Anda di halaman 1dari 1

LEGENDA DANAU SICIKE-CIKE

Dahulu kala di sebuah bukit hiduplah Raja Naga Jambe. Dia memiliki 2 orang istri yang bernama
beru Saraan dan beru Padang.

Suatu hari ketika musim menanam tiba, Raja Naga Jambe bersama seluruh anggota keluarganya
pergi ke ladang, kecuali  beru Saraan dan kucingnya karena sakit-sakitan.

Suatu hari karena kesibukan pekerjaan di ladang, Raja Naga Jambe dan seluruh anaknya lupa
mengantarkan makanan untuk beru Saraan. Beru Saraan menunggu dan ternyata tidak ada
yang mengantar makanannya sampai sore hari.

Beru Saraan merasa sangat lapar dan mulai menangis. Semakin lama air matanya semakin deras
menetes lalu berdoa mengadukan nasibnya kepada Tuhan. Tiba-tiba saja, langit yang tadinya
cerah berganti menjadi gelap dan turunlah hujan yang lebat beserta angin kencang.

Lalu air semakin tinggi hingga menenggelamkan rumah  dan berru Saraan dengan kucingnya
dan air ini membentuk sebuah danau yang dinamakan danau Sicike-cike. 

Air danau ini  airnya selalu penuh hingga ketepi atas danau dan tidak pernah surut walaupun
saat musim kemarau. 

Saat mengetahui salah serorang anggota keluarganya tenggelam dalam air danau, seluruh
anggota keluarga Raja Naga Jambe bersepakat untuk meninggalkan kampung halamannya itu
dan menetap di wilayah lain.

Semua nama-nama anak keturunan Raja Naga, saat ini  menjadi marga-marga Suku Pakpak,
yang disebut dengan istilah Si Pitu Marga.

Danau Sicike-cike dipercaya sebagai daerah asal nenek moyang ketujuh marga tadi. Pada
masyarakat Dairi ada pantangan untuk memandikan kucing. Jika dilanggar, maka akan
mendatangkan bencana.

Demikianlah cerita tentang Legenda Danau Sicike-cike. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai