Lambang
Nagara Indonesia
Pamarintahan
Laweh
• Total 3.346,20 km2 (129,200 sq mi)
Panduduak ((2010))
Zona wakatu
Jumlah kecamatan 7
Lambang
Motto:
Negara Indonesia
Pemerintahan
• Bupati Khairunas
Luas
• Total 3.346,20 km2 (1,291,98 sq mi)
Populasi
(2020)[1]
• Kepadatan 54/km2 (140/sq mi)
Demografi
• Agama Islam 99,19%
Kristen 0,80%
- Protestan 0,70%
- Katolik 0,10%
Lainnya 0,01%[2]
Jumlah kecamatan 7
Jumlah desa 47 nagari
Daftar isi
1Geografi
o 1.1Topografi
o 1.2Geologi
o 1.3Iklim
o 1.4Hidrologi
2Sumber Daya Alam
o 2.1Tambang emas ilegal
3Sejarah
4Pemerintahan
o 4.1Daftar Bupati
o 4.2Dewan Perwakilan
o 4.3Kecamatan
5Demografi
6Pariwisata
o 6.1Kerjasama dengan Surya University
7Galeri
8Referensi
9Pranala luar
Geografi[sunting | sunting sumber]
Wilayah Kabupaten Solok Selatan terletak pada ketinggian 350–430 meter di atas
permukaan laut. Luas wilayahnya mencapai 359.013 Ha, yang terdiri dari 150.532
Ha kawasan hutan lindung (41,93%) dan 208.481 Ha (58,07%) kawasan budidaya.
Bentang alamnya bervariasi antara dataran rendah, perbukitan, dan dataran tinggi
yang merupakan rangkaian dari pegunungan Bukit Barisan.[8]
Topografi[sunting | sunting sumber]
Secara topografis, bagian timur kabupaten ini merupakan kawasan dataran tinggi
yang relatif bergelombang mulai dari Lubuk Malako di Kecamatan Sangir Jujuan ke
arah utara sampai ke wilayah Kecamatan Sangir Batanghari. 69,19% dari wilayah
Solok Selatan memiliki kemiringan di atas 40 derajat yang tergolong sangat curam
dan rawan terhadap bahaya longsor dan hanya sekitar 15,02 yang tergolong datar
dan landai. Bagian barat merupakan kawasan lembah di kaki pegunungan yang
menempati wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Pesisir
Selatan dan Gunung Kerinci. Bagian utara dan tengah sendiri didominasi oleh
perbukitan.[8]
Geologi[sunting | sunting sumber]
Secara geologis, Kabupaten Solok Selatan berada pada Patahan Besar Sumatra,
yakni zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia atau dikenal
dengan Sesar Semangka. Dengan laju pergerakan 7 cm/tahun, jika terjadi
pergerakan patahan yang cukup besar, maka akan berpotensi menimbulkan gempa
bumi. Dari sisi vulkanologis, meskipun tidak memiliki gunung berapi, kabupaten ini
terletak di jalur gunung berapi yang masih aktif. Gunung terdekat berada di luar
kabupaten, yakni Gunung Kerinci di selatan. Jika terjadi aktivitas vulkanik dan
seismik di gunung berapi tersebut maka akan berdampak langsung terhadap
aktivitas masyarakat di Kabupaten Solok Selatan.[8]
Iklim[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Solok Selatan secara umum beriklim tropis dengan temperatur bervariasi
antara 20 °C hingga 33 °C. Curah hujannya cukup tinggi yaitu 1.600–
4.000 mm/tahun dengan kelembaban udara berkisar 80%. Sepanjang tahun terdapat
dua musim, yaitu musim penghujan yang umumnya terjadi selama periode Januari-
Mei dan September-Desember, dan musim kemarau selama periode Juni-Agustus.[8]
Hidrologi[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Solok Selatan dilalui oleh 18 aliran sungai. Lima di antaranya terdapat
di Kecamatan Sangir, tiga di Sungai Pagu dan sepuluh sungai di kecamatan lainnya,
masing-masing di antaranya terdapat dua sungai. Sungai-sungai besar yang
mengalir pada umumnya mempunyai kedalaman yang cukup, bersifat permanen,
dan memiliki arus yang cukup deras. Dengan bentangan alamnya yang berbukit-
bukit dan dilalui oleh banyak sungai, menjadikan Kabupaten Solok Selatan rawan
terhadap bahaya banjir dan longsor.[8]
Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar Bupati Solok Selatan
N Mulai Akhir
Foto Nama[15] Wakil Bupati sembunyiKet.
o Jabatan Jabatan
10 Januari
- Aliman Salim 2005 Tidak ada Penjabat
2004[16]
20
Marzuki
- 2005 Agustus Tidak ada Penjabat
Omar[16]
2005
20 20
1 Syafrizal J Agustus Agustus Nurfirmanwansyah
2005 2010
20 20
Muzni
2 Agustus Agustus Abdul Rahman
Zakaria
2010 2015
20
22 Maret
Erizal Agus Agustus Pejabat
2016
2015
26 April
3 Khairunas[18] Petahana Yulian Efi
2021
PKB 1 2
Gerindra 3 4
Golkar 5 4
NasDem 2 3
Berkarya (baru) 1
PKS 2 3
PPP 1 1
PAN 4 4
Hanura 2 0
Demokrat 3 2
PBB 1 1
PKPI 1 0
Jumlah
25 25
Anggota
Jumlah Partai 11 10
Kecamatan[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Solok Selatan
Kabupaten Solok Selatan memiliki 7 kecamatan dan 39 desa. Luas wilayahnya
mencapai 3.346,20 km² dan penduduk 177.462 jiwa (2017) dengan sebaran 53
jiwa/km².[21][22]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Solok Selatan, adalah sebagai
berikut:
Pakan Rabaa
13.11.03 Koto Parik Gadang Diateh 4 Pakan Rabaa Tengah
Pakan Rabaa Timur
Pakan Rabaa Utara
13.11.06 Pauh Duo 4 Alam Pauh Duo
Kapau Alam Pauh Duo
Luak Kapau Alam
Pauh Duo
Pauh Duo Nan Batigo
13.11.01 Sangir 4 Lubuk Gadang
Lubuk Gadang Selatan
Lubuk Gadang Timur
Lubuk Gadang Utara
13.11.07 Sangir Balai Janggo 4 Sungai Kunyit
Sungai Kunyit Barat
Talao Sungai Kunyit
Talunan Maju
13.11.05 Sangir Batang Hari 7 Abai
Dusun Tangah
Lubuk Ulang Aling
Lubuk Ulang Aling
Selatan
Lubuk Ulang Aling
Tengah
Ranah Pantai Cermin
Sitapus
13.11.04 Sangir Jujuan 5 Bidar Alam
Lubuk Malako
Padang Air Dingin
Padang Gantiang
Padang Limau Sundai
13.11.02 Sungai Pagu 11 Bomas
Koto Baru
Pasar Muara Labuh
Pasir Talang
Pasir Talang Barat
Pasir Talang Selatan
Pasir Talang Timur
Pulakek Koto Baru
Kode Kecamatan Jumlah Nagari Daftar Nagari
Kemendagri
Demografi[sunting | sunting sumber]
Sebagian besar penduduk Kabupaten Solok Selatan adalah
etnis Minangkabau yang wilayah adatnya terbagi dua, yaitu Alam Surambi Sungai
Pagu di bagian barat dan Rantau XII Koto di bagian timur. Masyarakat adat Alam
Surambi Sungai Pagu mendiami Lembah Muara Labuh sepanjang aliran Batang
Suliti dan Batang Bangko, sedangkan masyarakat Rantau XII Koto mendiami daerah
sepanjang aliran Batang Sangir.
Di samping dihuni oleh etnis Minangkabau, Kabupaten Solok Selatan juga dihuni
oleh etnis Jawa. Etnis Jawa datang sebagai transmigran seperti di Nagari Sungai
Kunyit dan Dusun Tangah, tetapi ada juga yang datang bekerja di sektor
perdagangan dan karyawan pabrik.
Berdasarkan data BPS tahun 2011, jumlah penduduk Kabupaten Solok Selatan
berjumlah 147.369 jiwa, terdiri dari 74.117 laki-laki dan 73.252 perempuan.[5] Dan
pada tahun 2020 berjumlah 182.027 jiwa, dimana laki-laki berjumlah 92.859 jiwa
dan perempuan berjumlah 89.168 jiwa.[1]
Pariwisata[sunting | sunting sumber]
Solok Selatan memiliki sejumlah objek wisata alam, sejarah, dan budaya. Di
kawasan yang dijuluki sebagai Nagari Seribu Rumah Gadang, banyak
ditemukan rumah-rumah gadang berusia ratusan tahun lamanya yang masih
ditinggali oleh penghuninya. Rumah Gadang 21 merupakan rumah gadang dengan
21 ruang. Objek wisata lainnya adalah Danau Bontak, Ngalau Lubuk Malako,
beberapa air terjun, dan sejumlah bangunan peninggalan sejarah lain seperti masjid,
istana, dan monumen.[5]
Kerjasama dengan Surya University[sunting | sunting sumber]
Dalam rangka mendukung pengembangan di bidang creative tourism di Solok
Selatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan bekerjasama
dengan Surya University akan melakukan perancangan dan pemodelan creative
tourism dengan optimalisasi pemanfaatan potensi daerah. Potensi daerah yang ingin
ditonjolkan adalah alamnya yang indah, hasil tambang emas dan bijih besi yang
melimpah, hasil perkebunan, hasil kerajinan maupun produk kesenian dan
sebagainya. Program ini diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman
(MoU) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan Provinsi Sumatra
Barat dan Universitas Surya, pada 5 Desember 2014, di Kampus Surya
University, Tangerang. Bertindak sebagai penandatangan adalah Prof. Yohanes
Surya, Ph.D., selaku pendiri sekaligus Rektor Universitas Surya, dan H. Muzni
Zakaria M. Eng., selaku Bupati Solok Selatan.[23]
Galeri[sunting | sunting sumber]
Balai Nagari Lubuak Gadang, 1877-1879
Penghulu kepala Pasir Talang pada tahun 1870-an
Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ Lompat ke:a b c "Kabupaten Solok Selatan Dalam Angka
2021" (pdf). www.solokselatankab.bps.go.id. hlm. 6, 82. Diakses tanggal 17 April 2021.
2. ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri
2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 17 April 2021.
3. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A
2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 16 April 2021.
4. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 16
April 2021.
5. ^ Lompat ke:a b c "Jumlah Penduduk Kabupaten Solok Selatan". Diarsipkan dari versi
aslitanggal 2013-02-03. Diakses tanggal 2013-06-02. Kesalahan pengutipan:
Tanda <ref> tidak sah; nama "demo" didefinisikan berulang dengan isi
berbeda
6. ^ "Solok Selatan, Negeri Kaya Emas Tapi PAD Hanya Rp25 Juta". Vivanews.co.id. 25
Maret 2013.
7. ^ "DPR Tinjau Tambang Emas Ilegal di Solok Selatan". Metrotvnews.com. 3 Mei 2013.
[pranala nonaktif permanen]