Anda di halaman 1dari 59

By Muh. Ali, S.

Si
Pernahkah kalian amati lingkungan sekitarmu ? Di sekeliling kalian
tentulah banyak hal-hal rutinitas yang terjadi. Kejadian rutin mempunyai
pola atau keteraturan tertentu. Salah satunya adalah keteraturan
populasi monyet, pembiakan materi, dan waktu nyala lampu lalu lintas.
Hal-hal seperti itu berkaitan dengan barisan dan deret
1. Tentukan rumus umum
dari pola berikut :
a. 1, 4, 7, 10, 13, . . .
b. 2, 7, 12, 17, 22, . . .

2. Jika diberikan Un = n2 + 1,
tentukan 5 suku pertama
1. Diketahui Barisan 1, 4, 7, 10, 13, . . .
Dapat kita lihat bahwa selisihnya adalah 3.
Misalkan Un adalah suku ke-n, maka :
U1 = 1
U2 = 1 + (1)(3)
U3 = 1 + (2)(3)
U4 = 1 + (3)(3)
U5 = 1 + (4)(3)
Dari pola tersebut dapat dibuat rumus :
Un = 1 + (n-1)(3) atau Un = 3n - 2
2. Jika diberikan Un = n2 + 1,
maka 5 suku pertama adalah :
U1 = 12 + 1 = 2
U2 = 22 + 1 = 5
U3 = 32 + 1 = 10
U4 = 42 + 1 = 17
U5 = 52 + 1 = 26
Jadi Lima suku pertama 2, 5, 10, 17, 26
Barisan bilangan adalah susunan
bilangan yang diurutkan menurut
aturan tertentu. Secara matematis,
barisan bilangan merupakan nilai
fungsi dengan daerah definisinya
adalah bilangan asli.
Un = Suku barisan bilangan ke-n
U1 = Suku pertama
U2 = Suku kedua



Dst, sampai dengan suku ke-n Un
U1, U2, U3, … Un
Un = f(n) disebut rumus umum suku ke n dari
barisan bilangan
dst, Sampai suku ke n = Un
1. Diketahui barisan bilangan dengan suku ke – n
dapat dinyatakan sebagai Un=n2 – 2n. Tuliskan 5 suku
pertama dari barisan tersebut

- Suku pertama berarti n = 1 maka, U1=12 - 2(1)= -1


- Suku kedua berarti n = 2 maka, U2=22-2(2)= 0
- Suku ketiga berarti n = 3 maka, U3=32-2(3)= 3
- Suku keempat berarti n = 4 maka, U4=42-2(4)= 8
- Suku kelima berarti n = 5 maka, U5=52-2(5)= 15
2. Diketahui barisan bilangan 4, 7, 12, 19, . . .
a. Tentukan rumus suku ke – n.
b. Suku keberapa dari barisan tersebut yang bernilai 199 ?

b. Diketahui suku ke-n = 199, berarti


a. Suku ke-1 = U1 = 4 = 12 + 3 Un = 199
Suku ke-2 = U2 = 7 = 22 + 3
 n2 + 3 = 199
Suku ke-3 = U3 = 12 = 32 + 3
 n2 = 196
Suku ke-4 = U4 = 19 = 42 + 3
 n = 14

 Jadi suku yang nilainya 199 adalah
Suku ke-n = Un = n2 +3
suku ke -14
Misalkan kita mempunyai barisan bilangan U1, U2, U3, . . . Un
dan Sn adalah jumlah dari suku-suku barisan itu maka
Sn = U1 + U2 + U3 + . . . + Un

Sn disebut dengan deret bilangan

Deret Bilangan adalah jumlah suku-


suku suatu barisan
1. Tuliskan lima suku pertama dari barisan bilangan
berikut : 1 4
a. U n  2

n 5
1
b. U n  n  4
2

2. Diketahui rumus suku ke-n barisan bilangan adalah


Un=an2+b, U2 + U4= 50, dan U10 – U5 = 150. Tentukan

U n 1
a. b. Jumlah 10 suku pertama
Un
1. Lima suku pertama dari barisan bilangan
1 4 1
a. U n  2
 adalah.... b. U n  n  4 adalah....
n 5 2
1 4 9 1 9
U1  2   U1  (1)  4 
1 5 5 2 2
1 4 21 1
U2  2   U 2  (2)  4  5
2 5 20 2
1 4 41 1 11
U3  2   U 3  (3)  4 
3 5 45 2 2
1 4 69 1
U4  2   U 4  (4)  4  6
4 5 80 2
1 4 21 1 13
U5  2   U 5  (5)  4 
5 5 25 2 2
9 21 41 69 21 9 11 13
Jadi 5 suku pertamanya , , , , Jadi 5 suku pertamanya ,5, , 6,
5 20 45 80 25 2 2 2
2. Diketahui rumus suku ke-n barisan bilangan adalah Un=an2+b, U2 + U4= 50,
dan U10 – U5 = 150. maka
U n 1
a.
Un
Terlebih dahulu dicari nilai a dan b dengan cara sbb:
U2 + U4= 50
a(2)2 + b + a(4)2 + b = 50
20a + 2b = 50 . . . (i)
4a + 16a + 2b = 50
20(2) + 2b = 50
20a + 2b = 50 . . . (i)
40 + 2b = 50
U10 – U5 = 150
b=5
a(10)2 + b – (a(5)2 + b) = 150
Jadi rumus suku ke-n adalah :
100a + b – 25a - b = 150
75a = 150
Un =2n2 + 5
a =2
Subtitusi nilai a = 2 ke pers (i)
U n 1 b. Jumlah 10 suku pertama adalah
Jadi
Un Un =2n2 + 5
U n 1 2(n  1) 2  5 U1 =2(1)2 + 5 = 7
 U2=2(2)2 + 5 = 13
Un 2n 2  5 U3=2(3)2 + 5 = 23
2 n 2  4n  2  5 U4=2(4)2 + 5 = 37
 U5 =2(5)2 + 5 = 55
2n 2  5
U6=2(6)2 + 5 = 77
2 n 2  4n  7 U7=2(7)2 + 5 = 103

2n 2  5 U8=2(8)2 + 5 = 133
U9=2(9)2 + 5 = 167
U10=2(10)2 + 5 = 205
Jadi jumlah 1o suku pertamanya adalah :
7 + 13 + 23 + 37 + 55 + 77 + 103 + 133 + 167 + 205
= 820
Barisan Aritmetika adalah
suatu barisan bilangan yang setiap sukunya
diperoleh dari suku sebelumnya ditambah
suatu bilangan tetap (konstan)

Bilangan yang tetap tersebut disebut


beda dan dilambangkan dengan b.
1, 4, 7, 10, 13, . . .

+3 +3 +3 +3
Pada barisan diatas, suku berikutnya diperoleh dari suku
sebelumnya ditambah 3. dapat dikatakan bahwa beda sukunya 3
atau b =3
30, 25, 20, 15, . . .
-5 -5 -5
Pada barisan diatas, suku berikutnya diperoleh dari suku
sebelumnya ditambah -5 atau dikurangi 5. berarti beda sukunya -5
atau b = -5.
b = Un – Un-1
Jika suku pertama suatu barisan aritmetika (U 1 )
dilambangkan dengan a dan beda dilambangkan dengan b,
maka rumus suku ke-n barisan itu dapat diturunkan seperti
berikut :
U1 = a
U2 = U1 + b =a+b
U3= U2 + b = (a+b) + b = a + 2b
U4= U3 + b = (a+2b) + b = a + 3b
.
.
.
Un= a + ( n-1) b
Un = a + ( n – 1) b

Dimana : Un = suku ke-n


a = suku pertama
b = beda
n = banyak suku
Tentukan suku ke-8 dan ke-20 dari barisan -3, 2, 7, 12, . . .

Jawab:
-3, 2, 7, 12, . . .
Suku pertama adalah a = -3 dan bedanya b = 2 – (-3) =5
Dengan mensubtitusikan a dan b, diperoleh Un=-3 + (n-1) 5

Suku ke-8 : U8=-3 + (8-1) 5 = 32


Suku ke-20 : U20=-3 + (20-1) 5 = 92
Diketahui barisan aritmetika -2, 1, 4, 7, . . . 40.
Tentukan banyak suku barisan tersebut

Jawab:
Dari barisan tersebut, diperoleh a=-2, b=1-(-2)=3, dan Un=40
Rumus suku ke-n adalah Un=a+(n-1) b sehingga ,
40 = -2 + (n-1) 3
 40 = 3n - 5
 3n = 45
Karena 3n = 45, diperoleh n=15
Jadi, banyaknya suku dari barisan diatas adalah 15
Suku ke-10 dan suku ke-14 dari barisan aritmetika
berturut-turut adalah 7 dan 15. tentukan suku
pertama, beda, dan suku ke-20 barisan tersebut.
Jawab:
Diketahui U10=7 dan U14=15. dari rumus suku ke-n barisan
aritmetika Un=a+(n-1)b, diperoleh dua persamaan, yaitu:
(1) U10 = 7, sehingga diperoleh a + 9b=7
(2) U14 = 15, sehingga diperoleh a + 13b =15
Selanjutnya gunakan metode eliminasi dan subtitusi untuk
menyelesaikan persamaan (1) dan (2).
(1) a + 9b = 7 Dengan mensubtitusikan b = 2 ke
(2) a + 13b = 15 persamaan (1), diperoleh a + 9 (2) = 7
-4b = -8  a = -11
b=2
Dengan demikian, diperoleh suku ke-n adalah Un =-11 +(n-1)
J2adi, suku ke-20 adalah U20= -11 +(20-1)2 = 27
Soal Latihan / PR 1:

1. Pada barisan bilangan berikut, apakah merupakan


barisan aritmetika ? Berikan alasannya.
a . log a , log ab , log ab 2 , log ab 3
b. a 2 , a 2  k 3 , a 2  2 k 3 , a 2  3k 2 ,. . .
c. 2 ,1  2, 2  2 , 3  2 , ...
2. Carilah suku ke-29 dari barisan 20, 17, 14, 11, . . .
3. Tentukan unsur-unsur yang ditanyakan pada barisan
berikut.
a. U4 = 4, U8 - U3 = 15, a = . . . ; b = . . .
b. 3x + 1, 5x – 3, 6x – 4, . . .; x = . . .
4. Diketahui U1, U2, U3, . . . ,Un suatu barisan aritmetika.

2 3
Dikumpul pada
Jika U 3   (2 x  3)dx dan U 5   4 x dx pertemuan
1 0 Berikutnya
Tentukan U20 dan U30 dari barisan tersebut
Jawaban Soal Latihan / PR:

1. a. log a , log ab , log ab 2 , log ab 3 ,...

Merupakan barisan aritmetika karena mempunyai


beda yaitu b = log b
Konstan

b. a 2 , a 2  k 3 , a 2  2 k 3 , a 2  3 k 2 ,. . .

Bukan barisan aritmetika karena mempunyai beda


yang berbeda
c.
2 , 1  2 , 2  2 , 3  2 , ...

Merupakan barisan aritmetika karena mempunyai


beda konstan yaitu b = 1
Jawaban Soal Latihan / PR:

2. Suku ke-29 dari barisan 20, 17, 14, 11, . . .


Dapat kita lihat bahwa a = 20 dan b = -3
Sehingga rumus suku ke – n adalah :
Un = a + ( n-1 ) b = 20 + (n-1) (-3)
Jadi suku ke – 29 adalah :
U29 = 20 + ( 29-1 ) (-3)
U29 = 20 + ( 29-1 ) (-3)

U29 = 20 + ( 28 ) (-3) = 20 - 84
U29 = -64
Jawaban Soal Latihan / PR:

3. Unsur-unsur yang ditanyakan pada barisan berikut.

a. Dik U4 = 4, U8 - U3 = 15 ditanykan a = . . . ?;
U4 = a + (4-
4 =1)b
a + 3b . . . (i)
U8 – U3= (a + (8-1)b) - (a + (3-1)b
15 = (a + 7b) - (a + 2b)
15 = 0 + 5b
15 = 5b  b = 3
Selanjutnya nilai b di sub ke pers
4 = (i)
a + 3 (3)
4=a+9
a = -5
Jawaban Soal Latihan / PR:

3. Unsur-unsur yang ditanyakan pada barisan berikut.

b. Dik U1 = a = 3x + 1 dan b = U2 – U1 = (5x-3) – (3x+1) = 2x -


4 x=...?
Dit
Maka
U3= a + ( 3 – 1) b
6x - 4 = (3x + 1) + (2) ( 2x – 4)
6x - 4 = (3x + 1) + (4x – 8)
6x - 4 = 7x - 7
6x – 7x = - 7 + 4
-x= -3
x= 3
Jawaban Soal Latihan / PR:

2 2


4. dik : U3   (2x  3)dx  x2 3x  ((2)2  3(2))  ((1)2  3(1))  12
31 3
1
U5   4xdx 2x 2
  (2(3)2
 2(0))  18
0 0

Dit U20 dan U30 = . . . ? Sehingga:


Maka U20 = a + (20-1) b
U3= a + ( 3 – 1) b = 6 + (19) 3 = 6 + 57
12= a + 2b . . . . . . . . . (i) U20 = 63
U5= a + ( 5 – 1) b U30 = a + (30-1) b
18 = a + 4b . . . . . . . . .(ii)
= 6 + (29) 3 = 6 + 87
Dari persamaan (i) dan (ii)
a = 6 dan b = 3 U30 = 93
Deret Aritmetika merupakan jumlah dari barisan
aritmetika
Misalkan U1, U2, . . .,Un merupakan suku-suku dari suatu
barisan aritmetika. U1 + U2 +. . . +Un disebut deret
aritmetika dengan Un=a+(n-1)b
Dengan demikian
n
S n   U k  U 1  U 2  . ..  U n
k 1

Rumus umum jumlah n suku pertama deret aritmetika adalah :


Keterangan: Sn = Jumlah n suku pertama
1 a = suku pertama
S n  n( a  U n )
2 b = beda
1 Un = suku ke-n
S n  n(2a  (n  1)b) n = banyak suku
2
Carilah jumlah 100 suku pertama dari deret 2 + 4 + 6 + 8 + . .
.

Diketahui bahwa a = 2, b= 4 – 2 = 2, dan n = 100

1
Sn  n(2a  (n  1)b)
2
1
S100  (100)(2(2)  (100  1)2)
2
 50(4  198)  50 x 202  10.100

Jadi, jumlah 100 suku pertama dari deret tersebut adalah 10.100.
Hitunglah jumlah semua bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100

Bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100 adalah 3, 6, 9, . . . ,


99 sehingga diperoleh a = 3, b= 3, dan Un = 99.
Terlebih dahulu kita cari n sebagai berikut :
Un = a + ( n – 1 ) b 1
99 = 3 + ( n – 1 ) 3 S n  n( a  U n )
2
3n = 99 1
 S33  (33)(3  99)
 n = 33 2
Jumlah dari deret tersebut adalah  1.683

Jadi, jumlah bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100 adalah 1.683
Dari suatu deret aritmetika diketahui suku pertamanya 11, bedanya 4,
Dan jumlah n suku pertamanya adalah 200. tentukan banyaknya suku
dari deret tersebut.

Diketahui a = 11, b = 4, dan Sn = 200.


Dari rumus umum jumlah n suku pertama, diperoleh:
1 Jika setiap suku dibagi 2,
Sn  n(2a  (n  1)b)
2 persamaan tersebut menjadi ,
1
 200  n(2(11)  (n  1)4) 2n2 + 9n – 200 = 0
2 n = 8 atau n = -25/2
 400  n(22  4n  4)
 (n – 8) (2n + 25) = 0
(Diambil n positif)
 400  n(4n  18)
 4n 2  18n  400  0
Jadi, banyak suku deret tersebut adalah 8
Pada barisan aritmetika mempunyai 9 suku diketahui
jumlah suku ke-2 dan suku ke-8 adalah 26. Suku tengah
barisan tersebut adalah . . . . .
A. 13
B. 14
C. 15
D. 16
E. 17
1. Tentukan nilai m jika 5 + 8 + 11 + . . . + m = 220

2. Disebuah pabrik genting, seorang pekerja mampu

menghasilkan 5 lusin genting dalam waktu 1 hari. Jika tiap

hari ia diharuskan dapat menambah produksinya sebanyak

1 lusin, dalam berapa harikah ia dapat menghasilkan 2.160

buah genting
Dikumpul
pada
pertemuan
Berikutnya
1. Dik : a = 5, b = 3, Sn = 220
Dit : m = . . . ?
Maka : Terlebih dahulu dicari nilai n dengan rumus
1 1
Sn 
2
n ( 2 a  ( n  1 ) b )  220 
2
n ( 2 ( 5 )  ( n  1) 3 ) Diambil n positif 11
1
220  n (10  3 n  3 )  3 n 2  7 n  440  0 1
2 Sn  n ( a  Un )
7 440 2
n2  n   0
3 3 1
220  (11 )( 5  m )
dengan melengkapk an kuadrat 2
2 2
7 440 7 7  440 7  55 11 m
n 2
 n   n2  n        220  
3 3 3  6  3  6  2 2
 7 
2
5329 7 5329 440  55  11 m
n     n   
 6  36 6 36 m  35
73 7 73 7
n1   dan n 2   
6 6 6 6 Jadi Un = m = 35
80
n 1  11 dan n 2  
6
2. Dik : a = 60, b = 12, Sn = 2160
Dit : n = . . . ?
Maka :
1 1
Sn 
2
n ( 2 a  ( n  1 ) b )  2160 
2
n ( 2 ( 60 )  ( n  1 )12 ) Diambil n positif
2160 
1
n (120  12 n  12 )  2160  54 n  6 n 2
Sehingga n = 15
2 Jadi dapat
n  9 n  360  0
2

dengan melengkapk an kuadrat


dikerjakan selama
2 2 15 hari.
  1    1 
n  9 n   9   
2
 360   9   
  2    2 
2
 9 1440 81
n    
 2 4 4
1521 9
n   
4 2
n 1   19 , 5  4 , 5 dan n 2   19 , 5  4 , 5
 15   24
Barisan Geometri adalah suatu barisan
bilangan yang setiap sukunya diperoleh dari
suku sebelumnya dikalikan dengan suatu
bilangan tetap (konstan).

Bilangan yang tetap tersebut dinamakan


rasio (pembanding) dan dinotasikan dengan r
a.
a. 3 , 6 , 12 , 24 , . . .
b. 2 , 1 , 1/2 , 1/4 , . . .
Untuk kedua barisan diatas, dapat dihitung
rasionya sebagai berikut :

= = = 2 Jadi r = 2

= = = . . . = 1/2 Jadi r = 1/2


Dengan demikian, dapat disimpulka jika U 1 , U 2, U 3 , U 4 ,
. . ., Un barisan geometri dngan Un adalah rumus ke-n,
dan rasio r, berlaku
Un
r=
Un-1

Rumus umum suku ke-n barisan geometri dengan suku pertama


(U1) dinyatakan a dan rasio r, dapat diturunkan sebagai berikut.
U1 = a
U2 = U1 x r = ar
U3 = U2 x r = ar2
U. 4 = .U3 x r = ar3
. .
. .

Un = Un-1 x r = arn-2 x r = arn-1


Dengan demikian diperoleh barisan geometri a, ar, ar 2,
. . . ar n-1 . Jadi, rumus umum suku ke-n barisan geometri
adalah
Un = arn-1

Keterangan :
Un = suku ke-n
a = suku pertama
r = rasio
n = banyak suku
Carilah suku pertama, rasio, dan suku ke-7 dari barisan
geometri
a. 2, 6, 18,berikut
54, . . . :
b. 9, -3, 1, -1/3, . . .

a. 2, 6, 18, 54, . . . b. 9, -3, 1, -1/3, . . .


Dari barisan geometri diatas, Dari barisan ini, diperoleh:
1) Suku pertama : a = 2;
diperoleh: Suku pertama : a = 9
2) rasio: r = U2/U1 = 6/2 = 3 Rasio: r = U2/U1 = -3/9 = -1/3
Karena rumus suku ke-n barisan Suku ke-7: U7 = 9 (-1/3)7-1
geometri adalah Un = arn-1, maka = 9 (-1/3)6
U7 = 2(37-1) = (2) (729) = 1.458 =1/81
Tiga bilangan membentuk barisan geometri. Jumlah ketiga bilangan
itu 21 dan hasil kalinya 216. tentukan ketiga bilangan itu :

Misalkan ketiga bilangan itu a, ar, dan ar2. Dengan membagi r pada
Suku-suku itu, diperoleh (a/r), a, dan ar. Jumlah ketiga bilangan itu adalah 21
a Jadi untuk r=1/2 dan a = 6
 a  ar  21.........(i )
r
Ketiga bilangan itu adalah
hasil kali ketiga bilangan adalah 216.
a 6, 3, dan 3/2
x a x ar  216
r
a 3  216  a  6, subtitusikan nilai a ke persamaan (i ) Jadi untuk r=2 dan a = 6
6
 6  6r  21
Ketiga bilangan itu adalah
r 6, 12, dan 24.
2r 2  5r  2  0
(2r  1)(r  2)  0
1
r1  dan r2  2
2
Jika U1, U2, U3, . . . , Un merupakan merupakan
barisan geometri maka U1 + U2 + . . . + Un adalah
deret geometri dengan Un = arn-1
Misalkan Sn notasi dari jumlah n suku pertama
n
S n  U1  U 2  ...  U n   U i
i 1

Jadi rumus umum jumlah n suku pertama dari deret


geometri adalah sebagai berikut:

a (r n  1) Keterangan :
Sn  , untuk r  1 Sn = Jumlah n suku
r 1
pertama
a (1  r n ) a = suku pertama
Sn  , untuk r  1
1 r r = rasio
n = banyak suku
Tentukan jumlah dari deret geometri 12 + 6 + 3 + (3/2) + . .
. (6 suku)

Dari deret tersebut diperoleh a=12 dan r=(6/12)=(1/2)


(r>1). deret sampai 6 suku pertama, berarti n = 6
Jumlah

a(1  r n ) 12(1  (1 / 2) 6 ) 5
Sn   S6   23
1 r 1
1 8
2
Diketahui 3 + 32 + 33 + . . . + 3n = 363. Tentukan
a. Suku pertama
b. rasio
c. Banyak suku

a. Suku pertama a = 3
b. Rasio, r = (U2/U1) = 3
c. Untuk Sn = 363
a ( r n  1)
S n  Dengan demikian
r  1
diperoleh n + 1 = 6  n = 5
3 (3 n  1)
363 
3  1 Jadi banyak suku dari
726  3 n 1  3 deret tersebut adalah 5
n  1
3  729
n  1
3  3 6
Senin, 01 Februari 2010

Deret geometri tak berhingga adalah deret geometri yang banyaknya


suku tak berhingga ( n = ).

Bentuk
Umum
a + ar + ar + ar3 + . . .
2

Jumlah deret geometri tak berhingga tidak dapat dihitung dengan tepat,
melainkan hanya harga yang mendekati saja, dan disebut dengan limit
jumlah.
Deret geometri yang mempunyai limit jumlah dinamakan deret geometri
yang konvergen, sedang yang lain disebut divergen.

Syarat deret geometri konvergen adalah :

| r | < 1 atau -1 < r < 1

Sedangkan rumus jumlah tak berhingga deret geometri adalah:

a
S~  ;  1 r 1
1 r
Tentukan jumlah tak berhingga suku dari deret
berikut :
1 1 1
a. 1     ...
2 4 8
b . 2 1  0 , 5  0 , 25  0 , 125  ...

1 1 1
a. 1     ...
2 4 8
Dari deret tersebut diketahui a= 1 dan r = ½ sehingga
:
a 1
S    2
1 r 1
1
2
Jumlah dari deret tersebut adalah 2
b . 2 1  0 , 5  0 , 25  0 , 125  ...

Perhatikan deret 1+ 0,5 + 0,25 + 0,125 + . . .

Dari deret tersebut, diperoleh a = 1 dan r = 1/2

a 1
S     2
1 r 1
1
2

1  0 , 5  0 , 25  0 , 125  ...
Jadi 2  2 2
 4
Suku pertama suatu deret geometri adalah 2 dan
jumlah sampai tak berhingga adalah 4. carilah
rasionya.

Dari soal diatas, unsur-unsur yang diketahui adalah


a = 2 dan S = 4
Jadi:
a 2
S   4  
1 r 1 r
1
 1 r 
2
1 1
 r  Jadi rasionya adalah
2 2
1. Tentukan jumlah dari deret geometri tak berhingga
1 1
2 1   ...
2 4
10

2. Tentukan nilai a pada suatu deret geometri dimana S = 8,


r =1/2

3. Sebuah ayunan dirumah digunakan untuk mainan anak.


dengan sekali ayun, panjang lintasan pertama 120 cm,
panjang lintasan berikutnya 7/10 dari panjang lintasan
sebelumnya. Berapa panjang lintasan seluruhnya hingga
ayunan berhenti ?
`

 disebut “Notasi Sigma”

Diambil dari huruf kapital “S” dalam abjad Yunani, yang


merupakan huruf pertama dari kata “SUM”
yang berarti jumlah

Penulisan notasi  selalu diikuti oleh satu variabel (perubah)


atau lebih. Variabel-variabel ini untuk menentukan batas
bawah dan batas atas penjumlahan serta wilayahnya
Nyatakan dalam notasi sigma penjumlahan
3 + 5 + 7 + 9 + . . .+ 31

Terlebih dahulu tentukan rumus polanya, yaitu (2k+1)


Sehingga dapat kita nyatakan dalam bentuk notasi sigma :

15

 2k  1
k 1
Dibaca sigma 2k+1 untuk k=1 sampai k = 15
Dari contoh diatas secara umum notasi sigma dapat
didefinisikan sebagai berikut:
n

a
k 1
k  a1  a2  a3  ...  an

Dibaca sigma (jumlah) ak untuk k = 1 sampai k = n


k disebut indeks penjumlahan
1 disebut batas bawah penjumlahan
n disebut batas atas pemjumlahan
{1, 2, 3, . . ., n} disebtu daerah (wilayah) penjumlahan
ak disebut suku umum penjumlahan .
Adapun langkah-langkah untuk menyatakan
penjumlahan kedalam notasi sigmadidefinisikan sebagai
berikut:

a). Mencari rumus suku umum dari suatu penjumlahan

b). Mencari batas bawah dan batas atas penjumlhan


Nyatakan dengan notasi sigma penjumlahan dari :
1 + 3 + 5 + 7 + . . . + 11

- Dicari dahulu suku umumnya;


a1 = 2(1) - 1 a3 = 2(3) - 1 a5 = 2(5) - 1
a2 = 2(2) - 1 a4 = 2(4) - 1 a6 = 2(6) - 1
Suku umum ak = 2k - 1
- Dicari batas bawah dan batas atasnya
Batas bawah = 1 dan batas atas = 6
6
Jadi : 1  3  5  7  9  11   (2k  1)
k 1
5
Nyatakan  (3k  1) Dalam bentuk penjumlahan bilangan
k 1

 (3k  1)  (3(1)  1)  (3(2)  1)  (3(3)  1)  (3(4)  1)  (3(5)  1)


k 1

 2  5  8  11  14
7 5
Hitunglah hasil :1.  (3k  2)
k 1
2.  (k 2  1)
k 1

7
1. (3k  2)  (3(1)  2)  (3(2)  2)  (3(3)  2)  (3(4)  2)  (3(5)  2)  (3(6)  2)  (3(7)  2)
k 1

 5  8 111417 20 23
 98
5
2. (k
k 1
2
1)  (12 1)  (22 1)  (32 1)  (42 1)  (52 1)

 2  5 1017  26
 60
n n
1.  ak  a1  a2  a3  ...  an 2. c  nc ; c  kons tan ta
k 1 k 1
n n n n n
3. cak  c  ak 4. (ak  bk )  ak   bk
k 1 k 1 k 1 k 1 k 1
n n n n n 1 n 1
5. (cak  cbk )  c  ak  c bk 6. ak   ak 1   ak 1
k 1 k 1 k 1 k 1 k 1 k 1
n m n
7. ak   ak   a ; dim ana 1  m  n
k
k 1 k 1 k  m 1
n n p n p
8. ak   ak  p  a k p
k m k m p k m p
n 1
9. ak  0
k n
n n n n
10. (cak  dbk )  c 2 2
 (ak )  2cd  (ak bk )  d
2 2
 k
(b ) 2

k 1 k 1 k 1 k 1
1. Hitunglah hasil dari :
n 6
a.  (2 p  3) 2
b.  (1)(a 2  3a )
p 1 a 1

2. Buktikan bahwa :
n n n
a.  (2k  2)  4 k  8  k  4n
2 2

k 1 k 1 k 1
10 6 4
b.  ( k  1)   k   k  34
k 1 k 1 k 1

Anda mungkin juga menyukai