Laprak Biokimia 3
Laprak Biokimia 3
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
(UJI SENYAWA LIPID)
S1 FARMASI
1
LEMBAR PENGESAHAN
ii
LEMBAR PENILAIAN
PRAKTIKUM BIOKIMIA
SEMESTER GENAP 2019/2021
iii
jumlah
modul
total
jumlah
Ketepatan
Discipline 10 % nilai /
Pengumpulan
jumlah
modul
=Total
TOTAL
Nilai akhir
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
LEMBAR PENILAIAN....................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum....................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................2
A. Definisi Lipid...........................................................................................................2
B. Klasifikasi Lipid......................................................................................................2
C. Ragam Uji Lipid......................................................................................................3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM.......................................................................6
A. Waktu Dan Tempat..................................................................................................4
B. Alat dan Bahan........................................................................................................4
C. Prosedur Pembuatan................................................................................................85
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................6
A. Hasil Praktikum.......................................................................................................6
B. Pembahasan.............................................................................................................7
BAB V PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
LAMPIRAN.......................................................................................................................17
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Karbohidrat
Lipid merupakan zat – zat gizi yang memiliki fungsi – fungsi biologis untuk
membantu metabolisme tubuh.Lipid ( Minyak atau Lemak ) merupakan komponen bahan
makanan yang penting. Istilah minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu
kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat.Bila pada suhu kamar dalam keadaan
cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalamkeadaan padatdisebut lemak.Lipid atau
lipida lebih merupakan istilah ilmiah, yang mencakup baik minyak maupun lemak.Dalam
pustaka asing, lipida yang kita makan umumnya disebutditery fat, yang dapat kita
terjemahkan lemak pangan.Lemak secara kimiawi tersusun oleh sekelompk senyawa yang
berbeda.Dalam bahan makanan lemak dapat terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak
(visible) dan yang tidak tampak (invisible).Lemak yang tampak misalnya mentega,
margarin, minyak goreng dan sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang
terdapat dalam berbagai bahan makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur,dan
sebagainya.
Istilah lipid meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak
yang umum dikenal didalam makanan seperti fosfolipid, sterol dan ikatan lain sejenis yang
terdapat didalam makanan dan tubuh manusia. Lipid mempunyai sifat yang sama, yaitu
larut dalam pelarut nonpolar seperti etanol, eter, kloroform, dan benzene.
B. Klasifikasi Lipid
1) Lipid Sederhana. Ester yang terbentuk dari asam lemak dengan beberapa gugus
alkohol.
a) Lemak. Bentuk ester asam lemak dengan gliserol. Minyak merupakan bentuk cair
dari lemak.
b) Lilin. Bentuk ester asam lemak yang memiliki berat molekul besar dengan bentuk
alkohol monohidrat.
2) Lipid Kompleks. Ester yang terbentuk dari asam lemak yang mengandung gugus lain
yang teradisi pada gugus alkohol atau asam lemak.
a) Fosfolipid. Lipid yang mengandung residu asam fosfat. Molekul ini mengandung
basa nitrogen dan subtituen lainnya, misalnya gliserofosfolipid memiliki gugus
alkohol berupa gliserol dan spingofosfolipid memiliki gugus alkohol berupa
2
spingosin.
b) Glikolipid (glikospingolipid). Lipid yang mengandung asam lemak, spingosin dan
karbohidrat.
c) Lipid kompleks lainnya. Misalnya sulfolipid , aminolipid dan lipoprotein.
3) Lipid prekursor dan derivat. Contoh lipid kategori ini adalah asam lemak, gliserol,
steroid, aldehid lemak, keton bodies, lipid yang terlarut pada vitamin dan hormone
Lipid dan senyawa derivatnya memiliki karakteristik kelarutan yang berbeda. Lipalaid
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti aseton, alkohol, kloroform
atau benzena.
Uji ini digunakan untuk membedakan lipid yang terdiri atas asam lemak jenuh dan tak
jenuh. Uji ini dilakukan dengan mencampurkan beberapa tetes lipid ke dalam 3 Ml dietil
eter dan ditambahkan 3 mL kobalt asetat 1%. Campuran dibiarkan membentuk inversi
tanpa dikocok sampai membentuk dua lapisan. Jika lipid yang diuji mengandung asam
lemak jenuh maka lapisan atas akan jernih dan akan terbentuk endapan pada lapisan
bawah. Sedangkan asam lemak tak jenuh akan membentuk lapisan atas berwarna biru
kehijauan dan lapisan bawah tidak berwarna.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
3
Praktikum Biokimia kali ini dilakukan di Laboratorium Biokimia Jakarta
Global University Depok pada hari Sabtu, 30 Oktober 2021 pukul 13.00 – 14.40
WIB.
5. Penjepit Tabung
4
Masuka 2ml ke tiap tabung reaksi
Uji Iodine
BAB IV
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
1. Uji Kelarutan Lipid (Minyak Kelapa)
B. Pembahasan
6
Lemak dan minyak disebut trigliserida atau triasilgliserol merupakan anggota dari
keluarga lipid. Bahan minyak dan lemak yang digunakan pada percobaan di antaranya
minyak kelapa, lemak hewan, mentega, margarin, gliserol, asam oleat, dan asam stearat.
Komposisi penyusun minyak kelapa adalah asam laurat. Lemak hewan dapat mengandung
beberapa asam lemak, di antaranya dapat berupa asam palmitat, asam stearat, asam
palmitoleat, dan asam oleat. Kadar asam lemak jenuh pada lemak hewan ini lebih besar
dibandingkan dengan lemak nabati. Mentega berasal dari lemak hewan dan biasanya
mengandung lebih banyak lemak jenuh (66%) dibandingkan lemak takjenuh (34%).
Mentega mengandung lebih banyak lemak tidak jenuh (85-87%) dibandingkan lemak
jenuhnya.
Derajat kelarutan merupakan kemampuan suatu zat terlarut untuk dapat larut dalam
sejumlah pelarut pada suhu tertentu.Tingkat polaritas berkaitan dengan polaritas dari
pelarut tersebut. Senyawa yang memiliki kepolaran yang sama akan lebih mudah tertarik/
terlarut dengan pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang sama. Hal ini sesuai dengan
prinsip uji kelarutan yaitu berdasarkan pada kaidah like dissolves like yang mana senyawa
polar akan larut dalam pelarut polar dan sebaliknya. Kelarutan lipid baik lemak maupun
minyak diuji dengan berbagai jenis pelarut untuk mengetahui derajat kelarutannya.
Berdasarkan hasil percobaan semua bahan tidak larut dalam air karena semua bahan
bersifat nonpolar sedangkan air bersifat polar. Pada pelarut eter (nonpolar) semua bahan
larut (nonpolar). Klorofom menjadi pelarut sempurna untuk semua bahan karena
merupakan pelarut organik (nonpolar). Alkohol panas dapat melarutkan gliserol dan asam
oleat meskipun alkohol bersifat polar tetapi karena suhu panas alkohol dapat melarutkan
sebagian lemak dan minyak. Alkohol dingin melarutkan gliserol dan asam oleat, karena
gliserol yang memiliki 3 gugus hidroksil sehingga bersifat cenderung polar dan asam oleat
seharusnya tidak larut dalam alkohol dingin karena sifatnya yang nonpolar. Alkali
melarutkan gliserol karena terjadi reaksi penyabunan. Asam encer melarutkan gliserol.
7
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air dan minyak tidak bisa bercampur karena sifat molekulnya yang berbeda. Molekul air
adalah molekul polar, artinya salah satu ujung molekul memiliki muatan positif dan ujung lainnya
memiliki muatan negatif. Sehingga molekul air selalu berikatan. Polar ini membentuk ikatan
hidrogen yang kuat satu sama lain. Molekul gula dan garam bisa bercampur dengan air karena
memiliki molekul polar yang sama dengan air.
Sedangkan minyak memiliki jenis molekul non-polar. Molekul ini hanya bisa bersatudengan molekul
non-polar lainnya.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa minyak kelapa (lipid) tidak dapat larut
dalam air, larut dalam alcohol 95% dan kloroform , sedikit larut dalam alcohol 70%, dan membentuk
endapan emulsi pada Natrium Bicarbonat.
8
9
DAFTAR PUSTAKA
https://cupdf.com/document/uji-kelarutan-lipid.html
https://123dok.com/document/download/yr62r97y?page=1
10
LAMPIRAN
Hasil uji lipid menggunakan Hasil dari reaksi Minyak Hasil dari reaksi Minyak
5 pelarut kelapa + Alcohol 70% kelapa + Alcohol 96%
Hasil dari reaksi Minyak Hasil dari reaksi Hasil dari reaksi Minyak
kelapa + Natrium Minyak Kelapa + Aquadest Kelapa + kloroform
bikarbonat
11
12