Anda di halaman 1dari 3

Magic Circle, Mengubah Pembelajaran IPS Menjadi

Luar Biasa
Andi Fadllan, UIN Walisongo Semarang
Rabu, 21 Januari 2015 | 08:00 WIB

Guru sedang memberikan penguatan dan membuat kesimpulan bersama siswa.

SEMARANG, JAWA TENGAH – Pembelajaran IPS biasanya dilakukan dengan ala kadarnya, minim media, dan
tidak ada variasi dalam strategi pembelajaran. Guru lebih mendorong siswa untuk menghafal materi yang sangat
banyak sehingga kreativitas siswa tidak berkembang. Namun, kondisi tersebut tidak lagi terlihat dalam
pembelajaran IPS di MTs Negeri 2 Semarang yang saya dampingi. Pembelajaran IPS oleh Siti Aminah SPd
memunculkan suasana baru yang berbeda dari biasanya, bahkan dapat dikatakan luar biasa.

Pada awal pembelajaran, Bu Aminah menyampaikan apersepsi dan motivasi melalui penayangan gambar-gambar
kegiatan ekonomi penduduk di pedesaan dan perkotaan. Siswa diajak untuk memahami kegiatan-kegiatan
ekonomi tersebut secara singkat. Guru juga meminta siswa untuk memberikan contoh kegiatan ekonomi lain di
daerah tempat tinggalnya. Beberapa siswa berhasil memberikan contoh kegiatan ekonomi seperti jual beli ikan
dan hasil laut. Hal ini ternyata tidak lepas dari lingkungan keseharian mereka yang mayoritas hidup di daerah
pantai.

Langkah berikutnya, Bu Aminah memberikan tugas kepada siswa untuk mendiskusikan jenis-jenis kegiatan
ekonomi penduduk dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Siswa dibagi ke dalam delapan
kelompok dengan anggota kelompok 3-4 orang. Tempat duduk ditata sedemikian rupa hingga memungkinkan
seluruh anggota kelompok dapat saling berdiskusi dengan mudah.
Posisi tempat duduk siswa saat berkelompok.

Masing-masing kelompok memperoleh tugas untuk mendiskusikan jenis-jenis kegiatan ekonomi penduduk
dengan pembagian materi kegiatan ekonomi pertanian (kelompok 1), perikanan (kelompok 2), perdagangan (3),
peternakan (4), kehutanan (kelompok 5), pariwisata (kelompok 6), pertambangan (kelompok 7), dan perdagangan
dan jasa (kelompok 8). Guna membantu siswa dalam kegiatan diskusi, Bu Aminah memberikan lembar kegiatan
siswa (LKS) kepada masing-masing kelompok. 

Salah satu kelompok bekerjasama mengerjakan tugas.

Hasil diskusi kelompok kemudian dipresentasikan di depan kelas secara bergantian oleh perwakilan kelompok.
Agar lebih menarik, Bu Aminah menggunakan magic circle. Media pembelajaran ini berupa spin roda yang
terbuat dari gabus stirofom atau kertas kardus bekas. Magic circle dilengkapi dengan gambar dan tulisan
berbagai jenis kegiatan ekonomi yang dipelajari. Dalam penerapannya, Bu Aminah secara acak meminta salah
satu siswa memutar magic circle untuk menentukan kelompok yang akan mempresentasikan hasil diskusinya.
Jika jarum magic circle menunjuk materi yang telah dipresentasikan, siswa harus memutar kembali magic
circle  agar diperoleh materi yang belum dipresentasikan. Begitu seterusnya.

Salah seorang siswa sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Setelah siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, Bu Aminah memberikan kesempatan kepada siswa
lain untuk bertanya atau memberikan tanggapan sehingga terjadi diskusi klasikal dengan Bu Aminah sebagai
moderatornya. Di akhir pembelajaran, ia memberikan penguatan hasil diskusi kelompok menggunakan magic
circle. Pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan siswa yang belum terpecahkan dalam diskusi klasikal diberikan
penguatan oleh Bu Aminah sekaligus sebagai bahan penarikan kesimpulan bersama.

https://prioritaspendidikan.org/id/post/394/magic-circle--mengubah-pembelajaran-ips-menjadi-luar-biasa

Anda mungkin juga menyukai