2. Dasar Hukum : Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan 3. Jenjang : 1. Kategori Keterampilan -Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil -Pengawas Farmasi dan Makanan Mahir -Pengawas Farmasi dan Makanan Penyelia 2. Kategori Keahlian - Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama - Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda - Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya - Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama
4. Ikhtisar Jabatan : Pengawas Farmasi dan Makanan berkedudukan sebagai pelaksana
teknis di bidang pengawasan obat dan makanan pada Instansi Pemerintah 5. Uraian Tugas : 1. Melaksanakan pengawasan obat dan makanan yang meliputi standardisasi, pemeriksaan, penindakan, pengujian, penilaian, pemantauan dan penyuluhan terkait obat dan makanan 2. Kegiatan tugas Pengawas Farmasi dan Makanan yang dapat dinilai angka kreditnya terdiri atas : a. Standardisasi; b. Pemeriksaan; c. Penindakan; d. Pengujian; e. Penilaian; f. Pemantauan; g. Penyuluhan 6. Kebutuhan : Untuk saat ini di Kabupaten Pesisir Barat khusunya Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Puskesmas belum membutuhkan tenaga fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan dikarenakan : 1. Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat, seksi yang membawahi tupoksi farmasi dan makanan masih terpisah yaitu seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan menjalankan tupoksi yang berkaitan dengan farmasi, sedangkan Seksi Kesehatan Lingkungan, Makan dan Minum dan Kesehatan Kerja Olahraga menjalankan tupoksi terkait makanan. 2. Untuk mendapatkan angka kredit, seorang Pengawas Farmasi dan Makanan harus melaksanakan beberapa tugas yaitu Standardisasi, Pemeriksaan dan pengujian terhadap farmasi dan makanan, oleh karena itu dikarenakan di Kabupaten Pesisir Barat belum tersedia sarana dan prasarana yang mendukung tugas tersebut, maka jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan belum dibutuhkan. 3. Di Rumah Sakit dan Puskesmas tidak dibutuhkan dikarenakan tidak ada tupoksi yang berkaitan dengan Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan. 4. Jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan dibutuhkan apabila di Dinas Kesehatan sudah ada tupoksi yang berkaitan dengan pengawasan farmasi dan makanan. 7. Kesimpulan : Jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan belum dibutuhkan di Kabupaten Pesisir Barat