Anda di halaman 1dari 3

Nama : Almah Yuliana

NPM : 1910303081

Kelas : IPA 2

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


A. Keselamatan Kerja di Laboratorium
Kelesamatan kerja di laboratorium menyangkut keselamatan kerja:
- Keselamatan orang yang melakukan kegiatan di laboratorium
- Keselamatan alat-alat laboratorium yang digunakannya.
- Keselamatan gedung laboratorium.
- Keselamatan lingkungan

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium bisa


dilakukan dengan membuat dan menetapkan tata tertib laboratorium.
Sementara itu, untuk menghindari kecelakaan akibat cara dan
prosedur dalam melakukan kegiatan, diperlukan suatu pedoman
kegiatan laboratorium serta petunjuk penggunaan peralatan.

Prosedur keselamatan kerja dibuat untuk menciptakan lingkungan


kerja yang aman, mengurangi resiko terjadinya kecelakaan serta
untuk mneciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Berikut
merupakan contoh tindakan tidak aman dan keadaan tidak aman
dalam bekerja di laboratorium:

Tindakan Tidak Aman Keadaan Tidak Aman


1. Terburu-buru atau tergesa- 1. Alat-alat yang rusak masih
gesa dalam melakukan digunakan.
pekerjaan. 2. Kontruksi dan desain
2. Tidak menggunakan laboratorium kurang aman.
pelindung yang disediakan. 3. Tidak ada pelindung untuk
3. Melanggar peraturan bekerja menggunakan alat
keselamatan kerja dengan tertentu.
sengaja. 4. Lingkungan kerja yang
4. Berkelakar/ bergurau tidak aman, misalnya licin,
dalam bekerja. kurangnya ventilasi, dan
5. Berlari di laboratorium. suhhu terlalu tinggi.
6. Menggangu teman yang 5. Bekerja dengan bahan-
sedang bekerja. bahan berbahaya.

B. Penyebab Kecelakaan
1. Kurangnya Pengamanan terhadap Alat yang Berbahaya
2. Kesalahan Penanganan Zat yang Mudah Terbakar dan berbahaya
3. Kecelakaan Akibat Percikan Zat Kimia
4. Kesalahan akibat Salah menyimpan bahan kimia berdasarkan
kelompoknya

Contoh kecelakaan yang terjadi pada laboratorium:

- Bagian Tubuh Terbakar (Melepuh)


- Gigitan Hewan Percobaan
- Terkerat
- Kecelakaan pada mata
- Pingsan

Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menjaga keslamatan


kerja di laboratorium yaitu (Sani, 2018):

- Cara pengoprasikan peralatan laboratorium


- Penggunaan kabel listrik dan steker.
- Pengawasan terhadap nyala api.
- Perhatian khusus dalam menggunakan bahan-bahan kimia
berbahaya
- Perlindungan terhadap bahan radiasi dari zat radio aktif.
- Penggunaan kacamata pengaman laser sesuai Panjang
gelombang laser.
Klasifikasi kebakaran berdasarkan jenis material yang terbakar
yaitu:
1. Kelas A : api yang disebabkan oleh kayu, kertas, kain,
karet, dan plastic.
2. Kelas B : api yang disebabkan oleh cairan yang mudah
terbakar seperti, bensin, minyak tanah, minyak goreng,
alcohol.
3. Kelas C : api yang disebabkan karena pengruh listrik.
4. Kelas D : api karena pengaruh logam yang mudah
terbakar.
C. Pencegahan Kecelakaan
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kecelakaan diperlukan
persiapan dan ketersediaan akan :
- Pengetahuan dan penerapan tentan Perotolongan Pada
kecelakaan (P3K)
- Ruang perawatan darurat
- Kotak PPK selalu berisi perlengkapan P3K yang lengkap dan
siap digunakan.

Adapun langkah yang dapat ditempuh untuk mencegah terjadinya


kecelakaan di dalam laboratorium, antara lain sebagai berikut :

1. Menjalakan Tata Tertib Laboratorium


2. Melakukan tindakan Pencegahan
3. Menata Laboratorium
4. Membuat Tanda Peringatan Berbahaya
5. Menangani Bahan Kimia dengan Benar

Anda mungkin juga menyukai