Anda di halaman 1dari 15

DOMAIN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Orientasi Baru Pendidikan dan
Pembelajaran Teknologi Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr. Drs. H. M. Syahran Jailani, M.Pd

MAKALAH

Oleh:

Usman Handoyo
NIM : 801202055

PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
ABSTRAK
Kawasan teknologi pembelajaran meliputi desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber dan sistem untuk belajar.
Definisi dan kawasan teknologi pembelajaran merupakan kajian teori. Peran
teknologi pembelajaran dalam pemecahan masalah-masalah pembelajaran
merupakan kajian praktis dan terapan. Artinya berkaitan dengan pemanfaatan
teknologi pembelajaran dalam memfasilitasi belajar manusia. Teknologi
pembelajaran baik sebagai disiplin ilmu, program studi maupun profesi terus
mengalami perkembangan yang pesat.
Kata Kunci : Kawasan, Teknologi, Pendidikan, Defenisi

A. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi telah berhasil
mempercepat dan memudahkan aktivitas manusia. Termasuk dalam dunia
pendidikan, keberadaan teknologi pendidikan tidak bisa terlepas dari
perkembangan. Sebagai wujud kreatifitas manusia dan keinginan untuk
mengefektif dan mengefisienkan proses pendidikan atau pembelajaran.
Teknologi pendidikan didefinisikan sebagai pengembangan, penerapan,
dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar manusia.1 Definisi lain menyebutkan teknologi
pendidikan adalah cara yang sistematik dalam desain, penerapan, dan evaluasi
proses belajar mengajar secara keseluruhan untuk mencapai tujuan instruksional
yang spesifik, berdasarkan pada penelitian teori belajar, komunikasi dan
penggunaan secara kombinasi dari berbagai sumber manusia dan non manusia
untuk memperoleh efektifitas pengajaran.2 Teknologi pendidikan juga bisa
diartikan sebagai suatu cara untuk mempermudah proses pembelajaran. Meskipun
secara umum dan awam teknologi pendidikan diartikan sebatas alat dan sistem
yang bersifat hardware.  Maka perlu adanya pelurusan konsep definisi, bahwa
teknologi pendidikan bukan hanya alat atau sistem yang

1
Nasution, Teknologi Pendidikan, (Bandung: Jemars, 1982), hal.7
2
Percival & Ellington, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1988), hal. 10

1|Page
bersifat hardware melainkan sebagai sebuah cara yang merupakan hasil gagasan
yang lebih bersifat software untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga
mencapai tujuan pembelajaran.

B. PEMBAHASAN
1. Domain Teknologi Pendidikan
Secara etimologis, domain berarti wilayah/ daerah kekuasaan atau bidang
kajian/ kegiatan/ garapan yang lebih kecil, terinci dan spesifik dari lahan/
lapangan/ cakupan suatu ilmu. Arti kedua dalam bahasa Indonesia disepadankan
dengan kata ranah/ aras.3
Adapun Teknologi pendidikan sebagai teori dan praktik secara faktual
yang telah menjadi bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya
manusia khususnya pada sistem pendidikan dan pelatihan. Idealnya setiap
teknologi pendidikan, pembelajaran terutama yang memperoleh pendidikan
akademik perlu menguasai beberapa kawasan teknologi pendidikan. Teknologi
pendidikan sebagai Suatu proses kompleks yang terintegrasi meliputi
manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisa masalah yang
menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai, dan
mengelola pemecahan masalah itu.4
Domain teknologi pendidikan adalah ranah atau bidang kajian dalam
teknologi pendidikan. Domain dalam teknologi pendidikan meliputi : Pengelolaan
Pendidikan (Manajemen), Pengembangan Pendidikan, dan Sumber Belajar.
Sementara itu, bidang kajian atau domain teknologi pembelajaran meliputi :
Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Penilaian.
Kawasan menurut AECT (1994) antar lain yaitu :
a. Kawasan Desain

3
Ruhcitra, Domain Dalam teknologi Pendidikan, http://ruhcitra.wordpress.com/domain-dalam-
teknologi-pendidikan/, diakses pada 26 Oktober 2021.
4
Harjali, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), hal. 45

2|Page
Kawasan desain berasal dari psikologi pendidikan. Bagi Reiser dan
Dempsey, dkk, desain dengan teknologi pembelajaran ibarat satu koin, yang tidak
dapat dipisahkan antara ekor dan kepala.

Dalam Firman Allah SWT, QS. Al An’am ayat 1 :


َ‫م يَ ْع ِدلُون‬Iْ ‫ور ثُ َّم الَّ ِذينَ َكفَرُوا بِ َربِّ ِه‬ ُّ ‫ض َو َج َع َل‬
ِ ‫الظلُ َما‬
َ ُّ‫ت َوالن‬ َ ْ‫ت َواأْل َر‬ َ َ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي َخل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
Artinnya: Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan
mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir
mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
Allah Swt. berfirman memuji diri-Nya sendiri Yang Maha Mulia, karena
Dia telah menciptakan langit dan bumi sebagai suatu pernyataan yang ditujukan
kepada hamba-hamba-Nya, juga karena Dia telah menjadikan gelap dan terang
untuk kemanfaatan hamba-hamba-Nya, yaitu di malam hari dan di siang hari
mereka.5
Intinya, desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan
tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain terdiri atas :
1) Desain sistem pembelajaran
Yaitu prosedur yang terorganisasi dan sistematis untuk penganalisisan
(proses perumusan yang akan dipelajari); perancangan (proses penjabaran
bagaimana cara mempelajarinya); pengembangan (proses penulisan atau
pembuatan produksi bahan-bahan belajar); pelaksanaan atau aplikasi
( pemanfaatan bahan dan strategi); dan penilaian (proses penentuan ketepatan
pembelajaran).6
Kata Desain mempunyai dua makna yaitu tingkat makro dan tingkat
mikro  yang keduanya menunjukkan pendekatan sistem dan langkah pada
pendekatan sistem. Desain sistem pembelajaran secara umum merupakan prosedur
linier dan berulang-ulang dimana permintaan seksama dan konsisten. Karakter
proses pada semua langkah harus di lengkapi dalam hal untuk melayani sebagai

5
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-anam-ayat-1-3.html, diakses pada 2
November 2021.
6
Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012), hal. 49

3|Page
pemeriksaaan dan keseimbangan satu sama lain. Pada desain sistem
pembelajaran proses sangat penting sama seperti produk karena kepercayaan
produk berlandasakan pada proses.7
2) Desain Pesan
Yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi
komunikasi antara pengirim dan penerima pesan,dengan memerhatikan prinsip-
prinsip perhatian, persepsi, dan daya tangkap.
3) Strategi pembelajaran
Yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar
atau kegiatan pembelajaran dalam suatu mata pelajaran.
4) Karakteristik peserta didik
Yaitu aspek latar belakang pengalaman peserta didik yang memengaruhi
terhadap efektifitas proses belajarnya, mencakup keadaan sosio-psiko-fisik peserta
didik.
b. Kawasan Pengembangan
Proses penerjemahan spesifikasi desain kedalam bentuk fisik. Mencakup
banyak variasi teknologi.
Dalam Firman Allah SWT, QS. Al Baqarah ayat 31 :
َ ‫ بِأ َ ْس َما ِء ٰهَؤُاَل ِء إِن ُكنتُ ْم‬I‫ال أَنبِئُونِي‬
َ‫صا ِدقِين‬ َ َ‫م َعلَى ْال َماَل ئِ َك ِة فَق‬Iُْ‫ضه‬
َ ‫َوعَلَّ َم آ َد َم اأْل َ ْس َما َء ُكلَّهَا ثُ َّم ع ََر‬
Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar.
Hal ini merupakan sebutan yang dikemukakan oleh Allah Swt di dalamnya
terkandung keutamaan Adam atas malaikat berkat apa yang telah dikhususkan
oleh Allah baginya berupa ilmu tentang nama-nama segala sesuatu, sedangkan
para malaikat diperintahkan untuk bersujud kepada Adam. Sesungguhnya bagian
ini didahulukan atas bagian tersebut (yang mengandung perintah Allah kepada
para malaikat untuk bersujud kepada Adam) karena bagian ini mempunyai ikatan
7
Barbara B. Seels, dan Rita C. Richey,  Teknologi Pembelajaran Definisi dan Kawasannya,
(Washington DC: Association for Educational Communications and Technology, 1994), hal. 33

4|Page
erat dengan ketidaktahuan para malaikat tentang hikmah penciptaan khalifah,
yaitu disaat mereka menanyakan hal tersebut. Kemudian Allah Swt
memberitahukan bahwa Dia mengetahui apa yang tidak mereka ketahui. Karena
itulah Allah menyebutkan bagian ini sesudah hal tersebut, untuk menjelaskan
kepada mereka keutamaan Adam, berkat kelebihan yang dimilikinya diatas
mereka berupa ilmu pengetahuan tentang nama-nama segala sesuatu. Untuk itu
Allah Swt berfirman “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-
benda) seluruhnya”.8
Kawasan pengembangan meliputi :
1) Teknologi cetak
Cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperti buku-buku
dan bahan visual yang statis, terutama melalui proses pencetakan mekanis atau
fotografi.
2) Teknologi audiovisual
Teknologi audiovisual merupakan cara memproduksi dan menyampaikan
bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyajikan
pesan audio dan visual. Teknologi AV dinilai lebih aktif karena sifatnya
memerlukan indra pendengaran dan penglihatan peserta didik.
3) Teknologi berbasis komputer
Tekonologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan
menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber
mikroprosesor.
4) Teknologi terpadu
Merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan
memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan oleh komputer.
c. Kawasan Pemanfaatan
Aktifitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Meliputi
pemanfaatan media, difusi, inovasi, implementasi, dan institusionalisasi,
kebijakan dan regulisasi. Kawasan pemanfaatan mencangkup :

8
http://www.ibnukatsironline.com/2014/08/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-31.html, diakses pada 2
November 2021.

5|Page
1) Pemanfaatan media
Dengan batasan “penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar.
2) Difusi inovasi
Proses berkomunikasi melalui strategi pembelajaran dalam keadaan yang
sesungguhnya. Adapun pelembagaan salah penggunaan yang rutin dan
pelestarian  dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya
organisasi.

3) Kebijakan dan regulasi


Sebagai aturan dan tindakan nyata dari pengguna atau dari pembuat
keputusan untuk menerima inovasi (dalam teknologi pembelajaran).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar
Makarim, menetapkan empat program pokok kebijakan pendidikan “Merdeka
Belajar”. Program tersebut meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN),
Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi.
Empat program pokok kebijakan pendidikan tersebut akan menjadi arah
pembelajaran kedepan yang fokus dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Arah kebijakan baru penyelenggaraan USBN pada tahun 2020 akan
diterapkan dengan ujian yang diselenggarakan hanya oleh sekolah. Ujian tersebut
dilakukan untuk menilai kompetensi siswa yang dapat dilakukan dalam bentuk tes
tertulis atau bentuk penilaian lainnya yang lebih komprehensif, seperti portofolio
dan penugasan (tugas kelompok, karya tulis, dan sebagainya). “Dengan itu, guru
dan sekolah lebih merdeka dalam penilaian hasil belajar siswa. Anggaran USBN
sendiri dapat dialihkan untuk mengembangkan kapasitas guru dan sekolah, guna
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Selanjutnya, mengenai ujian UN, tahun 2020 merupakan pelaksanaan UN
untuk terakhir kalinya. “Penyelenggaraan UN tahun 2021, akan diubah menjadi
Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, yang terdiri dari

6|Page
kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar
menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter.
Pelaksanaan ujian tersebut akan dilakukan oleh siswa yang berada di
tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11), sehingga dapat mendorong guru
dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Hasil ujian ini tidak
digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang selanjutnya. Arah kebijakan ini
juga mengacu pada praktik baik pada level internasional seperti PISA dan TIMSS.
Sedangkan untuk penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Kemendikbud akan menyederhanakannya dengan memangkas beberapa
komponen. Dalam kebijakan baru tersebut, guru secara bebas dapat memilih,
membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP. Tiga komponen inti
RPP terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen.
“Penulisan RPP dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga guru memiliki
lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran
itu sendiri. Satu halaman saja cukup.
Dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), Kemendikbud tetap
menggunakan sistem zonasi dengan kebijakan yang lebih fleksibel untuk
mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah. Komposisi
PPDB jalur zonasi dapat menerima siswa minimal 50 persen, jalur afirmasi
minimal 15 persen, dan jalur perpindahan maksimal 5 persen. Sedangkan untuk
jalur prestasi atau sisa 0-30 persen lainnya disesuaikan dengan kondisi daerah.
Daerah berwenang menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi.9
d. Kawasan Pengelolaan
Meliputi pengelolaan TP melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengoordinasian, dan supervisi. Pengelolaan adalah bagian integral dan sering di
hadapi oleh para teknolog pembelajaran. Pengelolaan meliputi: (1) pengelolaan
proyek,yaitu mempin pekerjaan yang harus selesai dalam kurun waktu
tertentu. Sebagai contoh, proyek pengembangan suatu produk pembelajaran
tertentu; (2) pengelolaan sumber, yaitu mengatur bagaimana memanfaatkan

9
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/12/mendikbud-tetapkan-empat-pokok-kebijakan-
pendidikan-merdeka-belajar, diakses pada 2 November 2021.

7|Page
dengan optimal sumber yang ada; (3) pengelolaan sumber penyampaian, agar
suatu medium sampai, atau dapat dijangkau oleh pengguna sekaligus
menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak, termasuk cara
menggunakanya; dan (4) pengelolaan informasi, yaitu bagaimana informasi dapat
diterima, dan dapat menghasilkan perubahan atas kurikulum dan desain
pembelajaran.

e. Kawasan Penilaian
Proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Penilaian
adalah kegiatan untuk mengkaji serta memperbaiki suatu produk atau program.
Dalam Firman Allah SWT, QS. Al Hasyr ayat 18:
ْ ُ‫ ۬ۖ ٍ‌د َوٱتَّق‬Iَ‫ َّد َم ۡت لِغ‬Iَ‫سٌ َّما ق‬
‫ا‬I‫ي ۢ ُر بِ َم‬Iِ‫وا ٱهَّلل ۚ‌َ إِ َّن ٱهَّلل َ َخب‬I ۬ ‫ر ن َۡف‬Iۡ ُ‫وا ٱهَّلل َ َو ۡلتَنظ‬I
ْ ُ‫وا ٱتَّق‬I
ْ ُ‫يَ ٰـٓأَيُّہَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
َ‫ت َۡع َملُون‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allaah dan
hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allaah, sesungguhnya
Allaah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Setiap Mukmin dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas amalnya.
Untuk peningkatan kualitas amal, muhasabah sangat diperlukan. Tanpa
muhasabah tidak akan ada peningkatan kualitas amal. Karena itu, muhasabah
menjadi karakter utama pribadi seorang mukmin, sebagaimana ditegaskan dalam
ayat di atas.

Umar bin Khattab ra, seorang sahabat yang dikenal sebagai Amirul


Mukminin pernah mengingatkan umat Islam dengan perkataannya yang sangat
populer, “Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu”. Hisablah dirimu sebelum kamu
dihisab.10
Kawasan penilaian beranjak dari (1) analisis masalah; (2) pengukuran
acuan patokan (criteria-refenced test); (3) evaluasi formatif yang bermanfaat
10
https://www.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2017/01/02/109005/muhasabah-awal-
tahun.html, diakses pada 2 November 2021.

8|Page
untuk pengembangan program dan produk pembelajaran; serta (4) evaluasi
sumatif.11
f. Kawasan Perlengkapan
Kawasan ini mungkin merupakan hal yang paling pelik dan berliku-liku
dibandingkan domain lain dalam Teknologi Pembelajaran. Dalam domain inilah
digeluti segala hal tentang pendaya gunaan media instruksional yang baik untuk
mencapai tujuan pengajaran, termasuk urusan pelembagaan serta kebijakan dan
peraturan yang dapat mendukung atau sebaliknya menghambat. Domain
perlengkapan merupakan bagian usaha mendayagunakan proses dan sumber
belajar untuk mencapai tujuan pengajaran.
g. Kawasan Evaluasi
Evaluasi merupakan proses menentukan kesesuaian antara materi pelajaran
dan proses belajar. Evaluasi dimulai dengan analisis problem yang merupakan
langkah awal penting dalam pengembangan dan evaluasi isi pelajaran karena
tujuan dan kendalanya diklarifikasi selama langkah ini dilaksanakan.12
Kawasan berdasarkan definisi teknologi pendidikan menurut AECT
(2008). Definisi terbaru tahun 2008 merupakan pengembangan dari kawasan
sebelumnya, dan tiap kawasan melanjutkan perkembangannya. Definisi 2008
sudah lebih spesifik karena menekankan pada studi dan etika praktek. Berikut
definisi teknologi pendidikan menurut AECT 2008 “educational technology is the
study and ethical practice of facilitating lerning and improving performance by
creating, using, and managing appropriate technological process and
resource” bahwa teknologi pembelajaran adalah studi dan etika praktek untuk
memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan,
penggunaan, dan pengaturan proses serta sumber daya teknologi. Kawasanya
terdiri dari :
a. Study
b. Praktik etis
c. Memfasilitasi
11
Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi..., hal. 50-54
12
Warsita Bambang, Teknologi Pembelajaran dan Landasan Aplikasinya, (Jakarta:
Rieneka Cipta, 2008), hal. 25

9|Page
d. Pembelajaran
e. Improving
f. Performance (meningkatkan)
g. Appropriate (yang layak)
h. Teknologi
i. Proses
j. Sumber.13
Kawasan menurut Davies (1978). Davies merumuskan bahwa teknologi
pendidikan sesuai dengan gejala pendidikan yang di amati. Davies merumuskan
tiga pendekatan sehubungan dengan bidang garapan atau kawasan teknologi
pendidikan. Rumusan davies berikut meliputi pendekatan perangkat keras
(hardware), pendekatan perangkat lunak (software), dan perpaduan pendekatan
perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut uraianya :
a. Pendekatan perangkat keras (hardware)
Pendekatan ini mengusahakan kegiatan guru yaitu mengajar dengan
memanfaatkan penggunaan perangkat keras. Penggunaan perangkat keras di
maksudkan agar terjadi otomatisasi atau proses mekanistik dalam kegiatan belajar
mengajar. Perangkat keras digunakan untuk menyampaikan dan menyebarkan
materi belajar memproduksi materi dan seterusnya. Selain itu, adanya
pemanfaatan perangkat keras, dalam hal ini, menggunakan berbagai bentuk media
massa seperti TV atau kaset audio, ditargetkan untuk menampung siswa dalam
jumlah yang lebih besar dari biasa, dengan tidak mengurangi efisiensi proses
belajar. Semua upaya harus tetap mengacu pada efektifitas pembiayaan, terutama
pembiayaan yang berasal dari siswa.
b. Pendekatan Perangkat Lunak (Software)
Pada tahap ini teknologi pendidikan “meminjam” teori dari ilmu prilaku
yang ditetapkan untuk mengatasi kesulitan belajar. Teori lain yang di tetapkan
adalah teori instruksional. Teori ini membahas cara-cara memperbaiki,
memperbaharui, atau merancang situasi yang betul-betul di butuhkan oleh siswa.

13
Miarso Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), hal 73

10 | P a g e
Penggunaan perangkat keras mesin-mesin, atau yang bersifat mekanistik sangat
terbatas, berfungsi hanya sebagai bagian dari penyajian materi oleh guru.
c. Pendekatan Perpaduan Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak
Pendekatan ini menolak model terapan pengembangan sistematik sebagai
satu-satunya penyelesaian masalah secara sistematik. Pendekatan perpaduan
menerapkan sistem analisis dalam pendidikan dan kegiatan instruksional.
Penerapan sistem analisis dianggap mampu mengurangi bias terhadap individu
siswa sehingga siswa dapat berperan dalam kelompoknya dengan dinamis. Selain
alasan tadi pendekatan perpaduan di anggap lebih manusiawi serta integratif
(terpadu) dengan kondisi  belajar mengajar sehari-hari.14
2. Hubungan Antar Kawasan
Hubungan antar kawasan dapat bersifat tidak linier, dengan kata lain
bagaimana kawasan-kawasan tersebut saling melengkapi dengan ditunjukannya
lingkup penelitian dan teori dalam setiap kawasan. Hubungan antar kawasan
bersifat sinergik. Misalnya: Seorang praktisi yang bekerja dalam kawasan
pengembangan menggunakan teori dari kawasan desain, seperti teori desain
system pembelajaran dan desain pesan. Hubungan kawasan dalam bidang bersifat
saling melengkapi, setiap kawasan memberikan kontribusi terhadap kawasan yang
lain dan kepada penelitian maupun teori yang digunakan bersama oleh semua
kawasan.15
3. Fungsi Kawasan Teknologi Pendidikan
Mengetengahkan sifat taksonomi dari struktur kawasan. Tujuan utama
dalam membuat suatu taksonomi adalah untuk mempermudah komunikasi.
Pesatnya perubahan dan penyesuaian teknologi menuntut terjadinya alih
pengetahuan dari teknologi yang satu kepada yang lain. Tanpa “kemungkinan
dapat ditransfer” ini landasan penelitian harus diciptakan kembali untuk setiap
teknologi yang baru. Dengan mengidentifikasi lingkup taksonomi, kaum
akademisi dan para praktisi  dapat memecahkan permasalahan penelitian, dan para

14
Harjali, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2000), hal 47
15
Muhardi, Kawasan Teknologi Pendidikan, dalam http://www.muhardi.com/kawasan-teknologi-
pendidikan/  diakses pada 26 Oktober 2021.

11 | P a g e
praktisi bersama dengan para teoritisi dapat mengidentifikasi kelemahan teori
dalam menunjang dan meramalkan aplikasi Teknologi Pembelajaran.16
4. Peran Domain atau kawasan teknologi pendidikan
Assosiation for Educational Communication and Technology (AECT)
mendefinisikan 5 domain Teknologi pendidikan yaitu design, development,
utilization, management and evaluation. Pada tiap domain juga terdiri atas
beberapa sub domain. Kawasan teknologi pendidikan membagi banyak kesamaan
dalam mendefinisikanya dan memperkuat landasanya, sebagaimana keilmuan
lainya dan aplikasi keilmuan sosial. Kawasan teknologi pendidikan adalah suatu
tujuan yang berorientasi pada pendekatan sistem pemecahan masalah
memanfaatkan peralatan, teknik, teori dan metode dari berbagai banyak bidang
pengetahuan, untuk :
a. Merancang, mengembangkan dan menilai, efektifitas dan efisiensi sumber
manusia dan mesin dalam memfasilitasi dan mempengaruhi semua aspek
pembelajaran.
b. Pedoman agen perubahan perubahan sistem dan praktek dalam hal untuk
membagi dalam mempengaruhi perubahan dalam social.
Dalam perkembangan terakhir, teknologi pendidikan yang di definisikan
sebagai teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan, penilaian, dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar.
Definisi tersebut mengandung pengertian adanya empat komponen dalam
teknologi pembelajaran yaitu :
a. Teori dan praktik
b. Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, Penilaian Dan Penelitian
c. Proses Sumber dan system
d. Untuk belajar
5. Teori dan Praktek Domain atau kawasan teknologi pendidikan

16
Yadi Wadokai, Makalah Kawasan Teknologi Pembelajaran, dalam http://yadiwadokai.
blogspot.com/makalah-kawasan-teknologi pembelajaran.html diakses pada 26 Oktober 2021.

12 | P a g e
Teori terdiri dari konsep, pembangunan (konstruk), prinsip, dan proposisi
yang memberi sumbangan terhadap khasanah ilmu pengetahuan. Sedangkan
praktek merupakan penerapan pengetahuan tersebut dalam memecahkan masalah.
Kawasan desain merupakan sumbangan terbesar dari teknologi pembelajaran
untuk bidang pendidikan yang lebih luas. Kawasan pengembangan telah menjadi
matang dan memberikan sumbangan terbesar untuk praktek. Sebaliknya kawasan
pemanfaatan secara teoritis maupun praktis masih belum berkembang dengan
baik, karena masih kurang mendapatkan perhatian. Kawasan pengelolaan selalu
ada dalam bidang karena sumber yang menunjang untuk berlangsungnya tiap
fungsi harus diorganisasikan dan dikelola. Sedangkan kawasan penilaian masih
menggantungkan diri pada bidang lain.17

C. PENUTUP
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi
pendidikan sebagai sebuah cara yang merupakan hasil gagasan yang lebih
bersifat software untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga mencapai
tujuan pembelajaran. Domain atau kawasan teknologi pendidikan adalah suatu
tujuan yang berorientasi pada pendekatan sistem pemecahan masalah
memanfaatkan peralatan, teknik, teori dan metode dari berbagai banyak bidang
pengetahuan, untuk merancang, mengembangkan dan menilai, efektifitas dan
efisiensi sumber manusia dan mesin dalam memfasilitasi dan mempengaruhi
semua aspek pembelajaran sekaligus Pedoman agen perubahan sistem dan praktek
dalam hal untuk membagi dalam mempengaruhi perubahan dalam social.

D. DAFTAR PUSTAKA       
Barbara B. Seels, dan Rita C. Richey, Teknologi Pembelajaran Definisi dan
Kawasannya, Washington DC: Association for Educational
Communications and Technology, 1994

Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana


Prenada Media Group, 2012

17
http://bloggkuinspirasiku.blogspot.com/2012/10/kawasan-teknologi-pendidikan.html, diakses
pada 26 Oktober 2021.

13 | P a g e
Harjali, Teknologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000

Miarso Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana,


2004

Nasution, Teknologi Pendidikan, Bandung: Jemars, 1982

Percival & Ellington, Teknologi Pendidikan, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1988

Warsita Bambang, Teknologi Pembelajaran dan Landasan Aplikasinya, Jakarta:


Rieneka Cipta, 2008

http://bloggkuinspirasiku.blogspot.com/2012/10/kawasan-teknologi-pendidikan.
html, diakses pada 26 Oktober 2021.

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-anam-ayat-1-3.html,
diakses pada 2 November 2021.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/12/mendikbud-tetapkan-empat-
pokok-kebijakan-pendidikan-merdeka-belajar, diakses pada 2 November
2021.
https://www.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2017/01/02/109005/
muhasabah-awal-tahun.html,diakses pada 2 November 2021.
Muhardi, Kawasan Teknologi Pendidikan, dalam http://www.muhardi.com/
kawasan-teknologi-pendidikan/  diakses pada 26 Oktober 2021.

Ruhcitra, Domain Dalam teknologi Pendidikan, http://ruhcitra.wordpress.com/


domain-dalam-teknologi-pendidikan/, diakses pada 26 Oktober 2021.

Yadi Wadokai, Makalah Kawasan Teknologi Pembelajaran, dalam http://


yadiwadokai.blogspot.com/makalah-kawasan-teknologi-pembelajaran.html
  diakses pada 26 Oktober 2021.

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai