Anda di halaman 1dari 6

Pemberian Terapi Relaksasi Genggam Jari Untuk Mengatasi Nyeri Sendi Pada

Lansia

1) Different
Apakah terapi relaksasi genggam jari efektif untuk mengurangi nyeri sendi
pada lansia?
2) Description
Selama tiga hari kami mengelola pasien lansia dengan diagnosa medis Gout
Arthritis dan dengan keluhan nyeri pada sendi lutut, tampak bahwa terapi
relaksasi genggam jari efektif untuk mengurangi nyeri. Dimana pada hari
pertama intensitas nyeri pasien saat diukur menggunakan Numeric Rating Scale
berada pada skala 7 (nyeri berat). Setelah dilakukan tindakan terapi relaksasi
genggam jari selama 3 hari, intensitas nyeri pasien berkurang menjadi skala 5
(nyeri sedang).
3) Dissection

Pasien dengan gout arhtritis, mempunyai keluhan yang sama yaitu pada
sendinya, terutama linu, pegal dan kadang-kadang terasa sangat nyeri. Bagian
yang terkena biasanya adalah persendian pada jari-jari, tulang punggung, sendi
penahan berat tubuh (lutut dan panggul). Nyeri bersifat subjektif, tidak ada dua
individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri
yang sama. Penyakit pada sendi yang sering menyebabkan gejala nyeri adalah
akibat degenerasi atau kerusakan pada permukaan sendi tulang yang banyak
ditemukan pada lanjut usia, terutama yang gemuk (Nugroho, 2008). ).
Perubahan yang terjadi pada lansia menyebabkan jaringan ikat sekitar sendi,
ligament dan kartilago mengalami penurunan elastisitas karena terjadi
degenerasi, erosi dan kalsifikasi sehingga kehilangan fleksibilitasnya
(Pudjiastuti, 2003). Bila pasien mengeluh nyeri maka hanya satu yang mereka
inginkan yaitu mengurangi rasa nyeri. Hal itu wajar, karena nyeri dapat menjadi
pengalaman yang kurang menyenangkan akibat pengelolaan nyeri yang tidak
adekuat (Zulaik, 2008). penanganan yang kurang tepat terhadap nyeri pada
pasien gout arthtritis dapat menyebabkan nyeri akan semakin bertambah
sehingga pada akhirnya membutuhkan penanganan yang jauh lebih serius..

4) Discover
Gout Arthritis (GA) atau asam urat merupakan suatu penyakit sistemik
dimana terjadi penumpukan kristal monosodium urat (MSU) dipersendian dan
jaringan lainnya sehingga menyebabkan terjadinya inflamasi (Ignata vicius&
Workman,2016). Peningkatan kadar asam urat dalam tubuh menyebabkan
terjadinya pengendapan dan penumpukan kristal MSU di persendian dan
jaringan lainnya. Kristal MSU yang menumpuk menimbulkan respon
inflamasi pada sendi seperti nyeri, kemerahan, pembengkakan dan rasa
hangat, hal ini juga disebut sebagai serangan GA (Price,dkk ,2012). Nyeri
merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan
jaringan dan menjadi alasan seseorang untuk mencari pengobatan atau
perawatan kesehatan. Nyeri pada persendian yang tidak ditangani akan
mempengaruhi kenyamanan tubuh dan berdampak pada aktivitas klien,
gangguan tidur, dan menimbulkan depresi akibat rasa nyeri yang tidak
kunjung sembuh ( Stanley & Beare, 2007). Penanganan nyeri sendi yang
dapat dilakukan diantaranya dengan memberikan intervensi kolaboratif berupa
terapi farmakologis dan intervensi mandiri berupa terapi non farmakologis.
Salah satu bentuk terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri karena
asam urat yaitu dengan terapi relaksasi genggam jari.
Relaksasi genggam jari merupakan suatu cara untuk mengelola dan
mengembangkan emosi. Teknik ini membantu tubuh, pikiran dan jiwa untuk
merasa relaksasi (Sofiyah, dkk, 2014). Teknik relaksasi ini akan memudahkan
klien untuk mengontrol dirinya ketika muncul rasa nyeri dan
ketidaknyamanan. Relaksasi genggam jari ini akan menghasilkan gelombang
listrik atau impuls yang diteruskan menuju otak. Impuls yang diterima otak
akan diproses dengan cepat dan akan disalurkan melalui serabut saraf aferen
non nosiseptor. Serabut saraf ini akan merangsang pintu gerbang (substansi
gelatinosa) untuk tertutup sehingga stimulus nyeri pada korteks serebri
terhambat dan berkurang (Astutik & Kurlinawati ,2017).
relaksasi genggam jari akan menghasilkan impuls yang dikirim melalui
serabut saraf aferen non nosiseptor. Serabut saraf ini akan mengakibatkan
pintu gerbang (substantia gelatinosa) tertutup sehingga stimulus nyeri
terhambat. Memegang jari sambil bernafas dalam dapat memperlancar aliran
energi emosional dan perasaan sehingga dapat merasa rileks.
Berdasarkan penelitian Ferawati, dkk didapatkan hasil bahwa relaksasi
genggam jari lebih efektif dari pada kompres hangat dalam menurunkan
intensitas nyeri pasien GA.

5) Decision
Mahasiswa ingin menyarankan kepada pihak puskesmas khususnya
pengelola pasien jiwa untuk di kemudian hari dapat lebih memberi perhatian
pada pasien odgj di wilayah kerja dengan cara memberi kegiatan yang dapat
dilakukan mandiri oleh pasien, seperti berkebun dan terapi modalitas lainnya

Referensi:

Desi, dkk. 2017. Terapi Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Sendi
Pada Lansia. Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 3. (1)
Giving Gardening Occupational Modalities of Therapy to Increase Patient's
Confidence Low Self-Esteem

1) Different
Is occupational modality therapy effective for increasing self-confidence of
low self-esteem patients?
2) Description
For approximately 1 week we managed mental patients with diagnoses of
hallucinations and low self-esteem, it appears that strategy implementer for
patients and families alone is not enough to be implemented to increase patient
confidence.
3) Dissection
Mental health is a state of mental well-being that allows a harmonious and
productive life (Stuart, 2016). According to the Law of the Republic of Indonesia
No. 18 of 2014 concerning Mental Health, Mental Health is a condition in which
an individual can develop physically, mentally, spiritually, and socially so that
the individual is aware of his own abilities, can cope with pressure, can work
productively, and is able to contribute to his community.
Article 70 explains that patients with mental disorders get mental health
services at mental health service facilities in accordance with mental health
service standards, get guarantees for the availability of psychopharmaceutical
drugs according to their needs.There are several problems with mental disorders,
one of which is low self-esteem. According to Keliat 2010, low self-esteem is a
feeling of meaninglessness due to a prolonged evaluation accompanied by a lack
of self-care, untidy dressing, decreased appetite, not daring to look at the other
person looking down more, speaking slowly and in a weak tone of voice.
According to Kaplan & Saddock 2010), specialist nursing actions needed for
clients with low self-esteem are cognitive therapy, interpersonal therapy,
behavioral therapy, family therapy and occupational therapy. Giving
occupational therapy can help clients develop coping mechanisms in solving
problems related to an unpleasant past.
4) Discover
Patients with psychiatric disorders who have one of the negative symptoms
of schizophrenia are changes in individual behavior which always judge
themselves and others negatively, or judge low on their abilities, which is called
low self-esteem. Low self-esteem is a negative assessment of oneself and is
associated with feelings of weakness, helplessness, hopelessness, fear,
vulnerability, vulnerability, worthlessness (Stuart, 2013).
Low self-esteem is an assessment of self-achievement by analyzing how far
the behavior corresponds to the ideal self. Feelings of worthlessness,
meaninglessness and prolonged low self-esteem due to a negative evaluation of
oneself and one's abilities (Fajariyah, 2012).
According to Soetjiningsih (2010), a person's low self-esteem can decrease
because it is influenced by work status. A person is influenced by work status.
Someone who works, his self-esteem is better than someone who doesn't work.
Because someone who works feels he has expertise and abilities that are useful
for others. It can be concluded that the decrease in signs and symptoms of
chronic low self-esteem is influenced by marital status, social support, education,
age, length of illness, duration of treatment and working status. The role of
cadres is important for community empowerment (Eni Hidayati, Khoiriyah
Khoiriyah, 2015).
Occupational therapy is a science and art of directing a person's participation
to carry out certain tasks. Occupational therapy focuses on recognizing abilities
that can still be used in a person, maintenance or improvement aims to form a
person to be independent, and not dependent on the help of others (Purwanto,
2009).
Specialist nursing actions needed for clients with low self-esteem are
cognitive therapy, interpersonal therapy, behavioral therapy, and family therapy
(Kaplan and Sadock, 2010). Giving occupational therapy can help clients
develop coping mechanisms in solving problems related to an unpleasant past.
Clients are trained to identify skills that can still be used that can increase their
self-esteem so that they will not experience obstacles in social relations.
Based on the results of our implementation for patients with mental disorders
with low self-esteem. Occupational therapy planting chili can be carried out by
patients with low self-esteem. The ability and success in carrying out these
actions is a positive aspect for the patient and will increase his self-esteem
5) Decision
Students would like to suggest to the public health center, especially the
management of mental patients, that in the future they can pay more attention to
patients in the work area in ways that can be done independently by patients,
such as gardening and other therapeutic modalities.

Reference:
Tuasikal, Hani dkk. 2019. Upaya Peningkatan Harga Diri Rendah Dengan Terapi
Aktivitas Kelompok (Stimulasi Persepsi) di Ruang Sub Akut Laki RSKD Provinsi
Maluku. Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No.4. Page 345-351
Krissanti, Astriyana & Arnika Dwi. 2019. Penerapan Terapi Okupasi: Berkebun
untuk Meningkatkan Harga Diri pada Pasien Harga Diri Rendah di Wilayah
Puskesmas Sruweng. University Research Colloqium 2019
Rokhimmah, Yain & Desi A. 2020. Penurunan Harga Diri Rendah dengan
menggunakan Penerapan Terapi Okupasi (Berkebun). Ners Muda, Vol 1 No 1, April
2020/ page 18-22

Anda mungkin juga menyukai