PROPOSAL
Oleh:
Linda Nurjanah
701170017
2021
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
MENGETAHUI,
KETUA PROGRAM STUDI,
Ganjar Safari,S.Kep.,Ners.,MM
NIDN. 0428108602
i
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Telah Diuji
Pada Tanggal :
Sekretaris : KM Yusfar,Skep,.Ners,.M.HKes,.M.MRS ( )
Jahirin S.Kep,.Ners,.MM ( )
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
Kabupaten Bandung”, tak lupa juga shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada nabi kita yaitu Muhammad SAW, penyusunan usulan proposal
penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
sebesar-besarnya kepada :
Bandung
3. Bapak Ganjar Safari, S.Kep.Ners,. MM, selaku Ketua Program Studi Ilmu
iii
waktu dan fikirannya serta memberikan motivasi, arahan dan dukungan
6. Seluruh Staf dan Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
bagi kami.
7. Para Orang tua dan anak-anak yang turut bekerjasama dan selalu
iv
10. Sahabat-Sahabat seperjuanganku angkatan tahun 2017, yang saling
11. Alumni Fikes UNIBBA, Adik tingkat yang selalu memberikan motivasi
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
proposal ini. Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna,
keperawatan.
(Linda Nurjanah/701170017)
v
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR BAGAN...............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................9
C. Tujuan Penelitian......................................................................................9
1. Tujuan Umum.....................................................................................9
2. Tujuan Khusus...................................................................................9
D. Manfaat Penelitian....................................................................................10
1. Manfaat Teori.....................................................................................10
2. Manfaat Praktis...................................................................................10
A. Tinjauan Teori..........................................................................................12
C. Kerangka Teori.........................................................................................60
vi
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................61
A. Rancangan Penelitian...............................................................................61
C. Hipotesis Penelitian..................................................................................63
H. Etika Penelitian.........................................................................................92
I. Keterbatasan.............................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................94
LAMPIRAN........................................................................................................100
vii
DAFTAR TABEL
Hal
viii
DAFTAR BAGAN
Hal
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena infeksi virus ini disebut covid-19. Awal mula kasus positif covid-
2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke
tertular dari seorang warga Negara Jepang. Menurut WHO update data
jiwa, yang meninggal mencapai 39.711 jiwa dan yang sembuh mencapai
mencapai 241.204 jiwa yang terinfeksi, 2.965 jiwa meninggal dunia, dan
1
2
(UNICEF, 2020)
yang biasa kita sebut dengan belajar daring. Kebijakan Belajar Dari
2019).
gawai, laptop atau komputer dan tentu saja jaringan internet serta kuota
ada, sehingga siswa lebih giat dalam mengerjakan tugas tugasnya yang
dan lebih peduli dengan tugas-tugas anaknya yang diberikan oleh gurunya.
anak bisa lebih fokus dan rajin dalam belajar. Anakpun bisa berkonsultasi
online dan tidak gagap teknologi. Sudah menjadi tuntutan zaman bahwa
semua orang baik itu orang tua maupun anak harus bisa memahami
kemajuan teknologi yang berkembang saat ini. Jika tidak bisa mengikuti
ada beberapa hal kerugiannya yaitu siswa memiliki kesulitan untuk belajar
online karena tidak adanya kuota pulsa. Dengan adanya pandemi covid 19
ini banyak orang tua yang semula bekerja kini tidak bekerja lagi akibat
tempat orang tua tersebut bekerja. Bagi orang tua yang bekerja disektor
informal maupun non formal pun sama terkena dampak, mereka sudah
tidak bisa lagi membeli pulsa, mereka lebih memilih membeli beras untuk
Siswa juga mulai merasa jenuh belajar di rumah dan ingin segera
tersebut terjadi karena mereka bosan dengan kondisi dan situasi yang ada
yang memaksa mereka untuk tetap berada pada kondisi dan situasi tersebut
rumah, dimarahi orang tua dan lain lain (Rodiah Ambarsari, 2020).
oleh anak-anak, guru dan orang tua. Walaupun sekolah diliburkan dan
yaitu anak terhindar dari paparan virus, waktu belajar lebih singkat dan
waktu berkumpul dengan keluarga dan orang tua lebih banyak. Guru tetap
mengajar agar tujuan pendidikan tercapai dan orang tua juga bertugas
ini sangat terasa oleh anak usia sekolah. Perubahan sistem pembelajaran
seperti ini tentu membuat sulit anak-anak dalam belajar, bahkan tidak
masalah baru yang muncul tersebut adalah adanya perubahan perilaku dan
emosi pada anak usia sekolah. Anak dengan usia sekolah memang
ini yaitu anak menjadi lebih malas, tidak mau belajar, ketergantungan yang
diri, serta tidak jarang juga anak menjadi sangat pemalu dan tidak mau
resiko dari di berlakukannya pembelajaran daring, namun jika hal ini tidak
diwaspadai sejak dini akan secara perlahan-lahan tertanam pada diri anak,
Dalam jurnal penelitian ini yang dilakukan oleh Ismi Fauziah, Ernita, Diah
Adapun upaya atau solusi yang dilakukan terhadap gangguan itu ialah
6
didasari oleh perilaku terdahulu. Dalam proses belajar ada tiga unsur
pokok yang saling berkaitan yaitu masukan (input), proses, dan keluaran
Orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak selama
peran orang tua sangat penting, yaitu untuk menciptakan suasana dalam
(berbudi pekerti yang baik), baik di mata orang tua maupun orang lain.
pendidikan kepada peserta didik yang tidak terikat ruang, waktu dan
jauh luar jaringan (Luring). Media dan sumber belajar secara daring
selama masa belajar dari rumah dapat menggunakan gadget maupun laptop
dan lembar kerja serta media belajar dari benda dan lingkungan sekitar
jiwa dan jumlah sekolah dasar yang ada di Desa Baros ada 5. Untuk
jumlah anak dengan rentang usia 5-9 tahun berjumlah 949 jiwa, rentang
8
usia 10-14 tahun berjumlah 998 jiwa. Dengan demikian jumlah anak usia
sering bermalas-malasan dan bermain, tidak mau belajar, jadi lebih manja,
serta anak jadi lebih sering mengeluh karena banyaknya tugas yang
perubahan dari segi perilaku dan emosi sehingga dari segi nilai dan
Atas dasar uraian fakta dan data di atas peneliti berasumsi bahwa
Kabupaten Bandung”.
B. Rumusan Masalah
Pandemi Covid-19?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kabupaten Bandung.
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Bandung.
10
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
keperawatan.
2. Manfaat Praktis
proses pembelajaran.
c. Bagi Keluarga
(online) agar tidak terjadi perubahan perilaku dan emosi pada anak
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya
2009)
1) Tahapan operasional
a) Pekembangan intelektual
12
13
intelektualnya.
b) Perkembangan bahasa
±5000 kata. Pada masa ini tingkat berfikir anak sudah lebih
dan “bagaimana”.
c) Perkembangan social
d) Perkembangan Emosi
e) Perkembangan Moral
memahaminya.
keharusan moral.
g) Perkembangan Motorik
lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal
h) Perkembangan Fisik
perkembangan anak
17
i) Perkembangan Bicara
2) Resiko Kecelakaan
kemiskinan.
3) Masalah Kesehatan
masa perkembangan pada anak usia sekolah, yaitu pada usia 6-9
tahun atau masa kanak-kanak tengah dan pada usia 10-12 tahun
antara mulut guru dan telinga murid. Pendidikan terjadi di ruang dan di
Kita tidak pernah tahu jaringan bisa ada dan juga tidak, sehingga
pesertanya. Siapa saja, dengan latar belakang apa saja dan pada usia
berapa saja, bisa mendaftar. Hak belajar tak mengenal latar belakang
berikut: :
siswa, yaitu segala bentuk kegiatan siswa baik secara fisik maupun
akan efektif.
instruksional
mengajar.
pembelajaran.
dari pengetahuan, afektif dari segi sikap dan psikomotor dari segi
a. Definisi
perilaku tersebut.
kesehatan.
26
memberikan keuntungan.
b. Perubahan Perilaku
diterimanya (bersikap).
stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang
a. Perkembangan Emosi
kognitif. Emosi bukan hanya tentang rasa marah tapi lebih dari itu,
hari ini ia merasa senang karena dapat nilai yang bagus pada mata
teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lain. Begitu pula
tertawa lebar.
Pengelolaan emosi tidak sama antara anak satu dengan anak yang
lain karena tidak semua anak dan mungkin orang dewasa bisa dan
tua umurnya.
31
yang masih kecil bukan menjadi tolak ukur bahwa anak belum
pikiran, ide, tingkah laku serta perasaan anak. Bahasa tubuh yang
motorik anak.
33
dan ini menjadi dasar bagi anak dalam menilai dirinya sendiri.
dimulai pada usia 5-6 tahun. Pada usia ini, anak mulai mempelajari
informasi.
yang terjadi pada orang lain. Selain itu, anak dapat mengontrol
emosi negatif seperti takut dan sedih. Anak belajar apa yang
anak.
Pola Emosi pada anak meliputi rasa takut, malu, khawatir, cemas,
anak sekolah dasar, emosi yang sering dirasakan adalah rasa takut,
ditandai oleh penarikan diri dari hubungan dengan orang lain yang
tidak dikenal atau tidak sering berjumpa. Seperti halnya rasa malu,
36
obyek atau situasi. Rasa canggung berbeda dengan rasa malu daam
yang tidak baik yang tidak dapat dihindari oleh seseorang; disertai
umur yang dapat diramalkan, yaitu anak- anak yang lebih muda
atau kekurangan pada diri anak itu sendiri. Jika terjadi hal seperti
ini, bukan tidak mungkin anak akan merasa rendah diri, mudah
yang ditiru. Disini anak hanya meniru orang yang dikagumi dan
dan cepat pada awal kehidupan karena anak kecil kurang menalar,
menyenangkan.
dapat dilalui dengan sukses. Namun jika anak tidak dapat melewati
selanjutnya.
sikap, perlakuan dan peran yang diberikan orang tua sesuai dengan
emosinya. Memang, tidak satu pun alat tes yang bisa dipakai untuk
dan dampaknya pada orang lain yang memiliki nilai koefisien internal
untuk membangun masa depan yang sukses dan lebih baik yang
keempat yaitu empathy skills Menurut Zoll dan Enz (2012) empati
untuk memahami apa yang orang lain pikirkan dan rasakan pada
Pendidikan 2017, Vol. 10, No.2, 60-79 untuk kecerdasan emosi, nilai
kognitif mulai dari yang paling rendah dan sederhana yaitu hafalan
hirarkhis hasil belajar afektif dari tingkatan yang paling rendah dan
Skala adalah alat untuk mengukur nilai sikap, minat dan perhatian dan
skor 1
skor 4
Tabel 2.1
tahun terlibat
September virtual te
2020, SOSIAL m
pe
47
bi
se
ak
se
pe
ad
si
pe
di
ko
si
tu
da
de
ko
di
ap
pe
2 Dampak Covid- Wahyu Aji Jurnal Ilmu Penelitian ini Variabel H
artikel-artikel covid-19 de
pada jurnal H
online da
ar
ya
ba
im
pe
di
te
cu
ad
an
da
be
49
K
3 Analisis Ismi Fauziah, Jurnav l Metode yang Variabel H
data yang M
digunakan ialah Se
observasi, (S
wawancara, dan se
studi ga
dokumentasi. ps
Sumber data Si
pada penelitian E
siswa. ya
te
itu
be
50
an
ke
ke
M
4 Kemandirian Dede Rahmat Jurnal Metode Variabel H
ini. belajar (r
2.
da
ko
te
ta
in
pa
(s
51
be
un
da
ad
ke
da
ku
5 Tingkat Stres Tri Nathalia JP3SDM, Vol. Penelitian ini Variabel H
rincian sebesar R
42 siswa dari st
Kelas Kecil da
dan 48 siswa di
Metode ke
52
pengumpulan 29
data dengan pe
menggunakan se
satu skala pe
psikologi yaitu m
Skala Reaksi ra
Anak. st
da
le
di
ra
si
ke
6 Pengaruh Safira Rona Al-Mau’izhoh, Penelitian yang Variabel H
Social yaitu si
Distancing pembelajaran Pe
pe
du
53
is
pe
pe
tid
di
te
as
di
da
pr
pe
sa
pe
di
ps
C. Kerangka Teori
Bagan 2.1
-Sektor perekonomian
-Sektor pendidikan
-Sektor ketenaga kerjaan
-Sektor perdagangan
-Sektor kesehatan
54
Penerapan pembelajaran
jarak jauh
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
kemudian diidentifikasi pula variabel yang lain yang ada pada satu obyek
yang sama dan dilihat apakah ada hubungan antara metode pembelajaran
61
62
emosi anak sekolah, berdasarkan uraian diatas maka dibuat kerangka pikir
Bagan 3.1
Kerangka pikir
Perubahan
Metode Perkembangan
Pembelajaran Perilaku Emosi
Daring (online) Anak sekolah
(Sugiyono 2019:97)
C. Hipotesis Penelitian
63
masalah yaitu yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih
1. Variabel Penelitian
variabel random.
2. Definisi Oprasional
data antara sumber data yang satu dengan responden yang lain
(Sugiyono, 2019:181).
berikut:
65
Tabel 3.1
No Variabel Definisi oprasional Alat ukur Cara ukur Skala Hasil ukur
1. Variabel Metode pembelajaran Kuesioner Wawancara dengan memberikan Ordinal Efektif
terikat daring merupakan pertanyaan pada responden. Jika Skor 1462,6 -
(Dependen) proses pembelajaran Kuesioner atau angket “Metode 2340
Metode yang dilakukan anak Pembelajaan Daring” berisi
Pembelajaran sekolah dirumah dengan pertanyaan terbuka, dengan option Tidak Efektif
Daring menggunakan gadget, jawaban Selalu (SL), Sering (SR),
Jika Skor 585-1462,5
metode pembelajaran di Kadang-Kadang (KK), dan Tidak
gunakan meliputi : Pernah (TP), Skala pegukuran
1)kualitas pembelajaran, Nilai Tertinggi : 4 x 15
metode pembelajaran daring
2)kesesuaian tingkat x 39 = 2340
menggunakan Skala Likert yaitu :
pembelajaran, 3)insentif, Nilai Terendah : 1 x 15
1. (SL) nilai 4,
4)waktu x 39 = 585
2. (SR) nilai 3,
Selisih Skor : 2340 –
3. (KK) nilai 2
585 = 1755 / 2
4. (TP) nilai 1.
Range : 877,5
1. Populasi
(Sugiyono,2019:126).
Populasi dalam penelitian ini yaitu 1947 anak sekolah yang sedang
2. Sampel
a. Pengertian sampel
b. Kriteria sampel
1) Kriteria Inklusi
diteliti (Nursalam,2016:172).
adalah:
a) Anak sekolah
2) Kriteria Eksklusi
adalah:
69
3. Teknik Sampling
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
1. Lokasi
2. Waktu Penelitian
Tabel 3.2
penyusuna skripsi
2 Pengajuan area peminatan dan
asumsi judul
3 Verifikasi peminatan dan judul
4 Penetapan pembimbing dan
penguji
5 Pengajuan SKPembimbing dan
Penguji
6 Proses bimbingan dan konsultasi
7 Pendaftaran sidang kelayakan
judul
8 Pelaksanaan siding kelayakan
judul
9 Pendaftaran sidang UPS 1
10 Pelaksanaan sidang UPS 1
11 Perbaikan proposan dan
dilapangan
13 Pendaftaran sidang UPS 2
72
dan UPS 2
17 Pengumpulan akhir hasil skripsi
Sumber : Ketua Prodi ilmu keperawatan UNIBBA 2020
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,
2019:296).
a. Definisi instrumen
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang diamati (Sugiono, 2019:156)
Instrumen pada penelitian menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2019:199). Koesioner dapat berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau di kirim melalui pos, atau internet. Bila
penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu besar, sehingga koesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka
pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden akan
73
menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data objektif dan cepat (Sugiyono,
2019:199-200).
Adapun jenis instrumen atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :
Untuk mengukur Metode Pembelajaran Daring, digunakan kuiesioner dengan 15 item pernyataan dengan pilihan jawaban
menggunakan skala likert dalam bentuk jawaban ceklis (√) pada lembar jawaban yang sudah peneliti siapkan sebelumnya (Sugyono,
2019:146). Yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-Kadang (KK), dan Tidak Pernah (TP), dengan skor nilai (SL) diberi nilai 4, (SR)
diberi nilai 3, (KK) diberi nilai 2 dan (TP) diberi nilai 1. Pernyataan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
b) Perilaku negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesione < T mean.
T mean diperoleh dari perhitungan dengan rumus T mean = skor maksimal (Azwar, 2008) dalam fyrda nurputriana K (2019: 47).
Tabel 3.3
Kisi Kisi Kuisioner Metode pembelajaran daring
∑ Butir
No Indikator Nomor Item
Soal
1 Kualitas pembelajaran 1,2,3,4,5,6 6
2 Kesesuaian tingkat 7,8,9 3
pembelajaran
3 Insentif 10,11,12 3
74
4 Waktu 13,14,15 3
Sumber : Kemendikbud, 2020
dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup (closed enden questions) sebanyak 10 soal pertanyaan dalam bentuk Dischotmous
Choise menggunakan skala Guttmann. Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, “ya-tidak”; “benar-salah”;
“pernah-tidak pernah”; “positif-negatif”; dan sebagainya pada lembar jawaban yang sudah peneliti siapkan sebelumnya (Sugiyono,
2019:149). Dalam kuesioner ini responden cukup menjawab dengan tegas “Ya” atau “Tidak” pada kolom pertanyaan yang tersedia.
Skala guttman disamping dapat dibuat bentuk pilihan ganda dan bisa juga dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban responden dapat
berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor terendah (0) (Riduwan, 2011:16-17).
Tabel 3.4
Kisi Kisi Kuisioner Perkembangan Perilaku Emosi Anak
∑ Butir
No Indikator Nomor Item
Soal
1 Self Awarness 1,2,3 3
2 Managing Emotions 4,5,6 3
3 Motivation Oneself 7,8,9 3
4 Empati sklils 10,11,12 3
5 Handling Relationship 13,14,15,16,17 5
Sumber : Daniel Goleman, 1995; Kompas.com, 2008
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria
utama terhadap data hasil penelitian-penelitian adalah, valid, reliabel, dan obyektif (Sugiyono, 2019: 361).
1) Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada oyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti
(Sugiyono, 2019:361). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaanya pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini beberapa item pertanyaan dapat digunakan untuk mengungkapkan variabel yang akan diukur
tersebut.
Validitas menunjukan sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apa yang ditanyakaan atau apa yang ingin diukur dalam penelitian
ini. Untuk menentukan kevalidan dari item kuesioner digunakan metode kolerasi product moment dengan mengkolerasi skor total yang
dihasilkan oleh masing-masing responden dengan skor masing-masing item dengan rumus product moment sebagai berikut :
N ∑ XY −(∑ X )( ∑Y )
r xy = 2 2 2
√ { N ∑ X −(∑ X ) } {N ∑Y −¿ ¿ ¿
Sumber : Suharsimi Arikunto 2016:87
Keterangan :
rxy = Koefisien kolerasi antara dua variabel X dan Variabel Y, dua variabel yang dikolerasikan
Untuk uji validitas kuesioner dilakukan paling sedikit minimal terhadap 20 orang. Hal ini dilakukan agar diperoleh distribusi nilai
hasil pengukuran mendekati normal. Responden yang digunakan uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden yang sama dari tempat
dimana penelitian tersebut harus dilakukan. Kemudian setelah dilakukan semua pengukuran dengan uji coba terhadap minimal 20
responden, dilakukan keputusan uji validitas. Adapun keputusan ujinya menurut (Sugiyono, 2019) yaitu :
Bila r hitung < lebih besar dari r tabel artinya variabel tersebut valid.
Bila r hitung > lebih kecil dari r tabel artinya variabel tersebut tidak valid.
Tabel 3.5
Kriteria Validitas
Untuk menguji validitas instrumen penelitian ini yang digunakan adalah kolerasi produk moment, uji validitas instrumen ini
menggunakan MS IBM SPSS statistik versi 25. Pada penelitian ini untuk menentukan r tabel maka dilihat pada r produk moment. Nilai r pada
df 20 responden adalah 0,444 sesuai dengan r tabel produk moment dengan tingkat kepercayaan 95% (Sugiyono, 2019:333).
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu pengujian yang berorientasi pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Uji ini
dilakukan untuk melihat kesesuaian nilai dari sebuah kuesioner yang dikerjakan oleh seorang responden pada kesempatan atau waktu yang
berbeda dan dengan kuesioner yang sama. Relibilitas suatu pengukuran juga menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut dilakukan
secara baik atau bebas dari error, sehingga memberikan jaminan bahwa data hasil pengukuran tersebut konsisten meskipun dalam waktu
yang berbeda. Atau dengan kata lain keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi (Hendra
Yudisaputro, 2020)
Perhitungan reliabilitas harus dilakukan hanya pernyataan-pernyataan yang sudah memiliki validitas. Dengan demikian harus
menghitung validitas terlebih dahulu sebelum menghitung reliabilitas. Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur reliabilitas data,
k ∑ σ2b
[
r 11 =
( k−1)][
1− 2
V t ]
Sumber : Suharsimi Arikunto 2010:239
78
Keterangan :
V 2t = Varians soal
Indikator uji reliabilitas adalah jika nilai Cronbath alpha instrumen dikatakan realibel apabila r hitung > 0,6. Atau jika r hitung < lebih
besar dari r tabel artinya instrumen tersebut raliabel. jika r hitung > lebih kecil dari r tabel artinya instrumen tersebut tidak raliabel. Kemudian, hasil
perhitungan tersebut diinterpretasikan kedalam kriteria reliabilitas untuk menentukan besarnya reliabilitas soal tersebut seperti pada tabel
3.9 Berikut :
Tabel 3.6
Kriteria reliabilitas
Instrument dapat dikatakan mempunyai reliabilitas apabila nilai kriteria soal yang digunakan dalam instrument 0,6 sampai dengan
1,00. Dan dinyatakan reliabel jika nilai αlpa > r tabel (0,444). Adapun perhitungan reliabilitas ini dengan menggunakan MS IBM SPSS
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yaitu menjelaskan secara rinci tentang instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dan/atau data termasuk
alat uji, petunjuk wawancara, angket, dan lainnya dalam penelitian. Tujuannya adalah membantu peneliti memperoleh atau mengumpulkan data
untuk menjawab rumusan masalah atau pertanyaan penelitian (Sutanto Leo, 2013:102).
Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan memberikan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data
mengenai Hubungan Metode Pembelajaran daring (online) Dengan Perubahan Perkembangan Perilaku Emosi Anak Sekolah Dimasa Pandemi
a. Prosedur Administratif
Peneliti membuat suart izin pengambilan data awal dan izin penelitian kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Ilmu Keperawatan
1) Prosedur Teknis
a) Sebelum penelitian dilakukan, peneliti memperkenalkan diri kepada responden kemudian menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
mulai dari tujuan, manfaat penelitian serta prosdeur penelitian yang akan dilakukan di kampung kadumanis.
80
b) Peneliti memberikan lembar permohonan dan persetujuan kepada responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dan
c) Setelah itu peneliti memberikan lembar kuesioner atau bisa melalui google Form berupa pengetahuan tentang aspek perkembangan
anak, metode pembelajaran daring, dan konsep perubahan perilaku anak. Peneliti menjelaskan mengenai isi kuesioner yang telah
disiapkan sebelumnya, kemudian responden diberi kesempatan untuk bertanya hal yang tidak di pahami responden.
d) Kuesioner kemudian diberikan kepada responden, sambil menerangkan bahwa kuesioner tersebut akan peneliti ambil kembali di dalam
pengisian kuisoner tersebut responden diberi waktu 10-15 menit. Setelah pengisian kuesioner selesai, kemudian peneliti
e) Setelah selesai pengambilan data kepada responden yang sudah mengisi kuesioner, peneliti menutup pertemuan dengan mengucap
3. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data meliputi
kegiatan pengeditan data, tranformasi data (coding), serta penyajian data sehingga diperoleh data yang lengkap dari masing- masing obyek untuk
setiap variabel yang diteliti. Agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, paling tidak ada 4 tahap pengolahan data yang peneliti
harus lalui yaitu editing, coding, processing, scoring, dan cleaning (Nur Aedi, 2010).
Tahap selanjutnya yaitu setelah pengumpulan data adalah pengolahan data, berikut adalah tahapanya :
a. Editing
81
Pengeditan data atau Editing adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. Pengeditan dilakukan karena kemungkinan
data yang masuk tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan. Pengeditan data dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau
menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah. Kekurangan dapat dilengkapi dengan mengulangi pengumpulan data atau dengan
cara menyisipkan (interpolasi) data. Kesalahan data dapat dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis
b. Coding
Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiap- tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang
sama. Kode adalah simbol tertertu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data (Nur Aedi, 2010). Berikut adalah beberapa
1) Responden
Responden 1 = R1
Responden 2 = R2
Responden 3 = R3
Dan seterusnya
2) Umur
6 tahun = U1
7 tahun = U2
82
8 tahun = U3
9 tahun = U4
10 tahun = U5
11 tahun = U6
12 tahun = U7
Dan seterusnya
3) Kelas
Kelas 5 = K5
Selalu = SL
Sering = SR
Kadang-Kadang = KK
Tidak Pernah = TP
Positif (+)
Negatif (-)
c. Scoring
83
Setelah semua lembar kuisoner terisi penuh serta sudah melewati pengkodean maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah
memproses data agar data yang sudah di-entry dapat di analisa. Pemprosesan data dilakukan dengan cara mengentry dari data kuisoner ke paket
Pembersihan data adalah proses mendeteksi dan memperbaiki (atau menghapus) data yang rusak atau tidak akurat dengan cara mengatur
kembali data-data yang ada pada catatan, tabel, atau basis data (Gamal Hadi, 2018)
4. Analisa Data
Analisa data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014:207). Tujuan analisa data yaitu untuk menjelaskan suatu data agar lebih mudah dipahami,
selanjutnya itu dibuat sebuah kesimpulan. Kesimpulan yang didapat dari analisis data diperoleh dari sampel yang umumnya dibuat berdasarkan
Adapun perhitungan dalam penelitian ini menggunakan prangkat software computer dengan IBM SPSS statistic versi 25. Berikut analisa data
a) Analisa Univariate
Analisis univariat adalah serangkaian bentuk penghitungan paling dasar dari teknik analisis data statistik. Jika data hanya berisi satu
variabel dan tidak berhubungan dengan sebab atau akibat hubungan, teknik analisis univariat digunakan. Adapun tujuan utama dari analisis
84
univariat adalah untuk mendeskripsikan data secara sederhana untuk menemukan pola di dalam data. Hal ini dilakukan dengan melihat mean,
median, mode, dispersi, varians, range, deviasi standar, dan lain-lain (Rina Hayati Artikel Penelitian Ilmiah.com, 2020)
Analisa univariate yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui proporsi dari masing-masing variabel penelitian
meliputi variabel independen yaitu metode pembelajaran daring (online). Pengolahan data hubungan antara dua variabel disajikan dalam bentuk
n
P= ( nf ) 100 %
Keterangan :
P = Proporsi
F = Frekuensi
N = Jumlah Sampel
Menurut (Arikunto, 2010: 155) hasil pengukuran dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
50% = Setengah
85
100% = Seluruh
Data-data yang telah dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya diolah. Untuk mengetahui gambaran metode pembelajaran daring
digunakan analisis deskriptif dengan membuat nilai bobot sehingga selanjutnya dapat mengkategorikan kedalam dua alternatif katogori yaitu
1) Skor total adalah jumlah dari banyaknya responden yang memilih jawaban setiap kategori di (X) obot dari masing-masing kategori
jawaban.
2) Skor tertinggi : Jumlah butir soal (X) jumlah skor tertinggi tiap butir soal
3) Skor terendah : Jumlah butir soal (X) jumlah skor tertinggi tiap butir soal
Nilai skor diperoleh dari pertanyaan metode pembelajaran daring ditambahkan adalah sebagai berikut :
Range : 877,5
86
Tabel 3.7
Kategori Bobot Metode Pembelajaran daring
Skor Akhir Kategori
1462,6 – 2340 Efektif
585 – 1462,5 Tidak Efektif
Sumber : Data diolah peneliti
Data-data yang telah dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya diolah. Untuk mengetahui gambaran perkembangan perilaku emosi anak
digunakan analisis deskriptif dengan membuat nilai bobot sehingga selanjutnya dapat mengkategorikan kedalam dua alternatif katogori yaitu
1) Skor total adalah jumlah dari banyaknya responden yang memilih jawaban setiap kategori di (X) obot dari masing-masing kategori
jawaban.
2) Skor tertinggi : Jumlah butir soal (X) jumlah skor tertinggi tiap butir soal
3) Skor terendah : Jumlah butir soal (X) jumlah skor tertinggi tiap butir soal
Nilai skor diperoleh dari pertanyaan perkembangan perilaku emosi anak ditambahkan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8
87
d) Analisa Bivariate
Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel. Dalam analisis ini, dua pengukuran
dilakukan untuk masing-masing observasi. Dalam analisis bivariat, sampel yang digunakan bisa saja berpasangan atau masing-masing
independen dengan perlakuan tersendiri. Secara umum, dalam analisis bivariat, variabel yang digunakan bisa saja berhubungan atau berdiri
sendiri (independen). Saling berhubungan artinya sampel yang sama diberikan 2 pengukuran berbeda. Sedangkan, independen maksudnya
adalah pengukuran dilakukan pada kedua kelompok sampel yang berbeda (Yuvalianda Blog Yuva, 2020). Setelah diketahui karakteristik
masing-masing variabel dapat dilanjutkan pada tingkat yang lebih lanjut dengan analisa bivariat yaitu tabel silang dua variael (Variabel
Dalam penelitian ini analisa bivariate yang digunakan untuk mengetahui hubungan variabel X atau variabel independen yaitu metode
pembelajaran daring (online) dengan variabel Y atau variabel dependen yaitu perubahan perkembangan perilaku emosi anak sekolah. Maka
dilakukan Rank Spearmean, kolerasi Rank Spearmean digunakan untuk mencari hubungan atau menguji signifikan hipotesis asosiatif bila
masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama (Sugiyono,2019:211). Tujuan
Rank Spearmen dalam penelitian ini untuk menguji hubungan metode pembelajaran daring (online) dengan variabel dependen yaitu
88
perkembangan perilaku emosi anak sekolah. Analisa data yang menggunakan komputerisasi dengan tingkat kepercayaan 95% p vaule jika >
6 ∑ di 2
rs=1
n(n2−1)
Keterangan :
∑ = Notasi Jumlah
1) Apakah nilai sigifikasi <0,05 maka ada kolerasi yang signifikan artinya (Hα diterima)
2) Apabila nilai signifikasi >0,05 maka tidak ada kolerasi yang signifikan (Ho diterima) (Sugiyono,2019:106).
Tabel 3.9
89
Etika penelitian adalah sudut pandang atau ketentuan baik, buruk, benar atau salah dalam kegiatan penelitian. Salah satu upaya meningkatkan
pengetahuan adalah melalui penelitian. Namun terkadang dalam pencarian dan pemanfaatan ilmu tersebut melanggar dari aturan etika (Wikipedia,
2019)
Infomed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden. Infomed consent diberikan sebelum peneliti dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Infomed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama. Responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
disajikan.
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
I. Keterbatasan
Dalam Penelitian ini memungkinkan adanya keterbatasan dalam proses pelaksanaan penelitian sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Aedi, Nur. 2010. Pengolahan Dan Analisis Data Hasil Penelitian. MODUL
Ambarsari, Rodiah. 2020. Dalam Arikel Ruang Publik Radar Depok.com tentang
https://www.radardepok.com/2020/07/fenomena-pembelajaran-daring-
No.1,September 2016
Dewi, 2020 dalam : Fauziah, Ismi; Ernita; Rini Octavia, Diah; Dwiyanti,
https://www.universitaspsikologi.com/2019/11/pengertian-kecerdasan-
94
emosional-emotional-intelligence.html (diakses 14 Maret 2021 Pukul
13.00)
Eggen dan Kuchan (Mattoaliang, 2015), 2015. Dalam Artikel Berbagi Ilmu.
Pukul 16.00)
Hadi, Gamal. 2018. Artikel Dictio: Apa Yang Dimaksud Dengan Data Cleansing
Pukul 12.00)
https://pendidikan.co.id/pengertian-analisis-data-tujuan-jenis-beserta-
Irwanto, 2002 dalam : Rehatta, Marisca. Makalah Anak Usia Sekolah. Available
at : https://www.academia.edu/15093598/Makalah_Anak_Usia_Sekolah
https://edukasi.kompas.com/read/2008/08/01/05360036/ukur.kecerdasan.e
95
Leo, Suanto. 2013. Kiat Jiu Menulis Skripsi, Tesis, Dan Disertasi. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
http://athohirluth.lecture.ub.ac.id/2014/08/self-motivation/comment-page-
Mashar, 2015 dalam : Fauziah, Ismi; Ernita; Rini Octavia, Diah; Dwiyanti,
Mulyana, Aina. 2020. Media Pembelajaran Daring Dan Luring. Available at:
https://ainamulyana.blogspot.com/2020/07/media-pembelajaran-daring-
Hasil Belajar Berbasis Modul Interaktif Bagi Guru-Guru Ipa Smp N Kota
(2012)
96
Purwanto, 2010. Dalam: Artikel Man 1 Bengkalis Islamic School Of Bengkalis
afektif-dan-psikomotorik-menurut-bloom-perkembangan-dan-peranan-
perkembangan-anak-yang-paling-penting-adalah-selama-lima-tahun-
Reva, 2014 dalam : Nathalia Palupi, Tri. 2020. Tingkat Stres pada Siswa - Siswi
Alfabeta.
15.30)
https://www.researchgate.net/publication/336665852_PERKEMBANGAN
14.30 WIB)
97
Siti, H. 2018. Konsep Perilaku. Available at :
Slavin, 2000 dalam: artikel Berbagai Ilmu. Cara mengukur dan mengetahui
https://www.rijal09.com/2016/12/cara-mengukur-dan-mengetahui-
afektif-dan-psikomotorik-menurut-bloom-perkembangan-dan-peranan-
perkembangan-anak-yang-paling-penting-adalah-selama-lima-tahun-
Sukantin et al, 2020 dalam : Fauziah, Ismi; Ernita; Rini Octavia, Diah; Dwiyanti,
98
https://www.researchgate.net/publication/336665852_PERKEMBANGAN
suparyanto.blogspot.com/2014/06/pengukuran-perilaku.html (diakses 11
Surya (Agsha, 2015) dalam: artikel Berbagai Ilmu. Cara mengukur dan
https://www.rijal09.com/2016/12/cara-mengukur-dan-mengetahui-
Syamsu, 2012 dalam : Latifa, Umi. 2017. Aspek Perkembangan pada Anak
2: 187.
Wijaya, Erik dan Basaria, Debora. 2017. Pembuatan Norma Alat Ukur
Kecerdasan Emosi Dan Norma Alat Ukur Humor Pada Remaja. Available
at:
https://www.researchgate.net/publication/322791669_Pembuatan_Norma_
99
Alat_Ukur_Kecerdasan_Emosi_dan_Norma_Alat_Ukur_Humor_pada_Re
https://docplayer.info/30611801-Perubahan-perilaku-oleh-yetti-wira-
citerawati-sy-perubahan-perilaku-didasari-oleh-stimulus-organisme-
Wong, 2009 dalam : Rehatta, Marisca. Makalah Anak Usia Sekolah. Available at :
https://www.academia.edu/15093598/Makalah_Anak_Usia_Sekolah
Yudisaputro, Hendra. 2020. Artikel Berbagi Energi: Teori Uji Validitas Dan
Zoll dan Enz, 2012 dalam: Laporan penelitian Bab II tentang pengertian empati.
Available at : http://eprints.umk.ac.id/4368/3/laporan_penelitian_CBT.13-
100
LAMPIRAN
Sebelum Sesudah
No Nama Anak
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Andhika Putra
Ramadhan
2. Aidil Akbar Fadhilah
3. Abdulah Azam
4. Candra Ilyasa
5. Gilang
6. Nazila Salwa Qistirani
7. Raisa
8. Riska Clarista
9. Reisa
10. Reyhan
Sumber: Data survey diolah penulis, 2021
Sebelum Sesudah
No Nama Anak
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Andhika Putra
Ramadhan
2. Aidil Akbar Fadhilah
3. Abdulah Azam
4. Candra Ilyasa
5. Gilang
6. Nazila Salwa Qistirani
7. Raisa
8. Riska Clarista
9. Reisa
10. Reyhan
101
Sumber: Data survey diolah penulis, 2021
Ket:
Sebelum Sesudah
No Nama Anak
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Andhika Putra Ramadhan
Ket:
Ket:
102
Lampiran 2
Kepada Yth.
Calon Responden
Di Desa Baros Kec. Arjasari Kab. Bandung
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Linda Nurjanah
NIM : 701170017
Institusi : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Bale Bandung
Peneliti
103
Lampiran 3
Umur :
Dengan ini saya menyatakan saya bersedia menjadi responden dalam penelitian
yang dilakukan oleh:
( )
Nama:
104
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Metode Pembelajaran Daring (Online) Dan
Perkembangan Perilaku Emosi Anak
PETUNJUK PENGISIAN
1. Tuliskan identitas adik- adik terlebih dahulu pada halaman yang telah
disediakan dan perlu diketahui bahwa identitas adik- adik akan dijamin
kerahasiaannya
2. Bacalah dan pahami setiap pertanyaan yang tertulis di dalam tabel skala
dengan cermat dan teliti
3. Pilih satu dari empat pilihan jawaban yang tersedia yang paling
menggambarkan keadaan adik- adik saat ini, kemudian berilah centang (√)
pada jawaban adik- adik yang terletak di kolom sebelah kanan.
Pertanyaan Ya Tidak
Selalu marah-marah ketika belajar √
4. Setiap orang dapat memiliki jawaban berbeda dan tidak ada jawaban yang
dianggap salah. Oleh karena itu, pilihlah jawaban yang paling tepat
menggambarkan diri adik- adik
105
5. Jika jawaban adik-adik masih kurang tepat, adik-adik dapat
memperbaikinya dengan memberi tanda (=) pada jawaban sebelumnya
dan berilah tanda centang (√) pada jawaban baru yang adik- adik anggap
lebih tepat menggambarkan keadaan adik- adik saat ini.
Contoh:
Jawaban
Pertanyaan
SL SR KK TP
Apakah pada saat guru menjelskan materi √ √
diperhatikan?
6. Periksalah kembali setiap nomor dan jangan sampai ada yang terlewati.
Bagian A
Petunjuk
No. Responden : ..................(diisi peneliti)
Jenis kelamin : Laki- laki Perempuan
Usia : ................tahun
Kelas :
Keterangan:
* : Berikan tanda centang (√) pada salah satu pilihan
Bagian B
Kuesioner Metode Pembelajaran Daring (Online)
Selalu :4
Sering :3
Kadang-Kadang :2
Tidak Pernah :1
SL SR KK TP
No Pertanyaan
(4) (3) (2) (1)
1 Apakah pada saat guru menjelaskan materi
dan tugas yang diberikan memperhatikan?
106
2 Apakah materi yang diberikan guru dapat
dipahami?
3 Apakah guru memeriksa hasil belajar?
4 Apakah pertanyaan dari guru pada saat
melakukan pembelajaran daring dijawab?
5 Apakah menggunakan media dan alat yang
mendukung pembelajaran daring?
(Hp/Laptop?
6 Apakah sistem pembelajaran yang
dilaksanakan oleh sekolah berlangsung
dengan lancar?
7 Apakah ada masukan yang diberikan oleh
guru pada saat melakukan proses
pembelajaran?
8 Apakah ada koreksi yang diberikan guru pada
saat mengumpulkan tugas?
9 Apakah guru menanyakan kesiapan
menerima materi baru pada saat akan
memulai pembelajaran?
10 Apakah guru memberikan semangat pada saat
melakukan pembelajaran?
11 Apakah guru memberikan pujian pada saat
melakukan pembelajaran?
12 Apakah guru memberikan hadiah jika tugas
yang dikerjakan benar?
13 Apakah pada saat mengisi tugas yang
diberikan guru dikerjakan tepat waktu?
14 Apakah pada saat mengumpulkan tugas yang
diberikan guru dikumpulkan tepat waktu?
15 Apakah pada saat mengisi soal ulangan
dikumpulkan tepat waktu?
Bagian C
Koesioner Perkembangan Perilaku Anak Sekolah
Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik.
Perasaan menunjukkan suasana batin yang lebih tenang dan tertutup karena tidak
banyak melibatkan aspek fisik, sedangkan emosi menggambarkan suasana batin
yang dinamis dan terbuka karena melibatkan ekspresi fisik (Sunarto, 2006)
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya merasa kesal pada saat belajar
107
2 Saya merasa marah-marah pada saat mengerjakan
tugas
3 Saya istirahat sebentar jika sudah kesal atau
marah-marah pada saat belajar dan mengerjakan
tugas
4 Saya belajar sabar saat belajar dan mengerjakan
tugas
5 Saya merasa senang pada saat belajar dan
mengerjakan tugas
6 Saya merasa senang jika sudah belajar dengan guru
7 Saya percaya dan bisa pada saat mengerjakan tugas
8 Saya belajar fokus dan berkonsentrasi pada saat
belajar dan mengerjakan tugas
9 Saya merasa ingin bermain pada saat berlajar dan
mengerjakan tugas
10 Saya belajar menerima pendapat orang lain
walaupun berbeda dengan pendapat sendiri
(Seperti pendapat orang tua, guru, teman)
11 Saya belajar menghargai pendapat orang lain
(Seperti orang tua, guru, teman)
12 Saya belajar mendengarkan dan memperhaikan
orang lain pada saat berbicara (Seperti orang tua,
guru, teman)
13 Saya belajar menyelesaikan masalah dengan orang
lain (Masalah dengan orang tua, guru, teman)
14 Saya berkomunikasi dengan orang lain (Seperti
dengan orang tua, guru, teman)
15 Saya bergaul atau berinteraksi dengan teman
sebaya
16 Saya bersikap egois (Mengutamakan kepentingan
diri sendiri)
17 Saya senang dengan kondisi kebersamaan dan
bekerja sama dengan orang lain
108