Perencanaan merupakan proses yang dinamis yang diperlukan bagi setiap organisasi untuk
mencapai tujuan akhir organisasinya. Perencanaan dikatakan sebagai proses dinamis
dikarenakan perencanaan terus bergerak mengikuti perubahan lingkungan, hal ini
mengakibatkan perencanaan menjadi suatu proses yang dapat dikatakan tanpa akhir.
Perencanaan sebagai suatu proses tanpa akhir secara tersirat disebutkan dalam dua dari
sepuluh prinsip-prinsip perencanaan yang disebutkan dalam BMP ISIP4111 Hal: 4.6, dua
prinsip tersebut sebagai berikut:
1.
1. Fleksibilitas: Perencanaan harus fleksibel untuk tujuan akhir organisasi yang
mampu mengatasi perubahan lingkungan yang diharapkan.
2. Navigasi perubahan: lingkungan dalam perjalanannya tidak selalu sama dengan
harapan, sehingga dalam perencanaan yang telah dirancang perlu adanya
pengkajian atau ditelaah ulang secara berkala.
Dua prinsip tersebut secara jelas mengatakan bahwa perencanaan merupakan proses
berkelanjutan dan bukan sekali dibuat yang mengikuti dengan perkembangan jaman yang
begitu cepat, sesuai dengan perkembangan jaman maka perencanaan dituntut untuk mampu
memenuhi tujuan organisasi yang tentunya dalam perjalanan memenuhi tujuan tersebut ada
kendala-kendala terkait perubahan lingkungan yang mengharuskan perencanaan harus
ditelaah secara kontinu hingga mencapai tujuan organisasi. Hal ini dapat dikatakan bahwa
perencanaan merupakan proses tanpa akhir.
Berdasarkan hal diatas juga mendasari adanya tipe perencanaan kontingensi (tak terduga)
dimana perencanaan harus bersedia dan terbuka pilihannya terhadap kemungkinan-
kemungkinan yang dapat terjadi. Selain itu dalam BMP ISIP4111 Hal: 4.27 juga dijelaskan
bahwa perencanaan perencanaan yang baik harus bersifat rasional, lentur, dan berkelanjutan
(Soekarno K (1985)).
Perencanaan bersifat berkelanjutan artinya perencanaan harus bersifat kontinu atau terus
menerus, yang dapat diartikan bahwa perencanaan harus terus menerus dibuat secara
bertahap dengan peninjauan kembali pada tahap itu untuk menyusun tahap berikutnya. Hal
ini juga menunjukkan bahwa Perencanaan sebagai proses tanpa akhir.
Secara teoritis dalam BMP ISIP4111 Hal: 4.3 dijelaskan bahwa indikasi arti penting dari
perencanaan bagi suatu organisasi adalah sebagai berikut:
1.
1. Perencanaan sebagai indikasi posisi organisasi.
2. Perencanaan sebagai indikasi bagi kemajuan organisasi.
3. Perencanaan sebagai keputusan.
4. Fleksibilitas.
5. Integrasi.
6. Evaluasi dan pengendalian.
7. Indikator hasil yang diinginkan.
Dari indikasi-indikasi tersebut secara langsung menunjukkan bawa perencanaan ada dalam
semua kegiatan organisasi, terutama kegiatan manajemen organisasi, baik dari perencanaan
itu sendiri, kegiatan pelaksanaan, maupun evaluasi dari organisasi itu sendiri, bahkan
perencanaan menjadi indikator dari hasil atau tujuan yang ingin dicapai suatu organisasi.
Referensi: