, perkusi negatif (-), palpasi negatif (-), dan vitalitas gigi menggunakan
clhor ethyl (CE) positif (+) linu. Kesimpulan: Semen ionomer kaca dapat digunakan sebagai
bahan pelindung pulpa yang baik. Perawatan kaping pulpa secara indirek bertujuan untuk
melindungi pulpa dari pajanan bakteri. Dalam kasus ini, setelah kontrol enam bulan pasien
mengatakan sudah tidak ada keluhan linu pada giginya.
Kata kunci: SIK, Kaping pulpa indirek
Abstract
Introduction: Glass ionomer cement or GIC is a material in dentistry known as an acid-base
cementitious material. GIC is a material that has good biocompatibility with dental structures.
Indirect pulp capping is the indicated treatment for cases of reversible pulpitis. Aim: to
describe the management of pulp caps on tooth 22 using GIS material. Case report: A 23 year
old female patient who came to RSGM UMY complained that the left front tooth felt sore when
exposed to cold stimulation. Previously, the tooth was broken 10 years ago due to a fall while
playing a bicycle. Examination of positive foundation (+) of pain, negative percussion (-),
negative palpation (-), and tooth vitality using positive (+) clhor ethyl (CE) rheumatism.
Conclusion: Glass ionomer cement can be used as a good pulp protection agent. Indirect pulp
capping treatment aims to protect the pulp from exposure to bacteria. In this case, after six
months of control, the patient said there were no complaints of rheumatism in his teeth.
Keywords: GIC, Pulp capping indirect
Pendahuluan dan akan bertahan lama meski stimuli
dihilangkan5.
Semen ionomer kaca atau SIK
merupakan material dalam kedokteran gigi Kaping pulpa merupakan perawatan
yang dikenal sebagai bahan semen berbasis yang diindikasikan untuk kasus pulpitis
asam-basa. Bahan ini merupakan hasil dari reversibel. Perawatan ini bertujuan untuk
produk reaksi asam polimerik lemah melindungi struktur pulpa dan regenerasi
dengan bubuk kaca yang bersifat basa1. SIK jaringan6.
memiliki beberapa keuntungan diantaranya
Laporan kasus ini bertujuan untuk
dapat melekat secara khusus terhadap
mendeskripsikan penatalaksanaan kaping
struktur gigi untuk mencegah korosi atau
pulpa pada gigi 22 dengan bahan SIK.
kebocoran, melepas ion fluorida secara
perlahan dari waktu ke waktu untuk Laporan Kasus

menjaga kesehatan gigi, yang terakhir Seorang pasien perempuan berusia 23


2,3
warnanya mirip dengan struktur gigi . tahun datang ke RSGM UMY mengeluhkan

Secara klinis SIK dapat ditempatkan gigi depan bagian kiri terasa linu saat

didekat pulpa. Material ini dapat digunakan terkena rangsang dingin. Sebelumnya gigi

tergantung dengan tujuannya, studi tersebut pernah patah 10 tahun yang lalu

menunjukkan bahan ini memiliki karena terjatuh saat bermain sepeda. Pada

biokompatibilitas dan memicu proses saat itu gigi tersebut tidak mengalami

remineralisasi yang baik pada struktur gigi. kegoyahan dan tidak ada riwayat sakit

Selain itu bahan ini juga memiliki sifat fisik spontan. Rasa linu yang dirasakan hilang ±5

yang baik4. detik setelah rangsang dihilangkan.

Peradangan pada pulpa atau pulpitis Berdasarkan pemeriksaan intraoral

merupakan respon pertahanan dari struktur terdapat fraktur pada gigi 22 bagian insisal

pulpa. Hal ini biasanya disebabkan oleh hingga mesial. Selain itu terdapat kavitas

dentin yang terekspos. Pulpitis reversibel pada daerah cingulum yang jika disondasi

ditandai dengan respon yang ngilu yang terasa linu. Pemeriksaan sondasi positif (+)

berlebihan pada suhu dingin namun tidak linu, perkusi negatif (-), palpasi negatif (-),

bertahan lama ketika stimuli dihilangkan, di dan vitalitas gigi menggunakan clhor ethyl

sisi lain pulpitis irreversibel mempunyai (CE) positif (+) linu.

karakteristik “spontaneous pain” dan rasa


ngilu yang lama ketika ada rangsang dingin
Pertama dilakukan preparasi
menggunakan bur bulat diamond high
speed untuk menghilangkan jaringan
nekrotik. Kemudian dilakukan pemasangan
rubber dam untuk memperoleh isolasi yang
maksimal. Kemudian aplikasi cavity
Gambar 1. Tampak klinis gigi 22 cleanser (chlorhexidine gluconate 0,2%)
menggunakan cotton pellet pada kavitas,
setelah itu genangi kavitas menggunakan
dentin conditioner (Dentin conditioner,
GC, Japan) menggunakan cotton pellet
selama 20 detik kemudian bilas dan
keringkan. Aplikasikan bahan kaping pulpa
SIK (Fuji IX, GC, Japan) pada kavitas.
Diikuti pemeriksaan traumatik oklusi
menggunakan articulating paper. Lakukan
pengurangan pada bahan SIK yang berlebih
menggunakan bur pita kuning.

Gambar 2. Hasil pemeriksaan ronsen periapikal

Hasil pemeriksaan penunjang pada


mahkota terdapat area radiolusen di daerah
atap pulpa. Saluran akar berjumlah satu dan
akar juga berjumlah satu. Lamina dura,
ligamen periodontal, alveolar crest dalam
Gambar 3. Tampak klinis paska pemasangan isolasi
batas normal.
Setelah itu, dilakukan pembentukan
Diagnosa pada kasus ini adalah bevel untuk membuat retensi dan resistensi
pulpitis reversibel. Perawatan yang dapat pada tumpatan permanen. Aplikasikan
dilakukan adalah kaping pulpa dengan bahan etsa asam pada area yang
bahan semen ionomer kaca (SIK) dan terpreparasi selama 15 detik, bilas dan
restorasi akhir menggunakan bahan resin keringkan. Kondisikan gigi hingga moist
komposit. menggunakan cotton pellet. Aplikasikan
bahan bonding generasi V (Adper Single
Bond, 3M ESPE, USA) pada daerah yang evaluasi perawatan kaping pulpa. Hasil
terpreparasi selama 20 detik, kemudian anamnesa yang didapat pasien mengatakan
sinar selama 20 detik. Aplikasikan bahan tidak ada keluhan. Saat ini giginya sudah
resin komposit (z350xt, 3M ESPE, USA) tidak linu ketika digunakan untuk minum
shade A3 layer by layer diawali dengan dingin dan makan makanan yang manis.
pembentukan dinding palatal, proksimal
dan labial.

Pada kunjungan kedua pasien datang


untuk melakukan kontrol kaping pulpa
yang dilakukan beberapa bulan yang lalu.
Pasien mengatakan tidak ada keluhan.

Gambar 5. Hasil pemeriksaan radiograf gigi 22 saat


kontrol kedua

Hasil pemeriksaan penunjang ronsen


terdapat area radiopak dari insisal sampai
kamar pulpa. Tidak terdapat gap atau celah
antara struktur gigi dengan bahan kaping.
Ligament periodontal, lamina dura,
alveolar crest dalam batas normal.

Gambar 4. Hasil pemeriksaan radiograf gigi 22 saat


kontrol

Interpretasi hasil ronsen periapikal


pada mahkota terdapat area radiopak dari
cingulum mendekati kamar pulpa. Tidak
terdapat step atau celah antara struktur gigi
dengan bahan kaping pulpa. Lamina dura,
ligament periodontal, alveolar crest dalam
Gambar 6. Tampak klinis dari palatal gigi 22 saat
batas normal. kontrol

Pada kunjungan selanjutnya, Setelah kontrol 6 bulan paska

dilakukan kontrol kedua untuk melihat perawatan adalah keluhan pasien terkait
linu pada giginya sudah teratasi dengan Semen ionomer kaca telah diteliti dan
baik, selain itu pada pemeriksaan dipublikasikan oleh banyak literatur bahwa
penunjang ronsen juga tidak terdapat celah karies dentin yang dilapisi dengan SIK
sehingga dapat disimpulkan perawatan dapat menghasilkan proses remineralisasi.
kaping pulpa yang dilakukan berhasil. SIK yang digunakan sebagai liner dapat
mengurangi pengambilan jaringan gigi
Diskusi
ditempat karies berada dan pengambilan
Perawatan karies gigi yang dentin yang mengalami demineralisasi.
mengakibatkan hilangnya jaringan gigi Alasannya, SIK dapat menyebabkan soft
yang sehat dianggap sebagai masalah yang dentin mengalami remineralisasi. Massara,
serius. Oleh karena itu, penting untuk dkk melaporkan bahwa penggunaan SIK
melakukan perawatan gigi secara akurat dapat menstimulasi proses remineralisasi,
dan hati-hati. Salah satu perawatan klinis sehingga bahan ini direkomendasikan pada
yang dilakukan pada lesi karies dalam perawatan kaping pulpa indirek. SIK
adalah kaping pulpa indirek. Tujuan dari dianggap sebagai bahan yang ideal untuk
perawatan ini adalah untuk menghilangkan menutup kavitas yang dalam melalui proses
jejas pada pulpa, melindungi pulpa, adhesi perubahan ion pada dentin yang
menghilangkan gejala dan mengharapkan mengalami demineralisasi. SIK juga dapat
regenerasi jaringan. Hal tersebut dapat mencegah pembentukan nutrisi bagi bakteri
tercapai dengan mengambil dentin yang dan mengurangi kolonisasi bakteri yang
terinfeksi dan memberikan bahan khusus di masih tertinggal di dasar kavitas. Selain itu,
7
atap pulpa . SIK juga dapat terus menerus

Kaping pulpa secara indirek dapat mengeluarkan fluorida yang dianggap

dilakukan pada gigi yang mengalami karies sebagai anti-kariogenik9,10,11.

dentin dan biasanya melibatkan gejala tidak Material yang digunakan untuk
nyaman seperti linu ketika gigi terkena perawatan kaping pulpa indirek harus
rangsang dingin. Bahan yang dianggap basa memiliki kemampuan untuk mengurangi
seperti kalsium hidroksida, seng oksida bakteri dengan cara mengganggu
eugenol dan semen ionomer kaca dapat metabolisme bakteri, sehingga pulpa dapat
diletakkan diatas struktur dentin untuk diperbaiki dan kembali pulih12.
merangsang pemulihan dan perbaikan
Komponen utama SIK adalah
struktur gigi8.
kalsium atau strontium fluoroamino-silikat
kaca. Fluorida memasukkan ion ke dalam
fase matriks yang dapat meningkatkan 1. Mount GJ. 2002. An atlas of glass-
proses remineralisasi struktur gigi. Selain ionomer cements: a clinician’s
itu, strontium juga dapat memberikan efek guide. 2nd ed. Martin Dunitz:
anti mikroba setelah semen tersebut London.
mengeras13. 2. Khoroushi M dan Keshani F. 2013.
A review of glass-ionomers: from
Strontium dapat menghasilkan proses
conventional glass-ionomer to
remineralisasi melalui proses adhesi
bioactive glass-ionomer. Dent Res J
pertukaran ion pada dentin, selain itu
(Isfahan);10:411–20.
kandungan ini juga dapat mencegah
3. Najeeb S, dkk. 2016. Modifications
pembentukan nutrisi bagi bakteri, serta
in glass ionomer cements: nano-
dapat menurunkan kolonisasi bakteri yang
sized fillers and bioactive
hidup didalam dasar kavitas14.
nanoceramics. Int J Mol
Dentin akan mengalami proses Sci;17:1134.
remineralisasi ketika sumber infeksinya 4. De Caluwe T, dkk. 2017. Addition
dihilangkan. Dalam kasus ini, SIK sebagai of bioactive glass to glass ionomer
liner digunakan sebagai penahan bakteri cements: effect on the physico-
dan seal perekat terhadap masuknya bakteri chemical properties and
yang dapat mencegah regenerasi dan biocompatibility. Dent
pemulihan pulpa. Mater;33:e186–203.

5. Rechenberg, Galicia & Peters.

Kesimpulan 2016. Biological Markers for Pulpal


Inflammation: A Systematic
Semen ionomer kaca dapat
Review. PLoS ONE 11(11).
digunakan sebagai bahan pelindung pulpa
6. George, dkk. 2020. Clinical and
yang baik. Perawatan kaping pulpa secara
Radiographic Evaluation of Indirect
indirek bertujuan untuk melindungi pulpa
Pulp Treatment with MTA and
dari pajanan bakteri. Dalam kasus ini,
Calcium Hydroxide in Primary
setelah kontrol enam bulan pasien
Teeth (in-vivo study). JISPPD. Vol
mengatakan sudah tidak ada keluhan linu
33. Issue 2.
pada giginya.
7. Ranly DM dan Garcia-Godoy F.
Daftar Pustaka 2000. Current and potential pulp
therapies for primary and young
permanent teeth. J Dent; 28(3): 153-
61.
8. Ricketts D. 2001. Management of
the deep carious lesion and the vital
pulp dentine complex. Br Dent J;
191(11): 606-10.
9. Ngo H. 2006. Ionic exchange
between glass ionomers and
demineralized dentine; a thesis
submitted in fulfilment of the
requirements for the Degree of
Doctor Philosophy, School of
Dentistry The University of
Adelaide. p. 1-174.
10. Knight MG. 2003. Minimal
intervention dentistry. ADA News
Bulletin; 5: 30-2.
11. Pinkham JR, dkk. 2005. Pediatric
dentistry: infancy through
adolescence. 4th ed. St. Louis,
Missouri: Elsevier Saunders
Company;. p. 375-93.
12. Queiroz AM, dkk. 2005. Calcium
hydroxide for pulp capping. J App
Oral Sci; 13(2): 126-30.
13. Prentice LH, Tyas MJ, dan Burrow
MF. 2005. The effect of particle size
distribution on an experimental
glass ionomer cement. Dent Mater;
21: 505-10.
14. Ngo H. 2004. Minimal Intervention:
How to treat the advanced lesions?.
Dental Asia; 38-41.

Anda mungkin juga menyukai