ABSTRAK
Sistem logistik yang kurang optimal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menyebabkan terhambatnya
distribusi barang dan jasa serta tingginya biaya logistik. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui persepsi pengguna jasa tentang sistem logistik yang ada saat ini, mengembangkan model sistem
logistik dan memberikan rekomendasi perbaikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Important Performance Analysis dan Supply Chain Management. Hasil penelitian menunjukkan secara
umum aspek layanan sisi laut dan sisi darat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada kondisi
memuaskan.Variabel sistem logistik yang mendapat prioritas utama perbaikan adalah pemanduan (X2),
waktu antrian kapal, armada pengangkut, layanan informasi di pelabuhan, peralatan bongkar muat (X6),
tenaga kerja bongkar muat (X7) serta layanan dokumen kapal (X4) dan barang (X10). Diperoleh persamaan
regresi model sistem logistik: Y1 = 34,345 + 1,76X2 + 1,66X4 + 1,015X6 + 0,929X7 + 1,532X10 dengan R2 =
0,919 (proses storage) dan Y2 = 27,909 + 1,38X2 + 1,654X4 + 1,149X6 + 0,923X7 + 1,165X10 dengan R2 =
0,916 (proses truck losing). Beberapa rekomendasi perbaikan seperti: penambahan jumlah kapal pandu,
penambahan peralatan baru, peningkatan fasilitas emplasemen serta pengurusan dokumen secara online.
Kata kunci: evaluasi kinerja pelabuhan, metode IPA, metode SCM, model sistem logistik, Pelabuhan
Tanjung Perak
Dimana:
Analisis Data + Pembahasan 1 : Konstanta
n : Ukuran sampel
N : Ukuran Populasi = 84 perusahaan
Analisis IPA : Analisis Regresi Linear Berganda SCM : ekspor impor.
Tingkat Kepuasan Uji F, Uji T,Uji Korelasi
e : Kelonggaran ketelitian yang dapat
Pengguna Jasa Terhadap
Sistem Logistik Pelabuhan ditolerir (10% = 0,1)
Analisis Model Sistem Logistik :
a. Storage (Y1)
b. Truck Lossing (Y2)
Maka diperoleh :
n= ( )
=
Arahan Rekomendasi Perbaikan
n = 46 sampel
Kesimpulan dan Saran
2.3 Metode Analisis
Gambar 1. Diagram alir penelitian Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
2.1 Metode Pengumpulan Data 1. Important Performance Analysis (IPA)
Metode yang digunakan dalam Untuk mengetahui persepsi pengguna
pengumpulan data adalah: jasa terhadap tingkat kinerja dan tingkat
1. Wawancara kepentingan dari variabel-variabel
Daftar pertanyaan yang mengacu pada sistem logistik di Pelabuhan Tanjung
kuesioner dibuat dan ditujukan kepada Perak Surabaya dan hasilnya diplot
responden untuk dapat memberikan dalam sebuah diagram kartesius.
295
KEPENTINGAN (Y)
Keterangan :
1 = Layanan Pandu
290 2 = Tenaga Pandu
3 = Sandar Kapal
285
A 1 B 4 = Antrian Kapal
5 = Waktu B/M
6 = Dokumen Kapal
7 = Peralatan B/M
280 8 = TKBM / Operator
3 9 = Supervisi Operasional
4 2 10 = Armada Angkut
275 11 = Gudang
7 12 = Dokumen Barang
5 6 13 = SISPRO
270 14 = Kerapian & Kebersihan
15 13 15 = Layanan Informasi
10
16 = Fasilitas Penunjang
265 17 = Kinerja Staf Pelayanan
8 12 17
260 SKOR PER ITEM
16 11
255 KINERJA RATA-RATA
C D
9 KEPENTINGAN RATA-RATA
250
14
245
125 130 135 140 145 150 155 160 165 170 175 180 185 190 195 200 205 210
KINERJA (X)
Muat (TKBM)
3.3 Analisis Model Sistem Logistik di - Ketersediaan &
Pelabuhan Tanjung Perak X8 = Kinerja
kapasitas truk di
terminal.
Surabaya Dengan Metode Rantai Kendaraan
Pengangkut
- Jangka waktu
pengiriman ke
Pasok (Supply Chain). (Truk/KA)
gudang/pemilik
A. Variabel dan Definisi Operasional barang
X9 = Gudang - Lokasi gudang
Variabel penelitian dan definisi Penyimpanan / dengan terminal.
Distribusi - Jam kerja & fasilitas
operasional serta indikatornya adalah (CDC) gudang
sebagai berikut: X10 = Pelayanan
- Jangka waktu
pelayanan dokumen.
Dokumen
- Kelengkapan
Barang
dokumen
Tabel 3. Variabel penelitian
Konsep Variabel Indikator
X1 = Aspek Hidro - Alur pelayaran.
oseanogarafi - Pasang surut
B. Korelasi Variabel - Variabel Sistem
Sistem
Logistik X2 = Pelayanan
- Jangka waktu Logistik
pemanduan
Storage Pemanduan
- Fasilitas pemanduan Pada penelitian ini, analisis
- Waktu operasi
X3 = Pelayanan pelabuhan
dilakukan pada proses bongkar muat
Sandar Kapal - Waktu tunggu untuk kegiatan ekspor impor melalui
sandar
Dan
X4 = Pelayanan
- Waktu layanan penimbunan (storage) dimana barang
dokumen
Dokumen
- Kelengkapan
dari dan kapal pada prosesnya melalui
Kapal
dokumen gudang dari dan ke pengguna jasa, serta
- Jenis muatan.
Sistem
X5 = Muatan Kapal
- Kemasan muatan. pada proses bongkar muat untuk kegiatan
X6 = Kinerja - Kapasitas peralatan
Logistik
Peralatan - Produktifitas
ekspor impor secara langsung (truck
Truck
Losing Bongkar Muat peralatan losing) dimana barang dari dan kapal
X7 = Kinerja Tenaga - Produktifitas TKBM
Kerja Bongkar - Kompetensi TKBM
Tabel 5. Korelasi bivariat sistem logistik 2. Model sistem logistik untuk proses
proses truck lossing truck losing (Y2) :
X1 X2 X3 X4 X5 Dari rekapitulasi data kuesioner
Y2 Korelasi .486** .505** .238 .697** .319*
SCM dan dengan bantuan statistik,
Sig .000 .000 .067 .000 .013
N 60 60 60 60 60 diperoleh persamaan regresi model
sistem logistik untuk proses truck losing
X6 X7 X8 X10 (Y2):
Y2 Korelasi .762** .731** .371** .683**
Y2 = 27,909 + 1,38X2 + 1,654X4 +
Sig .000 .000 .004 .000
N 60 60 60 60 1,149X6 + 0,923X7 + 1,165X10
Dengan nilai R2 = 0,916
Dari Tabel 5 di atas, dapat Dimana :
diketahui bahwa variabel yang sangat Y2 = Sislog Truck Losing (jam)
berpengaruh pada sistem logistik ekspor R2 = Koefisien Determinasi
impor jenis truck lossing (Y2) adalah : X2 X2 = Pemanduan
(Pemanduan), X4 (Dokumen Kapal), X6 X4 = Layanan Dokumen Kapal
(Peralatan Bongkar Muat), X7 (Tenaga X6 = Peralatan Bongkar Muat
Kerja Bongkar Muat), dan X10 (Dokumen X7 = TKBM
Barang). X10 = Layanan Dokumen Barang