TUGAS 1
_______________________________________________________________
2. Landasan historis adalah pandangan tentang sejarah yg rasionalis, ttg perubahan kurikulum
Indonesia. Landasan historis kurikulum bangak berakar pada pengalaman dimasa colonial. Sejak
zaman colonial, dalam sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi beberapa kali
penggantian dan pengembangan demi kemajuan dunia pendidikan. Adapun kurikulum yg pernah
digunakan di Indonesia dalam dunia pendidikan di antaranya adalah kurikulum 1947, sejak
Indonesia merdeka kehadiran kurikulum 1952 merupaka penyempurnaan kurikulum sebelumnya
dg merinci setiap mapel sehingga dinamakan rencana pembelajaran terurai 1952. Pemerintah
kembali menyempurnakan system kurikulum 1964 yang memiliki ciri bahwa pemerintah
mempunyai keinginan agar rakyat mendapatkan pengetahuan akademik. Kurikulum 1968
merupakan kurukulum pertama pada masa orde baru, yg disempunakan lagi dg kurikulum 1976,
lalu disempurnakan lagi dg kurikulum 1984, kemudian disempunakan lagi dan dikembangkan dg
kurikulum 2004 yg mengacu pada KBK (kurikulum berbasis kompetensi) selanjutnya
dikembangkan lagi kurikulum 2006 KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) yg merupakan
pengembangan dari semua mapel dihimpun menjadi sebuah perangkat pembelajaran dan
selanjutnya dikembangkan kompetensi spiritual, social, pengetahuan dan keterampilan yg
merupakan satu kesatuan yg utuh dan di implementasikan dlm pembelajaran terpadu.
Landasan Ideologis adalah cara melihat pendidikan dlm kehidupan manusia. Pengembangan
kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan KTSP yg mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, keterampilan secara terpadu. Adapun orientasi kurikulum 2013 adalah
menckup kompetensi spiritual, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, holistic dan
menyenangkan. Srbagai dasar dibentuknya kurikuum adalah pembukaan UUD 1945 yg
mengamanatkan bahwa pembentukan pemerintah Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa yg tercantum dlm pasal 31 ayat 3 memrintahkan agar pemerintah mengusahakan dan
mnyelenggarakan satu system pendidikan nasional berdasarkan UU No. 20 Th 2003 ttg system
pendidikan nasional yg mnyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenal tujuan, isi, danbahan pelajaran serta cara yg digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendididkan tertentu.
3. Empat saran yang harus dilakukan oleh sekolah dan guru untuk mengoptimalkan proses
pembelajaran dari rumah pada sekolah inklusi yaitu :
a. Mengajar dg ara yang bias cepat faham.
Guru harus menggunakan bahasa yg mudah difahami oleh siswa, tidak berbelit-belit,
ucapannya harus jelas. Dengan komunikasi secara efektif siswa akan lebih cepat faham
dalam pembelajaran.
b. Bertanya kepada siswa.
Hal ini dilakukan guru agar siswa lebih aktif dlm belajar dan focus terhadap materi yg
dipelajari untuk merangsang sisa untuk dpt merespon segala sesuatu yg terjadi dlm
proses pembeljaran berlangsung.
c. Memberikan jadwal yg optimal.
Guru harus bias menentukan kapan waktu belajar akan dilaksanakan. Dengan
menentukan waktu yg tepat maka siswa akan lebih senang dlm belajar karena anak
inklusif memiliki emosional yg tidak menentu. Kadang-kadang mereka tidak mau belajar
jika keadaan emosionalnya tidak stabil. Untuk menyikapi masalah tersebut guru harus
benar-benar bias menentukan jadwal atau kapan pembeljaran akan dilaksankaan.
d. Tidak membuat murid bosan dlm belajar. Guru harus bias menciptakan iklim yg kondusif
saat pembelajaran berlangsung. Agar siswa tdk bosan dlm bljr yaitu dg cara
mengguanakan peintforcement atau penguatan-penguatan yg positif dan setiap siswa
bias mencapai kompetensi yg diinginkan guru harus memberikan umpan balk serta
membrikan respon yg menyenangkan siswa misalnya dg pujian dan selalu memberikan
motivasi supaya siswa tdk ceat bosan saat belajar.
4. Implikasi ilmiah yg diikuti guru dlm peningkatan kompetensi professional adalah upaya guru untuk
meningkatka kompetensi akademik yg tujuannya suaya dapat melaksanakantugas profesinya
berjalan dg baik. Tugas professional guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengvaluasi psd. Sebagai guru professional, guru mngemban
tugas, kewajiban serta tanggung jawab dan wewenang sesuai dg profesinya. Berdasarkan UU No.
14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Guru merupakan ujung tomak pendidikan. Segai pendidik
guru harus memiliki kompetensi-kompetensi tertentu agar mmpu mendidik anak didiknya dg baik.
Jadi guru professional analad guru yg menyadri bahwa drinya adalah pribadi yg dipanggil untuk
mendampingi psd. Dalam beljar. Maka dari itu memenuhi tugas kewajiban guru dlm
meningkatkan profesinya guru harus mengikuti programpengembangan diri melalui seminar, dan
pelatihan edukasi pembelajaran, serta diktat dlm bidang pendidikan.