SOLIHA MULAI MENAMPAKKAN RAUT WAJAHNYA YANG SEDIH. LALU SAKTI MENDEKATINYA
3. SOLIHA : (Diam)
7. SAKTI : Ayolah bicarara, Soliha! Kamu pernah bilang kan, berat sama dipikul ringan
sama dijinjing, susah senang harus kita tanggung bersama
SEMUANYA DIAM
12. SAKTI : Maafkan kami, Soliha. Yang telah lancang menanyakan semua itu
13. SOLIHA : Tiadak apa-apa. Saya juga minta maaf kepada kalian semua. Sebab…(Diam)
17. SOLIHA : Saya harus tinggal bersama nenek di kampong jauh sana.
SOLIHA MENYANYI (HATI SEDI HATI GUNDA TIDAK MAU BERPISAH) AKHIRNYA TEMAN SOLIHA IKUT
MENYANYI DENGAN SEDIH DAN MENANGIS.
SEMUA ANAK MENGIKUTI BAHASA ISYARAT KASA YANG BERUSAHA MEMBENTAK SOLIHA YANG SEDANG
ASYIK DUDUK SENDIRIAN.
SOLIHA TAHU APA YANG MAU DILAKUKAN DI BELAKANGNYA. KETIKA TEMAN-TEMANNYA MAU
MEMBENTAKNYA SOLIHA PURA-PURA TIDAK TAHU DAN PINDAH TEMPAT DUDUK. KASA DAN TEMAN-
TEMANNYA TERUS MENGIKUTINYA DARI BELAKANG. NAMUN PADA AKHIRNYA SOLIHA YANG
MEMBENTAK TERLEBIH DAHULU.
21. SOLIHA : Haaaa! (TERTAWA MALU) Mau apa kalian! Mau membentak, kasihan de lo!!
23. TEMAN 1 : Hai anak baru, Jangan sembarangan bertingkah di kelas ini.
28. TEMAN 4 : Bukan hanya ketua kelas. Tapi bos bahkan raja kami
29. SOLIHA : Walah, hebat di sini ada bos, ada raja. Mana dia?
30. TEMAN 2 : Hai bos dan raja yang terhormat. Anak baru itu ingin berkenalan sama raja.
31. KASA : (DIAM DENGAN TATAPAN MATA YANG TAJAM DENGAN TANGAN
BERSENDAKEP)
32. SOLIHA : Oh dia rajanya. (TERTAWA) Pakainya kok seperti itu. Mana mahkotannya. Wah
tidak pernah nonton film ya. Raja itu harus pakai mahkota di kepalannya. Pakaiannya mewah berkelap-
kelip berwarnah emas. Ia gagah layaknya seorang ksatria yang perkasa.
33. KASA : Hai anak baru. Jangan sembarangan kalau bicara. Kelas ini ada aturannya. Ada
tata tertibnya
34. SOLIHA : Ya pasti dong. Semua sekolah dan kelas dimanapun pasti punya aturan. Ada
jadwal piket dan lain sebagainya.
35. KASA : Lain ladang lain belalang. Lain kelas lain orang yang berkuasa
38. BERSAMA : Hidup Raja Kasa! Hidup Raja Kasa! Hidup Raja Kasa!
39. KASA : Masih tidak mau tunduk! Masih mau melawan!
MEREKA SALING MENATAP MATA DAN MENDEKAT BERHADAPAN. TANGANNYA SALING MENDORONG.
KASA TERJATUH. SEMUA TEMAN YANG TADIANYA DIAM LALU TERTAWA DAN MEMBERIKAN
DUKUNGAN PADA SOLIHA
42. TEMAN S 2 : Ya, Soliha. Bila kita mau mengikutinya, dia pasti terus mengganggu kita.
44. TEMAN S1 : Yang jelas dia anaknya orang kaya. Apa yang ia inginkan pasti dituruti. Dia
sangat dimanja oleh keluarganya. Begitu juga di sekolah, ia suka marah-marah bila ada teman yang tidak
mau menuruti perintahnya.
45. TEMAN S 3 : Bahkan yang sangat menyedihkan. Ia selalu memaksa kami untuk mengerjakan
tugas atau PR. Sutau hari kami menolaknya. Ia marah dan membuang tas kami ke sungai.
46. SOLIHA : Kenapa kalian tidak lapor ke Guru atau ke orang tua kalian?
50. SOLIHA : Senekat apapun harus kita lawan, dong. Bila kita biarkan, kasihan dia. Dia akan
semakin menjadi anak yang nakal, dan kelak besar akan menjadi orang jahat.
57. SOLIHA : Bila ia menganggu kita lagi. kita harus melawannya. Kita tidak boleh takut pada
kesemenah-menahan.
59. TEMAN S 2 : Ya, Soliha. Lebih baik kita meninggalkan tempat ini.
61. KASA : Soliha, besok kamu harus memberikan separoh dari uang sakumu!
71. TEMAN K1 : He, anak baru, berdasarkan laporan yang saya terima. Kamu punya uang
banyak
73. TEMAN K2 : Ya masalah, dong. Sebab sang Raja telah memerintahkan pada kami. Kamu
harus membayar upeti pada dia
TEMAN KASA TERUS BERUSAHA MEREBUT TAS SOLIHA. NAMUN SOLIHA TERUS BISA MENGHINDAR DAN
MEMPERMAINKAN MEREKA. MEREKA SEPERTI BEBEK YANG KELAPARAN. BERUSAHA MEREBUT TAS
SOLIHA
TEMAN-TEMAN KASA MENYERAHKAN TAS TERSEBUT. KASA LALU MEMBUKANYA . IA SANGAT KAGET
DAN LARI TUNGGANG LANGGANG. TEMAN KASA PENASARAN LALU IA MENCOBA MENGAMBIL TAS
YANG DILEMPAR KASA, DAN MEMBUKANYA. MEREKA LIHAT BERSAMA-SAMA. SPONTAN TEMAN-
TEMAN KASA KETAKUTAN DAN JUGA BERLARIAN.
91. SOLIHA : (TERTAWA) Begitu itu jagoan. (TERTAWA) Ternyata penakut! (TERTAWA)
Seberani-beraninya manusia masih terselip rasa takut pada dirinya. Sekuat-kuatnya manusia pasti
memiliki sisi lemah. Senakal-nakalnya anak masih punya keinginan besar menjadi orang baik.
94. TEMAN S3 : Wah, jangan-jangan Soliha anak orang sakti, punya ilmu ajaib
95. SOLIHA : (MENGAMBIL SESUATU DALAM TASNYA) Tatap mata saya, tarik nafas dalam-
dalam, terus kosentrasi. (SOLIHA MENGELUARKAN ULAR MAINAN DARI DALAM TASNYA)
97. SOLIHA : (TERTAWA) He, lihat dulu dengan baik baru takut. Belum tahu yang
sebenarnyak kok sudah takut. Tidak masuk akal.
103. SEMUA : Ular mainan?! Hidup Soliha! Hidup Soliha! Hidup Soliha!
104. TEMAN S1 : Hai teman-teman. Bagaimana kalau Soliha kita jadikan pemimpin kita?
107. TEMAN S2 : Saya setuju. Selama ini kan kita tidak punya pemimpin. Dia harus kita angkat
jadi pempin kita. Setuju!
108. TEMAN 3 : Baik tidak itu ya?! Saya takut kalau nanti kita punya pimpinan, kita akan
menjadi kelompok yang suka minta-minta, bahkan memaksa teman kita untuk melakukan sesuatu. Suka
berbuat jahil pada teman. Saya takut.
109. TEMAN S4 : Ya, teman-teman. Seperti yang sudah-sudah itu lo. Teman-teman yang
berkelompok sukanya memeras. Memaksa mengerjakan PR.
110. TEMAN 3 : Ya, kadang-kadang pura-pura menawarkan bantuan, tapi tidak iklas. Ujung-
ujungnya dia minta balas budi. Itu kan tidak baik. Itu dosa kata agama. Saya takut
111. TEMAN 1 : Begini teman, kita berkelompok dalam rangka untuk melakukan kebaikan.
Bukan untuk melakukan kejahatan.
112. TEMAN S2 : Bahkan kelompok kita untuk mengingatkan kepada kelompok-kelompok yang
seringkali berbuat tidak baik.
117. TEMAN 1 : Kalau begitu. Kita angkat teman baru kita menjadi pimpinan kita
MEREKA BERSORAK GEMBIRA. NAMUN SOLIHA SUDAH TIDAK BERADA DENGAN SOLIHA. DIA
MENGHILANG
135. TEMAN S1 : Ingat, pesan pimpinan kita. Ratu Soliha bilang, bahwa kita harus berani karena
benar. Kasihan mereka bila kita biarkan menjadi anak-anak nakal, kelak besar mereka akan menjadi
orang jahat. Mereka harus kita ingatkan
136. TEMAN S4 : Tapi Soliha belum kita lantik menjadi pimpinan kita
137. TEMAN S1 : Kita sudah bersepakat bahwa ia kita angkat menjadi pimpinan sekaligus Ratu
kita.
138. TEMAN S4 : Tapi kesepakatan itu belum sempat kita sampaikan kepadanya
140. TEMAN S3 : Saya takut pada mereka, Raja Kasa dan teman-temannya. Apalagi Ratu Soliha
tidak sedang bersama kita
141. TEMAN S1 : (MEMBENTAK) Kita harus berani karena benar. Jangan menjadi orang pengecut
untuk melakukan kebenaran. Ayo cepat kita temukan Ratu SOLIHA. Siapapun yang melakukan kejahatan
harus kita ingatkan. Kejahatan adalah kerugian yang paling besar bagi pelakunya. Jangan bengong, ayo
bergerak, menyebar!
142. SOLIHA : Saya disini! Tidak baik berburuk sangka pada orang lain. Tidak ada yang
menculik Soliha. Saya tahu apa yang telah kalian bicarakan. Soliha bukan pimpinan kalian apalagi Ratu
kalian. Soliha bukan anak orang kaya yang bisa mentraktir kalian. Soliha bukan boss.
143. TEMAN S1 : Soliha. Jangan salah. Kami memintamu menjadi pemimpin bukan karena kamu
kaya, juga bukan karena kamu anak pejabat. Tapi karena kamu orang yang tegas menolak keburukan.
Kamu juga orang yang berani untuk mengajak kebaikan
144. TEMAN S2 : Ya Soliha. Agama sangat melarang mengangkat pemimpin karena dia
mentraktir kita. Agama menganjurkan memilih pimpinan yang betul-betul mau sengsara untuk
ketenangan dan kebahagiaan yang dipimpinnya.
145. KASA : Aku dengar kalian mau bentuk kelompok untuk menyaingi kelompok kami. Aku
dengar SOLIHA diangkat menjadi pemimpinnya. Aku dengar kau Soliha dipanggil Ratu (TERTAWA)
148. TEMAN S3 : Kelompok kami adalah kelompok bermain bersama, belajar bersama.
149. TEMAN S4 : Kelompok kami, kelompok mengajak pada hal yang baik-baik.
150. TEMAN K1 : Raja Kasa, mereka mulai berani. Pasti mereka dihasut oleh anak baru itu
155. SOLIHA : Kami tidak akan melakukan seperti yang kamu lakukan. Kami yakin, kenakalan
itu tidak hanya merugikan orang lain. Tapi yang paling berbahaya adalah bagi para pelakunya.
160. KASA : (TERTAWA) Hai teman-teman. Dia bilang. Kelompok kita adalah kelompok yang
membahayakan. (TERTAWA)
161. SOLIHA : Namun sudah tidak ada yang takut pada kalian.
162. TEMAN K1 : Raja Kasa! Sepertinya dia menantang kita. Dia tidak takut lagi Raja Boss.
MEREKA MENGADAKAN KOMPETISI PERMAINAN BEREGU. PADA AKHIRNYA LAWAN SOLIHA KALAH DAN
MARAH-MARAH. SOLIHA LANGSUNG SAJA MENGELUARKAN ULAR MAINAN DARI DALAM TASNYA.
MEREKA SANGAT KETAKUTAN. NAMUN SUDAH TIDAK KUAT LAGI BERLARI.
171. KASA : Nenek! Tolong, nenek! Dia menakutiku dengan ular! Nenek, anak itu nenek!
Nenek, ular itu nenek! Nenek, takut!
172. SOLIHA : Kenapa memanggil nenekmu! Panggil saja semua! Ibu, bapak, papa mama,
papi mami. Ayo panggil semua (TERTAWA) Ternyata si jagoan yang suka memeras teman-temannya ini
anak mama! (TERTAWA)
174. KASA : (MENANGIS) Mama, papa! Dimana kalian?! Mama, papa, pulanglah.
175. TEMAN S1 : Soliha. Kasihan dia. Orang Tua Kasa sebenarnya kaya. Tapi semenjek orang
tuanya bertengkar dan berpisah, Kasa tidak pernah bertemu lagi.
178. TEMAN S2 : Sejak itu. Kasa tidak pernah bertemu lagi dengan orang tuanya.
181. TEMAN S1 : Ketika masih berkumpul dengan orang tuanya. Kasa sangat dimanja. Apa yang
ia minta selalu dituruti. Orang tua Kasa punya segalanya waktu itu. Tapi kini…
SOLIHA MENJAUH DARI TEMANNYA. MATANYA MULAI BERKACA-KACA. IA MERASAKAN APA YANG
DIRASAKAN TEMAN BARUNYA ITU, KASA. SOLIHA MERASA PUNYA NASIB SAMA.
182. SOLIHA : (MENYANYI) Oh, ibu air matamu/ Ku ingin bersimpuh padamu/ Nyanyikan
dongeng belaianmu/ Surga di telapak kakimu.
183. SOLIHA : Temanku Kasa. Jangan bersedih. Nasibku juga sama seperti nasibmu. Ayah dan
ibuku telah berpisah. mereka juga meninggalkanku. Mereka pergi jauh. Makanya saya pergi kemari. Ikut
nenek. Jangan bersedih teman. Hidup ini di tangan kita. Kita pasti berhasil kalau semuanya kita jalani
dengan semangat. Jangan terlalu diingat masa lalu yang pahit itu. Ayo berdirilah. Kita harus semangat.
Hari depan harus kita songsong lebih baik. Lihat teman-teman itu. Kita masih punya mereka. Mereka
menunggu kita untuk tertawa bersama.
MEREKA LALU SALING MEMINTA MAAF DAN MENYANYI (SETIAP MANUSIA PUNYA SALAH DAN SALING
MEMAAFKAN)
188. TEMAN K1 S1 : (BERSAMA) Long life Raja Kasa dan Ratu Soliha!
189. SEMUA : Long life! Long life! Long life! Long life Raja Kasa dan Ratu Soliha!
TAMAT