Anda di halaman 1dari 35

Engine

Management
System
FOR TEACHER

Awan Dwi Cahyo


GAMBARAN AWAL
Awan Dwi Cahyo 085640895626
awan.dwicahyo@gmail.com

LOYALTY PASSIONATED

Diagnostic Master Trainer Partman Level 1


Technician Toyota

RELIABILITY
COMMITMENT
Instruktur Nasmoco
Training Center Trainer SA Level 1

DIAGNOSTIC
TOYOTA TECHNICIAN PRO TECHNICIAN
TECHNICIAN CHASSIS
01
Electronic
Control System
TUJUAN

Mengetahui
MANFAAT
Komponen,cara kerja
Mengikuti
sistem secara Menguatkan dasar pengetahuan
perkembangan
Electronic control keseluruhan,bagaiman Engine Management System.
system di a kondisi Memperdalam Kemampuan
kendaraan pengendaraan di diagnosa terkait Electronic
rubah menjadi data Control System.

Logic & Diagnostic


Control
Contents Of –
ELECTRIC CONTROL SYSTEM
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
DESKRIPSI
Deskripsi

Sensor Actuator Sistem kontrol mesin terdiri dari tiga grup :


Sensor ECU mesin Actuator 1. Sensor-sensor (dan sinyal output sensor)
Sensor Actuator 2. ECU mesin
3. Aktuator.

Bab ini menjelaskan tentang sensor (sinyal), rangkaian


ECU mesin daya dan rangkaian ground, dan tegangan-tegangan
terminal sensor.
EFI ESA ISC

Fungsi lain
Fungsi-fungsi ECU mesin dibedakan menjadi kontrol
Fail-safe EFI, kontrol ESA, kontrol ISC, fungsi diagnosis, fungsi
Diagnosis & backup Fungsi lain
fail-safe dan backup, dan fungsi-fungsi lain. Fungsi-
fungsi ini dan fungsi-fungsi aktuator dijelaskan dalam
bab yang berbeda.
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL
1.Kontrol oleh ignition switch 2.Kontrol oleh mesin
ECU
Ignition ECU mesin
switch
IGSW

ECU mesin EFI BATT


EFI BATT
+B
Ignition +B M-REL
A/F HTR relay
switch
+B1* E1
EFI
main relay Key
E1 unlock
relay utama EFI
warning
switch

* Some models only


rasio udara-bahan
bakar sensors

(1/3)

Rangkaian Daya
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL
Rangkaian Ground Rangkaian Ground
Sistem ECU mesin memiliki rangkaian ground dasar berikut ini.
ECU mesin
Sensors
1.Ground untuk operasi ECU mesin (E1)
Terminal E1 adalah terminal ground unit ECU mesin, dan biasanya
terkoneksi tertutup ke ruang intake udara mesin.

Actuators 2.Ground-ground sensor (E2, E21)


E2 +B
Terminal-terminal E2 dan E21 adalah terminal-terminal ground
E21
sensor, dan mereka terkoneksi ke terminal E1 dari ECU mesin.
+B Mereka mencegah sensor dari mendeteksi nilai tegangan yang salah
E1
E01 dengan cara menjaga potensial ground sensor dan potensial ground
ECU mesin pada level yang sama.

E02
3.Ground-ground untuk operasi aktuator (E01, E02)
Terminal-terminal E01 dan E02 adalah terminal-terminal ground
Air intake chamber aktuator, misalnya untuk aktuator, katup ISC, dan heater sensor rasio
udara-bahan bakar, dan, seperti dengan terminal E1, mereka
terkoneksi tertutup ke ruang intake udara mesin.(1/1)

Rangkaian Ground
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL
ECU
Tegangan Terminal Sensor
BAT Sensor mengkonversikan berbagai informasi
T Constant-voltage
+ circuit menjadi perubahan tegangan yang dapat
B
dideteksi oleh ECU mesin.
sensor posisi
throttle 5V 5V
VC Ada banyak tipe sinyal sensor, tetapi ada lima
0-5V
tipe metode utama untuk mengkonversikan
Microprocessor
informasi menjadi tegangan.
1. Menggunakan tegangan VC (VTA, PIM)
E2
E1
2. Menggunakan thermistor (THW, THA)
3. Menggunakan tegangan ON/OFF
4. Menggunakan suplai tenaga selain dari
Note : ECU mesin (STA, STP)
Dengan memahami karakteristik tipe-tipe ini, kita 5. Menggunakan tegangan yang dihasilkan
dapat menentukan selama pengukuran apakah oleh sensor (G, NE, OX, KNK)
tegangan terminal benar atau tidak.
(1/1)

Tegangan Terminal Sensor


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL
BAT
ECU Tegangan Terminal Sensor
T Constant-voltage Sensor mengkonversikan berbagai informasi
+ circuit
B menjadi perubahan tegangan yang dapat
sensor posisi dideteksi oleh ECU mesin.
throttle 5V 5V
VC
Ada banyak tipe sinyal sensor, tetapi ada lima
0-5V
Microprocesso
tipe metode utama untuk mengkonversikan
r
informasi menjadi tegangan.
E2 1. Menggunakan tegangan VC (VTA,
E1
PIM)
2. Menggunakan thermistor (THW, THA)
3. Menggunakan tegangan ON/OFF
Note :
4. Menggunakan suplai tenaga selain dari
Dengan memahami karakteristik tipe-tipe ini,
ECU mesin (STA, STP)
kita dapat menentukan selama pengukuran
5. Menggunakan tegangan yang dihasilkan
apakah tegangan terminal benar atau tidak.
oleh sensor (G, NE, OX,
(1/1) KNK)

Tegangan Terminal Sensor


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL
ECU
BAT
T Constant-voltage
1.Menggunakan tegangan VC
circuit
+
B (VTA, PIM)
sensor posisi
throttle 5V 5V
VC Tegangan konstan 5 V (tegangan 5 V)
0-5V untuk mengoperasikan mikroprosesor
Microprocesso
r
diciptakan di dalam ECU mesin oleh
E2
tegangan batere.
E1 Tegangan konstan ini, yang disuplai
sebagai sumber daya sensor, adalah
tegangan terminal VC.
PETUNJUK SERVIS:
Apabila rangkaian tegangan konstan rusak atau
terjadi arus pendek pada rangkaian VC, suplai
daya ke mikroprosesor akan diputus, menyebabkan
ECU mesin berhenti berfungsi dan mesin berhenti. (1/1)

Tegangan Terminal Sensor


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL
ECU

5V
2. Menggunakan thermistor
Constant-voltage
circuit (THW, THA)
R
A
Sebagaimana tampak dalam gambar,
Microprocessor
tegangan disuplai ke thermistor sensor dari
Sensor
(Thermistor) rangkaian tegangan konstan (5 V) pada
E2
ECU mesin melalui resistor R. Properti
E1 thermistor digunakan oleh ECU mesin
untuk medeteksi suhu dengan
PETUNJUK SERVIS: menggunakan perubahan tegangan pada
Ketika thermistor atau rangkaian wire harness terbuka, titik A pada gambar.
tegangan pada titik A menjadi 5 V, dan ketika terjadi arus
pendek dari titik A ke sensor, tegangan menjadi 0 V. Dan,
ECU mesin akan mendeteksi kerusakan dengan
menggunakan fungsi diagnosis. (1/1)

Tegangan Terminal Sensor


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL

ECU
3. Menggunakan tegangan ON/OFF

5V Constant-voltage
circuit
(1)Peralatan yang menggunakan switch (IDL,
NSW)
Sensors
(Transistor (Switch
used) digunakan)
Microprocessor Saat tegangan diset ON dan OFF, sensor akan
mendeteksi kondisi switch ON/OFF.
Tegangan 5 V diberikan ke switch oleh ECU
mesin. Tegangan terminal ECU mesin adalah 5
V saat switch OFF, dan 0 V saat switch ON.

ECU mesin menggunakan perubahan pada


tegangan ini untuk mendeteksi kondisi sensor.
Sebagai tambahan, beberapa peralatan
menggunakan batere 12 V. (1/1)

Tegangan Terminal Sensor


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL

ECU 4. Menggunakan suplai tegangan


Switch
selain dari ECU mesin (STA, STP)
lampu stop
Microprocessor
ECU mesin menentukan apakah sebuah alat
bekerja dengan mendeteksi tegangan yang
Stop
lamp
diberikan saat peralatan listrik yang lain
sedang bekerja.

Gambar menunjukkan rangkaian lampu rem,


dan ketika switch pada posisi ON, tegangan
batere 12 V diberikan ke terminal ECU mesin,
dan saat switch di posisi OFF, tegangan
menjadi 0 V.
(1/1)

Tegangan Terminal Sensor


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL

ECU
5. Menggunakan tegangan yang dihasilkan
oleh sensor (G, NE, OX, KNK)

Karena sensor menghasilkan dan meng-output


Microprocess daya sendiri, tegangan tidak perlu diberikan ke
or
sensor.
Pickup
ECU mesin menentukan kondisi kerja dengan
coil tegangan dan frekuensi daya yang dihasilkan.
PETUNJUK:

Sewaktu memeriksa tegangan terminal ECU


mesin, sinyal NE, sinyal KNK, dll.adalah output
dalam bentuk gelombang AC. Oleh karena itu,
pengukuran yang akurat dapat dilakukan dengan
menggunakan oskiloskop. (1/1)

Tegangan Terminal Sensor


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
SENSOR & SINYAL
Vane type
1. Meteran Hot-wire type
ke Air
intake
massa aliran chamber

udara:
to Air
Tipe Hot- intake
chamber
wire Dari Air cleaner Dari Air cleaner
2. Meteran Optical Karman vortex type

volume
aliran
ke Air
udara: Dari Air cleaner Karman intake
Air flow vortexes chamber
Tipe vane
dan tipe
karman
REFERENCE:
vorteks optis Vane Type
REFERENCE:
Optical Karman vortex type
(1/5)

Meteran Aliran Udara


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System

Tipe Hot-wire SENSOR & SINYAL

arus

Intake air

dingi
n

Hot-wire (heater)*

*temperatur konstan
Intake air
temp. sensor
5V
Thermistor Air flow

Platinum hot-wire

Output voltage (VG)


0 Intake air mass (g/sec.)
(2/5)

Meteran Aliran Udara


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
SENSOR & SINYAL
Vacuum chamber
Silicon chip Manifold pressure sensor Manifold Pressure Sensor (Vacuum Sensor)
ECU mesin
VC
5V
R
PIM Manifold pressure sensor digunakan dengan EFI tipe D
E2
E1
untuk menyensor intake manifold pressure. Ini adalah
salah satu sensor penting pada EFI tipe D.
Filter to Intake manifold
Silicon chip
Intake manifold pressure
Sebagaimana ditunjukkan pada ilustrasi, silicon chip
(V)
4
dikombinasikan dengan vacuum chamber yang dijaga
pada vacuum yang ditentukan digabungkan ke dalam
Output voltage

3
sensor unit. Satu sisi chip dipaparkan ke intake manifold
2
pressure dan sisi lainnya dipaparkan ke internal vacuum
(PIM)

1
chamber.
0 20 60 100 kPa
(760) (610) (310) (10) (mmHg
Intake manifold pressure (tekanan [Vacuum]) Perubahan di intake manifold pressure menyebabkan
absolut)
bentuk silicon chip berubah, dan nilai hambatan chip
PETUNJUK SERVIS: berfluktuasi sehubungan dengan sudut deformasi.
Apabila vacuum hose yang terhubung ke sensor terlepas, volume
injeksi bahan bakar akan mencapai maksimum, dan mesin tidak Sinyal voltase ke dalam yang mana fluktuasi nilai
bekerja dengan baik. Sebagai tambahan, bila konektor mati, mesin hambatan diubah dengan IC adalah sinyal PIM.
ECU akan berganti ke fail-safe mode. (1/1)

Manifold Pressure Sensor


(vacuum Sensor)
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
SENSOR & SINYAL
Throttle Position Sensor
Throttle body

sensor Throttle position sensor dipasang pada throttle body. Sensor


posisi
throttle mengubah sudut bukaan throttle ke voltase, yang dikirim ke
ECU mesin sebagaimana sinyal bukaan throttle (VTA).

Sebagai tambahan, beberapa piranti melakukan output akan


sinyal individual IDL. Yang lain menentukannya pada keadaan
idle ketika voltase VTA di bawah nilai standar.
Linear type Tipe Hall element
Saat ini dua tipe sensor yang umum di gunakan :
1. tipe linear.
2. tipe hall element.

Hall IC
Magnets Sebagai tambahan, output 2-sistem digunakan untuk
meningkatkan kehandalan.
REFERENCE:
On-off Type (1/2)

Sensor Posisi Throttle


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
1.Linear type 2.Tipe Hall element SENSOR & SINYAL
Slider (contact for
IDL signal) Throttle valve
Closed
E2
IDL
VTA
VC
Open ECU mesin
sensor posisi
Resistor throttle Magnets
VC
Hall IC
Slider (contact for 5V
(Open) VTA (untuk sensor posisi
VTA signal) throttle) Throttle shaft
IDL
+B
E2
sensor posisi
(Closed) E1 throttle ECU Output
Magnet mesin voltage (V)
5
to other ECU (s) VTA1 VTA2
5 12 Hall
C
E
Output voltage (V)

Output voltage (V)

Hall VC 5V
5 5 VTA1
C
IDL output

VTA2 VTA2
0
Magnet Throttle valve Throttle valve
VTA1 tertutup penuh Terbuka
penuh
Sudut bukaan Throttle valve
Idling Terbuka Tertutup Terbuka REFERENCE:
Closed Throttle penuh
Open Closed
penuh Open
Throttle penuh Hall Effect (2/2)
valve valve

Sensor Posisi Throttle


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
SENSOR & SINYAL
ECU mesin
sensor posisi G22 ECU mesin
camshaft G G22
G22
NE
NE NE G G22
NE
E1 NE NE

Crankshaft position E1
sensor

720CA

G
signal 720CA
360CA

NE signal G signal

sensor posisi 10CA 30CA


Crankshaft position 360CA
sensor camshaft
NE signal
10CA 30CA
1. Sensor posisi crankshaft
(generator sinyal NE) 2.sensor posisi
PETUNJUK SERVIS: camshaft (Generator
sinyal G)
 Saat sinyal G dari sensor problem & sinyal tidak diterima ECU mesin, ada model dimana
mesin tetap bekerja, dan ada model dimana mesin akan berhenti.
 Saat sinyal NE dari sensor problem & sinyal tidak diterima oleh ECU mesin, ECU mesin REFERENCE:
menghentikan mesin. In-distributor Type
(1/3)

Generator Sinyal G & NE


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
SENSOR & SINYAL
Water Temperature Sensor/Intake Air Temperature Sensor

sensor temperatur air sensor temperatur intake air 1. Water temperature sensor
Sensor ini mengukur suhu pendingin mesin. Saat
suhunya rendah, idle mesin ditingkatkan, durasi injeksi
Thermistor Intake air
temp. sensor
ditingkatkan, sudut waktu Pengapian di sesuaikan, dll.
40
20
Air flow
10
8
Resistance (k)

6
4
2 THW
ECU mesin
2. Intake air temperature sensor
1 (THA) 5V
0.8
0.6 THW E2 Sensor ini mengukur suhu intake udara.
0.4
(THA) E2
0.2
E1
Jumlah dan densitas udara berubah sesuai
-20 0 20 40 60 80 100 120
(-4) (32) (68) (104) (140) (176) (212) (248)
dengan suhu udara. Karenanya, walaupun
sensor temperatur air
Temperatur C(F) (sensor temperatur intake air) jumlah yang dideteksi meteran sama,
jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
harus dikoreksi.
(1/1)

Sensor suhu air / Sensor


suhu intake udara
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System

Oxygen Sensor (Sensor O2) SENSOR & SINYAL


Sensor Rasio Udara-Bahan bakar (A/F)

udara
ambien (V) sensor rasio udara-bahan (V) ECU mesin
4.2 bakar 1

A/F sensor data


Flange AF

sensor output
3.3V

Oxygen
sensor
sensor
oksigen
Platinum rasio
udara-
Zirconia element
bahan 3.0V
2.2 0.1 AF
Platinum bakar
11 14.7 19
rasio udara-bahan bakar
Output characteristics
Exhaust gas
Lapisan High
pelindung (rich)
rasio uadara-bahan bakar ECU OX sensor
1 teoritikal output
Rendah
Output voltage (V)

0.45V 5V
Tak ada Bnyak OX (sedikit) akselerasi deselerasi
udara ke udara ke Tinggi keras keras
dalam gas dalam gas sensor (sedikit)
R
buangan buangan oksigen A/F sensor
data
E1 Lebih
0 rendah
Lebih Lebih (kaya) (1/1)
kaya rasio udara- sedikit
bahan bakar

Sensor Oksigen (O2)


Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
SENSOR & SINYAL
1.MRE type sensor kecepatan Constant voltage circuit
+B
20-Pole type

Transmission 1
output shaft Magnetic ting 2 MRE 4 keCombinatio
3 n meter
Comparator

Magnetic ring (rotating) N S S

2
MRE output
4
1
Driven gear Comparator output 0
sensor
kecepatan sensor kecepatanoutput12V
0V

Output voltage type Variable resistance type


REFERENCE:
Combination ECU
HIC (dengan built-in sensor ECU Other Type
meter sensor
MRE) kecepatan 5V 5V Speed Sensors
kecepat
5V an
or 12V SPD SPD

ke ECU ke ECU
Magnetic rings lain lain (1/1)

Sensor Kecepatan
Kendaraan
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
SENSOR & SINYAL

(1/1)

Sensor Ketukan
(Knock Sensor)
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
Sinyal STA (Starter)/Sinyal NSW (Neutral Start Switch) SENSOR & SINYAL
Variable Resistor

PETUNJUK:
Karena air flow
meter tipe vane
memiliki idle
mixture adjusting
screw di rangkanya,
variabel resistor
Sinyal A/C (Air Conditioner) /Sinyal Beban Listrik (Electrical
Load Signal) tidak dibutuhkan
walaupun tidak
terdapat oxygen
sensor.

(1/1)
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
DIAGNOSTIK

Terminal Diagnostik
DLC1 ECU mesin

E1
Ketika ECU mesin menyimpan DTC
TE1 TE1
(Diagnostic Trouble Code) di dalam
DLC3
DLC2
memori, DTC harus diperiksa dan
TE2
diperbaiki.
E1
TE1
TE2
E1 DLC mengandung terminal DLC3 SIL
DLC1 SIL SIL yang diperlukan untuk menampilkan
TC TC
DLC3 DTC untuk berkomunikasi langsung
dengan ECU mesin saat menggunakan
CG
tester genggam, terminal-terminal
TE1, TE2, E1, TC dan CG yang
DLC2
menyebabkan MIL menyala.
(1/1)

(1/1)

Terminal Diagnostik
THANKYOU!
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Tipe Vane

Potentiometer
Potentiometer E2 VS

Slider VC
Compensation plate

Return spring Compensation Damping


chamber ke Air intake
plate
Intake air chamber
temp. sensor
ke Air intake
chamber dariAir
cleaner Measuring plate
Idle mixture VS signal
dariAir cleaner adjusting screw VC E2
Bypass passage 5.0
Measuring plate Voltage (V) VS E2

0
Measuring plate opening angle
(Intake air volume)

(1/1)
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Tipe Karman Vorteks Optik

Kaca LED Leaf spring

dari ke Air
Air Karman intake
cleaner vortexes chamber
Air flow

Pressure directing Phototransistor


Vortex aperture
generator
LED Phototransistor

Mirror

Pressure
directing
Vortex generator aperture

High
Voltage
signal
Low
Low High
Intake air volume

(1/1)
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Tipe On-Off

PSW
E
IDL

ECU mesin
sensor posisi
throttle
IDL +B or
5V
E

PSW +B or
5V

IDL On
E Off

On
Off
PSW E

Throttle valve Open

(1/1)
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Hall Effect

Magnetic field
(Magnetic flux density)

Output voltage

VH
(mA)

0 Kepadatan Magnetic flux

(1/1)
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Tipe In-distributor

G signal timing rotor

NE signal timing rotor

NE pickup coil NE pickup coil

Distributor
shaft
G signal timing
rotor

G pickup coil

1/2 turn of timing rotor


1 turn of timing
rotor (crankshaft angle)
180CA
NE signal
G signal
30CA

(1/1)
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Sensor Kecepatan Tipe Lain

1. Tipe reed switch /


2. Tipe photocoupler / Tipe photocoupler
Tipe reed switch to
3. Tipe electromagnetic
Speedometer
pickup cable
to Speedometer cable

Magnet Read switch Slotted


wheel

LED Phototransistor
Photocoupler
Tipe electromagnetic pickup
Rotor Rotor Coil Core Speed sensor
Magnet
N S

ECU
mesin

Speed sensor Output shaft

(1/1)

Anda mungkin juga menyukai