Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kelompok

“Menghindari Siswa-Siswa Yang Mau Menang Sendiri atau Egois”


Mata Kuliah Manajemen Kelas
Dosen Pengampu : Nurzaima, S.Pd., M.Pd

Oleh Kelompok III :

FATUR AUDY RAMADHAN : 21911026


AINUN NISA ASYHADI : 21911032
YUSRIAWAN : 21911002

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan nikmat Iman dan
Islam kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dalam pertemuan yang
Insya Allah dimuliakan oleh Nya.
Shalawat dan Salam semoga tetap terlimpah curah kepada junjunan kita
Nabi Muhammad SAW. Kepada para sahabatnya para Tabi’it Tabi’innya dan
semoga kepada kita selaku ummatnya mendapatkan syafa’atul udzma di Yaumil
Jaza. Amin
Maka dari itu, kami sebagai pihak yang diberkan tugas, mencoba
memaparkan beberapa ilmu yang kami ambil dari beberapa sumber, dalam bentuk
makalah yang akan kami presentasikan ini.
Dalam makalah ini terdapat beberapa pelajaran penting yang wajib
diketahui oleh kami khususnya dan mahasiswa pada umumnya. Diantara materi
yang akan kami bahas diantaranya : Apa yang dimaksud dengan mau menang
sendiri, Bagaimana ciri-ciri anak yang memiliki sikap mau menang sendiri, Solusi
mengatasi siswa/anak yang mau menang sendiri/egois, dan lain-lain.
Sekian dari kami, mohon maaf bila terdapat kesalahan baik dalam segi
penulisan maupun dalam redaksi. Kritik dan saran sangat kami harapkan. Billahi
fi Sabililhaq Pastabiqul Khairot.

Kendari, 1 Juli 2021

Kelompok III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1. Latar Belakang..............................................................................................3
2. Rumusan Masalah.........................................................................................3
3. Tujuan...........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Mau Menang Sendiri.....................................................................................4
1. Pengertian mau menang sendiri................................................................4
2. Ciri-ciri anak yang mau menang sendiri...................................................4
3. Penyabab anak mau menang sendiri.........................................................4
B. Temperamen anak yang tergolong sulit........................................................5
C. Perlakuan dan pola asuh anak yang kurang tepat.........................................5
D. Solusi mengatasi siswa/anak yang mau menang sendiri/egois.....................6
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. KESIMPULAN.............................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mau menang senidiri merupakan perilaku anak yang tidak mau dan tidak
bisa menerima kekalahan. Anak merasa dirinya kalah karena dia tidak bisa
mencapai apa yang dicapai oleh temannya. Sehingga anak merasa tidak senang
dengan hal tersebut. Anak mulai menunjukkan sikap yang ingin selalu terdepan,
dia tidak akan membiarkan orang lain merebut posisinya. Dari sikap anak yang
seperti ini seharusnya orang tua mencari penyebab anak memiliki sikap mau
menang sendiri agar dapat dihilangkan dari diri anak.
Dependen merupakan sikap dan perilaku yang selalu ingin dibantu dalam
melakukan melakukan berbagai hal yang sebenarnya sudah dapat dilakukannya
sendiri. Sikap anak seperti ini muncul karena anak merasa dirinya akan selalu
dibantu oleh orang sekitarnya karena banyak yang menyayanginya. Padahal hal
seperti ini sebaiknya dihilangkan dari pikiran anak, karena anak harus bisa
melakukan apa yang telah ia bisa sendiri, jangan mengharapkan orang lain akan
membantunya.

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mau menang sendiri ?
2. Bagaimana ciri-ciri anak yang memiliki sikap mau menang sendiri ?
3. Apa saja penyebab anak memiliki sikap mau menang sendiri ?
4. Bagaimana penanganan bagi anak yang memiliki sikap mau menang sendiri ?
5. Solusi mengatasi siswa/anak yang mau menang sendiri/egois ?

3. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut dapat menjelaskan secara rinci bagaimana
anak yang memiliki sikap mau menang sendiri dan dependen.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mau Menang Sendiri

1. Pengertian mau menang sendiri


Menurut Hildayani, Rini (2005:  7.3), mau menang sendiri yaitu prilaku anak
yang tidak mau dan tidak bisa menerima kekalahan, maksudnya keadaan yang
menyebabkan ia merasa tidak berhasil mencapai apa yang diinginkan, meliputi
hal-hal yang bersifat materi maupun non-materi.
Prilaku mau menang sendiri dapat muncul dalam bentuk lain, seperti berbaris
selalu ingin didepan, mengerjakan tugas harus selesai terlebih dahulu,berusaha
merebut perhatian guru, tidak suka bila temannya mendapat nilai yang lebih tinggi
atau temannya dipuji guru sementara dirinya tidak (tidak mendapatkan non materi
yang diinginkan).
Prilaku mau menang sendiri erat kaitannya dengan sifat iri hati/cemburu pada
teman/orang lain dan belum atau tidak berkembangnya kontrol diri pada anak.
Anak yang mau menang sendiri berusaha mendominasi/menguasai anak lain,
memaksa temannya untuk mengikuti apa yang diinginkannya.
Pada dasarnya perilaku mau menang sendiri pada anak prasekolah bila terjadi
sekali-kali masih dianggap wajir, tapi jika terjadi berulang-ulang dan sering
hampir tiap hari maka hal tersebut sudah menjadi masalah dan tidak lagi dapat
diterima sebagai hal yang wajar

2. Ciri-ciri anak yang mau menang sendiri


       Menurut Hildayani, Rini (2005: 7.4), ciri-ciri anak yang mau menang sendiri
yaitu,
a. Kurang mampu mengontrol diri/emosi
b. Memiliki kecenderungan agresif
c. Self esteem (harga diri) seolah-olah yang paling tinggi
d. Empati kurang berkembang
e. Tidak mengikuti aturan dan bertindak semaunya
f. Perilakunya memancing kemarahan orang sekitarnya
g. Kualitas hubungan sosialnya buruk
h. Memiliki sikap penuntut (demanding)

3. Penyabab anak mau menang sendiri


Menurut Hildayani, Rini (2005: 7.4), hambatan dalam perkembangan
sosial-emosional anak yang maumenang sendiri yang tampil dalam bentuk sikap,
prilaku,dan ciri-ciri seperti yang diatas disebabkan olehbeberapa hal, yaitu:
B. Temperamen anak yang tergolong sulit
Tempramen adalah factor bawaan yang diturunkan oleh orang tua terhadap
anaknya yang menyebabkan adanya perbedaan individual dalam merespon
lingkungan. Perbedaan tersebut menyangkut delapan hal, yaitu tingkat aktivitas,
irama biologis, kecenderungan untuk mendekatkan atau menghindar, kemampuan
beradaptasi, ambang sensori, intensitas atau tingkat energy reaksi, suasana hati,
rentang perhatian atau ketakutan. Pada anak yang tempramen sulit, kemampuan
beradaptasinya kurang, intensitas reaksinya tinggi, dan suara hati yang negative,
serta tingkat ketekunan yang rendah, menyebabkan perilaku mau menang sendiri
mudah muncul.

C. Perlakuan dan pola asuh anak yang kurang tepat


Beberapa perlakuan orang tua yang kurang tepat karena terlalu sedikit atau
terlalu banyak memenuhi kebutuhan dasar psikologis anak dapat menjadi
penyebab berkembang perilaku mau menang sendiri pada anak. Perilaku tersebut
misalnya:
a. Pemanjaan yang berlebihan dapat menjadi penyebab anak sulit menerima
kekalahan. Orang tua yang cenderung mengikuti/memenuhi keinginan dengan
segera, menyebabkan anak tidak pernah belajar menunda keinginannya, atau
menerima kekecewaan.
b. Kurang perhatian, kasih sayang dan kehangatan dari orang tua juga dapat
menjadi penyebab perilaku mau menang sendiri. Kebutuhan psikologisnya
tidak terpenuhi dengan cukup, membuat anak tidak merasa nyaman, tidak
dicintai, tidak diterima dan tidak berharga bagi orang tuanya.
c. Orang tua yang cenderung permisif, membiarkan anak berperilaku sesuai
keinginannya tanpa ada upaya untuk membatasi perilakunya sehingga pada
anak tidak ditanami moral, disiplin dan rasa tanggung jawab.

Menurut Hendra surya (2006:100), mengemukakan faktor yang menyebabkan


anak memiliki sikap mau menang sendiri adalah :
a) Anak terlalu dimanja
            Secara sadar atau tidak sadar sebagian orang tua memperlakukan anak
secara istimewa. Sehingga orang tua selalu ingin membahagiakan anaknya dengan
cara memenuhi segala keinginan anaknya. Rasa kasih sayang secara berlebihan
secara perlahan-lahan membentuk karakter pada anak seperti : menuntut perhatian
yang berlebihan, menuntut suatu secara berlebihan, setiap keinginan anak harus
dipenuhi, tidak mudah puas dengan apa yang diperolehnya, tidak mau
berkompromi, dan egois dan selalu menuntut dilayani.

b) Manifestasi dari rasa iri hati anak


            Pribadi anak yang suka iri hati ini dapat terbentuk pada anak yang biasa
diperlakukan berbeda satu sama lainnya. Rasa iri hati terus berkembang secara
berlarut-larut dan membuat anak memiliki sifat mau menang sendiri.
c) Pelampiasan dari perlakuan kasar
            Perlakuan kasar yang diberikan pada anak, berakibat hal yang tidak
mengenakkan dan membuat anak selalu tertekan. Hal ini dapat membangkitkan
reaksi emosional yang membuat anak menjadi kesal, jengkel, marah, dan
tersinggung. Jika anak terus mendapatkan perlakuan kasar sehingga dapat
mempengaruhi anak akan memiliki watak yang keras dan kasar. Jiwa anakpun
cenderung menjadi pemberontak dan pendendam.

d) Efek ketidakhar monisan hubungan dalam keluarga


            Anak yang sering menyaksikan perselisihan antara orang tua dapat
memberi pengaruh negatif pada perkembangan psikis anak. Tindak kekerasan
yang dipertontonkan orang tua terhadap anak, dapat membuat anak mahir
melakukan tindak kekerasan , kurang menghargai, dan melecehkan orang lain. Hal
ini bisa terjadi, sebab secara psikologis anak yang yang dalam tarafperkembangan
kepribadiannya memiliki kecendurungan untuk melakukan peniruan dan
mengidentifikasikan perilaku yang dekat dengan dirinya.

e) Anak merasa kurang diperhatikan dan terabaikan


            Jika orang tua kurang memberi perhatian pada anak, suka mengabaikan
perasaan dan kebutuhan yang diinginkan anak, kurang menyempatkan diri untuk
mendengar dan memperhatikan suara hati nurani anak. Hal ini bisa terjadi
disebabkan oleh kesibukan orang tua atau memang mempunyai banyak anak
sehingga kurang mempunyai waktu yang cukup untuk memperhatikan sikap anak.

f) Pengaruh tontonan aksi-aksi kekerasan dari media TV


            Dalam media TV saat ini banyak tontonan yang menampilkan aksi-aksi
kekerasan pada waktu anak-anak menonton. Aksi kekerasan yang ditampilkan
media TV ini akan berdampak buruk terhadap psikis anak. Pada umumnya anak
mudah menyerap dan meniru begitu saja bentuk-bentuk perilaku yang
ditampilkan. Maka jangan heran, anak kadang bersikap mau menang sendiri,
egois, dan bahkan cenderung agresif.

D. Solusi mengatasi siswa/anak yang mau menang sendiri/egois


Ego anak biasanya muncul ketika dirinya merasa cemburu. Nah, di saat ini
umumnya anak akan melakukan hal-hal yang tak menyenangkan pada orang yang
dicemburuinya, atau orang yang ingin ia tarik perhatiannya. Tindakan tak
menyenangkan ini bisa mulai dari memukul hingga mengatakan hal yang
membuat perasaan orang lain sedih.

Ibu enggak perlu bingung, cobalah pahami kondisi dan ajaklah Si Kecil bicara.
Ibu bisa kok memulainya dengan menjelaskan bahwa orang lain akan merasa
sedih karena sikap yang ditunjukkan dirinya. Agar nasihat ibu mudah dipahami
anak, ibu bisa kok menggunakan perumpamaan. Misalnya, menjelaskan
bagaimana perasaannya jika ada orang lain yang bersikap sama padanya.

Yang mesti diperhatikan, ibu perlu menggunakan bahasa yang lembut dengan
penuh kasih sayang. Hal ini bisa membuatnya mengerti, kalau dirinya tak akan
pernah kehilangan kasih sayang dari dirimu. Kata ahli, cara meredam ego anak
lewat cara ini bisa menumbuhkan rasa empati dalam diri Si Kecil.

Menurut beberapa sumber yang telah kami baca kami menemukan


beberapa cara mengatasi siswa yang mau menang sendiri yaitu:
1. Ajarkan Anak Mau Berusaha saat Menginginkan Sesuatu. Sejak dini, anak harus
dilatih agar tidak manja.
2. Berikan Hadiah pada Momen-Momen Tertentu Saja.
3. Perbanyak Kegiatan Bersosialisasi.
4. Ajarkan Anak untuk Bersikap Empati.
5. Berikan Contoh yang Baik kepada Anak.
6. Kembangkan Karakter Anak.
7. Berikan Pujian Sewajarnya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Mau menang sendiri yaitu prilaku anak yang tidak mau dan tidak bisa
menerima kekalahan, maksudnya keadaan yang menyebabkan ia merasa tidak
berhasil mencapai apa yang diinginkan, meliputi hal-hal yang bersifat materi
maupun non-materi. Ciri-cirinya yaitu: Kurang mampu mengontrol diri/emosi,
Memiliki kecenderungan agresif, Self esteem (harga diri) seolah-olah yang paling
tinggi, Empati kurang berkembang, Tidak mengikuti aturan dan bertindak
semaunya, Perilakunya memancing kemarahan orang sekitarnya, Kualitas
hubungan sosialnya buruk, Memiliki sikap penuntut (demanding).
Hal yang perlu kita lakukan sebagai pendidik adalah dengan cara cobalah
pahami kondisi dan ajaklah Si Kecil bicara. Ibu bisa kok memulainya dengan
menjelaskan bahwa orang lain akan merasa sedih karena sikap yang ditunjukkan
dirinya. Agar nasihat ibu mudah dipahami anak, ibu bisa kok menggunakan
perumpamaan. Misalnya, menjelaskan bagaimana perasaannya jika ada orang lain
yang bersikap sama padanya.
Penanganannya yaitu tergantung pada pola pengasuhan oleh orang tua,
sekolah, maupun lingkungan masyarakat yang adadi sekitar sana.

B. Saran

Diharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun


pendengar mengenai anak yang mau menang sendiri dan dependen, sehingga kita
dapat mencegah atau memperbaiki agar hal tersebut tidak terjadi atau
diminimalisir.

DAFTAR PUSTAKA

Hildayani, Rini. 2005. Penanganan Anak Berkelainan (Anak Dengan


Kebutuhan Khusus).     Jakarta: Universitas Terbuka.
Surya, Hendra. 2006. Kiat Membina Anak Agar Senang Berkawan. Jakarta
: Elex Media Komputindo
www.klikdokter.com/info-sehat/read/2697019/kiat-menangani-anak-yang-
egois

Anda mungkin juga menyukai