KAJIAN PUSTAKA
Prestasi belajar terdiri atas dua kata yaitu prestasi dan belajar.
adalah :
Hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya. Dengan demikian prestasi belajar berarti penguasaan
pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru.
Prestasi belajar merupakan hasil evaluasi pendidikan yang dicapai oleh
1986 :58). Selain itu Bloom juga mengartikan prestasi belajar sebagai hasil
13
14
atau angka yang diberikan oleh guru kepada siswa. Menurut Muhibbin
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program atau proses
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.” Hal ini ditegaskan oleh
Dimyati Mahmud (1989: 82) bahwa “prestasi belajar diukur dengan nilai-
nilai tes hasil belajar dari lamanya bersekolah dan dalam kurun waktu
merupakan hasil belajar yang berasal dari informasi yang telah diperoleh
yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam
belajar.
Ada tiga ranah yang harus dilihat dalam tingkat keberhasilan yang
b. Ranah afektif
Pengukuran ranah afektif tidaklah semudah mengukur ranah
kognitif, pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat
karena perubahan tingkah laku siswa dapat berubah sewaktu–
waktu, sasaran pengukuran penilaian ranah afektif adalah perilaku
siswa bukan pada pengetahuan siswa.
c. Ranah psikomotorik
Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil–hasil
belajar yang berupa keterampilan. Cara yang paling tepat untuk
mengevaluasi keberhasilan belajar psikomtorik adalah observasi,
observasi dalam hal ini dapat diartikan jenis test mengenai
peristiwa, tingkah laku atau fenomena lain sebagai penempatan
langsung. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar yang menggunaan ranah kognitif dapat ditetahui setiap saat
untuk mengukur penalaran siswa, sedangkan ranah afektif tidak
bisa diketahui setiap saat, pengukuran ini berdasarkan perilaku
siswa dan ranah psikomotorik yang dilakukan terhadap hasil
belajar. Jadi, dengan menggunakan tiga ranah tersebut prestasi
belajar dapat diketahui dengan baik, artinya penilaian terhadap
tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assessment
adapula kata yang searti dan relatif lebih dikenal dalam dunia
pendidikan kita yakni tes, ujian, atau ulangan (Muhibbin Syah,
2007:195).
Dalam setiap kegiatan pasti dilaksanakan penilaian untuk
mencapai sesuatu yang pada akhirnya mencapai suatu hasil hasil belajar,
dan hasil belajar sering disebut dengan prestasi belajar. Dari beberapa
merupakan suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa selama mengikuti
akhir yang diberikan oleh guru terkait dengan kemajuan prestasi belajar
prestasi adalah bukti usaha siswa yang telah dicapai dalam waktu tertentu
dan dapat diukur dengan suatu alat tes, dengan diketahuinya prestasi
satunya dapat dilihat melalui nilai–nilai yang diperoleh dalam bentuk rapor
bahwa prestasi belajar adalah hasil penilaian dan pengukuran, tingkah laku
prestasi belajar siswa. Penentuan nilai prestasi belajar pada rapor menurut
1) Nilai akhir diperoleh dari rerata nilai tes formatif dengan nilai
tes sumatif.
2) Nilai akhir diperoleh dari nilai rerata nilai tugas, kegiatan
ekstrakulikuler yang diikuti, nilai ulangan harian dan nilai
umum.
Menurut Nana Sudjana (2005: 111), fungsi penilaian dalam proses belajar
mengajar yaitu:
a. Ulangan harian
b. Ulangan tengah semester
c. Ulangan akhir semester
d. Ulangan kenaikan kelas
Prestasi merupakan suatu pengetahuan dan kecakapan yang
diperoleh siswa dengan usaha secara sadar setelah melalui poses belajar.
tergantung pada situasi dan kondisi peserta tes. Dengan demikian prestasi
sekolah.
tujuan yang hendak dicapai. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan
belajar yang dialami siswa (Muhibbin Syah 2007 :88). Untuk mengetahui
diperoleh dari hasil tes, ini nantinya dapat digunakan untuk menilai hasil
baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. Dimana
selama jangka waktu tertentu yang dapat diukur dengan tes dan hasilnya
jangka waktu tertentu atau dengan kata lain prestasi belajar PKn adalah
hasil belajar PKN. Prestasi belajar PKN siswa atau proses belajar PKN
siswa perlu diketahui dengan baik oleh individu yang belajar maupun
belajar/ prestasi belajar PKN yang digunakan dapat berbentuk tes, baik
maka akan diberikan penilaian secara obyektif oleh guru mata pelajaran,
atau guru bidang studi sehingga akan terlihat hasil dari tes yang telah
menyerap materi yang telah diberikan oleh guru tersebut. Jika tujuan
pembelajaran.
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang
ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern
adalah faktor yang ada di luar individu. Berdasarkan uraian tersebut dapat
berikut:
a. Faktor Intern
Dalam faktor intern ada 3 hal, yaitu:
1) Faktor jasmaniah dibagi menjadi dua, yaitu:
a). Kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan
beserta bagian-bagiannya/ bebas dari penyakit.
b). Cacat tubuh, sesuatu yang menyebabkan kurang baik/
kurang sempurna mengenai tubuh/ badan.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
antara lain adalah inteligensi, perhatian, minat, bakat,
kematangan, kecakapan, sikap, kebiasaan, motivasi, disiplin
dan partisipasi.
3) Faktor kelelahan
Kelelahan bisa berupa kelelahan jasmani maupun kelelahan
rohani.Agar siswa dapat belajar dengan baik sehingga hasil
atau prestasinya memuaskan, harus dihindari jangan sampai
terjadi kelelahan dalam belajarnya.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern juga dibagi menjadi tiga faktor, yaitu:
1) Faktor keluarga siswa yang belajar akan menerima pengaruh
dari keluarga berupa cara orangtua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi
keluarga.
2) Faktor sekolah faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran
dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode
belajar dan tugas rumah.
3) Faktor masyarakat, pengaruh ini terjadi karena keberadaan
siswa dalam masyarakat. Kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat,
yang semuanya mempengaruhi belajar (Slameto, 2003:54-55).
1) faktor intelektif
siswa meliputi :
belajar merupakan sesuatu hal yang kompleks, hal ini disebabkan karena
a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih
luas
b. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada sifat manusia dan
keinginan untuk selalu maju
c. Adanya keinginan untuk mendapat simpatik dari orang tua, guru
dan teman- teman
d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha
yang baru, baik kooperatif maupun kompetisi
e. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai
pelajaran
f. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.
kondisi–kondisi intensif.
yaitu :
mempengaruhinya, baik faktor dari dalam maupun dari luar siswa. Hal
oleh beberapa ahli. Dari beberapa ahli tersebut diatas dapat ditarik
a. Faktor internal
jasmaniah atau fisik dari tubuh siswa yang sedang belajar. Adapun
orang tua terhadap anak, dan latar kebudayaan yang dimiliki oleh
sesuai dengan silabus dan kurikulum, letak sekolah dan sarana serta
prestasi atau hasil dari usaha yang telah dilakukannya. sesuai dengan
diantaranya :
adalah membentuk warga negara yang lebih baik (a good citizen) dan
untuk setiap bangsa atau negara akan ditentukan oleh ukuran normatif
membentuk warga negara yang baik sesuai dengan Pancasila dan Undang-
Undang 1945.
1.
Cita-cita nasional.
2.
Hal-hal yang baik yang diakui oleh masyarakat.
3.
Proses pemerintahan sendiri
4.
Hak asasi manusia dan warga negara yang dijamin
konstitusi
5. Seluruh pengaruh positif yang berasal dari keluarga,
sekolah dan masyarakat.
b. Menurut konsep PKn sebagai pengembangan dari civics.
pendidikan (Cholisin,2004:27).
kewarganegaraan yaitu :
dan tidak semua metode sama efektifnya untuk semua bidang/ pokok
tema materi yang akan disampaikan, untuk itu perlu adanya varian dalam
a. Metode Simulasi
2). Psikodrama
dengan bahan pelajaran. Hal ini dapat dilakukan baik oleh guru maupun
pada pemecahan masalah secara rasional, logis, benar dan tepat dalam
dikehendaki.
konvensional.
jelek dan karena itu mungkin sebagian dari mereka tidak naik
sebagai berikut :
dan transfer.
diskusi.
atau pasti.
sendiri;
menimbulkan frustasi.
lainnya.
perhatian.
4) Langkah-Langkah Operasional
a) Langkah Persiapan
sebagainya).
dipelajari siswa.
b) Pelaksanaan
mengeksplorasi bahan.
Pada penelitian yang telah di lakukan oleh Elvira Yunita Utami (2010)
belajar kognitif dan psikomotorik siswa pada kelas eksperimen lebih baik
E. Kerangka Pikir
murah dan mudah untuk dilakukan dan metode yang dapat menyajikan
jelaskan oleh guru pokok pokoknya dalam waktu yang singkat, akan tetapi
materi yang dapat diambil oleh siswa sebagai hasil ceramah akan terbatas
F. Hipotesis Penelitian
di SMA N 1 Rancah.