Anda di halaman 1dari 5

RESUME KONSEP DASAR KEPERAWATAN ANAK SEHAT

Dosen : Dr. Dini Mariani, S.Kep, Ners, M.Kep

Disusun Oleh :
Nama : Erfan Setiawan
NIM : P2.06.20.1.19.064
Tingkat : II-B DIII Keperawatan

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
TASIKMALAYA

2021
PENGERTIAN

Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah
menikah/kawin. Batasan ini di tetapkan berdasarkan pertimbangan usaha kesejahteraan
sosial, kematangan pribadi dan kematangan mental seseorang yang di capai pada umur 21
tahun. Anak merupakan potensi serta penerus cita-cita bangsa yang dasar-dasarnya telah di
letakan generasi sebelumnya. Oleh karena itu anak harus mendapat perhatian yang sempurna
dalam memenuhi perkembangan dan pertumbuhan baik fisik maupun mental sejak dini.
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, kilogram) dan ukuran panjang (cm, meter), sedangkan
perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil berinteraksi
dengan lingkungannya.
Secara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu:
1. Faktor genetic, ini yang menentukan sifat bawaan anak tersebut. Kemampuan anak
merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan dari orang tuanya.
2. Faktor lingkungan, yang dimaksud lingkungan yaitu suasana di mana anak itu berada.
Dalam hal ini lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk
tumbuh kembang sejak dalam kandungan sampai dewasa. Lingkungan yang baik akan
menunjang tumbuh kembang anak, sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan
menghambat tumbuh kembangnya.
A. Perkembangan Anak

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Pada masa balita ini kemampuan berbahasa, kreativitas, sosial, emosional dan
intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.
Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan perkembangan secara
berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah terjadi penyimpangan dari perkembangan
normal.
Empat parameter yang dipakai dalam menilai perkembangan anak adalah:
1. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).
2. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dll).
3. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara (spontan).
4. Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya).
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
a. Faktor dalam (internal)
1. Ras/etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor
herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
2. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk
atau kurus.
3. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama
kehidupan dan masa remaja.
4. Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki.
Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
5. Genetik
6. Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan
menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada
tumbuh kembang anak seperti kerdil.
7. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada
sindroma Down dan sindroma Turner
b. Faktor luar (eksternal)
1. Faktor Prenatal
 Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi
pertumbuhan janin.
 Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.
 Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat menyebabkan kelainan
kongenital seperti palatoskisis.
 Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia
adrenal.
 Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti
mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan
kongential mata, kelainan jantung.
 Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH ( Toksoplasma, Rubella,
Sitomegalo virus, Herpes simpleks ) dapat menyebabkan à kelainan pada janin:
katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
 Kelainan imunologi
Eritoblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan
ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian
melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan
hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan à hiperbilirubinemia dan Kern icterus
yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
 Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh àgangguan fungsi plasenta
menyebabkan à pertumbuhan terganggu.
 Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu hamil
dan lain-lain.
2. Faktor Natal

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan jaringan otak.
3. Faktor Postnatal
 Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
 Penyakit kronis/kelainan congenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi
pertumbuhan jasmani.
 Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi
sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang
baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb,
Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
 Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh
orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di
dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
 Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak
mengalami hambatan pertumbuhan.
 Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan
yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
 Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh
kembang anak.
 Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga,
misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota
keluarga lain terhadap kegiatan anak.
 Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian
halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang
menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai