Anda di halaman 1dari 1

PENANAMAN MODAL ASING (PMA) STUDI KASUS PADA PT AQUA

UU tentang Penanaman Modal Asing yang diberlakukan tahun 2007 silam, semakin
menyiratkan bahwa pemerintah tidak berdaya menolak intervensi dan kepentingan asing.
Dengan kebijakan tersebut, membuat pencaplokan korporasi nasional oleh MNC asing akan
kian masif.

Bukti paling menonjol adalah ketika minum Aqua (74% sahamnya dikuasai
perusahaan Danone asal Prancis). Tahun 1997, akibat terjadinya krisis moneter, PT Aqua
mencatat pertumbuhan dibawah 30%. Hal itu disebabkan perusahaan hanya menghasilkan
laba bersih sebesar Rp 7.8 milyar atau turun sebesar 25% dibandingkan dengan tahun 1996.
Selain itu, pendapatan perusahaan juga turun sebesar 23% dari Rp 220.8 milyar menjadi Rp
179.4 milyar di tahun 1996 (Financial Highlight Aqua, 1997).

Oleh karena itulah, PT Aqua memutuskan untuk menjual sebagian sahamnya kepada
investor asing dalam hal ini adalah French Danone, dengan jalan melakukan akuisisi saham.
Akuisisi saham terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi saham berhak suara dari
perusahaan lain dan kedua perusahaan tersebut tetap beroperasi sebagai entitas hukum yang
terpisah, akibatnya muncul perusahaan induk dan perusahaan anak (Floyd A.Beams, 2000:2).

Pengambil alihan itu sempat menggemparkan banyak pihak, pasalnya Aqua


merupakan perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang memiliki jumlah
penjualan terbanyak dan paling terkenal. Bagi Danone, Aqua jelas merupakan AMDK yang
menguntungkan. Terbukti produksi Aqua langsung menyumbang sekitar 12% dari total
volume produksi air minum Danone di seluruh dunia. Dengan pangsa 50 pesen, kini Aqua
menjadi pemimpin pasar AMDK di Indonesia. Akuisisi saham Danone pada PT Aqua di
tahun 1998 hanya sebesar 40% dan saat itulah merupakan titik awal perkembangan pesat PT
Aqua, di mana PT Aqua mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 19 milyar atau
bertambah 143% dari tahun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai