Anda di halaman 1dari 56

PENGANTAR BISNIS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

1. Nur’aida ( A1C020187 )
2. Nurul A’ini (A1C020189)
3. Orien Sriminingsih (A1C020199)
4. Putri Juliana Lestari( A1C020204)
5. Regita Cahyani ( A1C020209)
6. Rinip Aprilia (A1C020214)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2020

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... . 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………... . 3
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………... 3
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………… . 3
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….. . 3
1.4 Manfaat Makalah…………………………………………………………………….. . 4
BAB I KONSEP DAN FUNGSI BISNIS………………………………………………... . 5
A. Definisi Bisnis……………………………………………………………………….. . 5
B. Konsep Bisnis………………………………………………………………………... . 5
C. Faktor Produksi Dalam Bisnis………………………………………………………... 6
D. Pihak-Pihak Dalam Bisnis…………………………………………………………… . 7
E. Nilai Pelaku Bisnis…………………………………………………………………... . 7
F. Tingkatan Bisnis……………………………………………………………………... . 8
1
G. Fungsi Bisnis………………………………………………………………………… . 8
H. Tujuan Bisnis…………………………………………………………………………. 9
I. Manfaat Bisnis………………………………………………………………………... 9
BAB II LINGKUNGAN BISNIS…………………………………………………………. 10
A. Definisi Lingkungan Bisnis………………………………………………………….. . 10
BAB III ETIKA BISNIS…………………………………………………………………. . 14
A. Pengertian Etika Bisnis……………………………………………………………….. 14
B. Tujuan Etika Bisnis………………………………………………………………….. . 14
C. Manfaat Etika Bisnis Bagi Perusahaan……………………………………………….. 14
D. Prinsip Etika Bisnis………………………………………………………………….. . 15
E. Contoh Bisnis Yang Beretika………………………………………………………... . 16
BAB IV TANGGUNG JAWAB SOSIAL……………………………………………….. . 17
A. Pengertian Tanggung Jawab Sosial………………………………………………….. . 17
B. Jenis Tanggung Jawab Perusahaan………………………………………………….... 18
C. Hubungan Antara Tata Kelola Perusahaan dan Tanggung Jawab Sosial……………. . 19
D. Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan……………………………………….... 19
E. Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan…………………………... . 19
BAB V BENTUK-BENTUK ORGANISASI BISNIS…………………………………... . 20
A. Definisi Organisasi Bisnis…………………………………………………………… . 20
B. Komponen-Komponen Organisasi Bisnis…………………………………………… . 20
C. Kategori Bentuk Bisnis……………………………………………………………….. 21
D. Bentuk-Bentuk Organisasi Bisnis…………………………………………………….. 21
E. Bentuk-Bentuk Lain Organisasi Bisnis……………………………………………… . 24
BAB VI KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL………………………………….. . 26
A. Pengertian Kewirausahaan…………………………………………………………... . 26
B. Sifat-Sifat dan Ciri-Ciri Wirausahawan……………………………………………... . 26
C. Faktor Kegagalan Wirausaha………………………………………………………… .
27
D. Pengertian dan Kriteria Usaha Kecil………………………………………………… . 27
E. Ciri-Ciri Usaha Kecil…………………………………………………………………. 28
F. Peran dan Bentuk-Bentuk Usaha Kecil……………………………………………… . 28
G. Kendala dan Pengembangan Usaha Kecil…………………………………………… . 30
H. Kelebihan dan Kekurangan Usaha Kecil……………………………………………... 31
I. Cara Mengembangkan Usaha Kecil…………………………………………………. . 32
BAB VII MANAJEMEN BISNIS……………………………………………………….... 33
A. Pengertian Manajemen Bisnis……………………………………………………….. . 33
B. Fungsi Manajemen Bisnis…………………………………………………………… . 33
C. Komponen-Komponen Manajemen Bisnis………………………………………….. . 34
D. Perencanaan Manajemen Bisnis……………………………………………………... . 35
BAB VIII KONSEP DAN FUNGSI PEMASARAN DALAM BISNIS………………… . 36
A. Pengertian Pemasaran……………………………………………………………….... 36
B. Tujuan Pemasaran…………………………………………………………………… . 36
C. Konsep-Konsep Inti Pemasaran……………………………………………………... . 37
2
D. Fungsi-Fungsi Pemasaran…………………………………………………………….. 38
E. Jenis-Jenis Pemasaran……………………………………………………………….. . 39
BAB IX BAURAN PEMASARAN……………………………………………………… . 41
A. Pengertian Bauran Pemasaran……………………………………………………….. . 41
BAB X KONSEP DAN FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BISNIS…… . 43
A. Pengetian Sumber Daya Manusia…………………………………………………….. 43
B. Fungsi Sumber Daya Manusia………………………………………………………... 44
C. Contoh Sumber Daya Manusia……………………………………………………….. 44
BAB XI KONSEP DAN FUNGSI KEUANGAN DALAM BISNIS……………………. . 45
A. Konsep Manajemen Keuangan Dalam Bisnis……………………………………….. . 45
B. Fungsi Keuangan Dalam Bisnis……………………………………………………... . 45
BAB XII KONSEP DAN FUNGSI PRODUKSI DALAM BISNIS…………………….. . 47
A. Konsep Produksi Dalam Bisnis……………………………………………………… . 47
B. Fungsi Produksi Dalam Bisnis………………………………………………………. . 47
BAB XIII TEKNOLOGI INFORMASI (TI) DALAM BISNIS…………………………. . 50
A. Pentingnya Pemanfaatan TI Dalam Pengembangan Bisnis………………………… . 50
B. Peran Penting Teknologi Informasi Dalam Bisnis…………………………………... . 50
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... 53

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan dikenal oleh kaum muda
hingga kaum tua. Pada era globalisasi saat ini, masyarakat Indonesia khususnya para
mahasiswa masih bingung dengan manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut. Bangsa Indonesia,
merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah jika kita tidak pandai
mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam keterpurukan dalam hal
perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri kita gagal atau miskin.
Kegiatan bisnis merupakan proses kegiatan oleh individu atau kelompok melalui
proses penciptaan, pertukaran kebutuhan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
khusunya secara finansial . organisasi bisnis merupakan suatu system yang terdiri berbagai

3
subsistem yang terdiri dari input ,proses dan output. Organisasi bisnis juga tidak dapat
dipisahkan dari sistem yang lebih besar yang berupa sistem ekonomi yang berkembang yang
secara lansung ataupun tidak lansung berpengaruh terhadap organisasi bisnis
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita saat ini, jumlah pengangguran di Indonesia
menduduki angka yang sangat fantastis. Namun, pemerintah belum bisa mengatasi problema
tersebut. Jika adanya pasar kerja yang dibuka, masyarakat berbondong-bondong untuk
menjadi pegawai negeri yang di impikan tetapi pekerjaan kita tidak hanya pegawai negeri
saja. Masih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan misalnya dengan menjadi pewirausaha
atau pengusaha.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja konsep dan fungsi bisnis?
2. Apa saja lingkungan dalam bisnis?
3. Apa saja etika yang ada dalam bisnis?
4. Apa saja tanggungjawab social dalam bisnis?
5. Apa saja bentuk organisasi dalam bisnis?
6. Apa maksud dari kewirausahaan dan usaha kecil dalam bisnis?
7. Bagaimanakah manajemen dalam bisnis?
8. Apa saja konsep dan fungsi pemasaran dalam bisnis?
9. Bagaimana cara mengelola bauran pemasaran?
10. Apa saja konsep dan fungsi sumber daya manusia dalam bisnis?
11. Apa saja konsep dan fungsi keuangan dalam bisnis?
12. Apa saja konsep dan fungsi produksi dalam bisnis?
13. Bagaimanakah bentuk teknologi informas (TI) dalam bisnis?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dan fungsi bisnis
2. Untuk mengetahui lingkungan dalam bisnis
3. Untuk mengetahui etika dalam bisnis
4. Untuk mengetahui tanggungjawab social dalam bisnis
5. Untuk mengetahui bentuk-bentuk organisasi dalam bisnis
6. Untuk mengetahui maksud dari kewirausahaan dan usaha kecil dalam bisnis
7. Untuk mengetahui manajemen dalam bisnis
8. Untuk mengetahui konsep dan fungsi pemasaran dalam bisnis
9. Untuk mengetahui cara mengelola bauran pemasaran
10. Untuk mengetahui konsep dan fungsi sumber daya manusia dalam bisnis
11. Untuk mengetahui konsep dan fungsi keuangan dalam bisnis
12. Untuk mengetahui konsep dan fungsi produksi dalam bisnis
13. Untuk mengetahui bentuk teknologi informas (TI) dalam bisnis
1.4 Manfaat Makalah
Agar mahasiswa mengenal dan memahami dunia bisnis
Agar menambah wawasan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai bisnis

4
BAB I
KONSEP DAN FUNGSI BISNIS

A. Definisi Bisnis
 Secara Umum
Suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual produk atau jasa yang dibutuhkan
konsumen pada tingkat keuntungan tertentu.

 Secara Ilmu Ekonomi


Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya untuk mendapatkan laba.

 Secara Historis
5
Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa Inggris "business", dari kata busy yang berarti
"sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

 Menurut Ahli
Menurut Grififin dan Ebert (2007) bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau
jasa dengan maksud mendapatkan laba.

Menurut Prof. Owen bisnis adalah sebuah perusahaan yang berhubungan dengan produksi dan
distribusi barang-barang untuk dijual ke pasaran ataupun memberikan harga pada setiap
jasanya.

Menurut Hopper bisnis adalah segala dan keseluruhan kompleksitas yang ada pada berbagai
bidang seperti penjualan (commerce) dan industri, industri dasar, processing, dan industri
manufaktur dan jaringan, distribusi, perbankkan, ansuransi, transportasi, dan seterusnya yang
kemudian melayani dan memasuki secara utuh (which serve and interpenetrate) dunia bisnis
secara menyeluruh.

B. Konsep Bisnis
Konsep bisnis adalah ide atau gagasan yang konkret dalam mewujudkan suatu usaha,
dengan merujuk pada nilai-nilai usaha,tujuan usaha, dan target pasar. Berdasarkan konsep
tersebut, pengusaha dapat mengembangkan model bisnis, rencana bisnis,serta visi dan misi
dari bisnis. Konsep bisnis juga memilki komponen yakni :
1. Strategi Inti (Core Strategy)
Inti dari bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk berkompetisi. Unsur - unsur
dari strategi inti tersebut meliputi visi dan misi bisnis, cakupan produk atau pasar & basis
diferensiasi. Visi bisnis merupakan apa yang diinginkan perusahaan yang bersifat ideal &
Misi bisnis merupakan operasionalisasi dari visi bisnis. Visi & misi bisnis ini akan mengarah
pada pernyataan nilai, kehendak strategi, tujuan & sasaran brserta semua sasaran kinerja. Visi
& misi bisnis ini untuk memberi arah & seperangkat kriteria untuk mengukur kemajuan yang
dicapai.

2. Sumber Daya Strategis (Strategic Resources)


Terdiri dari kompetensi inti, aset - aset strategis dan proses inti. Sumber daya strategis
bersifat spesifik dan unik yang dapat mengubah secara dramatis sumberdaya kompetisi
menjadi sumber inovasi konsep bisnis. Kompetensi ini merupakan sesuatu keunggulan yang
dimiliki perusahaan dan mampu memberikan keterampilan dan kemampuan yang unik.
3. Perantara Pelanggan (Customer Interface)
Mempunyai 4 elemen, yaitu dukungan dan pemenuhan, informasi yang mendalam,
dinamikan hubungan dan struktur harga.
4. Jaringan Nilai (Value Network)
Yaitu semua jaringan nilai yang dapat memperkuat dan melengkapi sumber daya perusahaan.

C. Faktor Produksi Dalam Bisnis


6
Faktor produksi adalah suatu barang atau proses yang bisa dimanfaatkan sebagai
sarana untuk menciptakan nilai jual dan guna pada produk/jasa. Jika dilihat dari pengertian
ini, maka semua barang yang bisa meningkatkan nilai manfaat dari produk disebut dengan
istilah faktor produksi. Bisa dimaknai pula sebagai semua benda yang membantu melancarkan
proses produksi perusahaan yaitu:
a. Sumber Daya Alam
Hal yang digunakan perusahaan dalam menjalankan perusahaan. Sumber daya fisik,
seperti bahan baku, sumber daya alam, tanah.
b. Tenaga kerja (SDM)
Kemampuan fisik atau mental seseorang yang yang digunakan untuk melaksanakan
proses produksi.Tenaga kerja dapat meliputi karyawan atau pegawai ataupun buruh.
c. Modal
Segala hal yang akan dibutuhkan oleh pengusaha untuk menjalankan bisnisnya
misalnya seperti Uang/Dana, Peralatan, Mesin. Modal juga terdapat dalam berbagai
bentuk misalnya obligasi, saham, dan surat berharga.
d. Bahan-bahan (materials)
Bahan-bahan merupakan semua sumber alam, termasuk tanah, kayu, mineral, dan
minyak. Sumber alam tersebut disebut juga sebagai faktor produksi yang diperlukan
dalam melaksanakan aktivitas bisnis untuk diolah dan menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Di Indonesia, sumber daya alam seperti disebutkan
di atas sangatlah berlimpah. Ketersediaan sumber daya alam tersebut diharapkan
mampu dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis di tanah air
e. Wirausaha  (alias Kewirausahaan)
Orang yang akan bertanggung jawab dan menanggung resiko yang akan terjadi dari
bisnis yang akan dijalankan. Orang ini juga harus memiliki jiwa kewirausahaan untuk
mendirikan dan mengembangkan perusahaannya.

7
D. Pihak-pihak Dalam Bisnis
1. Pemilik (Owner/employer)
Setiap bisnis dimulai dari suatu ide mengenai produk atau jasa yang diciptakan oleh
satu atau beberapa usahawan. Para usahawan sangat penting bagi pengembangan
bisnis baru karena dapat menciptakan produk baru/memperbaiki yang sudah ada yang
diinginkan oleh konsumen. Banyak perusahaan tumbuh karena menerbitkan saham-
saham baru, sehingga ada aliran dana yang masuk ke perusahaan.
2. Kreditor (Creditor)
Kreditor merupakan salah satu pihak yang memberikan pinjaman pendanaan ke
perusahaan. Kreditor dapat berupa lembaga keuangan, maupun individu. Di sisi lain,
lembaga keuangan akan memperoleh pendapatan berupa pendapatan bunga.
3. Karyawan (Employee)
Karyawan dalam perusahaan meliputi karyawan operasional dan karyawan di posisi
manajerial (level of management). Untuk mencapai tujuan perusahaan, peran
karyawan sangat dibutuhkan dan memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena
itu, perusahaan harus memberikan imbalan jasa (kompensasi) atas jasa mereka pada
perusahaan. Bentuk imbalan jasa itu dapat berbentuk financial (gaji, bonus, dll)
ataupun bentuk non-financial (fasilitas kendaraan atau rumah, tiket liburan, dll.).
4. Pemasok (Supplier)
Peranan pemasok sangat penting bagi perusahaan. Bagi perusahaan manufaktur,
ketersediaan bahan baku akan memperlancar proses produksi, demikian juga
sebaliknya.
5. Pelanggan (Customer)
Perusahaan tidak dapat bertahan hidup tanpa ada pelanggan. Loyalitas pelanggan akan
menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Untuk menarik konsumen perusahaan harus
menyediakan produk atau jasa yang berkualitas dan terjangkau harganya sehingga
konsumen merasa puas.

E. Nilai Pelaku Bisnis


Nilai pelaku bisnis adalah manfaat yang didapat setelah membeli produk untuk
kesejahteraan masyarakat
1. Pemindahan hak milik (kepemilikan)
Kita bisa memanfaatkan barang atau jasa setelah kita membelinya jadi ada
pemindahan hak milik melalui proses transaksi jual beli.
2. Memiliki bentuk secara fisik (Utility)
Di mana produk yang berwujud ini telah melalui banyak proses produksi oleh sumber
daya manusia dan peralatan atau mesin melalui bahan baku yang dibeli jadi proses
tersebut dapat merubah bentuk dari bahan bakunya menjadi bentuk seperti yang
dipasarkan. (Pulpen,kertas,dll)
3. Transisi waktu
Barang-barang yang laku atau lebih banyak diperjualbelikan pada musim-musim
tertentu atau pada suatu keadaan tertentu misalnya produksi payung saat musim hujan
dan berjualan es saat musim kemarau
8
4. Penciptaan nilai berdasarkan tempat
Yang mana pelaku bisnis memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.
contoh buah yang dijual di pasar berasal dari kebun proses pemindahan ini dilakukan
agar barang tidak hanya dinikmati oleh pemilik saja tapi agar dapat dinikmati oleh
konsumen. Tanpa mengubah bentuk dari buah tersebut
F. Tingkatan Bisnis
a. Domestik
Perusahaan hanya memasarkan produknya di lingkungan lokal atau dalam negeri dan
belum merambah ke luar negeri.
b. Internasional
Perusahaan memasarkan atau menjual produknya ke negara lain dan sudah memasuki
pasar internasional.
c. Multinasional
Perusahaan internasional yang membangun pabrik di negara yang berbeda dan dalam
proses produksi mengikuti negara tempat pabrik dibangun.
d. Global
Perusahaan yang memiliki pabrik di berbagai negara dan melakukan sinergi antar
pabrik yang satu dengan yang lain.
G. Fungsi Bisnis
Fungsi sebuah bisnis bisa dilihat dari dua sisi, dari fungsi mikro dan makro. Fungsi
mikro bisnis dipandang sebagai kemampuan aktivitas bisnis dalam memberikan kontribusinya
kepada pihak-pihak yang berperan secara langsung terhadap proses penciptaan nilai (creation
of value).
Sedangkan fungsi makro bisnis dapat dipandang sebagai kemampuan aktivitas bisnis
dalam memberikan kontribusinya kepada pihak-pihak yang terlibat secara tidak langsung
dalam pembentukan dan pengendalian bisnis.Pihak yang dimaksud adalah masyarakat sekitar
perusahaan, bangsa dan negara.

Fungsi utama bisnis adalah menciptakan nilai suatu produk atau jasa dengan cara :
1. Mengubah bentuknya (form utility), yang tidak lain dari fungsi produksi.
2. Memindahkan tempat produk itu (place utility), atau fungsi distribusi.
3. Mengubah kepemilikan (possessive utility), yaitu fungsi penjualan.
4. Menunda waktu kegunaan (time utility), atau fungsi pemasaran.

Selain empat fungsi utama diatas,fungsi lain dari bisnis yaitu :


1. Fungsi Produksi, yaitu fungsi bisnis dalam menghasilkan barang atau jasa yang
dibutuhkan masyarakat.
2. Fungsi Distribusi, yaitu fungsi bisnis untuk mendistribusikan barang atau jasa ke
lokasi terdekat yang dapat dijangkau atau diidentifikasi konsumennya.
3. Fungsi Penjualan, yaitu fungsi bisnis ketika perusahaan melakukan penjualan barang
atau jasa yang dihasilkannya kepada para pengguna atau konsumen yang
membutuhkan.

9
4. Fungsi Pemasaran, yaitu fungsi bisnis yang berkaitan dengan penyimpanan dan
pemasaran sehingga barang yang pada suatu waktu kurang bermanfaat akan
dipasarkan di waktu yang lain ketika barang tersebut berguna bagi konsumen.
H. Tujuan Bisnis
 Pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat
 Menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang
 Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
 Menunjukkan prestise dan prestasi
 Meningkatkan kesejahteraan pemilik bisnis dan orang-orang yang terlibat didalamnya
I. Manfaat Bisnis
 Mendapatkan Penghargaan dan Pengakuan
 Memiliki bisnis, apalagi yang terus berkembang pesat dan memberikan dampak serta
kontribusi yang penting bagi masyarakat sekitar, Anda akan mendapatkan
penghargaan dan pengakuan yang positif dari lingkungan
 Menjadi Bos untuk Diri Sendiri. Merintis dan membangun bisnis memang bukan hal
mudah, perlu perjuangan serius dan pengorbanan yang tidak sedikit, baik dari segi
tenaga, waktu, materi, maupun pemikiran. Namun, jika bisnis sudah berjalan baik,
Anda akan merasakan banyak keuntungan dengan menjadi bos bagi diri sendiri.
 Menggaji Diri Sendiri. Berbeda dengan menjadi karyawan yang pendapatannya
tergantung pada orang lain, dengan memiliki bisnis, Anda bisa menggaji diri sendiri
dengan besaran yang ditentukan sendiri. Lebih dari itu, Anda bisa juga menggaji
orang lain yang menjadi karyawan.
 Bisa Mengatur Waktu dengan Leluasa. Jika menjadi pegawai jam kerja ditentukan
oleh perusahaan atau kantor tempat Anda bekerja, tidak demikian dengan
berwirausaha. Berbisnis membuat Anda lebih leluasa mengatur waktu kerja secara
fleksibel.
 Memiliki Masa Depan yang Cerah. Memiliki masa depan yang cerah adalah
keinginan setiap orang. Memiliki usaha sendiri adalah salah satu upaya yang bisa
dilakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Tentu saja, untuk mencapainya,
dibutuhkan kerja keras agar bisnis bisa memberikan hasil yang diharapkan di masa
datang.

10
BAB II
LINGKUNGAN BISNIS

A. Definisi Lingkungan Bisnis


Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan di luar badan usaha atau
industri yang memengaruhi kegiatan organisasi.Lingkungan bisnis dapat golongkan menjadi
Lingkungan Eksternal dan Lingkugan Internal. Lingkungan eksternal terbagi atas dua sudut
pandang, yaitu berdasarkan mikro dan makro.
1. Lingkungan Internal
 Tenaga Kerja (Man)
Tenaga Kerja adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk
mendapatkan balasan berupa pendapatan, baik berupa uang ataupun bentuk lainnya
kepada Perusahaan atau organisasi.
 Modal (Money)
Modal, merupakan dana yang diperlukan untuk membiayai operasi bisnis. Investasi
oleh pemilik atau pemegang saham, pinjaman bank atau keuntungan yang ditahan
perusahaan digunakan untuk membeli bahan baku, menggaji pegawai, membeli mesin
dan membangun pabrik baru.
 Material/ Bahan Baku (Material)
Material, mengacu pada bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Dapat
berupa Sumber Daya Alam, seperti tanah pertanian atau dalam konteks industri seperti
bahan mentah dan komponen lain yang langsung diolah dalam proses manufaktur.
 Peralatan/ Perlengkapan Produksi (Machine)
Peralatan dan perelngkapan merupakan komponen pendukung yang membantu proses
peningkatan nilai guna (produksi) demi terciptanya suatu output secara efektif dan
efisien.
 Metode (Methods) / Managerial
Metode mengacu pada kemampuan Entrepreneurship yang dikembangkan oleh
pengelola perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan.
2. Lingkungan Eksternal Mikro
 Pemasok, adalah pihak yang menyediakan faktor-faktor produksi (pasokan) yang
dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produk atau jasanya. Contoh dari pasokan
adalah bahan baku/material, peralatan, input keuangan dan tenaga kerja.
 Perantara, yaitu suatu pihak yang berperan sebagi penyalur dari hasil produksi agar
sampai kepada para pelanggan.
 Pesaing, yaitu organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau
serupa kepada customer atau prospek yang sama.
 Kreditor, yaitu kelompok kepentingan tertentu yang mempengaruhi kegiatan
organisasi dalam hal keuangan (finansial). Contoh: Institusi keuangan (Bank) ataupun
individu yang memberikan pinjaman dana.

11
 Pemerintah, yaitu badan atau perwakilan yang membuat peraturan perekonomian
dalam tingkat lokal, daerah atau pusat sebagai penegak hukum yang berlaku serta
peraturan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional organisasi.
 Pekerja, yaitu organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan
aspirasi para anggotanya.
3. Lingkungan Eksternal Makro
 LingkunganEkonomi
Lingkungan ekonomi merujuk pada kondisi sistem ekonomi tempat perusahaan
tertentu beroperasi. Kondisi ekonomi merefleksikan kondisi bisnis nyata. Apabila
terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi maka konsumsi dan permintaan cenderung
meningkat, sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang menurun mengakibatkan konsumsi
dan permintaan menurun. Besaran sensitifitas atas pertumbuhan ekonomi tiap-tiap
industri berbeda. Perusahaan sebagai bagian dari lingkungan ekonomi perlu
mencermati situasi dan kondisi ekonomi. Manajemen perlu bersikap antisipatif
terhadap peluang dan ancaman lingkungan makro khususnya lingkungan ekonomi.
Ada beberapa faktor ekonomi yang perlu diperhatikan perusahaan karena akan
berpengaruh terhadap jalannya bisnis. Faktor ekonomi tersebutadalah:Produk
Domestik Bruto dan Produk NasionalBruto
 Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) adalah
total produk yang dihasilkan semua pihak yang berada dalam wilayah nasional
suatu negara, baik sebagai warga negara maupun bukan. Dalam perhitungan
PDB akan dimasukkan semua output, baik yang dihasilkan oleh warga negara
Indonesia maupun warga negara asing yang berdiam di Indonesia. Warga
negara Indonesia yang berada di luar negeri tidak termasuk dalam hitungan
PDB

12
 Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah total
produk yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara, baik yang berdomisili di
dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam perhitungan PNB akan
dimasukkan semua output yang dihasilkan oleh seluruh warga negara
Indonesia, baik yang tinggal di Indonesia maupun luar negeri. Output warga
negara asing tidak termasuk dalam perhitunganPNB.
 Tingkat pengangguran
Pengangguran adalah tingkat tidak adanya pekerjaan bagi orang yang secara aktif
mencari pekerjaan dalam suatu sistem ekonomi. Bila tingkat pengangguran rendah,
berarti kurang tersedianya tenaga kerja untuk direkrut oleh bisnis. Ketika bisnis
bersaing satu sama lain untuk mendapatkan tawaran tenaga kerja yang tersedia, bisnis
menaikkan upah yang ingin mereka bayar. Jika upah terlalu tinggi, bisnis akan
menanggapi dengan mempekerjakan lebih sedikit pekerja, akibatnya
pengangguranmeningkat.
 Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
(kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata
uang secara kontinu. Inflasi berdampak terhadap menurunnya daya beli dan konsumsi
masyarakat. Penyebab Inflasi dapat dibedakan menjadi cost-push inflation (market
power inflation) yaitu tingginya harga disebabkan oleh tingginya biaya dan demand-
pull inflation yaitu tingginya harga disebabkan oleh kuatnya permintaan pelanggan
atas produk.
 Suku bunga
Permintaan atas barang dan jasa juga dipengaruhi oleh faktor suku bunga. Peningkatan
suku bunga cenderung merubah pola konsumsi. Konsumsi cenderung menurun dan
menabung cenderung meningkat. Dari sisi perusahaan, peningkatan suku bunga
mendorong biaya meningkat dan pada akhirnya harga jual juga meningkat.
 Lingkungan Teknologi
Pengertian teknologi merujuk pada semua cara yang digunakan perusahaan untuk
menciptakan nilai bagi konstituen mereka, termasuk pengetahuan manusia, metode
kerja, peralatan fisik, elektronik dan komunikasi. Terdapat dua kategori umum dari
teknologi yang berhubungan dengan bisnis:
 Teknologi produk dan jasa
Teknologi ini digunakan dalam proses penciptaan barang atau jasa. Teknologi
tidak hanya digunakan dalam manufacturing saja, tetapi juga pada penyedia
jasa. Teknologi baru, termasuk internet, menimbulkan revolusi pada hampir
setiap aspek bisnis. Mulai dari cara pelanggan dan perusahaan berinteraksi
hingga dimana, kapan dan bagaimana karyawan melakukan pekerjaan mereka.
Teknologi merupakan basis persaingan untuk beberapa perusahaan, khususnya
mereka yang tujuannya menjadi pemimpin teknologi pada industri mereka.

13
 Teknologi prosesbisnis
Teknologi proses bisnis digunakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan pada
operasi internal (seperti akuntansi) dan membantu menciptakan hubungan yang
lebih baik dengan konstituen eksternal, seperti pemasok dan pelanggan.
 Lingkungan Hukum Politik
Lingkungan ini mencerminkan hubungan antara bisnis dan pemerintah, biasanya
dalam bentuk regulasi pemerintah. Sistem hukum ikut menentukan apa yang dapat
dilakukan dan tidak dapat dilakukan oleh organisasi. Selain itu berbagai perwakilan
pemerintah mengatur bidang- bidang penting seperti praktek periklanan, pertimbangan
keamanan dan kesehatan serta standar perilaku yang dapat diterima. Sentimen pro atau
anti bisnis dalam pemerintah dapat memengaruhi lebih lanjut kegiatan bisnis. Selama
periode sentimen pro bisnis, perusahaan lebih mudah bersaing dan tidak terlalu
memperhatiakan isu anti trust. Sebaliknya selama periode sentimen anti bisnis,
perusahaan mengalami kegiatan persaingan lebih dibatasi. Faktor lain yang dijadikan
pertimbangan perusahaan internasional adalah stabilitas politik. Tidak ada bisnis yang
ingin membuka perusahaan di negara lain kalau hubungan dagang dengan negara
tersebut tidak stabil.
 Lingkungan Sosio-budaya
Lingkungan sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan karakteristik
demografik dari masyarakat dimana sebuah organisasi beroperasi. Proses sosio-budaya
menentukan barang dan jasa serta standar perilaku bisnis yang dihargai dan diterima
masyarakat. Pilihan dan selera pelanggan bervariasi sepanjang dan dalam batas- batas
nasional. Pilihan dan selera pelanggan sangat bervariasi dalam Negara yang sam dan
dapat berubah-ubah sepanjang waktu (cara memilih gaya, warna dan selera berubah-
ubah sepanjang musim). Faktor sosio-budaya juga mempengaruhi bagaimana perasaan
pekerja tentang pekerjaan dan organisasi mereka. Dalam beberapa budaya pekerjaan
membawa makna sosial yang penting, ditempat lain pekerjaan hanyalah sarana untuk
satu tujuan dan orang hanya memperhatikan soal upah dan keamanan kerja.

14
BAB III
ETIKA BISNIS

A. Pengertian Etika Bisnis


Etika bisnis merupakan cara-cara saat melakukan kegiatan berbisnis yang mencakup
semua aspek, baik itu yang berkaitan dengan seorang individu, perusahaan maupun
masyarakat. Etika bisnis dapat membangun dan membentuk nilai-nilai, norma dan perilaku
yang baik dalam berbisnis. Misalnya dalam perusahaan etika bisnis dapat membentuk
perilaku karyawan yang baik, serta dapat membangun hubungan bisnis yang baik juga dengan
konsumen maupun mitra kerja perusahaan.
Karena setiap perusahaan dalam berbisnis meyakini bisnis yang baik ialah bisnis yang
memiliki etika bisnis yang mematuhi peraturan hukum atau peraturan yang berlaku. Dalam
suatu perusahaan etika bisnis dapat menjadikan pedoman untuk melaksanakan aktivitas dalam
bekerja, yang dimana bekerja dilandasi dengan etika, moral, kejujuran dan profesionalisme.
Dalam menciptakan etika bisnis, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Pengendalian diri.
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi.
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menghindari sifat katabelece, kongkaliong, koneksi, kolusi, dan komisi.
6. Konsisten dengan aturan yang telah disepakati bersama.
B. Tujuan Etika Bisnis
Sedangkan tujuan etika bisnis salah satunya ialah memberikan kesadaran akan moral
dan memberikan batasa kepada para pelaku bisnis supaya dalam menjalankan bisnisnya
dengan bersikap baik, sehingga tidak berperilaku yang dapat merugikan banyak pihak yang
ada hubungannya dengan bisnis tersebut. Jadi etika bisnis dapat mengatur dan mengarahkan
para pelaku bisnis untuk mewujudkan manajemen maupun citra yang baik dalam berbisnis,
sehingga bisnis tersebut dapat diikuti oleh semua orang yang mempercayai adanya bahwa
bisnis itu memiliki etika yang baik.
Dan dengan etika bisnis juga maka kegiatan bisnis dapat jauh dari citra buruk seperti
citra yang kotor, licik dan penuh dengan penipuan. Ciri-ciri bisnis yang memiliki etika baik
diantaranya seperti tidak merugikan pembisnis atau usaha orang lain, tidak melanggar aturan
atau hukum yang berlaku, tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya
dan memiliki izin usaha yang sah serta jelas.

C. Manfaat Etika Bisnis Bagi Perusahaan


Beberapa manfaat yang biasa didapatkan dari etika bisnis bagi perusahaan diantaranya yaitu:
1. Dapat Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Etika bisnis sangat penting bagi perusahaan, terutama perusahaan besar yang dimana
memiliki banyak sekali karyawan yang tidak saling mengenal. Setiap karyawan pada
perusahaan akan terikat dengan peraturan standar etis yang sama, maka jika ada suatu
kasus yang timbul maka akan mengambil keputusan yang sama.
2. Perusahaan Dapat Menjelaskan Bagaimana Menilai Tanggung Jawan Sosialnya

15
Dengan biasa menjelaskan tanggung jawab sosial atau dengan menggunakan
pendekatan sosial perusahaan tidak hanya mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi
saja, tapi mendapatkan keuntungan dari segi sosial juga. Jika perusahaan telah
bertanggung jawab dari segi sosial maka usaha akan berjalannya secara baik, sehingga
secara tidak langsung perusahaan akan terhindar dari konflik sosial yang dapat
merugikan.
3. Dapat Menyediakan Perusahaan Atau Dunia Bisnis Kemungkinan Untuk Mengatur
Dirinya Sendiri. Hal ini disebut juga dengan “self regulation” merupakan suatau
proses dimana individu dapat mengatur pencapainnya sendiri. Dapat menentukan
target mereka, melakukan evaluasi terhadap kesuksesan mereka ketika telah
tercapainya target tersebut dan memberikan penghargaan kepada diri mereka sendiri
karena mereka telah mencapai target yang diinginkannya.
4. Dapat Membantu Menghilangkan Grey Area Pada Bidang Etika. Misalnya kesetaraan
penerimaan gaji, penggunaan tenaga kerja dibawah umur dan kewajiban perusahaan
dalam menjaga lingkungan hidup, sehingga perusahaan memiliki batasan-batasan
dalam menjalankan bisnisnya.
5. Dapat Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
Memiliki daya saing saat ini sudah menjadi keharusan bagi setiap perusahaan, karena
jika suatu perusahaan tidak memiliki daya saing, usahanya tidak akan bertahan lama.
Jika suatu usaha atau bisnis memiliki etika yang baik, maka bisnisnya akan mengalami
perkembangan dan semakin meningkatkan daya saing maupun kemampuannya untuk
bersaing di pasaran dengan perusahaan atau pembisnis lain.
6. Dapat Meningkatkan Kepercayaan Investor Pada Perusahaan
Bagi perusahaan yang sudah go publik maka akan mendapatkan manfaat berupa
meningkatnya kepercayaan para investor untuk berinvestasi, jika terjadi kenaikan
harga saham maka biasanya akan menarik minat investor untuk berinvestasi atau
membeli saham perusahaan
7. Dapat Membangun Citra Positif Perusahaan
Etika bisnis juga dapat membangun citra yang baik tentang perusahaan dimata para
mitra bisnis maupun para konsumen. Maka dengan citra yang baik akan menjaga
kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

D. Prinsip Etika Bisnis


Adapun prinsip etika bisnis diantaranya yaitu:
1. Memiliki Kejujuran Saat Berkomunikasi Dan Bersikap
Ketika membangun suatu bisnis diperlukan kejujuran saat berkomunikasi maupun
bersikap dengan mitra kerja dan juga konsumen, sehingga usaha yang dingun akan
semakin di percaya.
2. Selalu Memenuhi Janji Dan Komitmen
Pembisnis yang baik harus selalu memenuhi setiap janjinya dan selalu berkomitmen
dalam menjalankan usaha bisnisnya.
3. Memiliki Integritas
Maksudnya dalam berbisnis atau menjalankan usaha maka diperlukan konsistensi pada
pemikiran, ucapan maupun perbuatan.

16
4. Memiliki Loyalitas
Lalu yang penting lainnya dalam berbisnis yakni memiliki loyalitas yang tinggi
terhadap bisnis yang di jalani. loyalitas dapat dilihat dari kerja keras dan keseriusan
dalam menjalani bisnis, bekerja sesuai dengan visi dan misi, serta tidak mencampur
adukan urusan pekerjaan dengan urusan pribadi.

E. Contoh Bisnis Yang Beretika


Salah satu contoh singkat bisnis yang beretika misalnya ada suatu perusahaan yang
bergerak di bidang makanan dia berinovasi menambahkan bumbu-bumbu tertentu untuk
makannya, perusahaan ini tidak melanggar aturan karena dia tidak menjiplak resep
perusahaan lain karena dia berinovasi dengan resep yang sudah ada yang dia miliki. Lalu
perusahaan ini mendapatkan hak paten dan mengajukan izin produksi makanan pada dinas
kesehatan, setelah melalui tahapan-tahapan perizinan seperti izin usaha, ijin produksi dan lain-
lain maka perusahaan ini telah secara sah atau legal menjalankan usahanya.

17
BAB IV
TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Semua bisnis harus melakukan lebih dari sekadar mencari margin keuntungan yang
kuat untuk sukses; tanggung jawab sosial adalah bagian dari kelangsungan bisnis dan
perusahaan dalam perekonomian saat ini.
Perusahaan harus mengambil sikap terhadap masalah sosial yang penting untuk
membangun merek yang dipercaya dan disukai oleh konsumen. Sebagai seorang pemimpin
bisnis, sudah seharusnya Anda memiliki pemahaman yang mendalam tentang tanggung jawab
sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengembangan bisnis
yang berkesinambungan.

A. Pengertian Tanggung Jawab Sosial


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah konsep manajemen di mana perusahaan mengintegrasikan masalah sosial dan
lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan pemangku kepentingan mereka.
CSR umumnya dipahami sebagai cara di mana perusahaan mencapai keseimbangan antara
kepentingan ekonomi, lingkungan dan sosial, sementara pada saat yang sama memenuhi
harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Dalam pengertian ini, penting untuk membedakan antara CSR, yang dapat berupa
konsep manajemen bisnis strategis, dan amal, sponsorship, atau filantropi. Meskipun yang
terakhir juga dapat memberikan kontribusi yang berharga untuk pengentasan kemiskinan,
secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan dan memperkuat kesadaran merek
dalam suatu bisnis, konsep CSR jelas lebih dari itu.
Mempromosikan penggunaan CSR di kalangan UKM membutuhkan pendekatan yang
sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas masing-masing bisnis ini, dan tidak mempengaruhi
kelangsungan ekonomi mereka. Akan lebih baik bagi suatu bisnis mendasarkan program
CSRnya pada Pendekatan Triple Bottom Line (TBL), yang telah terbukti menjadi alat yang
berhasil bagi UKM di negara berkembang untuk membantu mereka memenuhi standar sosial
dan lingkungan tanpa mengorbankan daya saing mereka.
Pendekatan TBL digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengukur dan melaporkan
kinerja perusahaan terhadap kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan. Ini adalah upaya untuk
menyelaraskan perusahaan swasta dengan tujuan pembangunan global yang berkelanjutan
dengan memberi mereka serangkaian tujuan kerja yang lebih komprehensif daripada hanya
keuntungan semata.
Perspektif yang diambil adalah agar organisasi dapat berkelanjutan, organisasi harus
aman secara finansial, meminimalkan (atau idealnya menghilangkan) dampak lingkungan
negatifnya dan bertindak sesuai dengan harapan masyarakat.
Isu-isu CSR utama: pengelolaan lingkungan, eko-efisiensi, sumber yang bertanggung
jawab, keterlibatan pemangku kepentingan, standar ketenagakerjaan dan kondisi kerja,
hubungan karyawan dan masyarakat, kesetaraan sosial, keseimbangan gender, hak asasi
manusia, tata kelola yang baik, dan tindakan anti-korupsi.
Konsep CSR yang diimplementasikan dengan benar dapat membawa berbagai
keunggulan kompetitif, seperti peningkatan akses ke modal dan pasar, peningkatan penjualan

18
dan keuntungan, penghematan biaya operasional, peningkatan produktivitas dan kualitas,
basis sumber daya manusia yang efisien, peningkatan citra merek dan reputasi, peningkatan
pelanggan loyalitas, pengambilan keputusan yang lebih baik dan proses manajemen risiko.

B. Jenis Tanggung Jawab Perusahaan


a. Upaya Filantropis
Perusahaan terbesar di dunia sejalan dengan upaya filantropi. Microsoft bekerja sama
dengan Bill and Melinda Gates Foundation untuk menghadirkan teknologi ke
komunitas di seluruh dunia. Perusahaan memahami bahwa kesuksesannya tidak hanya
membutuhkan inovasi yang berkelanjutan, tetapi juga membangun generasi berikutnya
yang mampu memahami, menggunakan, dan meningkatkan teknologi. Bahkan
perusahaan kecil mendapat manfaat dari penyelarasan dengan tujuan filantropis.
Tempat cuci mobil lokal mungkin menawarkan pelatihan pencucian yang bertujuan
untuk penggalangan dana acara keagamaan. Restoran mengadakan malam
penggalangan dana ketika hasilnya bermanfaat bagi sekolah atau badan amal setempat.
Mendukung tujuan-tujuan ini bisa juga menjadi teknik pemasaran yang baik, karena
masyarakat diundang ke dalam bisnis, memiliki pengalaman yang baik, dan melihat
perusahaan secara positif.
b. Konservasi Lingkungan
Masalah lingkungan secara teratur menjadi berita utama, baik masalah jangka panjang
seperti perubahan iklim global atau masalah yang lebih lokal seperti tumpahan bahan
kimia beracun. Perusahaan yang menyelaraskan diri dalam upaya ini membantu
meminimalkan masalah lingkungan dengan mengambil langkah-langkah seperti
mengurangi jejak karbon mereka secara keseluruhan. Meskipun perusahaan besar
mendapatkan sebagian besar perhatian karena komitmen lingkungan mereka, misalnya
General Mills telah berkomitmen untuk mengurangi 28 persen emisi gas rumah kaca,
namun ada banyak peluang untuk usaha kecil dan menengah juga.
c. Keragaman Perusahaan dan Praktik Ketenagakerjaan
Para pemimpin bisnis menyadari bahwa keragaman di tempat kerja bermanfaat ketika
semua orang bergaul dan bekerja sebagai tim. Namun, kebijakan ketenagakerjaan
harus berlaku untuk semua karyawan, bahkan mereka yang berada di level tertinggi
perusahaan. Skandal dengan Harvey Weinstein dan Steve Wynn menunjukkan bahwa
tidak ada perusahaan yang mentutup kemungkinan atas konsekuensi pelecehan
seksual. Gerakan ini juga telah melahirkan masalah keberagaman lainnya di tempat
kerja yang membutuhkan perhatian dan tindakan yang konsisten.
d. Mendukung Upaya Relawan dan Kegiatan Amal
Komunitas dan badan amal lokal selalu membutuhkan bantuan. Para pemimpin bisnis
yang cerdas tahu bahwa terlibat dalam komunitas secara produktif juga baik untuk
perusahaan. Para pemimpin bisnis memiliki kesempatan untuk memilih di mana akan
menghabiskan upaya sukarela untuk membantu area lokal bersama dengan
perusahaan. Yang penting bagi bisnis adalah memilih penyebab dan menyumbangkan
waktu.

19
C. Hubungan Antara Tata Kelola Perusahaan dan Tanggung Jawab Sosial
Suatu kelola perusahaan didasarkan pada suatu tujuan yang diorientasikan pada upaya
penciptaan pengelolaan perusahaan yang efektif dan efisien sehingga terwujud budaya
perusahaan (corporate culture) yang sehat dan baik. Dimana tata kelola perusahaan yang baik
tidak hanya mementingkan pemangku kepentingan diperusahaan saja tetapi perlu memiliki
kesadaran akan adanya tanggung jawab social untuk dapat mempertahankan eksistensi
perusahaan. Salah satu bentuk tanggung jawab social yg dapat dilakukan bisa dalam bentuk
pemberian perhatian atas penanggulanagan lingkungan hidup tetapi juga bisa dalam konteks
perbaikan fasilitas umum atau penyuluhan dalam bidang kesehatan dan sarana umum lainnya.
Saat ini consep CSR sering dikaitkan dengan konsep pemangunan yang berkelanjutan yang
menjelaskan bahwa aktivitas pembangnan termasuk didalamnya aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan harus dilakukan dengan mempertimbangkan tiga aspek yaitu aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan. Pemenuhan ketiga aspek tersebut akan membawa perusahaan menjadi
perusahaan yang berkelanjutan yaitu bertahan dalam jangka panjang dan saat yang sama juga
akan menjaga berkelanjutan masyarakat dan lingkungan.

D. Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


a. Manfaat bagi perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan tentunya akan menimbulkan citra positif perusahaan di
mata masyarakat dan pemerintah.
b. Manfaat bagi masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan perusahaan akan
lebih erat dalam situasi win-win solution.
c. Manfaat bagi Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah merasa memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari
pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.

E. Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


a. Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung
menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial.
b. Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan
penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak
tanggung jawab sosial.
c. Strategi Akomodatif
Strategi Akomodatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan perusahaan
dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut.
d.Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab
untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap
perusahaan akan terbangun.

20
BAB V
BENTUK-BENTUK ORGANISASI BISNIS

A. Definisi Organisasi Bisnis


Organisasi bisnis berasal dari dua kata, organisasi dan juga bisnis. Bisnis merupakan
semua aktivitas yang telah diorganisasikan oleh sejumlah orang di bidang industry.
Sedangkan organisasi lebih merujuk ke perkumpulan orang serta aktivitas guna mencapai
suatu tujuan tertentu.
Raymond Em Glos dalam bukunya yang berjudul “Business: Its Nature and
Environment: An Introduction.” Menyatakan pengertian organisasi bisnis merupakan semua
kegiatan yang telah diorganisasikan oleh banyak orang yang mana mereka berkecimpung di
dunia perindustrian dan kemudian sebuah organisasi atau perusahaan akan melakukan
berbagaiperbaikan standar serta kualitas produknya.
Dalam memilih bentuk perusahaan, perlu diperhatikan beberapa pertimbangan yaitu :
1. Jenis usaha yang dijalankan.
2. Ruang lingkup usaha
3. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
4. Besarnya risiko kepemilikan
5. Jangka waktu pendirian perusahaan
6. Besarnya investasi yang ditanamkan dan batas-batas pertanggungjawaban terhdap
pihak ketiga.
7. Cara pembagian keuntungan
8. Peraturan-peraturan pemerintah
B. Komponen-komponen Organisasi Bisnis
Berikut adalah komponen-komponen organisasi bisnis
 Pasar, yakni konsumen yang banyak memakai jasa maupun barang dari perusahaan-
perusahaan besar serta tidak bisa terkendalikan oleh perusahaan itu sendiri. Beeerapa
jenis pasar diantaranya yakni pasar monopoli, pasar oligopoly, pasar persaingan
sempurna dan lain sebagainya.
 Perusahaan, yakni bersangkutan dengan elemen-elemen internal perusahaan seperti
fungsional perusahaan dan juga tingkatan manajemennya. Contohnya pada sisi
fungsional, antara lain produksi, SDM, pemasaran, keuangan, operasi, dan sebagainya.
Sedangkan di sisi tingkatan manajemennya yang terbagi ke dalam manajmen tingkat
atas, manajemen tingkat menengah serta manajemen tingkat bawah.
 Pihak eksternal, yakni di mana kondisi organisasi yang bersifat tak dapat dikendalikan
lagi. Kondisi tersebut antara lain situasi politik, ekonom, social, lingkungan, dan lain
sebagainya. Sedangkan pihak eksternal yang banyak memberikaan pengaruh yaitu
pesaing organisasi. Mereka akan membuat jasa maupun barang terlibat ke dalam suatu
pusara persaingan untuk mendapatkan pasar.
 Konep perubahan, yakni konsep yang akan selalu terjadi. Perubahan yang terjadi baik
di dalam maupun di luar organisasi haruslah kita antisipasi dengan baik. Hal tersebut
agar kita bisa mengatasi ancaman yang akan terjadi.

21
C. Kategori Bentuk Bisnis
Di dakam dunia perindustrian ada dua bentuk bisnis, yaitu organisasi bisnis yang
ruang geraknya di bidang manufaktur serta organisasi bisnis yang bergerak pada bidang jasa.
Industry manufaktur yaitu suatu organisasi bisnis yang terjun di dalama dunia produksi
barang yang bisa dilihat fisiknya. Sedangkan organisasi di bidang jasa merupakan suatu
perusahaan yang ikut terlibst di dalam suatu produksi non konstruksi fisik atau disebut dengan
intangible.
Kategori jasa terbagi ke dalam 4 bentuk, yaitu :
1. Jasa tidak terlihat (intangible), yakni hasil dari suatu proses produksi nya tak terlihat,
tidak bisa disentuh, disimpan bahkan dirasakan.
2. Keberagaman, yakni hasil atau output dari bidang jasa tersebut relative berbeda ang
akan tergantung pada keberagamannya.
3. Simultanitas konsumsi dan produksi, yakni jasa yang biasanya ada di dalam
manufaktur. Produknya akan dibuat dulu untuk kemudian dijual, sedangkan untuk
yang bidang industry jasa, maka jasanya akan lebih dulu dijual barulah memproduksi
serta dikonsumsi secara simultan.
4. Kerentanan, yakni jasa yang tidak dapat dijual lagi, tidak dapat disiman maupun tidak
dapat dikembalikan.
D. Bentuk-bentuk Organisasi Bisnis
a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dikelola sekaligus diawasi oleh satu
orang. Di satu pihak pengelola lah yang akan memperoleh semua keuntungan dari
perusahaan tersebut, sedangkan dari pihak lainnya juga ikut bertanggung jawab
apabila terjadi risiko yang muncul di dalam semua kegiatan perusahaan tersebut. Ada
dua jenis perusahaan perseoragan yaitu yang memiliki izin dan tidak memiliki izin.
b. Perseroan Komanditer (CV)
CV adalah organisasi yang didalamnya terdapat beberapa orang. Mereka semua sudah
menyerahkan sejumlah dana dengan tidak harus sama jumlahnya dengan anggota
lainnya. Sekutu dalam CV dibagi menjadi dua macam yaitu sekutu komplementer dan
sekutu komanditer. Sekutu komplementer merupakan orang-orang yang ada dalam
perusahaan tersebut yang bersedia untuk mengatur perusahaan. Sedangkan sekutu
kmanditer yaitu orang-orang yang ada didalamnya sudah mempercayakan uangnya
beserta dengan tanggung jawab yang trbatas dari kekayaan yang dilibatkan dalam CV.
Cv akan berakhir pada saat yang telah ditentukan ataupun kaena pemberhentian dari
sekutu. Kelebihan dari CV adalah pendiriannya relative mudah, modal yang terkumpul
lebih banyak, kemampuan memperoleh kredit lebih besar dan adanya kesempatan
untuk berkembang. Sedangkan kelemahannya adalah tanggung jawabnya tidak
terbatas, kelangsugan hidup terjamin dan sukar untuk menarik kembali investasinya.
c. Perseroan Terbatas (PT)
PT merupakan badan usaha yag telah memiliki hak, kekayaan, dan juga kewajiban
yang terpisah dari yang sudah mendirikannya. Tanda seseorang ikut serta dalam
perseroan terbatas ialah dengan cara mempunyai saham perusahaan yang mana
semakin banyaknya saham perusahan yang ia punya maka akan semakin besar
perannya dan juga kedudukannya di dalam perusahaan tersebut. Jika sewaktu-waktu

22
perusahaan punya utang, maka harta masing-masing anggotan tidak akan ikut
dipertnggungjawabkan dari utang perusahaan itu dan hanya terbatas pada sahamnya
saja. Unsur-unsur pada PT yaitu:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah pemegang kekuasaan tertinggi
dalam PT dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada direks
atau komisaris.
2. Direksi adalah organ PT yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan PT untuk
kepentingan dan tujuan PT serta mewakili PT baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
3. Komisaris adalah organ PT yang bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan atau khusus serta memberikan nasehat kepada direksi dalam menjalankan
perseroan.
d. Firma
Firma ialah bentuk perkumpulan usaha yang didalamnya terdiri dari sejumlah orang
dengan menggunakan satu nama bersama. Semua anggota firma memiliki tanggung
jawab sepenuhnya, baik itu tanggung jawab sendiri-sendiri maupun bersama-sama
pada perusahaan maupun pada pihak lainnya. Jika suatu saat terjadi kerugian,
selurunya akan dtanggung secara bersama-sama. Sedangkan jika salah satu dari
anggota firma keluar, maka akan secara otomatis firma telah bubar.
Firma harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat dimuka notaries. Akta
pendirian firma harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang daerah
hukumnya meliputi tempt kedudukan firma yang bersangkutan. Setelah itu akta
pendirian akan diumumkan dalam Berita Negara. Kelebihan dari firma adalah
prosedur pendiriannya relative mudah, kemampuan financial lebih besar karena
berasal dari gabungan modal beberapa orang dan keputusan diambil secara bersama-
sama. Sedangkan kelemahannya ialah utang-utang perusahaan ditanggung oleh
kekayaan pribadi para anggot firma dan kelangsungan firma hanya sementara.
e. Perusahaan Negara (PN)
Perusahaaan Negara ialah perusahaan yang bergerak pada bidang usaha ataupun
bergerak dengan tujuan perekonomian nasional (sesuai undang-undang yang
diberlakuan) yang mana modalnya berasal dari Negara.
f. Perusahaan Pemerintah Lainnya
Perusahaan pemerintah lainnya dapat berupa perjan, persero, perum, dan juga
perusahaan daerah. Untuk persero dan perusahaan daerah merupaka perusahaan
pemerintah yang bertujuan mencari keuntungan untuk Negara. Sedangkan untuk
perusahaan pemerintah perum dan perjan semata-mata tidak untuk mencari
keuntungan financial saja.
g. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang bergerak pada bidang ekonomi. Koperasi
dibentuk dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Sifatnya adalah
pribadi, murni, dan juga tidak dapat dialihkan. Miodal koperasi terdiri dari
modalsendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok,
simpanan wajib, sumbangan suka rela, hibah dan dana cadangan Sisa Hasil Usaha.
Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau

23
anggotanya, pinjaman bank, penerbitan obligasi atau surat utang lainnya serta sumber-
sumber lainnya yang sah. Koperasi memiliki prinsip yaitu :
1. Keanggotaaan bersifat suka rela
Pengelolaan dilakukan secara demokratis
2. Pembagia sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebandig dengan besarnya jasa
masing-masing anggota.
3. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
4. Kemandirian.
Cara mendirikan koperasi :
1. Rapat pembentukan koperasi
Sekurang-kurangnya 20 orang pendiri mengadakan rapat pembentukan koperasi,
kemudian dibuatkan berita acara yang berisikan hasil kesepakatan, jumlah anggota
dan nama mereka yang diberi kuasa untuk menandatangani akta pendirian.
2. Surat Permohonan Pengesahan kepada Departemen Koperasi
Pengesahan dan pendaftaran akta pendirian, diberikan paling lama 3 bulan setelah
diterimanya permintaan pengesahan. Tanggal pengesahan akta pendirian berlaku
sebagai tanggal resmi berdirinya koperasi dan resmi sebagai badan hukum.
3. Pengiriman akta pendirian kepada pendiri
4. Pengumuman dalam Berita Negara
Pengelompokan Koperasi Menurut bidang usahanya:
1. Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen
penghasil barang / jasa. Koperasi ini mengusahakan kemudahan bagi para
anggotanya dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti menyediakan bahan
baku, bahan pembantu, serta perlengkapan produksi lainnya dan juga penyaluran
hasil produksi kepada konsumen
2. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan
pokok bagi anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana
dari para anggotanya dan meyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya
4. Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang mempunyai usaha rangkap / beraneka
ragam sesuai dengan kebutuhan anggotanya.
Menurut luas wilayahnya, koperasi di Indonesia dikelompokan menjadi:
1. Primer Koperasi adalah koperasi sebagai satuan terkecil dengan wilayah yang kecil
pula dan melbatkan secara langsung orang-orang sebagai anggotanya.
2. Pusat Koperasi adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah koperasi- koperasi
primer, sedikitnya lima.
3. Gabungan Koperasi adalah koperasi yang dibentuk secara bersama sama oleh pusat
koperasi (paling sedikit tiga puluh pusat koperasi)
4. Induk Koperasi adalah koperasi yang dibentuk secara bersama-sama oleh gabungan
koperasi (paling sedikit tiga gabungan koperasi).
Pihak yang terlibat dalam Koperasi:
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT), yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi dan diadakan paling sedikit sekali dalam satu tahun. RAT
menetapkan sebagai berikut:

24
a. Anggaran Dasar
b. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
c. Pemilihan, pengangkatan pemberhentian pengurus dan pengawas.
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta
pengesahan laporan keuangan.
e. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
f. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
2. Pengurus adalah orang-orang yang secara aktif bertugas dalam pengelolaan
koperasi dan memiliki jabatan paling lama 5 tahun. Sebagai imbalannya, pengurus
menerima uang jasa / honorarium.
3. Pengawas / Dewan Komisaris yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam
RAT. Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
dan pengelolaan koperasi serta membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya.
Menurut Pasal 46 UU no. 25 Tahun 1992, pembubaran koperasi dapat dilakukan
berdasarkan :
a. Keputusan Rapat Anggota atau
b. Keputusan pemerintah bila: Terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan
tidak memenuhi ketentuan UU no. 25 tahun 1992,Kegiatannya bertentangan
dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan.

E. Bentuk-Bentuk Lain Organisasi Bisnis


1. Joint Venture
Joint venture dapat diartikan sebagai suatu persetujuan (joint project), yaitu bentuk
persekutuan perseroan yang dibentuk oleh dua ataqu lebihperseroan untuk tujuan
tertentu. Tujuan utama dari joint venture adalah menggabung perseroan yang memiliki
keahlian yang  berbeda untuk dapat dikontribusikan demi keberhasilan suatu proyek
tertentu. Joint venture biasanya digunakan untuk mngerjakan pembangunan proyek-
proyek besar yang memerlukan modal besar.
Karakteristik utama joint venture adalah :
 Dibatasi pada proyek tertentu
 Jangka waktu dibatasi dengan perjanjian dan dihentikan pada saat proyek sudah
benar-benar selesai
 Dibawah kekuasaan seorang manajer, dimana namanya tertera dalam usaha
 Pada saat joint venture selesai para partisipan akan membagi laba dan rugi sesuai
perjanjian
2. Sindicate
Memiliki kemiripan dengan joint venture dibentuk oleh beberapa perusahaan yang
mempunyai tujuan khusus. Sindicate digunakan dalam bidang keuangan.
3. Franchisee
Franchisee adalah suatu sistem pemasaran yang berkisar pada perjanjian sah antara
dua pihak yang salah satunya (franchisee) diberi hak istimewa untuk menjalankan
bisnis sebagai pemilik pribadi tapi dengan syarat perusahaan dijalankan menurut
metode dan cara yang dispesifikasikan oleh pihak lain (franchisor). Perusahaan

25
franchisee biasanya memberi anggota sistem tersebut denngan  nama, logo, prosedur
pengoperasian, dan lain-lain.

26
BAB VI
KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL

A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah
perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan
yang berbuat sesuatu.
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Dalam pengertian yang sederhana dapat dinyatakan bahwa kewirausahaan merupakan
wujud dari sesuatu,baik barang maupun jasa yang diciptakan oleh pengusaha (enterpreneur)
melalui proses inovasi dan kreasi. Seseorang dapat dikatakan sebagai wirausaha apabila yang
brsangkutan memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau mewujudkan
sesuatu yang sebelumnya belum ada menjadi ada. Sedangkan usaha kecil adalah bentuk usaha
atau bisnis yang diselenggarakan dengan batas kemampuan yang terbatas serta modal kerja
yang terbatas pula.

Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kewirausahaan adalah :


1. Personal, menyangkut aspek kepribadian seseorang
2. Sociological, yaitu menyangkut hubungan dengan keluarga, menunjang atau tidak
3. Environmental, ini menyangkut factor lingkungan seseorang dimana ia dibesarkan, ia
akan terpengaruh dengan lingkungan tersebut.

B. Sifat-Sifat dan Ciri-ciri Wirausahawan


Sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahaan yaitu :
a. Suka terhadap tantangan-tantangan yang membawa dirinya pada keinginan untuk
mencoba tantangan tersebut.
b. Resiko bukan faktor yang paling dipertimbangkan dalam melakukan sesuatu
c. Kepercayaan akan kemampuan diri melebihi dorongan dari orang lain
d. Berani menerima kegagalan dan menjadikan kegagalan itu sebagai bimbingan utama
e. Suka dan dapat bergaul dengan orang lain
f. Berorientasi kemasa depan.

Ciri ciri wirausahawan yaitu :


a. Gemar berbisnis, tegar walaupun gagal
b. Pecaya diri
c. MeMiliki self determination atau locus of control
d. Mengelola resiko
e. Perubahan dipandang sebagai kesempatan
f. Toleran terhadap banyak pilihan
g. Inisiatif dan memiliki need for achievement
h. Kreatif

27
i. Memiliki pandangan luas
j. Waktu adalah berharga
k. Memiliki motivasi yang kuat.

C. Faktor Kegagalan Wirausaha


Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
a. Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara
cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
d. Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan
maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
e. Lokasi yang kurang memadai.
f. Kurangnya pengawasan peralatan.
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan..

D. Pengertian dan Kriteria Usaha Kecil


Bisnis Kecil Bisnis kecil (small business) adalah bisnis yang dimiliki dan dioperasikan
secara independen, tidak dominan dalam bidang operasinya, dan memenuhi standar ukuran
tertentu dalam hal jumlah karyawan atau penerimaan tahunan.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998, pengertian Usaha Kecil adalah:
“Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas
merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha
yang tidak sehat.”

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar
Rupiah).
3. Milik Warga Negara Indonesia.
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Menengah atau Usaha Besar.

28
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi
E. Ciri-Ciri Usaha Kecil
Adapun pula cirri-ciri dari usaha kecil adalah:
1. Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara
pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam
UKM.
2. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
3. Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki
orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan.
4. Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana
yang kecil.
Perbedaan antara usaha kecil dan perusahaan besar adalah:
1. Perusahaan Kecil
 Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
 Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan
pada seseorang.
 Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi.
 Sulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman
dengan syarat lunak.
2. Perusahaan besar
 Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya).
 Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
 Persentase kegagalan usaha relatif rendah.
 Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.

F. Peran dan Bentuk-bentuk Usaha Kecil


Seperti yang kita ketahui bahwa usaha kecil mampu memberikan kontribusi yang tidak
kecil terhadap pertumbuhan ekonomi negara.khususnya dalam mengatasi masalah ekonomi
makro, seperti pengangguran dan supplay utama bahan baku bagi perusahaan menengah dan
besar. Peran lain dari usaha kecil meliputi :
a. Penciptaan lapangan kerja
b. Meningkatkan inovasi
c. Penopang bagi perusahaan menengah dan besar.
Bentuk-bentuk usaha kecil yang umum ditemukan antara lain :
a. bisnis jasa
b. bisnis eceran
c. bisnis distribusi
d. agrobisnis atau pertanian
e. bisnis manufaktur.
Tohari, M (1999: 03-26) mengungkapkan bahwa fungsi dan peran usaha kecil sangat besar
dalam kegiatan ekonomi masyarakat,fungsi dan peran itu meliputi :
a. Penyediaan barang dan jasa

29
Penyediaan barang jualan merupakan salah satu peran dan fungsi usaha kecil dalam
kegiatan ekonomi.dalam penyediaan barang dan jasa ,yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan adalah :
1. Berapa banyaknya persediaan barang jualan
2. Mendeteksi barang-barang jualan
3. Laporan mutasi barang jualan.
b. Penyerapan tenaga kerja
Tenaga kerja adalah sekelompok orang yang mampu bekerja,baik didalam maupun
diluar hubungan kerja,guna menghasilkansuatu barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
c. Pemerataan pendapatan
Dengan adanya usaha kecil menjadika masyarakat mendapatkan akses untuk
mendapatkan pekerjaan sehingga mereka memperoleh pendapatan.
d. Nilai tambah bagi produk daerah
Setiap daerah tentu memiliki keunggulannya masing-masing,baik dari segi geografis
maupun potensi SDMnya,yang dapat dikelola oleh pengusaha kecil secara
profesional,maka kondisi ini akan memberikan nilai tambah bagi daerah tersebut.
e. Peningkatan taraf hidup
Dengan adanya lapangan pekerjaan di berbagai sektor termasuk usaha
kecil,diharapkan dapat menyerap tenaga kerja bangi masyarakat sehingga mereka
dapat menambah penghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan.

Berikut ini beberapa bentuk dan jenis usaha kecil menurut jenis serta kegiatan yang di
lakukannya :
a. Ditinjau dari hakikat dan penggolonganya
1. Industri kecil, misalnya :industri kerajinan rakyat, industri cor logam, konveksi,
dan berbagai industri kecil lainnya.
2. Perusahaan berskala kecil, misalnya : took kerajinan, penyalur, koprasi, toserba,
restoran, jasa profesi, took bunga dan lainnya
3. Sektor informal, misalnya : agen barang bekas, warung,kios kaki lima, dan
lainnya.
b. Ditinjau dari bentuknya.
1. Usaha perorangan
2. Usaha persekutuan.
c. Ditinjau dari jenis produk atau jasa yang dihasilkan
1. Usaha perdagangan, meliputi keagenan, pengecer, ekspor atau impor, sektor
informal, dan lainnya
2. Usaha pertanian, meliputi pertanian pangan,perkebunanperikanan,dan peternakan.
3. Usaha industri
4. Usaha jasa,meliputi konsultan, perencanaan, restoran, transportasi, dan konstruksi.

30
G. Kendala dan Pengembangan Usaha Kecil
Adapun faktor-faktor yang masih menjadi kendala dalam meningkatkan daya saing dan
kinerja usaha kecil dan menengah di Indonesia adalah:
1. Lemahnya sistem pembiayaan dan kurangnya komitmen pemerintah bersama lembaga
legislatif terhadap dukungan permodalan usaha kecil sehingga keberpihakan lembaga-
lembaga keuangan dan perbangkan masih belum seperti yang diharapkan
2. Kurangnya kemampuan usaha kecil untuk meningkatkan usaha pasar, daya saing
pemasaran serta pemahaman regulasi pasar, baik pasar domestik maupun pasar global.
3. Terbatasnya informasi sumber bahan baku dan panjangnya jaringan distribusi,
lemahnya kekuatan tawar menawar khususnya bahan baku yang dikuasai pengusaha
besar mengakibatkan sulitnya pengendalian pasar.
4. Belum terciptanya “Blue print” platform teknologi dan informasi yang meliputi
masalah regulasi,pembiayaan ,standarisasi, lisensi, jenis teknologi tepat guna, dan
fasilitas pendukung teknologi kerja yang mampu digunakan sebagai keunggulan
bersaing.
5. Masih rendahnya SDM yang meliputi aspek kompetensi, keterampilan, etos kerja,
karakter, kesadaran akan pentingnya konsistensi mutu dan standarisasi produk dan
jasa, serta wawasan kewirausahaan.
6. Proses perizinan pendirian badan usaha, patent, merk, hak cipta, investasi, izin export
import yang masih birokratis dan biaya tinggi serta memerlukan waktu yang panjang.
7. Keberadaan jasa lembaga penjamin, asuransi,dan jasa lembaga keuangan nonbank
lainnya, masih belum mampu melayani usaha kecil secara optimal.
8. Tidak berfungsinya secara baik lembaga promosi pemerintah didalam menunjang
promosi produk dan jasa usaha kecil,baik untuk pasar domestik maupun pasar global.

Untuk meningkatkan daya saing global, memecahkan permasalahan serta kendala


yang di hadapi oleh usaha kecil sangat diperlukan dukungan iklim usaha yang kondusif dari
pemerintah dan lembaga legislatif. dukungan tersebut dapat dilakukan dengan
merestrukturisasi sektor-sektor sebagai berikut :
1. Restrukturisasi sektor keuangan untuk menjamin pendanaan yang diperlukan oleh
usaha kecil baik untuk modal investasi maupun modal kerja, perlu diterbitkan skema
pendanaan yang dapat memberikan kemudahan bagi kebutuhan permodalan usaha
kecil
2. Restrukturisasi sektor perizinan melalui penyederhanaan berbagai bentuk perizinan
yang masih dirasakan tumpang tindih, menyediakan pelayanan perizinan dengan pola
satu atap serta menekan biaya-biaya yang menimbulkan biaya ekonomi tinggi.
3. Restrukturisasi sektor investasi stretegis dimaksudkan untuk menata ulang atau
mengubah peruntukan investasi sektor-sektor strategis yang selama ini tidak
dimanfaatkan secara baik oleh usaha besar diberkan kepada usaha kecil.
4. Restrukturisasi sektor sarana dan prasarana pengembangan usaha kecil melalui
modernisasi sarana dan prasarana produksi dan pemasaran, kegiatan penelitian,
pengkajian dan penetapan teknologi tepat guna,serta penetapan program insentif bagi
usaha kecil.

31
5. Restrukturisasi sektor teknologi informasi melalui kebijakan penyediaan pusat
pelayanan berbasiskan teknologi informasi usaha kecil.
6. Restrukturisasi sektor pemasaran melalui penetapan kebijakan pelaksanaan penelitian
pasar, penyediaan informasi pasar, dukungan promosi dan meningkatkan peran
perwakilan indonesia diluar negeri untuk meningkatkan ekspor produk unggulan
usaha kecil.
7. Restrukturisasi sektor kelembagaan dan peraturan perundangan bersifat menghambat
dan tidak sesuai lagi bagi pemberdayaan usaha kecil.

H. Kelebihan Dan Kekurangan Usaha Kecil


 Kelebihan Usaha Kecil
Usaha kecil pada kenyataannya mampu bertahan dan mengantisipasi kelesuan
perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai faktor penyebab lainnya. Tanpa
subsidi maupun proteksi, usaha kecil mampu menambah nilai devisa negara khususnya
industri kecil di sektor informal dan mampu berperan sebagai penyangga dalam
perekonomian masyarakat kecil/ lapisan bawah.
Di samping itu, usaha kecil juga memiliki nilai strategis bagi perkembangan perekonomian
negara kita, antara lain sebagai berikut:
1. Banyaknya produk- produk tertentu yang dikerjakan oleh perusahaan kecil.
Perusahaan besar dan menengah banyak ketergantungan kepada perusahaan kecil,
karena jika hanya dikerjakan perusahaan besar dan menengah, marginnya menjadi
tidak ekonomis.
2. Merupakan pemerataan konsentrasi dari kekuatan-kekuatan ekonomi dalam
masyarakat.
Secara umum perusahaan dalam skala kecil baik usaha perseorangan maupun
persekutuan (kerja sama) memiliki kelebihan dan daya tarik. Kelebihan dan daya tarik
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemilik merangkap manajer perusahaan dan merangkap semua fungsi manajerial
seperti marketing, finance, dan administrasi.
2. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta
barang dan jasa-jasa baru.
3. Bebas menentukan harga produksi atas barang dan jasa.
4. Prosedur hukumnya sederhana.
5. Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan
perusahaannya.
6. Komunikasi dengan pihak luar bersifat pribadi.
7. Mudah dalam proses pendiriannya.
8. Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
9. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu dan pemilik menerima seluruh
laba.
10. Umumnya mampu untuk survive.
11. Cocok untuk mengelola produk, jasa, atau proyek perintisan yang sama sekali baru,
atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.

32
12. Relatif tidak membutuhkan investasi terlalu besar, tenaga kerja tidak berpendidikan
tinggi, dan sarana produksi lainnya relatif tidak terlalu mahal.

 Kelemahan Usaha Kecil


Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil umumnya berkaitan dengan
faktor intern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan dan hambatan-hambatan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mematuhi
ketentuan pembukuan standar.
2. Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas
jam kerja standar.
3. Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya
perencanaan kas.
4. Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang kurang
laku.
5. Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip-
prinsip manajerial.
6. Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
7. Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah
merumuskan.

Adapun yang menyangkut faktor ekstern antara lain:


1. Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi
pemilik.
2. Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi
pengelola, serta lemah dalam promosi.
3. Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis perputaran
uang tunai.

I. Cara Mengembangkan Usaha Kecil


a) Mengetahui kondisi internal maupun eksternal perusahaan.
Disini Perusahaan harus mengetahui kondis internal dan eksternal perusahaan, kondisi
internal       dapat berupa peningkatan produksi ataupun peningkatan mutu barang,
selain itu menajemen perusahan harus lebih ditingkatkan agar dapat memanage
perusahaan dengan baik, sedangkan dari sisi eksternal perusahaan perusahaan harus
melihat kondisi masyarakat sebagai konsumen, perusahaan harus mengetahui
barang/jasa apa yg sedang dibutuhkan oleh konsumen, dengan melihat para pesaing
kita dapat menentukan harga untuk barang.
b) Melakukan promosi produk
Promosi harus lebih gencar dilakukan sebagai usaha untuk memperkenalkan produk,
promosi dapat  berupa potongan harga ataupun penjualan paket.

33
BAB VII
MANAJEMEN BSNIS

A. Pengertian Manajemen Bisnis


Manajemen bisnis merupakan kegiatan merencanakan, mengerjakan, dan mengawasi
suatu bisnis atau usaha. Tujuan dari aktivitas tersebut adalah agar tujuan usaha bisa tercapai.
Manajemen bisnis juga bisa diartikan segala usaha yang dilakukan sesuai dengan rencana
semata untuk mencapai target penjualan.
Artinya tanpa adanya proses manajemen tidak mungkin keuntungan penjualan bisa
didapatkan. Manajemen pada usaha mengalokasikan segala kebutuhan secara menyeluruh
untuk berbagai hal. Dari perencanaannya, kontrol, action, dan evaluasi. Di dalam keempat
aktifitas inilah jalur progresivitas bisnis bisa ditentukan bergerak cepat atau melambat.
Jika melihat dari pengertian di atas tentu manajemen bisnis merupakan unsur
terpenting yang menjadikan bisnis berkembang atau sebaliknya. Jadi wajar jika bisnis yang
baik ditentukan oleh manajemen yang juga baik. Sebaliknya bisnis yang buruk dan
berpeluang gulung tikar adalah bisnis yang dijalankan tanpa manajemen bermutu. Karena bisa
dipastikan rencana sembarangan progres bisnis juga tidak diawasi dengan detail dan ketat.

B. Fungsi Manajemen Bisnis


Adapu pula fungsi manajemen dalam bisnis antara lain:
1. Planning (Perencanaan)
Fungsi yang pertama adalah planning atau perencanaan. Untuk membangun bisnis
tentu diperlukan semacam rencana, seperti rencana pemasaran, produk yang dijual,
promo yang akan ditawarkan, pembukuan atau lainnya. Perencanaan ini harus dicatat
dengan baik. Karena ini yang akan menjadi patokan pergerakan bisnis ke depan.
Maksudnya pebisnis akan menjalankan usahanya sesuai dengan rencana yang sudah
dibuat. Nah tujuannya adalah untuk menentukan apakan tujuan memang benar-benar
tercapai atau sebaliknya.
2. Organizing (Pengelompokan)
Organizing atau pengelompokan bisa terkait dengan tenaga kerja. Maksudnya adalah
jika sudah ada rencana maka kelompok kerja harus dibuat. Pastikan mereka memiliki
porsi kerja yang sama di bidang masing-masing. Seperti tim pemasaran, tim
administrasi, tim gudang dan lain sebagainya. Keteraturan semacam ini untuk
menjadikan proses kerja teratur dan tidak rancu dengan yang lain. Selain itu proses
evaluasi-nya lebih mudah karena tinggal meminta laporan dari ketua timnya. Nah ini
merupakan momentum yang baik untuk menilai sejauh mana tim bekerja. Jika pun
tidak sesuai dengan spesifikasi-nya maka tim bisa dipindahkan ke posisi yang lebih
tepat.
3. Staffing
Staffing ini terkait dengan sumber daya yang ada di perusahaan seperti bahan baku
produk, mesin produksi, sarana pendukung dan lain sebagainya. Ini juga harus teratur
supaya mampu menjadikan usaha lebih maju lagi. Maka dari itu pengaturan sumber
daya yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan usaha. Ini bisa dilakukan hanya

34
jika ada manajemen yang baik di perusahaan tersebut. Jika tidak ada, sumber daya
akan terpakai untuk hal yang tidak prioritas yang efeknya modal membengkak.
4. Directing
Maksudnya ialah tindakan pimpinan yang terus menyemangati timnya agar bisa
bekerja sesuai dengan rencana yang sudah disepakati di awal. Karena terkadang di
awal kerja gairah karyawan semangat tetapi jika sudah memasuki tahap akhir malah
menurun. Ini yang bisa menyebabkan kerugian perusahaan. Dalam fungsi manajemen
ini pimpinan harus turun langsung melihat progres kerja timnya. Jika perlu berikan
pemahaman jika terjadi sistem kerja yang tidak sesuai dengan rencana. Manajemen
directing semacam ini juga perlu dilakukan. Karena ini terkait langsung kepatuhan
kerja dengan perencanaan. Karena hanya dengan kerja sesuai planing, target tujuan
bisa tercapai tetapi tidak sebaliknya.
5. Controlling
Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen bisnis yang terakhir.
Controlling semata observasi apakah sistem kerja dilakukan sesuai kerja atau tidak.
Dengan adanya pengawasan inilah poin-poin penting yang akan dijadikan evaluasi
harus dicatat. Begitu juga dengan kesulitan-kesulitan yang dialami. Controlling ini
tidak harus dilakukan oleh pimpinan tetapi paling tidak oleh ketua kelompok. Karena
mereka yang lebih tahu apa yang sedang terjadi di kelompoknya. Pimpinan tinggal
meminta laporan pertanggungjawaban perketua kelompok saat evaluasi. Dari laporan
itulah pihak pimpinan bisa menentukan kebijakan untuk bisnis periode selanjutnya.

C. Komponen-Komponen Manajemen Bisnis


Komponen-komponen manajemen bisnis maksudnya adalah unsur-unsur yang harus
dijalankan dengan sistem manajemen. Semuanya memiliki fungsi-fungsi yang berbeda. Ini dia
komponen manajemen bisnis yang dimaksud:
1. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengatur tentang pengaturan anggaran
di perusahaan. Diharapkan dengan manajemen ini uang yang telah dikeluarkan bisa
digunakan dengan efektif dan efisien.
2. Manajemen Marketing
Manajemen marketing adalah komponen manajemen bisnis yang berupa kegiatan
perencanaan, tindakan dan pengawasan terkait pemasaran produk. Sedangkan
tujuannya adalah supaya promosi produk yang dilakukan benar-benar disukai oleh
pelanggan.
3. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah pengaturan terjadinya proses pembuatan produk di
perusahaan. Ini terkait dengan keberfungsian mesin produksi, operator produksi dan
peracikan bahan baku yang digunakan.
4. Manajemen Distribusi
Manajemen distribusi adalah kegiatan manajemen untuk memastikan cara distribusi
produk tepat. Maksudnya barang yang sampai ke tangan produk tidak cacat serta bisa
sampai dengan cepat.

35
5. Manajemen SDM
Manajemen sumber daya manusia maksudnya adalah kegiatan manajemen yang
mengatur tentang para pekerja. Termasuk kedisiplinan serta pengaturan bidang kerja
mereka.

D. Perencanaan Manajemen Bisnis


Perencanaan yang perlu diterapkan untuk menjalankan manajemen bisnis antara lain:
1. Tentukan tujuan perusahaan dan target bisnis
2. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan
3. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
4. Menetapkan standar kerja untuk mencapai tujuan

36
BAB VIII
KONSEP DAN FUNGSI PEMASARAN DALAM BISNIS

A. Pengertian Pemasaran
William J. Stanton (Prinsip Pemasaran; 1988: 7), menurutnya pemasaran adalah suatu
system total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
jasa, baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
Dari pemikiran di atas maka, pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan yang
berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran antara produsen dan konsumen melalui
pengembangan jenis produk, penetapan harga jual, penentuan saluran distribusi dan kegiatan
promosi secara terpadu yang terkoordinir dengan tujuan memenuhi dan memuaskan
kebutuhan serta keinginan konsumen akan produk dan jasa tertentu pada waktu yang tepat di
samping mempertahan konsumen yang ada dan menarik konsumen potensial.
Robert V. Mitehol (Winardi; 1991: 4) mengatakan bahwa pemasaran adalah usaha
pembelian dan penjualan dan mencakup aktivitas komersial yang berhubungan dengan arus
barang dan jasa antara produsen dan konsumen. Sedangkan The American
MarketingAssociationBoardApproves News MarketingDefinition, mengemukakan “
Marketingistheprocessofplanningandexecutingtheconception, pricing, promotion and
distribution of ideas, good and service stoc reateexcengesthatsatisfy individual
andorganitationobjectives ”. yang artinya kurang lebih demikian, “ pemasaran adalah suatu
proses dan pelaksanaan konsepsi , harga , promosi dan distribusi dari gagasan, barang maupun
jasa yang dapat memuaskan sasaran baik secara pribadi maupun secara organisasi ”
(Marketing News; 1 Maret 1985).
Dari kedua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran diartikan sebagai
kegiatan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, baik yang dilakukan
oleh badan usaha (perusahaan) maupun perseorangan yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilakukan, melalui suatu system kerja dan
pengelolaan aktivitas pemasaran secara efektif dan efisien.

Ada beberapa unsur yang terkandung dalam konsep pemasaran ini antara lain:
1. Kegiatan pemasaran selalu berorientasi pada konsumen atau pasar.
2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan.
3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan di
integerasi secara organisasi.

B. Tujuan Pemasaran
Tujuan Pemasaran merupakan mengetahui dan mengartikan pelanggan sedemikian
rupa sehingga produk yang di jual akan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, sehingga produk
tersebut bisa terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap
membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya ialah bagaimana membuat produk
tersebut tersedia.

37
Berikut adalah 3 Tujuan Pemasaran
1. Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek bagi perusahaan merupakan untung secepat mungkin. Dalam
arti dapat menutup semua biaya-biaya produksi yang dipakai, dan jika ada kelebihan
maka dikatakan laba atau untung.
2. Jangka Menengah
Tujuan jangka menengah merupakan mengoptimalkan mencapai titik lunas antara total
biaya produksi dan total volume penjualan, memperluas cakupan promosi, dan
berusaha lebih memperbesar cakupan jumlah penjualan.
3. Jangka Panjang
Untuk jangka panjang perusahaan mempertahankan para pelanggan setia agar tetap
loyal sama produknya, antara lain dengan produk yang inovatif, kreatif dan berdaya
guna lebih, serta memberikan potongan harga khusus bagi pelanggan.

Tujuan pemasaran lainnya yaitu:


1. Meningkatkan Penjualan
2. Hasilkan prospek (atau peluang)
3. Mendapatkan pelanggan baru
4. Mempertahankan pelanggan
5. Meningkatkan brand awareness
6. Memberitahkan peluncuran produk baru

C. Konsep-Konsep Inti Pemasaran


1. Kebutuhan.
Kebutuhan merupakan konsep pokok yang melandasi pemasaran. Menurut Kotler,
kebutuhan merupakan suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang
atau dengan kata lain suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar tertentu.
Kebutuhan bersifat sangat kompleks diantaranya; kebutuhan fisik pokok (sandang,
pangan dan papan); kebutuhan social (keamanan, kasih sayang); kebuthan pribadi
(pengetahuan dan ekpresi diri). Jadi dapat dikatakan kebutuhan tidak diciptakan oleh
pemasar karena sudah merupakan kondisi manusiawi.
2. Keinginan.
Keinginan merupakan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian
individu. Dengan berkembangnya masyarakat menyebabkan makin meluasnya
keinginan masyarakat, karena masyarakat di perhadapkan pada objek yang semakin
melimpah (barang dan jasa) yang membangkitkan minat serta hasrat mereka.
3. Permintaan.
Manusia mempunyai keinginan yang hampir tidak terbatas namun, sumber daya
mereka terbatas. Jadi kita memilih produk yang menghasilkan kepuasan tertinggi
sesuai jumlah uang yang ada. Keinginan konsumen berubah menjadi permintaan serta
didukung oleh daya beli, disini konsumen melihat produk berdasarkan unsur “manfaat”
sesuai dengan kondisi keuangan mereka.
4. Produk.

38
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat (konsumen) untuk
dimiliki, digunakan atau pun dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau
pribadi, tempat, organisasi dan ide. Produk secara konseptual meliputi Barang,
Kemasan, Merek, Label, Pelayanan serta jaminan sehingga memberi suatu kepuasan
bagi pelanggan.
5. Pertukaran.
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh suatu objek yang diinginkan dari
seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran dapat dilakukan
dalam berbagai bentuk dan syarat-syarat untuk terjadinya suatu pertukaran. Syaratnya
yakni harus ada sedikitnya dua pihak, masing-masing pihak harus mempunyai sesuatu
yang bernilai bagi pihak lainnya, masing-masing pihak bebas untuk menerima atau
menolak tawaran pihak lainnya dan masing-masing pihak harus mampu
berkomunikasi. Jadi pertukaran dapat dikatakan menjadi nadi kegiatan pemasaran.
6. Transaksi.
Transaksi adalah perdagangan nilai antara dua pihak. Ada transaksi yang menggunakan
uang dan ada yang tidak melibatkan uang (System Barter). Dalam transaksi ini, proses
komunikasi dapat dipahami yang mana pemasar/produsen merupakan komunikatornya
dan komunikannya adalah konsumen. Produk menjadi pesannya, komunikasi
pemasaran adalah medianya, feedbacknya adalah perilaku pembelian ulang atau
loyalitas produk (system keluhan konsumen). Sedangkan noise terdiri dari produk yang
cacat, kadaluarsa serta sulit didapat/terlambat sampai.
7. Pasar.
Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.
Menurut Philip Kotler, pasar adalah seluruh konsumen langganan potensial yang
mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu yang ingin dan mampu dipenuhi dengan
pertukaran sehingga dapat memuaskan kebuthan dan keinginan tertentu.

D. Fungsi-Fungsi Pemasaran
Menurut William J. Shultz, fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan
dalam bisnis yang terlibat dalam menggerakkan barang dan jasa dari produsen sampai ke
tangan konsumen. Dalam konsep fungsi pemasaran Sofjan Assauri (1987: 19)
mengklasifikasikan fungsi-fungsi pemasaran atas tiga fungsi dasar yaitu; fungsi
transaksi/transfer meliputi : pembelian dan penjualan; fungsi supply fisik (pengangkutan dan
penggudangan atau penyimpanan); dan fungsi penunjang (penjagaan, standarisasi dan
grading, financing, penanggungan resiko dan informasi pasar).
Adapun fungsi-fungsi pemasaran adalah :
1. Pembelian (Buying) ialah fungsi yang mengikuti aktivitas-aktivitas mencari dan
mengumpulkan barang-barang yang di perlukan sebagai persediaan memenuhi
kebutuhan konsumen. Fungsi ini pada dasarnya merupakan proses atau kegiatan
mencari penjual dan merupakan tibal balik dari kegiatan penjualan (Selling). Untuk itu

39
maka, sangat perlu dipahami kegiatan apa saja yang dapat mengakibatkan orang
melakukan pembelian.
2. Penjualan (Selling). Mencakup aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mencari
calon pembeli produk yang ditawarkan dengan harapan dapat menguntungkan.
Kegiatan penjualan merupakan lawan dari pembelian. Buying tidak akan terjadi tanpa
selling demikian pun sebaliknya.
3. Transportasi adalah proses pendistribusian atau pemindahan barang dari suatu tempat
ke tempat yang lain.
4. Informasi Pasar
5. Analisis konsumen
Merupakan pengamatan dan evaluasai kebutuhan, hasrat dan keinginan konsumen.
Analisis konsumen melibatkan pengadaan survey konsumen, penganalisisan informasi
konsumen, pengevaluasian strategi pemosisian pasar, pengambangan profil konsumen,
dan penentuan strategi segmentasi pasar yang optimal.
6. Perencanaan Produk dan Jasa
Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran,
pemosisian produk dan merek, pemanfaatan garansi, pengemasan, penentuan pilihan
produk, fitur produk, gaya produk, kualitas produk, penghapusan produk lama, dan
penyediaan layanan konsumen. Uji pemasaran merupakan salah satu teknik
perencanaan produk dan jasa yang paling efektif karena uji pasar memungkinkan
sebuah organisasi untuk menguji rencana-rencana pemasaran alternatif dan
meramalkan penjualan produk baru.
7. Distribusi
Distribusi mencakup penggudangan, saluran-saluran distribusi, cakupan distribusi,
lokasi tempat ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, kurir transportasi,
penjualan grosir, dan ritel. Distribusi menjadi sangat penting ketika sebuah perusahaan
berusaha menerapkan strategi pengembangan pasar atau integrasi ke depan.
8. Analisis Peluang
Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat dan resiko yang terkait
dengan keputusan pemasaran. Tiga langkah yang diperlukan untuk membuat analisis
biaya-manfaat (cost-benefit analysis): (1) menghitung total biaya yang terkait dengan
suatu keputusan, (2) memperkirakan total manfaat dari keputusan tersebut dan (3)
membandingkan total biaya dengan manfaat. Apabila manfaat yang diharapkan
melampaui total biaya, maka peluang itu menjadi lebih menarik.

E. Jenis-Jenis Pemasaran
1. Branding
Produk dan layanan harus memiliki target pasar, dan nama atau “merek,” untuk
dikenal. Branding adalah bentuk pemasaran yang memiliki fungsi sebagai iklan jangka
panjang. Ini sangat membantu untuk membuat produk atau layanan menjadi lebih
menarik dan terkenal. Branding sering kali menyertakan nama, slogan, dan logo.
2. Iklan Siaran
Menggunakan radio sebagai media pemasaran adalah salah satu bentuk iklan berbayar
yang paling umum. Pemasaran ke pelanggan sangat potensial ketika menggunakan

40
radio karena pendengar radio benar-benar mendengarkan apa yang diucapkan oleh
penyiarnya. Selain itu, juga bisa menggunakan media TV untuk menjangkau
pelanggan secara luas.
3. Multi-Level Marketing
Pemasaran dengan menggunakan multi-level marketing adalah bentuk penjualan
langsung yang melibatkan banyak orang di mana perusahaan merekrut dan menjual
produk-produknya. Multi-level marketing juga disebut network marketing karena
tenaga penjualan mendapatkan komisi dari produk yang mereka jual serta komisi
penjualan dari jaringannya.
4. Internet Atau Online
Internet menjadi salah satu media pemasaran yang paling diminati. Hampir semua
orang pasti menggunakan internet, sehingga pasarnya sangat luas. Pemasaran dapat
dilakukan dalam berbagai cara seperti menggunaan email, website atau iklan. Target
pasarnya juga bisa ditentukan karena banyak penyedia jasa iklan yang memiliki fitur
ini.

41
BAB IX
BAURAN PEMASARAN

A. Pengertian Bauran Pemasaran


Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis, yang terkendali (produk,
harga, tempat dan promosi) yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang
diinginkannya di pasar sasaran. Pengertian lain bauran pemasaran yakni strategi kombinasi
yang dilakukan oleh berbagai perusahaan dalam bidang pemasaran. Hampir semua
perusahaan melakukan strategi ini untuk mencapai tujuan pemasarannya, apalagi dalam
kondisi persaingan yang sangat ketat.Dalam dunia perbankan, bauran pemasaran
menggunakan konsep-konsep yang sesuai dengan kebutuhan bank.
Konsep bauran pemasaran terdiri dari 4P, yakni Produk (product), harga (price),
tempat (place), dan promosi (promotion). Sementara menurut Boom dan Bitner menambah
dalam bisnis jasa, bauran pemasaran di tambah 3p yakni: Orang (people), bukti fisik (physical
Evidence), proses (Process). Dari penjelasan ini, bahwa dapat disimpulkan secara keseluruhan
konsep bauran pemasaran (marketing mix) untuk produk jasa digabungkan menjadi 7P.
Adapun kegiatan yang di maksud dalam marketing mix, 7P yaitu :
1. Produk (Product)
Produk adalah pemahaman produsen atau “sesuatu” baik yang berwujud fisik maupun
tidak, yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.Pendapat lain mengatakan bahwa
produk merupakan keseluruhan obyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai
manfaat kepada konsumen. Dan perlu diperhatikan bahwa dalam produk konsumen
tidak hanya membeli benefit dan value dari produk tersebut.Dari dua difenisi di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa produk adalah suatu barang baik secara fisik atau
tidak yang akan kita jual kepada konsumen dan memiliki lebel atau (brand) yang
ditawarkan dalam produk tersebut. Produk akan terus berkembang sesuai kebutuhan
yang ada di masyarakat dan perkembangan teknologi. Dengan cara melihat pangsa
pasar dan menganalisa kebutuhan dari keinginan masyarakat terhadap produk yang
akan digunakan, sehingga bisa memberikan nilai yang bermanfaat (kualitas yang baik)
kepada konsumen atas produk yang kita tawarkan.
2. Harga (Price)
Harga merupakan jumlah yang harus dibayar oleh konsumen untuk memproleh produk
yang ia inginkan. Sebuah perusahaan menegosiasikan harga dengan masing-masing
pelanggan, dengan menawarkan diskon, menghitung biaya produksi. Untuk
menyesuaikan harga dengan penjual lain sehingga membawa produk agar sejalan
dengan persepsi pembeli, sehingga mereka menganggap harga yang ditetapkan sesuai
dengan hasil atau barang yang didapatkan. Serta harga yang sama dalam satu
lingkungan juga diaggap wajar.
3. Lokasi (Place)
4. Promosi (Promotion)
Promosi bukan hanya sekedar alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen,
melainkan juga sebagai alat dalam mempengaruhi konsumen agar terjadinya
pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

42
Berdasarkan defenisi di atas promosi merupakan komunikasi.Dengan menunjukan
pada berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam mempromosikan kebaikan
produk, membujuk dan mengingatkan para pelanggan dan konsumen agar membeli
produk tersebut.Karena dengan kita mempromosikan suatu barang, bisa
mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, karena disinilah terjadinya pembelian
dan penjualan atas ketertarikan produk atau jasa yang dipromosikan. Dengan adanya
promosi konsumen bisa mengetahaui tentang produk tersebut dan akhirnya akan
memutuskan untuk membelinya. Dengan target pasar yang berbeda-beda suatu
perusahaan harus bisa memutuskan kegiatan promosi yang tepat bagi suatu produk
atau jasa. Serta menyesuaikan dengan anggaran promosi yang dimiliki perusahaan. 
5. Orang (People)
Orang merupakan semua pelaku yang memainkan perana dalam penyajian jasa.24
Bisa mempengaruhi kulitas jasa yang diberikan.Dalam mencapai kulitas jasa yang
baik, perlu diberikan pelatihan, motivasi kepada staf sehingga karyawan mampu
memberikan kepuasan kepada konsumen. Berdasarkan definisi di atas,orang adalah
karyawan (SDM) menjadi penting (vital) dalam sebuah proses kegiatan dan
keberlangsungan perbankan syariah. SDM yang terlibat dalam pelayanan yang
nantinya bisa mempengaruhi persepsi pembeli, pribadi pelanggan dan pelanggan lain
yang ada dalam lingkungan pelayanan.
6. Proses (Procces)
Proses adalah gabungan dari semua aktivitas, yang terdiri dari prosedur, jadwal
pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin di mana jasa dihasilkan dan
disampaikan kepada konsumen. Dalam bisnis baik barang atau jasa pihak pengelolah
harus mengedepankan faktor proses karena hal ini berhubungan secara langsung
kepada konsumen selaku pihak yang menerima pelayanan jasa/ menerima barang dari
perusahaan.Dapat di simpulkan bahwa proses merupakan adanya kegiatan yang
dilakukan karyawan dan nasabah sehingga terjadinya interaksi anatara keduanya
dalam pelayanan jasa. Sesuai dengan SOP suatu lembaga tersebut.
7. Bukti Fisik (Phyisical Evidience)
Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat
penyedia jasa untuk konsumen berinteraksi, ditambah unsur tangible apa saja yang
digunakan dalam mengkomunikasikan atau mendukung peranan dalam pemasaran jasa
tersebut.Adanya bukti seperti logo, simbol perusahaan,seragam pada karyawan,
laporan, kartu nama, fasilitas yang dimiliki. Yang bisa dikenal dan di rasakan baik dari
konsumen ataupun karyawan sendiri.

43
BAB X
KONSEP DAN FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BISNIS

A. Pengertian Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia terdiri dari dua hal, yaitu daya fisik dan daya pikir yang
nantinya akan menentukan kemampuan manusia. Dalam suatu aktivitas, manusia adalah unsur
utamanya, tidak peduli meskipun banyak peralatan canggih yang sudah bisa bekerja secara
instan, namun peralatan tersebut tidak akan bisa berfungsi jika tidak dikelola oleh manusia.
Beberapa ahli telah merumuskan arti dari sumber daya manusia (SDM) yaitu sebagai berikut.
1. Sonny Sumarsono
Sonny Sumarsono (2003) mengartikan bahwa sumber daya manusia mempuyai
beberapa pengertian yaitu sumber daya manusia adalah usaha kerja yang bermanfaat
bagi keberlangsungan produksi.Sedangkan makna yang kedua, sumber daya manusia
merupakan kelompok manusia yang terdiri dari manusia yang memiliki kemampuan
untuk memberikan jasa.
2. M.T.E Hariandja
Sumber daya manusia oleh Hariandja dimaknai sebagai salah satu faktor penting bagi
sebuah perusahaan selain faktor modal. Faktor sumber daya manusia ini dianggap
penting karena membutuhkan pengelolaan yang baik dalam rangka peningkatan mutu
organisasi maupun perusahaan.
3. Mathis dan Jackson
Menurut Mathis dan Jackson (2006), sumber daya manusia merupakan suatu
rancangan berbagai sistem formal dalam perusahaan maupun organisasi yang
berfungsi untuk menjaga agar penggunaan bakat dan minat manusia dapat digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut secara efektif dan efisien.
4. Hasibuan
Sumber daya manusia menurut Hasibuan adalah manusia yang mempunyai
kemampuan terpadu yang dicirikan dengan pola pikir dan daya fisik yang
baik.Perilaku dan watak sumber daya manusia berasal dari lingkungannya sedangkan
prestasi dan motivasi kerja berasal dari keinginan dirinya sendiri.
5. Ermaya
Pengertian sumber daya manusia menurut Ermaya adalah suatu faktor utama yang
penting dalam tiap proses pembangunan negara, perusahaan, maupun organisasi. Di
dalam pembangunan ini sumber daya manusia memberi pengaruh yang bermanfaat
sehingga harus diatur dan dijaga. Peran yang dimiliki sumber daya manusia ada dua
yaitu sebagai objek serta subjek dari proses pembangunan.
6. Abdurrahmant Fathoni
Abdurrahmant Fathoni mengartikan sumber daya manusia sebagai kekayaan atau
modal suatu negara yang penting bagi segala aktivitas manusia sehingga mencapai
tujuan yang ingin dicapai.Untuk itu, diperlukan analisis pengembangan dengan
metode yang sesuai dengan memperhatikan beberapa unsur seperti waktu, skill
(kemampuan), dan daya yang dimiliki oleh setiap manusia.
7. Gouzali Syadam

44
Gouzali Syadam mengartikan sumber daya manusia sebagai human resource yang
merupakan sumber utama dalam proses kegiatan di lingkungan sekitar. Beberapa ahli
menyampaikan bahwa sumber daya manusia adalah sekelompok tenaga kerja yang
memberikan daya dan upayanya kepada sebuah organisasi maupun perusahaan secara
luas.

B. Fungsi Sumber Daya Manusia


Beberapa fungsi sumber daya manusia dijelaskan secara lengkap yaitu sebagai berikut.
1) Sebagai Tenaga Kerja
Tenaga kerja disebut juga ‘man power’ merupakan seluruh penduduk yang memiliki
usia siap kerja (produktif). Tenaga kerja mempunyai kemampuan untuk memberikan
jasa setiap satuan waktu yang berguna untuk menghasilkan produk berupa barang
maupun jasa yang dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri atau orang lain
2) Sebagai Tenaga Ahli
Sumber daya manusia dapat berfungsi sesuai bidang dan kemampuannya salah
satunya adalah sebagai tenaga ahli bagi suatu perusahaan atau negara.
3) Sebagai Pemimpin
Sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas lebih besar dengan skill dan
pengalaman yang mumpuni dapat berfungsi sebagai pemimpin bagi suatu golongan,
perusahaan, maupun organisasi.
4) Sebagai Tenaga Usahawan
Sumber daya manusia yang dapat menjadi tenaga usahawan adalah mereka yang dapat
melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan kemandirian dalam rangka
menciptakan suatu produk baru yang bermanfaat bagi orang banyak maupun
lingkungannya.
5) Berfungsi dalam Pengembangan IPTEK
Sumber daya manusia juga mempunyai fungsi utama dalam penemuan dan
pengembangan ilmu sehingga dapat digunakan untuk kemajuan dirinya sendiri,
lingkungan, dan orang lain termasuk perusahaan ataupun organisasi.
C. Contoh Sumber Daya Manusia
Macam sumber daya manusia sangat banyak dan beragam. Jika dilihat dari standard
usia sumber daya manusia yaitu orang-orang yang memiliki usia produktif maka sumber daya
manusia dapat berupa seorang karyawan, mahasiswa yang memiliki skill atau kemampuan
tertentu, para pencari kerja yang memiliki keahlian di bidang tertentu, para pemimpin
perusahaan, para tenaga ahli dan teknisi, dan sebagainya.

45
BAB XI
KONSEP DAN FUNGSI KEUANGAN DALAM BISNIS

A. Konsep Manajemen Keuangan Dalam Bisnis


Manajemen keuangan memiliki 3 konsep atau kegiatan utama, yaitu:
1. Perolehan Dana, yaitu seluruh aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh
sumber dana, baik yang berasal dari internal perusahaan maupun bersumber dari
eksternal perusahaan
2. Penggunaan Dana, berupa kegiatan dalam menggunakan dan menginvestasikan
dana yang ada ke dalam beberapa bentuk asset
3. Pengelolaan Aset (Aktiva), segala kegiatan yang dilakukan ketika dana telah
didapat dan telah diinvestasikan atau dialokasikan kedalam bentuk aset (aktiva), dalam
hal ini dana harus dikelola secara efektif dan efisien.

B. Fungsi Keuangan Dalam Bisnis


Fungsi keuangan dalam bisnis antara lain
1. Perencanaan
Ketika sebuah bisnis telah berjalan dan memiliki pemasukan yang mulai stabil, maka
bagian manajemen keuangan akan menunjukkan langkah maju dengan membuat
sebuah  perencanaan dan melibatkan bagian internal perusahaan sebagai langkah
bisnis ke depan. Bagian manajemen keuangan akan mengetahui besarnya kekuatan
keuangan yang dimiliki perusahaan, sehingga bisa menilai sejauh mana perusahaan
mampu membiayai dan membuat perencanaan bisnis yang lebih baik. Misalnya
dengan rencana menambah jumlah karyawan atau membeli mesin baru untuk
operasional bisnis.
2. Pemantauan
Pemantauan keuangan adalah salah satu fungsi manajemen keuangan yang paling
penting. Salah satu cara pengawasan yang paling tepat untuk mengawasi bisnis adalah
melalui fungsi manajemen keuangan melalui laporan keuangan secara teratur yang
meliputi arus kas, modal kerja, aktiva lancar, laporan pendapatan, utang serta piutang
bisnis.
3. Mengontrol Keuangan
Pengendalian keuangan adalah tugas manajer keuangan dan pembuat kebijakan
perusahaan. Pengendalian keuangan ditetapkan dengan menyusun kebijakan dan
prosedur yang membantu mencegah kesalahan pengelolaan uang. Kebijakan tersebut
mencakup bagaimana cara mendokumentasikan pendapatan dan pengeluaran, metode
pelaporan keuangan apa yang diadopsi, dan bagaimana perusahaan ingin mengelola
keseluruhan uang. Dalam akuntansi, ada beberapa metode pengenalan pendapatan
yang pada akhirnya memengaruhi bagaimana pendapatan dilaporkan dan bagaimana
pajak ditangani. Disinilah fungsi manajemen keuangan dibutuhkan untuk merangkum
semua laporan tersebut.
4. Menilai Kelayakan Investasi
Perusahaan mungkin menerima permintaan untuk menjadi investor di perusahaan lain.
Demikian juga, perusahaan mungkin mencari investor atau ingin menginvestasikan

46
uang mereka di saham atau kembali ke bisnis. Dalam hal ini, semua keputusan
penilaiannya akan diserahkan kepada manajer keuangan yang telah melakukan
penelitian tentang manajemen keuangan internal bisnis maupun calon mitra bisnis.
Dari penilaian tersebut, bagian eksekutif manajemen keuangan akan memberi
keputusan untuk menyetujui atau menolak investasi berdasarkan rencana dan
kemampuan keuangan serta kebijakan yang digunakan oleh perusahaan.
5. Mengetahui Asal Pembiayaan
Setiap perusahaan akan memiliki rencana pembiayaan yang akan dianggarkan sebagai
pengeluaran bisnis. Bagian manajemen keuangan akan melihat dari mana asal
pembiayaan ini, apakah akan tercukupi dengan menggunakan uang kas atau
perusahaan perlu menambah modal dengan cara meningkatkan penjualan barang,
berutang pada kreditur, menjual aset perusahaan, atau melalui penjualan saham. Faktor
pembiayaan akan bergantung dari penilaian bagian manajemen keuangan.
6. Pengaturan Modal kerja
Modal kerja meliputi anggaran operasional, aktiva lancar, gaji, dan arus kas. Dalam
pengelolaan keuangan, sangat penting untuk tetap berada di atas anggaran modal kerja
agar bisnis tidak mengalami kebangkrutan. Manajer keuangan harus secara teratur
menilai catatan, aset, dan arus kas untuk melihat berapa banyak uang yang
dikeluarkan, berapa banyak uang masuk, dan berapa banyak yang terikat dalam aset.
Penilaian manajemen keuangan akan menentukan, kapan perlu tambahan investasi,
pembelian alat bisnis atau kapan harus menaikkan gaji karyawan sebagai bagian dari
pengaturan modal kerja yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

47
BAB XII
KONSEP DAN FUNGSI PRODUKSI DALAM BISNIS

A. Konsep Produksi Dalam Bisnis


Konsep produksi (production concept) adalah filosofi pemasaran yang menganut
pendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Ini
adalah salah satu dari lima filosofi pemasaran selain, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, dan konsep pemasaran holistik.
Konsep produksi merupakan salah satu konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi
menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak tempat dan
murah harganya. Manajer organisasi yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada
usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.
Dalam konsep produksi, perusahaan seharusnya fokus pada pencapaian efisiensi
produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal. Mereka berasumsi bahwa
konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga rendah.Asumsi bahwa
konsumen terutama tertarik pada kemudahan mendapatkan produk dan harga yang rendah
berlaku paling tidak dalam dua situasi. Pertama adalah jika permintaan atas produk melebihi
penawaran, seperti yang ada di Negara berkembang. Dalam situsi ini, konsumen lebih tertarik
untuk mendapatkan produk daripada keistimewaan produk tersebut, dan pemasok akan
memusatkan perhatian pada usaha untuk menigkatkan produksi. Situasi kedua adalah ketika
biaya produksi tinggi dan harus diturunkan untuk memperluas pasar. Orientasi ini masuk akal
di negara-negara berkembang, di mana konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk
daripada fitur-fiturnya. Selain itu, pemasaran juga menggunakan konsep produksi ketika
mereka ingin memperluas pasar dan mendominasi pasar.

B. Fungsi Produksi Dalam Bisnis


Berikut ini beberapa penjelasan mengenai fungsi produksi, diantaranya:
 Fungsi Produksi Menciptakan Nilai Guna
Poin pertama yang patut diperhatikan dari fungsi produksi yaitu untuk menciptakan
nilai guna dari suatu produk. Pada dasarnya sebuah produk diciptakan untuk
memenuhi kebutuhan pasar dan seleranya, sehingga dibutuhkan penambahan nilai
yang sesuai dengan produk yang akan dijual di pasaran nantinya. Oleh sebab itu
sebagai pengusaha pemula sebaiknya perhatikan proses yang satu ini, sehingga
nantinya dapat menciptakan produk dengan daya guna yang cukup tinggi dan sesuai
dengan permintaan. Dalam hal ini tentu ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan
sebelum memulai proses produksi untuk meraih fungsi nilai guna tersebut. Sehigga
sebaiknya rencanakan dengan teliti dan bila perlu lakukan survei pada masyarakat atau
calon konsumen seperlunya. Sehingga setelahnya nanti dapat dihasilkan produk yang
tidak mengecewakan dan sesuai ekpetasi pasar yang hendak dipilih pada akhirnya.
 Fungsi Produksi Penyempurnaan
Ada kalanya sebuah produk yang telah dilempar ke pasaran membutuhkan
penyempurnaan lebih lanjut. Terutama untuk produk yang dinilai masih baru dan
masih sangat hijau di dalam bisnis dan dunia pemasaran. Ada banyak masukan serta
kemungkinan besar komplain pelanggan yang perlu dijadikan bahan untuk

48
memperhatikan hal tersebut. Sehingga nantinya bisa melakukan penyempurnaan dan
peningkatan produk dari berbagai macam sudut.
Inilah salah satu dari fungsi produksi yang bisa dijadikan sarana untuk memastikan
produk selanjutnya jauh lebih mumpuni dan berkualitas. Sehingga saran dan inovasi
terbaru perlu dituangkan dalam proses yang satu ini. Sehingga nantinya produk akan
makin sanggup diterima di masyarakat serta dapat membuat makin banyak konsumen
yang tertarik untuk memilihnya.
 Fungsi Produksi Menambah Manfaat
Selanjutnya fungsi proses produksi ini juga termasuk untuk menambahkan manfaat
pada suatu barang atau produk yang dipasarkan. Ada kalanya setelah bertahun-tahun
berlalu maka ada banyak peningkatan yang dibutuhkan dalam sebuah produk untuk
mengikuti perkembangan serta kemajuan jaman. Disinilah proses produksi harus
mampu mengakomodasi kebutuhan penambahan manfaat sebuah barang sesuai
dengan permintaan pasar. Sehingga nantinya tingkatan permintaan produk tetap
berjalan lancar dan optimal. Tidak hanya itu saja, tetapi juga sanggup merajai segmen
sejenis karena dapat menyerap permintaan dan harapan para konsumen sepenuhnya.
 Sebagai Pemenuhan Kebutuhan
Adapun fungsi produksi sebenarnya termasuk juga untuk memenuhi kebutuhan yang
terjadi di tengah-tengah para konsumen dan masyarakat. Seperti yang banyak
diketahui bahwa makin hari maka pertumbuhan penduduk makin padat dan makin
tinggi. Tentu saja hal ini menuntut adanya pemenuhan kebutuhan yang makin tinggi
dan besar setiap tahunnya. Di sinilah proses pelaksanaan produksi memegang peranan
penting dalam hal kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan.
 Sebagai Peningkatan Penjualan
Pelaksanaan proses produksi ini juga tidak lain sebagai langkah untuk melaksanakan
peningkatan penjualan sesuai dengan besaran kebutuhan yang diperlukan pasar saat
itu. Apabila permintaan pasar cukup tinggi, maka secara tidak langsung proses ini juga
berjalan meningkat supaya dapat memenuhi target kebutuhan masyarakat. Seperti
misalnya saat terjadi musim tertentu yang meningkatkan produksi barang tertentu. Jika
permintaan pasar yang tinggi tidak terpenuhi dengan baik akibatnya produk dapat
menjadi langka atau di sisi lain bisa menjadi cukup mahal. Tentu hal ini berusaha
dihindari untuk menghilangkan resiko pasar yang kurang berimbang. Oleh sebab itu
laju proses produksi umumnya bervariasi tergantung permintaan konsumen saat itu,
apakah cukup besar atau sedang menurun.
 Sebagai Perolehan Keuntungan
Dalam proses produksi tentu banyak pengusaha dan pebisnis mengharapkan
keuntungan yang layak. Sehingga makin penting suatu bisnis dan makin ramai usaha
yang diperlukan, maka sebagian dari pengusaha berusaha untuk meningkatkan
produksinya dengan tujuan meraup makin banyak keuntungan sesuai perhitungan.
Apabila makin banyak untung dan pemasukan yang bisa diperoleh, otomatis
pengembalian modal nantinya akan makin besar pula. Oleh sebab itu tidak
mengherankan apabila banyak yang meningkatkan laju dan proses produksi apabila
permintaan pasar cukup tinggi dan banyak konsumen atau masyarakat yang
menginginkan sebuah produk tertentu.Bagi pengusaha hal ini dipandang sebagai

49
kesempatan yang baik untuk mendapatkan keuntungan yang makin tinggi sesuai
harapan. Namun perlu diperhatikan juga jangan sampai hal ini terjadi hanya sesaat
atau sementara waktu saja. Lalu ke depannya tidak terulang kembali. Akan lebih baik
bila mengutamakan proses produksi yang stabil dan jalannya keuntungan yang jauh
lebih maksimal melalui hal tersebut serta pengaturan laju produksi yang sesuai.

50
BAB XIII
TEKNOLOGI INFORMASI (TI) DALAM BISNIS

A. Pentingnya Pemanfaatan TI Dalam Pengembangan Bisnis


Seiring dengan perkembangan di era globalisasi yang sangat pesat ini menyebabkan
adanya perubahan teknologi yang cukup signifikan. Dalam perkembangannya, teknologi
informasi sangat mendukung suatu proses bisnis perusahaan dan untuk mengelola sistem
manajemen nya. Teknologi informasi merupakan teknologi untuk membantu manusia dalam
membuat, mengubah, dan menyimpan informasi. Teknologi Informasi memberikan
kemudahan dalam kegiatan proses bisnis khususnya dalam hal pengambilan keputusan di
tingkat manajemen perusahaan.
Sistem informasi merupakan salah satu sarana yang digunakan sebagai
pendukung/penunjang pengolahan teknologi informasi. Fungsi utama sistem informasi dalam
pendukung Teknologi Informasi adalah:
1. Pengumpulan dan penyimpanan data dari seluruh aktivitas dan transaksi terkait
operasional perusahaan.
2. Pemrosesan data menjadi informasi untuk pihak manajemen perusahaan dalam
pengambilan keputusan.
3. Pengendalian internal dalam kegiatan operasional perusahaan.

Dengan adanya pengembangan sistem, akan tercapai nilai bisnis terkait penggunaan
Teknologi Informasi, yaitu:
a. Supplier Relations
Teknologi informasi dapat mengkoordinasi hubungan dengan pemasok sehingga dapat
meningkatkan efisiensi produksi.
b. Sales and Marketing Support
Dengan dukungan teknologi informasi terkait pemasaran dan penentuan harga, dapat
membantu mengingkatkan pendapatan dari penjualan.
c. Process planning and support
Dengan adanya teknologi informasi, kelengkapan informasi dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan dengan meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
d. Production and Operations
Teknologi informasi dapat digunakan untuk memperbaiki teknik produksi melalui
komputerisasi untuk desain dan pabrikasi.
e. Reporting
f. Teknologi informasi digunakan dalam mempermudah mebuat dan mendapatkan
laporan dari hasil aktivitas pekerjaan.

B. Peran Penting Teknologi Informasi Dalam Bisnis


Dalam dunia bisnis peranan Teknologi Informasi dimanfaatkan untuk perdagangan
secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce (e-dagang) atau perdagangan elektronik.
E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet. E-commerce
merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya
sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah,

51
lowongan pekerjaan dan lain-lain. Berikut peran penting Teknologi Informasi dalam bisnis,
antara lain:
1. Mempermudah Cara Komunikasi
Bagi banyak perusahaan, email adalah sarana utama komunikasi antara karyawan,
pemasok dan pelanggan. Email adalah salah satu pendorong awal Internet,
Penggunaannya sangat mudah dan relatif jauh lebih murah jika dibandingkan dengan
faksimile untuk berkomunikasi. Selama bertahun-tahun, sejumlah alat komunikasi
lainnya juga berkembang, yang memungkinkan para staf untuk saling berkomunikasi
dengan menggunakan sistem chat (chatting), alat pertemuan online dengan sistem
konferensi video seperti webinar, Voice over internet protocol (VOIP) dan masih
banyak lagi lainnya.
2. Memberikan Pengetahuan dan Sumber Informasi
Melalui internet, anda hanya membutuhkan satu klik dan semua informasi sudah
tersedia di depan mata Anda. Semakin banyak pengetahuan yang anda peroleh
mengenai bisnis, maka semakin berkembang pula bisnis yang sedang anda kelola.
Selain itu anda dapat dengan mudah untuk mencari informasi yang berkaitan dengan
kompetitor anda.
3. Manajemen Data
Deretan lemari arsip yang berisikan dokumen-dokumen perusahaan sekarang sudah
tidak terlalu dibutuhkan lagi oleh beberapa perusahaan, dengan adanya database. Saat
ini, sebagian besar perusahaan menyimpan versi digital dari dokumen pada server dan
perangkat penyimpanan. Dokumen-dokumen ini menjadi langsung tersedia bagi
semua orang di perusahaan, terlepas dari lokasi geografis mereka. Perusahaan yang
mampu menyimpan dan memelihara sejumlah besar data historis secara ekonomis, dan
karyawan dapat mengakses langsung dokumen yang mereka butuhkan
4. Sistem Informasi Manajemen
Menyimpan data hanya menguntungkan jika data yang dapat digunakan secara efektif.
Perusahaan progresif menggunakan data itu sebagai bagian dari proses perencanaan
strategis serta pelaksanaan taktis dari strategi itu. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
memungkinkan perusahaan untuk melacak data penjualan, biaya dan tingkat
produktivitas. Informasi ini dapat digunakan untuk melacak profitabilitas dari waktu
ke waktu, memaksimalkan laba atas investasi dan mengidentifikasi bidang yang perlu
perbaikan. Manajer dapat melacak penjualan setiap hari, yang memungkinkan mereka
untuk segera bereaksi terhadap angka yang lebih rendah dari perkiraan dengan
meningkatkan produktivitas karyawan atau mengurangi biaya item.
5. Customer Relationship Management
Perusahaan menggunakan TI untuk memperbaiki cara mereka merancang dan
mengelola hubungan terhadap pelanggan. Customer Relationship Management (CRM)
sebuah sistem yang dapat menangkap setiap interaksi perusahaan terhadap para
pelanggan, sehingga terdapat data kronologis pelanggan jika sewaktu-waktu
dibutuhkan, bagaikan data record. Salah satu contohnya pelanggan menghubungi call
center karena mendapatkan masalah, mengenai informasi pengiriman barang yang ia
pesan. Dengan adanya CRM staff perusahaan dapat segera memberitahukan
keberadaan barang pesanan pelanggan. Karena seluruh interaksi disimpan dalam

52
sistem CRM. Pelanggan pun menjadi tenang, karena mendapatkan pelayanan yang
memuaskan, Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan sehingga dapat lebih
meningkatkan kinerja terhadap produktivitas.
6. Aktivitas Bisnis Selama 24 Jam
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi sangat membantu para pelaku
bisnis untuk melakukan aktivitas jual beli selama 24 jam, tidak seperti toko offline
yang segala aktivitasnya sangat dibatasi oleh ruang dan waktu.

53
DAFTAR PUSTAKA

Anggara,Farhan.2018.”Konsep dan Contoh Manajemen Keuangan”.


https://www.beecloud.id/konsep-dan-contoh-materi-manajemen-keuangan/. Diakses pada
Desember 2020

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-6-fungsi-manajemen-keuangan-untuk-bisnis-yang-lebih-
baik/

Sosiologi, saya.2014.”Konsep Produksi dan Konsep Produk”.


http://www.ssbelajar.net/2014/04/konsep-produksi-dan-konsep-produk.html. Diakses pada
Desember 2020

https://cerdasco.com/konsep-produksi/

https://www.jojonomic.com/blog/fungsi-produksi/

http://www.erakonsultan.com/pemanfaatan-ti-dalam-pengembangan-
bisnis/#:~:text=Teknologi%20Informasi%20memberikan%20kemudahan
%20dalam,peningkatan%20kinerja%20keuangan%20suatu%20perusahaan.

https://bestcamp.co.id/6-peran-penting-teknologi-informasi-dalam-bisnis/#:~:text=Teknologi
%20Informasi%20telah%20banyak%20digunakan,baik%20bidang%20ekonomi%20maupun
%20perbankan.&text=Dalam%20dunia%20bisnis%20peranan%20Teknologi,-dagang)
%20atau%20perdagangan%20elektronik.

Setiawan, Samhis.2020.”Etika Bisnis”.https://www.gurupendidikan.co.id/etika-bisnis.html.


Diakses pada Desemer 2020

Ikka’s Journey. 2015.”Tanggung Jawab Sosial”.


http://blogtugasmahasiswa.blogspot.com/2015/09/tanggung-jawab-sosial-rangkuman-
materi.html.Diakses pada Desember 2020.

Priharto,Sugi.2020.”Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Pengertian dan


Contohnya”https://accurate.id/bisnis-ukm/tanggung-jawab-sosial-perusahaan/.Diakses pada
Desember 2020.

Dosen Pendidikan.2020.”Etika Bisnis Adalah”.https://www.dosenpendidikan.co.id/etika-bisnis-


adalah/. Diakses pada Desember 2020.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/muniya-alteza-sem-si/diktat-pengantar-
bisnis/ (Versi PDF)

Sarjana Manajemen.2017.”Pengertian Bisnis, Jenis, Ruang Lingkup dan Komponen Lainnya”.


http://sarjana-manajemen.blogspot.com/2017/06/bisnis.html?m=1. Diakses pada Desember
2020

54
Putra.2020.”PENGERTIAN BISNIS: Fungsi, Konsep, Tujuan, Manfaat, Jenis & Macam-
macam Bisnis”. https://salamadian.com/pengertian-bisnis/ . Diakses pada Desember 2020

https://accourateaccountingsoftware.com/2019/11/06/definisi-serta-bentuk-bentuk-organisasi-
bisnis/

David Gunawan.2006.”Pengantar Bisnis Bnetuk-bentu Organisasi Biisnis”. http://pengantar-


bisnis.blogspot.com/2006/09/bentuk-bentuk-organisasi-bisnis.html?m=1. Diakses pada
Desember 2020

www.Manajemen-site.blogspot.com/2015/02/bentuk-bentuk-organisasi-bisnis.html?m=1

Suwantara,SE.2019.”Bisnis Kecil dan Kewirausahaan”.


www.suaramedianasional.co.id/bisnis-kecil-dan-kewirausahaan.html. Diakses pada desemer
2020

Dewa.2012.”Kewirausahaan dan Usaha Kecil”. www.dewacurhat-wordpress-


com.cdn.ampproject.org/v/s/dewacurhat.wordpress.com/2012/05/08/kewirausahaan-dan-
usaha-kecil/amp/?

55

Anda mungkin juga menyukai