Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN REKAM MEDIS

“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT”

DISUSUN OLEH:
Kelompok 3
1. Mirna Saputri 1911211030
2. Dinda Syafitrillah 1911211045
3. Yori Aprila 1911212002
4. Ishlahatissalamah 1911212007
5. Muthia Ikhsania 1911212055
6. Naura Mufida Sultani 1911213001
7. Nadhiyatul Alhamda 1911213007

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Syafrawati, SKM., M. CommHealth. SC

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah SWT pencipta segala alam semesta beserta isinnya.
Karena atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan tugas Sistem Informasi Manajemen dan Rekam Medis ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW sebagai panutan bagi umat yang membawa agama Islam.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Sistem Informasi
Manajemen dan Rekam Medis dengan dosen pengampu ibu Dr. Syafrawati,
SKM., M. CommHealth. SC dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit”. Disamping itu makalah ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran
serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Dalam pembuatan makalah ini saya juga menyadari akan segala
kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari cara
penyajiannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan bagi para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Padang, 18 September 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Definisi SIM RS ......................................................................................................... 3
2.2 Tujuan SIM RS.......................................................................................................... 3
2.3 Manfaat SIM RS........................................................................................................ 3
2.4 Dasar Hukum SIM RS .............................................................................................. 4
2.5 Ruang Lingkup SIM RS ........................................................................................... 4
2.6 Subsystem Informasi Rumah Sakit ......................................................................... 7
2.7 Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit ...................................................................... 9
2.7.1 Sistem Informasi Klinis ................................................................................... 10
2.7.2 Sistem Admistrasi Rumah Sakit ..................................................................... 11
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 12
3.2 Saran......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk
kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan
informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu
bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi
melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi
pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit
kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian
dan perubahan. Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan
informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan
efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan
kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang
penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
SIMRS merupakan suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan
koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat
dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan. Adapun keberadaan
SIMRS sendiri telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 82 Tahun 2013.
Pengaturan SIMRS ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, profesionalisme,
kinerja, serta akses dan pelayanan Rumah Sakit.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem informasi
yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen Rumah
Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical record, apotek,
gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi
sampai dengan pengendalian olehmanajemen. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat sudah seharusnya menerapkan Sistem

1
Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS untuk mendukung
proses pelayanan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah definisi SIMRS?
2. Apakah tujuan SIMRS?
3. Apa saja manfaat SIMRS?
4. Apa saja dasar hukum SIMRS?
5. Apa saja ruang lingkup SIMRS?
6. Apakah subsistem informasi RS?
7. Apa saja jenis SIRS?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi SIMRS
2. Untuk mengetahui tujuan SIMRS
3. Untuk mengetahui manfaat SIMRS
4. Untuk mengetahui dasar hukum SIMRS
5. Untuk mengetahui ruang lingkup SIMRS
6. Untuk mengetahui subsistem informasi RS
7. Untuk mengetahui jenis SIRS

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi SIM RS


Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem informasi
yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen Rumah
Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical record, apotek,
gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi
sampai dengan pengendalian oleh manajemen.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dapat difenisikan sebagai suatu sistem
teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari
Sistem Informasi Kesehatan.1

2.2 Tujuan SIM RS


SIMRS bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, profesionalisme, kinerja, serta
akses dan pelayanan Rumah Sakit.1

2.3 Manfaat SIM RS


Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SIMRS juga harus mampu meningkatkan dan
mendukung proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang meliputi:
a kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan, peningkatan efisiensi,
kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional;
b kecepatan mengambil keputusan, akurasi dan kecepatan identifikasi masalah dan
kemudahan dalam penyusunan strategi dalam pelaksanaan manajerial; dan
c budaya kerja, transparansi, koordinasi antar unit, pemahaman sistem dan pengurangan
biaya administrasi dalam pelaksanaan organisasi. 1
Tujuan utama dari sistem informasi adalah: Pendekatan terencana terhadap pekerjaan;
Ketepatan; Keandalan; Tidak ada Redundansi; Pengambilan Informasi Segera; Penyimpanan
Segera Informasi; dan Mudah Dioperasikan. Selanjutnya Manfaat menggunakan Sistem
Informasi Rumah Sakit adalah(3) :
1. Akses mudah ke data dokter untuk menghasilkan catatan yang bervariasi, termasuk
klasifikasi berdasarkan demografi, jenis kelamin, usia, dan sebagainya. Hal ini

3
terutama bermanfaat pada titik rawat jalan (rawat jalan), sehingga meningkatkan
kesinambungan perawatan. Selain itu, akses berbasis Internet meningkatkan
kemampuan untuk mengakses data tersebut dari jarak jauh.
2. Peningkatan kualitas perawatan pasien.
3. Membantu sebagai sistem pendukung keputusan bagi otoritas rumah sakit untuk
mengembangkan kebijakan perawatan kesehatan yang komprehensif.
4. Administrasi keuangan, pola makan pasien, teknik, dan distribusi bantuan medis yang
efisien dan akurat. Ini membantu untuk melihat gambaran yang luas dari pertumbuhan
rumah sakit.
5. Peningkatan pemantauan penggunaan obat, dan studi efektivitas. Ini mengarah pada
pengurangan interaksi obat yang merugikan sambil mempromosikan pemanfaatan
farmasi yang lebih tepat.
6. Peningkatan kualitas dokumentasi.
7. Meningkatkan integritas informasi, mengurangi kesalahan transkripsi, dan
mengurangi duplikasi entri informasi.
8. Perangkat lunak rumah sakit mudah digunakan dan menghilangkan kesalahan yang
disebabkan oleh tulisan tangan. Sistem komputer teknologi baru memberikan kinerja
sempurna untuk menarik informasi dari server atau server cloud.
9. Pengembangan database klinis umum.

2.4 Dasar Hukum SIM RS


 Peraturan Menteri Kesehatan No 1171 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Rumah
Sakit,
 Peraturan Menteri Kesehatan No 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit
 Peraturan menteri Kesehatan no 92 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Komunikasi
Data dalam Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi
 Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan2.

2.5 Ruang Lingkup SIM RS


Penyelenggaraan SIMRS dapat menggunakan aplikasi dengan kode sumber terbuka
(open source) yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan atau menggunakan aplikasi yang

4
dibuat oleh Rumah Sakit. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) harus meliputi
hal hal sbb :
a Strategi
b Proses Bisnis
1. Pelayanan Utama (Front Office)
Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu dengan lainnya),
tetapi secara umum/generik memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang sama
yaitu proses pendaftaran, proses rawat (jalan atau inap) dan proses pulang.

2. Pelayanan Administratif (Back-Office)


Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik (manusia, uang,
mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat tulis kantor, barang
habis pakai dan sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi
tetap terdapat proses umum, diantaranya perencanaan, pembelian/pengadaan,
pemeliharaan stok/inventory, pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan
uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya). Proses back office ini
berhubungan/link dengan proses pada front office, digambarkan berikut ini.

5
c Arsitektur Infrastruktur : Kebutuhan infrastruktur jaringan komputer kedepan bukan
hanya untuk kebutuhan Sistem informasi RS saja, tetapi juga harus mampu digunakan
untuk berbagai hal, seperti jalur telepon IP, CCTV, Intelegent Building, Medical
Equipment dan lain-lain.

d Arsitektur Data
Beberapa aspek harus diperhatikan dalam membangun arsitektur data:
1. Kodefikasi
Kodefikasi selain keharusan untuk otomatisasi/komputerisasi, juga diperlukan
untuk integrasi dan penglolaan lebih lanjut seperti statistik.
2. Mapping
Karena sering berbeda keperluan kodefikasi data, maka diperlukan mapping data
untuk integrasi dan pengelolaan lebih lanjut, misalnya mapping kodefikasi antara
tarif dengan kode perkiraan/chart of account, mapping kode kabupaten/kota
dengan provinsi dan sejenisnya.
3. Standar pertukaran data antar aplikasi
Beberapa software aplikasi yang terpisah, membutuhkan standard pertukaran data
agar dapat berkomunikasi satu aplikasi dengan lainnya. Seperti Heath Level 7
(HL7), DICOM, XML dan sejenisnya.
4. Database
Desain struktur database, sebaiknya mengacu pada best practice database Rumah
Sakit dan mengambil dari sumber terbuka serta mempertimbangkan kebutuhan
informasi stakeholder terkait.

6
e Arsitektur Aplikasi

f Keamanan Sistem Informasi


Terbagi menjadi 3 keamaan :
1. Keamanan fisik
2. Keamanan jaringan
3. Keamanan aplikasi
g Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi dengan aplikasi
lainnya melalui suatu protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur
komunikasi diantaranya dapat terjadi komunikasi data dengan aplikasi berikut:
1. Standarisasi SIMAK BMN (untuk Rumah Sakit milik pemerintah)
2. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
3. Sistem Casemix (khusus yang melaksanakan program Jaminan Kesehatan
Nasional)
4. Aplikasi yang lainnya yang mendukung Kinerja Rumah Sakit
h Tata Kelola

2.6 Subsystem Informasi Rumah Sakit


Seperti yang dinyatakan Lippeveld T. (2000) sistem informasi Rumah Sakit
berkontribusi pada "upaya terpadu untuk mengumpulkan, memproses, melaporkan, dan
menggunakan informasi dan pengetahuan kesehatan untuk memengaruhi pembuatan
kebijakan, tindakan program, dan penelitian. Ada berbagai jenis HIS termasuk rutinitas dan
HIS klinis. Komponen sistem informasi rumah sakit terdiri dari dua atau lebih hal berikut (3):
1. Sistem Komunikasi pengarsipan gambar (PACS)
PACS adalah teknologi pencitraan medis yang menyediakan penyimpanan ekonomis,
dan akses mudah ke gambar dari berbagai modalitas (jenis mesin sumber). Gambar dan
laporan elektronik ditransmisikan secara digital melalui PACS; ini menghilangkan kebutuhan
untuk mengarsipkan, mengambil, atau mengangkut jaket film secara manual. Format

7
universal untuk penyimpanan dan transfer gambar PACS adalah DICOM (Digital Imaging
and Communications in Medicine). Data non-gambar, seperti dokumen yang dipindai dapat
digabungkan menggunakan format standar industri konsumen seperti PDF (Portable
Document Format), setelah dikemas dalam DICOM. PACS terdiri dari empat komponen
utama: Modalitas pencitraan seperti X-ray plain film (PF), computed tomography (CT) dan
magnetic resonance imaging (MRI), jaringan aman untuk transmisi informasi pasien,
2. Sistem Informasi Radiologi (RIS)
Sistem ini juga populer karena kemampuannya untuk menyediakan layanan
penagihan radiologi, penjadwalan janji temu serta pelaporan dan penyimpanan database
pasien. Praktik radiologi menjadi lebih kompleks dengan kemajuan teknologi dan semakin
banyak rumah sakit kini beralih ke RIS untuk mengelola sisi bisnis praktik mereka.
3. Sistem Informasi Klinis (SIK)
Sistem Informasi Klinis adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyediakan informasi klinis yang penting
untuk proses pemberian layanan kesehatan. Sistem Informasi Klinis membantu organisasi
kesehatan meningkatkan penyampaian layanan klinis. sistem informasi rumah sakit
menyajikan informasi dan laporan klinis yang memungkinkan dokter membuat keputusan
yang lebih tepat di titik perawatan.
4. Sistem Informasi Dokter (PIS)
Seperti namanya, sistem PIS bertujuan untuk meningkatkan praktik dokter dan juga
direkomendasikan oleh pemerintah untuk diterapkan. Dokter dapat memanfaatkan sistem
informasi ini yang bertujuan untuk memberikan perawatan medis yang lebih baik. Berbagai
paket tersedia untuk disesuaikan dengan anggaran yang berbeda dan dapat diterapkan untuk
meningkatkan efisiensi, memangkas biaya, dan memberikan perawatan pasien berkualitas
tinggi. Sistem informasi dokter disampaikan melalui komputer, server, jaringan, dan
digunakan secara luas dan aplikasi populer seperti, catatan medis elektronik (EMR), catatan
kesehatan elektronik (EHR), dan banyak lagi. Sebagian besar layanan ini memiliki dukungan
jarak jauh 24/7 yang memungkinkan staf rumah sakit untuk memecahkan masalah yang
terjadi selama penggunaan sistem.
5. Sistem Informasi Keuangan (FIS)
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem komputer yang mengelola aspek bisnis
sebuah rumah sakit. Sementara prioritas utama organisasi perawatan kesehatan adalah untuk
menyelamatkan nyawa dan tidak menghasilkan keuntungan, mereka memperoleh biaya
operasional dari operasi sehari-hari; termasuk pembelian dan penggajian staf.

8
6. Sistem Informasi Laboratorium (LIS)
Sistem Manajemen Informasi Laboratorium (LIMS), kadang-kadang disebut sebagai
Sistem Informasi Laboratorium (LIS) atau Sistem Manajemen Laboratorium (LMS), adalah
laboratorium berbasis perangkat lunak dan sistem manajemen informasi yang menawarkan
serangkaian fitur utama yang mendukung operasi laboratorium modern.
7. Sistem Informasi Keperawatan (NIS)
Sistem informasi berbasis komputer ini dirancang untuk membantu perawat
memberikan perawatan pasien yang lebih baik. NIS yang baik dapat melakukan sejumlah
fungsi dan memberikan manfaat seperti meningkatkan jadwal staf, membuat grafik pasien
yang akurat, dan meningkatkan integrasi data klinis. Departemen keperawatan dapat memiliki
tenaga kerja yang dikelola dengan lebih baik melalui aplikasi jadwal yang memungkinkan
manajer menangani absen dan lembur. Solusi ini juga dapat digunakan untuk memantau
tingkat kepegawaian dan mencapai kepegawaian yang lebih hemat biaya. Aplikasi pasien
charting memungkinkan pengguna untuk memasukkan rincian mengenai tanda-tanda vital
pasien. Perawat juga menggunakannya untuk informasi masuk, rencana perawatan dan semua
catatan keperawatan yang relevan. Semua data penting disimpan dengan aman dan dapat
diambil kembali saat diperlukan. Integrasi data klinis juga sangat berguna, memungkinkan
perawat untuk mengumpulkan, mengambil dan menganalisis informasi klinis dan kemudian
mengintegrasikannya untuk merancang rencana perawatan pasien. Semua fitur di NIS ini
pada akhirnya mengarah pada pengurangan waktu perencanaan dan penilaian serta evaluasi
yang lebih baik. Kemungkinan meresepkan obat yang salah juga berkurang karena selalu ada
referensi untuk obat yang diresepkan secara elektronik.

8. Sistem Informasi Farmasi (PIS)


Dirancang untuk memenuhi tuntutan departemen farmasi, PIS membantu apoteker
memantau bagaimana obat digunakan di rumah sakit. PIS membantu pengguna mengawasi
alergi obat dan komplikasi terkait pengobatan lainnya. Sistem ini memungkinkan pengguna
untuk mendeteksi interaksi obat dan juga membantu memberikan obat yang tepat berdasarkan
faktor fisiologis pasien.

2.7 Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit


Menurut Austin (1983), secara umum sistem informasi rumah sakit dapat digolongkan
menjadi(4) :
1. Sistem informasi klinik atau medis

9
Sistem ini dirancang untuk membantu proses audit medis yang dapat menjamin agar
standar mutu pelayanan selalu dipenuhi.
2. Sistem informasi administrasi
Sistem ini dirancang untuk membantu memantau kegiatan pendayagunaan sumber
sumber untuk pelayanan medis, seperti sistem informasi akuntansi, sistem informasi
logistik dan sistem informasi ketenagaan.
3. Sistem informasi manajemen perencanaan dan pengawasan
Sistem informasi ini ditujukan untuk perencanaan evaluasi penampilan rumah sakit
dan juga untuk menilai dampak pelayanan di masyarakat.

2.7.1 Sistem Informasi Klinis


Sistem Informasi Klinis (SIK) adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyediakan informasi klinis yang penting
untuk proses pemberian layanan kesehatan. Sistem Informasi Klinis menyediakan tempat
penyimpanan data klinis yang menyimpan data klinis seperti riwayat penyakit pasien dan
interaksi dengan penyedia layanan. Repositori mengkodekan informasi yang mampu
membantu dokter memutuskan tentang kondisi pasien, pilihan pengobatan dan aktivitas
kesehatan serta status keputusan, tindakan yang dilakukan dan informasi relevan lainnya yang
dapat membantu dalam melakukan tindakan tersebut (5).
Manfaat Sistem Informasi Klinis
 Akses Mudah ke Data Pasien: Sistem Informasi Klinis dapat memberikan akses mudah
ke rekam medis di semua titik perawatan. Hal ini terutama bermanfaat pada titik rawat
jalan, sehingga meningkatkan kesinambungan perawatan. Akses berbasis internet
meningkatkan kemampuan untuk mengakses data tersebut dari jarak jauh.
 Informasi Terstruktur: Informasi klinis yang ditangkap dalam Sistem Informasi Klinis
terorganisir dengan baik, sehingga membuat saya lebih mudah untuk memelihara dan
lebih cepat untuk mencari informasi yang relevan. Informasi juga terbaca, sehingga kecil
kemungkinan terjadi kesalahan karena penulisan yang tidak terbaca.
 Peningkatan Resep Obat dan Keselamatan Pasien: Sistem Informasi Klinis meningkatkan
dosis obat dan ini mengarah pada pengurangan interaksi obat yang merugikan sambil
mempromosikan pemanfaatan farmasi yang lebih tepat.

10
2.7.2 Sistem Admistrasi Rumah Sakit
Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit adalah sistem yang mendukung
perawatan klien dengan mengelola informasi keuangan dan demografis dan menyediakan
kemampuan pelaporan. Kategori ini mencakup aplikasi manajemen klien, keuangan,
pengkodean, daftar gaji, sumber daya manusia, dan jaminan kualitas (Hebda T., Hunter K., &
Czar P. 2019)(6).

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem informasi
yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen Rumah
Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical record, apotek,
gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi
sampai dengan pengendalian oleh manajemen. SIMRS bertujuan meningkatkan efisiensi,
efektivitas, profesionalisme, kinerja, serta akses dan pelayanan Rumah Sakit. Manfaat
SIMRS yaitu dalam pelaksanaan, pengelolaan dan pengembangan SIMRS juga harus mampu
meningkatkan dan mendukung proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Dasar hukum
SIRS terdapat dalam Permenkes No. 1171 tahun 2011, No. 82 tahun 2013, No. 92 tahun
2014, dan PP No.46 tahun 2014.
Ruang lingkup SIMRS meliputi strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur,
arsitektur data, arsitektur aplikasi, keamanan sistem informasi, interoperabilitas, dan tata
kelola. Subsistem informasi RS terdiri dari Sistem Komunikasi pengarsipan gambar (PACS),
Sistem Informasi Radiologi (RIS), Sistem Informasi Klinis (SIK), Sistem Informasi Dokter
(PIS), Sistem Informasi Keuangan (FIS), Sistem Informasi Laboratorium (LIS), Sistem
Informasi Keperawatan (NIS), dan Sistem Informasi Farmasi (PIS). Jenis sistem informasi
RS dibedakan menjadi Sistem informasi klinik atau medis, Sistem informasi administrasi,
dan Sistem informasi manajemen perencanaan dan pengawasan.

3.2 Saran
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) seharusnya sesuai dengan prosedur yang
digunakan untuk mengelola alur informasi mulai dari pengumpulan data sampai pemberian
informasi. Diharapkan SIMRS dapat terlaksana dengan baik dan tepat sesuai prosedur agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan merugikan banyak pihak karena informasi
yang tidak valid atau keliru.

12
DAFTAR PUSTAKA

1
Peraturan Menteri Kesehatan No 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit
2
Erdiana R.S dan Eko N. 2018. Evaluasi Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit di RSUD Kabupaten Temanggung dengan Menggunakan Metode Hot-Fit.
Journal of Information Systems for Public Health, 3. 63-67.
3
Mehdipour, Y., & Zerehkafi, H. (2013). Hospital information system (his): At a
glance. Asian Journal of Computer and Information Systems, 1(2).
4
Tim Pengajar FKM-UNSRAT.Modul Perkuliahan: Konsep Dasar Dan Penerapan Sistem
Informasi Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRAT.
5
https://www.biohealthmatics.com/technologies/clinical-information-systems/
6
https://www.coursehero.com/file/p188n8ih/Administrative-Information-Systems-AIS-
Definition-support-client-care-by/

13

Anda mungkin juga menyukai