E2B022106
“INTANGIBLE ASSETS”
ASET TAK BERWUJUD
Pengertian aset tak berwujud
Aset tak berwujud adalah hak istimewa dan keuntungan kompetitif yang timbul dari pemilikan
suatu aset yang berumur panjang, yang tidak memiliki wujud fisik tertentu. Bukti pemilikan aset tak
berujud bisa berupa kontrak, lisensi atau dokumen lain. Aset tidak berujud mungkin timbul dari:
a. Pemerintah–sepertihakpaten,hakcipta,franchise,merekdagangdannamadagang.
b. Perusahaanlain–misalnyapembelianyangmencakuppembayaranuntukgoodwill.
c. Penjualantertentu–sepertifranchisedanlease.
1. Ketentuan hukum, peraturan, atau kontraktual yang dapat membatasi umur manfaat
maksimum.
2. Ketentuan untuk pembaruan ( renewal ) atau perpanjangan ( extension ) yang dpat
mengubah batas umur masa manfaat aset tersebut.
3. Pengaruh keusangan, permintaan, dan factor ekonomis lainya yang dapat mengurangi
umur manfaat.
4. Perkiraanumurpelayanan(servicelife)dariseorangataukelompokpegawai.
5. Tindakan yang diharapkan dilakukan pesaing dan pihak lainya yang dapat membatasi
keunggulan kompetitif yang sudah ada.
6. Umur manfaat yang tidak terbatas dan masa manfaat yang tidak dapat diproyeksikan
dengan layak.
7. Apakah aset tak berwujudituterdiridariberbagaifactorindividualdenganumurmanfaat
efektif yang bervariasi.
Menurutsifatnyaitu,makaassettakberwujudjarangmempunyainilairesidu.Biayaaset tak
berwujud yang tidak memiliki masa umur manfaat yang dapat ditentukan atau umur hukum tidak
terbatas juga harus diamortisasi berdasarkan estimasi umur manfaatnya.
a. Hak Paten
Hak paten adalah hak istimewa yang dikeluarkan oleh pemerintah yang memberikan
kewenangan kepada pemegang hak untuk memproduksi, menjual dan mengawasi penemuannya
dalam jangka waktu tertentu sejak hal tersebut diberikan.Suatu hak paten biasanya tidak dapat
diperbaharui, jangka waktunya bisa diperpanjang dengan memberikan hak paten yang baru,
apabila terdapat perbaikan atau perubahan pada rancangan dasar penemuan yang lama.
Harga perolehan suatu aset-aset tak berwujud adalah kas (atau ekulivalensinya) yang
dibayarkan untuk mendapatkan hak paten.Hak paten seolah-olah diberi oleh pemerintah.Dengan
adanya hak ini, pemegang hak paten menjadi terlindung dari kemungkinan adanya pelanggaran
oleh pesaing.Perlindungan dari pesaing sangat berguna bagi perusahaan dalam mengamankan
upaya memperoleh laba melalui penjualan barang atau jasa. Itulah sebabnya perusahaan yang
berhasil menemukan suatu produk baru, tidak segan-segan untuk mengeluarkan sejumlah uang
demi memperoleh hak paten dari pemerintah, agar pohak lain (pesaing) tidak dibenarkan untuk
memproduksi danmenjual temuan baru tersebut. Pengeluaran untu memperoleh hak paten dicatat
dalam rekening Hak Paten (atau sering disingkat Paten) dan diamortisasi selama masa tertentu.
Harga perolehan hak paten harus diamortisasi selama masa berlaku hak tersebut atau selama
masa manfaatnya, tergantung mana yang lebih pendek. Dalam menentukan masa manfaat,
perusahaan harus mempertimbangkan kapan penemuan diperkirakan akan mulai ketinggalan
jaman, atau tidak memadai lagi dan faktor-faktor lainnya yang menyebabkan hak paten menjadi
tidak ekonomis lagi sebelum akhir masa berlaku hak tersebut. Untuk memberikan gambaran
mengenai perhitungan biaya paten, misalnya PT Erwin Megah membeli hak paten dengan harga
perolehan Rp. 60.000.000,00. Masa manfaat hak tersebut diperkirakan 8 tahun. Dengan demikian
amortisasi per tahun adalah Rp. 7.500.000,0 (Rp. 60.000.000,0 : 8). Jurnal untuk mencatat
amortisasi tahunan adalah sebagai berikut.
b.HakCipta
Hak cipta adalah hak yang diberikan oleh pemerintah, yang memberikan hak istimewa
kepada pemegang hak tersebut untuk memproduksi dan menjual suatu karya seni atau karya
tulis.Harga perolehan suatu hak cipta terdiri dari pengeluaran untuk mendapatkan dan
mempertahankan hak tersebut.
Maka manfaat suatu hak cipta biasanya lebih pendek daripada masa berlakunya.Mengingat
sulitnya penentuan masa manfaat suatu hak cipta, maka hak cipta biasanya diamortisasi dalam
periode waktu yang relatif pendek.
c. MerekDagangatauNamaDagang
Merek dagang atau nama dagang adalah kata, rangkain kata, logo, atau simbol yang
membedakan atau memberi identitas suatu perusahaan tertentu atau produk tertentu. Apabila kita
mendengar nama dagang seperti Lux, Pepsodent, Indomie, atau Coca Cola, dengan cepat
terbayang dalam pikiran kita produk apa yang dimaksud dan tidak akan salah mengartikannya
pada produk lain. Nama dagang mempunyai manfaat yang sangat besar bagi perusahaan dan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasarannya. Penemu atau pemakai pertama dapat
memperoleh hak istimewa untuk menggunakan merek dagang atau nama dagang atau
mendaftarkannya pada pemerintah.
Apabila merek dagang atau nama dagang dibeli, maka harga perolehan hak tersebut adalah
harga belinya.Apabila dikembangkan sendiri oleh perusahaan, maka hara perolehan meliputi
biaya hukum, biaya pendaftaran, biaya perancangan dan pengeluaran-pengeluaran lain yang
langsung berhubungan dengan perolehan hak tersebut.
Seperti halnya aset tak berujud lainnya, hak merek harus diamortasikan selama masa manfaat
atau masa berlakunya, tergantung mana yang yang lebih pendek.Mengingat sulitnya
penentuanmasa manfaat suatu hak merek, biasanya dtetapkan jangka waktu yang relatif pendek.
d. Franchise (Waralaba) dan License (Perijinan)
Franchise adalah Adalah hak yang diperoleh untuk melakukan suatu usaha tertentu, atau
memasarkan produknya, sekaligus mengikuti pola usaha, cara pengelolaan, penggunaan logo
maupun penggunaan alat usaha tertentu yang aslinya dimiliki oleh perusahaan yang memberikan
hak franchise.
Periijinan adalah hak perusahaan yang diperoleh dari pihak pemerintah baik daerah maupun
pusat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu terkait dengan bidang usahanya.Ijin-ijin
perusahaan tentu ada jangka waktunya, dan jika masa berlakunya telah habis maka ijin tersebut
harus diperpanjang atau diperbaharui. Namun demikian ijin usaha atau aktivitas tertentu atas
terkait dengan usaha biasanya memiliki jangka waktu 3 sampai 30 tahun, yang artinya lebih dari
satu tahun buku. Untuk itu Ijin diakui sebagai aset tetap tak berwujud.
Franchise dan lisensi bisa diberikan untuk waktu terbatas, atau terbatas dengan kemungkinan
perpanjangan waktu, atau tidak terbatas. Harga perolehan suatu hak franchise dan lisensi adalah
semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan hak tersebut. Bila jangka waktunya
terbatas, maka harga perolehan suatu hak franchise dan lisensi adalah semua pengeluaran yang
diperlukan untuk mendapatkan hak tersebut. Bila jangka waktunya terbatas, maka harga
perolehan franchise (atau lisensi) harus diamortasi sebagai biaya operasi selama jangka waktu
ijin pengeoprasianhak tersebut. Namun apabila jangka waktunya tidak terbatas, maka amortisasi
dilakuakn selama jangka waktu ijin pengoprasian hak tersebut.Namun apabila jangka waktunya
tidak terbatas, maka amortisasi dilakukan selama jangka waktu yang ditentukan dengan taksiran
yang wajar. Jika dalam jangka perjanjian franchise tesebut pihak pemegang hak diwajibkan
membayar secara tahunan, maka pembayaran tersebut diperlakukan sebagai biaya operasi pada
periode dilakukan pembayaran.
● Hak sewa memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan, atau dengan kata lain, atas
sumber daya (dana) yang dikeluarkan diharapkan hak sewa akan memberikan manfaat
kembali (berpotensi menghasilkan kas atau manfaat) di masa yang akan datang.
● Manfaat yang akan diterima oleh perusahaan atas kepemilikan hak sewa, akan dinikmati
oleh perusahaan untuk periode waktu lebih dari satu tahun buku.
Copyright adalah hak yang berikan atas suatu penulisan, baik itu berupa karya ilmiah, puisi,
novel, maupun lyric lagu, notasi lagu/irama tertentu, script atau scenario film tertentu.Copyright
meliputi hak untuk memperbanyak dan mengedarkannya.
g. Biaya Organisasi
Biaya yang timbul dalam bentukan suatu organisasi perusahaan tersebut biaya organisasi.
Biaya tersebut meliputi pengeluaran untuk biaya jasa yang dibayarkan kepada underwriters
untuk pengurusan saham dan obligasi, biaya pengurusan ijin dan akte pendirian dan biaya
promosi untuk pengenalan kepada organisasi kepada masyarakat. Biaya-biaya tersebut
dikapitalisasi sebagau aset tak berujud dengan nama Biaya Organisasi. Sebenarnya biaya
organisasi akan bermanfaat selama hidup perusahaan, tetapi dalam praktik perusahaan
menetapkan masa manfaat dengan taksiran tertentu yang dianggap wajar. Seperti halnya aset tak
berujud lainnya, biaya organisasi juga diamortisasi selama jangka waktu tertentu.
h. Goodwill
Aset tak berujud terbesar yang biasanya nampak dalam neraca perusahaan adalah
goodwill.Goodwill adalah segala atribut yang memberi nilai atau citra yang menguntungkan
yang melekat pada suatu perusahaan. Dalam hal ini termasuk diantaranya: manajemen yang
istimewa, lokasi yang strategis, hubungan baik dengan para konsumen, karyawan yang terlatih,
produk dengankualitas tinggi, hubungan yang harmonis dengan para karyawan. Hal-hal yang
positif seperti ini apabila dimiliki perusahaan, akan menaikkan nilai perusahaan. Semakin
banyak hal positif yang dimiliki perusahaan, maka akan bertambah semakin tangguh pula
perusahaan itu. Oleh karena itu ada yang berpendapat bahwa goodwill mencerminkan
keuntungan yang diharapkan diatas keuntungan normal.Oleh karena itu goodwill merupakan
suatu aset tak berujud yang berbeda dari aset tak berwujud lainnya.Goodwill tidak bisa dijual
tanpa mengalihkan atau menjual perusahaannya, karena goodwill hanya dapat diindetifikasi
dengan perusahaan sebagai keseluruhan.
Persoalan yang timbul apabila goodwill hanya dapat diindetifikasi dengan perusahaan secara
keseluruhan adalah bagaimana menentukan besarnya goodwill tersebut.Berbagai faktor seperti
disebutkan di atas (manajemen yang istimewa, lokasi yang strategis dan sebagainya) banyak
ditemukan pada berbagai perusahaan, tetapi menentukan besarnya goodwill sangat sulit dan
sangat subyektif. Hal ini mudah dimengerti, karena penentuan goodwill tanpa melalui transaksi
pertukaran akan menyebabkan penilain menjadi subyektif dan laporan keuangan menjadi kurang
dapat dipercaya. Oleh karena itu, goodwill akan hanya dicatat apabila timbul dari transaksi
pertukaran yang meliputi pembelian perusahaan secara keseluruhan.
Penentuan harga secara keseluruhan dibeli, maka goodwill adalah kelebihan harga perolehan di
atas harga pasar aktiva bersih (aktiva dikurangi utang) yang diperoleh.Dalam menentukan
besarnya goodwill, harga beli (harga perolehan) pertama-tama dibandingkan dengan harga pasar
aktiva dan utang yang diperoleh.Kelebihan harga beli di atas harga pasar aset bersih itulah yang
disebut goodwill. Sebagai contoh, pada tanggal 31 Desember 2009, Usaha Dagang Graha Cipta
Lestari memutuskan untuk membeli perusahaan dagang Borneo Makmur (sebuah perusahaan
perseorangan) dengan harga Rp. 61.000.000,00. Pengkajian atas neraca perusahaan
Borneo Makmur menunjukkan hal-hal berikut:
Aktiva bersih perusahaan dagang Borneo Makmur adalah RP. 32.000.000,00 seperti terlihat pada
saldo rekening modal, atau dapat pula dihitung sebagai berikut:
TotalAset Rp.43.000.000,00
TotalKewajiban (11.000.000,00)
Aktivabersih(menurutnilaihistoris) Rp.32.000.000,00
Pada umumnya aset tetap dilaporkan bersama-sama dengan sumber alam, tetapi aktiva
tidak berwujud dilaporkan tersendiri setelah aktiva tetap.Pelaporan harus cukup jelas dan bila
mana perlu diberi catatan tambahan, baik dalam laporan itu sendiri ataupun dalam catatan atas
laporan keuangan. Selain itu, metoda depresiasi atau amortisasi yang digunakan juga harus
dijelaskan dan jumlah depresiasi atau amortisasi untuk tahun yang bersangkutan juga disebutkan
Kesimpulan
Asettakberwujudmempunyaikarakteristikpenting,yaitu:kurangmemilikieksistensi fisik, bukan
merupakan instrument keuangan, bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi,
klasifikasi Aset Tak Berwujud yaitu cara akuisisi (manner of acquisition), dapat diidentifikasi
(identifiability), dapat dipertukarkan (exchangeability), periode manfaat yang
diharapkan(periodofexpectedbenefit).
Prinsip Akuntansi Dasar untuk Aset tak berwujud yaitu :Pada akuisisi menerapkan
prinsip biaya, Selama periode penggunaan, menerapkan prinsip penandingan, Pada disposisi,
menerapkan prinsip pendapatan. Keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan sama
dengan selisih antara pertimbangan yang diterima.
Sesuaidenganprinsipbiaya,assettakberwujudharusdicatatpadasaatdiakuisisidengan biaya
ekuivalen kas saat ini.Menurut sifatnya itu, maka aset tak berwujud jarang mempunyai nilai residu.
Biaya asset tak berwujud yang tidak memiliki masa umur manfaat yang dapat ditetntukan atau
umur hukum tidak terbatas juga harus diamortisasi berdasarkan estimasi umur manfaatnya. Pada
aumumnya aktiva tetap dilaporkan bersama-sama dengan sumber alam, tetapi aktiva tidak
berujud dilaporkan tersendiri setelah aktiva tetap.