Anda di halaman 1dari 19

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini

merupakan proses dasar manajemen didalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan
diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan di
masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut
hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Jadi, perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan cumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik
untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternative sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk
memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

Banyak arti perencanaan dikemukakan para ahli manajemen yang walaupun berbeda-beda tetapi pada
prinsipnya sama saja, misalnya pendapat dari Koontz & O’Donell (1972), Siagian (1994), Terry (1975),
Abdulrachman (1973) dan Stoner & Wankel. Mereka berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu
proses atau salah satu fungsi manajemen.

Menurut G.R.Terry, perencanaan adalah keputusan waktu yang akan datang, apa yang akan dilakukan,
kapan dilakukan dan siapa yang akan melakukan.

Adapun Newman memberikan definisi perencanaan (planning) “is deciding in advance what is to be
done”. Sedangkan menurut A.Allen, planning is the determination of course of action to achieve a
desired result. Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu member jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan apa (what) siapa (who) kapan (when) dimana (where) mengapa (why) dan
bagaimana (how) suatu tindakan akan dilakukan di waktu yang akan datang (future).

Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan
kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program
yang dilakukan. Dari hasil yang didapat selanjutnya rencana akan menjadi umpan balik (feed back) yang
berguna bagi evaluasi perencanaan. Akan tetapi perencanaan itu tidak saja dilakukan pada permulaan
kerja melainkan perlu terus menerus dilakukan selama proses karya (bekerja) berlangsung. Oleh karena
itu perencanaan dapat didefinisikan sebagai “persiapan yang teratur dari setiap usaha untuk mencapai
tuuan yang telah ditetapkan”.

B. Pendekatan Dalam Membuat Perencanaan

Husein Umar dalam bukunya yang berjudul Businnes in Introduction, menyatakan bahwa dalam
membuat rencana organisasi, proses perencanaan dapat dilakukan dengan empat alternative
pendekatan utama, yaitu :

Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan oleh pemimpin
organisasi. Unit organisasi dibawahnya hanya melaksanakan apa saja yang telah direncanakan.

Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up). Dalam pendekatan ini pemimpin puncak memberikan gambaran
situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi termasuk misi, tujuan, sasaran dan sumberdaya yang
dimiliki. Langkah selanjutnya memberikan kewenangan kepada manajemen di tingkat bawahnya untuk
mneyusun perencanaan.

Pendekatan campuran. Didalam kenyataan,relative sulit ditemukan proses perencanaan yang murni
Atas-Bawah atau Bawah-Atas, yang dominan tentu saja kombinasi (Campuran) kduanya walaupun
dengan persentase yang sangat relative.

Pendekatan Kelompok. Dengan pendekatan ini, perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahli dalam
organisasi. Karena itu dibentuk suatu biro atau bagian khusus seperti Biro Perencanaan atau semacam
Bap-penas dalam pemerintahan kita.

Disamping empat pendekatan diatas, seorang pimpinan suatu organisasi atau perusahaan juga harus
memperhatikan 4 (empat) aspek berikut ini :

Menetapkan tugas dan tunjuan

Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat diformulir tanpa ditetapkan
terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus
dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu nilai yang akan diperoleh.

Observasi dan analisa


Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan (observasi) bila
sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk ditentukan mana yang
digunakan.

Mengadakan kemungkinan-kemungkinan

Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian
tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya
penyelesaian, besar biaya-biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.

Membuat sintesa

Sintesa yaitu alternative yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan cara
mengawinkan sintesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Meskipun kemungkinan-kemungkinan
yang ada mempunyai kelemahan-kelemahan.

Setelah diketahui empat pendekatan dan empat aspek proses pembuatan perencanaan, maka
pertanyaan selanjutnya adalah siapakah yang membuat perencanaan dan rencana? Menurut sebagian
ahli manajemen organisasi bahwa pembuat perencana atau rencana setidaknya adalah :

1) Panitia Perencanaan

Panitia ini terdiri dari beberapa unsure yang mewaliki beberapa pihak, yang masing-masing
membawakan misinya untuk menghasilkan suatu rencana, dengan harapan rencana yang dibuat akan
lebih baik.

2) Bagian Perencanaan

Seringkali tugas perencanaan, merupakan tugas rutin dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ini
merupakan satu unit dalam suatu organisasi yang bertugas khusus membuat rencana. Jadi disini tidak
ada unsure perwakilan yang mewakili suatu bagian dalam organisasi
3) Pada sebuah organisasi atau perusahaan ada dua kelompok fungsional yaitu :

Pelaksana, tidak disamakan dengan pimpinan yaitu kelompok yang langsung menangani pekerjaan

Staf (pemikir) yaitu kelompok yang tidak secara langsung menghasilkan barang atau produk perusahaan,
tugasnya menganalisa fakta-fakta untuk kemudian merencanakan sesuatu guna.

C. Fungsi Perencanaan

Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara semua fungsi manajemen. Ibarat perjalanan kapal,
maka perencanaan merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan berlayarnya
kapal tersebut.

Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan,
fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu daripada fungsi-fungsi pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan. Ini merupakan salah satu sifat utama dari fungsi
perencanaan.

Pada bagian ini akan dijelaskan enam fungsi untama rencana atau perencanaan manajemen suatu
organisasi.

Penerjemah Kebijakan Umum. Kebijakan umum organisasi ditetapkan oleh manajemen puncak dan
untuk melaksanakannya diperlukan tahapan penerjemahan secara lebih konkret, jelas, komprehensif
dan bertahap melalui proses perencanaan.

Berupa Perkiraan yang Bersifat Ramalan. Perencanaan berhubungan dengan perkiraan ke masa depan,
bukan ke masa lalu. Apa yang terjadi dimasa depan harus diramalkan dengan analisis ilmiah serta
berdasarkan fakta dan data masa lalu dan sekarang.

Berfungsi Ekonomi. Karena kemampuan sumberdaya yang tersedia sangat terbatas, penggunaan
sumberdaya hendaklah direncanakan melalui perhitungan yang matang agar dapat digunakan sesuai
kebutuhan.

Memastikan Suatu Kegiatan. Agar pencapaian tujuan dapat dilakukan dengan baik oleh setiap orang
dalam organisasi, perlu disusun rencana yang mengatur hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab
serta wewenang mereka. Dengan adanya rencana yang jelas, mereka akan bekerja dengan penuh
kepastian.
Alat Koordinasi. Koordinasi merupakan kegiatan penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen untuk
mencapai tujuan organisasi. Agar pelaksanaan koordinasi dapat berjalan lancar, salah satu alat yang
dapat membantu kegiatan ini adalah rencana kerja. Dari sini setiap orang mengetahui tugas dan
tanggung jawab masing-masing, bagaimana kaitan satu pekerjaan dengan pekerjaan lain, kapan dan
bagaimana suatu pekerjaan dikerjakan dan seterusnya sehingga terlihat keterpaduan masing-masing
kegiatan diperusahaan dalam rangka mencapai tujuannya.

Alat/Sarana Pengawasan. Pengawasan diperlukan oleh manajer untuk mengetahui apakah suatu
kegiatan yang telah dilakukan itu memuaskan. Untuk mengukur apakah suatu realisasi kerja telah sesuai
atau belum, rencana adalah salah satu alat yang dapat dipakai sebagai tolok-ukur dalam melakukan
pengawasan dan pengendalian.

Prayudi Atmosudirjo (1979: 110) memberikan rumusan fungsi perencanaan atas segala apa yang
dituntut oleh situasi dan kondisi pada badan usaha atau unit organisasi yang kita pimpin. Disisi lain,
perencanaan secara umum berfungsi sebagai rencana dalam mengelola usaha, menyediakan segala
sesuatunya yang berguna untuk jalannya bahan baku, alat-alat, modal dan tenaga.

D. Bentuk-Bentuk Perencanaan

Perencanaaan diperlukan untuk membawa perusahaan ke sasaran atau tujuan yang ingin dicapainya
dimasa yang akan datang. Oleh karena itu perencanaan mempunyai bentuk-bentuk berikut :

Rencana Global (Global Plan)

Analisa penyusunan rencana global terdiri atas :

Strenght, yaitu kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan

Weaknesses, memperhatikan kelemahan yang dimiliki organisasi yang bersangkutan

Opportunity, yaitu kesempatan terbuka yang dimiliki oleh organisasi

Treath, yaitu tekanan dan hambatan yang dihadapi organisasi.

Rencana Strategik (Strategic Plan)

Bagian dari rencana global yang lebih terperinci. Dimana dengan menyusun kerangka kerja yang akan
dilakukan untuk mencapai rencana global, dimensi waktunya adalah jangka panjang. Dalam
pencapaiannya dilakukan dengan system prioritas. Mana yang akan dicapai terlebih dahulu.
Merupakan proses perencanaan jangka panjang yang tersusun dan digunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama. Tiga alasan penggunaan perencanaan strategic ini yaitu :

Memberikan kerangka dasar bagi perencanaan lainnya yang akan dilakukan.

Mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya.

Titik permulaan pemahaman dan penilaian kegiatan manajer dan organisasi.

Rencana Operasional (Operational Plan)

Rencana ini meliputi perencanaan terhadap kegiatan-kegiatan operasional dan bersifat jangka pendek.

Rencana sekali pakai (single use plan) yaitu, kegiatan yang tidak digunakan lagi setelah tercapainya
tujuan dan ini sifatnya lebih terperinci hanya sekali pakai, misalnya rencana pembelian dan pemasangan
mesin computer dalam suatu perusahaan.

Rencana Tetap (Standing Plan) yaitu berupa pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan-
penanganan situasi yang dapat diperkirakan terlebih dahulu dan akan terjadi berulang-ulang.

Disamping tiga bentuk perencanaan sebagaimana diatas, M. Fuad, dkk, dalam bentuk Pengantar Bisnis
menjelaskan 6 (enam) bentuk-bentuk perencanaan, yaitu :

Tujuan (Objective)

Tujuan merupakan suatu sasaran kegiatan yang sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya, bila tujuan perusahaan adalah kenaikan laba sebesar 60% dalam kurun waktu dan tahun
mendatang, maka semua kegiatan akan diarahkan kesitu.

Kebijakan (Policy)

Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian yang digunakan untuk mengambil keputusan
terhadap tindakan-tindakan yang dijalani untuk mencapai tujuan.

Strategi
Strategi merupakan program yang dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu
bagaimana perusahaan akan melaksanakan misinya. Strategi akan menetapkan alokasi sumber daya
yang diperlukan. Ketepatan waktu pelaksanaan merupakan factor utama yang perlu diperhatikan dalam
menentukan strategi.

Prosedur

Prosedur merupakan serangkaian tindakan yang akan dijalankan untuk mempermudah pelaksanaan
kegiatan perusahaan.

Aturan

Aturan merupakan bagian dari prosedur dan merupakan tindakan yang spesifik. Beberapa aturan sejenis
dapat dikelompokkan menjadi suatu prosedur.

Program

Program merupakan kombinasi dari kebijakan, prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai
anggaran atau budget.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perencanaan merupakan penetapan sasaran bagi kinerja
organisasi dimasa mendatang dan memutuskan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mencapainya
Pengertian Perencanaan

Oleh Dosen Pendidikan 2Diposting pada 14/04/2021

Pengertian Perencanaan – Fungsi, Proses, Manfaat, Tujuan & Contoh– DosenPendidikan.Com – Untuk
pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Perencanaan yang dimana dalam hal ini meliputi
fungsi, Proses, manfaat, tujuan & contoh, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasan
selengkapnya di bawah ini.

Proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan adalah proses penentuan apa yang
harus dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana cara terbaik untuk melakukan hal tersebut dan
Pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan,
bagaimana dan oleh siapa.

Perencanaan adalah proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-
fungsi lain; pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.

Tahap Dasar Perencanaan

Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.

Tahap 1
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang
keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi
akan menggunakan sumber daya – sumber dayanya secara tidak efektif.

Tahap 2

Merumuskan keadaan saat ini Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak di
capai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting,
karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan
saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut.
Tahap kedua ini memerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melalui
komunikasi dalam organisasi.

Tahap 3

MENARIK UNTUK ANDA

Big Sale Ramadhan, Diskon sampai 50%

BACA LEBIH...→

Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan
dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu
organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan,
antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang
adalah bagian esensi dari proses perencanaan.

Tahap 4

Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan Tahap terakhir dalam
proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan,
penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara
berbagai alternatif yang ada.
Tujuan Perencanaan

Tujuan perencanaan,di dalamnya menggambarkan lingkungan di mana perencanaan berlangsung, kita


melanjutkan untuk membahas mengapa perencanaan tindakan dilakukan. Ultimate tujuan tidak dapat
dinilai dari dalam sistem: ada kebutuhan untuk mengandalkan kriteria luar untuk mengevaluasi tujuan
tersebut. Kami akan membatasi diskusi kita untuk presentasi tujuan tersirat dalam perencanaan usaha.
Dapat di lihat tujuan utama dari perencanaan (tujuan eksternal), tidak untuk hal-hal substantif
(keperluan internal) seperti pembaruan perkotaan, hubungan harmonis penggunaan lahan, atau paling
output menguntungkan.

Perencanaan sudah bekerja selama beberapa alasan, salah satu saja yang dapat melayani secara mandiri
atau dalam kombinasi dengan yang lain sebagai tujuan perencanaan. Kritik terhadap khasiat, arah, dan
nilai perencanaan kontemporer harus mengakui kemungkinan seperti berbagai perspektif, mereka
kemudian mungkin akan melihat bahwa berarti dalam pertanyaan yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda.

Ada kelas tujuan tampaknya. Yang pertama adalah efisiensi dan tindakan rasional, yang kedua adalah
ditandai bantuan atau penggantian, dan ketiga dapat diberi label mengubah atau pilihan pelebaran.

Efisiensi dan tindakan rasional. Dalam dunia kelangkaan ada kebutuhan untuk melestarikan sumber daya
dan juga untuk mengalokasikan mereka secara efisien.

Pasar bantuan atau penggantian. Perencanaan akan menjadi sedikit, jika ada, gunakan untuk sebuah
lingkungan di mana pasar, terbuka benar-benar kompetitif (baik politik atau ekonomi) dioperasikan
dengan sempurna. Pasar seperti itu akan berarti bahwa kedua pembeli dan penjual tahu sepenuhnya
nilai relatif dari waktu ke waktu dari item dan layanan yang mereka dicari dan dimiliki, dibeli dan dijual,
dan semua alternatif yang mereka miliki.
Perubahan atau pelebaran pilihan. Mengingat kelangkaan, sosial dan pilihan individu harus dibuat
tentang cara di mana sumber daya harus dialokasikan: bagaimana, kapan, kepada siapa, untuk tujuan
apa, dan dalam kombinasi tersebut. Perencanaan dapat berfungsi sebagai wahana untuk penggambaran
solusi utopis.

Proses Perencanaan

Perencanaan dimulai dari perumusan tujuan, penggumpulan data, kemudian data-data tersebut
dianalisis, membuat alternatif dan konsep kemudian diimplementasikan dan akan menghasilkan tujuan
baru. Perumusan tujuan dapat dicapai bila ada kecukupan data / representasi dan kejelasan yang
terukur (spesifik) meliputi : Aspek (Substansi), Ruang (Lokasi /tempat),

Sumber Daya (sumber daya manusia mengenai keahlian atau pengetahuan khusus dari tiap orang,
sumber daya modal merupakan kebutuhan dalam proses perencanaan dan sumber daya waktu, durasi
waktu, berapa lama hasil yang akan dicapai). Bila semakin terbatas sumber daya maka semakin banyak
perencanaan yang harus dibuat untuk mensejahterakan penduduk.

Proses perencanaan merupakan rangkaian kegiatan yang berkaitan satu dengan yang lain / saling
menunjang dalam mencapai tujuan di masa yang akan datang. Proses perencanaan yang berkelanjutan
membutuhkan sebuah perencanaan yang matang, penempatan, dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan, sasaran perencanaan dapat ditentukan oleh seorang planner / pemerintah.
Perencanaan dibuat berdasarkan data yang:

Relevan dengan tujuan (aspek, ruang, waktu, sumber dana)

Akurasi (tepat) merupakan analisis sendiri (data primer), maupun data berdasarkan sumbernya (data
sekunder)

Kemudian dianalisis menjadi sebuah informasi yang akurat sebagai penentu penyelenggaraan suksesnya
sebuah perencanaan. Sebuah rencana dapat dikatakan sukses bila hasil akhirnya mencapai tujuan yang
diharapkan, diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Namun bila terjadi hambatan dalam
perencanaan, konsekuensinya perlu adanya tambahan waktu demi tercapainya hasil yang lebih baik,
yang merupakan suatu kemajuan pembangunan dimasa mendatang.

Manfaat Perencanaan
Adapun manfaat perencanaan yaitu:

Suatu bentuk perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit
akan terorganisir dengan baik menuju arah yang sama.

Suatu perencanaan yang disusun dari penelitian yang akurat akan menghindarkan kesalahan-kesalahan
yang mungkin terjadi.

Suatu perencanaan memuat standar atau batasan tindakan dan biaya akan memudahkan pelaksanaan
pengawasan.

Perencanaan bisa dipakai sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan sehingga aparat pelaksana
mempunyai irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

Fungsi Perencanaan

Manfaat Perencanaan

Fungsi perencanaan pada dasarnya ialah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil
yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang
memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan
rencana yang dibuat.

Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
kegiatan perusahaan dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sendini mungkin, mengidentifikasi
hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan perubahan yang tidak
terarah dan terkontrol.

Baca Juga : Penjelasan Unsur Tingkatan Manajemen Sebagai Ilmu


Karakteristik Perencanaan

Komponen-komponen yang diperlukan dalam sebuah perencanaan adalah sebagai berikut:

Pencapaian tujuan

Dalam melakukan perencanaan komponen utama yang diiginkan adalan untuk mencapai tujuan yang
diiginkan.

Latihan pilihan

Perencanaan adalah proses untuk menentukan masa depan melalui serangkaian pilihan-pilihan (pilihan
alternatif)

Orientasi ke masa depan

Waktu merupakan sumber daya untuk menentukan berapa lama hasil yang akan dicapai, karena itu
berorientasi masa depan. Masing-masing tujuan utama perencanaan menyiratkan suatu kebutuhan di
masa kini untuk informasi tentang masa depan.

Perkiraan tatapan masa depan juga penting. Selain itu, perencanaan mencakup biaya untuk menetapkan
tujuan ditangguhkan kepuasan dan kerugian yang timbul dari tindakan ditunda. Tugas menghitung
tingkat bunga dengan demikian secara implisit mencakup perencanaan.

Action

Perencanaan digunakan untuk mendatangkan hasil. Ini adalah langkah dalam rantai berakhir berarti
mengarah pada apa yang diinginkan.

Kelengkapan
Perencanaan berfungsi untuk menghubungkan komponen-komponen dari suatu sistem. Untuk
memungkinkan para pengambil keputusan untuk memilih secara rasional di antara program-program
alternatif, para perencana harus menggelincirkan sepenuhnya konsekuensi proposal. Dalam dunia
pengetahuan yang tidak sempurna persyaratan ini harus diimbangi dengan tindakan.

Unsur Perencanaan

Tindakan apa yang harus dikerjakan

Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan

Dimana tindakan tersebut dilakukan

Kapan tindakan tersebut dilakukan

Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut

Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.

Fakta dan Nilai

Analisis nilai dalam proses perencanaan dan tanggung jawab dalam menghadapi nilai-nilai sebagai
landasan filosofis perbedaan antara fakta dan nilai.

Fakta adalah pernyataan deskriptif yang melibatkan definisi dan dalil-dalil, serta hubungan. Ini adalah
sebuah pernyataan tentang kebenaran hubungan. “X adalah Y” adalah salah satu bentuk karakteristik
pernyataan faktual. Dan nilai dapat dinyatakan sebagai pernyataan moral, atau sebagai pernyataan
preferensi, kriteria, atau tujuan-tujuan yang lebih khusus. Namun, fakta dan nilai berkaitan erat.
Pemisahan fakta dan nilai sendiri membutuhkan asumsi-asumsi tertentu :

Pernyataan faktual dan analisis mereka selalu mencerminkan nilai-nilai

Pengalaman menunjukkan bahwa nilai-nilai kita yang diwarnai oleh pemahaman kita tentang fakta-fakta

Kita dapat membuat pernyataan faktual tentang nilai-nilai: distribusi dalam kelompok tertentu

Baca Juga : Pengertian Manajemen Laba Menurut Para Ahli

Alasan-alasan Perlunya Perencanaan


Ada dua alasan perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai :

“Protective benefits” dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan

“Positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi

Hubungan Perencanaan dengan fungsi-fungsi lainnya

Dalam banyak hal, perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dan meresap keseluruh fungsi-fungsi
manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatanb-kegiatan manajerial lainnya
adalah saling bergantung, saling berhubungan dan berinteraksi.

Pengorganisasian dan penyusunan personalia

Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumberdaya-sumberdaya keuangan, fisik dan
manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan perkiraan bagaimana menggunakan
sumberdaya-sumberdaya tersebut untuk mencapai efektifitas paling tinggi.

Pengarahan

Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan. Perencanaan menentukan kombinasi
yang paling baik dari factor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumberdaya-sumberdaya dan hubungan-
hubungan yang diperlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan.

Pengawasan

Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan erat, sehingga sering disebut kembar siam dalam
manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk perencanaan efektif.

Tipe-tipe Perencanaan dan Rencana

Perencanaan dan rencana dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda. Cara
pengklasifikasian perencanaan akan menentukan isi rencana dan bagaimana rencana itu dilakukan. Ada
paling sedikit lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana, sebagai berikut:

Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan dan personalia.


Tingkatan Organisasi, termasuk kelesuruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi.

Karakteristik – Karakteristik (sifat) rencana, meliputi factor-faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan,


kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitas dan kulaitatif.

Waktu, menyangkut rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan, dan sebagainya.

Baca Juga : Penjelasan Manajemen Beserta Tujuan Dan Unsur-Unsurnya

Rencana-rencana Strategik

Suatu perencanaan ke depan yang ditetapkan untuk dijadikan pegangan, mulai dari tingkat korporet
sampai pada tingkat unit bisnis, produk dan situasi pasar. Perencanaan strategi merupakan strategi
induk dari manajemen strategi yaitu visi , misi, tujuan strategi dan kebijakan.

Tujuan Perencanaan Strategik :

Mengukur dan memanfaatkan kesempatan /peluang sehingga mampu mencapai keberhasilan.

Membantu meringankan beban manajer dalam tugasnya menyususn dan mengimplementasikan


manajemen strategi.

Agar lebih terlebih terorganisasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan.

Sebagai landasan untuk memonitor perubahan – perubahan yang terjadi, sehingga dapat dilakukan
penyusaian .

Sebagai cermin atau evaluasi perencanaan selanjutnya sehingga bisa menjadi bahan penyempurnaan.

Rencana-rencana Sekali Pakai

Serangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan tidak berulang dalam bentuk yang sama di waktu
mendatang. Tipe-tipe pokok rencana sekali pakai adalah program, proyek dan anggaran.

Program: meliputi serangkaian kegiatan yang relatif luas. Program menunjukkan:

Langkah-langkah pokok mencapai tujuan,

Satuan /anggota organisasi yang bertanggung jawab atas setiap langkah,

Urutan dan waktu setiap langkah.


Program dapat disertai anggaran bagi kegiatan-kegiatan yang diperlukan

Proyek, adalah rencana sekali pakai yang lebih sempit dan merupakan bagian terpisah dari program

Anggaran, adalah laporan sumber daya keuangan yang disusun untuk kegiatan-kegiatan tertentu dalam
jangka waktu tertentu.

Rencana-rencana Tetap

Wujud umum rencana ini adalah kebijaksanaan, prosedur dan aturan. Rencana-rencana ini sekali
ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu diubah (modifikasi) atau dihapuskan. Sekali ditetapkan,
rencana tetap memungkinkan para manajer menghemat waktu yang digunakan untuk perencanaan dan
pembuatan keputusan karena situasi-situasi yang sama ditangani secara konsisten.

Kebijaksanaan : Pedoman umum pembuatan keputusan manajer. Alasan penetapan kebijaksanaan:

Kebijaksaan meningkatkan efektivitas organisasi

Cerminan nilai-nilai pribadi manajer pada berbagai aspek organisasi.

Upaya menjernihkan berbagai konflik yang terjadi pada tingkat bawah dalam organisasi.

Prosedur Standar : Kebijaksanaan dilaksanakan dengan pedoman-pedoman yang lebih terperinci,


disebut “prosedur standar” atau “metoda standar “ atau sering dikenal sebagai “standard operating
procedure” (SOP). Suatu prosedur memberikan sejumlah intruksi yang terperinci untuk pelaksanaan
serangkaian kegiatan yang terjadi secara teratur.

Baca Juga : 10 Pengertian Dan Manfaat Penerapan Manajemen Pengetahuan

Kegunaan prosedur :

Menghemat usaha manajerial

Memudahkan pendelegasian wewenang dan penempatan tanggung jawab

Menimbulkan pengembangan metoda-metoda operasi yang lebih efisien

Memudahkan pengawasan
Memungkinkan penghematan personalia

Membantu kegiatan-kegiatan koordinasi

Aturan (rules atau regulations): adalah pernyataan (ketentuan) bahwa suatu kegiatan tertentu harus
atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu. Aturan digunakan untuk mengimplementasikan
rencana-rencana lain dan biasanya merupakan hasil kebijaksanaan yang diikuti dalam setiap kejadian.

Faktor Waktu dan Perencanaan

Faktor waktu mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal, yaitu :

Waktu diperlukan untuk melaksanakan perencanaan efektif

Waktu sering diperlukan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap
tentang variabel-variabel dan alternatif-alternatif

Jumlah (atau rentangan) waktu yang akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan

Perencanaan Strategik

Perencanaan strategic (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi; penentuan
strategi, kebijakasanaan dan program-program strategic yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut;
penetapan metoda-metoda yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaa telah
diimplementasikan. Secara lebih ringkas perencanaan strategik merupakan proses perencanaan jangka
panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Ada tiga alasan yang menunjukan perencanaan strategik. Pertama, perencanaan strategik memberikan
kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya harus diambil. Kedua,
pemahaman terhadap perencanaan strategik akan mempermudah strategik akan mempermudah
pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya. Ketiga, perencanaan strategik sering merupakan titik
permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi.

Syarat-Syarat Perencanaan

Adapun syarat-syarat perencanaan yaitu:

Mempunyai tujuan yang jelas.


Sifatnya simple atau sederhana.

Memuat analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan.

Bersifat fleksibel.

Mempunyai keseimbangan yaitu keselarasan tanggung jawab dan tujuan tiap bagian dalam perusahaan
dengan tujuan akhir perusahaan yang telah ditetapkan.

Mempunyai kesan bahwa segala sesutau itu telah tersedia serta bisa digunakan secara efektif dan
memiliki daya guna.

Anda mungkin juga menyukai