Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS SISTEM PENGANGGARAN SERTA PENGARUHNYA

TERHADAP KINERJA KEUANGAN YAYASAN AS-SYIFA


(Studi Kasus Pada Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyah)
Dian Hakip Nurdiansyah

Watchfulness aim that want achieved in this watchfulness (a) to detects and learn budgeting system in
IRXQGDWLRQ DVV\LID DO NKRHUL\DK E WR GHWHFW DQG OHDUQ ÀQDQFH SHUIRUPDQFH LQ IRXQGDWLRQ DVV\LID DO
NKRHUL\DK F WR GHWHFW DQG OHDUQ EXGJHWLQJ V\VWHP LQÁXHQFH WRZDUGV ÀQDQFH SHUIRUPDQFH DFKLHYHPHQW
LQ IRXQGDWLRQ DVV\LID DO NKRHUL\DK ,Q WKLV UHVHDUFK XVHV GHVFULSWLYH DQG YHULÀFDWLRQ IRUPV DQG PHWKRGV
RI GHVFULSWLYH DQG H[SODQDWRU\ VXUYH\ 'DWD FROOHFWLRQ WHFKQLTXH XVHG ZDV WR DQDO\]H WKH ÀQDQFLDO
UHSRUWV DV 6\LID IRXQGDWLRQ IURP XQWLO 0HWKRGV RI DQDO\VLV DQG TXDQWLWDWLYH GDWD XVLQJ
GHVFULSWLYH VWDWLVWLFDO DQDO\VLV WKDW XVHV SDWK DQDO\VLV SDWK DQDO\VLV 7KH UHVXOWV RI GHVFULSWLYH DQDO\VLV
VKRZHG WKDW WKH SODQQLQJ DQG PDQDJHPHQW FRQWURO LQ WKH IRXQGDWLRQ DV\LID JRRG HQRXJK 7KH UHVXOW
RI SDWK DQDO\VLV VKRZ WKH H[LVWHQFH RI OLQNDJHV EHWZHHQ WKH UHVHDUFK YDULDEOHV DQG WKH UHVXOWV RI WKH
HVWLPDWHG FRHIÀFLHQWV EHWZHHQ YDULDEOHV LQÁXHQFH WKH UHVHDUFK FDQ EH GHWHUPLQHG WKDW WKH SODQQLQJ DQG
PDQDJHPHQW FRQWURO KDYH DQ LQÁXHQFH RQ WKH ÀQDQFLDO SHUIRUPDQFH RI $V 6\LID IRXQGDWLRQ
keyword SODQQLQJ FRQWURO DQG ÀQDQFH SHUIRUPDQFH

Pendahuluan Pengendalian anggaran adalah proses


Pengendalian manajemen berperan pengendalian kegiatan dengan menggunakan
dalam pencapaian kinerja keuangan. anggaran (Supriyono,2000:40). Anggaran
Untuk mengembangkan pengendalian dapat berfungsi sebagai alat pengendalian
manajemen yang efektif, organisasi harus yang efektif jika dihubungkan dengan
memiliki kebijakan-kebijakan yang jelas dan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan
program yang realistik. Proses pengendalian yang baik tanpa pengendalian yang efektif
manajemen menyangkut pencapaian tujuan berakibat pemborosan dana dan waktu.
melalui implementasi strategi (Anthony & Supriyono (2000:43) mengemukakan
Govindarajan, 2000). bahwa pengendalian pada dasarnya adalah
Proses pengendalian manajemen formal membandingkan antara rencana dengan
meliputi kegiatan-kegiatan : (1) Perencanaan pelaksanaan sehingga dapat ditentukan
Strategi (2) persiapan Anggaran (3) penyimpangan yang timbul apakah sudah
Pelaksanaan (4) Evaluasi kinerja (Anthony, menjadi “tanda bahaya” bagi organisasi
2005:19). Anggaran merupakan salah atau unit-unitnya. Penyimpangan tersebut
satu alat pengendalian manajemen dalam digunakan sebagai dasar evaluasi atau
mencapai tujuan perusahaan. Penyusunan penilaian prestasi dan umpan balik untuk
anggaran menempati urutan kedua dalam perbaikan masa yang akan datang.
proses pengendalian manajemen formal. Yayasan Assyifa Alkhoeriyah adalah
Dalam perencanaan strategis dibuat sebuah NGO (Non Government Organization)
keputusan menenai program-program yang yang bergerak di bidang sosial, pendidikan,
akan dilaksanakan oleh organisasi dan dakwah dan ekonomi berbasis syari’ah.
taksiran jumlah sumber-sumber yang akan Sejak didirikan tahun 2003 sampai saat
dialokasikan untuk setiap program tersebut. ini, Yayasan Assyifa Alkhoeriyah telah
Perencanaan strategis bermanfaat sebagai berkontribusi dalam proses memajukan
kerangka untuk mengembangkan anggaran dakwah Islamiyah di Indonesia pada
tahunan. umumnya, khususnya kabupaten Subang.

82 MANAJERIAL Vol. 10, No. 20, Januari 2012


Hal ini dibuktikan pada bidang sosial, Yayasan penelitian ini.
Assyifa telah membiayai pembangunan
beberapa masjid yang jumlahnya kurang Anggaran Sebagai Alat Perencanaan
lebih 230 di Jawa Barat dan sekitarnya. Rencana adalah langkah realistis
Dalam bidang pendidikan, Yayasan Assyifa yang telah ditentukan sebelumnya. Rencana
telah menampung 720 siswa SMP & SMA memuat rincian untuk mencapai tujuan,
serta 150 santri tahfidz yang sistem asrama rencana harus menentukan kriteria penilaian
(boarding). Sedangkan dalam bidang dakwah, dan standar pengukuran serta memberi
Yayasan Assyifa juga sudah mempunya radio peluang bagi kreativitas dan fleksibilitas
alsyifa fm yang pancarannya menjangkau (Shim & Siegel, 2000). Perencanaan strategis
seluruh Kabupaten Subang dan sekitarnya. (penyusunan program atau perencanaan
Adapun dalam mengorganisasikan kegiatan – jangka panjang atau perencanaan proyek)
kegiatan keseharian, saat ini Yayasan Assyifa adalah proses pembuatan keputusan
mempunyai total areal sekitar 120 hektare mengenai program-program yang akan
dengan potensi lahan untuk pertanian, dilaksanakan oleh suatu organisasi dan
perkebunan, & peternakan. taksiran jumlah sumber-sumber yang
Kontribusi Yayasan Assyifa dalam bidang akan dialokasikan untuk setiap program.
sosial, pendidikan dan dakwah ini bertujuan Program adalah kegiatan pokok yang akan
agar Yayasan Assyifa tetap mendapatkan dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk
kepercayaan dari para donatur, pemerintah mengimplementasikan strategi-strategi yang
dan masyarakat. Untuk tetap mendapatkan telah ditetapkan dalam perumusan strategi.
kepercayaan tersebut, Yayasan Assyifa di Perumusan strategi adalah proses pembuatan
tuntut untuk mengoperasikan kegiatan – keputusan mengenai tujuan-tujuan dan
kegiatannya secara efektif dan efisien. Agar strategi baru. Perencanaan strategis
dapat efektif dan efisien, Yayasan Assyifa biasanya mencakup penyusunan rencana
harus mempunyai sistem anggaran yang jangka panjang, misalnya dengan jangka
jelas. waktu 5 atau 10 tahun, yang dihubungkan
Dalam sebuah lembaga, anggaran dengan proyek-proyek tertentu sehingga
merupakan salah satu alat pengendalian perencanaan strategis sering disebut juga
yang memegang peranan penting dalam dengan perencanaan proyek (Supriyono,
pencapaian tujuannya. Anggaran yayasan 2000).
As-syifa Alkhoeriyah yang sebagian besar Menurut Supriyono (2000)
dananya bersumber dari para donatur perencanaan strategis meliputi tiga kegiatan
terutama dari negara-negara timur tengah pokok yang dapat dipisahkan namun saling
dari tahun ke tahun bersifat fluktuatif, berhubungan. Untuk perusahaan baru,
tergantung adanya donatur yang ingin ketiga macam kegiatan pokok tersebut
menyumbangkan dananya. Untuk itu maka adalah:
yayasan as-syifa mempunyai komitmen a. Penyusunan dan analisis usulan program
untuk bisa mandiri dalam pengelolaan baru dan pembuatan keputusan atas
keuangan. usulan program tersebut.
Dalam penelitian ini yang menjadi b. Penelaahan program yang sedang
fokus pembahasan adalah pengaruh berjalan.
anggaran sebagai alat perencanaan dan c. Sistem pengkoordinasian program yang
anggaran sebagaia alat pengendalian terpisah sehingga dapat mengoptimalkan
terhadap kinerja keuangan yayasan asyifa. fungsi perusahaan sebagai fungsi kesatuan.
Jika membahas tentang kinerja keuangan Untuk perusahaan yang sudah berjalan
tentu ada hubunganya dengan profitabilitas. dan sudah memiliki program yang sedang
3 faktor inilah yang menjadi inti pembahasan berjalan, urutan ketiga macam kegiatan

Analisis Sistem Penganggaran ... (Dian Hakip Nurdiansyah) 83


pokok perencanaan strategis tersebut
meliputi: Anggaran Sebagai Alat Pengendalian
a. Penelaahan program yang sedang berjalan. Manajemen
b. Penyusunan dan analisis usulan program Sistem pengendalian manajemen
baru dan pembuatan keputusan atas adalah suatu alat dari alat-alat lainnya
usulan program tersebut. untuk mengimplementasikan strategi, yang
c. Sistem pengkoordinasian program yang berfungsi untuk memotivasi anggota-anggota
terpisah sehingga dapat mengoptimalkan organisasi guna mencapai tujuan organisasi
fungsi perusahaan sebagai suatu (Anthony dan Govindarajan, 2005).
kesatuan. Pengendalian manajemen merupakan
beberapa bentuk kegiatan perencanaan
Proses Perencanaan dan pengendalian kegiatan yang terjadi
Suatu rencana merupakan outline pada suatu organisasi (Halim dkk, 2000).
yang terinci dan terstruktur untuk mencapai Pengendalian diperlukan untuk memastikan
tujuan jangka panjang. Suatu tujuan ialah bahwa suatu kegiatan dalam organisasi
target yang dapat dikuantifisir. Perencanaan dilakukan sesuai dengan apa yang telah
dimulai pada segmen bisnis terkesil ditetapkan sehingga dapat mencapai tujuan.
menurut pendekatan BoWWRP XS. Harus ada Pada suatu kegiatan organisasi, banyak
kategorisasi produk, jasa, fasilitas, dan pasar. tindakan manajemen yang tidak sistematis.
Laporan kinerja harus diterbitkan tiap bulan. Keadaan tidak memungkinkan bagi seorang
Komunikasi yang baik diperlukan dalam manajer untuk menggunakan aturan sistem
proses anggaran. Manajer departemen harus yang telah ditetapkan, sehingga manajer
dapat membuat sasaran anggaran menjadi menggunakan pertimbangan pribadinya
jelas untuk para bawahan mereka. Manajer dalam bertindak. Kegiatan seperti ini
harus membandingkan anggarannya dengan biasanya berkaitan dengan interaksi antara
tahun-tahnu lalu, dengan departemen manajer yang satu dengan yang lainnya dan
lain dalam perusahaan yang sama, dan manajer dengan bawahannya.
dengan departemen serupa di perusahaan Ketepatan sistem itu sendiri akhirnya
sejenis. Wilayah-wilayah yang menjanjikan tergantung pada kemampuan manajer
peluang dan masalah-masalah yang harus mengatur seseorang, tidak lagi berdasarkan
dipecahkan juga harus didata (Shim & Siegel, aturan yang ditentukan oleh sistem tersebut.
2000). Pengendalian menurut Hansen & Mowen
(1995) adalah proses penetapan standar,
Efisiensi Perencanaan Anggaran dengan menerima umpan balik berupa
Anggaran merupakan rencana rinci kinerja sesungguhnya, dan mengambil
tentang perolehan dan penggunaan sumber tindakan yang diperlukan jika kinerja
daya keuangan serta sumber daya lainnya sesungguhnya berbeda secara signifikan
untuk suatu periode tertentu. Anggaran dengan apa yang telah direncanakan
sebagai salah satu alat yang digunakan sebelumnya. Menurut Mulyadi dan Johny
didalam pengendalian biaya. Jika anggaran Setyawan (1999), sistem pengendalian
disusun dengan baik maka akan memudahkan manajemen memiliki dua komponen:
penilaian tingkat efisiensi setiap material. struktur dan proses sistem. Struktur sistem
Pengendalian biaya berdasarkan anggaran merupakan komponen-komponen yang
dapat dilakukan dengan membandingkan berkaitan satu dengan lainnya bersama-
anggaran yang dibuat dengan realisasinya, sama membentuk suatu sistem. Struktur
dimana perbandingan ini dapat ditinjau dari sistem pengendalian manajemen yang terdiri
kuantitas dan harga material (Sofyan Safri dari tiga komponen: struktur organisasi,
Harahap,2001). jaringan informasi, dan sistem penghargaan.

84 MANAJERIAL Vol. 10, No. 20, Januari 2012


Proses sistem merupakan tahap-tahap yang dari kegiatannya. Berdasarkan hubungan
harus dilalui oleh sistem untuk mewujudkan antara input dan output tersebut, Anthony
tujuan sistem. Proses sistem menjelaskan dan Govindarajan (2005) mengklasifikasikan
bekerjanya masing-masing komponen pusat-pusat pertanggungjawaban ke dalam
komponen pembentuk sistem (struktur) empat tipe sebagai berikut:
dalam mewujudkan tujuan sistem. a. Pusat pendapatan
Proses sistem pengendalian manajemen Pusat pendapatan merupakan suatu unit
melalui enam tahap: perumusan strategi, organisasi yang dipimpin oleh manajer
perencanaan strategik, penyusunan strategik, yang bertanggung jawab pada aktivitas
penyusunan program, implementasi, dan unit organisasi yang dipimpinnya yang
pengendalian. Menurut Suadi (1995), diukur dalam unit moneter. Kinerja
pengendalian manajemen dapat dilihat dari pusat pertanggungjawaban diukur atas
dua aspek, yaitu struktur pengendalian dasar pendapatan yang diperoleh dengan
manajemen: pusat biaya, pusat pendapatan, membandingkan antara pendapatan
pusat laba, dan pusat investasi serta proses sesungguhnya yang diperoleh dengan
pengendalian manajemen tugas, pelaporan yang dianggarkan.
dan kompensasi bagi manajemen. b. Pusat biaya
Menurut Maciariello (1994), sistem Pusat biaya adalah suatu unit
pengendalian manajemen terdiri dari pertanggungjawaban yang kinerjanya
struktur pengendalian manajemen dinilai berdasarkan biaya pada pusat
dan proses pengendalian manajemen. pertanggungjawaban. Input pada pusat
Struktur pengendalian manajemen biaya diukur dalam unit moneter,
terdiri dari: (1) struktur organisasi; (2) sedangkan outputnya tidak diukur
otonomi yang didelegasikan pada para dalam unit moneter. Pusat biaya
manajer; (3) pembentukan pusat-pusat dibedakan ke dalam pusat biaya standar
pertanggungjawaban; (4) pengukuran atau pusat biaya teknik (standar or
kinerja dan balas jasa; dan (5) sistem engineered expense center) dan pusat
informasi yang mengalir di antara bagian- biaya kebijakan (discretionary expense
bagian dalam organisasi. Proses pengendalian center).
manajemen terdiri dari: (1) penentuan c. Pusat laba
sasaran dan tujuan; (2) pengevaluasian Pusat laba adalah suatu pusat
prestasi; (3) pembuatan keputusan agar pertanggungjawaban yang diukur
organisasi tetap berjalan pada jalurnya; (4) prestasinya atas dasar laba yang
pengimplementasian keputusan melalui diperoleh. Input dan output pada pusat
manusia; dan (5) penggunaan umpan balik laba dinyatakan dalam satuan moneter.
hasil-hasil keputusan. d. Pusat investasi
Pusat investasi merupakan pusat
Struktur Pengendalian Manajemen pertanggungjawaban yang prestasinya
Struktur pengendalian manajemen diukur dengan membandingkan
terdiri atas pusat-pusat pertanggungjawaban antara laba dan jumlah investasi
yang dipimpin oleh manajer pusat yang digunakan. Pengukuran prestasi
pertanggungjawaban. Masing-masing pada pusat investasi ditujukan untuk
manajer bertanggung jawab sesuai dengan mengetahui kontribusi yang diberikan
tugas dan wewenangnya yang mengacu dan dihasilkan bagi unit usaha dan
pada ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan.
oleh perusahaan. Aktivitas setiap pusat
pertanggungjawaban berkaitan dengan Proses pengendalian manajemen
penggunaan input dan menghasilkan output Proses pengendalian manajemen formal

Analisis Sistem Penganggaran ... (Dian Hakip Nurdiansyah) 85


meliputi kegiatan-kegiatan: perencanaan yang dilonggarkan (allowable budget) atau
strategi, penyusunan anggaran, pelaksanaan, kelonggaran anggaran. Varians-varins yang
dan evaluasi (Halim dkk,2000) digunakan dalam mengevaluasi kinerja
1) Perencanaan strategi adalah proses dari setiap departemen atau pusat biaya .
memutuskan program-program utama Varians pengeluaran adalah selisih antara
yang akan dilakukan suatu organisasi biaya aktual dengan kelonggaran anggaran
dalam rangka implementasi strategi (Hansen & Mowen, 2000).
dan menaksir jumlah sumber daya
yang akan dialokasikan untuk tiap- Kinerja Keuangan Perusahaan
tiap program jangka panjang beberapa Kinerja menurut Hariandja (2002)
tahun yang akan datang. adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh
2) Penyusunan anggaran adalah proses anggota organisasi atau perilaku nyata yang
pengoperasionalan rencana dalam ditampilkan sesuai dengan peranya dalam
bentuk pengkuantifikasian, biasanya organisasi. Sedangkan menurut Ilyas (2002),
dalam unit moneter, untuk kurun kinerja merupakan penampilan hasil karya
waktu tertentu. personel baik kuantitas maupun kualitas
3) Pelaksanaan. Selama tahun anggaran dalam suatu organisasi. Kinerja dapat
manajer melakukan program atau merupakan penampilan individu maupun
bagian dari program yang menjadi kelompok kerja personel. Penampilan hasil
tanggung jawabnya. Laporan yang karya tidak terbatas kepada personel yang
dibuat hendaknya menunjukkan dapat memangku jabatan fungsional maupun
menyediakan informasi tentang program struktural, tetapi juga kepada keseluruhan
dan pusat pertanggung jawaban. jajaran personel didalam organisasi.
4) Evaluasi kinerja merupakan kegiatan Sementara itu Wahjosumido (2002)
terakhir dari proses pengendalian mendefinisikan kinerja sebagai hasil interaksi
manajemen untuk menilai kinerja yang terjadi antara persepsi dan motivasi
manajer pusat pertanggungjawaban pada diri seseorang yang dapat dilihat dari
prestasi kerja dapat dilihat dari efesiensi perilaku seseorang.
dan efektif tidaknya suatu pusat
pertanggung jawaban menjalankan Profitabilitas
tugas yang menjadi tanggung Kinerja keuangan pada penelitian
jawabnya. Evaluasi dilakukan dengan ini dilihat dari profitabilitas. Profitabilitas
cara membandingkan antara realisasi adalah kemampuan perusahaan memperoleh
anggaran dengan anggaran yang telah laba dalam hubungannya denganpenjualan
ditetapkan sebelumnya. , total ativa maupun sendiri (J. Fred W
& F bringham:2002) . Profitabilitas juga
Efisiensi Pengendalian Anggaran didefinisikan bahwa mengukur efektivitas
Efisiensi pengendalin anggaran manajemen berdasarkan hasil pengembalian
menurut horngen (2006) yaitu perbedaan yang dihasilkan dari volume penjualan baik
antara jumlah aktual (realisasi) dan aktiva maupun sendiri. Penilaian kinerja
jumlah yang diharapkan/dianggarkan perusahaan bagi manajemen dapat diartikan
(direncanakan). sebagai penilaian terhadap prestasi yang
Setiap aktivitas aktual diketahui di dapat dicapai. Dalam hal ini laba dapat
akhir periode, rumus yang digunakan untuk digunakan sebagai ukuran dari prestasi yang
menghitung jumlah kelonggaran anggaran dicapai dalam suatu perusahaan. Penilaian
untuk volume aktivitas aktual yang kinerja perusahaan penting dilakukan,
dicapai. Satu anggaran yang disesuaikan ke baik oleh manajemen pemegang saham,
aktivitas aktual disebut dengan anggaran pemerintah, maupun pihak lain yang

86 MANAJERIAL Vol. 10, No. 20, Januari 2012


berkepentingan. Profitabilitas merupakan
salah satu elemen dalam penilaian kinerja
dan efisiensi perusahaan (Sutrisno. M:2003).

Metode Penelitian
Ditinjau dari sasaran yang ingin dicapai,
penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian
GHNVNULSWLI YHULÀNDWLI karena penelitian ini
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran
tentang bagaimana faktor-faktor non-human
dan faktor-faktor human berpengaruh
terhadap kinerja yayasan as-syifa. Penelitian Gambar 1.
ini juga menggunakan PHWRGH YHULÀNDWLI yaitu Kerangka Konseptual Penelitian
menjelaskan dan menguraikan hubungan
antara variabel bebas (LQGHSHQGHQW) dengan X1 = Anggaran sebagai alat perencanaan
variabel terikat (GHSHQGHQW), untuk kemudian X2 = Anggaran sebagai alat pengendalian
dianalisis dalam upaya memperoleh model Y = Kinerja Keuangan
yang terbaik. Jika dilihat dari tujuan dan
objeknya, penelitian yang dilakukan ini bersifat Hipotesis Penelitian
dekskriptif yaitu dengan menganalisis dan
menginterpretasi terhadap alokasi anggaran, Berdasarkan paradigma penelitian
realisasi anggaran, rasio anggaran dan rasio di atas, hipotesis yang diajukan dalam
pelayanan umat / masyarakat. Sehingga penelitian ini adalah sebagai berikut,
dengan menganalisis secara kuantitatif dapat H1 : Anggaran sebagai alat perencanaan
mengetahui perbedaan alokasi anggaran memiliki pengaruh positif terhadap
dan realisasi anggaran dan mengetahui kinerja keuangan
efektivitas keuangannya. Sedangkan analisis H2 : Anggaran sebagai alat
secara kualitatif diharapkan dapat diketahui pengendalian memiliki pengaruh
gambaran mengenai penganggaran positif terhadap kinerja keuangan
yang telah dilaksanakan di yayasan As-
syifa al-khoeriyah untuk mendukung Operasionalisasi Varibel
suatu pembahasan dan diharapkan dapat Penelitian ini terdiri dari tiga variabel,
mengahsilkan suatu alternatif pemecahan yaitu perencanaan dan pengendalian sebagai
masalah, sebagai bahan pengambilan variabel bebas (LQGHSHQGHQW YDULDEOH) dan
keputusan manajemen di tahun mendatang. kinerja keuangan yayasan As-syifa sebagai
variabel terikat (GHSHQGHQW YDULDEOH).
Kerangka Konseptual Menurut Mohamad Nazir (2002:92)
Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan mengenai operational variabel
meneliti pengaruh anggaran sebagai alat adalah :
perencanaan dan anggaran sebagai alat ”Suatu definisi yang diberikan pada
pengendalian terhadap kinerja keuangan suatu variabel atau konstrak dengan cara
yayasan. Paradigma yang dibangun dalam memberikan arti, atau menspesifikasikan
penelitian ini adalah bahwa anggaran sebagai kegiatan ataupun memberikan suatu
alat perencanaan dan anggaran sebagai alat operasional yang diperlukan untuk
pengendalian memiliki pengaruh terhadap mengukur konstrak atau variabel tersebut ”
kinerja keuangan. Kerangka konseptual 1. Variabel bebas (LQGHSHQGHQW YDULDEHO).
penelitian ini digambarkan dalam gambar 1 Variabel bebas (X) yaitu variabel yang
berikut ini,

Analisis Sistem Penganggaran ... (Dian Hakip Nurdiansyah) 87


mempengaruhi variabel lainnya dan Adapun skala pengukuran yang
dalam penulisan tesis ini variabel digunakan untuk ketiga variable adalah
bebasnya adalah : menggunakan skala pengukuran rasio.
a. Anggaran sebagai alat perencanaan Skala pengukuran rasio adalah skala
(X1) yang digunakan untuk menunjukkan
b. Anggaran sebagai alat pengendalian adanya pengelompokan yang mempunyai
(X2) besaran yang sama. Pada skala rasio nilai 0
2. Variabel terikat (GHSHQGHQW YDULDEHO). merupakan nilai mutlak, titik 0 pada skala
Variabel terikat (Y) yaitu variabel panjang menujukkan tidak ada panjang.
yang keberadaannya dipengaruhi Data pada skala rasio mempunyai kualitas
oleh variabel bebas. Penelitian ini bilangan riel yang dapat dijumlahkan,
menggunakan kinerja keuangan (Y) dikurangkan, dikalikan dan dibagi dan
sebagai variabel terikat. dinyatakan dalam hubungan resis.

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Indikator Ukuran Skala
penelitian
1 Anggaran sebagai 1. Rencana penerimaan Selisih Penerimaan – Selisih Rasio
alat perencanaan 2. Realisasi penerimaan Pengeluaran
(X1) 3. Rencana pengeluaran Selisih Penerimaan
(Harahap, 2001) 4. Realisasi Pengeluaran
2 Anggaran sebagai 1. Rencana penerimaan Selisih Perencanaan – Selisih Rasio
alat pengendalian 2. Rencana pengeluaran Realisasi
(X2) 3. Realisasi Penerimaan Selisih Perencanaan
(Hansen & Mowen, 4. Realisasi Pengeluaran
2000)
3 Kinerja keuangan Pengembalian atas total (Kenaikan aktiva tetap/ Rasio
(Y) (PSAK 45) aktiva Total aktiva)

Objek Penelitian dan Analisis Data melakukan wawancara kepada


Untuk mengetahui apakah sampel pimpinan, kepala bagian, kepala sub
yang ditetapkan telah dapat dilakukan bagian dan beberapa karyawan untuk
analisis dan melihat apakah model prediksi mendapatkaln informasi secara tidak
yang dirancang telah dapat dimasukkan terstruktur dan pertanyaan berkembang
ke dalam serangkaian data, maka perlu sesuai dengan jawaban responden.
dilakukan pengujian data. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2) Metode analisis
menggunakan 3DWK $QDOLVLV dengan bantuan Metode analisis yang digunakan adalah
program komputer SPSS (6WDWLVWLFDO 3URGXFW dengan analisa kuantitatif dan kualitatif,
DQG 6HUYLFH 6ROXWLRQ) versi 18 for Windows. adapun analisa kuantitatif adalah
Pengumpulan data merupakan suatu menganalisis data keuangan yaitu dengan
proses pengadaan untuk kepentingan cara :
penelitian. Teknik pengumpulan data yang a) Mengumpulkan data historis keuangan
diperoleh pada penelitian ini akan dijelaskan b) Mengelompokkan sesuai jenis biaya
sebagai berikut: c) Dengan program excel for windows
1) Teknik wawancara, yaitu dengan disusun data tersebut ke dalam tabel

88 MANAJERIAL Vol. 10, No. 20, Januari 2012


perjenis biaya keuangan yayasan (Y). Sesuai dengan
d) Membandingkan antara jenis biaya hipotesis dan desain penelitian yang telah
menghasilkan rasio/prosentase dikemukakan sebelumnya, maka dalam
e) Membandingkan antara alokasi dengan pengujian menggunakan analisis jalur
realisasi anggaran dengan langkah-langkah sebagai berikut :
f) Kemudian hasil rasio atau prosesntase 1) Membuat persamaan struktur yaitu :
tersebut dianalisis berdasarkan landasan Y = ryx1 +ryx2+ €
teori yang ada. Z = ryz + €
Sedangkan analisa kualitatif yaitu 2) Menghitung korelasi antar variabel
menganalisis suatu fenomena yang terjadi bebas xi serta korelasi antar variabel
atau sejauh mana peran penganggaran bebas xi dengan variabel terikat Y.
terhadap pengelolaan keuangan yayasan As-
syifa al-khoeriyah.

3.4.1. Uji Path Analysis


3) Menyusun matriks korelasi antar variabel
Untuk meneliti hubungan di antara
bebas (Rx) serta korelasi antar variabel
variabel penelitian yaitu anggaran sebagai
bebas dengan variabel tidak bebas (Ry)
alat perencanaan dan anggaran sebagai alat
pengendalian terhadap kinerja keuangan,
data diterapkan pada pendekatan penelitian
yaitu dengan Analisis Jalur 3DWK $QDO\VLV
Adapun bagan kerangka alur hubungan
antar variabel adalah sebagai berikut :

0
X1 4) Menghitung matriks invers korelasi
(kebalikan) dari Rx yaitu Rx-1=
Y

5) Menghitung semua koefisien jalur di


X2 mana i = 1,2,3,...,k melalui rumus =
Pyxi=Rx-1 rx; (i=1,2,3)
Gambar 3.1 Kerangka Alur
Hubungan antar Variabel yang Diteliti
Dimana :
X1 = Anggaran sebagai Alat Perencanaan
X2 = Anggaran sebagai Alat Pengendalian
Y = Kinerja Keuangan 6) Menghitung koefisien determinasi
Ry2(x1,x2) yaitu koefisien yang
Data yang terkumpul dianalisis menyatakan determinasi total x1,x2
berdasarkan hubungan kausalitas antar terhadap Y yaitu =
variabel, dimana pada gambar diatas
memperlihatkan struktur anggaran sebagai
7) Menghitung koefisien jalur diluar xi atau
alat perencanaan (X1) dan anggaran sebagai
koefosien residu yaitu =
alat pengendalian (X2) terhadap kinerja

Analisis Sistem Penganggaran ... (Dian Hakip Nurdiansyah) 89


tahun 2009 (5 tahun). Penelitian ini
melibatkan tiga variabel, yaitu Anggaran
Sebagai Alat Perencanaan (X1), Anggaran
sebagai Alat Pengendalian (X2), dan Kinerja
Keuangan (Y).
Pengaruh anggaran sebagai alat
8) Menguji secara simultan koefisien jalur perencanaan terhadap kinerja keuangan
Pyxi dengan Hipotesa Ho;Pyxi=0 vs memiliki pengaruh yang positif. Hal ini
H1;Pyxi• dibuktikan dari hasil perhitungan uji T .
T hitung sebesar 3.422 lebih besar dari T
tabel sebesar 2.00. yang menunjukkan Ho
di tolak maka ada pengaruh yang signifikan
Keputusan : antara anggaran sebagai alat perencanaan
Jika F dan kinerja keuangan. Sedangkan anggaran
sebagai alat pengendalian juga berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan yayasan
dilihat dari T hitung sebesar 2.535>2.00
maka H0 di tolak menunjukkan adanya
pengaruh dari anggaran sebagai ala
pengendalian terhadap kinerja keuangan.
9) Menguji secara parsial koefisien jalur Besarnya angka R square (r2) adalah 0,375
melalui uji t dengan Hipotesis digunakan untuk melihat pengaruh anggaran
a. Ho : Pyx1=0 vs H1 : Pyx1 > 0 sebagai alat perencanaan dan anggaran
b. Ho : Pyx2=0 vs H1 : Pyx2 > 0 sebagai alat pengendalian secara simultan
c. Ho : Pzy=0 vs H1 : Pzy > 0 terhadap profitabilitas pada yayasan as-syifa
Adapun statistik ujinya adalah : alkhoeriyah.
Angka 0,375 menunjukkan Dari
hasil perhitungan diatas bahwa pengaruh
anggaran sebagai alat perencanaan dan
anggaran sebagai alat pengendalian terhadap
profitabilitas (ROE) secara gabungan
adalah 37,5%, sedangkan sisanya 62,5%
dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata
Dimana : lain, variabilitas profitabilitas (ROE) yang
i = 1,2 dapat diterangkan dengan menggunakan
10) Menghitung pengaruh variabel bebas variabel anggaran sebagai alat perencanaan
(independent) terhadap variabel terikat dan anggaran sebagai alat pengendalian
(dependent) adalah 37,5 % sedangkan pengaruh sebesar
a. Pengaruh Langsung 62,5%
Y ß xi ß Y = (Pyxi)2 Berdasarkan hasil pengolahan
b. Pengaruh tidak langsung dengan model persamaan struktural yang
Y ß xi Ÿ [j ß Y = Pyxi rxixj Pyxj menunjukan keterkaitan anggaran sebagai
alat perencanaan, anggaran sebagai alat
c. Besarnya Pengaruh Total yaitu : pengendalian ditentukan model persamaan
(Pyxi)2 + Pyxi rxixj Pyxj seperti berikut ini.
V = f (SQ)
Sumber data adalah laporan keuangan Y = 0,408X1 +0,302X2+ 0,790
yayasan as-syifa dari tahun 2005-sampai

90 MANAJERIAL Vol. 10, No. 20, Januari 2012


Pembahasan kegiatan karena anggaran yang sudah
Anggaran sebagai alat pengendalian disetujui merupakan komitmen dari para
di yayasan asyifa belum efisien. Hal ini pelaksana yang ikut dalam penyusunan
dibuktikan nilai beta yang lebih kecil anggaran. Pengedalian dilakukan dengan
dari anggaran sebagai alat perencanaan. membandingkan antara rencana dengan
Nilai anggaran sebagai alat pengendalian pelaksanaan sehingga dapat ditentukan
sebesar 0.302 sedangkan anggaran sebagai ada tidaknya penyimpangan yang timbul.
alat pengendalian sebesar 0.408 Untuk Penyimpangan tersebut dapat menjadi dasar
mengendalikan anggaran pada suatu dilakukannya evaluasi untuk melakukan
perusahaan anggaran itu harus bersifat penilaian prestasi dan umpan balik sebagai
fleksibel dilihat dari laporan keuangan yang perbaikan di masa mendatang.
efisien, pengendalian biaya mengharuskan Anggaran sebagai alat perencanaan
agar biaya actual dibandingkan dengan berpengaruh positif pada kinerja keuangan.
biaya yang dianggarkan. Hal ini senada Akan tetapi nilai pengaruhnya tidak pada
dengan pernyataan Charles T. Hongren karakter cukup efisien. Hal ini dikarenakan
mendefinisikan anggaran fleksibel sebagi anggaran fleksibel belum terencanakan
berikut:” DQ ÁH[LEOH EXGJHW DOVR FDOOHG D YDULDEOH dengan baik seharusnya sebelum anggaran
budget) is a master budget that is adjusted for fleksibel dibuat, diperlukan suatu rumus
FKDQJH LQ YROXPH 7KH ÁH[LEOH EXGJHW LV D EDVHG untuk menggambarkan setiap akun dalam
on a knowledge of how revenue and cost should setiap departemen atau pusat biaya,
behave over a range ofactivity”(Charles T menggunakan salah satu teknik. anggaran
Homrgen, 1995 : 181). yang sistematis termasuk ukuran yang
Anggaran fleksibel memberikan kepada sangat berpengaruh pada anggaran sebagai
manajemen informasi yang diperlukan alat perencanaan sebagai mana pernyataan
untuk pengendalian anggaran, untuk Hansen dan Mowen (2000:276) “ÀQDQFLDO
mengendalikan anggaran memerlukan SODQV IRU WKH IXWXUH WKH\ LGHQWLI\ REMHFWLYHV DQG WKH
perencanaan yang terorganisir, sesuatu alat actions needed to achieve them” dari pernyataan
untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas diatas maka anggaran adalah rencana
dari berbagai divisi suatu bisnis, dan suatu keuangan yang disusun untuk masa depan,
dasar untuk pengendalian biaya. Ketepatan yang sesuai dengan tujuan perusahaan dan
sistem itu sendiri akhirnya tergantung pada meliputi tindakan-tindakan yang diperlukan
kemampuan manajer mengatur seseorang, untuk mencapainya.
tidak lagi berdasarkan aturan yang Pernyataan dari Hansen dan Mowen
ditentukan oleh sistem tersebut. Pengendalian yaitu “ 7KH EXGJHW WKDW SURYLGHV D ÀUP ZLWK WKH
menurut Hansen & Mowen (1995) adalah FDSDELOLW\ WR FRPSXWH H[SHFWHG FRVW IRU D UDQJH RI
proses penetapan standar, dengan menerima FDSDFLW\ LV FDOOHG D ÁH[LEOH EXGJHWµ(Hansen dan
umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, Mowen, 2000:292), dari definisi tersebut
dan mengambil tindakan yang diperlukan jelaslah bahwa anggaran fleksibel merupakan
jika kinerja sesungguhnya berbeda anggaran yang disesuaikan dengan
secara signifikan dengan apa yang telah perubahan tingkat kegiatan perusahaan.
direncanakan sebelumnya. Pada penelitian ini sistem
Selain itu hal ini di dukung juga oleh penganggaran memiliki pengaruh positif
pendapat yang dikemukakan oleh Supriyono terhadap kinerja keuangan. Hal ini senada
(2000:42) mengungkapkan bahwa anggaran dengan pendapat yang dikemukakan oleh
sebagai alat pengendalian kegiatan dan Kinerja keuangan pada penelitian ini dilihat
penilaian prestasi pusat-pusat pertanggung dari profitabilitas. Profitabilitas adalah
jawaban dan para manajernya. Anggaran kemampuan perusahaan memperoleh laba
dapat berfungsi sebagai alat pengendalian dalam hubungannya denganpenjualan

Analisis Sistem Penganggaran ... (Dian Hakip Nurdiansyah) 91


, total ativa maupun sendiri (J. Fred W analysis menunjukkan bahwa pengaruh X1
& F bringham:2002) . Profitabilitas juga terhadap Y lebih besar daripada X2 terhadap
didefinisikan bahwa mengukur efektivitas Y. Berarti anggaran sebagai alat perencanaan
manajemen berdasarkan hasil pengembalian lebih besar pengaruhnya dibanding anggaran
yang dihasilkan dari volume penjualan baik sebagai alat pengendalian pada yayasan
aktiva maupun sendiri. Penilaian kinerja Asyifa.
perusahaan bagi manajemen dapat diartikan
sebagai penilaian terhadap prestasi yang dapat Kesimpulan
dicapai. Dalam hal ini laba dapat digunakan 1. Anggaran sebagai alat perencanaan
sebagai ukuran dari prestasi yang dicapai berpengaruh positif terhadap kinerja
dalam suatu perusahaan. Penilaian kinerja keuangan yayasan As-syifa al-khoeriyah.
perusahaan penting dilakukan, baik oleh 2. Anggaran sebagai alat pengendalian
manajemen pemegang saham, pemerintah, berpengaruh positif terhadap kinerja
maupun pihak lain yang berkepentingan. keuangan yayasan As-syifa al-khoeriyah.
Nilai profitabilitas pada yayasan
asyifa jika dilihat dari rata-rata pertahunnya 5.2 Saran
, mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal Saran-saran yang dikemukakan
ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan di sini disandarkan kepada pembahasan
yayasan Asyifa sudah efisien karena sebagaimana dikemukakan terdahulu.
kinerja yayasan lebih baik dari tahun ke Beberapa saran yang penulis ajukan adalah
tahun. Indikator baiknya kinerja pada sebagai berikut:
suatu perusahaan dikarenakan adanya 1. Anggaran sebagai alat pengendalian
perencanaan, pengendalian dan evaluasi di yayasan asyifa belum efisien. Hal ini
setiap tahunnya. Hal ini senada dengan dibuktikan nilai t hitung yang lebih kecil
pendapat yang dikemukakan oleh Anthony dari anggaran sebagai alat perencanaan.
& Govindarajan bahwa sistem pengendalian Untuk mengendalikan anggaran pada
manajemen adalah suatu alat dari alat- suatu perusahaan anggaran itu harus
alat lainnya untuk mengimplementasikan bersifat fleksibel dilihat dari laporan
strategi, yang berfungsi untuk memotivasi keuangan yang efisien, pengendalian
anggota-anggota organisasi guna biaya mengharuskan agar biaya actual
mencapai tujuan organisasi (Anthony dan dibandingkan dengan biaya yang
Govindarajan, 2005 : 8). Untuk memotivasi dianggarkan.
anggota-anggota organissi dibutuhkan 2. Anggaran fleksibel memberikan kepada
semacam penghargaan kepada para anggota. manajemen informasi yang diperlukan
Seperti penghargaan yang diberikan oleh untuk pengendalian anggaran, untuk
para manajer terhadap anggotanya terhadap mengendalikan anggaran memerlukan
prestasi yang dilakukan oleh anggotanya. perencanaan yang terorganisir, sesuatu
Anggaran sebagai alat alat untuk mengkoordinasikan aktivitas-
perencanaan dan pengendalian berpengaruh aktivitas dari berbagai divisi suatu bisnis,
positif terhadap kinerja keuangan yayasan. dan suatu dasar untuk pengendalian
Hasil uji SPSS selanjutnya yaitu uji Path biaya.
$QDO\VLV yang bertujuan untuk mengetahui 3. Anggaran sebagai alat perencanaan
seberapa besar pengaruh antar variabel berpengaruh positif pada kinerja
tersebut. Dari hasil uji tersebut diketahui keuangan. Akan tetapi nilai pengaruhnya
bahwa ada pengaruh antara variabel tidak pada karakter sangat baik. Hal
anggaran sebagai alat perencanaan (X1), ini dikarenakan anggaran fleksibel
anggaran sebagai alat pengendalian (X2) belum terencanakan dengan baik
terhadap kinerja keuangan (Y). Hasil SDWK seharusnya sebelum anggaran fleksibel

92 MANAJERIAL Vol. 10, No. 20, Januari 2012


dibuat, diperlukan suatu rumus untuk Hariandja. 2002. Hariandja, Marihot Tua
menggambarkan setiap akun dalam Efendi. (2002). Manajemen Sumber
setiap departemen atau pusat biaya, Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
menggunakan salah satu teknik. Hanafi, Hafid (2008) SHUVHSVL DXGLWRU LQGHSHQGHQ
GDQ PDKDVLVZD DNXQWDQVL WHUKDGDS NRGH
Daftar Pustaka HWLN DNXQWDQ LQGRQHVLD VXUYH\ SDGD NDS
Anthony, Robert N., and Vijay Govindarajan. GDQ SHUJXUXDQ WLQJJL VZDVWD GDQ QHJHUL
2000. 0DQDJHPHQW &RQWURO 6\VWHP diwilayah indonesia). Tesis, universitas
McGraw-Hill Companies, Inc: New muhammadiyah surakarta.
York Horngren, T Charles. 2006. $NXQWDQVL %LD\D
Anthony, Govindarajan . 2005. Sistem GHQJDQ 3HQGHNDWDQ 0DQDMHULDO Jilid 1
Pengendalian Manajemen Buku Dua. (Edisi 12). Erlangga: Jakarta
Jakarta: Salemba Empat. Hansen & Mowen. 2000. 0DQDMHPHQ $NXQWDVL
Anthony, Dearden, dan Bedford. 1993. Erlangga: Jakarta
System pengendalian manajemen Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 1998.
(Edisi keenam, cetakan keenam). 3HGRPDQ 6WDQGDU $NXQWDQVL .HXDQJDQ
Diterjemahkan Agus Maulana. 36$.
Penerbit Erlangga, Jakarta Ilyas dan Siregar, 2002, “Penempatan
Arens & Loebbecke. 2003. $XGLWLQJ Salemba Aktiva Produktif Bank Syariah,”
empat: Jakarta -XUQDO (NRQRPL 6\DULDK 08$0$/$+,
Bodnar, George & Hopwood, William. 2000. vol. 1, no. 1, hal. 65-84.
6LVWHP LQIRUPDVL PDQDMHPHQ Salemba James A. F. Stoner and Edward Freeman
empat: Jakarta , 1992, 0DQDJHPHQW New Jersey,
Copeland Thomas and Weston, J. Fred. 1986. Prentcel Hall, inc.
0DQDMHPHQ .HXDQJDQ QG HG ). (A. Jaka Kotler, Philip, 2000. 0DQDMHPHQ 3HPDVDUDQ
Wasana dan Kirbandoko, Trans.). PT Prenhallindo: Jakarta
Jakarta: Airlangga. Maciariello, J.A., 1994, 0DQDJHPHQW &RQWURO
David R Fred. 2009. 6WUDWHJLF 0DQDJHPHQW 6\VWHPV, Prentice-Hall International
Salemba Empat: Jakarta Editions, Englewood New Jersey.
Dominiak, G.F. and Joseph G. Louderback Mardiasmo. 2002. Mardiasmo. (2002).
III, 1997, 0DQDJHULDO $FFRXQWLQJ, Otonomi dan Manajemen Keuangan
Eighth Edition, South Western College Daerah. Yogyakarta: Andi.
Publishing, An International Thomson Maskell, Brian. 1981. Practical learn
Publishing Company. Halim dkk. accounting. Book. [Online] Tersedia :
2000. 6LVWHP 3HQJHQGDOLDQ 0DQDMHPHQ http://avaxhome.ws/ebooks/practical_
BP AMP YKPN: Yogyakarta lean_accounting.html (Di akses pada
Erhans,A Dr., WIT. 2000. $NXQWDQVL tanggal 06-06-2010)
3HUXVDKDDQ -DVD GDQ 'DJDQJ Ercontara Mulyadi and Johny Setyawan., 1999, 6LVWHP
Rajawali. Jakarta Pusat. SHQJHQGDOLDQ 0DQDMHPHQ VLVWHP
Globerson, Schlomo. 1996. $QDO\VLV RI SHOLSDWJDQGD NLQHUMD SHUXVDKDDQ Aditya Media,
OHDUQLQJ SURÀOHV LQ SURMHFW HQYLURQPHQW Yogyakarta.
Project management institute. Munawir. 1995. $QDOLVD /DSRUDQ .HXDQJDQ.
Halim, Abdul. 2002. Analisis varian Yogyakarta: Liberty.
pendapatan asli daerah dalam laporan Nazir, Moh. 2003. 0HWRGH 3HQHOLWLDQ. Ghalia
perhitungan anggaran pendapatan Indonesia : Jakarta
dan belanja daerah kabupaten/kota di Nugroho, Bhuono Agung. 2005. “6WUDWHJL MLWX
Indonesia. Universitas Gadjah Mada. memilih metode statistik SHQHOLWLDQ GHQJDQ
Disertasi. 6366µ. Andi Offset. Yogyakarta.

Analisis Sistem Penganggaran ... (Dian Hakip Nurdiansyah) 93


Riyanto, Bambang. 1992 'DVDU GDVDU Supriyono, RA. 2000. 6LVWHP SHQJHQGDOLDQ
3HPEHODQMDDQ SHUXVDKDDQ. Yogyakarta: manajement:Yogyakarta
yayasan badan penerbit gajah mada. Umar, H. 2002. (YDOXDVL .LQHUMD 3HUXVDKDDQ.
Santoso, Singgih. 2010. 0DVWHULQJ 6366 . PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Elex media komputindo: Jakarta Wibisono, Dermawan, ph.D. 2006. 0DQDMHPHQ
Setiawan Johny dan Mulyadi. 1999. 6\VWHP kinerja. Erlangga: Jakarta
SHUHQFDQDDQ GDQ SHQJHQGDOLDQ PDQDMHPHQ Wajosumido. 2002. .HSHPLPSLQDQ GDQ
Shim, Jae K &Siegel Joel G. 200. %XGJHWLQJ PT 0RWLYDVL, Ghalia Indonesia: Jakarta.
Gelora Akasara Pratama: Jakarta [hal. 98]
Simons, Robert. 2000. Performance Widodo Hertanto & Kustiawan, Teten. 2001.
0HDVXUHPHQW DQG &RQWURO 6\VWHP For $NXQWDQVL GDQ 0DQDMHPHQ .HXDQJDQ
,PSOHPHQWLQJ 6WUDWHJ\ New Jersey: Institut Manajemen Zakat: Ciputat
Prentice Hall
Suadi, Arif., 1995, 6LVWHP 3HQJHQGDOLDQ
0DQDMHPHQ, Bagian Penerbitan
Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta.

94 MANAJERIAL Vol. 10, No. 20, Januari 2012

Anda mungkin juga menyukai