Anda di halaman 1dari 11

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1019-1029

Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Produk Alas
Kaki Indonesia ke Amerika Serikat Ditinjau dalam Perspektif Ekonomi Islam
Nurlaili
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Intan Lampung
Email Korespondensi: nurlaili@radenintan.ac.id

Abstrak
Alas kaki merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia. Namun, capaian ini masih jauh dengan
target yang dituju oleh kementerian perindustrian Indonesia yaitu pertumbuhan sebesar 10% setiap tahunnya.
Tujuan penelitian ini adalah: untuk menganalisis daya saing Indonesia terhadap produk alas kaki yang diekspor
ke Amerika Serikat, Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika Serikat serta
pandangan ekonomi Islam terkait daya saing dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor. Metode yang
digunakan adalah metode kuantitatif. Menggunakan analisis RCA dan analisis regresi linear berganda. Data
yang digunakan adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks RCA > 1, maka ekspor produk
alas kaki Indonesia ke Amerika Serikat berdaya saing di dunia. Secara parsial, GDP AS dan nilai tukar
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor alas kaki Indonesia ke AS, harga berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap ekspor alas kaki Indonesia ke AS, dan produksi berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap ekspor alas kaki Indonesia ke AS. Secara simultan, GDP AS,nilai tukar, harga dan produksi secara
bersama-sama berpengaruh terhadap ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika Serikat. Persaingan dalam
perspektif ekonomi Islam sangat dianjurkan, namun harus secara sehat sebagaimana dijelaskan di Q.S Al-
Baqarah:148, setiap negara dilarang untuk berbuat kecurangan salah satunya adalah teknik dumping.

Kata kunci: RCA, GDP AS, Nilai Tukar, Harga, Produksi, Ekspor AlasKaki, Perspektif Ekonomi Islam.

Abstract
Footwear is one of Indonesia's leading export commodities. However, this achievement is still far from the target
set by the Indonesian Ministry of Industry, namely growth of 10% annually. The aim this study are to analysis of
Indonesia's competitiveness of footwear products exported to the United States, factors affect Indonesian footwear
exports to the US and the Islamic economy view competitiveness and the factors affecting exports. The method
used is a quantitative method. Using the RCA analysis and multiple linear regression analysis. The data taken
from this research is secondary data. The results showed that the RCA index>1, then the export of Indonesian
footwear products to the US was competitive in the world. Partially, US GDP and the exchange rate have a
positive and significant effect on Indonesian footwear exports to the US, prices have a positive and insignificant
effect on Indonesian footwear exports to the US, and production has a negative and insignificant effect on
Indonesian footwear exports to the US. Simultaneously, US GDP, exchange rates, prices and production together
influence the export of Indonesian footwear to the US. Competition from an Islamic economic perspective is highly
recommended, but it must be healthy as explained in Q.S Al-Baqarah:148 where every country is prohibited from
committing fraud, one of which is the dumping technique.

Keywords: RCA, US GDP, Exchange Rates, Prices, Production, Footwear Exports, Islamic Economic Perspective

Saran sitasi: Nurlaili. (2021). Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Produk Alas
Kaki Indonesia ke Amerika Serikat Ditinjau dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,
7(02), 1019-1029. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2385

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2385

1. PENDAHULUAN sejumlah negara, termasuk Indonesia, memaksa setiap


Dinamika kondisi ekonomi dunia yang terus negara untuk memiliki strategi antisipasi agar mampu
berubah dan menimbulkan berbagai dampak bagi bertahan di kancah persaingan internasional. Krisis

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1020
global yang melanda sejumlah negara maju telah bahwa salah satu aktivitas kaum Quraisy pada saat itu
menimbulkan pengaruh dalam aktivitas perdagangan adalah melakukan perjalanan saat musim panas dan
internasional, di mana umumnya negara berkembang dingin. yang demikian menyebabkan perekonomian
mengekspor sebagian besar komoditi lokalnya ke Indonesia sangat peka terhadap perubahan harga migas
negara maju. Indonesia merupakan suatu negara yang di pasar internasional.
menganut sistem perekonomian terbuka, artinya Pada awalnya pembangunan dipicu oleh ekspor
bahwa negara tersebut melakukan transaksi ekonomi minyak dan gas bumi (migas) yang menyebabkan
dengan pihak luar negeri atau yang sering disebut peningkatan kemampuan produksi. Selain itu pola
dengan perdagangan internasional yang tujuan proteksi perdagangan yang melindungi industri yang
utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan berorientasi pada pasar dalam negeri daripada
serta memenuhi kebutuhan dalam negeri. persaingan internasional, telah menarik penanaman
Perdagangan internasional memberikan modal dalam negeri maupun penanaman modal asing.
keuntungan bagi negara, karena negara bisa menjual Dengan jatuhnya harga minyak dan gas bumi pada
barang-barangnya ke luar negeri. Hal ini tentu saja tahun 1982, maka perkembangan industri menjadi
dapat meningkatkan kekayaan dan kesejaheraan lebih sulit. Dalam menanggapi jatuhnya harga minyak
penduduknya. Perdagangan internasional terjadi bumi, maka pemerintah meluncurkan serangkaian
karena adanya perbedaan selera atau pola konsumsi paket-paket deregulasi. Deregulasi ini dimaksudkan
antar negara, dan timbulnya perdagangan internasional untuk merestrukturisasi ekonomi yang tergantung pada
terutama sekali karena suatu negara bisa menghasilkan minyak dan gas bumi menuju ekspor komoditi non
barang tertentu secara lebih efisien daripada negara migas. Hal ini terlihat dari meningkatnya ekspor
lain. Sedangkan dalam Islam, perdagangan sumber daya alam serta ekspor industri berbasis pada
internasional adalah sama dengan jual beli yaitu keunggulan padat karya.
transaksi yang dilakukan oleh pihak penjual dan Dalam era globalisasi ekonomi, Indonesia
pembeli atas suatu barang dan jasa yang menjadi objek menghadapi proses perdagangan bebas yang
transaksi jual beli. Dalam sejarah Islam, praktik berkembang secara terus menerus yang pada akhirnya
perdagangan internasional yang telah dilakukan akan memberikan pengaruh, peluang dan tantangan
Indonesia adalah negara yang sejak lama telah terhadap aktivitas perdagangan. Dalam pengutamaan
melakukan perdagangan internasional. Peningkatan sektor atau komoditas pilihan, faktor utama yang
ekspor baik jumlah maupun jenis barang atau jasa mempengaruhi adalah keunggulan komparatif berupa
selalu diupayakan atau digalakkan dengan berbagai ketersediaan sumber daya yang melimpah. Komoditas
strategi diantaranya adalah pengembangan ekspor, tersebut nantinya akan dijadikan sektor unggulan yang
terutama ekspor non migas, baik barang maupun jasa. dikonsumsi oleh pasar (negara lain) melalui kegiatan
Tujuan dari program pengembangan ekspor ini adalah ekspor. Ekspor memberikan pemasukan devisa bagi
mendukung upaya peningkatan daya saing global negara bersangkutan yang nantinya dipergunakan
produk Indonesia serta meningkatkan peranan ekspor untuk membiayai kebutuhan impor maupun
dalam memacu pertumbuhan ekonomi. pembangunan dalam negeri. Komposisi ekspor
Ekspor memiliki peranan yang penting terhadap Indonesia tidak lagi didominasi oleh sektor migas dan
perekonomian, yaitu sebagai sumber utama devisa tidak bergantung kepada hasil komoditas pertanian dan
terutama untuk pendanaan impor kebutuhan industri pertambangan. Menurut BPS komposisi nilai ekspor
dalam negeri, dan sebagai salah satu motor Indonesia didominasi oleh sektor nonmigas seperti
pertumbuhan ekonomi. Ekspor Indonesia pada yang ditunjukkan pada tabel 1.
awalnya didominasi oleh produk-produk minyak dan Tabel 1. Neraca Perdagangan Ekspor Indonesia tahun
gas bumi (migas). Sejak tahun 1974 sampai tahun 1986 2008-2018 (Ribu ton)
pembiayaan ekonomi Indonesia banyak tergantung Tahun Migas Non Migas
dari penerimaan minyak dan gas bumi. Keadaan oleh 2008 44.800,9 310.253,1
Nabi Muhammad SAW dengan membawa dagangan 2009 46.072,8 332.926,3
Khodijah hingga ke negeri Syam, inilah yang menjadi 2010 55.925,1 422.921,7
bukti bahwa dalam Islam perdagangan itu tidak 2011 59.053,9 523.165,9
terbatas hanya terbatas hanya melulu berdagang dalam 2012 48.446,0 551.690,6
negeri. Selain itu, dalam surat al-Quraisy dijelaskan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1021
Tahun Migas Non Migas peningkatan di pasar internasional, seperti yang
2013 44.041,9 655.963,2 ditunjukkan pada Gambar 1.
2014 41.743,1 507.722,4
2015 44.964,7 463.862,5
2016 43.328,8 468.399,3
2017 42.505,0 503.431,6
2018 37.055,5 571.852,0
Jumlah 507.937,7 5.312.188,6
Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
Pada tabel 1 di atas dapat dilihat perbedaan
jumlah ekspor migas dan non migas (dalam satuan ton)
terlihat sangat jauh perbedaannya, dari tahun 2008-
2018 jumlah ekspor Indonesia pada sektor migas
sebesar 507.937,7 ton sedangkan jumlah ekspor non
migas secara keseluruhan mencapai 5.312.188,6 ini Gambar 1. Nilai Ekspor Alas Kaki
menjadi bukti keseriusan dari pemerintah menaikkan Sumber: UN Comtrade
dan mengeksplorasi sektor non migas, ditahun 2008 Pertumbuhan ekspor alas kaki terus mengalami
sektor migas hanya mengekspor sebesar 44.800,9 ton pertumbuhan yang positif, sehingga Indonesia
dan di sektor non migas mencapai 310.253,1 ton pada memiliki banyak peluang terhadap kegiatan ekspor
tahun 2008 dan tahun selanjutnya sektor migas masih alas kaki. Salah satu upaya untuk mendorong
kalah dengan sektor non migas. perkembangan industri alas kaki, pemerintah
Dengan semakin bertambahnya nilai komoditi Indonesia banyak menggelar pameran untuk menjaring
non migas yang dapat diekspor, di harapkan pembeli. Upaya lainnya dengan mengembangkan
perekonomian Indonesia tidak lagi tergantung desain, membuat kemasan lebih menarik, menetapkan
terhadap harga satu komoditi yaitu migas saja. harga yang lebih kompetitif, dan meningkatkan
Sehingga pembangunan secara keseluruhan dapat kualitas produksi untuk menaikan daya saing di dalam
berjalan dengan baik. Komoditi-komoditi non migas dan luar negeri. Berdasarkan data yang dirilis oleh
yang cukup potensial untuk diekspor dapat Badan Pusat Statistik dan dilihat dari data Un
dikelompokan menjadi komoditi primer dan bukan Comtrade nilai ekspor alas kaki Indonesia sepanjang
primer. Komoditi primer merupakan hasil dari sektor tahun 2018 tercatat sebesar $5,11 atau setara dengan
pertanian dan sektor pertambangan. Sedangkan sektor- Rp. 71 triliun. Capaian ini adalah tingkat ekspor
sektor bukan primer berasal dari sektor industri. industri alas kaki tertinggi yang pernah dimiliki
Ekspor mempunyai peranan yang penting Indonesia. Namun, capaian ini masih jauh dengan
terhadap perekonomian, yaitu sebagai sumber utama target yang dituju oleh kementrian perindustrian
devisa terutama untuk pendanaan impor kebutuhan Indonesia yaitu pertumbuhan sebesar 10% setiap
industri dalam negeri, dan sebagai salah satu motor tahunnya.
penggerak pertumbuhan ekonomi, yang berarti juga
peningkatan kesempatan kerja dan pengurangan
kemiskinan. Ekspor 10 komoditi unggulan Indonesia
di pasar intenasional dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan. Alas kaki merupakan salah
satu komoditas unggulan ekspor Indonesia setelah
tekstil, elektronik, karet, kelapa sawit, dan produk hasil
hutan. Alas kaki merupakan produk seperti sepatu dan
sandal yang dipakai untuk melindungi kaki terutama
bagian telapak kaki. Alas kaki melindungi kaki agar
tidak cedera dari kondisi lingkungan seperti Gambar 2. Ekspor Alas Kaki Menurut Negara Tujuan
permukaan tanah yang berbatu-batu, berair, udara Utama (ton)
panas, maupun dingin. Ekspor alas kaki Indonesia Jika dilihat dari grafik di atas, negara- negara
secara garis besar dari tahun ke tahun mengalami yang menjadi pasarutama dalam kegiatan ekspor alas

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1022
kaki Indonesia antara lain Amerika Serikat, Inggris, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
Belgia, Jepang, Jerman dan Italia. Jika dilihat, jumlah analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan
ekspor naik pada tahun 2016 ke negara Tiongkok dan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
tingkat ekspor menjadi tinggi ke negara tersebut, Dalam penelitian ini penulis menggunakan data
menjadikan Tiongkok pasar utama juga dalam time series. Time series merupakan data yang disusun
ekspor alas kaki. Namun dari keseluruhan negara berdasarkan runtun waktu, seperti data harian,
tersebut, Amerika Serikat merupakan negara yang mingguan, bulanan atau tahunan. Penelitian ini
menjadi tujuan utama kegiatan ekspor Indonesia. Hal menggunakan data tahunan. Dilihat dari sifatnya
ini disebabkan karena besarnya kontribusi dari nilai penelitian ini bersifat Asosiatif (Hubungan), yaitu
ekspor alas kaki Indonesia yang cukup tinggi ke negara suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
tersebut dibandingkan nilai ekspor ke negara lainnya. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih,
Hal inilah yang menjadi dasar dari penelitian ini. dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Dalam melihat daya saing suatu produk, maka hubungan pengaruh antara variabel bebas terhadap
diperlukan indikator sebagai tolak ukur antara yang variabel terikat.
satu dengan lainnya. Salah satu indikatorberhasilnya Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini
suatu produk dalam persaingan adalah semakin adalah data sekunder. Sumber data dalam penelitian
lakunya produk tersebut di pasaran, yang dapat ini yaitu dari publikasi BPS (Badan Pusat Statistik)
ditandai dengan semakin meningkatnya penjualan atau Republik Indonesia, World Bank, Bank Indonesia, dan
dalam perdagangan internasional semakin UnComtrade. Data yang diambil dari publikasi BPS
meningkatnya produk ekspor tersebut. Kemudian Republik Indonesia dan UnComtrade yaitu data ekspor
kualitas dan mutu dari suatu produk juga merupakan alas kaki di Indonesia, data produksi Indonesia diambil
indikator dalam mengukur daya saing, yaitu jika suatu dari Badan Pusat Statistik Inodonesia. Sedangkan data
produk memiliki tampilan dan daya tahan yang baik GDP Amerika diambil dari world bank dan data nilai
maka akan semakin tinggi daya saing nya dan juga tukar diambil dari Bank Indonesia, data harga
suatu produk dikatakan memiliki kualitas apabila komoditas ekspor dari World Footwear Yearbook.
produk tersebut mampu menyesuaikan dengan Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada
kebutuhan pasar. Pola keunggulan komparatif pun penelitian ini adalah secara purposive sampling yaitu
mulai menunjukkan kecenderungan ke arah yang sesuai teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
ke arah proporsi faktor produksi Indonesia. Indonesia tertentu Kriteria pengambilan sampel adalah sebagai
meraih daya saing industri manufaktur padat sumber berikut:
daya alam sejak tahun 1983. Hal ini ditandai oleh a. Penelitian mengenai daya saing
Revealed Comparative Advantage (RCA) yang 1) Nilai ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika
melewati angka 1. Serikat 2008 – 2018.
RCA adalah indeks yang mengukur kinerja 2) Nilai total ekspor Indonesia ke Amerika
ekspor suatu komoditas dari satu negara dengan Serikat 2008 – 2018.
mengevaluasi peranan ekspor total negara tersebut, 3) Nilai ekspor alas kaki dunia ke Amerika
dibandingkan dengan pangsa komoditas tersebut Serikat 2008 – 2018.
dalam perdagangan dunia. Nilai indeks yang lebih dari 4) Nilai ekspor dunia ke Amerika Serikat 2008
satu menunjukkan pangsa pasar komoditas yang – 2018.
diekspor di dalam total ekspor suatu negara lebih besar b. Penelitian mengenai faktor-faktor yang
daripada pangsa rata- rata dari komoditas yang mempengaruhi ekspor alas kaki
bersangkutan dalam ekspor semua negara (dunia). 1) GDP Amerika Serikat periode 2008 – 2018.
2) Nilai Tukar rupiah terhadap US$ periode
2. METODOLOGI PENELITIAN 2008 – 2018.
Dalam penelitian ini penelitian menggunakan 3) Harga Alas Kaki Internasional periode 2008
metode pendekatan penelitian secara kuantitatif. – 2018.
Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang 4) Produksi Alas Kaki Indonesia periode 2008
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang – 2018.
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan 5) Ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, Serikat periode 2008 – 2018.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1023
3. LANDASAN TEORI produksi, output persatuan input tenaga kerja dianggap
3.1. Perdagangan Internasional konstan.
Perdagangan internasional adalah suatu kegiatan 3.3. Teori Daya Saing
jual beli untuk memperoleh keuntungan (perdagangan) a. Model Berlian Daya Saing Internasional (Michael
yang dilakukan dengan melibatkan unsur-unsur dua E. Porter)
negara atau lebih (internasional). Kalau diperluas Teori keunggulan kompetitif yang
makna memperoleh keuntungannya tidak selalu dikembangkan oleh Michael E. Porter guru besar
keuntungan secara finansial tetapi juga bisa pada Harvad Business School, cara pendekatannya
keuntungan nonfinansial seperti untuk kepentingan berbeda dengan para ahli ekonomi makro pada
promosi, persaingan usaha dan keuntungan strategis umumnya. Porter bertitik tolak pada dari
lainnya. Perdagangan internasional dapat didefinisikan kenyataan-kenyataan persaingan internasional
sebagai aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh yang ada, jadi pembentukan teorinya adalah
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain deduktif. Porter mengembangkan model yang
atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk negara dikenal sebagai model Berlian, menerangkan
yang dimaksud adalah merupakan individu dengan bahwa suatu negara secara nasional dapat meraih
individu, antara individu dengan pemerintah suatu keunggulan kompetitif, apabila dipenuhi empat
negara atau pemerintah suatu negara dengan persyaratan yang saling terkait dan membentuk
pemerintah negara lain. Secara teoritis, perdagangan empat titik sudut dari poin yang dinamakan
internasional terjadi karena dua alasan utama, yaitu: bangunan intan, yakni seperti berikut:
yang pertama negara-negara berdagang karena pada 1) Keadaan faktor-faktor produksi, seperti
dasarnya mereka berbeda satu sama lain. Setiap tenaga kerja terampil atau prasarana.
negara dapat memperoleh keuntungan dengan 2) Keadaan permintaan dan tututan mutu di
melakukan sesuatu yang relatif lebih baik. Yang dalam negeri untuk hasil industri tertentu.
kedua, negara-negara melakukan perdagangan dengan 3) Eksistensi industri terkait dan pendukung
tujuan untuk mencapai skala ekonomi (economics of yang kompetitif secara internasional.
scale) dalam produksi. 4) Strategi perusahaan itu sendiri dan struktur
3.2. Daya Saing serta sistem persaingan antar perusahaan.
Daya saing adalah suatu konsep yang b. Daya Saing Internasional Berdasarkan Model 9
digunakan dalam menilai kemampuan suatu wilayah Faktor (Dong-Sung Cho)
atau negara dalam memproduksi barang atau produk Dong-Sung Cho, presiden dari The
yang lebih unggul dari dari wilayah atau negara yang Institute of Indusrial Policy Studies, Korea
lainnya. Konsep daya saing berpijak dari konsep Selatan, dalam karya cemerlangnya yang berjudul
keunggulan komparatif yang pertama kali dikenal Determinan of International Competitiveness:
dengan model Ricardian. Hukum keunggulan How Can a Developing Country Transform Itself
komparatif (The Law of Comparative Advantage) dari to an Advance Economy? melengkapi hasil kajian
Ricardo menyatakan bahwa sekalipun suatu negara dari Michael E. Porter. Dong-Sung Cho
tidak memiliki keunggulan absolut dalam menjelaskan bahwa bukannya seberapa banyak
memproduksi dua jenis komoditas jika dibandingkan tingkat sumber daya yang sekarang dimiliki oleh
negara lain, namun perdagangan yang saling sebuah negara, tetapi siapa yang bisa menciptakan
menguntungkan masih bisa berlangsung, selama rasio sumber daya dan kapan seharusnya sumber daya
harga antar negara masih berbeda jika dibandingkan itu diciptakan. Dong-Sung Cho kemudian
tidak ada perdagangan. Ricardo menganggap mengembangkan model yang dikenal sebagai
keabsahan teori nilai berdasar tenaga kerja (labor model 9 faktor. Beberapa perbedaan antara model
theory of value) yang menyatakan bahwa hanya satu berlian yang dikembangkan oleh Porter dibanding
faktor produksi yang penting yang menentukan nilai dengan model 9 faktor dari Dong-Sung Cho
suatu komoditas yaitu tenaga kerja. Nilai suatu adalah terletak pada keberadaan 4 faktor, yaitu
komoditas adalah proporsional (secara langsung) meliputi tenaga kerja, birokrasi dan politisi,
dengan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk kewirausahaan dan manajer, teknisi serta
menghasilkannya. Salah satu kelemahan teori Ricardo perancang profesional. Juga faktor akses dan
adalah tenaga kerja adalah satu-satunya faktor kesempatan dalam melakukan sesuatu bagi
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1024
masyarakat merupakan faktor tidak kalah penting b. Pendekatan Pengeluaran
dalam mempertajam daya saing internasional. Pendekatan pengeluaran adalah cara
3.4. Gross Domestic Product (GDP) menghitung PDB dengan mengukur jumlah
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross pengeluaran atas semua barang akhir pada kurun
Domestic Product (GDP) didefinisikan sebagai total waktu tertentu (umumnya satu tahun).
pendapatan yang dihasilkan semua orang baik warga Rumus:
negara sendiri maupun warga negara asing dari semua PDB = Konsumsi + Investasi +
barang dan jasa di dalam suatu negara. PDB mengukur (Konsumsi dan Investasi Pemerintah) +
nilai semua barang dan jasa yang dihasilkan di dalam (Ekspor – Impor).
negeri (domestik) tanpa membedakan kepemilikan/ Komponen pendekatan pengeluaran:
kewarganegaraan dalam periode tertentu. 1) Konsumsi pada PDB adalah konsumsi dari
Gross Domestic Product (GDP) menghitung rumah tangga atau pribadi, yaitu jasa, barang
hasil produksi suatu perekonomian tanpa tahan lama, barang tidak tahan lama.
memerhatikan siapa pemilik faktor produksi tersebut. 2) Investasi dari rumah tangga atau perusahaan
Semua faktor produksi yang berlokasi dalam untuk modal baru, misalnya pabrik,
perekonomian tersebut output- nya diperhitungkan persediaan, peralatan, dan lainnya.
dalam GDP. Akibatnya, PDB kurang memberikan 3) Konsumsi dan investasi pemerintah meliputi
gambaran tentang berapa sebenarnya output yang pemerintah federal, negara bagian,
dihasilkan oleh faktor- faktor produksi milik pemerintah lokal, untuk memberi jasa dan
perekonomian domestik. Berikut adalah tiga cara barang- barang akhir.
pendekatan perhitungan GDP atau PDB: 4) Ekspor netto merupakan selisih antara
a. Pendekatan Pendapatan ekspor dan impor.
Pendekatan pendapatan adalah metode atau
cara menghitung PDB dengan menghitung 3.5. Nilai Tukar
pendapatan seperti upah, sewa, bunga dan laba Nilai tukar mata uang merupakan perbandingan
yang diterima oleh setiap faktor produksi dalam nilai dua mata uang yang berbeda atau dikenal dengan
menghasilkan barang akhir. sebutan kurs. Nilai tukar atau kurs (foreign exchange
Rumus: rate) dapat didefinisikan sebagai harga mata uang
PDB = Pendapatan nasional + Depresiasi + suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain.
(Pajak Tidak Langsung – Subsidi) + Karena nilai tukar ini mencakup dua mata uang, maka
Pembayaran Faktor Netto Kepada Luar titik keseimbangan ditentukan oleh sisi penawaran dan
Negeri permintaan dari kedua mata uang tersebut, atau dengan
Komponen pendekatan pendapatan: kata lain nilai tukar adalah sejumlah uang dari suatu
1) Pendapatan nasional adalah total pendaptan mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan dengan
yang diterima oleh faktor produksi di dalam satu unit mata uang negara lain.
suatu negara. Pendapatan nasional meliputi a. Nilai Tukar Tetap (Fixed Exchange Rate)
keuntungan perusahaan, kompensasi Sistem nilai tukar tetap adalah nilai tukar
pegawai, bunga bersih, dan pendapatan mata uang yang dibuat konstan ataupun hanya
sewa. diperbolehkan berfluktuasi pada rentang yang
2) Depresiasi atau penyusutan dari modal sempit. Bila pada suatu saat nilai tukar mulai
aktiva, disebut dengan penurunan nilai. berfluktuasi terlalu besar, maka pemerintah akan
3) Pajak tidak langsung, misalnya pajak melakukan intervensi untuk menjaga agar
penjualan, bea cukai, biaya lisensi. Subsidi fluktuasi tetap berada dalam kisaran yang
adalah pembayaran oleh pemerintah tanpa diinginkan.
memperoleh imbalan barang atau jasa. b. Nilai Tukar Mengambang (Floating Exchange
4) Pembayaran faktor netto untuk luar negeri Rate)
adalah pembayaran pendapatan atas faktor Nilai tukar mengambang atau sering disebut
produksi untuk luar negeri dikurangi floating exchange rate adalah di mana tingkat
penerimaan pendapatan faktor dari luar nilai tukar dibiarkan menurut keseimbangan
negeri. permintaan dan penawaran mata uang asing yang
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1025
terjadi. Pada kondisi nilai tukar mengambang, Jika ini dijadikan sebagai dasar bisnis, maka
nilai tukar akan disesuaikan secara terus-menerus praktek bisnis harus menjalankan aktivitas persaingan
sesuai dengan kondisi penawaran dan permintaan yang sehat. Menurut Muhammad Ismail Yusanto dan
dari mata uang tersebut. Muhammad Karebet Widjajakusuma dalam buku
c. Nilai Tukar Terikat (Pegged Exchange Rate) yang berjudul Menggagas Bisnis Islami terdapat
Sistem nilai tukar terikat adalah sistem di penjelasan bahwa persainganbisnis yang sehat dalam
mana mata uang lokal diikatkan nilainya pada Islam minimal ada tiga unsur yang harus dicermati,
sebuah valuta asing atau pada sebuah jenis mata yaitu:
uang tertentu. a. Pihak-pihak yang bersaing. Dalam Islam bersaing
3.6. Harga Komoditas Ekspor adalah memberikan yang terbaik dalam bisnis
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk bukan untuk mematikan pesaing atau hanya
barang maupun jasa yang dinyatakan dalam sekedar memenangkan persaingan.
satuan moneter Harga suatu barang ekspor b. Segi cara bersaing. Memberikan pelayanan
merupakan variabel penting dalam terbaik (service excellent), tidak memberikan
merencanakan perdagangan internasional. suap, tidak memanipulasi produk, jujur dengan
3.7. Teori Harga kualitas produk, dan tidak diperkenankan
Teori permintaan menerangkan tentang ciri memberikan fasilitas khusus pada seseorang atau
hubungan antara jumlah permintaan dan harga. sekelompok bisnis misalnya tentang teknologi,
Hukum permintaan menjelaskan sifat hubungan informasi pasar, pasokan bahan baku, dan
antara permintaan suatu barang dengan tingkat penghapusan pajak.
harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya c. Produk yang dipersaingkan. Produk yang
merupakan suatu hipotesis yang menyatakan makin dipersaingkan harus halal, tidak diperkenankan
rendah harga suatu barang maka makin banyak membanting harga dengan tujuan menjatuhkan
permintaan terhadap barang tersebut. pesaing, dan tempat yang digunakan harus bebas
3.8. Ekspor dari hal-hal yang diharamkan, dan tidak
Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri memberikan pelayanan yang mengundang
dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, maksiat.
kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah
disetujui oleh pihak eksportir dan importir Proses 3.10. Nilai Tukar Dalam Perspektif Ekonomi
ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk Islam
mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam Dalam ekonomi Islam, aktivitas pertukaran mata
negeri untuk memasukannya ke negara lain. ekspor uang atau nilai tukar disebut dengan sharf. Dimana
adalah kegiatan penjualan suatu barang yang aktivitas tersebut hukumnya mubah. Sharf adalah jual
dikirimkan ke luar dari negara satu ke negara yang beli atau pertukaran antara satu mata uang dengan
lainnya dengan prosedur tertentu yang telah disepakati mata uang asing yang lainnya.
oleh negara-negara tersebut. 3.11. Produksi
3.9. Daya Saing dan Faktor-faktor yang Istilah Produksi sering digunakan dalam term
Mempengaruhi Ekspor Perspektif Ekonomi membuat sesuatu. Secara khusus, produksi adalah
Islam kegiatan untuk menciptakan atau menambah suatu
Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan barang atau jasa. Dalam istilah yang lebih luas dan
perlombaan dalam mencari kebaikan. Firman Allah lebih fundamental, produksi dapat diartikan sebagai
SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 148Artinya: pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber
“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil
menghadap kepadanya. Maka berlomba- itu dapat berupa barang atau jasa.
lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja Dalam pengertian sederhana, produksi berarti
kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan menghasilkan barang atau jasa. Menurut ilmu
kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa ekonomi, pengertian produksi adalah kegiatan
atas segala sesuatu.”(Q.S Al-Baqarah: 148) menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan
menambah nilai keguanaan atau manfaat suatu barang.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1026
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ekspor alas kaki Indonesia pada tahun 2008 –
4.1. Berdasarkan analisis revealed comparative 2018.
advantage (RCA) yang diperoleh Indonesia hasil 4.3. Dalam ekonomi Islam, persaingan sangatlah
rata-rata memilikiindeks RCA sebesar 1,087, diperbolehkan. Persaingan yang diperbolehkan
hasil tersebut lebih besar dari 1. Hal ini sesuai adalah persaingan secara sehat sebagaimana telah
dengan hipotesis, artinya pangsa ekspor alas kaki disebutkan dalam Q.S Al-Baqarah ayat 148.
Indonesia terhadap total ekspor Indonesia lebih Perdagangan internasional perspektif ekonomi
besar daripada pangsa rata-rata ekspor dunia Islam melarang praktek dumping dalam
dengan kata lain ekspor alas kaki Indonesia melakukan transaksi. Hal ini bertujuan untuk
memiliki daya saing. Lalu, indeks RCA Indonesia menghindari mudharat dalam transaksi yang
dikomparasikan dengan pesaing-pesaing dilakukan oleh negara pengimpor dan
Indonesia yang termasuk dalam 4 top exporters. pengekspor barang. Ekspor alas kaki Indonesia ke
Hasil analisis yang didapatkan yaitu Cina Amerika Serikat telah sesuai dengan perspektif
memiliki indeks RCA sebesar 0,977, Vietnam ekonomi Islam meskipun negara tujuan bukanlah
memiliki indeks RCA sebesar 1,032 dan Jerman negara yang mayoritas penduduknya muslim. Ini
memiliki indeks sebesar 1,016. Dari hasil tersebut ditunjukkan oleh perjanjian perdagangan yang
dapat disimpulkan bahwa Indonesia menjadi top telah disepakati oleh kedua negara yaitu hukum
exporter dengan hasil indeks RCA tertinggi pada ramah lingkungan dan anti dumping.
ekspor alas kaki ke Amerika Serikat. Peringkat
kedua ada pada negara Vietnam denga hasil 5. REKOMENDASI
indeks RCA sebesar 1,032. Peringkat ketiga yaitu 5.1. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat
Jerman dengan indeks RCA sebesar 1,016. untuk memberikan gambaran atas kebijakan yang
Peringkat keempat yaitu Cina dengan nilai indeks harus diambil. Untuk meningkatkan
RCA sebesr 0,977. pertumbuhan ekspor alas kaki sebesar 10%
4.2. Hasil penelitian secara parsial, GDP AS pertahun, Pemerintah disarankan untuk
memperoleh koefisien 4,125521 dengan taraf meningkatkan target ekspor alas kaki ke negara
signifikasi sebesar 0,0280 yang berarti GDP AS pengimpor alas kaki Indonesia tertinggi yaitu
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Amerika Serikat dengan meningkatkan kualitas
ekspor alas kaki Indonesia. Variabel nilai tukar alas kaki atau paling tidak menjaga kualitasnya.
memperoleh koefisien 0,634096 dengan taraf 5.2. Setelah diteliti GDP negara tujuan
signifikasi 0,0242 yang berarti nilai tukar mempengaruhi ekspor alas kaki, maka dapat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap disarankan untuk memperluas pangsa pasar pada
ekspor alas kaki Indonesia. Variabel harga negara-negara yang memiliki GDP yang tinggi di
memperoleh koefisien sebesar 0,015180 dengan dunia agar dapat meningkatkan ekspor alas kaki
taraf signifikasi 0,9391 yang artinya harga Indonesia. Selain itu, meskipun semakin tinggi
memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan nilai dollar AS terhadap rupiah pada variabel nilai
terhadap ekspor alas kaki Indonesia. Variabel tukar, semakin tinggi ekspor alas kaki Indoenesia
produksi memperoleh koefisien sebesar - ke Amerika Serikat, namun bukan berarti hal ini
0,018501 dengan taraf signifikasi 0,7809 yang merupakan sesuatu yang harus dipertahankan
artinya produksi berpengaruh negatif dan tidak oleh Indonesia, menjaga kestabilan nilai tukar
signifikan terhadap ekspor alas kaki Indonesia. rupiah terhadap dollar AS juga tidak kalah
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat penting dalam rangka mencapai target
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang pertumbuhan ekspor alas kaki sebesar 10% tiap
mempengaruhi ekspor alas kaki Indonesia tahun tahunnya dan menjaga pengaruh pada aspek-
2008 – 2018 bedasarkan penelitian ini yaitu GDP aspek ekonomi lainnya yang disebabkan karena
AS dan nilai tukar. Sedangkan berdasarkan uji melemahnya rupiah terhadap dollar. Selanjutnya,
simultan diperoleh hasil Prob (F-statistic) yaitu jika harga tidak berpengaruh terhadap ekspor alas
0,028242 yang artinya variabel GDP AS, nilai kaki ke Amerika Serikat, bukan berarti
tukar, harga komoditas ekspor dan produksi perusahaan dapat meninggikan harga sesukanya,
secara bersama-sama berpengaruh terhadap meminimkan harga jual juga disarankan. Apabila

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1027
harga semakin murah, bukan hanya negara Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Amerika Serikat saja yang tertarik untuk Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta : PT Gramedia
membeli produk alas kaki Indonesia, namun Pustaka Utama, 2011.
negara – negara lain pun dapat semakin tertarik Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
dengan produk alas kaki Indonesia. Terjemahannya, Bandung: CV. Penerbit
5.3. Bagi akademisi dan peneliti selanjutnya, dengan Diponegoro, 2010.
diperoleh hasil penelitian ini diharapkan dapat Detri Karya, Syamri Syamsudin, Makroekonomi
dijadikan sebuah bahan referensi untuk kegiatan pengantar untuk manajemen, Jakarta: PT Raja
mengajar dan penelitian. Diharapkan juga pada Grafindo Persada, 2017.
penelitian selanjutnya dapat mengubah tujuan Eko Suprayitno, Ekonomi Mikro Perspektif Islam,
ekspor (negara selain Amerika Serikat), Yogyakarta: UIN-MalangPress, 2008.
tujuannya adalah untuk mengetahui daya saing Harry Waluya, Ekonomi Internasional, Jakarta: PT
ekspor alas kaki Indonesia di dunia dengan tujuan Rineka Cipta, 2003.
ekspor negara lain. Peneliti selanjutnya Hendra Halwani, Ekonomi Internasional dan
diharapkan untuk mengubah atau menambah Globalisasi Ekonomi Edisi Kedua,Bogor: Ghalia
analisis RCA ekspor alas kaki pada negara Indonesia, 2005.
lainnya yang termasuk ke dalam top 10 exporters Faisal H Basri, Perekonomian Indonesia, Jakarta:
pada ekspor alas kaki, menambah variabel- Erlangga, 2002.
variabel lain atau mengganti variabel-variabel Fandi Tjiptono, Pemasaran Jasa prinsip, penerapan
yang tidak signifikan dalam penelitian ini. dan penelitian, Yogyakarta: CV Andi Offset,
Sehingga dapat mengetahui bagaimana daya 2014.
saing negara lain dalam ekspor alas kaki dan Ferry Syarifuddin, Konsep, Dinamika dan Respon
memberikan hasil yang lebih benar-benar Kebijakan Nilai Tukar di Indonesia, Jakarta:
menggambarkan hal-hal apa saja yang dapat Bank Indonesia Institute, 2016.
mempengaruhi ekspor alas kaki Indonesia Samsul Basri, Ekonomi dan Bisnis Islam, Jakarta:
dengan varibel- variabel lain yang di teliti dan PT Raja Grafindo Persada,2016.
diharapkan dapat memperpanjang periode Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate
penelitian. dengan Program IBM SPSS23,Semarang:
Badan Penerbit UNDIP, 2016.
6. REFERENSI J. Supranto, Metode Penelitian Ramalan Kuantitatif
Buku dan Majalah Untuk Perencanaan Ekonomidan Bisnis Jakarta:
Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Rineka Cipta, 2000.
Makro, Yogyakarta: Graha Ilmu 2008. Kasmir, Perbankan Syari’ah, Jakarta: Kencana, 2013.
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah pemikiran , Kewirausahaan, Depok: Raja Grafindo Persada,
Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo 2013. Mahyus Ekananda, Ekonomi
Persada, 2010. Internasional, Jakarta: Erlangga, 2014.
, Ekonomi Makro Islami, Jakarta: PT. Raja Muhamad, Amin Suma, Tafsir Ayat Ekonomi Teks,
Grafindo Persada, 2007. Terjemahan Dan Tafsir,Jakarta: Amzah, 2005.
Ali Ibrahim Hasyim, Ekonomi Makro, Jakarta: PT Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet
Fajar Interpratama Mandiri,2016. Widjajajkusuma, Mengaggas Bisnis Islami,
Atep Endang Waluya, “Perdagangan Internasional Jakarta: Gema Insani Press, 2002.
dalam Islam”. Majalah Tabligh No. 4/XIV, 14 Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi
Agustus 2019. Islam: Prinsip Dasar, Jakarta:Kencana, 2012.
Basri F, Dasar-dasar Ekonomi Internasional, Nopirin, Ekonomi Moneter Buku I Edisi keempat,
Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup, 2010. Penerbit BPFE: Yogyakarta,2011.
Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Nurul Zariah, Metode Penelitian Sosial dan
Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, CV Pendidikan, Jakarta: Bumi aksara,2007.
Andi Offset, 2005. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen
Pemasaran Edisi ketiga belas,Jakarta : Erlangga,
2008.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1028
Prathama Rahardja, Mandala Manurung, Pengantar Budi Yasri, “Analisis Kinerja Ekspor Non Migas
Ilmu Ekonomi, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, Indonesia ke Uni Eropa”. Jurnal Ilmiah Edukasi,
2008. Vol. 4 No. 3, Agustus 2016.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Damara Vikiyanto, “Faktor-Faktor yang
Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Mempengaruhi Ekspor Alas Kaki Indonesia ke
Persada, 2011. Amerika Serikat”. Journal of Economics and
Rahardjo Adisasmita, Teori-teori Pembangunan Business, Vol. 1 No. 1 Mei 2019.
Ekonomi Cetakan Pertama,Yogyakarta: Graha Dinan Arya Putra, “Analisis Faktor-faktor yang
Ilmu, 2013. Mempengaruhi Ekspor Tembakau Indonesia ke
Rahmat Sunnara, Islam dan Ekonomi, Jakarta: Buana Jerman”. Economics Development Analysis
Cipta Pustaka, 2009. Journal, Vol. 2 No. 3 Agustus 2013.
Sabiq. Sayyid, Fiqh Sunah Sayyid Sabiq Jilid 3, Dewi Anggraini,”Faktor-Fktor Yang Mempengaruhi
Jakarta Timur: Al-I’tishom 2010. Permintaan Ekspor Kopi Indonesia Dari Amerika
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar Serikat”. Tesis Program Magister Ilmu Ekonomi
Edisi Ketiga, Jakarta: Raja Grafindo Persada, dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro,
2016. Semarang, 2006.
, Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Farid Ustriadi, “Analisis Daya Saing Komoditi Ekspor
Ketiga, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2016. Unggulan Indonesia di Pasar Internasional”.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 14 No. 02
dan Kombinasi Mixed Methods, Bandung: Desember 2016.
Alfabet, 2017. Hakim Muda Harahap, “Epistimologi Etika
Tulus T.H Tambunan, Perekonomian Indonesia, Perdagangan Internasional Dalam Konsep Al-
Bogor: Ghalia Indonesia, 2011. Qur’an”. Jurnal Studi Al-Qur’an dan Hadist,
V. Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Bisnis dan Vol. 3 No. 2 November 2019.
Ekonomi, Cetakan PertamaYogyakarta: Pustaka I Kadek Krisna, I Wayan Wita Kesuma, “Analisis
Baru Perss, 2015. Tingkat Daya Saing dan Faktor-Faktor yang
Wijayanto, Market Brief Produk Footwear, Mempengaruhi Ekspor Kayu Olahan Ke Negara
Chicago: Indonesian Trade Amerika Serikat”. Jurnal Ekonomi
Promotion Center, 2014. Pembangunan, Vol. 2 No. 6 Juni 2013.
Windhu Putra, Perekonomian Indonesia, Depok: PT I Putu Ogi Suparsa, Ni Putu Martini Dewi, “Analisis
Raja Grafindo Persada, 2018. Daya Saing Ekspor Komoditi Kepiting Provinsi
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Bali”. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 5
Statistika dengan Eviews,Yogyakarta: UPP No.6 Juni 2016.
STIM YKPN, 2017. Kadek Mega Silvia Andriani, I Komang Gde Bendesa,
“Keunggulan Komparatif Produk Alas Kaki
Jurnal dan Tesis Indonesia Ke Negara ASEAN Tahun 2013”.
Achmad Lubabul Chadziq, “Perdagangan Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, Vol. 8 No.
Internasional Studi Komparasi Perdagangan 2 Agustus 2015.
Internasional Konvensional dan Islam”. Leni Saleh, “Perubahan Nilai Tukar Uang Menurut
Akademika, Vol. 10 No. 2 Desember 2016. Perspektif Ekonomi Islam”. Jurnal Studi
Aldo Gunawan, “Pengaruh Harga Internasional, Nilai Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 1 No. 1 Juni
Tukar Dan Gdp Perkapita Amerika Serikat 2016, mengutip An-Nabhani, Taqyuddin,
Terhadap Nilai Ekspor Tekstil Indonesia Ke Membangun Sistem Ekonomi Alternatif
Amerika Serikat”. Jurnal Ekonomi Perspektif Islam, Surabaya: Penerbit Risalah
Pembangunan, Vol. 1 No. 4 September 2013. Gusti, 1999.
Ali Wardhana, “Analisis Faktor-Faktor yang Lutvi Fauziana dkk, ”Keterkaitan Investasi Modal
Mempengaruhi Ekspor Nonmigas Indonesia Ke Terhadap GDP Indonesia”. Jurnal Ekonomi
Singapura Tahun 1990 – 2010”. Jurnal Pembangunan, Vol. 3 No. 2 Juni 2014.
Manajemen dan Akuntansi, Vol. 12 No. 2
Oktober 2011.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1029
Mia Ayu Wardani, Sri Mulatsih, “Analisis Daya Saing Rizki Tri Anugrah Bhakti, “Perlindungan Hukum
Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kppu
Ban Indonesia Ke Kawasan Amerika Latin”. Dari Praktek Dumping Akibat Perdagangan
Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, Internasional. Jurnal Cahaya Keadilan,Vol. 6.
Vol 6 No.1, Juli 2017. No. 1 Juni 2015.
Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Saleh Motana Obadi, “Revealed Comparative
Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, Advantage and Competitiveness In the EU-28
Jakarta: Gema Insani Press, 2002. and the USA”. Economic Review, Vol. 45 No. 2
Muhammad Luqman Zakariya dkk, “pengaruh 2016.
produksi, harga, dan nilai tukar terhadap volume Saptana dkk, “Analisis Keunggulan Komparatif Dan
ekspor Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Kompetitif Komoditas Kentang Dan Kubis Di
Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015. Wonosobo Jawa Tengah”. Jurnal Ilmu Sosial,
Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 40 No.2 Vol. 13 No.1, Oktober 2013.
November 2016. Sulthon Sjahril Sabaruddin, “Dampak Perdagangan
Muhammad Turmudi, “Produksi dalam perspektif Internasional Indonesia terhadap Kesejahteraan
ekonomi Islam”. Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 18 Masyarakat”. Buletin Ekonomi Moneter dan
No. 1 Maret 2017. Perbankan, Vol 17 No. 4 April 2015.
Nita Anggraeni, “Dumping Dalam Perspektif Hukum Supriani Sidabalok, “Analisis Faktor-faktor yang
Dagang Internasional dan Hukum Islam”. Jurnal Mempengaruhi Ekspor Komoditas Teh
Pemikiran Hukum Islam, Vol. 14 No. 2 Indonesia”. Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial
Desember 2015. Humaniora, Vol. 2 No. 2 2017.
Parell Tua Halomoan Simanjuntak dkk,“Pengaruh Ulul Azmi Mustofa, “Pekerja Yang Handal Menurut
Produksi, Harga Internasional Dan Nilai Tukar Al-Qur’an”. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol.
Rupiah Terhadap Volume Ekspor Rumput Laut 01 No. 03, November 2015.
Indonesia Studi Pada Tahun 2009 – 2014”. Vinny Azaria, Adi Irawan,”Pengaruh Inflasi, Nilai
Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 50 No. 3 Tukar Rupiah, dan Harga terhadap Volume
September 2017. Ekspor Indonesia Komoditas Kelautan dan
Pradipta A, Posisi Daya Saing dan Faktor-Faktor yang Perikanan Menurut Provinsi Periode 2012 –
Memengaruhi Ekspor Buah-Buahan Indonesia di 2014. Journal Of Applied Managerial
Dunia dan Negara Tujuan Bogor : Institut Accounting, Vol. 3 No. 1 Maret 2019.
Pertanian Bogor, 2014. Yunika, “Daya Saing Ekspor Industri Alas Kaki
Ribka BR Silitonga dkk, “Pengaruh ekspor, impor, Antara Indonesia Dan China Di Pasar Amerika
dan inflasi terhadap nilai tukar rupiah di Serikat Tahun 2011-2014”. Jurnal Ilmu Sosial
Indonesia”. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. dan Ilmu Politik, Vol. 4 No. 2 Oktober 2017.
15 No.1, Juni 2017.
Ricky Rinaldi, “Analisis Daya Saing Dan Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Aliran Perdagangan
Komoditi Unggulan Ekspor Indonesia Ke Afrika
Selatan”, Tesis Program Ilmu Ekonomi Institut
Pertanian Bogor, Bogor, 2014.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

Anda mungkin juga menyukai