Meningoencephalitis
Disusun oleh :
Riki Hanafiah
1015098
Pembimbing :
dr. H. Bambang Hernowo, Sp.A, M.Kes
1
II. ANAMNESIS
2
2. 5. Tumbuh kembang anak
Berbalik: - bln Bicara 1 kalimat: - bln
Duduk dengan bantuan: - bln Membaca: - bln
Duduk tanpa pegangan: - bln Menulis: - bln
Berjalan tanpa dipegang: - bln Sekolah:-bln
Bicara 1 kata: - bln
2. 6. Gigi geligi
Pertama : - bln
Sekarang : - buah
2. 7. Susunan keluarga
2. 8. Imunisasi
No. Nama Dasar Ulangan No. Nama Anjuran
1. BCG + ,scar + (0 bln) - 6. HiB -
2. DPT - - - - 7. MMR -
2 bln 4 bln 6 bln
3. Polio + - - - - 8. Hep. A -
0 bln 2 bln 4 bln 6 bln
4. Hepatitis B + - - - 9. Cacar air -
0 bln 1 bln 6 bln
5. Campak - (9 bln) - 10. - -
2. 9. Makanan
3
Usia 0 – 1 bln : ASI on demand
4
III. PEMERIKSAAN FISIK
3.3. Pengukuran
Umur : 1 bulan
Berat Badan : 3,7 kg
Panjang Badan : 48 cm
Status gizi : Baik (Z score : SD 0,8)
Lingkar kepala : 37 cm
Lingkar dada : 40 cm
Lingkar perut : 32 cm
Lingkar lengan atas : 10 cm
3.4.2. Leher
KGB : tidak teraba membesar
Kaku kuduk : Ada
Kelenjar tiroid : sentral
Tekanan vena : JVP tidak meningkat, 5+0 cm H2O
3.4.3. Thorax
3.4.4.1. Dinding thorax / paru
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris, tidak terdapat retraksi
Palpasi : fremitus kanan sama dengan kiri, pergerakan simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi : VBS +/+ normal, Ronchi -/-, Wheezing -/-
3.4.4.2. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak kuat angkat, thrill (-)
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung murni, reguler, murmur (-)
3.4.4. Perut
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : soepel, nyeri tekan -, hepar lien tidak teraba
Perkusi : Shifting dullness -, nyeri ketuk pada CVA (-)
3.4.5. Genital : tidak dilakukan pemeriksaan
3.4.6. Anus dan rectum : tidak dilakukan pemeriksaan
3.4.8.Anggota gerak & tulang : oedem -/-, tonus otot baik, akral hangat, capillary
refill time < 2 detik
3.4.9.Status Neurologis
Rangsang meningen : Kaku Kuduk (+)
Brudzinsky I/II/III : -/-/-
Saraf otak : Pupil bulat, anisokor, diameter pupil kanan 3 mm,
pupil kiri 2 mm, refleks cahaya +/menurun.
N. III, IV, VI : sulit dinilai.
Saraf otak lain sulit dinilai.
Motorik : Parese -/+, Spastis -/-
Sensorik : Rangsangan nyeri (+)
Vegetatif : BAB (+), BAK (+)
Refleks fisiologis : KPR -/-, APR -/-
Refleks patologis : Babinsky +/+, Oppenheim -/-, Chaddock -/-,
Gordon -/-
Seorang bayi perempuan berusia 1 bulan, dengan berat badan 3.7 kg, tinggi
badan 48 cm, status gizi baik, datang dengan keluhan utama konvulsi.
Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan :
1 hari
SMRSI
Pemeriksaan Penunjang
Darah : tanggal 13 Januari 2015
Hematologi
Hb : 4 g/dL ↓↓
Ht : 12.8 % ↓↓
Leukosit : 18.740/mm3
Trombosit : 588.000/mm3
Eritrosit : 1.4 juta/mm3 ↓
MCV : 95 fL
MCH : 30 pg/mL
MCHC : 31 g/uL
Hitung Jenis :
Basofil : 0.4 %
Eosinofil : 0.2 % ↓
Neutrofil Stab : 0 %
Neutrofil segmen : 40.2 %
Limfosit : 51 %
Monosit : 8.2 %
VI. DIAGNOSIS
Differential Diagnosis :
Obs. Kejang e.c DD/ etiologi :
1. Meningitis bakterialis
Meningitis serosa
2. Encephalitis
3. Meningoencephalitis
Diagnosis tambahan :
1. Anemia (Post perdarahan)
2. Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang
3. Perdarahan otak (sesuai CT scan)
Status gizi : baik
Diagnosis kerja : Obs. Kejang e.c meningoencephalitis + anemia (post perdarahan) +
diare akut dengan dehidrasi ringan sedang + perdarahan otak
VIII. PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
- Rawat inap
- Memantau tanda-tanda vital : Nadi, Respirasi, Suhu, Saturasi Oksigen
- Konsul Spesialis Bedah Saraf
Medikamentosa
- Transfusi PRC (15ml/kg 50 mL)
- Oksigen 1-2 lpm
- Infus KaEN 4B 300cc/24 jam
- Antikejang : Diazepam 1 mg IV tiap kejang
- Antifibrinolitik : Asam traneksamat 2x5 mg IV
- Manitol 2x15 mg IV
- Kortikosteroid : Dexametason 3x0,25 mg IV
- Antibiotik : Cefotaxim 3x75 mg IV, Amikacin 1x10 mg IV
- Untuk diare : Probiotik sachet 1x1/2, Zink 1x1
IX. PROGNOSIS
X. PEMBICARAAN
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Somnolen, ubun-ubun kepala cembung, sudut bibir miring ke
kiri, tanda rangsang meningen : kaku kuduk (+)
3. Usul Pemeriksaan
- Darah rutin : Hb, Ht, leukosit, trombosit, eritrosit
- Elektrolit : Na, K
- Vit. K
- Kultur darah dan tes resistensi antibiotika
- CT scan
- LCS : Warna, kejernihan, jumlah sel, hitung jenis, Nonne dan Pandy,
Glukosa, Protein, Kultur Resistensi, BTA, gram.
4. Penatalaksanaan
Non Medikamentosa :
- Rawat inap
- Memantau tanda-tanda vital : Nadi, Respirasi, Suhu, Saturasi Oksigen
- Konsul Spesialis Bedah Saraf
Medikamentosa :
Pengobatan simptomatik berupa antikejang (Diazepam 1 mg), antipiretik.
Pengobatan kausal tergantung penyebabnya. Jika penyebab adalah infeksi
bakteri, antibiotik pilihan tergantung dari bakteri penyebab, yaitu :
Patogen Antibiotik
Neisseria meningitidis 1. Penicillin G, 100,000-400,000 units/kg per hari
dibagi dalam 4 dosis
2. Ceftriaxone, 100 mg/kg per hari dibagi dalam 2
dosis
3. Cefotaxime, 200 mg/kg per hari dibagi dalam 3
dosis
5. Prognosis
Prognosis tergantung dari penyebab. Angka mortalitas paling tinggi
didapatkan pada meningitis yang disebabkan Pneumococcus. Gejala sisa yang berat
dapat terjadi pada 10-20% pasien dan sebanyak 50% dengan gejala sisa yang ringan.
Penderita yang kejang lebih dari 4 hari dalam terapi atau dengan koma atau tanda-
tanda neurologis fokal memiliki peningkatan risiko gejala sisa jangka panjang..
Gejala sisa neurologis yang paling umum termasuk gangguan pendengaran, retardasi
mental, kejang, keterlambatan dalam akuisisi bahasa, gangguan penglihatan, dan
masalah perilaku. Gangguan pendengaran sensorineural adalah sequela paling umum
dari meningitis bakteri. Pada ensefalitis prognosis buruk, karena biasanya ada
kecacatan atau sequele.
Follow up
Tanggal 13/1/2015 14/1/2015 15/1/2015
Keadaan CM, sakit sedang CM, sakit sedang CM, sakit sedang
umum
BP - - -
Nadi 120 140 92
Respirasi 30 34 31
Suhu 37,8 36.2 35.1
Keluhan Febris BAB 1x cair, kuning Kejang
BAB 1x cair kuning hijau BAB 1x cair, kuning
hijau, bau anyir hijau
Pemeriksaan Ubun-ubun cembung Ubun-ubun Ubun-ubun
Fisik Mata : Conjungtiva cembung cembung
anemis +/+, pupil Mata : Conjungtiva Mata : Conjungtiva
anisokor, d=2 mm, RC anemis +/+, pupil anemis +/+, pupil
+/menurun. anisokor, d=2 mm, anisokor, d=2 mm,
Sudut bibir miring ke RC +/menurun. RC +/menurun.
kiri Sudut bibir miring Sudut bibir miring
Kaku kuduk (+) ke kiri ke kiri
Kaku kuduk (+) Kaku kuduk (+)
BB 3.7 kg 3.7 kg 3.7 kg
Volume urin 5x pampers 7x pampers
Intake Oral 100 cc Oral - cc Oral cc
IV 155 cc IV 312 cc IV cc
Total 255 cc Total 312 cc Total cc
Daftar Pustaka
Janner, Donald. 2005. A Clinical Guide to Pediatric Infectious Disease 1st Edition.
Lippincott Williams and Wilkins, page 110-122.
Kliegman, Stanton, Schor. 2010. Nelson Textbook of Pediatrics. Elsevier.
Bag. Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD. 2005. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu
Kesehatan Anak. Bandung : UNPAD, hal. 704-705