Anda di halaman 1dari 12

HUKUM II NEWTON

MOHAMMAD ADZIQ ALHUFAIZH,200322615299,S1 FISIKA MURNI

adziq29160@gmail.com

Abstrak: dilaksanakannya praktikum Hukum II Newton ini bertujuan untuk


memverifikasi mengenai kebenaran Hukum II Newton, serta memahami
bagaimana cara kerja Hukum II Newton. Untuk memverifikasi Hukum II
Newton dilakukan percobaan sebanyak 2 kali. Yang pertama, percobaan
dilakukan dengan mengamati perubahan selisih massa M1 dan M2 dengan
massa total tetap. Perubahan selisih massa bertujuan untuk menunjukkan
hubungan antara percepatan dengan fungsi gaya. Sedangkan yang kedua,
percobaan dilakukan dengan mengubah total massa M1 dan M2 dengan selisih
massa tetap. Perubahan massa total bertujuan untuk menunjukkan hubungan
antara parcepatan dengan fungsi massa Beban bercelah digunakan untuk
memvariasikan massa M1 dan M2.

Hukum II Newton menyatakan ini massa dan momen inersia katrol


bahwa bila sebuah benda yang mempunyai diabaikan karena massa katrol dianggap
massa m diberi gaya luar sebesar F maka jauh lebih kecil dibandingkan dengan masa
akan terjadi percepatan sebesar a sesuai beban silinder.
dengan hubungan:

∑ 𝐹 = 𝑚. 𝑎

Pesawat Atwood dapat digunakan untuk


memverifikasikasi Hukum II Newton.
Gaya luar diperoleh dari tambahan massa
(beban barcelah) pada M2 sebesar m2 dan
beban tambahan m1 pada M1 dengan syarat
Dengan mengabaikan massa tali dan
massa m2 lebih besar daripada m1,
momentum inersia katrol, maka resultan
kemudian waktu tempuh beban silinder M2
gaya (ΣF) pada beban silinder M1:
saat melawati gerbang cahaya akan diukur
T-M1+m1g=M1+m1a
dengan fungsi TIMING 1. Pada percobaan
Sedangkan pada beban silinder M2:
M2+m2g-T=M2+m2a Dalam praktikum Hukum II
T adalah tegangan tali dan g adalah Newton ini untuk mengetahui cara kerja
percepatan gravitasi. Jika kedua persamaan Hukum II Newton serta memverifikasi
tersebut dijumlahkan untuk mengeliminasi Hukum II Newton dengan mengubah
tegangan tali T, maka akan diperoleh: massa, maka diperlukan set-up Hukum II
[(M2+m2)- Newton yang terdiri dari beban M1 dan
(M1+m1)]g=(M1+m1+M2+m2)g M2, beban tambahan, benang dan tali,
atau gerbang cahaya, katrol, mistar, pengikat
a=[(M2+m2)- beban, timbangan, time counter, dan set
(M1+m1)]g(M1+m1+M2+m2) percobaan.

Praktikum ini dilakukan dengan


Untuk memverifikasi Hukum II
menimbang massa M1 dan M2 kemudian
Newton akan dilakukan 2 tahap percobaan.
menggantungkan beban silinder pada
Yang pertama adalah mengubah selisih
ujung-ujung tali karmudian lewatkan tali
massa M1 dan M2 dengan massa total
pada katrol. Pastikan juga bahwa tali pada
tetap. Perubahan selisih massa bertujuan
bagian tengah pengamah beban. Jika tali
untuk menunjukkan hubungan antara
tidak berada di tengah, maka sesuaikan
percepatan dengan fungsi gaya. Sedangkan
dengan mengatur kerataan pesawal
yang kedua adalah mengubah total massa
Atwood menggunakan sekrup pengatur
M1 dan M2 dengan selisih massa tetap.
ketegaklurusan pada bagian alas.
Perubahan massa total bertujuan untuk
Kemudian putar sekrup hingga tali beban
menunjukkan hubungan antara parcepatan
berada tepat di tengan masing masing
dengan fungsi massa beban bercelah
pengarah beban. Kemudian pasang
digunakan untuk memvariasikan massa M1
pemegang beban pada sisi kiri bawah
dan M2.
tiang. Serta pada tiang kanan, atur posisi
TUJUAN
gerbang cahaya 1 pada skala 40 cm,
Praktikum ini bertujuan untuk gerbang cahaya 2 pada skala 80 om, dan
memverifikasi mengenai kebenaran penghenti bebas tanpa lubang di bagian
Hukum II Newton, serta memahami bawah tiang (sejajar dengan pemegang
bagaimana cara kerja Hukum II Newton. beban). Catat jarak antara gerbang cahaya
1 dan 2 sebagai nilai h.
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh dari percobaan a (m/s) -25,63 -17,57 -32,82
dengan fungsi TIMING I adalah waktu
tempuh saat M2 melewati gerbang cahaya
1 dan gerbang cahaya 2 sehingga dapat
diperoleh nilai v1 dan v2 dengan:
𝑠 𝑠 0
𝑣1 = 𝑑𝑎𝑛 𝑣2 = 0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03
𝑡1 𝑡2
-5
s merupakan panjang beban silinder, t1
adalah waktu saat M1 melewati gerbang -10
cahaya
-15
1, dan t2 adalah waktu saat M2 melewati
gerbang cahaya 2. -20
Dengan data ini, maka terdapat hubungan
antara kecepatan, jarak, dan percepatan -25
sehingga dapat digunakan persamaan:
-30
𝑣22 − 𝑣12
𝑣22 = 𝑣12 + 2. 𝑎. ℎ → 𝑎 =
ℎ -35
Berikut ini merupakan hasil data
Gambar 3.2 Grafik percepatan a terhadap
pengamatan percobaan Hukum II Newton:
selisih massa
s =0,05 m

M1 =0,103 kg
Tabel 3.2 M1 dan M2 selisih massa tetap,
M2 =0,103 kg massa total berubah.

h =0,22 m m1 (kg) 0 0,005 0,01


Tabel 3.1. M1 dan M2 selisih massa berubah, m2 (kg) 0,005 0,01 0,015
massa total tetap.
[(M2+m2)- 0,005 0,005 0,005
m1 (kg) 0 0,005 0,01
(M1+m1)] (kg)
m2 (kg) 0,025 0,02 0,015
M1+m1+M2+m2 0,211 0,221 0,231
[(M2+m2)- (kg)
0,025 0,015 0,005
(M1+m1)] (kg)
s (m) 0,05 0,05 0,05
M1+m1+M2+m2 0,231 0,0231 0,0231
(kg) t1(s) 0,04864 0,1474 0,1603

s (m) 0,05 0,05 0,05 t2 (s) 0,00148 0,1751 0,3381

t1(s) 0,0585 0,07815 0,1678 v1 (m/s) 1,02 0,33 0,31

t2 (s) 0,0596 0,08218 0,3634 v2 (m/s) 33,78 0,28 0,14


v1 (m/s) 8,71 6,39 3,03 a (m/s) 5182 -0,13 -0,34
v2 (m/s) 8,38 6,08 1,4
6000 bekerja pada atau
benda sama kendaraan
5000 dengan nol, lainnya. Jika
maka benda mobil yang
4000 yang diam semula diam,
akan tetap kemudian
3000 diam dan secara tiba-
benda yang tiba mobil
2000
bergerak bergerak,
akan terus badan kalian
1000
bergerak akan
0
lurus terdorong ke
0.21 0.22 0.23 0.24 beraturan belakang.
-1000 (GLB). Akan tetapi,
jika semula
Gambar 3.3 Grafik percepatan terhadap mobil melaju
massa total berubah kencang
kemudian
Selisih massa merupakan bagian direm
dari fungsi gaya F = [(M2+m2)- mendadak,
(M1+m1)]. Berdasarkan Gambar 1.1, maka badan
hubungan antara percepatan a dan gaya F kalian akan
untuk total massa tetap apabila gaya terdorong ke
dinaikan maka percepatan akan mengalami depan.
kenaikan juga. Pada bercobaan ini
berhubungan dengan Hukum II Newton “ Contoh Soal ;
percepatan yang dihasilkan oleh resultan
gaya yang bekerja pada suatu benda Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50
berbanding lurus dengan resultan gaya, N) digantung dengan tali dan diikatkan
dan berbanding terbalik dengan massa pada atap. Jika balok diam maka
benda”. berapakah tegangan talinya?

Berdasarkan Gambar 3.3, Penyelesaian:


hubungan antara percepatan a dengan Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti
massa total untuk gaya tetap apabila massa gambar di bawah ini, karena balok diam,
mengalami kenaikan maka percepatan maka berlaku hukum I Newton yaitu
akan mengalami penurun. Percobaan ini sebagai berikut.
sama dengan bunyi Hukum II Newton
“percepatan yang dihasilkan oleh resultan
gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan resultan gaya,
dan berbanding terbalik dengan massa
benda”.

Bunyi Rumus Aplikasi


Jika resultan ΣF = 0 Ketika sedang
gaya yang naik mobil
ΣF = 0
T–w=0
T – 50 = 0
T = 50 N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada
balok tersebut adalah 50 Newton.

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan percobaan


Hukum II Newton, dapat disimpulkan
bahwa percepatan dari benda tersebut tidak
sebanding dengan resultan gaya (jumlah
gaya) yang bekerja pada benda tersebut.
Yang mana hasil tersebut tidak sesuai
dengan Hukum II Newton yang berbunyi
“percepatan dari suatu benda akan
sebanding dengan resultan gaya yang
bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massa benda”.
Hal ini mungkin terjadi karena kesalahan
pengukuran pada saat melakukan
percobaan.
LAMPIRAN

1. Pada M1 dan M2 selisih massa berubah, massa total tetap


a. m1= 0 kg dan m2= 0,025 kg

t1=58,49

t2= 59,60

b. m1=0,005 kg dan m2=0,02 kg


t1=

t2=

c. m1=0,01 kg dan m2=0,015


t1=16,78

t2=

2. Pada M1 dan M2 selisih massa tetap, massa total berubah


a. m1= 0 kg dan m2= 0,005 kg
t1= 48,64

t2= 1,480

b. m1= 0,005 kg dan m2= 0,01 kg


t1= 147,4

t2= 175,1

c. m1= 0,01 kg dan m2= 0,015


t1= 160,3

t2= 338,1
Plagiarisme check

Anda mungkin juga menyukai