Skripsi adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian mahasiswa sarjana S1 (strata satu) yang
membahas sebuah fenomena tertentu sesuai kaidah atau aturan yang berlaku. Istilah skripsi
hanya digunakan di Indonesia, sedangkan di luar negeri, skripsi disebut dengan
istilah undergraduate thesis.
Jenis metode penelitian pada skripsi
1. Skripsi kuantitatif
Skripsi kuantitatif menggunakan survei atau kuesioner yang disebar ke subjek penelitian
sebagai metode penelitiannya. Setelah data selesai dikumpulkan, perhitungan matematika
dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan. Umumnya, skripsi kuantitatif juga
menggunakan software dalam mengolah data, contohnya SPSS.
2. Skripsi kualitatif
Skripsi kualitatif menggunakan metode wawancara atau observasi secara mendalam ke
subjek penelitiannya. Karena penelitian skripsi kualitatif tidak menggunakan perhitungan
matematika, biasanya, proses pengumpulan datanya memerlukan waktu lama demi hasil
analisa yang akurat.
Skripsi
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang permasalahan
Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan fenomena yang diamati dan menarik
perhatian peneliti dan bukan merupakan alasan pemilihan judul.)
Identifikasi Masalah/Rumusan masalah
(Langkah ini mencari gagasan tentang topik penelitian yang akan dilakukan).
Tujuan Penelitian
(Tujuan Penelitian,Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti
sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan)
Kegunaan hasil Penelitian
(Kegunaan Penelitian, menguraikan kontribusi yang diharapkan dari hasil penelitian itu
sendiri)
Lokasi dan jadwal penelitian
( lokasi penelitian, menjelaskan lokasi penelitian yang di teliti dalam pembuatan skripsi,
jadwal penelitian, berisi tentang lama nya penelitian contohnya dari tanggal berapa sampai
tanggal berapa)
BAB II
Tinjauan Pustaka (Landasan teoritis dan kerangka pemikiran)
Dalam BAB II ini sebaiknya menjelaskan tentang acuanyang berhubungandengan
permasalahan yang diteliti dan acuan-acuan yang berupa hasil penelitian.
1. Penyusunan Kerangka Teoritis
Hal Penting Dari Kerangka Teoritis
Membangun kerangka teoritis dan merumuskan hipotesis menjadi keharusan dalam penelitian
kuantitatif. Kerangka teoritis merupakan penjelasan atas gejala atau masalah yang menjadi pusat
perhatian peneliti, hal ini bisa di lihat dari judul penelitian. Kerangka teoritis di ambil dari
litelatur. Dibangun melalui survey dan telaah literature dan merupakan “Logical
Construct” atau Theory ad-hoc yang di gunakan untuk menjelaskan masalah atau “Menjawab”
pertanyaan penelitian. Lalu dari kerangka teori tersebut, peneliti menderivasi dugaan atau
jawaban sementara (Hipotesis) tentang suatu masalah atau hubungan antara satu atau lebih gejala
yang dipermasalahkan dalam perumusan masalah.
Secara garis besar pada penyusunan Bab II memiliki alur : Dari kerangka Teoriàkerangka
berpikirà dugaan(kesimpulan)àHipotesis.
Catatan: Dalam kenyataannya kerangka konseptual juga membutuhkan / di dasarkan atas survey
literature yang berhubungan dengan penjelasan variable dan hubungan antar variable yang di
pelajari.
Contoh:
Teori yang saya gunakan adalah……(sebutkan nama teori). Teori ini di kembangkan
oleh….(sebut asal atau sumber teori) Dan digunakan untuk meneliti atau mempelajari….
(sebutkan topic di mana kita menemukan teori yang digunakan). Teori ini mengidikasikan
bahwa…(bahas proposisi-proposisi atau dalil-dalil dan hipotesis-hipotesis dalam teori tersebut).
Seperti digunakan dalam penelitian saya, teori ini tetap bahwa saya berharap variable independen
saya….(kemukakan nama variable independen) mempengaruhi atau menjelaskan variable
dependen (kemukakan nama variable dependen) sebab…(berikan satu pemikiran atau alas an
berdasarkan pada logika teori).
3. Perumusan Hipotesis
Pengertian Hipotesis
Berasal dari kata Hypo= dibawah thesa= kebenaran. Artinya suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian. Sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Atau
pernyataan sementara terhadap rumusan penelitian yang dikemukakan.
Manfaat Hipotesis
- Untuk memfokuskan masalah
- Mengidentifikasi data-data yang relevan untuk di kumpulkan.
- Menunjukkan bentuk disain penelitian, termasuk teknik analisa data yang akan di gunakan
- Menjelaskan gejala social.
- Mendapatkan kerangka penyimpulan.
- Merangsang penelitian lebih lanjut.
Jenis-Jenis Hipotesis
- Hipotesis Kerja ( Hipotesis Alternatif)
- Hipotesis Nol (Null Hipotesis)
Hipotesis Nol
Sering juga disebut hipotesis statistis, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat
statistis.
Hipotesis Nol menyatakan tidak adanya hubungan, tidak adanya perbedaan antara dua variable
atau tidak adanya pengaruh variable X terhadap variable Y.
Pada suatu penelitian, biasanya menggunakan jenis penelitian tertentu yang telah dianggap
paling sesuai oleh peneliti. Sehingga untuk mengklasifikasikan suatu penelitian akan menjadi
lebih mudah. Didalam jenis penelitian ini, penulis harus memilih dan menetapkan jenis
penelitian apa yang akan digunakan. Apakah penulis akan menggunakan jenis deskriptif
kualitatif atau jenis kuantitatif.
Data kualitatif adalah data yang dapat diinput tentang fenomena/kejadian apa yang dialami
oleh subjek penelitian, contohnya antara lain seperti :
a. Perilaku
b. Persepsi
c. Motivasi
d. Tindakan
Dan lain sebagainya secara holistik. Kemudian data-data yang telah didapatkan tersebut di
input kedalam penelitian dengan cara mendeskripsikan kedalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Data kuantitatif adalah data yang dapat diinput kedalam penelitian berdasarkan skala
pengukuran statistik (data berupa angka). Jenis penelitian kuantitatif berdasarkan dengan data
fakta dan fenomena dalam bentuk numerik (data yang telah diolah dalam bentuk angka) dan
tidak dinyatakan dalam bahasa alami.
a. Key informan
Key informan atau disebut juga dengan juru kunci adalah orang yang benar-benar faham dan
mengetahui lokasi tempat dilakukannya penelitian, sehingga pemilihan key informan didalam
sumber data harus benar-benar faham dan mengetahui segala sesuatu dari lokasi tempat
peneliti melakukan penelitian.
b. Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang situasi dan
kondisi latar penelitian. Informan berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim dengan
penelitian walaupun bersifat informal. Pemanfaatan informan bagi peneliti adalah agar dalam
waktu yang relatif singkat banyak informasi yang terjangkau karena informan dimanfaatkan
untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari
subjek lainnya.
Jenis data dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Adapun #2 jenis data pada metode
penelitiantersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dalam penelitian yang didapat dengan cara
melakukan tanya jawab dan pengamatan secara langsung atau wawancara dan diperoleh
melalui pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan fokus penelitian yang dipersiapkan
peneliti.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui beberapa sumber informasi antara lain:
a. Dokumen-dokumen.
b. Buku ilmiah, hasil penelitian dan media massa yang relevan dengan fokus penelitian.
c. Internet.
4. Teknik pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, penulis harus menyesuaikan situasi dan kondisi dilapangan.
Adapun teknik pengumpulan data yang dapat digunakan oleh peneliti terdapat beberapa cara
yaitu :
A. Penelitian perpustakaan (Library Research)
Pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana dalam mengumpulkan data dengan mempelajari
buku-buku yang ada kaitannya dengan judul dan pembahasan skripsi/penelitian.
B. Penelitian lapangan (Field Work Research)
1. Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian langsung.
2. Wawancara
Wawancara adalah mengadakan tanya jawab untuk melengkapi keterangan-keterangan yang
berkaitan dengan penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen sebagai
sumber data.
5. Teknik analisis data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan peneliti untuk mengolah data guna menjadi
informasi. Karakteristik serta sifat-sifat analisis data itu bisa dengan mudah untuk dipahami,
serta dapat berguna untuk menjawab masalah yang terkait dengan proses kegiatan penelitian.
Berikut ini contoh teknik analisis data kualitatif menurut analisis model interaktif Milles
dan Huberman antara lain :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah data pertama dan masih bersifat mentah yang dikumpulkan dalam
suatu penelitian.
b. Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catan tertulis di
lapangan .
c. Penyajian data
Sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan, alasan dasar dilakukan pada tahap ini adalah
menyederhanakan informasi yang kompleks keadaan suatu bentuk yang disederhanakan dan
mudah dipahami.
d. Menarik kesimpulan
Menarik kesimpulan atau verifikasi adalah proses mencari benda-benda, mencatat
keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin terjadi alur sebab-akibat
proposisi.