Anda di halaman 1dari 3

1.

Klasifikasi dari aktiva tetap tak berwujud beserta dengan contoh

KLASIFIKASI AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD

Klasifikasi atau penggolongan aktiva tetap tak berwujud. Secara umum aktiva tetap tak
berwujud digolongkan atas berikut ini.

1. Tipe A
Yakni aktiva tetap tak berwujud yang adanya (umurnya) dibatasi oleh
undang-undang, peraturan, perjanjian atau oleh sifat aktiva itu sendiri.
Contohnya adalah hak paten, hak cipta, lisensi, franchise, dan lain-lain.

2. Tipe B
Yakni aktiva tetap tak berwujud yang tidak terbatas waktunya. Aktiva semacam ini pada
waktu diperoleh tidak ada petunjuk mengenai umurnya.
Contohnya, goodwill, nama dan merek dagang, proses dan ramuan rahasia,
dan sebagainya.

3. Tipe C
Yakni kelebihan nilai investasi dalam saham untuk perusahaan induk pada perusahaan anak
di atas nilai kepentingannya pada kekayaan bersih di perusahaan anak. Kelebihan ini
dianggap sebagai aktiva tetap tak berwujud dalam laporan konsolidasi.

Klasifikasi aktiva tetap tak berwujud secara lebih khusus dikelompokkan sebagai berikut.
A. Dapat tidaknya diidentifikasi (identifiably) secara spesifik dengan hak dan jenis aktivitas
tertentu.
Dalam hal ini aktiva tetap tak berwujud terbagi menjadi pertama, yang dapat diidentifikasi,
seperti hak cipta, paten, dan lain-lain, dan kedua, yang tidak dapat diidentifikasi, seperti
goodwill.

B. Cara perolehan aktiva tetap tak berwujud (manner of acquisition). Berdasarkan cara
perolehan maka klasifikasi aktiva tetap tak berwujud terdiri atas: Pertama, diperoleh dengan
pembelian baik secara tunggal maupun kelompok, seperti paten dan hak cipta. Kedua,
diperoleh dengan mengembangkan sendiri melalui riset, seperti formula rahasia. Ketiga,
diperoleh dari penggabungan perusahaan, seperti goodwill.

C. Periode keuntungan yang diharapkan (expected period of benefit). Dalam hal ini aktiva
tetap tak berwujud dikelompokkan berdasarkan masa kegunaannya. Berdasarkan hal ini,
aktiva tetap tak berwujud dikelompokkan menjadi, pertama, terbatas kegunaannya baik
menurut undang-undang, kontrak atau faktur-faktur yang berhubungan dengan
kemanusiaan, ekonomi, dan lain-lain. Misalnya, hak paten dibatasi kegunaannya selama 17
tahun. Kedua, tidak terbatas masa kegunaannya atau umurnya tidak dapat ditentukan
seperti goodwill.

D. Dapat tidaknya dipisahkan dari eksistensi perusahaan (reparability from entire


enterprise).
Dalam hal ini aktiva tetap tak berwujud digolongkan: pertama, dapat dipisahkan dan dijual
tersendiri, seperti hak cipta dan kedua, tidak dapat dipisahkan, seperti goodwill.
2.Bagaimana perlakuan akuntansinya terhadap aktiva tetap tak berwujud

Perlakuan Akuntansi untuk aktiva tetap tak berwujud meliputi masalah yang sama, seperti
pada masalah akuntansi aktiva jangka panjang yang lain. Masalah tersebut adalah
penentuan harga perolehan, alokasi harga perolehan, dan pemberhentian.

Alokasi harga perolehan untuk aktiva tetap tak berwujud adalah amortisasi. Pemberhentian
aktiva tetap tak berwujud pada umumnya disebabkan oleh berakhirnya masa kegunaan
aktiva tersebut. Bahkan ada kemungkinan yang cukup besar bahwa masa kegunaannya
sudah habis sebelum taksiran masa kegunaan belum berakhir. Jadi, berakhirnya lebih cepat
dari taksiran semula.
1. Harga Perolehan

Harga perolehan dari suatu aktiva tetap tak berwujud tidak terlepas dari cara perolehannya.
Cara perolehan aktiva tetap tak berwujud umumnya adalah dari pembelian dan dengan
dikembangkan sendiri oleh perusahaan. Bila aktiva tetap tak berwujud diperoleh dengan
dikembangkan sendiri oleh perusahaan maka harga perolehannya adalah semua
pengeluaran yang terjadi dalam rangka pengembangan aktiva yang bersangkutan.

2. Alokasi Harga Perolehan (Amortisasi)

Sebagaimana aktiva tetap berwujud, aktiva tetap tak berwujud juga harus dialokasikan
harga perolehannya terutama yang umurnya terbatas. Untuk yang umurnya tidak terbatas
dapat pula diamortisasi dengan menaksir umurnya yang biasanya dalam periode yang
pendek. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa amortisasi bila dianggap perlu dapat
dipercepat.

3. Pemberhentian Aktiva Tetap Tak Berwujud

Aktiva tetap tak berwujud diberhentikan, antara lain melalui transaksi berikut.
a. Penjualan.
b. Penukaran (ditukarkan) dengan aktiva lain.
c. Penghapusan karena sebab-sebab tertentu.
Di dalam pemberhentian aktiva tetap tak berwujud karena dijual atau ditukar dapat
menimbulkan laba/rugi penjualan atau penukaran yang diakui sebesar selisih nilai buku
aktiva tetap tak berwujud dengan harga jualnya atau nilai penukarannya.

Pemberhentian karena sebab-sebab tertentu (dihapuskan) menimbulkan kerugian sebesar


nilai buku aktiva tetap tak berwujud yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai