Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi dalam hal ini kurang lebih
dapat diartikan nilai yang terbesar dan terkecil fungsi tersebut dalam interval tertutup
tertentu. Sedangkan, yang dimaksud dengan interval tertutup adalah interval dengan
batas yang termasuk dalam interior point. Jika interval terbuka menggunakan tanda
ketaksamaan (> atau <) tanpa sama dengan, maka dalam interval tertutup tanda
ketaksamaan yang digunakan menggunakan sama dengan (≤(≤atau≥)≥).
Dalam menentukan nilai maksimum dan minimum suatu fungsi pada kurva
tertutup tertentu belum tentu nilai maksimum atau minimumnya merupakan nilai
stasionernya. Nilai stasioner suatu fungsi dalam kurva tertutup tertentu dapat
diperoleh dari dua kemungkinan, yaitu dari nilai-nilai stasionernya atau dari nilai-nilai
fungsi pada ujung-ujung interval tertutup itu.
Berikut Langkah-langkah pemecahan masalah maksimum-minimum.
i. Tetapkan besaran yang harus dimaksimalkan atau diminimalkan.
Besaran ini biasanya dilambangkan dengan huruf agar kita dapat
dengan mudah menuliskan model matematika.
ii. Tentukan formula untuk model matematika dari masalah yang
dihadapi.
iii. Terapkan metode maksimum-minimum di interval tertutup.
iv. Berikan tafsiran terhadap hasil yang diperoleh pada Langkah iii yang
disesuaikan dengan masalah semula agar ketelitian dari jawaban lebih
akurat dan benar.
Sesuai dengan paparan di atas, maka kami akan membuat semua laporan
diskusi mengenai Penerapan Masalah Maksimum dan Minimum di interval
tertutup.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana penerapan masalah maksimum dan minimum dalam kehidupan sehari-
hari?
2. Apa saja contoh-contoh soal penerapan masalah maksimum dan minimum dalam
kehidupan sehari hari?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini yaitu sebagai berikut.
1. Mencermati penyelesaian masalah maksimum dan minimum.
2. Memahami penyelesaian masalah maksimum dan minimum.
3. Memantapkan penyelesaian masalah maksimum dan minimum.
1.4. Manfaat
1. Dapat mencermati penyelesaian masalah maksimum dan minimum.
2. Dapat memahami penyelesaian masalah maksimum dan minimum.
3. Dapat memantapkan penyelesaian masalah maksimum dan minimum.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Nilai Maksimum dan Minimum
Maksimum dan minimum adalah nilai terbesar dan terkecil dari fungsi, baik
dalam kisaran tertentu (ekstrem lokal atau relatif) atau di seluruh domain dari fungsi
(ekstrem global atau absolut). Dalam masalah praktis sehari-hari nilai maksimum dan
minimum sering muncul dan membutuhkan suatu cara penyelesaian. Misalnya
seorang pengusaha atau pemilik pabrik tentunya ingin meminimumkan biaya produksi
dan memaksimumkan laba.
2.2. Penerapan Turunan Fungsi Trigonometri

Turunan adalah pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah seiring


perubahan nilai yang dimasukan, atau secara umum turunan menunjukkan bagaimana
suatu besaran berubah akibat perubahan besaran lainnya. Proses dalam menemukan
turunan disebut diferensiasi. Terdapat berbagai pemanfaatan turunan dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu:
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Penerapan Masalah Maksimum dan Minimum

Salah satu penerapan turunan yang paling umum adalah penentuan nilai
maksimum dan minimum. Hal tersebut dapat diamati dengan seberapa sering kita
mendengar atau membaca istilah keuntungan terbesar, biaya terkecil, kekuatan
terbesar, dan jarak terjauh. Nilai balik maksimum suatu fungsi pada domain f
dapat berupa nilai maksimum mutlak atau nilai maksimum relatif. Begitupun
dengan nilai minimum, dapat berupa nilai minimum mutlak dan nilai minimum
relatif. Jika dalam interval tertentu terdapat dua nilai maksimum atau lebih, nilai
maksimum mutlak (absolut) adalah nilai tertinggi sedangkan yang lainnya
merupakan nilai maksimum relatif, begitupun sebaliknya. Jika terdapat dua atau
lebih nilai minimum pada suatu fungsi, maka titik terendah merupakan nilai
minimum mutlak (absolut), sedangkan yang lainnya merupakan nilai minimum
relatif.
Turunan dapat digunakan untuk menentukan kecepatan dan percepatan
sehingga sering digunakan dalam pekerjaan dan penelitian yang membutuhkan
ilmu fisika. Selain itu percepatan juga digunakan dalam menghitung laju
percepatan pada kegiatan lempar lembing, lempar cakram, menembak, dan lain –
lain. Setiap waktu dan percepatannya mempunyai nilai yang dapat diketahui
melalui fungsi turunan.
Dalam membuat konstruksi bangunan, percampuran bahan bahan
bangunan yang di lakukan oleh arsitek, pembuatan tiang – tiang, langit langit,
ruangan, dan lain lain menggunakan turunan sehingga bangunan terlihat cantik
dan kokoh (optimal). Pembuatan kapal, pesawat, dan kendaraan lainnya
menggunakan turunan.
Kegunaan penurunan,terdapat juga pada quick count. Dalam perhitungan
tersebut,terdapat juga perhitungan yang baik sehingga dapat mempunyai
perhitungan yang maksimal.
Dalam dunia penerbangan, turunan mempunyai fungsi terpenting untuk
menentukkan laju pesawat dengan cepat. Pesawat akan mengikuti navigasi dari
tower yang berada di bandara. Setiap laju pesawat akan terdeteksi pada navigasi
(menggunakan perhitungan kalkulus otomatis) sehingga laju pesawat tidak salah
arah dan percepatannya sesuai dengan panduan dari tower.
3.2. Contoh soal Penerapan Masalah Maksimum dan Minimum
A. Keuntungan
Suatu perusahaan menghasilkan x barang dengan biaya total (100.000 +
2.000x + 5x²) rupiah. Jika 200 unit barang terjual dengan harga Rp8.000,00
per unit dan sisanya terjual dengan harga Rp6.000,00 per unit, laba maksimum
yang diperoleh perusahaan adalah . . . .
A. Rp1.050.000,00
B. Rp1.100.000,00
C. Rp1.200.000,00
D. Rp1.300.000,00
E. Rp1.500.000,00
Jawaban: B
Biaya total: B = 100.000 + 2.000x + 5x²
Hasil penjualan:
H = 200 · 8.000 + (x – 200) 6.000
= 1.600.000 – 1.200.000 + 6.000x
= 400.000 + 6.000x
Laba:
L =H–B
= 400.000 + 6.000x – (100.000 + 2.000x + 5x²)
= 300.000 + 4.000x – 5x²
Laba akan maksimum jika L’(x) = 0
4.000 – 10x = 0
x = 400
Laba maksimum:
L(400) = 300.000 + 4.000 · 400 – 5 · 4002
= 1.100.000
Jadi, laba maksimum yang diperoleh perusahaan Rp1.100.000,00.
B. Volume

Pembahasan :

C. Tinggi Maksimum
Sebuah peluru ditembakan ke atas, dalam waktu t detik tinggi peluru dapat
dirumuskan dengan h(t)=400t−5t2 dalam satuan meter. Tentukanlah nilai t
agar tinggi peluru maksimum dan tentukanlah nilai h maksimum tersebut!

Penyelesaian
h(t)=400t−5t2
h′(t)=400−10t
Agar h maksimum, maka h′(x)=0
h′(t)=0
400−10t=0
10t=400
t=40
Nilai h maksimum apabila t = 40
h(t)=400(40)−5(40)2=16000−9000=7000
Jadi, nilai t agar tinggi peluru maksimum adalah t = 40 s dengan ketinggian
mencapai 7000 m.
D. Biaya Minimum

Pembahasan :

E. Hasil Kali Maksimum


F. Limit

Pembahasan :

Anda mungkin juga menyukai