Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

PERTEMUAN 4
PENYUSUNAN LAPORAN POSISI KEUANGAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:


4.1 Melakukan penyusunan laporan posisi keuangan.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 4.1:
Melakukan Penyusunan Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan atau Neraca adalah bagian dari laporan


keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi
yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode
tersebut. Informasi yang dapat disajikan di laporan posisi keuangan atau
neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber
pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu
periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan). Laporan
posisi keuangan atau neraca dihubungkan dengan persamaan akuntansi
sebagai berikut:

ASET = LIABILITAS + EKUITAS

Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 1


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

menilai risiko-risiko entitas dan arus kas masa depan. Tujuan pengguna
laporan posisi keuangan menggunakan laporan ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengevaluasi struktur pendanaan Dalam hal ini yang dilihat adalah
informasi tentang perbandingan sumber pendanaan melalui utang
dibandingkan dengan ekuitas.
2. Menganalisis likuiditas Likuiditas adalah seberapa cepat waktu yang
diperlukan sampai suatu aset dapat terealisasi atau dikonversi
menjadi kas, atau sampai suatu liabilitas dapat terbayar. Pihak
kreditur biasanya sangat tertarik dengan informasi tentang risiko
likuiditas jangka pendek, yang informasinya dapat mereka gunakan
untuk menilai kemampuan entitas membayar bunga tepat waktu.
3. Menilai solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan entitas
membayar utangnya pada saat jatuh tempo. Biasanya hal ini dapat
diukur dengan tingkat utang jangka panjang yang dimiliki entitas.
Entitas yang memiliki rasio utang yang tinggi berarti memiliki
solvabilitas yang rendah dibanding antitas dengan rasio utang yang
rendah. Entitas dengan solvabilitas yang rendah artinya lebih
berisiko, karena memerlukan lebih banyak aset untuk membayar
utangnya, baik pokok maupun beban bunga.
4. Menilai fleksibilitas keuangan Likuiditas dan solvabilitas akan
menentukan fleksibilitas keuangan entitas, yaitu mengukur
kemampuan entitas mengambil tindakan tertentu sebagai respons
terhadap kebutuhan dan peluang yang ada. Entitas dengan tingkat
utang yang tinggi lebih tidak fleksibel dibanding entitas dengan
tingkat utang rendah. Suatu entitas yang memiliki utang yang tinggi
terkadang tidak mudah untuk mengalokasikan arus kasnya untuk
merespons peluang tertentu misalnya peluang berinverstasi, karena
arus kas tersebut harus dialokasikan untuk pembayaran utang.

Menurut PSAK I (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan,


entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika :

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 2


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

1. Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan


dalam siklus operasi normal
2. Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan
3. Aset yang diharapkan akan terealisasi dalam jangka waktu dua belas
bulan setelah periode pelaporan
4. Berupa kas atau setara kas, kecuali yang dibatasi pertukaran atau
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya
dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Laporan posisi keuangan atau neraca terdiri dari tiga bagian


utama yaitu terdiri dari:

1) Aktiva Lancar (Current Assets). Aktiva lancar adalah


kekayaan perusahaan yang berwujud uang dan bisa dicairkan
dalam jangka pendek (periode kurang dari satu tahun).
Contohnya: kas (harta perusahaan dalam bentuk uang tunai),
investasi sementara/jangka pendek (investasi pada obligasi,
saham, surat-surat berharga yang jatuh tempo kurang dari satu
tahun), piutang dagang atau accounts receivable (piutang
dagang yang timbul karena adanya penjualan kredit), persediaan
(persediaan atas barang yang dibeli maupun barang yang
dihasilkan, baik bahan baku, barang setengah jadi atau barang
jadi), pajak dibayar di muka, biaya dibayar di muka dan asset
lancar lain-lain. Penjelasan masing-masing akun adalah sebagai
berikut:

 Kas dan Setara Kas. Kas merupakan alat pembayaran


yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai
kegiatan Perusahaan. Sedangkan Setara Kas adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek
dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai.

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 3


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas


meliputi: (a) Deposito berjangka yang akan jatuh tempo
dalam waktu 3 bulan atau kurang dari tanggal
penempatannya serta tidak dijaminkan; (b) Instrumen
pasar uang yang diperoleh dan akan dicairkan dalam
jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan; Kas dan
setara kas yang telah ditentukan penggunaanya atau yang
tidak dapat digunakan secara bebas tidak diklasifikasi
dalam kas dan setara kas.
 Investasi Jangka Pendek. Akun ini merupakan bentuk
investasi yang dimaksudkan untuk pemanfaatan dana
perusahaan dalam jangka pendek. Investasi jangka
pendek antara lain adalah deposito dan efek yang jatuh
tempo atau pemilikannya dimaksudkan tidak lebih dari
12 (dua belas) bulan. Investasi Jangka Pendek dalam
efek yang nilai wajarnya tersedia dapat berupa efek
hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity
securities)
 Wesel Tagih. Akun ini merupakan piutang usaha yang
didukung janji tertulis. Wesel tagih disajikan terpisah
antara pihak ketiga dan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa apabila wesel tagih tersebut
berkaitan dengan kegiatan normal perusahaan. Wesel
Tagih disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasi,
setelah memperhitungkan penyisihan porsi yang
diperkirakan tidak dapat ditagih.
 Piutang Usaha. Akun ini merupakan piutang yang
berasal dari kegiatan normal perusahaan. Piutang usaha
disajikan terpisah antara pihak ketiga dan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa. Piutang ini disajikan
sebesar jumlah yang dapat direalisasikan, setelah
memperhitungkan penyisihan porsi yang diperkirakan

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 4


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

tidak dapat ditagih.


 Piutang Lain-lain. Akun ini tiada lain dari tagihan
perusahaan pada pihak ketiga yang menurut sifat dan
jenisnya tidak dapat dikelompokkan dalam akun-akun
pada piutang jenis c dan d di atas. Piutang Lain-lain
disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasi, setelah
dikurangi penyisihan porsi yang diperkirakan tidak dapat
ditagih.
 Persediaan. Persediaan adalah aset perusahaan yang:
tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;
dalam proses produksi; atau dalam bentuk bahan atau
perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses
produksi atau pemberian jasa; atau dalam perjalanan.
Persediaan disajikan sebesar biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of
cost or net realizable value).
 Pajak Dibayar Dimuka. Akun ini bisa jadi berupa: (1)
kelebihan pembayaran pajak (misalnya PPN masukan
atau lebih bayar) yang akan ditagih kembali atau
dikompensasikan terhadap liabilitas pajak masa
berikutnya; atau (2) kelebihan jumlah PPh yang telah
dibayar pada periode berjalan dan periode sebelumnya
dari jumlah pajak yang terhutang untuk periode-periode
tersebut (misal: PPh Pasal 25). “Aset Pajak Kini” harus
dikompensasikan (offset) dengan “Liabilitas Pajak Kini”
dan nilai bersihnya harus disajikan pada Laporan Posisi
Keuangan.
 Biaya Dibayar Dimuka. Akun ini merupakan biaya
yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan
dilakukan pada periode yang akan datang, pada saat
manfaat diterima, misal: premi asuransi dibayar di muka
dan sewa dibayar di muka. Biaya dibayar dimuka

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 5


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

disajikan sebesar nilai yang belum terealisasi.


 Aset Lancar Lain-lain. Akun ini mencakup Aset lancar
yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam point a hingga
h di atas disajikan sebagai “aset lancar lain-lain”,
termasuk pembayaran di muka untuk memperoleh
barang/jasa yang akan digunakan dalam satu tahun buku.
Aset lancar lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat.

2) Aktiva Tetap (Non Current Assets). Aktiva tetap adalah


kekayaan perusahaan yang tidak berwujud uang dan bisa
dicairkan dalam jangka panjang (periode lebih dari satu tahun).
Contohnya: obligasi, tanah, bangunan dan mesin-mesin.

3) Hutang/Kewajiban (Liabilities). Merupakan semua kewajiban


keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi.
Hutang merupakan sumber dana/modal perusahaan yang berasal
dari kreditur. Hutang dapat dibagi menjadi :

 Kewajiban lancar (Current Liabilities). Kewajiban


lancar adalah kewajiban yang jatuh temponya kurang
dari satu tahun. Contohnya: pinjaman bank jangka
pendek, wesel bayar (notes payable) dan hutang
dagang (hutang yang timbul dari pembelian barang
secara kredit).

 Kewajiban tidak lancar (Non-current liabilities).


Kewajiban tidak lancar adalah kewajiban yang jatuh
temponya lebih dari satu tahun. Contohnya: pinjaman
bank, wesel bayar jangka panjang, hutang obligasi
dan hutang kepada pemegang saham.
 Modal atau Equity merupakan hak atau bagian yang
dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan
dalam pos modal, modal saham, surplus dan laba

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 6


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

yang ditahan. Dapat juga dimaksudkan kelebihan


nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap
seluruh hutang-hutangnya.

PSAK tidak mensyaratkan format tertentu untuk


menyajikan laporan posisi keuangan. Beberapa entitas menyajikan
aset terlebih dahulu kemudian diikuti dengan ekuitas dan liabilitas.
Sementara yang lain menyajikan aset lancar pada urutan awal
penyajian aset, dan liabiltas jangka pendek pada urutan awal
liabilitas. Secara umum terdapat dua bentuk laporan posisi
keuangan yang biasa dipakai oleh entitas, yaitu:

1. Bentuk Skontro (sebelah-menyebelah) Bentuk T


Neraca dengan bentuk skontro atau bentuk T adalah dengan
cara kelompok harta (aktiva) di kolom sebelah kiri,
sedangkan kelompok kewajiban dan modal letaknya di
kolom sebelah kanan.

PT. ABC
Neraca
Per 31 Desember 2017

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 7


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

2. Bentuk Laporan (Stafel)


Bentuk neraca ini disajikan dengan cara, kelompok harta
(aktiva) diletakkan dibagian atas dan kelompok kewajiban
dan modal diletakkan dibawahnya. Bentuk ini sering
dikenal dengan bentuk laporan/vertical.

PT. ABC
Neraca
Per 31 Desember 2017

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 8


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

C. LATIHAN SOAL

1. Berikut ini adalah data keuangan yang diperoleh dari PT. SUKSES
SELALU per 31 Desember 2017 yaitu:

1. Kas Rp. 34.521.000


2. Tabungan Bank Rp. 48.941.000
3. Piutang Dagang  Rp. 31.500.000
4. Persedian Barang Rp. 341.000.000
5. Inventaris Toko Rp. 65.500.000
6. Inventaris Kantor Rp. 25.000.000
7. Kendaraan Rp. 25.000.000
8. Gedung Rp. 75.000.000
9. Tanah Rp. 125.000.000
10. Utang Dagang Rp. 35.600.000
11. Utang Bank Rp. 250.000.000
12. Modal Usaha Rp. 460.862.000

Diminta:
Buatlah Laporan Posisi Keuangan atau Neraca PT. SUKSES
SELALU per 31 Desember 2017

D. DAFTAR PUSTAKA

Dwi Martani, et al. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah berbasis PSAK.


Jakarta: Salemba Empat.

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 9


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Edisi Terbaru, Standar Akuntansi


Keuangan. Jakarta: Akuntan Indonesia (IAI).

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 10

Anda mungkin juga menyukai