Anda di halaman 1dari 23

CASE

DHF + Thyphoid

Disusun oleh :
Audi Evani
1015156

Pembimbing :
dr. Ferdanella, M.kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2015
I. IDENTITAS PENDERITA

Nama penderita : Fawaaz Maulidan


Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 2tahun 11 bulan
Diagnosis masuk : DHF
Tanggal dirawat : 15 Januari 2015
Tanggal diperiksa : 15 Januari 2015

Ayah : Nama : Gugun


Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Tidak bersedia menyebutkan
Alamat : Bojongsuren RT 3 RW 15 Pasawahan Dayeuhkolot Bandung

Ibu : Nama : Alyah


Umur : 23 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan : Tidak bersedia menyebutkan
Alamat : Bojongsuren RT 3 RW 15 Pasawahan Dayeuhkolot Bandung

1
II. ANAMNESIS

2. 1. Heteroanamnesis, diberikan oleh : Ibu penderita


Tanggal : 15 Januari 2015

2. 2. Keluhan Utama : Demam

2. 3. Riwayat perjalanan penyakit :

Pasien demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, pada hari
Selasa sore (13 Januari 2015). Demam timbul mendadak, terutama pada sore dan
malam hari. Demam disertai dengan mengigil.
Pasien juga ada mual disertai muntah sebanyak 1x, isi : sisa makanan. Nafsu
makan menurun. Pasien ada sakit kepala, batuk tidak disertai dengan dahak, tidak
ada pilek.
Karena keluhan demamnya pasien dibawa ke IGD RSI dan dirawat inap
Keluhan tidak disertai dengan nyeri ulu hati, sesak, kejang, bintik-bintik merah
pada kulit, mimisan, BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Pasien baru pertama kali sakit seperti ini. Riwayat anggota keluarga dan
lingkungan di sekitar yang sakit demam disangkal. Riwayat penyemprotan
nyamuk DB disangkal. Pasien sering jajan makanan di pinggir jalan.
BAK: Buang air kecil frekuensi normal, warna kuning muda, jumlah normal
BAB : Dalam batas normal
RPD : pasien baru pertama kali menderita sakit seperti ini.
RPK : tidak ada anggota keluarga yang mengeluh keluhan serupa(Demam)
R.Lingkungan: tidak ada yang mengeluh keluhan serupa(Demam)
Riwayat penyemprotan nyamuk DB disangkal.
Pasien sering jajan makanan di pinggir jalan
UB : Belum ada usaha berobat.

2
2. 4. Riwayat kehamilan dan persalinan :
Anak ke-2 dari 2 anak.
Lahir hidup : 2 Lahir mati : - Abortus : -
Lahir aterm, lahir spontan, langsung menangis, ditolong oleh bidan.
Berat badan lahir : 3300 gram
Panjang badan lahir : 52 cm

2. 5. Tumbuh kembang anak


Berbalik: - bln Bicara 1 kalimat: - bln
Duduk dengan bantuan: - bln Membaca: - bln
Duduk tanpa pegangan: - bln Menulis: - bln
Berjalan tanpa dipegang: - bln Sekolah:-bln
Bicara 1 kata: - bln

2. 6. Gigi geligi
Pertama : - bln
Sekarang : - buah

2. 7. Susunan keluarga

No. Nama Umur L/P Keterangan


1 Gugun 25 thn L Ayah, sehat
2 Alyah 23 thn P Ibu, sehat
3 Putri 5 thn P Anak, sehat
4 Fawaaz Maulidan 2 tahun L Pasien, sakit
11 bulan

3
2. 8. Imunisasi
No. Nama Dasar Ulangan No. Nama Anjuran
1. BCG 2bulan) - 6. HiB -
2. DPT - - - - 7. MMR -
2 bln 4 bln 6 bln
3. Polio + - - - - 8. Hep. A -
0 bln 2 bln 4 bln 6 bln
4. Hepatitis B + - - - 9. Cacar air -
0 bln 1 bln 6 bln
5. Campak - (9 bln) - 10. - -

2. 9. Makanan
Usia 0 – 5 bln : ASI
≥5 bln : ASI dan susu formula
≥6 bln :ASI, susu formula, dan bubur susu

2. 10. Penyakit dahulu


Batuk-pilek : - Difteri : - Campak : -
Diare : - Tetanus : - Ginjal : -
Tifus perut : - Hepatitis : - Asma / Alergi : -
Pneumonia : - TBC : - Kejang : -
Batuk rejan : - Cacar Air : - Lainnya : -

2. 11. Penyakit keluarga


Asma : - Penyakit darah : -
TBC : - Peny. Keganasan : -
Ginjal : - Kencing manis : -
Lain – lain : -

4
III. PEMERIKSAAN FISIK

3.1. Keadaan umum


Kesadaran penderita : Compos Mentis
Kesan sakit : sedang
Posisi : tidak terdapat letak paksa
Penampilan: mental : Compos Mentis
fisik : normal

3.2. Tanda vital


Nadi : 192 x / menit, kualitas : regular, equal, isi cukup
Respirasi : 30 x / menit, tipe : abdominothorakal
Suhu : 37.8C ( aksiler )
Tekanan darah : -

3.3. Pengukuran
Umur : 2 tahun 11 bulan
Berat Badan : 15 kg
Panjang Badan : 95 cm
Status gizi : Baik (Z score : SD 0,8)
Lingkar kepala : 49 cm
Lingkar dada : 52 cm
Lingkar perut : 49 cm
Lingkar lengan atas : 18 cm

3.4. Pemeriksaan Sistematik


3.4.1. Rambut : Hitam, tidak lebat, tidak mudah dicabut, distribusi merata
Kulit : pucat (-), sianosis (-), ikterik (-), petechie (-)
Kuku : CRT < 2 detik
KGB : Tidak teraba membesar
3.4.2.Kepala : Bentuk dan ukuran simetris, deformitas (-). Rambut hitam, tidak
mudah dicabut, dan tersebar merata.
Mata : Palpebra oedem -/-, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil
bulat, isokor, diameter pupil 3 mm
Hidung : pernapasan cuping hidung -/-, sekret hidung -/-
Telinga : sekret -/-
Faring : hiperemis -/-
Mulut : Mukosa basah dan bibir lembab

3.4.2. Leher
KGB : tidak teraba membesar
Kelenjar tiroid : sentral

3.4.3. Thorax
3.4.4.1. Dinding thorax / paru
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris, tidak terdapat retraksi
Palpasi : fremitus kanan sama dengan kiri, pergerakan simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi : VBS +/+ normal, Ronchi -/-, Wheezing -/-
3.4.4.2. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak kuat angkat, thrill (-)
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung murni, reguler, murmur (-)
3.4.4. Perut
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : soepel, nyeri tekan -, hepar lien tidak teraba
Perkusi : Shifting dullness -, nyeri ketuk pada CVA (-)
3.4.5. Genital : tidak dilakukan pemeriksaan
3.4.6. Anus dan rectum : tidak dilakukan pemeriksaan
3.4.8.Anggota gerak & tulang : oedem -/-, tonus otot baik, akral hangat, capillary
refill time < 2 detik
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

• 15 Januri 2015
Hematologi
Hb : 11,5 g/dL
Eritrosit : 4.5 jt/mm3
Hematokrit : 37 %

Nilai-nilai MC
MCV : 82.3 fl
MCH : 25.6 pg
MCHC : 31.1 %
Leukosit : 5600 /mm3

Hitung Jenis
Basofil : 1%
Eosinofil :0%
Batang : 0%
Segmen : 48%
Limfosit : 43%
Monosit :8%
Trombosit : 108000/mm3

• 16 Januari 2015
Hematologi
Hematokrit : 30.2 %
Jumlah Trombosit : 90000

● 17 Januari 2015
Hematologi
Hematokrit : 29.4 %
Jumlah Trombosit : 58000
● 18 Januari 2014
Hematologi
Hematokrit : 27.4 %
Jumlah Trombosit : 70000
Imunoserologi
IgM Anti Salmonella Typhi Positif

● 19 Januari 2014
Hematologi
Hematokrit : 27.8 %
Jumlah Trombosit : 72000

● 20 Januari 2014
Hematologi
Hematokrit : 32 %
Jumlah Trombosit : 79000

● 21 Januari 2014
Hematologi
Hematokrit : 31 %
Jumlah Trombosit : 93000
V. RESUME

Seorang bayi perempuan berusia 1 bulan, dengan berat badan 3.7 kg, tinggi
badan 48 cm, status gizi baik, datang dengan keluhan utama konvulsi.
Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan :

3 hari
SMRSI

Febris(+), mendadak, terutama pada


sore dan malam hari. Mengigil(+).
Nausea(+), vomitus (+)1x, isi : sisa
makanan.Nafsu makan menurun
Cephalgia(+),batuk(+),dahak(-),pilek(-
). tidak disertai dengan nyeri ulu hati, sesak, kejang, bintik-bintik
Keluhan
merah pada kulit, mimisan.
BAK: Buang air kecil frekuensi normal, warna kuning muda, jumlah normal
BAB : dalam batas normal.
RPD : pasien baru pertama kali menderita sakit seperti ini.
RPK : tidak ada anggota keluarga yang mengeluh keluhan serupa
Riwayat penyemprotan nyamuk DB: (-).
R.kebiasaan:Pasien sering jajan makanan di pinggir jalan.
R.Berobat: (-)
R.Imunisasi: Imunisasi dasar lengkap
Keadaan gizi : baik
.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan :
Kesadaran penderita : Compos Mentis
Kesan sakit : sedang
Nadi : 124x/menit, regular, equal, isi cukup
Respirasi : 30x/menit, reguler, kedalaman
cukup,abdominotorakal
Suhu : 37,2 C (aksiler)
Tekanan darah : -
Kulit : Petechie (-), Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-)
Kepala : deformitas (-). Rambut hitam, tidak mudah dicabut, dan
tersebar merata.
Mata : konjungtiva anemis (-/-). sklera ikterik (-/-), pupil
bulat, isokor, diameter 3 mm
Hidung : deformitas (-), sekret (-), deviasi septum nasal (-),
pernafasan cuping hidung (-)
Mulut : lidah basah, tidak hiperemis. Stomatitis (-).
Telinga : deformitas (-), serumen (-/-)
Leher : Trakea di tengah.,
KGB : KGB leher tidak teraba membesar
Thorax : B/P simetris kiri = kanan, retraksi(-)
Pulmo : VBS +/+, Ronchi -/-, Wheezing -/-
Cor : bunyi jantung murni, reguler, murmur (-)
Abdomen : datar, bising usus (+) normal,
soepel, nyeri tekan -
Hepar dan Lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : oedem -/-, tonus otot baik, akral hangat,
CRT < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang
• 15 Januri 2015
Hematologi
Hb : 11,5 g/dL
Eritrosit : 4.5 jt/mm3
Hematokrit : 37 %

Nilai-nilai MC
MCV : 82.3 fl
MCH : 25.6 pg
MCHC : 31.1 %
Leukosit : 5600 /mm3

Hitung Jenis
Basofil : 1%
Eosinofil :0%
Batang : 0%
Segmen : 48%
Limfosit : 43%
Monosit :8%
Trombosit : 108000/mm3

• 16 Januari 2015
Hematologi
Hematokrit : 30.2 %
Jumlah Trombosit : 90000

● 17 Januari 2015
Hematologi
Hematokrit : 29.4 %
Jumlah Trombosit : 58000
● 18 Januari 2014
Hematologi
Hematokrit : 27.4 %
Jumlah Trombosit : 70000
Imunoserologi
IgM Anti Salmonella Typhi Positif

● 19 Januari 2014
Hematologi
Hematokrit : 27.8 %
Jumlah Trombosit : 72000

VI. DIAGNOSIS

Differential Diagnosis : DHF + Demam Tifoid


DHF + Paratyphii

Status gizi : baik


Diagnosis kerja : DHF + Demam Tifoid

VII. USUL PEMERIKSAAN

- Darah rutin : Hb, Ht, leukosit, trombosit, eritrosit


- Urinalisis Rutin
- IgM dan IgG anti dengue
VIII. PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa
– Rawat inap
– Bed rest
– Diet : makanan lunak (bubur)
– Asupan cairan cukup (minum)
– Memantau tanda-tanda vital : Nadi, Respirasi, Suhu, Saturasi Oksigen

Medikamentosa
– Infus kristaloid (RA) : 1250cc/24 jam
– Anripiretik : Paracetamol 10mg/kgBB (3 x 1½ cth)
– Antibiotik : Kloramfenikol 100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 kali
pemberian (100x15= 1500/4=375 mg)

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
X. PEMBICARAAN

1. Dasar diagnosis kerja:


Diagnosis kerja: DHF + Demam Tifoid
Anamnesis:
Demam sejak 3 hari yang lalu
Gejala DHF : demam, timbul mendadak, trombositopenia,cephalgia,nafsu
makan menurun
Gejala meningitis : demam, stepladder,mual, muntah, nafsu makan menurun

Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Compos Mentis, lemas

Pemeriksaan Penunjang:
• 15 Januri 2015
Hematologi
Hb : 11,5 g/dL
Eritrosit : 4.5 jt/mm3
Hematokrit : 37 %

Nilai-nilai MC
MCV : 82.3 fl
MCH : 25.6 pg
MCHC : 31.1 %
Leukosit : 5600 /mm3

Hitung Jenis
Basofil : 1%
Eosinofil : 0 %
Batang : 0%
Segmen : 48%
Limfosit : 43%
Monosit :8%
Trombosit : 108000/mm3

• 16 Januari 2015
Hematologi
Hematokrit : 30.2 %
Jumlah Trombosit : 90000

● 17 Januari 2015
Hematologi
Hematokrit : 29.4 %
Jumlah Trombosit : 58000
● 18 Januari 2014
Hematologi
Hematokrit : 27.4 %
Jumlah Trombosit : 70000
Imunoserologi
IgM Anti Salmonella Typhi Positif

● 19 Januari 2014
Hematologi
Hematokrit : 27.8 %
Jumlah Trombosit : 72000

● 20 Januari 2014
Hematologi
Hematokrit : 32 %
Jumlah Trombosit : 79000
● 21 Januari 2014
Hematologi
Hematokrit : 31 %
Jumlah Trombosit : 93000

2. DHF
DHF adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang
masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk betina dari genus
Aedes (Aedes aegypty atau Aedes albopictus).
Etiologi DHF adalah Virus dengue: Serotipe: DEN-1, DEN-2, DEN-3 à
terbanyak di Indonesia, dan DEN-4 (2,9 %). Termasuk Arthropod-borne virus
grup B à replikasi pada nyamuk genus Aedes.

Klasifikasi
Derajat Gejala

Derajat • Demam
1 • Gejala umum tidak khas
• Uji tourniquet (+)

Derajat • Derajat 1
2 • Perdarahan kulit spontan atau manifestasi perdarahan
yang lebih berat

Derajat Gejala kegagalan sirkulasi


3
Derajat Syok berat à nadi tak teraba, tensi tdk terukur
4
Manifestasi klinis dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase febril ditandai dengan
demam yang mendadak tinggi, disertai nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi,
flushing, dan eritema kulit. Gejala non spesifik seperti anorexia, nausea dan
vomitus. Pada lab ditemukan leucopenia. Fase ini biasanya berlangsung 2-7
hari.Fase kritis, saat suhu tubuh mengalami penurunan sampai mendekati batas
normal. Biasanya terjadi pada hari ke 3-7. Biasanya mulai terjadi peningkatan
permeabilitas kapiler, hematokrit meningkat, trombosit turun secara nyata. Fase
ini berlangsung selama 24-48 jam. Fase pemulihan ditandai dengan perbaikan
keadaan umum.

Patogenesis dan patofisiologi

Ht meningkat
Vol. plasma menurun
Hipotensi
Penimbunan cairan

Demam Tifoid

Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang
disebabkan oleh Salmonella typhi, Salmonella choleraesius (satu serotipe),
Salmonella enteritidis (lebih dari 1500 serotipe).

Penyakit ini ditandai oleh panas berkepanjangan, ditopang dengan


bakteriemia tanpa keterlibatan struktur endothelial atau endokardial dan invasi
bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa,
kelenjar limfe usus dan Peyer’s patch. Manifestasi klinisnya yaitu demam step-
ladder, insidious, naik bertahap tiap harinya dan mencapai titik tertinggi pada
akhir minggu pertama, setelah itu demam bertahan tinggi, dan pada minggu ke-4
turun perlahan secara lisis. Dapat disertai dengan gejala sistem saraf pusat, nyeri
kepala, malaise, anorexia, nausea, mialgia, nyeri perut, dan radang tenggorokan.

Patogenesis
Semua infeksi Salmonella didahului oleh tertelannya makanan atau minuman
yang terinfeksi Salmonella (106-109 colony forming units). Variasi ini memungkinkan
Salmonella memiliki resistensi terhadap pH rendah di lambung.
Saat mencapai usus halus, bakteri harus melewati sistem imun tubuh sekali lagi,
seperti empedu, lisozim, komplemen, dan cationic antimicrobial peptides.
Selanjutnya Salmonella mengadakan penetrasi ke lapisan mukosa saluran pencernaan
dan berpindah secara bertahap ke lapisan usus melalui phagocytic microfold cells
yang berada di Peyer’s patches (terutama ileum bagian distal). Salmonella dapat
membentuk ruffles pada sel epitelial normal. Ruffles ini melebar membentuk vesikel
dan menyebabkan terperangkapnya bakteri yang menempel, proses ini disebut
bacteria-mediated endocytosis. BME tergantung dari perpindahan protein
Salmonella secara langsung ke dalam sitoplasma sel epitel yang dilakukan oleh
sistem sekresi tipe III (penting untuk kelangsungan hidup bakteri di dalam
makrofag). Protein ini menyebabkan perubahan pada actin cytoskeleton yang
dibutuhkan untuk uptake Salmonella.
Setelah melewati lapisan epitel usus halus, makrofag akan memfagosit Salmonella
typhii. Salmonella berproliferasi di dalam makrofag dan akan terlindung dari PMN,
sistem komplemen, antibodi tubuh. Bakteri ini harus bertahan hidup di dalam
makrofag dengan menghasilkan reactive oxygen dan nitrogen species, antimicrobial
peptides, dan enzim hidrolitik. Perubahan suasana lingkungan di dalam makrofag
memicu perubahan sistem regulasi bakteri. Salah satu sistem dengan karakteristik
yang baik adalah PhoP/PhoQ. PhoP/PhoQ memicu timbulnya ekspresi outer-
membrane protein dan memperantarai perubahan pada LPS sehingga permukaan luar
bakteri dapat menahan aktivitas microbicidal dan menggangu signalling sel inang.
Salmonella yang telah difagositosis kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui
sistem limfatik dan jaringan reticuloendothelial (hati, limpa, nodus limfatikus,
sumsum tulang). Pada fase awal, pasien tidak atau hanya menunjukkan sedikit gejala.
Demam dan nyeri pada perut kemungkinan disebabkan oleh pelepasan sitokin oleh
makrofag saat bakteri berreplikasi. Peningkatan jumlah sel mononuklear dan sel yang
berperan dalam sistem imun akan menyebabkan hepatosplenomegaly. Peningkatan
jumlah sel-sel tersebut pada Peyer’s patches beberapa minggu setelah infeksi,
menyebabkan pembesaran dan nekrosis Peyer’s patches.

3. Usul Pemeriksaan
- Darah rutin : Hb, Ht, leukosit, trombosit, eritrosit
- Elektrolit : Na, K
- Urinalisis Rutin
- IgM dan IgG anti dengue
- Serologi: tes Widal

4. Penatalaksanaan
Non medikamentosa
– Rawat inap
– Bed rest
– Diet : makanan lunak (bubur)
– Asupan cairan cukup (minum)
– Memantau tanda-tanda vital : Nadi, Respirasi, Suhu, Saturasi Oksigen

Medikamentosa
– Infus kristaloid (RA) : 1000cc/24 jam
– Anripiretik : Paracetamol 10mg/kgBB (3 x ½ cth)
– Antibiotik : Kloramfenikol 100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 kali
pemberian (100x15= 1500/4=375 mg)

Pemberian antibiotik kloramfenikol dengan dosis 100mg/kgBB/hari


dibagi dalam 4 kali pemberian selama 10-14 hari atau sampai 5-7 hari setelah demam
turun.
Pemberian dengan kortikosteroid, jika ada kasus berat seperti delirium,
obtundansi, stupor, koma dan shok. Pemberian deksametason intravena (3mg/kg
diberikan dalam 30 menit untuk dosis awal dan dilanjutkan dengan 1mg/kg tiap 6
sampai 48 jam).
Pemberian cairan yang dianjurkan yaitu cairan kristaloid isotonik, hindari
cairan hipotonik. Cairan koloid seperti dekstran40 dan HES dapat digunakan jika
terjadi perembesan plasma yang masif atau bila tidak terdapat respon terhadap
pemberian cairan kristaloid dalam jumlah yang cukup. Jumlah cairan yang diberikan
adalah jumlah kebutuhan rumatan ditambah kekurangan (defisit) sebesar 5%.

5. Prognosis
Prognosis dengue fever berdasarkan keberhasilan terapi dan penatalaksanaan yang
dilakukan. Terapi yang tepat dan cepat akan memberikan hasil yang optimal.
Penatalaksanaan yang terlambat akan menyebabkan komplikasi dan memperburuk
keadaan. DBD derajat I dan IIumumnya tidak menyebabkan komplikasi, namun
derajat III dan IV merupaka derajat sindrom syok.
Prognosis pasien demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan
kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi.Munculnya komplikasi seperti
perforasi gastrointestinal atau perdarahan hebat, meningitis, endokarditis, dan
pneumonia, mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

tgl 15/1/1 16/1/1 17/1/1 18/1/1 19/1/1 20/1/1 21/1/1


5 5 5 5 5 5 5
Keada Comp Comp Comp Comp Comp Comp Comp
an os os os os os os os
umum Mentis Mentis Mentis Mentis Mentis Mentis Mentis
Sakit Sakit Sakit Sakit Sakit Sakit Sakit
sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang
BP - 120 120 124 120 126 12
Nadi 12 30 30 32 30 34 4
Respi 4 36, 37, 37 37, 37, 32
Suhu 30 4 3 2 1 36
37 ,8
Follow up
Tgl 15/1/15 16/1/15 17/1/15 18/1/15 19/1/15 20/1/15 21/1/15

Keluhan Febris Demam Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


Sakit sudah demam demam demam demam demam
kepala(+) turun Sakit Sakit Sakit Sakit Sakit
Muntah Sakit kepala (-) kepala (-) kepala (-) kepala (-) kepala (-)
1x, isi sisa kepala (+) Mual(-) Mual(-) Mual(-) Mual(-) Mual(-)
makanan Muntah (-) Muntah(-) Muntah (-) Muntah(-) Muntah(-) Muntah(-)

Pemeriksaa Lemas Lemas Lemas Lemas Lemas(-) Lemas(-) Lemas(-)


n Fisik CM CM CM CM CM CM CM
Akral Akral Akral Akral Akral Akral Akral
hangat hangat hangat hangat hangat hangat hangat
Turgor Turgor Turgor Turgor Turgor Turgor Turgor
cukup cukup cukup cukup cukup cukup cukup
Pendaraha Pendaraha Pendaraha Pendaraha Pendaraha Pendaraha Pendaraha
n (-) n (-) n (-) n (-) n (-) n (-) n (-)
Daftar Pustaka

Bag. Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2002. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis.
Jakarta : FKUI
Bag. Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD. 2005. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu
Kesehatan Anak. Bandung : UNPAD.

Anda mungkin juga menyukai