Anda di halaman 1dari 8

Kerangka skripsi kuantitatif Kerangka skripsi kualitatif

HALAMAN JUDUL HALAMAN JUDUL


KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
ABSTRAK ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

 Latar Belakang  Latar Belakang


 Rumusan Masalah  Rumusan Masalah
 Tujuan Penelitian  Tujuan Penelitian
 Manfaat Penelitian  Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

 Review Literatur  Review Literatur


 Batasan Konseptual  Batasan Konseptual
 Kerangka Teoritis  Kerangka Teoritis
 Hipotesis
BAB III METODOLOGI
BAB III METODOLOGI
 Metode Penelitian
 Metode Penelitian  Teknik Pengumpulan Data
 Teknik Pengumpulan Data  Teknik Analisis Data
 Teknik Analisis Data
BAB IV PEMBAHASAN
BAB IV PEMBAHASAN
 Deskripsi Hasil Penelitian
 Deskripsi Hasil Penelitian  Analisis Hasil Penelitian
 Analisis Hasil Penelitian  Diskusi
 Diskusi
BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP
 Kesimpulan
 Kesimpulan  Agenda Riset Lanjutan
 Agenda Riset Lanjutan
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
LAMPIRAN

Skripsi adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian mahasiswa sarjana S1 (strata satu) yang
membahas sebuah fenomena tertentu sesuai kaidah atau aturan yang berlaku. Istilah skripsi
hanya digunakan di Indonesia, sedangkan di luar negeri, skripsi disebut dengan
istilah undergraduate thesis.
Jenis metode penelitian pada skripsi 

1. Skripsi kuantitatif
Skripsi kuantitatif menggunakan survei atau kuesioner yang disebar ke subjek penelitian
sebagai metode penelitiannya. Setelah data selesai dikumpulkan, perhitungan matematika
dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan. Umumnya, skripsi kuantitatif juga
menggunakan software dalam mengolah data, contohnya SPSS.
2. Skripsi kualitatif
Skripsi kualitatif menggunakan metode wawancara atau observasi secara mendalam ke
subjek penelitiannya. Karena penelitian skripsi kualitatif tidak menggunakan perhitungan
matematika, biasanya, proses pengumpulan datanya memerlukan waktu lama demi hasil
analisa yang akurat.

Skripsi
BAB I
Pendahuluan
 Latar Belakang permasalahan
Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan fenomena yang diamati dan menarik
perhatian peneliti dan bukan merupakan alasan pemilihan judul.)
 Identifikasi Masalah/Rumusan masalah
(Langkah ini mencari gagasan tentang topik penelitian yang akan dilakukan).
 Tujuan Penelitian
(Tujuan Penelitian,Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti
sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan)
 Kegunaan hasil Penelitian
(Kegunaan Penelitian, menguraikan kontribusi yang diharapkan dari hasil penelitian itu
sendiri)
 Lokasi dan jadwal penelitian
( lokasi penelitian, menjelaskan lokasi penelitian yang di teliti dalam pembuatan skripsi,
jadwal penelitian, berisi tentang lama nya penelitian contohnya dari tanggal berapa sampai
tanggal berapa)

BAB II
Tinjauan Pustaka (Landasan teoritis dan kerangka pemikiran)
Dalam BAB II ini sebaiknya menjelaskan tentang acuanyang berhubungandengan
permasalahan yang diteliti dan acuan-acuan yang berupa hasil penelitian.
1. Penyusunan Kerangka Teoritis
Hal Penting Dari Kerangka Teoritis
Membangun kerangka teoritis dan merumuskan hipotesis menjadi keharusan dalam penelitian
kuantitatif. Kerangka teoritis merupakan penjelasan atas gejala atau masalah yang menjadi pusat
perhatian peneliti, hal ini bisa di lihat dari judul penelitian. Kerangka teoritis di ambil dari
litelatur. Dibangun melalui survey dan telaah literature dan merupakan “Logical
Construct”  atau Theory ad-hoc yang di gunakan untuk menjelaskan masalah atau “Menjawab”
pertanyaan penelitian. Lalu dari kerangka teori tersebut, peneliti menderivasi dugaan atau
jawaban sementara (Hipotesis) tentang suatu masalah atau hubungan antara satu atau lebih gejala
yang dipermasalahkan dalam perumusan masalah.

Secara garis besar pada penyusunan Bab II memiliki alur : Dari kerangka Teoriàkerangka
berpikirà dugaan(kesimpulan)àHipotesis.

Kerangka Teoritis Mencakup:


Deskripsi Teoritis dan Pembahasan penelitian terdahulu yang relevan, bisa di ambil dari pakar,
ilmuan, atau skripsi penelitian lain, dan tidak boleh di tambah atau di kurangi. Kerangka
Berpikir mencakup asumsi sampai dengan rumusan hipotesis.
Perbadaan Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual
- Kerangka Teoritis
Disusun berdasarkan teori. Dan teori disusun melalui telaah pustaka atau survey pustaka.
- Kerangka Konseptual
Disusun berdasarkan pemikiran logis dan pengalaman praktis.

Catatan: Dalam kenyataannya kerangka konseptual juga membutuhkan / di dasarkan atas survey
literature yang berhubungan dengan penjelasan variable dan hubungan antar variable yang di
pelajari.

Persamaan Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual


Baik kerangka teori maupun kerangka konseptual menjelaskan variable dan saling berhubungan
antara variable-variable yang di anggap secara integral menyatakan dinamika dari situasi-situasi
yang di selidiki.

Model Prosedur Penulisan Kerangka Teoritik (Creswell)


- Lihat pustaka berdasarkan disiplin ilmu untuk mencari teori.
-Lihat juga studi-studi atau penelitian-penelitian terdahulu yang membahas topic tersebut atau
topic yang berhubungan erat.
- Ajukan pertanyaan pelangi: Mengapa variable independen mempengaruhi variable dependen?
- Tuliskan bagian teori.

Contoh:
            Teori yang saya gunakan adalah……(sebutkan nama teori). Teori ini di kembangkan
oleh….(sebut asal atau sumber teori) Dan digunakan untuk meneliti atau mempelajari….
(sebutkan topic di mana kita menemukan teori yang digunakan). Teori ini mengidikasikan
bahwa…(bahas proposisi-proposisi atau dalil-dalil dan hipotesis-hipotesis dalam teori tersebut).
Seperti digunakan dalam penelitian saya, teori ini tetap bahwa saya berharap variable independen
saya….(kemukakan nama variable independen) mempengaruhi atau menjelaskan variable
dependen (kemukakan nama variable dependen) sebab…(berikan satu pemikiran atau alas an
berdasarkan pada logika teori).

2. Penyusunan Kerangka Berpikir


Hal penting dari kerangka berpikir
- Penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan peneliti.
- Disusun berdasarkan kajian teori/tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan.
- Kerangka berpikir merupakan argumentasi peneliti dalam merumuskan hipotesis.
- Untuk merumuskan argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika deduktifdengan
memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis dasarnya.
Contoh Logika Deduktif
1.      Makin tinggi prestise yang dimiliki seseorang dalam kelompok, lebih memungkinkan dia
memiliki pengetahuan tentang aktivitas dari kelompok.
2.      Makn banyak pengetahuan yang di miliki seseorang tentang aktivitas kelompok, lebih
memungkinkan dia dipercaya untuk mewakili kelompok melakukan negosiasi dengan kelompok
lain.Deduksi Makin tinggi prestise yang dimiliki seseorang dalam kelompok lebih
memungkinkan dia dipercaya untuk mewakili kelompok melakukan negosiasi dengan kelompok
lain.
Catatan:
- Kerangka Berpikir adalah buatan peneliti sendiri.
- Argumentasi itu harus analitis, sistematis, dan menggunakan teori yang relevan.
-  Dalam memilih teori atau pendekatan yang digunakan untuk mendukung kerangka berpikir
diperlukan adanya Asumsi, postulat, atau prinsip secara tersurat.
-          Penyusunan kerangka berpikir yang dapat dipertanggung jawabkanàkesimpulan
-          Kesimpulan inilah yang menjadi hipotesis.
Dalam penyusunan kerangka berpikir boleh saja dijadikan satu dengan kerangka teoritis, hal ini
bukan saja untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu melainkan sekaligus mejuruskan
pemaparan landasan teori kea rah kerangka berpikir yang argumentative.

Contoh Rumusan Kesimpulan:


Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa jika teknologi
touchscreen di terapkan sebagai media pembelajaran di lembaga pendidikan usia dini ABC
Bandung, maka prestasi belajar siswa akan meningkat, dengan kata lain terdapat hubungan yang
positif antara penerapan teknologi touchscreen sebagai media pembelajaran dengan peningkatan
prestasi belajar siswa di lembaga PAUD bandung.

3. Perumusan Hipotesis
Pengertian Hipotesis
Berasal dari kata  Hypo= dibawah thesa= kebenaran. Artinya suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian. Sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Atau
pernyataan sementara terhadap rumusan penelitian yang dikemukakan.

Manfaat Hipotesis
-          Untuk memfokuskan masalah
-          Mengidentifikasi data-data yang relevan untuk di kumpulkan.
-          Menunjukkan bentuk disain penelitian, termasuk teknik analisa data yang akan di gunakan
-      Menjelaskan gejala social. 
-          Mendapatkan kerangka penyimpulan.
-          Merangsang penelitian lebih lanjut.
Jenis-Jenis Hipotesis
-          Hipotesis Kerja ( Hipotesis Alternatif)
-          Hipotesis Nol (Null Hipotesis)

Hipotesis Kerja (H1)


Hipotesis kerja/Hipotesis Alternatif yaitu hipotesis untuk menyatakan adanya hubungan antara
variable X dan Y, atau adanya perbedaan antara kedua kelompok.
Bentuk Rumusan Hipotesis Kerja
1.      Jika…..Maka….. Contoh: Jika orang banyak makan, maka berat badannya akan naik.
2.      Ada Hubungan antara………dengan………….
3.      Ada perbedaan…..antara…….dan………
4.      Jika……..maka akan………….
5.      Jika……..diterapkan, maka akan……..

Hipotesis Nol
Sering juga disebut hipotesis statistis, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat
statistis.
Hipotesis Nol menyatakan tidak adanya hubungan, tidak adanya perbedaan antara dua variable
atau tidak adanya pengaruh variable X terhadap variable Y.

Bentuk Rumusan Hipotesis Nol


-          Jika…..maka….tidak akan…..
-          Tidak ada hubungan antara…..dengan…….
-          Tidak ada perbedaan…antara….dengan……..
-          Tidak ada pengaruh…..terhadap……

BAB III : METODE PENELITIAN


Penulis menjelaskan komponen-komponen dalam penelitian yang memuat :
1. Jenis Penelitian ; Diungkapkan tentang jenis penelitian yang dipergunakan oleh
peneliti.
2. Variabel dan Indikator Penelitian ; Memuat tentang konsep / variabel penelitian dan
indikator serta skala pengukuran yang dipergunakan.
3. Populasi dan Sampel Penelitian ; Pada bagian ini dijelaskan secara devinitif populasi,
besar sampel yang diambil serta tehnik dan cara pengambilan sampelnya.
4. Sumber Data ; Mengemukakan tentang sumber data yang akan digunakan dalam
penelitian seperti sumber data primer dan sumber data sekunder.
5. Teknik Pengumpulan Data ; Mengemukakan tentang tehnik yang digunakan dalam
pengumpulan data seperti kuesioner, wawancara, pengamatan dan sebagainya.
6. Metode Analisa Data ; Mengemukakan metode yang digunakan untuk mengolah data
seperti data kualitatif ataupun metode kuantitatif.
ngertian metode penelitian

Metode penelitian adalah tatanan/struktur cara-cara bagaimana melaksanakan suatu


penelitian dengan berdasarkan prosedur atau teknik penelitian yang telah diuji oleh para
ahli/pakar. Sedangkan definisi lain menyebutkan bahwa metodologi penelitian adalah
kumpulan-kumpulan kegiatan, peraturan serta prosedur dan kumpulan-kumpulan tersebut
dipergunakan oleh para pelaku suatu disiplin. Metodologi sering juga disebut dengan analisis
teoritis tentang suatu cara atau metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

Struktur penulisan metode penelitian bab III


Adapun struktur didalam penulisan metode penelitian bab III skripsi adalah dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Jenis penelitian

Pada suatu penelitian, biasanya menggunakan jenis penelitian tertentu yang telah dianggap
paling sesuai oleh peneliti. Sehingga untuk mengklasifikasikan suatu penelitian akan menjadi
lebih mudah. Didalam jenis penelitian ini, penulis harus memilih dan menetapkan jenis
penelitian apa yang akan digunakan. Apakah penulis akan menggunakan jenis deskriptif
kualitatif atau jenis kuantitatif.

Pengertian data kualitatif dan kuantitatif serta apa perbedaannya


Pengertian data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang dapat diinput tentang fenomena/kejadian apa yang dialami
oleh subjek penelitian, contohnya antara lain seperti :

  a. Perilaku

  b. Persepsi

  c. Motivasi

  d. Tindakan

Dan lain sebagainya secara holistik. Kemudian data-data yang telah didapatkan tersebut di
input kedalam penelitian dengan cara mendeskripsikan kedalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.

Pengertian data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dapat diinput kedalam penelitian berdasarkan skala
pengukuran statistik (data berupa angka). Jenis penelitian kuantitatif berdasarkan dengan data
fakta dan fenomena dalam bentuk numerik (data yang telah diolah dalam bentuk angka) dan
tidak dinyatakan dalam bahasa alami.

Perbedaan data kualitatif dan kuantitatif


Setelah melihat pengertian dari kedua jenis data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
perbedaan antara jenis data kualitatif dan jenis data kuantitatif adalah terletak pada bentuk
datanya. Dimana data kualitatif dinyatakan dalam bentuk deskripsi berupa kata-kata dan
bahasa, sedangkan data kuantitatif dinyatakan dalam bentuk data fakta dan fenomena berupa
numerik/data angka yang telah diolah.
2. Fokus penelitian
Dalam fokus penelitian, penulis harus menjelaskan apa saja yang menjadi fokus didalam
penelitian yang akan dilaksanakan. Perhatikan contoh fokus penelitian berikut :

A. Kinerja lembaga pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan non fisik di kelurahan


Damai kecamatan Suka Maju meliputi :
  1. Kualitas Kerja.
  2. Inisiatif.
  3. Kemampuan.
  4. Komunikasi.

B. Faktor-faktor penghambat dalam meningkatkan kinerja lembaga pemberdayaan


masyarakat di Kelurahan Damai kecamatan Suka Maju.

3. Sumber dan jenis data


Sumber data adalah sumber/asal subjek dari mana saja data-data yang diperlukan bisa
didapatkan oleh peneliti. Apabila peneliti menggunakan kuisioner / wawancara pada metode
pengumpulan data-datanya, maka sumber data-data tersebut berasal dari responden.

Responden adalah orang-orang yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan


ditanyakan oleh peneliti baik secara tertulis maupun lisan. Didalam penelitian deskriptif
kualitatif, respondennya yaitu antara lain :

  a. Key informan
Key informan atau disebut juga dengan juru kunci adalah orang yang benar-benar faham dan
mengetahui lokasi tempat dilakukannya penelitian, sehingga pemilihan key informan didalam
sumber data harus benar-benar faham dan mengetahui segala sesuatu dari lokasi tempat
peneliti melakukan penelitian.

  b. Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang situasi dan
kondisi latar penelitian. Informan berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim dengan
penelitian walaupun bersifat informal. Pemanfaatan informan bagi peneliti adalah agar dalam
waktu yang relatif singkat banyak informasi yang terjangkau karena informan dimanfaatkan
untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari
subjek lainnya.

Jenis data dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Adapun #2 jenis data pada metode
penelitiantersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Data primer 
Data primer merupakan data yang diperoleh dalam penelitian yang didapat dengan cara
melakukan tanya jawab dan pengamatan secara langsung atau wawancara dan diperoleh
melalui pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan fokus penelitian yang dipersiapkan
peneliti.
  2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui beberapa sumber informasi antara lain:
  a. Dokumen-dokumen.
  b. Buku ilmiah, hasil penelitian dan media massa yang relevan dengan fokus penelitian.
  c. Internet.
4. Teknik pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, penulis harus menyesuaikan situasi dan kondisi dilapangan.
Adapun teknik pengumpulan data yang dapat digunakan oleh peneliti terdapat beberapa cara
yaitu :
A. Penelitian perpustakaan (Library Research)
Pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana dalam mengumpulkan data dengan mempelajari
buku-buku yang ada kaitannya dengan judul dan pembahasan skripsi/penelitian.
B. Penelitian lapangan (Field Work Research)
  1. Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian langsung. 
  2. Wawancara
Wawancara adalah mengadakan tanya jawab untuk melengkapi keterangan-keterangan yang
berkaitan dengan penelitian.
  3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen sebagai
sumber data.
5. Teknik analisis data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan peneliti untuk mengolah data guna menjadi
informasi. Karakteristik serta sifat-sifat analisis data itu bisa dengan mudah untuk dipahami,
serta dapat berguna untuk menjawab masalah yang terkait dengan proses kegiatan penelitian.
Berikut ini contoh teknik analisis data kualitatif menurut analisis model interaktif Milles
dan Huberman antara lain :
  a. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah data pertama dan masih bersifat mentah yang dikumpulkan dalam
suatu penelitian.
  b. Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catan tertulis di
lapangan .
  c. Penyajian data
Sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan, alasan dasar dilakukan pada tahap ini adalah
menyederhanakan informasi yang kompleks keadaan suatu bentuk yang disederhanakan dan
mudah dipahami.
  d. Menarik kesimpulan
Menarik kesimpulan atau verifikasi adalah proses mencari benda-benda, mencatat
keteraturan, pola-pola,  penjelasan, konfigurasi yang mungkin terjadi alur sebab-akibat
proposisi.

Anda mungkin juga menyukai