Management
System
FOR TEACHER
LOYALTY PASSIONATED
RELIABILITY
COMMITMENT
Instruktur Nasmoco
Training Center Trainer SA Level 1
DIAGNOSTIC
TOYOTA TECHNICIAN PRO TECHNICIAN
TECHNICIAN CHASSIS
01
Electronic
Control System
TUJUAN
Mengetahui
MANFAAT
Komponen,cara kerja
Mengikuti
sistem secara Menguatkan dasar pengetahuan
perkembangan
Electronic control keseluruhan,bagaiman Engine Management System.
system di a kondisi Memperdalam Kemampuan
kendaraan pengendaraan di diagnosa terkait Electronic
rubah menjadi data Control System.
Fungsi lain
Fungsi-fungsi ECU mesin dibedakan menjadi kontrol
Fail-safe EFI, kontrol ESA, kontrol ISC, fungsi diagnosis, fungsi
Diagnosis & backup Fungsi lain
fail-safe dan backup, dan fungsi-fungsi lain. Fungsi-
fungsi ini dan fungsi-fungsi aktuator dijelaskan dalam
bab yang berbeda.
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL
1.Kontrol oleh ignition switch 2.Kontrol oleh mesin
ECU
Ignition ECU mesin
switch
IGSW
(1/3)
Rangkaian Daya
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL
Rangkaian Ground Rangkaian Ground
Sistem ECU mesin memiliki rangkaian ground dasar berikut ini.
ECU mesin
Sensors
1.Ground untuk operasi ECU mesin (E1)
Terminal E1 adalah terminal ground unit ECU mesin, dan biasanya
terkoneksi tertutup ke ruang intake udara mesin.
E02
3.Ground-ground untuk operasi aktuator (E01, E02)
Terminal-terminal E01 dan E02 adalah terminal-terminal ground
Air intake chamber aktuator, misalnya untuk aktuator, katup ISC, dan heater sensor rasio
udara-bahan bakar, dan, seperti dengan terminal E1, mereka
terkoneksi tertutup ke ruang intake udara mesin.(1/1)
Rangkaian Ground
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
PENGETAHUAN AWAL
ECU
Tegangan Terminal Sensor
BAT Sensor mengkonversikan berbagai informasi
T Constant-voltage
+ circuit menjadi perubahan tegangan yang dapat
B
dideteksi oleh ECU mesin.
sensor posisi
throttle 5V 5V
VC Ada banyak tipe sinyal sensor, tetapi ada lima
0-5V
tipe metode utama untuk mengkonversikan
Microprocessor
informasi menjadi tegangan.
1. Menggunakan tegangan VC (VTA, PIM)
E2
E1
2. Menggunakan thermistor (THW, THA)
3. Menggunakan tegangan ON/OFF
4. Menggunakan suplai tenaga selain dari
Note : ECU mesin (STA, STP)
Dengan memahami karakteristik tipe-tipe ini, kita 5. Menggunakan tegangan yang dihasilkan
dapat menentukan selama pengukuran apakah oleh sensor (G, NE, OX, KNK)
tegangan terminal benar atau tidak.
(1/1)
5V
2. Menggunakan thermistor
Constant-voltage
circuit (THW, THA)
R
A
Sebagaimana tampak dalam gambar,
Microprocessor
tegangan disuplai ke thermistor sensor dari
Sensor
(Thermistor) rangkaian tegangan konstan (5 V) pada
E2
ECU mesin melalui resistor R. Properti
E1 thermistor digunakan oleh ECU mesin
untuk medeteksi suhu dengan
PETUNJUK SERVIS: menggunakan perubahan tegangan pada
Ketika thermistor atau rangkaian wire harness terbuka, titik A pada gambar.
tegangan pada titik A menjadi 5 V, dan ketika terjadi arus
pendek dari titik A ke sensor, tegangan menjadi 0 V. Dan,
ECU mesin akan mendeteksi kerusakan dengan
menggunakan fungsi diagnosis. (1/1)
ECU
3. Menggunakan tegangan ON/OFF
5V Constant-voltage
circuit
(1)Peralatan yang menggunakan switch (IDL,
NSW)
Sensors
(Transistor (Switch
used) digunakan)
Microprocessor Saat tegangan diset ON dan OFF, sensor akan
mendeteksi kondisi switch ON/OFF.
Tegangan 5 V diberikan ke switch oleh ECU
mesin. Tegangan terminal ECU mesin adalah 5
V saat switch OFF, dan 0 V saat switch ON.
ECU
5. Menggunakan tegangan yang dihasilkan
oleh sensor (G, NE, OX, KNK)
udara:
to Air
Tipe Hot- intake
chamber
wire Dari Air cleaner Dari Air cleaner
2. Meteran Optical Karman vortex type
volume
aliran
ke Air
udara: Dari Air cleaner Karman intake
Air flow vortexes chamber
Tipe vane
dan tipe
karman
REFERENCE:
vorteks optis Vane Type
REFERENCE:
Optical Karman vortex type
(1/5)
arus
Intake air
dingi
n
Hot-wire (heater)*
*temperatur konstan
Intake air
temp. sensor
5V
Thermistor Air flow
Platinum hot-wire
3
sensor unit. Satu sisi chip dipaparkan ke intake manifold
2
pressure dan sisi lainnya dipaparkan ke internal vacuum
(PIM)
1
chamber.
0 20 60 100 kPa
(760) (610) (310) (10) (mmHg
Intake manifold pressure (tekanan [Vacuum]) Perubahan di intake manifold pressure menyebabkan
absolut)
bentuk silicon chip berubah, dan nilai hambatan chip
PETUNJUK SERVIS: berfluktuasi sehubungan dengan sudut deformasi.
Apabila vacuum hose yang terhubung ke sensor terlepas, volume
injeksi bahan bakar akan mencapai maksimum, dan mesin tidak Sinyal voltase ke dalam yang mana fluktuasi nilai
bekerja dengan baik. Sebagai tambahan, bila konektor mati, mesin hambatan diubah dengan IC adalah sinyal PIM.
ECU akan berganti ke fail-safe mode. (1/1)
Hall IC
Magnets Sebagai tambahan, output 2-sistem digunakan untuk
meningkatkan kehandalan.
REFERENCE:
On-off Type (1/2)
Hall VC 5V
5 5 VTA1
C
IDL output
VTA2 VTA2
0
Magnet Throttle valve Throttle valve
VTA1 tertutup penuh Terbuka
penuh
Sudut bukaan Throttle valve
Idling Terbuka Tertutup Terbuka REFERENCE:
Closed Throttle penuh
Open Closed
penuh Open
Throttle penuh Hall Effect (2/2)
valve valve
Crankshaft position E1
sensor
720CA
G
signal 720CA
360CA
NE signal G signal
sensor temperatur air sensor temperatur intake air 1. Water temperature sensor
Sensor ini mengukur suhu pendingin mesin. Saat
suhunya rendah, idle mesin ditingkatkan, durasi injeksi
Thermistor Intake air
temp. sensor
ditingkatkan, sudut waktu Pengapian di sesuaikan, dll.
40
20
Air flow
10
8
Resistance (k)
6
4
2 THW
ECU mesin
2. Intake air temperature sensor
1 (THA) 5V
0.8
0.6 THW E2 Sensor ini mengukur suhu intake udara.
0.4
(THA) E2
0.2
E1
Jumlah dan densitas udara berubah sesuai
-20 0 20 40 60 80 100 120
(-4) (32) (68) (104) (140) (176) (212) (248)
dengan suhu udara. Karenanya, walaupun
sensor temperatur air
Temperatur C(F) (sensor temperatur intake air) jumlah yang dideteksi meteran sama,
jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
harus dikoreksi.
(1/1)
udara
ambien (V) sensor rasio udara-bahan (V) ECU mesin
4.2 bakar 1
sensor output
3.3V
Oxygen
sensor
sensor
oksigen
Platinum rasio
udara-
Zirconia element
bahan 3.0V
2.2 0.1 AF
Platinum bakar
11 14.7 19
rasio udara-bahan bakar
Output characteristics
Exhaust gas
Lapisan High
pelindung (rich)
rasio uadara-bahan bakar ECU OX sensor
1 teoritikal output
Rendah
Output voltage (V)
0.45V 5V
Tak ada Bnyak OX (sedikit) akselerasi deselerasi
udara ke udara ke Tinggi keras keras
dalam gas dalam gas sensor (sedikit)
R
buangan buangan oksigen A/F sensor
data
E1 Lebih
0 rendah
Lebih Lebih (kaya) (1/1)
kaya rasio udara- sedikit
bahan bakar
Transmission 1
output shaft Magnetic ting 2 MRE 4 keCombinatio
3 n meter
Comparator
2
MRE output
4
1
Driven gear Comparator output 0
sensor
kecepatan sensor kecepatanoutput12V
0V
ke ECU ke ECU
Magnetic rings lain lain (1/1)
Sensor Kecepatan
Kendaraan
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
SENSOR & SINYAL
(1/1)
Sensor Ketukan
(Knock Sensor)
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
Sinyal STA (Starter)/Sinyal NSW (Neutral Start Switch) SENSOR & SINYAL
Variable Resistor
PETUNJUK:
Karena air flow
meter tipe vane
memiliki idle
mixture adjusting
screw di rangkanya,
variabel resistor
Sinyal A/C (Air Conditioner) /Sinyal Beban Listrik (Electrical
Load Signal) tidak dibutuhkan
walaupun tidak
terdapat oxygen
sensor.
(1/1)
Gasoline Engine Control System – Electronic Control System
DIAGNOSTIK
Terminal Diagnostik
DLC1 ECU mesin
E1
Ketika ECU mesin menyimpan DTC
TE1 TE1
(Diagnostic Trouble Code) di dalam
DLC3
DLC2
memori, DTC harus diperiksa dan
TE2
diperbaiki.
E1
TE1
TE2
E1 DLC mengandung terminal DLC3 SIL
DLC1 SIL SIL yang diperlukan untuk menampilkan
TC TC
DLC3 DTC untuk berkomunikasi langsung
dengan ECU mesin saat menggunakan
CG
tester genggam, terminal-terminal
TE1, TE2, E1, TC dan CG yang
DLC2
menyebabkan MIL menyala.
(1/1)
(1/1)
Terminal Diagnostik
THANKYOU!
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Tipe Vane
Potentiometer
Potentiometer E2 VS
Slider VC
Compensation plate
0
Measuring plate opening angle
(Intake air volume)
(1/1)
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Tipe Karman Vorteks Optik
dari ke Air
Air Karman intake
cleaner vortexes chamber
Air flow
Mirror
Pressure
directing
Vortex generator aperture
High
Voltage
signal
Low
Low High
Intake air volume
(1/1)
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Tipe On-Off
PSW
E
IDL
ECU mesin
sensor posisi
throttle
IDL +B or
5V
E
PSW +B or
5V
IDL On
E Off
On
Off
PSW E
(1/1)
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Hall Effect
Magnetic field
(Magnetic flux density)
Output voltage
VH
(mA)
(1/1)
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Tipe In-distributor
Distributor
shaft
G signal timing
rotor
G pickup coil
(1/1)
Training Guru >> Gasoline Engine Control System >> Electronic control System
Sensor dan Sinyal Sensor Kecepatan Tipe Lain
LED Phototransistor
Photocoupler
Tipe electromagnetic pickup
Rotor Rotor Coil Core Speed sensor
Magnet
N S
ECU
mesin
(1/1)