Anda di halaman 1dari 23

CASE

Meningoencephalitis

Disusun oleh :
Riki Hanafiah
1015098

Pembimbing :
dr. H. Bambang Hernowo, Sp.A, M.Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2015
I. IDENTITAS PENDERITA

Nama penderita : Naura Tsabita Nafiyatul


Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 1 bulan
Diagnosis masuk : Observasi Kejang e.c suspek Meningoencephalitis
Tanggal dirawat : 13 Januari 2015
Tanggal diperiksa : 13 Januari 2015

Ayah : Nama : Hafidz Firdaus


Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Tidak bersedia menyebutkan
Alamat : Bojongsuren RT 1 RW 15 Pasawahan Dayeuhkolot Bandung

Ibu : Nama : Selfia


Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan : Tidak bersedia menyebutkan
Alamat : Bojongsuren RT 1 RW 15 Pasawahan Dayeuhkolot Bandung

1
II. ANAMNESIS

2. 1. Heteroanamnesis, diberikan oleh : Ibu penderita


Tanggal : 13 Januari 2015

2. 2. Keluhan Utama : Kejang

2. 3. Riwayat perjalanan penyakit :


Pasien kejang 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit Immanuel, kejang seluruh
tubuh, lebih dari lima kali, berlangsung kurang lebih 1 menit, tiap kejang mata pasien
mendelik ke atas, leher menengok ke satu arah, tangan dan kaki kaku. Selama
periode kejang diselingi dengan pasien sadar, menangis. Keluhan kejang didahului
panas badan yang tinggi, turun naik 1 hari yang lalu. Keluhan kejang disertai muntah
tiap menyusui.
Karena keluhan kejangnya penderita dibawa ke IGD RSI dan dirawat inap.
Keluhan tidak disertai batuk, pilek, keluar cairan dari telinga. Riwayat kontak
dengan penderita dewasa dengan batuk-batuk lama dan batuk berdarah disangkal.
BAK: Buang air kecil frekuensi normal, warna kuning muda, jumlah normal
BAB : Sejak 1 hari yang lalu, BAB cair warna kuning hijau, sering >5x sehari,
menyemprot dan berbau anyir.
RPD : pasien baru pertama kali menderita sakit seperti ini.
RPK : tidak ada anggota keluarga yang mengeluh keluhan serupa, tidak ada riwayat
kejang dengan atau tanpa demam di keluarga.
UB : sudah diberi obat penurun panas yang diteteskan di apotik, lupa nama obat dan
tidak dibawa, diberi tiap demam, demam turun namun naik lagi.

2. 4. Riwayat kehamilan dan persalinan :


Anak ke-2 dari 2 anak.
Lahir hidup : 2 Lahir mati : - Abortus : -
Lahir aterm, lahir spontan, langsung menangis, ditolong oleh paraji.
Berat badan lahir : 3100 gram
Panjang badan lahir : 45 cm

2
2. 5. Tumbuh kembang anak
Berbalik: - bln Bicara 1 kalimat: - bln
Duduk dengan bantuan: - bln Membaca: - bln
Duduk tanpa pegangan: - bln Menulis: - bln
Berjalan tanpa dipegang: - bln Sekolah:-bln
Bicara 1 kata: - bln

2. 6. Gigi geligi
Pertama : - bln
Sekarang : - buah

2. 7. Susunan keluarga

No. Nama Umur L/P Keterangan


1 Hafidz Firdaus 25 thn L Ayah, sehat
2 Selfia 25 thn P Ibu, sehat
3 Septa 8 thn L Anak, sehat
4 Naura Tsabita 1 bulan P Pasien, sakit

2. 8. Imunisasi
No. Nama Dasar Ulangan No. Nama Anjuran
1. BCG + ,scar + (0 bln) - 6. HiB -
2. DPT - - - - 7. MMR -
2 bln 4 bln 6 bln
3. Polio + - - - - 8. Hep. A -
0 bln 2 bln 4 bln 6 bln
4. Hepatitis B + - - - 9. Cacar air -
0 bln 1 bln 6 bln
5. Campak - (9 bln) - 10. - -

2. 9. Makanan

3
Usia 0 – 1 bln : ASI on demand

2. 10. Penyakit dahulu


Batuk-pilek : - Difteri : - Campak : -
Diare : - Tetanus : - Ginjal : -
Tifus perut : - Hepatitis : - Asma / Alergi : -
Pneumonia : - TBC : - Kejang : -
Batuk rejan : - Cacar Air : - Lainnya : -

2. 11. Penyakit keluarga


Asma : - Penyakit darah : -
TBC : - Peny. Keganasan : -
Ginjal : - Kencing manis : -
Lain – lain : -

4
III. PEMERIKSAAN FISIK

3.1. Keadaan umum


Kesadaran penderita : Somnolen
Kesan sakit : sedang
Posisi : tidak terdapat letak paksa
Penampilan: mental : Somnolen
fisik : normal

3.2. Tanda vital


Nadi : 192 x / menit, kualitas : regular, equal, isi cukup
Respirasi : 30 x / menit, tipe : abdominothorakal
Suhu : 37.8C ( aksiler )
Tekanan darah : -

3.3. Pengukuran
Umur : 1 bulan
Berat Badan : 3,7 kg
Panjang Badan : 48 cm
Status gizi : Baik (Z score : SD 0,8)
Lingkar kepala : 37 cm
Lingkar dada : 40 cm
Lingkar perut : 32 cm
Lingkar lengan atas : 10 cm

3.4. Pemeriksaan Sistematik


3.4.1. Rambut : Hitam, tidak lebat, tidak mudah dicabut, distribusi merata
Kulit : pucat (+), sianosis (-), ikterik (-)
Kuku : CRT < 2 detik
KGB : Tidak teraba membesar
3.4.2.Kepala : Bentuk dan ukuran simetris, ubun-ubun cembung.
Mata : Palpebra oedem -/-, konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-,
pupil bulat, anisokor, diameter pupil kanan 3 mm, pupil kiri 2 mm,
reflek cahaya +/menurun
Hidung : pernapasan cuping hidung -/-, sekret hidung -/-
Telinga : sekret -/-
Faring : hiperemis -/-
Mulut : Mukosa basah dan bibir lembab, sudut bibir miring ke kiri

3.4.2. Leher
KGB : tidak teraba membesar
Kaku kuduk : Ada
Kelenjar tiroid : sentral
Tekanan vena : JVP tidak meningkat, 5+0 cm H2O

3.4.3. Thorax
3.4.4.1. Dinding thorax / paru
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris, tidak terdapat retraksi
Palpasi : fremitus kanan sama dengan kiri, pergerakan simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi : VBS +/+ normal, Ronchi -/-, Wheezing -/-
3.4.4.2. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak kuat angkat, thrill (-)
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung murni, reguler, murmur (-)
3.4.4. Perut
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : soepel, nyeri tekan -, hepar lien tidak teraba
Perkusi : Shifting dullness -, nyeri ketuk pada CVA (-)
3.4.5. Genital : tidak dilakukan pemeriksaan
3.4.6. Anus dan rectum : tidak dilakukan pemeriksaan
3.4.8.Anggota gerak & tulang : oedem -/-, tonus otot baik, akral hangat, capillary
refill time < 2 detik
3.4.9.Status Neurologis
Rangsang meningen : Kaku Kuduk (+)
Brudzinsky I/II/III : -/-/-
Saraf otak : Pupil bulat, anisokor, diameter pupil kanan 3 mm,
pupil kiri 2 mm, refleks cahaya +/menurun.
N. III, IV, VI : sulit dinilai.
Saraf otak lain sulit dinilai.
Motorik : Parese -/+, Spastis -/-
Sensorik : Rangsangan nyeri (+)
Vegetatif : BAB (+), BAK (+)
Refleks fisiologis : KPR -/-, APR -/-
Refleks patologis : Babinsky +/+, Oppenheim -/-, Chaddock -/-,
Gordon -/-

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah : tanggal 13 Januari 2015


Hematologi
Hb : 4 g/dL ↓↓
Ht : 12.8 % ↓↓
Leukosit : 18.740/mm3
Trombosit : 588.000/mm3
Eritrosit : 1.4 juta/mm3 ↓
MCV : 95 fL
MCH : 30 pg/mL
MCHC : 31 g/uL
Hitung Jenis :
Basofil : 0.4 %
Eosinofil : 0.2 % ↓
Neutrofil Stab : 0 %
Neutrofil segmen : 40.2 %
Limfosit : 51 %
Monosit : 8.2 %

X-Foto Thorax PA : tanggal 13 Januari 2015


Cor tidak membesar
Diafragma normal. Sinus normal.
Pulmo : Hilus kanan dan kiri kasar, corakan paru ramai di perihiler.
Tampak bercak lunak di perihiler kanan.
Kesan : Bronchopneumonia ringan di perihiler kanan.

Darah : tanggal 14 Januari 2015


Pukul 6:59
Hematologi
Hb : 13.9 g/dL ↓
Ht : 41.1 % ↓
Leukosit : 17.640/mm3
Trombosit : 324.000/mm3
Eritrosit : 3.8 juta/mm3 ↓
MCV : 110 fL
MCH : 37 pg/mL
MCHC : 34 g/uL
Bilirubin total : 8.78 mg/dL
Bilirubin direk : 0.68 mg/dL
Bilirubin indirek : 8.10 mg/dL

Darah : tanggal 14 Januari 2015


Pukul 10:13
Hematologi
Hb : 9.8 g/dL
Ht : 28.3 % ↓
Leukosit : 30.940/mm3
Trombosit : 718.000/mm3
Eritrosit : 3.3 juta/mm3
MCV : 87 fL
MCH : 30 pg/mL
MCHC : 35 g/uL

CT scan : tanggal 14 Januari 2015


Jaringan lunak ekstra calvarial normal dan tulang tulang calvarial normal.
Tampak lesi hiperdens (HU +55 : perdarahan) di subcalvarial temporoparietal kiri
dan occipital kanan kiri.
Sulci effacement : Differensiasi gray dan white matter tak jelas dengan hemisfer
kanan kiri tampak lebih hipodens. Ventrikel lateralis, 3 dan 4 tidak melebar.
Sisterna ambiens dan basalis posisi, bentuk serta ukuran normal.
Tidak tampak midline shift.
Daerah cerebellopontin angle tidak tampak kelainan serta sella tursika dan juxtasella
normal.
Mastoid air cells kanan kiri normal. Orbita kanan kiri normal.
Kesan : Lesi hipodens pada hemisfer kanan kiri dengan batas gray white matter yang
kabur (edema serebri) disertai perdarahan subdural temporoparietal kiri dan occipital
kanan kiri sugestif e.c Meningoenchepalitis.

Darah : tanggal 15 Januari 2015


Hematologi
Hb : 7.9 g/dL
Ht : 21.8 %
Leukosit : 17.270/mm3
Trombosit : 580.000/mm3
Eritrosit : 2.6 juta/mm3
MCV : 84 fL
MCH : 31 pg/mL
MCHC : 36 g/uL
V. RESUME

Seorang bayi perempuan berusia 1 bulan, dengan berat badan 3.7 kg, tinggi
badan 48 cm, status gizi baik, datang dengan keluhan utama konvulsi.
Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan :

1 hari
SMRSI

Konvulsi (+),seluruh tubuh, > 5 kali, ±1


menit, mata pasien mendelik ke atas, leher
menengok ke satu arah, tangan dan kaki
kaku, diselingi dengan pasien sadar,
menangis. Febris (+), Diare (+) >5x sehari,
warna kuning hijau, bau anyir,
menyemprot

Keluhan tidak disertai batuk, rhinorrea, maupun otorrhea. Riwayat kontak


dengan penderita dewasa dengan batuk kronis dan hemoptoe disangkal.
BAK: Buang air kecil frekuensi normal, warna kuning muda, jumlah normal
BAB : Sejak 1 hari yang lalu, BAB cair warna kuning hijau, sering >5x sehari,
menyemprot dan berbau anyir.
RPD : pasien baru pertama kali menderita sakit seperti ini.
RPK : tidak ada anggota keluarga yang mengeluh keluhan serupa, tidak ada riwayat
kejang dengan atau tanpa demam di keluarga.
UB : sudah diberi obat penurun panas yang diteteskan di apotik, lupa nama obat dan
tidak dibawa, diberi tiap demam, demam turun namun naik lagi.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan :


Kesadaran penderita : Somnolen
Kesan sakit : sedang
Nadi : 192 x / menit, regular, equal, isi cukup
Respirasi : 30 x / menit, abdominothorakal
Suhu : 37,8 C (aksiler)
Tekanan darah : -
Kulit : Pucat (+), sianosis (-), ikterik (-)
Kepala : Ubun-ubun cembung
KGB : tidak teraba membesar
Mata : konjungtiva anemis +/+,
sklera ikterik -/-, pupil bulat, anisokor, diameter pupil
kanan 3 mm, pupil kiri 2 mm.
reflek cahaya +/menurun
THT : PCH -/-, sekret -/-
Mulut : sudut bibir miring ke kiri
Leher : kaku kuduk (+), JVP 5+0 cm H2O
Thorax : B/P simetris kiri = kanan, retraksi(-)
Pulmo : VBS +/+, Ronchi -/-, Wheezing -/-
Cor : bunyi jantung murni, reguler, murmur (-)
Abdomen : datar, bising usus (+) normal,
soepel, nyeri tekan -
Hepar dan Lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : oedem -/-, tonus otot baik, akral hangat,
CRT < 2 detik
Status Neurologis
Rangsang meningen : Kaku Kuduk (+)
Brudzinsky I/II/III : -/-/-
Saraf otak : Pupil bulat, anisokor, diameter pupil kanan 3 mm,
pupil kiri 2 mm, refleks cahaya +/menurun.
N. III, IV, VI : sulit dinilai.
Saraf otak lain sulit dinilai.
Motorik : Parese -/+, Spastis -/-
Sensorik : Rangsangan nyeri (+)
Vegetatif : BAB (+), BAK (+)
Refleks fisiologis : KPR -/-, APR -/-
Refleks patologis : Babinsky +/+, Oppenheim -/-, Chaddock -/-,
Gordon -/-

Pemeriksaan Penunjang
Darah : tanggal 13 Januari 2015
Hematologi
Hb : 4 g/dL ↓↓
Ht : 12.8 % ↓↓
Leukosit : 18.740/mm3
Trombosit : 588.000/mm3
Eritrosit : 1.4 juta/mm3 ↓
MCV : 95 fL
MCH : 30 pg/mL
MCHC : 31 g/uL
Hitung Jenis :
Basofil : 0.4 %
Eosinofil : 0.2 % ↓
Neutrofil Stab : 0 %
Neutrofil segmen : 40.2 %
Limfosit : 51 %
Monosit : 8.2 %

X-Foto Thorax PA : tanggal 13 Januari 2015


Cor tidak membesar
Diafragma normal. Sinus normal.
Pulmo : Hilus kanan dan kiri kasar, corakan paru ramai di perihiler.
Tampak bercak lunak di perihiler kanan.
Kesan : Bronchopneumonia ringan di perihiler kanan.

Darah : tanggal 14 Januari 2015


Pukul 6:59
Hematologi
Hb : 13.9 g/dL ↓
Ht : 41.1 % ↓
Leukosit : 17.640/mm3
Trombosit : 324.000/mm3
Eritrosit : 3.8 juta/mm3 ↓
MCV : 110 fL
MCH : 37 pg/mL
MCHC : 34 g/uL
Bilirubin total : 8.78 mg/dL
Bilirubin direk : 0.68 mg/dL
Bilirubin indirek : 8.10 mg/dL

Darah : tanggal 14 Januari 2015


Pukul 10:13
Hematologi
Hb : 9.8 g/dL
Ht : 28.3 % ↓
Leukosit : 30.940/mm3
Trombosit : 718.000/mm3
Eritrosit : 3.3 juta/mm3
MCV : 87 fL
MCH : 30 pg/mL
MCHC : 35 g/uL

CT scan : tanggal 14 Januari 2015


Jaringan lunak ekstra calvarial normal dan tulang tulang calvarial normal.
Tampak lesi hiperdens (HU +55 : perdarahan) di subcalvarial temporoparietal kiri
dan occipital kanan kiri.
Sulci effacement : Differensiasi gray dan white matter tak jelas dengan hemisfer
kanan kiri tampak lebih hipodens. Ventrikel lateralis, 3 dan 4 tidak melebar.
Sisterna ambiens dan basalis posisi, bentuk serta ukuran normal.
Tidak tampak midline shift.
Daerah cerebellopontin angle tidak tampak kelainan serta sella tursika dan juxtasella
normal.
Mastoid air cells kanan kiri normal. Orbita kanan kiri normal.
Kesan : Lesi hipodens pada hemisfer kanan kiri dengan batas gray white matter yang
kabur (edema serebri) disertai perdarahan subdural temporoparietal kiri dan occipital
kanan kiri sugestif e.c Meningoenchepalitis.

Darah : tanggal 15 Januari 2015


Hematologi
Hb : 7.9 g/dL
Ht : 21.8 %
Leukosit : 17.270/mm3
Trombosit : 580.000/mm3
Eritrosit : 2.6 juta/mm3
MCV : 84 fL
MCH : 31 pg/mL
MCHC : 36 g/uL

VI. DIAGNOSIS

Differential Diagnosis :
Obs. Kejang e.c DD/ etiologi :
1. Meningitis bakterialis
Meningitis serosa
2. Encephalitis
3. Meningoencephalitis

Diagnosis tambahan :
1. Anemia (Post perdarahan)
2. Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang
3. Perdarahan otak (sesuai CT scan)
Status gizi : baik
Diagnosis kerja : Obs. Kejang e.c meningoencephalitis + anemia (post perdarahan) +
diare akut dengan dehidrasi ringan sedang + perdarahan otak

VII. USUL PEMERIKSAAN

- Darah rutin : Hb, Ht, leukosit, trombosit, eritrosit


- Elektrolit : Na, K
- Vit. K
- Kultur darah dan tes resistensi antibiotika
- CT scan
- LCS : Warna, kejernihan, jumlah sel, hitung jenis, Nonne dan Pandy,
Glukosa, Protein, Kultur Resistensi, BTA, gram.

VIII. PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa
- Rawat inap
- Memantau tanda-tanda vital : Nadi, Respirasi, Suhu, Saturasi Oksigen
- Konsul Spesialis Bedah Saraf

Medikamentosa
- Transfusi PRC (15ml/kg  50 mL)
- Oksigen 1-2 lpm
- Infus KaEN 4B 300cc/24 jam
- Antikejang : Diazepam 1 mg IV tiap kejang
- Antifibrinolitik : Asam traneksamat 2x5 mg IV
- Manitol 2x15 mg IV
- Kortikosteroid : Dexametason 3x0,25 mg IV
- Antibiotik : Cefotaxim 3x75 mg IV, Amikacin 1x10 mg IV
- Untuk diare : Probiotik sachet 1x1/2, Zink 1x1

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad malam


Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam

X. PEMBICARAAN

1. Dasar diagnosis kerja:


Diagnosis kerja: Obs. Kejang e.c meningoencephalitis + anemia (post perdarahan) +
diare akut dengan dehidrasi ringan sedang + perdarahan otak
Anamnesis:
Kejang sejak 1 hari yang lalu, demam sejak 1 hari yang lalu
Gejala encephalits : demam, kejang, penurunan kesadaran
Gejala meningitis : demam, kejang, penurunan kesadaran

Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Somnolen, ubun-ubun kepala cembung, sudut bibir miring ke
kiri, tanda rangsang meningen : kaku kuduk (+)

Darah : tanggal 13 Januari 2015


Hematologi
Hb : 4 g/dL ↓↓
Ht : 12.8 % ↓↓
Leukosit : 18.740/mm3
Trombosit : 588.000/mm3
Eritrosit : 1.4 juta/mm3 ↓
MCV : 95 fL
MCH : 30 pg/mL
MCHC : 31 g/uL
Hitung Jenis :
Basofil : 0.4 %
Eosinofil : 0.2 % ↓
Neutrofil Stab : 0 %
Neutrofil segmen : 40.2 %
Limfosit : 51 %
Monosit : 8.2 %

X-Foto Thorax PA : tanggal 13 Januari 2015


Cor tidak membesar
Diafragma normal. Sinus normal.
Pulmo : Hilus kanan dan kiri kasar, corakan paru ramai di perihiler.
Tampak bercak lunak di perihiler kanan.
Kesan : Bronchopneumonia ringan di perihiler kanan.

Darah : tanggal 14 Januari 2015


Pukul 6:59
Hematologi
Hb : 13.9 g/dL ↓
Ht : 41.1 % ↓
Leukosit : 17.640/mm3
Trombosit : 324.000/mm3
Eritrosit : 3.8 juta/mm3 ↓
MCV : 110 fL
MCH : 37 pg/mL
MCHC : 34 g/uL
Bilirubin total : 8.78 mg/dL
Bilirubin direk : 0.68 mg/dL
Bilirubin indirek : 8.10 mg/dL
Darah : tanggal 14 Januari 2015
Pukul 10:13
Hematologi
Hb : 9.8 g/dL
Ht : 28.3 % ↓
Leukosit : 30.940/mm3
Trombosit : 718.000/mm3
Eritrosit : 3.3 juta/mm3
MCV : 87 fL
MCH : 30 pg/mL
MCHC : 35 g/uL

CT scan : tanggal 14 Januari 2015


Jaringan lunak ekstra calvarial normal dan tulang tulang calvarial normal.
Tampak lesi hiperdens (HU +55 : perdarahan) di subcalvarial temporoparietal kiri
dan occipital kanan kiri.
Sulci effacement : Differensiasi gray dan white matter tak jelas dengan hemisfer
kanan kiri tampak lebih hipodens. Ventrikel lateralis, 3 dan 4 tidak melebar.
Sisterna ambiens dan basalis posisi, bentuk serta ukuran normal.
Tidak tampak midline shift.
Daerah cerebellopontin angle tidak tampak kelainan serta sella tursika dan juxtasella
normal.
Mastoid air cells kanan kiri normal. Orbita kanan kiri normal.
Kesan : Lesi hipodens pada hemisfer kanan kiri dengan batas gray white matter yang
kabur (edema serebri) disertai perdarahan subdural temporoparietal kiri dan occipital
kanan kiri sugestif e.c Meningoenchepalitis.

Darah : tanggal 15 Januari 2015


Hematologi
Hb : 7.9 g/dL
Ht : 21.8 %
Leukosit : 17.270/mm3
Trombosit : 580.000/mm3
Eritrosit : 2.6 juta/mm3
MCV : 84 fL
MCH : 31 pg/mL
MCHC : 36 g/uL

2. DD/ Meningitis, Ensefalitis


Meningitis memiliki gejala klinis yang khas berupa demam, kaku kuduk
dan penurunan status mental. Pada meningitis bakterialis, trias gejala klinis ini
ditemukan pada 2/3 kasus. Pada meningitis aseptik, gejala klinis biasanya berupa
demam, nyeri kepala, dan muntah, serta kadang didapatkan tanda perangsangan
meningen pada pemeriksaan fisik, gejala fotofobia dan myalgia dapat ditemukan.
Gejala pada meningitis aseptik biasanya lebih ringan dibandingkan meningitis
bakterialis.
Ensefalitis memiliki gejala yang lebih berat dibandingkan meningitis.
Gejala klinis biasanya berupa demam, kejang, defisit neurologik fokal dan
gangguan kognitif.

3. Usul Pemeriksaan
- Darah rutin : Hb, Ht, leukosit, trombosit, eritrosit
- Elektrolit : Na, K
- Vit. K
- Kultur darah dan tes resistensi antibiotika
- CT scan
- LCS : Warna, kejernihan, jumlah sel, hitung jenis, Nonne dan Pandy,
Glukosa, Protein, Kultur Resistensi, BTA, gram.

4. Penatalaksanaan
Non Medikamentosa :
- Rawat inap
- Memantau tanda-tanda vital : Nadi, Respirasi, Suhu, Saturasi Oksigen
- Konsul Spesialis Bedah Saraf
Medikamentosa :
Pengobatan simptomatik berupa antikejang (Diazepam 1 mg), antipiretik.
Pengobatan kausal tergantung penyebabnya. Jika penyebab adalah infeksi
bakteri, antibiotik pilihan tergantung dari bakteri penyebab, yaitu :

Patogen Antibiotik
Neisseria meningitidis 1. Penicillin G, 100,000-400,000 units/kg per hari
dibagi dalam 4 dosis
2. Ceftriaxone, 100 mg/kg per hari dibagi dalam 2
dosis
3. Cefotaxime, 200 mg/kg per hari dibagi dalam 3
dosis

Haemophilus influenzae 1. Sefalosporin generasi ketiga, atau ampicillin


(type b)

Listeria monocytogenes 1. Ampicillin, 200-400 mg/kg per hari dibagi dalam 4


dosis
2. Gentamicin, 6-7.5 mg/kg per hari dibagi dalam 3
dosis

Terapi ajuvan dengan kortikosteroid diberikan jika ada indikasi yaitu


penderita resiko tinggi, gangguan status mental, dan adanya bukti edema otak/TTIK.
Kortikosteroid pilihan yaitu Dexametason 0,15 mg/kgBB/ 6 jam IV selama 4 hari,
diberikan 20 menit sebelum pemberian antibiotik. Pemberian steroid pada meningitis
bakterial masih kontroversial karena konsentrasi antibiotik di LCS dapat menurun
jika diberikan bersamaan dengan steroid.

5. Prognosis
Prognosis tergantung dari penyebab. Angka mortalitas paling tinggi
didapatkan pada meningitis yang disebabkan Pneumococcus. Gejala sisa yang berat
dapat terjadi pada 10-20% pasien dan sebanyak 50% dengan gejala sisa yang ringan.
Penderita yang kejang lebih dari 4 hari dalam terapi atau dengan koma atau tanda-
tanda neurologis fokal memiliki peningkatan risiko gejala sisa jangka panjang..
Gejala sisa neurologis yang paling umum termasuk gangguan pendengaran, retardasi
mental, kejang, keterlambatan dalam akuisisi bahasa, gangguan penglihatan, dan
masalah perilaku. Gangguan pendengaran sensorineural adalah sequela paling umum
dari meningitis bakteri. Pada ensefalitis prognosis buruk, karena biasanya ada
kecacatan atau sequele.

Follow up
Tanggal 13/1/2015 14/1/2015 15/1/2015
Keadaan CM, sakit sedang CM, sakit sedang CM, sakit sedang
umum
BP - - -
Nadi 120 140 92
Respirasi 30 34 31
Suhu 37,8 36.2 35.1
Keluhan Febris BAB 1x cair, kuning Kejang
BAB 1x cair kuning hijau BAB 1x cair, kuning
hijau, bau anyir hijau
Pemeriksaan Ubun-ubun cembung Ubun-ubun Ubun-ubun
Fisik Mata : Conjungtiva cembung cembung
anemis +/+, pupil Mata : Conjungtiva Mata : Conjungtiva
anisokor, d=2 mm, RC anemis +/+, pupil anemis +/+, pupil
+/menurun. anisokor, d=2 mm, anisokor, d=2 mm,
Sudut bibir miring ke RC +/menurun. RC +/menurun.
kiri Sudut bibir miring Sudut bibir miring
Kaku kuduk (+) ke kiri ke kiri
Kaku kuduk (+) Kaku kuduk (+)
BB 3.7 kg 3.7 kg 3.7 kg
Volume urin 5x pampers 7x pampers
Intake Oral 100 cc Oral - cc Oral cc
IV 155 cc IV 312 cc IV cc
Total 255 cc Total 312 cc Total cc

Daftar Pustaka

Janner, Donald. 2005. A Clinical Guide to Pediatric Infectious Disease 1st Edition.
Lippincott Williams and Wilkins, page 110-122.
Kliegman, Stanton, Schor. 2010. Nelson Textbook of Pediatrics. Elsevier.
Bag. Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD. 2005. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu
Kesehatan Anak. Bandung : UNPAD, hal. 704-705

Anda mungkin juga menyukai