DISUSUN OLEH:
JUDUL:
MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI DAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK
DALAM PROSES PEMBELAJARAN KHUSUSNYA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SDN 004 SUNGAI KUNJANG SAMARINDA
DISUSUN OLEH:
COACH MENTOR
PENGUJI
LAPORAN AKTUALISASI i
LAPORAN AKTUALISASI ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………… i
PROFIL PENULIS…………………………………………………………………. ii
PROFIL INSTANSI………………………………………………………………… 1
A. Sejarah Instansi……………………………………………………………… 1
B. Struktur Organisasi………………………………………………………….. 2
C. Visi dan Misi Pemerintah Kota Samarinda…………………………………. 3
A. Kondisi Sekolah……………………………………………………………… 4
B. Identifikasi Isu……………………………………………………………….. 5
C. Penetapan Isu…………………………………………………………………. 7
D. Gagasan Pemecahan Isu……………………………………………………… 9
RINGKASAN RANCANGAN
AKTUALISASI……………………………………………………………………… 11
RANCANGAN KEGIATAN
AKTUALISASI……………………………………………………………………… 12
LAPORAN AKTUALISASI
KEGIATAN 1………………………………………………………………………… 16
KEGIATAN 2…………………………………………………………………………. 21
KEGIATAN 3………………………………………………………………………….. 25
KEGIATAN 4…………………………………………………………………………... 29
KESIMPULAN…………………………………………………………………………. 36
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………………. 37
RANCANGAN
LAPORAN AKTUALISASI
AKTUALISASI i
PROFIL INSTANSI
RANCANGAN AKTUALISASI 1
B. STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
Kepala Sekolah
Jauhariah, S. M.Pd
TU/Operator
Guru Bidang Studi Agama Islam Kurikulum
Anjar Rahman, S.Pd.I M. Norpatoni, S.Pd
Siti Harna, S.Pd.I Sutinem, S.Pd
Wali Kelas IA Wali Kelas IB
Daryuni, S.Pd Yuanita Taurisia, S.Pd
Perpustakaan
Guru Bidang Studi Penjaskes
Ahmad Jamri, S.Pd., MM. Siti Harna, S.Pd.I Wali Kelas IIA Wali Kelas IIB
M. Norpatoni, S.Pd Teresia Ingan, S.Pd Hesty Wulandari,
S.Pd
UKS Wali Kelas IIIA Wali Kelas IIIB
Drs. Setiyana Mulyanto, S.Pd
Dofir, S.Pd
Wali Kelas IV
Jore Ngena, A. Md
Wali Kelas V
Mariani, S.Pd
Wali Kelas VI
PESERTA DIDIK
Sutinem, S.Pd
LAPORAN AKTUALISASI 2
C. VISI MISI PEMERINTAH KOTA
SAMARINDA
LAPORAN AKTUALISASI 3
LATAR BELAKANG
A. Kondisi Sekolah
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, ada banyak hal yang menjadi
penunjang keberhasilan sebuah pendidikan, diantaranya ialah tenaga pendidik yang handal,
managerial sekolah yang baik, sarana prasarana yang memadai serta proses belajar mengajar
yang efektif, efesien dan tepat sasaran.
Namun diantara semua komponen diatas, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan
yang paling pokok. Ini dikarenakan bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta
didik. Permasalahan belajar adalah segala masalah yang terjadi selama proses belajar itu
sendiri. Masalah-masalah belajar tetap akan dijumpai, hal ini merupakan pertanda bahwa
belajar merupakan kegiatan yang dinamis, sehingga perlu secara terus menerus mencermati
perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta didik.
SDN 004 Sungai Kunjang sebagai salah satu Sekolah Dasar yang ada di Kota Samarinda
juga memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut dengan
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kaidah yang berlaku guna
mewujudkan peserta didik yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan UU RI No. 20 Tahun 2013 bab II pasal
3 tentang SISDIKNAS.
Hanya saja dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran di sekolah masih
diselimuti berbagai problematika. Diantara problematika dan indikator ialah penerapan
metode pembelajaran.
Metode-metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajara selama ini masih
didominasi oleh metode ceramah. Metode tersebut masih sering digunakan dalam proses
pembelajaran, karena metode tersebut dianggap yang paling sederhana dan hanya
menyampaikan informasi. Metode tersebut masih sering kali membuat bosan peserta didik
apalagi bila diterapkan pada anak seusia Sekolah Dasar.
Mengingat usia Sekolah Dasar masih tergolong usia anak-anakyang secara psikologis
gemar bermain, maka keinginan bermain tersebut diupayakan diarahkan dalam artian
walaupun sambil bermain mereka tetap belajar. Hal ini perlu diterapkan pada peserta didik
agar dalam belajar tidak lekas bosan. Belajar sambil bermain ini akan lebih bermakna dan
menyenangkan bagi peserta didik seusia Sekolah dasar.
LAPORAN AKTUALISASI 4
B. Identifikasi Isu
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil beberapa isu yang
terdapat di SDN 004 Sungai Kunjang, diantaranya sebagai berikut:
1. Evaluasi yang cenderung hanya menilai aspek kognitif peserta didik saja
sehingga mengabaikan aspek afektif dan psikomotorik.
Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam sebuah proses pembelajaran
pada tiap mata pelajaran. Kurikulum 2013 revisi 2018 telah mengamanahkan
bahwasanya penilaian kepada peserta didik tidak hanya diukur dari sisi
pengetahuannya saja (kognitif), melainkan aspek afektif dan psikomotoriknya juga
harus dinilai sesuai dengan amanah kurikulum 2013 revisi 2018 yang telah banyak
diterapkan hamper di seluruh lembaga pendidikan di Indonesia. Namun pada
kenyataannya masih banyak guru/tenaga pendidik yang belum mampu secara obyektif
memberikan penilaian dari sisi afektif dan psikomotorik peserta didik sesuai apa yang
telah dituangkan dalam kurikulum 2013 revisi 2018.
2. Kurang optimalnya penggunaan mushola sebagai sarana Ibadan dan
peningkatan spiritual peserta didik di SDN 004 Sungai Kunjang.
Mushola atau tempat ibadah adalah sebuah sarana yang diharapkan dapat
menunjang kegiatan Ibadan serta peningkatan aspek spiritual terhadap peserta didik di
suatu Sekolah, tidak terkecuali SDN 004 Sungai Kunjang. Namun dalam hal ini
keterbatasan lahan dan anggaran membuat mushola di SDN 004 Sungai Kunjang
belum bias digunakan secara optimal sebagai sarana ibadah dan peningkatan spiritual
peserta didik di SDN 004 Sungai Kunjang.
3. Kurang optimalnya penggunaan perpustakaan sebagai sarana pendidikan bagi
peserta didik di SDN 004 Sungai Kunjang.
Perpustakaan sebagai salah satu sarana yang sangat vital yang harus dimiliki
sebuah sekolah seyogyanya mampu menjadi salah satu sarana sumber belajar bagi
peserta didik. Namun kenyataannya kurangnya minat siswa untuk pergi ke
perpustakaan membuat penggunaan perpustakaan sebagai sarana belajar peserta didik
menjadi belum berjalan optimal sebagai mana mestinya. Hal ini disebabkan karena
pengelolaan perpustakaan mulai dari managemen sampai sarana penunjang
perpustakaan masih belum terpenuhi secara keseluruhan.
4. Kurangnya kemampuan peserta didik dalam membaca do’a awal belajar dan
akhir belajar dengan baik dan benar sesuai dengan kidah tajwid di SDN 004
Sungai Kunjang.
LAPORAN AKTUALISASI 5
Berdo’a merupakan hal yang lazim dan sangat penting untuk diajarkan kepada
peserta didik sejak dini sebagai media pendidikan spiritual serta habituasi yang
diharapkan berimbas pada pola fikir dan prilaku peserta didik selama mengikuti
proses pembelajaran di sekolah. Hanya saja sebagian besar peserta didik masih
terbiasa membaca do’a dengan cara yang salah meskipun telah diberikan contoh
beberapa kali diakibatkan kebiasaan yang tertanam sejak kecil.
5. Kurang optimalnya kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SDN 004 Sungai
Kunjang.
Dalam kurikulum yang baru sekolah diwajibkan untuk memasukkan kegiatan
Pramuka kedalam kurikulum wajib di sekolah. Hal ini diharapkan agar pendidikan
pramuka dapat memberikan pembiasaan serta pengalaman positif kepada peserta
didik dalam hal kemandirian, sikap, kreatifitas dan kerja sama. Hanya saja dalam
pelaksanaannya terjadi banyak kendala yang membuat kegiatan tersebut menjadi
tidakoptimal. Salah satu permasalahannya ialah disfungsi guru sebagai pelatih
pramuka yang notabeneknya guru bersangkutan tidak memiliki pengalaman melatih
pramuka.
6. Kurangnya kesadaran peserta didik dalam menjaga kebersihan lingkungan di
SDn 004 Sungai Kunjang.
Kebersihan adalah bagian dari iman. Bibit penyakit akan berkurang jika warga
rajin menjaga kebersihan lingkungan. Sekolah merupakan tempat yang cocok untuk
mengajarkan akan pentingnya kebersihan lingkungan. Indikator lingkungan yang
bersih dapat dilihat dari kesadaran warganya dalam hal membuang sampah pada
tempatnya. Demikian pula di SDN 004 Sungai Kunjang, penulis masih mendapati
rendahnya kesadaran peserta didik menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan
tidak membuang sampah sisa makanan di sembarang tempat.
7. Kurangnya motivasi, partisipasi dan kreatifitas peserta didik dalam proses
pembelajaran khususnya Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN 004 Sungai
Kunjang.
Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran di sekolah masih
diselimuti berbagai problematika. Diantara problematika dan indikator ialah
penerapan metode pembelajaran. Metode-metode pembelajaran yang diterapkan
dalam pembelajara selama ini masih didominasi oleh metode ceramah. Metode
tersebut masih sering digunakan dalam proses pembelajaran, karena metode tersebut
LAPORAN AKTUALISASI 6
dianggap yang paling sederhana dan hanya menyampaikan informasi. Metode tersebut
masih sering kali membuat bosan peserta didik apalagi bila diterapkan pada anak
seusia Sekolah Dasar. Mengingat usia Sekolah Dasar masih tergolong usia anak-
anakyang secara psikologis gemar bermain, maka keinginan bermain tersebut
diupayakan diarahkan dalam artian walaupun sambil bermain mereka tetap belajar.
Hal ini perlu diterapkan pada peserta didik agar dalam belajar tidak lekas bosan.
Belajar sambil bermain ini akan lebih bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik
seusia Sekolah dasar.
C. Penetapan Isu
Dalam proses penetapan isu, penulis memilih menggunakan metode USG (urgency,
Seriousness and Growth). USG adalah salah satu metode yang digunakan untuk menentukan
prioritas dari Isu. Penetapan isu dilihat dari tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan
isu. Penilaian isu tersebut menggunakan skala 1 sampai 5. Isu yang memiliki nilai paling
tinggi, akan menjadi isu utama yang akan dibahas. Adapun criteria penilaian USG adalah
sebagai berikut:
Skala Niali
5 Sangat Berpengaruh
4 Berpengaruh
3 Cukup Berpengaruh
2 Kurang Berpengaruh
1 Tidak Berpengaruh
LAPORAN AKTUALISASI
D. Gagasan Pemecahan Isu
Setelah melakukan analisis isu menggunakan USG, maka dapat disimpulkan dalam table
7
berikut;
Berdasarkan hasil analisis metode tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Kurangnya motivasi, partisipasi dan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN 004 Sungai Kunjang menjadi isu utama yang harus
segera dilakukan tindakan inovasi guna mencapai solusi. Adapun gagasan pemecahan isu
adalah Meningkatkan motivasi, partisipasi dan kreatifitas dalam proses pembelajaran
khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN 004 Sungai Kunjang
Samarinda.
LAPORAN AKTUALISASI
8
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja SDN 004 Sungai Kunjang Samarinda
Identifikasi Isu 1. Kurangnya motivasi, partisipasi dan kreatifitas peserta didik
dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
di SDN 004 Sungai Kunjang
2. Evaluasi yang cenderung hanya menilai aspek kognitif
peserta didik saja sehingga mengabaikan aspek afektif dan
psikomotorik
3. Kurangnya kesadaran peserta didik dalam menjaga
kebersihan lingkungan di SDn 004 Sungai Kunjang
4. Kurang optimalnya kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di
SDN 004 Sungai Kunjang
5. Kurang optimalnya penggunaan mushola sebagai sarana
Ibadan dan peningkatan spiritual peserta didik di SDN 004
Sungai Kunjang
6. Kurang optimalnya penggunaan perpustakaan sebagai
sarana pendidikan bagi peserta didik di SDN 004 Sungai
Kunjang
7. Kurangnya kemampuan peserta didik dalam membaca do’a
awal belajar dan akhir belajar dengan baik dan benar sesuai
dengan kidah tajwid di SDN 004 Sungai Kunjang
Isu Yang diangkat Kurangnya motivasi, partisipasi dan kreatifitas peserta didik
dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di
SDN 004 Sungai Kunjang
LAPORAN AKTUALISASI 10
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI
MATA PELATIHAN
MISI ORGANISASI
LAPORAN AKTUALISASI 11
mutu.
5. Akuntabilitas:
Guru memberikan
kepercayaan
kepada peserta
didik untuk
memilih perannya
masing-masing
dan bertanggung
jawab atas
jalannya kegiatan.
2. Membuat poster 1. Guru mengonsep Tersedianya 1. Anti Korupsi: Mewujudkan
berisi kata-kata dan mendesain poster-poster Guru peduli pada Masyarakat
motivasi. poster motivasi di setiap keadaan sekolah Kota Samarinda
2. Mencetak poster kelas untuk yang belum yang
3. Membingkai menggugah memiliki poster Berkarakter,
poster dengan kayu motivasi, tentang kata-kata Sehat, Cerdas
4. Memperlihatkan partisipasi motivasi bagi Serta Berdaya
hasil cetak poster dan peserta didik. Serta Saing Nasional
kepada mentor kreativitas secara jujur dan
5. Guru menempel peserta didik menggunakan dana Internasional
poster pada tiap- di sekolah. sendiri untuk
tiap kelas menyiapkan bahan
pembuatan poster.
2. Nasionalisme:
Guru rela
berkorban dalam
pembuatan poster
demi
meningkatkan
motivasi,
partisipasi dan
kreativitas peserta
didik.
3. Etika Publik:
Ketika guru
menyampaikan
konsep desain
pembuatan poster
kepada Kepala
Sekolah dan
mentor dengan
rapi,
mengucapkan
salam,sopan
santun, meminta
izin dan
mengucapkan
terimakasih serta
bersalaman.
LAPORAN AKTUALISASI 12
4. Komitmen Mutu:
Guru merancang
poster sebaik
mungkin agar
berorientasi pada
mutu.
5. Akuntabilitas:
Guru berkomitmen
meningkatkan
partisipasi dan
kreativitas peserta
didik melalui
pembuatan poster
dan bertanggung
jawab penuh.
LAPORAN AKTUALISASI 13
baik.
5. Akuntabilitas:
Guru berkomitmen
selalu konsisten
dalam
melaksanakan
kegiatan dan
bertanggungjawab
tinggi dalam
melaksanakan
kegiatan.
4. Membuat media 1. Mendesain papan Tersedianya 1. Anti Korupsi: Mewujudkan
pembelajaran permainan ular media Guru secara Masyarakat
berbasis tangga. pembelajaran mandiri dan kerja Kota Samarinda
permainan Ular 2. Mencetak papan berbasis keras menyiapkan yang
Tangga pada permaianan ular permainan bahan dan Berkarakter,
materi fiqih tangga. yang dapat membuat Sehat, Cerdas
(wudhu dan 3. Membeli dan digunakan permainan ular Serta Berdaya
sholat) dalam menyiapkan bahan oleh peserta tangga tersebut. Saing Nasional
pembelajaran untuk pembuatan didik guna 2. Nasionalisme: dan
PAI guna permainan ular meningkatka dengan model Internasional
meningkatkan tangga n motivasi permainan
motivasi belajar 4. Menyiapkan soal belajar. tradisonal ular
peserta didik. dalam permainan tangga, guru ingin
ular tangga mengajarkan rasa
5. Guru menjelaskan cinta pada tanah
tata cara air kepada diri
permainan guru pribadi pada
6. Membagi peserta khususnya dan
didik menjadi untuk peserta didik
beberapa pada umumnya.
kelompok yang 3. Etika Publik:
mana masing- Guru merespon
masing kelompok keinginan peserta
terdiri dari 5 orang. didik
7. Peserta didik 4. Komitmen Mutu:
memainkan Guru berkomitmen
permainan ular membuat
tangga. permainan yang
berorientasi pada
mutu.
5. : Guru senantiasa
berkomitmen
untuk konsisten
membuat
pembelajaran yang
memotivasi.
LAPORAN AKTUALISASI 14
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
WAKTU
AGUSTUS
NO KEGIATAN MINGGU SEPTEMBER MINGGU KE:
KE-
4 1 2 3 4
Menerapkan model role play
1 (bermain peran) dalam proses
pembelajaran PAI di kelas
Membuat poster berisi kata-kata
2 motivasi yang dirancang oleh guru
dan peserta didik
Membuat Mading untuk
3 meningkatkan partisipasi serta
kretivitas peserta didik
Membuat media pembelajaran
berbasis permainan Ular Tangga
4 dalam pembelajaran PAI guna
meningkatkan motivasi belajar
peserta didik.
15
LAPORAN AKTUALISASI