Anda di halaman 1dari 27

SPOT

THE NOT
Time for us to get to know each other

First Day of Class Ice Breaker Activity


TERORI
TERORI WARNA
WARNA 33
ISAMINA & VKD

WARNA
KOMPOSISI

JUNS
Seni Rupa
Komposisi warna adalah susunan warna yang diatur untuk tujuan
keindahan secara visual, baik kegiatan seni rupa maupun desain.
Susunan warna berfungsi sebagai media ungkap dan ekspresi. Efek
yang terjadi pada suatu komposisi warna, bergantung pada materi
yang akan ditampilkan sebagai objek utama.

Dalam merancang suatu komposisi warna yang baik, dapat terlebih


dahulu dilakukan langkah sebagai berikut:

JUNS Desain
Dalam merancang suatu 1
Mengklasifikasikan warna berdasarkan kelompok
Warna Panas, Warna Dingi atau percampuran
komposisi warna yang baik, keduanya
dapat terlebih dahulu dilakukan Mengelompokan dan merendengan warna analog,
langkah sebagai berikut: 2 warna berdampingan atau warna yang
kontras/bersebrangan/berlawanan

Komposisi monokromatik, yaitu warna nada


3 tunggal ke arah putih atau hitam (terang-gelap)
yang disebut monochrome tints atau shades

Komposisi warna polikromatik, yaitu komposisi


4 warna yang dilakukan baik melalui sistem gradasi
warna yang berdekatan maupun warna
komplementer

Komposisi warna komplementer, yaitu warna yang


JUNS 5 berseberangan
1

Warm VS Cold
HANGAT
Warna yang riang, semangat,
marah, berani.Juga
mengesankan“jarak yang dekat”.

DINGIN
Warna kelembutan, sejuk,
nyaman, ceria. Juga
mengesankan “jarak yang jauh”.

JUNS
Secara terperinci pembagian warna panas

Warm VS Cold
dan dingin sebagai berikut :
Merah, Jingga dan Kuning digolongkan sebagai warna panas, kesannya panas dan efeknya pun
panas
Biru, Ungu dan Hijau digolongkan sebagai warna dingin, kesannya dingin dan efeknya pun
dingin
Hijau akan menjadi hangat/panas apabila berubah kearah hijau kekuning-kuningan, dan ungu
akan menjadi hangat jika berubah ke arah ungu kemerah-merahan
Warna panas memberikan kesan semangat, kuat dan aktif. Warna dingin memberikan kesan
tenang, kalem dan pasif.
Terlalu banyak warna panas akan berkesan merangsang dan menjerit, terlalu banyak warna
dingin akan berkesan sedih dan melankoli
Warna panas terasa mendekat dengan kita dan terasa menambah ukuran, warna dingin terasa
manjauh dengan kita dan terasa memperkecil ukuran
Warna panas berkomplemen dengan warna dingin, sehingga sifatnya kontras atau
bertentangan
JUNS
Warm VS Cold
2
Susunan warna-warna

ANALOGUS
dengan tiga atau empat
interval tangga
berdekatan (warna-warna
transisi atau analogus)
yang disebut laras
harmonis

JUNS
3

Monochromatic
Komposisi penggunaan
satu warna nada tunggal
ke arah putih atau hitam
(terang-gelap)

JUNS
4

POLIKROMATIK
komposisi warna yang
dilakukan baik melalui
sistem gradasi warna
yang berdekatan maupun
warna komplementer

JUNS
5

KOMPLEMENTER
kombinasi warna yang
berbeda dan saling
melengkapi atau saling
mengisi untuk
menciptakan
keharmonisan warna

JUNS
KOMPLEMENTER
KOMPLEMENTER
Merupakan warna yang bersebrangan didalam color wheel memiliki sudut
180 derajat, dua warna dengan posisi kontras, komplementer.
Menghasilkan perpaduan warna yang sangat menonjol.
Contohnya: Merah-Hijau, Biru-Orange, Ungu-Kuning
SPLIT-KOMPLEMENTER
SPLIT-KOMPLEMENTER
Hampir sama dengan warna komplementer, hanya saja ada sedikit
penambahan menggunakan formula huruf "Y" terbalik atau "segitiga
sama kaki" untuk mendapatkan harmonisasi warna. terdiri atas dua
warna yang terpisah satu tangga, berhadapan denga satu warna
diseberangnya

Y
DOUBLE
DOUBLE
KOMPLEMENTER
KOMPLEMENTER TETRADIK
Perpaduan dua warna komplementer yang digunakan secara bersamaa,
kombinasi ini menghasilkan warna yang sangat kontras antara warna
dingin dan warna hangat.
TRIADIK
TRIADIK
TRIADIK
Skema warna Triadik memiliki kombinasi tiga warna HUE yang relatif
berjarak sama dalam Color Wheel atau membuat "segitiga sama sisi". Jika
sudut yang menyentuh tiga warna itu, maka disebut warna Triadik.

TRIADIK
TRIADIK
TRIADIK
(b) Percampuran/pembauran (mixing),
Penyelarasan warna dapat dilakukan
melalui apa yang disebut dengan yaitu dengan saling mencampur dari
penguncian warna. Komposisi warna- warna-warna kontras yang digunakan
warna kontras yang berkesan mencolok,
bergejolak, berhamburan dan berantakan (c) Pencadaran, yaitu dengan melapisi
sekalipun dapat dinetralisasi sehingga warna putih transparan, diglasir, dicadar
tampak lebih harmonis dan nyaman dengan strimin, kertas kalkir dan
dipandang. Penyelarasan atau penguncian sebagainya sehingga warna yang kontras
warna dapat dilakukan dengan :
menjadi lebih lembut

(a) Penetralan (neutralizing), yaitu (d) Texturing, yaitu dengan memberi


penetralan warna-warna kontras yang tekstur pada salah satu atau beberapa
tidak menyatu/harmonis dengan warna yang kontras dan mencolok
memberikan garis/bidang tipis diantara sehingga tampak lebih redup dan nyaman
warna-warna kontras tersebut dengan dipandang
warna netral hitam, abu-abu dan putih
sehingga warna terkunci dan terlihat lebih
indah
JUNS

Keselarasan (Irama)
Warna
Irama adalah gerak/aliran/alunan (warna) dari satu
warna ke warna yang lain. Keselarana warna mudah
dibuat menggunakan "interval tangga warna" yang
tertera pada lingkaran warna. Interval tangga warna
berupa warna-warna pada setengah lingkarana warna,
yang terdiri tujuh ltingkatan warna yang sering disebut
juga gradasi warna
JUNS

Interval Tangga Warna


Interval tangga warna adalah tingkatan, atau gradasi warna yang
merupakan jembatan penghubung dua warna kontras. Interval tangga
warna amat berguna sebagai alat menyusun warna.

IInterval tangga ini dibuat sama dengan interval tangga not musik yang
terdiri dari tujuh not, yakni :
Do, Re, Mi, Fa, So, La, Si,

do re mi fa so la si
1 2 3 4 5 6 7
Dengan berpedoman pada inteval tangga warna tersebut dapat
dihasilkan susunan warna sebagai berikut :

1
Susunan warna-warna dengan satu interval
tangga (satu warna)

2
Susunan warna-warna dengan tiga atau
empat interval tangga berdekatan (warna-
warna transisi atau analogus) yang disebut
laras harmonis

3
Susunan warna-warna dengan interval
tangga saling berjauhan (warna-warna
beroposisi) disebut laras kontras.
JUNS
Monoton

1 Monochromatik
laras Tunggal
Repetisi
2 Dinamika
Harmonis
Menarik
Selaras
Transisi
Oposisi
3 Laras Kontras
Bertentangan

Anda mungkin juga menyukai