OLEH : ARLIANSAH
NIM : TL-00303
PENDAHULUAN
Sekarang ini kebutuhan listrik oleh masyarakat semakin meningkat, sehingga dalam
penyalurannya harus diperhatikan, terutama untuk masalah keandalan.Tetapi dalam
penyalurannya sering terjadi gangguan sehingga mengakibatkan pemadaman. Selain karena
gangguan baik itu hubung singkat, kawat putus, rusaknya peralatan, dan gangguan sistem
lainnya, juga diakibatkan oleh adanya pekerjaan jaringan. Oleh karena itu untuk
mengisolir/memperkecil daerah yang padam maka dilakukanlah serangkaian kegiatn yang
dinamakan manuver jaringan. Manuver jaringan dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan
sistem dalam penyaluran energi listrik. Berikut ini adalah pembahasan tentang manuver
jaringan.
PEMBAHASAN
Manuver jaringan, atau dengan istilah yang lebih lazim disebut sebagai manipulasi
jaringan merupakan serangkaian kegiatan membuat modifikasi terhadap operasi normal dari
jaringan akibat adanya gangguan atau pekerjaan jaringan sedemikian rupa untuk
mengurangi/menperkecil daerah padam sehingga tetap tercapai kondisi penyaluran yang
maksimum.
Optimalisasi atas keberhasilan manuver dari segi teknis ditentukan oleh konfigurasi
jaringan dan peralatan manuver yang tersedia di sepanjang jaringan. Peralatan jaringan yang
dimaksud adalah peralatan-hubung yang terdiri dari berbagai macam yaitu :
1. Peralatan Manuver pada pada jaringan sistem Radial SUTM
Manuver merupakan pekerjaan menutup ( memasukkan ) atau membuka (melepas) peralatan-
peralatan penghubung / pemisah seperti :
Pole Top Switch ( PTS )
Dioperasikan secara lokal, untuk membuka setelah jaringan bebas dari beban / tegangan
sedang untuk memasukkan kembali diusahakan beban di sisi hilirnya tidak terlalu besar.
Fuse Cut-Out ( FCO ) atau Cut- Out ( CO )
Dioperasikan sama dengan PTS
Pole Top – Load Break Switch ( PT – LBS )
Dioperasikan secara lokal, maupun jarak jauh bila dilengkapi peralatan control jarak jauh.
Untuk membuka dan menutup kembali sirkit dapat dilakukan dalam keadaan berbeban.
Sectionalizer
Akan membuka secara otomatis bila jaringan di sisi hilirnya mengalami gangguan hubung
singkat, setelah melalui beberapa kali PMT disisi hulunya trip. Untuk memasukkan kembali
dilakukan secara manual di lokasi.
Recloser
Berupa PMT yang dilengkapi dengan peralatan proteksi arus lebih dan penutup-balik ,. Bila
ada gangguan pada sisi hilirnya akan membuka secara otomatis dan akan melakukan
penutupan-balik sampai beberapa kali tergantung penyetelannya atau membuka secara
permanent. Penormalan kembali dilakukan secara manual di lokasi.
Automatic Vacum Switch ( AVS )
Pengoperasiannya hampir sama dengan Sectionalizer, perbedaannya hanya pada peraltan
deteksi yang menyebabkan terbukanya alat-hubungnya, yaitu berdasarkan tegangan.
Jenis-jenis Pemisah :
Menurut pemasangannya : pemisah pasangan gardu ( sub station mouting ), pemisah
tiang ( pole switch ).
Menurut kemampuan pemutusnya : pemisah bisa ( tidak mempunyai kemampuan
pemutus apalagi penutupan ), pemisah beban ( diperkuat dengan kemampuan memutus
beban jadi hampir seperti pemutus beban, misalnya pole top switch untuk saluran-
saluran udara ).
Menurut kemampuan pemutusnya dijaringan : pemisah rel, pemisah kabel, pemisah
seksi rel ( kopel ), pemisah tanah, pemisah saluran udara.
Cara pengoperasian pemisah yaitu dengan menarik keluar atau mendorong masuk
pisau atau batang pemisah melalui lubang yang tersedia dengan tongkat operasi ( schakel
stock). Karena sifatnya yang tidak memiliki kemampuan memutus beban, pemisah hanya
berfungsi sebagai pemisah tegangan.
Keperluan akan tingkat pelaksanaan manuver yang lebih tinggi tentu dipertimbangkan
dari berbagai segi misalnya keadaan tempat serta kelangsungan penyaluran yang dikehendaki.
Suatu kota kecil dengan jaringan yang kecil dan sederhana tentu lebih praktis menggunakan
pelaksanaan manuver secara manual. Sebaliknya suatu kota metropolitan seperti Jakarta,
Bandung atau Surabaya yang merupakan pusat segala macam aktivitas, sangat perlu
dipertimbangkan memiliki suatu pusat pengaturan distribusi dengan kontrol jarak.
Manuver JTM dari suatu wilayah kelistrikan pun mungkin berbeda caranya. Dipusat
kota bisa menggunakan kontrol jarak dan manuver secara manual untuk beberapa gardu
sebagai penunjang, tapi dipinggiran atau luar kota semata-mata menghandalkan operasi
manual.
KESIMPULAN
Manuver merupakan suatu kegiatan untuk memisahkan daerah yang terganggu pada
saat bertegangan maupun tidak sehingga mengurangi daerah yang padam demi terciptanya
keandalan sistem. Dalam pekerjaan manuver harus dipersiapkan secara matang dan sebaik
mungkin serta harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati sehingga tidak membahayakan
bagi keselamatan umum maupun pelaksana pekerjaan.
Yang penting adalah bagaimana melaksanakan manuver dengan efektif. Prosedur
operasi dalam manuver normal dan keadaan gangguan haruslah ditetapkan, dengan
menggunakan prinsip bahwa tingkat kelangsungan penyaluran harus dipertahankan setinggi
mungkin untuk meningkatkan keandalan sistem.