Diusulkan
oleh:
Nama :
NIM :
UNIVERSITAS BHAKTI
KENCANA 2021
i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENERAPAN IPTEK
i
DAFTAR ISI
3
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, Indonesia sedang menghadapi isu-isu kesehatan yang sangat
penting. selain kasus pandemi COVID-19 yang semakin memprihatinkan,
sindrom Stunting masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Dikutip dari
laman website Dinas Komunikasi dan Informatika Humbang Hasundutan, pada
akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021, Indonesia masih mempertahankan
peringkat empat di dunia dan peringkat dua di Asia Tenggara sebagai negara
dengan prevalensi Stunting terbesar. Sindrom Stunting ini tidak hanya
mempengaruhi indeks tinggi badan menurut umur anak, namun anak yang
menderita Stunting juga terpengaruh pada kemampuan kognitif, motorik serta
penurunan performa kerja. Oleh karena itu, pengawasan Stunting sejak dini patut
dilakukan guna memperkecil kesempatan terjadinya Stunting.
Perhatian khusus Stunting pada balita patut digalakkan untuk mencegah
perkembangan fisik dan motorik anak yang irreversible, perkembangan yang
terganggu tentu dapat mempengaruhi pencapaian anak di sekolah. Hal ini relevan
dengan contoh kasus yang terjadi pada kota Kupang dan wilayah kabupaten
Sumbawa Timur, sebanyak 41,18 % di kota Kupang dan 18,39 % di wilayah
kabupaten Sumbawa Timur, siswa Stunting mengalami rendahnya penyerapan
dan penguasaan materi. Beberapa penelitian dari tahun-tahun kemarin seperti
yang dilakukan oleh Yustika (2006) di Kecamatan Samalantan menyatakan jika
terdapat korelasi positif antara kondisi anak Stunting dengan capaian prestasi
belajar anak di sekolah, seiringan dengan menurunnya status gizi TB/U sebesar 1
SD maka capaian belajar anak akan menurun sebanyak 0,444 (Picauly & Toy,
2013). Tak hanya di wilayah pelosok Indonesia bagian timur, bahkan di kelurahan
Kemijen, Kecamatan Semarang Utara juga menunjukkan adanya pengaruh
Stunting anak usia 9-12 tahun terhadap capaian belajar di sekolah (Saniarto,
2013).
Banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan Stunting, entah itu pola
asuh dan pemenuhan gizi yang buruk atau bahkan karena faktor lingkungan
sekitar. Masyarakat masih terlalu awam dengan yang namanya Stunting sehingga
pertumbuhan anak yang irreversible di anggap wajar oleh masyarakat karena
1
mengira faktor genetik dari orang tua lah penyebabnya. Awamnya masyarakat
akan sindrom Stunting ini menyebabkan anak-anak usia sekolah akan mengalami
kendala dalam hal pertumbuhan fisik dan psikologis. Terlebih saat ini ketika
maraknya kasus COVID-19 beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan
pusat layanan kesehatan lainnya cukup kualahan dalam menghadapi lonjakan
kasus yang terjadi sehingga menyebabkan masyarakat sangat berhati-hati untuk
mengunjungi fasilitas kesehatan karena dipandang sebagai tempat yang rawan.
Selama pandemi , diharapkan segala aktivitas luar ruangan kini dibatasi untuk
mencegah penularan virus COVID-19, namun karena kecanggihan teknologi saat
ini, keterbatasan tersebut dapat diatasi melalui interface di ponsel pintar atau
beberapa fasilitas lainnya.
Berdasarkan rujukan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya saya
tertarik untuk membuat sebuah aplikasi seluler yang dapat digunakan sebagai
media monitoring perkembangan anak oleh orang tua serta sebagai sumber
informasi tentang Stunting. Gagasan ASIGMA (Avoid Stunting Mobile
Application) direncanakan untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
mencegah Stunting dengan memonitoring perkembangan anak serta
merencanakan pola gizi yang cukup untuk anak. Gagasan ini juga menjadi salah
satu satu inovasi untuk menggalakkan urgensi sindrom Stunting di Indonesia.
2
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari produk / inovasi ASIGMA adalah
Dengan adanya produk/inovasi ini maka salah satu isu masalah kesehatan
yakni Stunting dapat diminimalisir dengan melakukan pengawasan sejak dini
melalui interface aplikasi ini.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sindrom Stunting Dan Efektivitas E-Health Sebagai Salah Satu Media
Pelayanan Kesehatan Di Indonesia
4
Tingginya kejadian Stunting di wilayah pedesaan dan perkotaan juga
dilihat berkorelasi positif dengan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Terlebih di masa pandemic saat ini, karena penularan virus COVID-19
menyebabkan aktivitas luar ruangan jadi dibatasi dan lonjakan kasus virus
COVID 19 membuat masyarakat merasa jika rumah sakit atau puskesmas
merupakan tempat yang rawan saat ini. Menanggapi hal itu, sudah banyak inovasi
aplikasi seluler penyediaan layanan kesehatan yang dapat di akses melalui
interface di gawai masing-masing. Saat ini bahkan sudah banyak rumah sakit atau
puskesmas yang menerapkan layanan E-health , beberapa rumah sakit di Surabaya
seperti di puskesmas Jagir juga menerapkan E-Health. E-health diterapkan untuk
melakukan konsultasi dengan dokter secara online dan menentukan janji temu jika
diperlukan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Meski E-health memiliki keunggulan-
keunggulan seperti memeudahkan tugas atau pekerjaan para tenaga medis di masa
ini, namun E-health dapat menjadi kurang efektif jika pemerintah tidak melakukan
sosialisasi pada masyarakat seperting yang terjadi di Surabaya (Megatsari,
Laksono, Ridlo, Yoto, & Azizah, 2018).
5
fenomena ini. Kebiasaan memberi pola asuh serta gizi yang buruk menjadi salah
satu factor pokok penyebab Stunting. Gagasan ASIGMA yang mempadu
padankan kecanggihan teknologi dengan memonitoring tumbuh kembang anak.
Saat ini memang sudah banyak aplikasi kesehatan seluler yang tersedia namun
gagasan ASIGMA ini akan lebih menekankan focus pada monitoring
perkembangan anak untuk mencegah Stunting sejak dini, selain fitur monitoring,
gagasan ASIGMA ini akan dilengkapi dengan beberapa fitur berikut:
a. Fitur Sign Up/Log in
Orang tua pengguna aplikasi harus melakukan registrasi akun sehingga
dapat mengakses aplikasi tersebut selain itu, dengan mendaftarkan akun
resmi (Email atau nomor ponsel) pengingat untuk melakukan monitoring
serta informasi kesehatan terkini akan terkirim secara otomatis ke alamat
email surel yang didaftarkan oleh pengguna, data progress pengguna juga
akan tersimpan dan dapat diunduh.
b. All About Stunting
Fitur ini akan menyajikan informasi terkait Stunting yakni gejala,
penyebab, akibat dan bagaimana pencegahan Stunting secara umum.
Selain informasi dasar tentang Stunting, akan tersedia pula informasi
tentang sumber makanan untuk pemenuhan gizi anak khususnya pada
1000 hari pertama kehidupan serta alternative makanan penggantinya.
Namun informasi gizi anak juga akan mencakup untuk anak batita hingga
balita.
c. ASIGMA talk
Fitur aplikasi ini akan di desain hampir mirip dengan penggunaan sosial
media dimana terdapat sediaan untuk berkonsultasi dengan dokter atau
tenaga kesehatan yang bergabung dan menjadi mitra serta layanan aplikasi
kesehatan lainnya yang bekerja sama. Fitur ini juga akan di desain untuk
memberi ruang public sehingga terdapat interaksi maya dengan pengguna
lainnya.
d. Progress
Fitur ini fungsi utamanya akan didesain sebagai media monitoring TB/U
(Tinggi badan/usia) serta bobot tubuh anak dengan pengguna melakukan
6
pengecekan mandiri kepada Anak secara berkala kemudian menginput
data tinggi badan serta bobot tubuh sehingga grafik progress pertumbuhan
akan di padu padankan dengan grafik standar deviasi median standar
pertumbuhan anak dari WHO. Fitur ini juga akan dilengkapi dengan
perencanaan gizi untuk menunjang pertumbuhan anak.
e. FAQ
Fitur ini akan menyajikan pertanyaan yang paling sering di tanyakan
beserta jawaban yang relevan.
7
BAB III METODE
3.1 Tempat dan Waktu
8
3.1.3 Uji coba
Uji coba dilakukan pada Prototype aplikasi yang telah didesain
sebelumnya dan dijalankan pada system operasi android. Uji coba dilakukan untuk
mengecek fitur-fitur yang telah di desain dan untuk mengecek apakah terjadi
kesalahan atau tidak pada aplikasi sehingga dapat digunakan oleh pengguna
nantinya.
3.1.4 Sosialisasi
Karena keterbatasan aktivitas di luar ruangan akibat penularan virus
COVID-19 saat ini maka sosialisasi dapat dilakukan secara daring dengan
melaksanakan seminar atau melakukan sosialisasi menggunakan salah satu platform
social media untuk memperkenalkan aplikasi ini ke khalayak ramai.
9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Bulan Person
Jenis
No. Penanggung
Kegiatan
Jawab
7 8 9 10
1 2 3 41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan TIM
kegiatan
2. Merancang Tim
3. Konsultasi Dosen
4. Perakitan Tim
5. Uji coba Tim
6. Sosialisasi
7. Laporan Tim
10
DAFTAR PUSTAKA
https://humbanghasundutankab.go.id/main/index.php/read/news/828
(Diakses pada tanggal 18 Juli 2021)
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200814/1434631/enam-isu-kesehatan-
jadi-fokus-kemenkes-tahun-2021/
(Diakses pada tanggal 18 Juli 2021)
11
LAMPIRAN
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2. Jenis Kelamin
3. Program Studi
4. Nim
Pass foto
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. Alamat E-Mail
Nmor Telepon/HP
7.
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama
Institusi
Tahun
masuk-
lulus
C. Kegiatan Kemahasiswaan
Kegiatan tempat
1.
12
Penghargaan
- - -
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2. Jenis Kelamin
3. Program Studi
4. Nim
Pass foto
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. Alamat E-Mail
Nmor Telepon/HP
7.
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama
Institusi
Tahun
masuk-
lulus
C. Kegiatan Kemahasiswaan
Kegiatan tempat
1.
Penghargaan
13
- - -
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2. Jenis Kelamin
3. Jabatan Fungsional
4. NIDN
Pass foto
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. Alamat E-Mail
Nomor Telepon/HP
7.
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA S1
Nama
Institusi
Tahun
masuk-
lulus
14
SUBTOTAL Rp. 3.500.000,-
2. Perjalanan dalam kota
a. Transportasi lokal 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
SUBTOTAL Rp. 1.000.000,-
3. Lain-lain
a. Publikasi 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
b. Laporan 5 Rp. 100.000 Rp. 500.000
c. Komunikasi 2 Rp. 250.000 Rp. 500.000
SUBTOTAL Rp. 2.000.000,-
15