Anda di halaman 1dari 35

CASE BASED DISCUSION 2

DERMATITIS NUMULARIS

Hans Natanael
1015129

Preceptor : dr. Prawindra Irawan, Sp.KK., M.Kes

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Rumah Sakit Immanuel
2014
KETERANGAN UMUM
• Nama : Tn. HS
• Umur : 39 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Kemakmuran
• Pendidikan : S1
• Pekerjaan : Pegawai swasta
• Status Marital : Belum menikah
• Agama : Islam
• Bangsa : Indonesia
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Bruntus-bruntus kemerahan yang terasa gatal di tungkai bawah kiri,
kantung zakar, dan bokong kiri
ANAMNESIS KHUSUS
Sejak 1 minggu yang lalu, timbul bruntus-bruntus kemerahan yang terasa
gatal di tungkai bawah kiri, kantung zakar, dan bokong kiri. Awalnya sejak 2
bulan yang lalu, timbul bruntus—bruntus kemerahan yang terasa gatal di
tungkai bawah kiri, berukuran kecil sebesar biji jagung. Karena terasa gatal,
pasien menggaruk daerah tersebut hingga berukuran lebih besar sebesar koin
dan terdapat sisik, yang kemudian diikuti dengan bruntus-bruntus kemerahan
pada kantung zakar dan bokong kiri.
Pasien mengatakan terdapat gigi goyang pada gigi graham bawah kiri dan
kanan, namun tidak bolong dan tidak terasa nyeri. Pasien juga mengaku tidak
ada keluhan batuk, pilek, dan riwayat ISPA sebelumnya.
Pasien mandi 2x sehari, menggunakan handuk sendiri, mengganti baju dan
pakaian dalam ketika berkeringat, dan tidak memiliki hewan peliharaan di
rumah.
ANAMNESIS KHUSUS
Riwayat penyakit dahulu:
1 tahun yang lalu, pasien pernah mengalami keluhan seperti ini
Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa
Riwayat alergi:
Tidak ada alergi obat
Usaha berobat:
Pasien sudah pernah berobat 1 bulan lalu, diberi salep dan membaik,
namun kambuh lagi
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum:
•Kesadaran : compos mentis
•Kesan sakit : sakit ringan
Tanda vital:
•Tekanan darah : 120/80 mmHg
•Nadi : 80x/menit, REIC
•Pernapasan : 20x/menit, regular
•Suhu : 36,2o C (axillar)
Status gizi: baik
•TB : 170 cm
•BB : 70 kg
•BMI : 24,2
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala:
•Mata : injeksi -/-, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
•Mulut : frenulum lingua tidak ikterik
Leher:
•KGB : tidak teraba membesar
Thorax:
•B/P simetris
•Pulmo: VBS kanan = kiri, Rh -/-, Wh -/-
•Cor : BJM, S1 S2 regular, murmur (-)
Abdomen: datar, soepel. BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas: akral hangat, CRT<2”
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi: regional
Lokasi: tungkai bawah kiri, kantung zakar, bokong kiri
•Jumlah : multipel
•Sifat : kering
•Permukaan : menimbul
•Ukuran : numular
•Bentuk : teratur
•Susunan : diskret
•Batas : tegas
•Lain-lain : (-)
Efloresensi: papul eritem, skuama
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan KOH 10% yang diambil
dari lesi kulit berupa skuama di tungkai bawah kiri didapatkan epitel (-),
hifa panjang (-), dan spora (-)
RESUME
Seorang pria, 39 tahun, kesan sakit ringan, gizi baik, datang ke poli
klinik kulit RSI dengan keluhan utama papul eritem yang terasa gatal di
tungkai bawah kiri, kantung zakar, dan bokong kiri.
Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan, papul eritem yang terasa
gatal di tungkai bawah kiri, kantung zakar, dan bokong kiri sejak 1
minggu yang lalu. Awalnya sejak 2 bulan yang lalu timbul papul eritem
yang terasa gatal di tungkai bawah kiri, berukuran kecil seperti biji
jagung. Karena terasa gatal, pasien menggaruk daerah tersebut hingga
berukuran lebih besar sebesar koin dan terdapat skuama, yang
kemudian diikuti dengan papul eritem pada kantung zakar dan bokong
kiri.
RESUME
Pasien mengatakan terdapat gigi goyang pada gigi graham
bawah kiri dan kanan yang tidak bolong dan tidak terasa nyeri
RPD : 1 tahun yang lalu, pasien pernah mengalami keluhan seperti ini
UB : pasien sudah berobat 1 tahun lalu, diberikan salep dan
membaik, namun kambuh lagi
RESUME
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan status generalis tidak ada
kelainan.
Pada status dermatologikus didapatkan lesi dengan distribusi
regional a/r tungkai bawah kiri, kantung zakar, dan bokong kiri
dengan jumlah multipel, sifat kering, permukaan menimbul, ukuran
numular, bentuk teratur, susunan diskret, batas tegas.
Didapatkan efloresensi papul eritem dan skuama.
DIAGNOSIS BANDING
- Dermatitis numularis
- Tinea corporis
DIAGNOSIS KERJA

Dermatitis
numularis
USUL PEMERIKSAAN
• Patch Test & Prick Test
PENATALAKSANAAN
Terapi umum:
•Mencari faktor penyebab & mengobati apabila ada infeksi fokal
(gigi graham goyang  segera ke dokter gigi)
•Edukasi: jangan digaruk

Terapi khusus:
•Topikal : Urea 10% cream dioleskan 2x sehari setelah mandi
Triamcinolone acetonide 0,02% cream 2x sehari setelah
mengoleskan pelembap
•Sistemik : Cetirizine tab 10mg 1x1 selama 5 hari
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ada functionam: ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
DERMATITIS
NUMULARIS
Definisi
Dermatitis adalah adalah peradangan pada kulit (epidermis dan
dermis) yang merupakan respon terhadap pengaruh faktor eksogen
dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa
efloresensi yang polimorfik (eritema, edema, papul,vesikel, skuama,
likenifikasi) dan keluhan gatal
Tanda polimorfik tidak selalu bersamaan, bahkan mungkin hanya
beberapa (oligomorfik)
 dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis
Definisi
Dermatitis numularis adalah merupakan suatu peradangan dengan lesi
yang menetap, dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi
berbentuk uang logam, sirkular atau lesi oval berbatas tegas,
umumnya ditemukan pada daerah tangan dan kaki. Lesi awal berupa
papul disertai vesikel yang biasanya mudah pecah
Sinonim: Ekzem numular, ekzem diskoid
Epidemiologi
• Onset: usia 55-65 tahun
• Usia dewasa, lebih sering pada laki-laki dibandingkan wanita
• Jarang pada anak-anak
• Jarang muncul dibawah usia 1 tahun (hanya sekitar 7 dari 466 anak
yang menderita dermatitis numular)
• Frekuensinya cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan umur
Etiologi
Faktor eksogen:
•Bahan kimia
•Fisik (sinar)
•Mikroorganisme (bakteri, jamur)
Faktor endogen:
•Contoh: dermatitis atopik
Etiopatogenesis
• Tidak diketahui  MULTIFAKTOR!!!
• Varian dermatitis atopik, dermatitis kontak (alergi terhadap nikel, krom,
kobal)
• Infeksi ikut berperan  ditemukan peningkatan koloni Staphylococcus
dan mikrokokus di tempat lesi, menimbulkan infeksi atau reaksi
hipersensitivitas terhadap bakteri (eksaserbasi = >> 10 juta kuman/cm2)
• Trauma fisik dan kimiawi
• Stress emosional
• Lingkungan dengan kelembaban rendah
Gejala Klinis
1. Timbul rasa gatal
2. Lesi kulit berupa makula, papul, vesikel, yang:
a. Bentuk numular (seperti koin)
b. Terutama pada tangan dan kaki
c. Umumnya menyebar
d. Lembab dengan permukaan yang keras
3. Kulit bersisik atau ekskoriasi
4. Kulit yang kemerahan atau inflamasi
3 bentuk klinis Dermatitis numularis, yaitu:
1.Dermatitis numularis pada tangan dan lengan
Kelainannya terdapat pada punggung tangan serta di bagian sisi atau
punggung jari-jari tangan. Sering dijumpai sebagai plak tunggal dan lesi
jarang meluas
2. Dermatitis numularis pada tungkai dan badan
Bentuk yang lebih sering dijumpai. Sering didahului oleh trauma local
atau gigitan serangga. Bersifat akut, persisten, dan eksudatif.
Papul-papul dan vesikel yang tersebar dan cepat meluas, sangat
edematous dan berkrusta.

Lesi biasanya timbul di tungkai bawah kemudian menyebar ke kaki yang


lain, lengan dan sering ke badan
3. Dermatitis numularis bentuk kering
Lesi discoid berskuama ringan dan
multiple pada tungkai atas dan bawah
serta beberapa papul dan vesikel kecil
di bagian tepinya di atas dasar
eritematus pada telapak tangan dan
telapak kaki. Gatal minimal dan
menetap bertahun-tahun dengan
fluktuasi atau remisi yang sulit diobati
Diagnosis banding
1. Tinea corporis
Merupakan dermatofitosis pada
kulit tubuh tidak berambut
(glabrous skin) dengan lesi
bulat atau lonjong, berbatas
tegas terdiri atas eritema,
skuama, kadang-kadang dengan
vesikel dan papul di tepi. Lebih
sering pada anak-anak daripada
dewasa. Khas: central healing
dan pem. KOH (+)
2. Liken simpleks kronis
(Neurodermatitis)
Lesinya kering berupa plak
yang likenifikasi dengan
distribusi pada daerah-
daerah yang mudah
dijangkau seperti kedua
lutut, kedua siku, dan kulit
kepala. Tingkat gatal dan
terjadinya likenifikasi akan
membedakannya dengan
Dermatitis Numularis
3. Dermatitis kontak alergi/atopik
Morfologi klinis primer antara dermatitis kontak
dan dermatitis numular sering sulit untuk
dibedakan. Pada dermatitis kontak biasanya
local dan ditemukan riwayat kontak
sebelumnya, sedangkan pada dermatitis atopik
biasanya dengan lesi pada tangan. Untuk
membedakan dapat dilakukan pemeriksaan
patch test atau prick test
4. Pityriasis rosea
Gambaran klinisnya dapat menyerupai dermatitis numularis, tetapi
umumnya terdapat sebuah lesi yang besar mendahului terjadinya lesi
yang lain. Lesi tambahan mengikuti garis kulit dengan distribusi pohon
cemara dan biasanya disertai dengan rasa gatal yang ringan.
Penatalaksanaan
• Menghindari allergen
• Melindungi kulit dari trauma
• Pemberian emollients
• Steroid topical
• Antibiotik oral maupun topical
• Antihistamin oral
• Steroid sistemik
Komplikasi
• Infeksi sekunder
Referensi
Djuanda A, dkk. 2005. Ilmu penyakit kulit dan kelamin 5 th edition. Jakarta: FK UI.
Chamlin L Sarah, Lawley P Leslie. 2008. Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine 7th edition. New York: McGraw-Hill Medicine.
Berth-jones J. 2010. Rook’s Textbook of Dermatology 8 th edition. Cambridge:
Wiley-Balckwell.
James D William, Berger G Timothy, Elston M Dirk. 2008. Andrews’ disease of
the skin; Diseases resulting from fungi and yeast 10 th edition. Canada: Saunders Elsevier.
Anita J et al. 2006. Mast Cells, Nerves and Neuropeptides in Atopic Dermatitis
and Nummular Eczema. Arch Dermatology Research 295 (1): 2-7.
IJ Kang, MK Shin. 2007. Patch Testing in Nummular Eczema: Comparison of
Patch Test Results between Nummular Eczema and Atopic Dermatitis. Korean Journal of
Dermatology 45(9): 871-876.

Anda mungkin juga menyukai