Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/287595684

Pemanfaatan Air di Industri Perminyakan

Article · December 2015

CITATION READS

1 5,196

1 author:

Irfaan Taufiiqul Rayadi


PT Rekayasa Industri
1 PUBLICATION   1 CITATION   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Irfaan Taufiiqul Rayadi on 21 December 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pemanfaatan Air di Industri Perminyakan
Irfaan Taufiiqul Rayadi*

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung


Jalan Ganesa No. 10, Bandung, Indonesia
*Corresponding Author: irfaan@students.itb.ac.id

Abstrak
Industri perminyakan menggunakan air dalam volume yang besar .Pada umumnya, air yang dibutuhkan
adalah 3 m3 per 1 ton minyak yang diproduksi. Air yang digunakan dapat dimanfaatkan pada berbagai
sektor, seperti untuk kukus, air pendingin, pencegahan korosi pada peralatan proses, pembersihan dan
perawatan peralatan, dll. Kualitas air yang digunakan pun bervariasi pada unit pemrosesan yang
dibutuhkan. Hal ini yang membuat bisnis air di bidang perminyakan sangatlah menjanjikan, mengingat
air digunakan di hamper semua unit pemrosesan minyak,sehingga optimasi penggunaan dan kontrol
terhadap kualitas air sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas produk dan keberjalanan pabrik
minyak. Optimasi pada. proses produksi dan kontrol yang tepat, serta implementasi penggunaan
kualitas air yang tepat terbukti menurunkan produksi limbah dan kadar kontaminannya.Kualitas air
limbah tentu berpengaruh pada dampak lingkungan, serta treatment costs pada unit pemroses limbah.
Pada makalah ini,akan dibahas jenis-jenis pemanfaatan air pada industri perminyakan, sumber air,
pengolahan air olahan secara eksternal, serta persamaan empiris untuk menentukan biaya penggunaan
air pada unit menara pendingin dalam industri pengilangan minyak. Dari hasil analisis, industri
perminyakan akan selalu membutuhkan air dalam jumlah yang banyak dan untuk berbagai keperluan,
seperti air pendingin, kukus,fire and utility water,dll. Jumlah ini akan selalu meningkat seiring waktu,
dan berkorelasi pada biaya penyediaan dan pemrosesan air.
Kata kunci : air, pretreatment, pemanfaatan air, costing

1. Pendahuluan pemrosesan memiliki kualitas yang


Air adalah salah satu senyawa yang berbeda, namun kebutuhan air berkualitas
fleksibilitasnya dapat dimanfaatkan di tinggi cenderung lebih rendah jika
berbagai bidang, termasuk di industri dibandingkan air berkualitas rendah
perminyakan. Beberapa manfaat air di
bidang ini antara lain Pada umumnya, pengolahan air untuk
industri pengilangan minyak hanya
- penambahan panas pada unit proses, memperhitungkan konsentrasi ion terlarut
biasanya dalam bentuk kukus / steam dalam air, serta kesadahan air. Karena
- penghilangan panas unit proses dalam kilang minyak hanya memroduksi kualitas
bentuk air pendingin , biasanya dalam minyak yang spesifik, air yang digunakan
bentuk air pendingin pada cooling tower pada unit tersebut pun spesifik, dan
- penghilangan garam dan impurities dari biasanya kualitas minyak berbanding
minyak mentah terbalik dengan kapasitas air yang
- perlindungan peralatan dari korosi dibutuhkan. Hal ini juga berimplikasi pada
- produksi gas Hidrogen untuk efisiensi suatu unit pengilangan minyak
menghilangkan sulfur dari bahan bakar tersebut.
motor
- pembersihan dan peralatan proses[1]
Meskipun manfaat air ini sangat banyak,
namun air yang digunakan pada tiap unit
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 2

Mengingat utilisasi kualitas air ini sangat


penting, tentu tiap industri pengilangan
akan berusaha memroduksi air berkualitas
sesuai unit pemrosesannya, sehingga saat
ini unit pemrosesan air marak dijual dan
diproduksi antar perusahaan.

Gambar 3. Penggunaan utama air pada


unit pengilangan minyak (Sumber :
Optimization of Water Usage at
Petroleum Refineries)
Gambar 1. Gambaran kebutuhan air di
industri pengilangan minyak (Sumber :
2. Water in Crude
Water Requirements of the Petroleum
Refining Industry) Ketika minyak bumi sampai di kilang,
minyak tersebut mengandung sejumlah air.
Dari gambar diatas, 86% air yang Air jenis ini biasanya tergolong sedimen
dibutuhkan berasal dari air permukaan tidak terlarut dalam minyak bumi, dan
(surface water), sisanya didapat dari air langsun digunakan untuk unit wastewater
bawah tanah dan air hasil pengolahan treatment
sewage effluent 3. Air Hujan
2. Sumber Air Air jenis ini biasanya mudah didapat,
apalagi jika kilang dibangun pada daerah
Pada industri perminyakan, biasanya yang kelembabannya tinggi. Air hujan
kilang minyak dibangun didekat sumber biasanya diolah terlebih dahulu untuk
air yang banyak. Namun banyak meningkatkan alkalinitasnya, serta untuk
kemungkinan air untuk keperluan di mengurangi kadar TDSnya[3]
industri ini, antara lain
3. Air pendingin
1. Purchased Water
Pada unit pengilangan minyak, lebih dari
Jenis air ini dibeli langsung dibeli setengah volume total air yang dibutuhkan
perusahaan swasta khusus yang secara digunakan untuk mendinginkan system.
independen mengolah kebutuhan air untuk Hal ini memanfaatkan prinsip bahwa air
industri pengilangan. Biasanya air jenis ini adalah medium pendingin yang baik, serta
sudah memenuhi ketentuan air yang murah jika dbandingkan medium
dibutuhkan pada unit pemrosesan terkait, pendingin lain, seperti udara, propan,atau
meskipun biaya pembeliannya tinggi refrigerant lainnya
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 3

Air pendingin (cooling water) adalah air efisiensi perpindahan panas, kenaikan
yang dilewatkan melalui Heat Exchanger hilang tekan karena naiknya tahanan dalam
dengan maksud untuk menyerap dan pipa, serta penyumbatan pada pipa-pipa
memindahkan panasnya. Sistem yang berukuran kecil.
dilalui oleh aliran air pendingin disebut
3. Terjadi fouling akibat aktivitas mikroba
sebagai sistem air pendingin (cooling
water system). Pada cooling tower yang digunakan di
Pada air pendingin, masalah yang biasa industri perminyakan, unit ini memiliki
muncul pada sistem air pendingin adalah kondisi yang cocok bagi pertumbuhan
mikroba. Pada unit ini, sangat mudah
1. Terjadinya korosi tumbuh lender / slime, dan dapat
menimbulkan korosi lokal.
Kerugian yang ditimbulkan oleh korosi
pada sistem air pendingin adalah Mengingat banyaknya hal yang dapat
penyumbatan dan kerusakan pada sistem menimbulkan kerusakan pada sistem air
perpipaan. Kontaminasi produk yang pendingin, maka dibutuhkan standar untuk
diinginkan karena adanya kebocoran- menyamakan kualitas air pendingin. Tabel
kebocoran, dan menurunnya efisiensi berikut menyajikan syarat air pendingin
perpindahan panas pada unit pengilangan untuk sistem resirkulasi terbuka [4]
minyak.
Tabel 1. Contoh persyaratan air
Pada unit pengilangan minyak, peralatan pendingin untuk sistem resirkulasi
proses yang digunakan banyak yang terbuka( Sumber : Setiadi, Tjandra. Diktat
menggunakan material baja karbon. Hal ini Kuliah Pengolahan dan Penyediaan Air)
dapat memicu korosi, dan dapat
menimbulkan banyak kerugian.
Mekanisme korosi ditunjukkan pada
gambar berikut

Gambar 4. Mekanisme korosi pada baja


karbon (Sumber : Diktat Kuliah
Pengolahan dan Penyediaan Air)

Jika reaksi kesetimbangan bergeser ke


kanan, korosi akan berlanjut. Selain itu, 3. Cooling tower
Alkalinitas yang rendah dan adanya
padatan terlarut dapat meningkatkan laju Pada industri perminyakan, penggunaan
cooling tower sangatlah penting. Hal ini
korosi
dikarenakan pada unit pengilangan
minyak, panas yang dihasilkan menara
2. Pembentukan kerak dan deposit[18] distilasi harus dibuang untuk mencegah
kerusakan lebih lanjut.
Gangguan yang ditimbulkan oleh
terbentuknya kerak antara lain : penurunan
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 4

Pada prinsipnya, cooling tower hanya Pada berbagai perusahaan pengilangan


menyuplai air dingin pada sistem penukar minyak, pemilihan jenis cooling tower
panas di heat exchanger, setelah panas memerhitungkan parameter-parameter
ditukarkan, sebagian air akan di-blowdown berikut
untuk menghindari akumulasi zat terlarut.
1. Pola aliran fluida proses
2. Biaya maintenance
3. Biaya pemasangan pump dan fan
4. Kondisi opersi
5. Operating dan Capital Cost

Gambar 5. Cooling tower[5] (Sumber :


Wikipedia)

Sisanya dimasukkan kedalam cooling


tower untuk kemudian diuapkan, atau
dimasukkan lagi kedalam reservoir air[16]
untuk kemudian dimasukkan kembali
kedalam mesin penukar panas

Gambar 7. Jenis-jenis Cooling tower


(Sumber : Diktat Kuliah Pengolahan dan
Penyediaan Air)
4. Unit Desalinasi dan Demulsifier Crude
Oil
Gambar 6. Diagram proses Cooling
Minyak mentah yang diambil dari kilang
tower sistem Sirkulasi Terbuka (Sumber : biasanya mengandung 2 jenis impurities,
Wikipedia) yakni yang larut dalam minyak dan yang
tidak larut dalam minyak. Beberapa jenis
Beberapa jenis cooling tower yang sering impurities yang larut antara lain sulfur,
dipakai pada industri perminyakan yakni nitrogen, dan senyawa organo-metallic.
Untuk yang tidak larut, contohnya yakni
1. Natural draft type air, garam,dan lumpur.
2. Forced draft type
Kadar air yang diimpor ke Jepang adalah
3. Induced draft counter flow type 2000-20000 mg/L. Meskipun impurities
4. Induced draft cross flow type yang tidak larut dalam minyak mudah
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 5

dipisahkan, namun zat yang tidak larut ini c. Jenis ini biasanya digunakan untuk
dapat menimbulkan korosi pada menara produksi uap dengan kapasitas
distilasi dan dapat menurunkan efisiensi rendah.
proses. Pemisahan impurities yang tidak
larut dilakukan dengan melakukan 2. Boiler buluh-air (water-tube)
spraying air pada campuran hingga a. Air-uap mengalir di dalam buluh-
terbentuk emulsi air-minyak yang stabil. buluh.
b. Boiler ini dipakai untuk produksi
Proses desalinasi dilakukan dengan uap tekanan tinggi.
menyampurkan air dan minyak, lalu c. Boiler jenis ini biasa digunakan di
dilakukan pemisahan dalam medan listrik industri kimia besar dan pusat
bertegangan tinggi. [8] listrik tenaga uap.

Gambar berikut merupakan diagram alir Pada umumnya, semakin tinggi tekanan
desalinasi pada minyak mentah kukus yang dihasilkan, kriteria kualitas air
umpan untuk boiler semakin ketat. Tabel
berikut menyajikan kualitas air untuk
berbagai tekanan umpan

Tabel 2. Contoh persyaratan air umpan


boiler (Sumber : Setiadi, Tjandra.
Diktat Kuliah Pengolahan dan
Gambar 8. Diagram Alir Unit Desalinasi Penyediaan Air)
(Sumber : Kurita Handbook of Water
Treatment) P ketel TDS Alkalinitas TSS (ppm)
(psig) (ppm) (ppm)
5. Boiler Feed Water
301- 3000 600 250
Boiler merupakan salah satu utilitas yang 450
penting dalam Industri Perminyakan[17].
451- 2500 500 150
Sebuah boiler paling tidak tersusun dari
komponen-komponen berikut ini. 600
601- 2000 400 100
1.Peralatan untuk menangani udara 750
pembakaran
751- 1500 300 60
2. Peralatan untuk menangani bahan bakar
3. Unit penyiapan air umpan boiler 900
4. Burner dan Furnace 901- 1250 250 40
5. Evaporator, Superheater, dan Reheater 1000
1001- 1000 200 20
Atas dasar posisi aliran api-gas panas dan
aliran air-steam, boiler dibagi menjadi dua 1500
kelompok berikut ini. [18] 1501- 750 150 10
1. Boiler buluh-api (fire tube): 2000
a. Api atau gas panas mengalir lewat >2000 500 100 5
buluh-buluh (tubes, pipa kecil)
yang memanaskan dan Beberapa masalah yang umumnya muncul
menguapkan air yang terletak di pada boiler antara lain
dalam cangkang (shell).
b. Konstruksi sederhana dan relatif
murah.
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 6

1. Scaling[9] atau distilasi bertingkat minyak bumi.


Namun, produced water biasanya di-treat
Scaling / pengerakan merupakan proses menjadi 3 metode, yakni[15] reuse,
terbentunknya kerak akibat sedimentasi discharge, dan reinjection. Proses ini
pada permukaan boiler. Kerak ini menggunakan membrane bioreactor,
kemudian menempel di permukaan boiler reverse osmosis, dan membrane
dan mengeras. Hal ini dapat menimbulkan ultrafiltration.
overheating local, bahkan hingga system
failure.

2. Corrosion 8. Mekanisme Pengolahan Limbah


Industri Perminyakan
Korosi adalah proses oksidasi logam
material boiler. Hal ini disebabkan Pada industri perminyakan, limbah yang
kontaminasi ion H+ pada air umpan, dihasilkan biasanya berfasa padat dan cair.
sehingga meningkatkan pH air, dan Mekanisme pengolahan limbah ini
memungkinkan terjadinya korosi. Selain disajikan pada gambar berikut[19][20]
itu, kadar oksigen terlarut yang tinggipun
dapat meningkatkan kecenderungan korosi

3. Foaming

Foaming adalah proses pembentukan


gelembung diatas permukaan air pada
drum boiler. Busa ini ditimbulkan oleh
kontaminasi zat-zat organik dalam air
ketel. Busa ini dapat mengurangi ruang
pelepasan uap-panas (steam-release space)
dan dapat menyebabkan terbawanya air
dan kotoran bersama uap air (carryover).
Hal ini dapat menimbulkan endapan dan
korosi pada drum boiler.

6. Fire Water and Utility Water

Kebutuhan untuk fire water sebenarnya


bergantung pada situasi dan kondisi,
namun hal terpenting adalah tersedia
dalam jumlah banyak dan mudah diakses.

Untuk Utility Water, tidak ada prasyarat


tertentu, karena biasanya hanya digunakan
untuk membersihkan suatu tempat atau
kebutuhan lainnya.

7. Pengolahan Produced Water


Produced Water adalah air yang dihasilkan
dari proses pengolahan migas di kilang-
kilang minyak. Biasanya, produced water
adalah by-product dari hasil hydrotreating,
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 7

Gambar 9. Mekanisme Pengolahan Limbah Industri Perminyakan[16] (Sumber :


I.G.Wenten. Teknologi Membran dalam Pengolahan Limbah)
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 8

. Pengolahan air eksternal

Pada industri perminyakan , beberapa air


yang digunakan pada industri ini adalah air
untuk boiler dan air pendingin untuk
cooling tower. Namun, spesifikasi air yang
dibutuhkan berbeda. Pengolahan air secara
umum untuk air di industri ini adalah

1. Penambahan zat kimia [4]

Penambahan zat kimia bertujuan untuk


mencegah pembentukan kerak.
Mekanisme pencegahan ini adalah dengan
mengendapkan ion terlarut, sehingga
garam yang dihasilkan mudah mengalir
pada aliran blowdown. Penambahan zat
kimia ini dinamakan dengan chelating
agent, contohnya adalah EDTA dan NTA (
Ethylene Diamine Tetra Acetato dan
Nitrilo Triacetatic Acid).

2. Menjadikan zat tersuspensi (lumpur,


minyak tidak terlarut) menjadi massa yang
tidak melekat pada unit proses.

3. Menambahkan foaming agent, atau


meningkatkan laju alir pada unit blowdown

4.Penambahan unit deaerasi, yakni unit


untuk meningkatkan alkalinitas dan
mengurangi kadar oksigen terlarut. Hal ini
dilakukan dengan penambahan oxygen
scavenger yakni natrium sulfit dan
hidrazin. Reaksi yang terjadi yakni

Gambar 10. Mekanisme reaksi deaerasi


dengan penambahan oxygen scavenger
(Sumber : Kurita Handbook of Water
Treatment)

Pada Tabel 3 , disajikan jenis jenis


kontaminan pada raw water dan metode
penghilangannya
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 9

Tabel 3. Berbagai Jenis Kontaminan Pada Raw Water dan Metode Penghilangannya
(Sumber : Petroleum refining water / wastewater management)

Contaminants Problems Removal Methods


Makes water cloudy and deposits in water lines and
Turbidity process equipment Coagulation, settling and filtration
Primary source of scale formation in heat exchangers and
Hardness pipe lines Softening, distillation, surfactants
Causes foaming in steam systems and attacks boiler steel. Lime and lime-soda softening, Zeolite
Bicarbonate and carbonate produce carbon dioxide in softening, Dealkalization by anion
Alkalinity steam which is highly corrosive exchange
Adds to the solids content of water and combines with
Sulphate calcium to form calcium sulfate scale Demineralization, distillation
Demineralization, distillation,
Adds to the solids content and increases the corrosive desalination (if sea water is being
Chloride properties of water used)

Silica Scaling on heating and cooling equipment of pipelines Anion exchange resins, distillation
Discolors the water and precipitates in water lines and Aeration, coagulation and filtration,
Iron and Magnesium process equipment lime softening, cation exchange
Oil/water separators strainers,
Source of scale, sludge and foaming in boilers. Impede coagulation and filtration.
Oil heat exchage. Undesirable in most processes Diatomaceous earth filtration
Corrosion of water lines heat exchange equipment, Deaeration, sodium sulphite, corrosion
Oxygen boilers, return lines, etc inhibitors
Aeration, chlorination, highly basic
Hydrogen sulphide Cause of 'rotten egg' odor. Corrosion, toxicity anion exchange
Processes which decrease dissolved
Conductivity is the result of ionizable solids in solution. solids content will decrease
High conductivity can increase the corrosive conductivity e.g demineralization, lime
Conductivity characteristics of a water softening
Dissolved solids' is the measure of total amount of
dissolved material. High concentration of dissolved solids Various softening process e.g cation
are objectionable because of process interference and as exchange by zeolite, demineralization,
Dissolved solids a cause of foaming in boilers distillation
Suspended solids' is the measure of undissolved matter.
Suspended solid plug lines, cause deposits in heat Sedimentation, filtration, coagulation
Suspended solids exchange equipment, boilers, etc and settling
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 10

10. Analisis Biaya pada Cooling tower 3. Biaya Chemical Treatment[12][13]

Pada industri perminyakan, pemasangan Biaya yang berhubungan dengan chemical


unit penukar panas dalam bentuk cooling treatment pada cooling tower bergantung
tower terdiri dari beberapa faktor, yakni pada 2 hal, yakni mengurangi kebutuhan
chemical treatment, atau mengurangi
1. Biaya Pompa limbah dari chemical pada unit blowdown.
Biaya pompa memperhitungkan jumlah Untuk mengurangi kebutuhan chemical
pompa yang akan dipasang, head pompa treatment dapat dilakukan dengan
yang akan dibangkitkan, serta efisiensi menambah unit self-cleaning basin/ wadah
pompa. Bentuk persamaan empiris untuk pembersih otomatis. Hal ini dapat
menentukan biaya pompa adalah[11][12] mengurangi pertumbuhan bakteri dan
jamur penghasil lendir / sludge.
𝑃𝑢𝑚𝑝 𝑐𝑜𝑠𝑡
Biaya untuk menjaga jumlah chemicals
𝐺𝑃𝑀
= $2500 𝑥 𝑁𝑝 √ 𝑥 √Δℎ pada cooling tower dapat dihitung melalui
3954 𝑥 𝑁𝑝 𝑥 𝜂𝑚 𝑥 𝜂𝑝 persamaan empiris berikut
Pada bagian ini, untuk menghemat biaya 𝑀𝑎𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑐ℎ𝑒𝑚𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 =
untuk pompa dapat dilakukan dengan ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠
$6 𝑥 𝜂𝑐ℎ 𝑥 𝑡𝑜𝑛𝑛𝑎𝑔𝑒 𝑦𝑒𝑎𝑟𝑙𝑦 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠
meningkatkan efisiensi motor dan pompa,
serta dengan menurunkan head pompa Dari persamaan diatas, savings terbesar
yang akan dibangkitkan. Namun, hal ini dapat diperoleh dari jumlah chemicals
bergantung pada jumlah fluida yang akan untuk mengurangi algaecides dan
dipertukarkan panasnya. Idealnya, jumlah biocides.
pompa lebih sedikit yang menghasilkan
Karena terdapat kemungkinan bahwa
daya lebih besar yang akan dipilih oleh
chemical yang ditambahkan terbuang
perusahaan.
melalui unit blowdown, maka diperlukan
2. Biaya energi pompa[12][13] biaya penggantian untuk menambahkan
Pada beberapa jenis cooling tower, chemicals untuk menekan pengeluaran.
Biaya penggantian chemical dapat
terdapat beberapa jenis yang tipenya
menyemprotkan air dari atas untuk dihitung melalui persamaan empiris
mendinginkan fluida yang mengalir berikut
dibawahnya. Jenis cooling tower ini baik, 𝑅𝑒𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑐ℎ𝑒𝑚𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡
karena luas permukaan air yang mengenai = $0.004 𝑥 𝑤𝑎𝑠𝑡𝑒 𝑔𝑎𝑙𝑙𝑜𝑛𝑠
akan optimal. Namun, hal ini berarti perlu
4. Biaya penyediaan air[12][13][14]
biaya tambahan untuk memompa air
hingga ketinggian tertentu. Bentuk Sistem utilitas pada pabrik seperti listrik,
persamaan empiris untuk energi pompa kukus untuk proses, refrigerant, udara
yakni tekan, air pendingin, dan lain lain tidak
berhubungan langsung dengan indeks
𝐺𝑃𝑀 𝑥 Δℎ inflasi. Karena biaya energi dasar jarang
𝐻𝑃 =
3954 𝜂𝑚 𝑥 𝜂𝑝 berfluktuasi, dan bersifat independen dari
capital dan labor costs.
𝑃𝑢𝑚𝑝 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝐶𝑜𝑠𝑡 = 0.7457 𝑥 𝑘 𝑥 ℎ𝑟 𝑥 𝐻𝑃
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 11

Oleh karena itu, persamaan biaya untuk


biaya pengolahan utilitas dapat dihitung
dengan persaman

𝐶𝑠 𝑢 = 𝑎 (𝐶𝐸 𝑃𝐶𝐼) + 𝑏 (𝐶𝑠, 𝑓)

Untuk koefisien a dan b didapat dari tabel


4 dibawah ini
Tabel 4. Nilai cost coefficients untuk utilitas Pabrik Pengilangan Minyak

(Sumber : Ulrich, Gael D. et al.How to Estimate Utility Costs)

Cost Coefficients
a b
Electricity, $/kWh
Purchased from outside 1.3 x 10-4 0.01
Onsite power charged to process
module 1.4 x 10-4 0.011
Onsite power charged to grass-
roots plant 1.1 x 10-4 0.011
Compressed and Dried Air, $/Nm3 (0.1<q<100 Nm3/s ; 2<p<35 bar a
Process module 5 x 10-5q^-0.3 x ln p 9 x 10-4 x ln p
Grass-roots plant 4.5 x 10-5q^-0.3 x ln p 9 x 10-4 x ln p
Instrument Air, $/std-m3
Process module 1.25 x 10^-4 1.25 x 10^-3
Grass-roots plant 1.15 x 10^-4 1.25 x 10^-3
Process Steam, $/kg 2<p<35 bar a; 0.06<ms< 40 kg/s
Process module 2.7 x 10^-5 ms^-0.9 0.034p^0.05
Grass-roots plant 2.3 x 10^-5 ms^-0.9 0.034p^0.05
Cooling Water, $/kg 0.01<q<10 m3/s
Process module 0.001+3 x 10^-5 q^-1 0.003
Grass-roots plant 0.0007 + 2.5 x 10^-5 q^-1 0.003
Demineralized Water, $/kg 0.01<q<1 m3/s
Process module 0.007 + 2.5 x 10^-4 q^-1 0.04
Grass-roots plant 0.005 + 2.5 x 10^-4 q^-1 0.04
Drinking Water, $/m3 0.01<q<10 m3/s
Process module 7 x 10^-4 + 3x 10^-5 q^-0.6 0.02
Grass-roots plant 5 x 10^-4 + 2.5x 10^-5 q^-0.6 0.02
Natural Water, Pumped and Screened. $/m3 0.01<q<10 m3/s
Process module 1 x 10^-4 + 3x 10^-6 q^-0.6 0.003
Grass-roots plant 7 x 10^-5 + 2x 10^-6 q^-0.6 0.003
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 12

http://www.hvaceducationaustralia.com/R
esources/PDF/Cooling-Tower-Types-
Daftar Notasi
Table-2.1.pdf diakses 03-11-2015
Np jumlah pompa [8] Sato, Takatoshi et al. Kurita Handbook
GPM Gallon per minute : Kurita Handbook of Water Treatment,
ηm efisiensi motor
Kurita Water Industries, Shinjuku, Japan
ηp efisiensi pompa
∆h beda tekan pompa [9] Susanto, Herri. Diktat Kuliah Sistem
HP Horse Power Utilitas, Department of Chemical
hr jam operasi pompa Engineering, Institut Teknologi Bandung,
k dollar cost per kWh 2007
ηch faktor koreksi untuk cost [10] IPIECA, Petroleum refining water /
savings wastewater management, Available :
Csu harga utilitas proses
IPIECA.org diakses 03-11-2015
Csf harga fuel dalam $/MJ
CE PCI Parameter inflasi [11] BES (Burns Engineering Services,
Inc.). 2003. Feasibility of Retrofitting
Cooling Towers at Diablo Canyon Units 1
Daftar Pustaka
and 2. Burns Engineering Services, Inc.,
[1] Guernsey, C.H and Company, Topsfield, MA.
Optimization of Water Usage at Petroleum [12] Cox, Ron,Cooling Tower Energy &
Refineries, Ground Water Protection Operating Cost Analysis Software
Council, Saltlake Utah,2009. [13] Berg, Brian et al.1963. Water Use and
[2] Otts, Louis E. et al. Water Related Costs with Cooling Tower .
Requirements of the Petroleum Refining Department of Registration and Education,
Industry, Geological Survey Water- State of Illinois
Supply,U.S Department of the Interior, [14] Ulrich, Gael D. et al. 2006. How to
1955 Estimate Utility Costs, University of New
[3] Petroleum refining water / wastewater Hampshire, England
use and management, IPIECA, 2010 [15] Wenten,I.G , P.T.P Aryanti,2014,
[4] Setiadi, Tjandra. Diktat Kuliah Ultrafiltrasi dan Aplikasinya, Teknik
Pengolahan dan Penyediaan Air, Kimia Institut Teknologi Bandung.
Department of Chemical Engineering, [16] Cooling tower specifications.
Institut Teknologi Bandung, 2007 Available :
[5] Wikipedia inc, Cooling tower. http://www.coolingtowersystems.com
Available : [17] Boiler Feed Water. Available :
https://en.wikipedia.org/wiki/Cooling_to https://en.wikipedia.org/wiki/Boiler_feed
wer diakses 03-11-2015 water
[6] MJ Mc Cann Consulting, Cooling [18]Heselton, Ken.2005. Boiler Operator’s
system dynamics. Available : Handbook. The Fairmont Press, Inc.
http://www.mccannscience.com/cooling.h [19] Wenten,I.G ,2014, Industri Membran
tml dan Perkembangannya, Teknik Kimia
, diakses 03-11-2015 Institut Teknologi Bandung
[7]HVAC Education Australian, Types of [20] Wenten,I.G ,P.T.P Aryanti,A.N
Cooling Tower. Available : Hakim,2014, Teknologi Membran dalam
Irfaan Taufiiqul Rayadi, Bisnis Air di Bidang Industri Perminyakan, 2015, 01-13 13

Pengolahan Air, Teknik Kimia Institut


Teknologi Bandung

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai