MUHAMMAD EFFENDI
41621010026
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Teknik Industri U001700009Sri Anjarwati, SE., Ak
1-4
TUGAS PERKULIAHANBESAR 1
Etik UMB
Judul Tugas Tugas Besar 1.
Mendeskripsikan Etik UMB sebagai tujuan pembelajaran Etik UMB,
menggali potensi diri dan tujuan hidup, berpikir positif, kepemimpinan
dan kerjasama tim,
Luaran/Output Jadwal
Penjelasan Tugas dikumpulkan pada
1. Mampu memahami dan pertemuan ke 6
menjelaskan tentang sikap
sarjana profesional
2. Mampu memahami dan
menggalai potensi diri
serta menentukan tujuan
hidup
3. Mampu memahami dan
menjelaskan tentang berpikir
positif dan berkomunikasi
efektif
4. Mampu memahami dan
menjelaskan esensi
perubahan dan
kepemimpinan.
Penilaian
Bobot Kriteria
Bobot nilai tugas 1 adalah 20% Jawaban isi jelas dan relevan sesuai
Daftar Pustaka
Bagian A – Diisi oleh Mahasiswa
Nilai
Komponen Penilaian Nilai Maks.
diberikan
1. Penulisan beruntun rapih , 50
2. Mudah dibaca dan jelas 50
100
KRITERIA PENILAIAN
No Nilai Skala Kriteria
Kualitas isi pada level sempurna. Jawaban tepat.
1 A 80 - 100
Dapat menjawab secara runtut.
Kualitas isi pada level baik. Jawaban masih ada yang kurang tepat.
2 B+ 74 - 79,99
Dapat menjawab secara runtut dan memperhatikan kaidah satuan.
Kualitas isi pada level cukup. Jawaban masih ada yang kurang tepat.
3 B 68 - 73,99
Dapat menjawab secara cukup runtut dan memperhatikan kaidah satuan.
Kualitas isi pada level kurang cukup. Jawaban masih ada yang kurang tepat.
4 C+ 64 - 67,99
Dapat menjawab secara kurang runtut dan kurang memperhatikan kaidah satuan.
Kualitas isi pada level yang tidak bisa diterima. Jawaban masih ada yang kurang
5 C 56 - 63,99 tepat. Tidak dapat menjawab secara runtut dan kurang memperhatikan kaidah
satuan.
Kualitas isi pada level yang tidak bisa diterima. Jawaban masih ada yang kurang
6 D 45 - 55,99 tepat. Tidak dapat menjawab secara runtut dan tidak memperhatikan kaidah
satuan.
Kualitas isi pada level yang tidak bisa diterima. Jawaban tidak tepat. Tidak dapat
7 E < 45
menjawab secara runtut dan tidak memperhatikan kaidah satuan.
Soal Tugas 1:
Ketentuan menjawab; Minimal 25 halaman, font arial 11, 1 spasi, margin 3 cm
(kiri, kanan, atas, bawah)
Untuk memperjelas mengenai pengembangan Etik UMB sebagai pendidikan
karakter, dalam upaya memperkuat kepribadian, serta tujuan Etik UMB dalam
penyelenggaraan pendidikan maka mahasiswa di tugaskan:
1. Menjelaskan tentang sikap sarjana profesional
2. Menjelaskan dan menggali potensi diri serta menentukan tujuan hidup
3. Menjelaskan mengenai berpikir positif dan berkomunikasi efektif
4. Menjelaskan mengenai esensi perubahan dan kepemimpinan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [judul makalah] ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu
dosen Sri Anjarwati .SE.M.Ak pada Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [topik makalah] bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen Sri Anjarwati .SE.M.Ak, selaku
dosen Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Muhammad Effendi
DAFTAR ISI
KRITERIA PENILAIAN..................................................................................................................0
KATA PENGANTAR......................................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN 1.............................................................................................................................4
SIKAP SARJANA PROFESIONAL......................................................................................4
BAB III..............................................................................................................................................8
PEMBAHASAN 2.............................................................................................................................8
POTENSI DIRI.........................................................................................................................8
BAB IV............................................................................................................................................10
PEMBAHASAN 3...........................................................................................................................10
TUJUAN HIDUP....................................................................................................................10
BAB V.............................................................................................................................................18
PEMBAHASAN 4...........................................................................................................................18
BERPIKIR POSITIF..............................................................................................................18
BAB VI............................................................................................................................................23
PEMBAHASAN 5...........................................................................................................................23
KOMUNIKASI EFEKTIF.......................................................................................................23
BAB VII...........................................................................................................................................25
PEMBAHASAN 6...........................................................................................................................25
ESENSI PERUBAHAN.................................................................................................................25
BAB VIII..........................................................................................................................................27
PEMBAHASAN 7...........................................................................................................................27
KEPEMIMPINAN...........................................................................................................................27
BAB IX............................................................................................................................................29
PENUTUP......................................................................................................................................29
KESIMPULAN.......................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
C. Tujuan
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk megisi nilai akademik saya sebagai
mahasiswa Universitas Mercubuana dan untuk teman-teman membaca agar
mendapatkan wawasan serta ilmu yang cukup berguna untuk pembelajaran khusus nya
di mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB
Selain itu tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk menambah wawasan
tentang bagaimana sikap sarjana yang professional , bagaimana cara utntuk menggali
potensi diri , bagaimana tentang berpikir postif dan membahas tentang esensi perubahan
dan kepemimpinan
Agar teman-teman yang membaca dapat memahami sekaligus mengerti isi laporan
ringkasan saya dari modul buku dari pertemuan awal pembelajaran matakuliah hingga
pertemuan ke-4 prmbelajaran matakuliah
BAB II
PEMBAHASAN 1
1. Pengertian Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos", yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam bentuk
jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang
buruk.
2. Hubungan Antara Etika dan IQ, EQ , SQ yang Sangat Berkaitan.
“Intelligence Quotient” (IQ), yang mana merupakan kecerdasan otak untuk menerima,
menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta. Sedangkan pikiran emosional atau
“Emotional Quotient” (EQ) digerakan oleh emosi. Contoh keseharian dalam hal EQ adalah
kemampuan berpikir positif terhadap orang lain, empati, bertanggung jawab, berinteraksi
sosial, mudah menahan emosi marah dan kebencian atau pengendalian diri, kerjasama,
kecakapan sosial, semangat dan motivasi, dan menghargai orang lain. Sementara itu
“Spiritual Quotient” SQ merupakan kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan
orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi
dengan baik pada diri sendiri dan orang lain.
Dalam hal ini SQ berperan sebagai pelengkap IQ dan EQ yang dimiliki seseorang.
Dengan SQ seseorang dapat mengefektifkan IQ dan EQ yang dimilikinya dengan rambu-
rambu sistem nilai agama dan kemanusiaan. Karena itu dia mampu memaknai hidup dan
kehidupan dalam konteks yang lebih luas. tidak berperilaku sombong dan sebaliknya
selalu rendah hati. Orang seperti ini juga pandai bersyukur atas karunia Tuhan. serta takut
kepada-Nya kalau akan berbuat buruk.
3. Sarjana
4. Sikap Profesional
Dalam dunia kerja, kita dituntut untuk menjadi professional yang kompeten.
Artinya, kita tidak hanya dituntut untuk memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas dan pekerjaan, tetapi juga dituntut untuk memiliki sikap,
perilaku, dan pembawaan diri yang baik, sehingga semua hal ini menjadi “nilai
tambah” bagi kita. Selain itu, good attitude. Dengan memahami etika diharapkan kita
dapat mengembangkan karakter diri, sehingga kita mampu menampilkan kepribadian
diri kita dengan baik, lahir dan batin, sesuai dengan kemampuan
5. Visi dan Misi
Visi menggambarkan tujuan atau kondisi dimasa depan yang ingin dicapai. Visi
bisa dikatakan sebagai impian atau cita-cita, Visi memberikan gambaran yang jelas
dimasa mendatang. visi harus terukur sehingga kita bisa mengetahui apakah
tindakan yang dilakukannya dalam rangka mencapai visi atau Misi tersebut.
6. Budaya Kerja
Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai
nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam
suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat,
pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja.
7. Tujuan Atau Manfaat Budaya Kerja
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang
ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai
tantangan di masa yang akan datang. Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang
baik :
a) meningkatkan jiwa gotong royong
b) meningkatkan kebersamaan
c) saling terbuka satu sama lain
d) meningkatkan jiwa kekeluargaan
e) meningkatkan rasa kekeluargaan
f) membangun komunikasi yang lebih baik
g) meningkatkan produktivitas kerja
h) tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.
8. Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang
dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawab kita.
Pendisiplinan adalah usaha-usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar
subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan.
9. Jujur
Jujur jika diartikan secara baku adalah mengakui, berkata atau memberikan
suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam praktek dan
penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari
ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan
kenyataan yang terjadi.
Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang
berkata tidak sesuai dengan kebenarandan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal
sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudahdapat dianggap atau dinilai tidak jujur,
menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
10. Tanggung Jawab
Bersumber atau lahir atas penggunaan fasilitas dalam penerapan kemampuan
tiap orang untuk menggunakan hak dalam melaksanakan kewajibannya.Lebih lanjut
ditegaskan, setiap pelaksanaan kewajiban dan setiap penggunaan hak, baik yang
dilakukan secara tidak memadai maupun yang dilakukan secara memadai pada
dasarnya tetap harus disertai pertanggung jawab, demikian pula denga
pelaksanaan kekuasaan.
11. Kreatif
Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create,
yang merupakan singkatan dari :
a) Combine (menggabungkan) – penggabungan suatu hal dengan hal lain
b) Reverse (membalik) – Membalikan beberapa bagian atau proses
c) Eliminate (menghilangkan) – menghilangkan beberapa bagian
d) Alternatif (kemungkinan) – Menggunakan cara, bahan dll dengan yang
lain.
e) Twist (memutar) – memutarkan sesuatu dengan ikatan
f) Elaborate (memerinci) – memerinci atau menambah sesuatu
Berpikir kreatif berarti :
a) Melepaskan diri dari pola umum yang sudah tertanam dalam ingatan.
b) Mampu mencermati sesuatu yang luput dari pengamatan orang lain.
BAB III
PEMBAHASAN 2
POTENSI DIRI
Karir adalah totalitas kehidupan professional, yang diawali dari terbangunnya tidur
di pagi hari sampai kembali terlelap dalam tidur. Tujuan dari karir itu sendiri adalah
kebahagiaan dan ketercapaian
B. Passion (Hasrat)
Passion (hasrat ) adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa
sehingga tidak terpikir untuk tidak melakukannya. Passion adalah segala macam
wujud keunikan, keistimewaan yang kita miliki dan rasakan (Suhardono, 2012).
Passion adalah kekuatan kita dan sesuatu yang sangat ingin kita lakukan dengan
sepenuh hati kita.
Ada beberapa langkah-langkah passion yang di kemukakan oleh (Suhardono,2012)
1. Miliki keyakinan bahwa keunikan diri adalah keistimewaan yang dimiliki diri kita
sendiri.
2. Passion itu datang dari hati yang tulus, agar lebih mudah dalam mengenalinya
mencoba diri kita untuk lebih terbuka untuk tahu, merasakan, dan jujur
mengenai segala hal, lepas dan gembira.
3. Memperluas wawasan, cara ini dapat dilakukan dengan bertemu dan
berdiskusi dengan orang yang mungkin bisa membantu
4. Jangan nanggung. Bila kita ingin tahu mengenai passion sendiri, lakukan
dengan tuntas jangan setengah–setengah.
5. Antusias dan positif. Setiap diri di masing – masing orang membutuhkan waktu
yang berbeda – beda dalam menemukan passionnya dan menanggapi dengan
positif.
6. Nikmati prosesnya. Setiap orang yang hidup pasti akan merasakan proses
belajar dan proses yang tidak memiliki garis finish artinya orang itu tidak akan
pernah menyerah atau berhenti dalam menghadapi prosesnya belajar
kehidupan
D. Mengenai Kepribadian
Mengenal Kepribadian Setiap manusia setuju dengan memiliki karakter yang
memiliki sifat herbeda-beda. Dalam bahasa sehari-hari istilah kepribadian juga berarti
ciri-ciri watak seseorang individu yang memberikan identitas untuk diri sendiri sebagai
individu khusus. Ciri watak yang diperlihatkan sisten, dan konsekuen dalam tingkah
lakunya membuat individu-individu tersebut memi liki identitas khususnya yang
berbeda dengan individu-individu lain
Menurut Hans Jurgen Eysenck dalam Iensuffie (2012) mengatakan dalam teori
inherited yang dikembangkan teori – teori Hippocrates dan Galen yang
menggambarkan dimensi kepribadian adalah sebagai berikut
1. Sanguin (Popular, Periang). Kekuatan : Suka bicara. Secara fisik memegang
pendengar, emosional dan demonstratif. Antusias dan ekspresif
2. Korelis (Tegas, Berperinsip), Pemimpin Kekuatan : Senang memimpin,
membuat keputusan, dinamis dan aktif. Sangat memerlukan perubahan dan
harus mengoreksi kesalahan.
3. Melankolis (sensitive), Kekuatan : Analitis, mendalam, dan penuh pikiran.
Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal. Artistik, musikal dan kreatif
(filsafat & puitis). Sensitif. Mau mengorbankan diri dan idealis.
4. Plegmatis (Cinta Damai, Konsisten Tidak banyak bicara, tetapi cenderung
bijaksana). Kekuatan : Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh. Sabar,
seimbang, dan pendengar yang baik. Simpatik dan baik hati
Kesimpulan
Sanguinis : emosi stabil dan ekstrovert
Korelis : emosi tidak stabil dan ekstrovert
Melankolis : emosi tidak stabil dan introvert
Plegmatis : emosi stabil dan introvert
BAB IV
PEMBAHASAN 3
TUJUAN HIDUP
A. PENGERTIAN
Pemeliharaan hubungan dengan pegawai dalam kaitan ini berarti bahwa para
pejabat dan petugas di bagian kepegawaian harus selalu waspada jangan sampai
persepsi ketidakadilan timbul, apalagi meluas di kalangan para pegawai. Apabila
Srijanti, dkk (2007:47-50) menulis sebelas faktor yang menjadi strategi sukses
seseorang, yaitu:
1. Percaya diri
2. Terampil dalam bersikap
3. Mampu mengarahkan diri sendiri
4. Mampu memahami diri dan pekerjaan orang lain
5. Berani mencoba
6. Memiliki harga diri yang sehat
7. Menerima kekurangan dirinya
8. Murah hati dan bijaksana
9. Cerdas dalam pergaulan
10. Membuat orang lain berkesan
11. Meraih peluang
BAB V
PEMBAHASAN 4
BERPIKIR POSITIF
PEMBAHASAN
Menurut Sofian (2011) pikiran berasal dari sebuah informasi. Informasi tersebut
melahirkan gagasan. Berbagai informasi yang kita terima, baik melalui lisan, tulisan,
gambar, dari orang lain, dari buku, surat kabar, televisi dan lain sebagainya akan
melahirkan ide. Jika ide tersebut dirasakan menarik, maka akan mendapat perhatian,
kemudian dipikirkan, dan menjadi pemikiran.
Semakin banyak informasi yang didapatkan, dan semakin banyak yang
menarik, akan semakin banyak pemikiran yang tercetus di benak orang tersebut.
Pikiran tersebut akan disimpan dalam memori akal dan dikotak-kotakkan berdasarkan
kategori yang sama. Ada pikiran kebahagiaan, kesedihan, ketenangan, kepanikan,
juga pikiran positif, maupun negatif.
Bila kita berpikir makan yang kita gunakan adalah organ intelektual kita (otak)
atau disebut domain/wilayah intelektual. Perasaan menggunakan domain emosional.
Artinya orang mengaitkannya dengan organ hati/jantung. Bagi yang sudah terlatih
menggunakan domain emosional dan sudah menguasainya maka dia menjadi orang
yang penuh belas kasih. Dalam kehidupan, orang yang berperasaan positif, akan
cenderung lebih peka dan mudah simpati terhadap orang lain
B. Pikiran Negatif
Pikiran negatif tidak datang begitu saja. Pikiran ini bisa merupakan akumulasi
dari semua hal yang pernah dilakukan di masa lalu, atau pengaruh dari lingkungan
eksternal yang dekat dan intens.
Beberapa penyebab pikiran negatif (Sofian, 2011) adalah:
1) Riwayat masa lalu
Cara anda dibesarkan merupakan hal yang paling mempengaruhi cara berpikir anda.
2) Keinginan yang lemah atau bahkan tidak memiliki tujuan yang jelas
Saat seseorang sangat menginginkan sesuatu, dia akan berusaha mendapatkannya.
3) Rutinitas negatif
Rutinitas negatif bisa membawa seseorang pada ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan.
Misalkan saja seseorang yang melakukan pekerjaan yang sama selama puluhan tahun
dan melakukan pekerjaan yang itu-itu saja bisa membuat pekerjaan tersebut menjadi
tidak bermakna lagi baginya.
4) Pengaruh internal
Banyak orang yang mudah menghakimi diri sendiri dengan pendapat-pendapat
negatif. Sulit menerima diri sendiri memudahkan seseorang untuk berpikiran negatif,
seperti minder, ragu-ragu, cemas, takut, pesimis, berprasangka buruk dan mudah
mengeluh.
5) Pengaruh ekstenal
Orang-orang terdekat, seperti keluarga, sahabat, guru, juga tayangan di televisi, berita
di koran dan informasi di berbagai media merupakan faktor di luar diri yang bisa
mempengaruhi pikiran seseorang.
D. Ciri Orang Pikiran Negatif
E. Pikiran Positif
Pikiran positif adalah lawan dari pikiran negatif, sehingga segala hal tentang pikiran
positif adalah kebalikan dari pikiran negatif. Pribadi dengan pikiran positif diliputi
kebahagiaan, tantangan yang menyenangkan, semangat, dan hal-hal yang luar biasa
lainnya. Jadi berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang
baik serta menguntungkan.
Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Beberapa
orang menganggap berpikir positif hanyalah omong kosong, dan sebagian menertawakan
orang-orang yang mempercayai dan menerima pola berpikir positif.
El-Bahdad (2010) mengartikan pikiran positif sebagai potensi yang mendorong
pemiliknya untuk berbuat dan bekerja dengan menginvestasikan seluruh kemampuan
kemanusiannya.
F. Alasan Perlu Pikiran Positif
BAB VI
PEMBAHASAN 5
KOMUNIKASI EFEKTIF
C. Jenis-Jenis Komunikasi
BAB VII
PEMBAHASAN 6
ESENSI PERUBAHAN
A. Pengertian
• Menurut Jeff Davison (2003), perubahan adalah terjadinya sesuatu yang berbeda
dengan sebelumnya.
dengan cara baru, mengikuti jalur baru, mengadopsi teknologi baru, memasang
sistem baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru.
• Internal; kita sering mengalami perubahan emosi, mulai dari naik turunnya
semangat, hingga aneka perubahan yang dilandasi oleh mentalitas dalam diri.
Selain itu, secara fisik kita juga selalu berubah, dari bayi, tumbuh jadi anak,
remaja, dewasa, tua, hingga akhirnya mati.
• Eksternal; ada perubahan musim dan cuaca. Ada panas ada dingin. Ada malam
dan ada siang. Ada hujan ada kemarau. Ada gelap, ada pula terang. Dan semua
itu berjalan beriringan sehingga selalu mendorong terjadinya perubahan. (Andrie
Wongso, 2010)
• Friendster friendster yang pada pertengahan tahun 2000an sangat popular di
kalangan anak-anak muda. Namun saat ini friendster tenggelam digilas popularitas
Facebook dan pendiri Facebook adalah seorang anak bernama Mark Zuckerberg
yang lahir pada 14 Mei 1984
B. Pengertian adaptasi
• Dunia telah memasuki era baru disebut sebagai cracking zone (Rhenald Kasali)
• Cracking zone adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan
masa
• Crack berarti patahan/retakan, diartikan sebagai terobosan
• Masa transisi dari era ekonomi industri memasuki era ekonomi baru yang
didominasi oleh perkembangan teknologi informasi dan keterbukaan informasi.
• Leader mengubah haluan perusahaan sedangkan 'cracker' mengubah wajah
industri
• Hasnul Suhaimi, seorang CEO telekomunikasi Indonesia, berhasil mengubah
wajah industri telekomuni lewat prinsip freemium-nya: Tarif supermurah, volume
besar, frekuensi namun layanan produknya harus premium
• Margareta Astaman menulis dalam bukunya Fresh Graduate Boss (2012), bahwa
dalam usianya yang baru 25 tahun dia telah menjadi perintis di sebut perusahaan
berbasis internet dan media, setelah sebelumnya menjadi Assistant Vice President
untuk PT. Multiply Indonesia, dan sebelumnya mengawali ka sebagai country
Editor di Microsoft Network (MSN) Indonesia, lalu menjadi Portal Executive
a. Faktor Eksternal
• Pesaing (Komperitor)
• Teknologi
• Pelanggan atau Pemberi Kerja
b. Faktor Internal
• Keluar dari Comfort Zone (Zona Nyaman)
• Berpikir dengan cara-cara baru.
• Tetapkan target yang tinggi
BAB VIII
PEMBAHASAN 7
KEPEMIMPINAN
A. Pengertian
• Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan
atau bawahan (followers).
• Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya
(his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang
memuaskan.
• Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap
bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance),
keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan
pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan
orang lain (communication) dalam membangun organisasi
C. Sifat-Sifat Kepemimpinan
1) Kekuatan,
2) Pandangan,
3) Pengetahuan dan kecerdasan,
4) Imajinasi,
5) Kepercayaan diri,
6) Integritas,
7) Kepandaian berbicara,
8) Pengendalian dan keseimbangan mental & emosional,
9) Bentuk Fisik,
10) Pergaulan sosial dan persahabatan,
11) Dorongan,
12) Antusiasme,
13) Berani
• Integritas, Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Anda
katakan akan Anda lakukan.
• Optimisme,Takkan ada orang yang mau mengikuti Anda bila Anda memandang
suram masa depan.
• Menyukai perubahan, Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan
akan perubahan, bahkan merekabersedia untuk memicu perubahan itu.
• Berani menghadapi risiko, Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita
mengambil risiko.
• Ulet, Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya
menjadi sulit.
• Katalistis, Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu
menggerakkan orang
• Berdedikasi/komit, Para pengikut menginginkan seseorang yang lebih
mencurahkan perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri. ain untuk
melangkah
o Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos", yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam
bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari
hal-hal tindakan yang buruk.
o Pekerjaan adalah sekumpulan kedudukan (posisi) yang memilik persamaan
kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan, satu
pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang atau beberapa orang yang tersebar
di berbagai tempat.
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia,
sedangkan dalam arti yang sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu
tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang sehingga dalam
pembicaraan sehari-hari istilah pekerjaan ini sering dianggap sinonim dengan
profesi.
Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang
satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian
dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga
menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku
sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://docplayer.info/49148242-Modul-ke-etik-umb-kepemimpinan-dan-kerjasama-tim-
fakultas-teknik-prayogo-hadi-sulistio-m-pd-program-studi-teknik-industri.html