Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI KLINIK

LITERATURE REVIEW NILAI SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS DARI ALAT


UKUR PADA PERAWATAN ANESTESI: “PENGUKURAN KECEMASAN DENGAN
VISUAL ANALOGUE SCALE (VAS) PADA PASIEN SEBELUM OPERASI”

Disusun Oleh:

Lisa Nurdiana P07120319015

Dosen Pembimbing:

Rosa Delima Ekwantini, SKp.M.Kes

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA


PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindakan operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk penanganan
medis invasif yang dilakukan secara rutin di berbagai sentra pelayanan kesehatan.
Pembedahan elektif maupun darurat merupakan suatu peristiwa kompleks yang
menegangkan, karena selain pasien mengalami gangguan fisik, dapat juga terjadi masalah
psikologis. Salah satu reaksi emosional dari pasien yaitu kecemasan yang hampir selalu
mucul dalam proses pembedahan. Kecemasan adalah suatu keadaan dimana pasien
mengalami perasaan gelisah akibat ancaman atau penyebab yang tidak jelas yang
dimanifestasikan dengan gejala fisiologis, emosional dan kognitif.
Meningkatnya kecemasan yang dialami oleh pasien pre operasi merupakan
kondisi yang sering terjadi pada pasien yang menunggu operasi elektif. Kecemasan ini
biasanya dipengaruhi oleh ketidakpastian prosedur anestesi maupun pembedahan yang
akan dijalani. Kecemasan adalah emosi tidak menyenangkan yang dapat menjadi faktor
penyebab pasien menghindari operasi yang telah direncanakan. Hal ini dapat
mempengaruhi beberapa kondisi seperti induksi anestesi, pemulihan pasien hingga
menurunkan kepuasan pasien dalam perioperatif. Tidak mengherankan jika banyak
penelitian mengenai intervensi untuk mengurangi kecemasan pra operasi, termasuk
ansiolisis farmakologis, penyediaan informasi, gangguan, fokus perhatian, dan prosedur
relaksasi.
Kecemasan sebelum operasi dan ketidaknyamanan psikologis telah diselidiki
dalam beberapa penelitian menggunakan beberapa tes psikologis, termasuk yang paling
terkenal adalah instrumen Spielberger Trait Anxiety Inventory (STAI) dan Beck
Depression Inventory (BDI). Tes ini telah divalidasi dengan baik dan bermanfaat untuk
penelitian dan praktik klinis dalam pengaturan kejiwaan, tetapi tidak cocok untuk
penilaian kecemasan rutin dalam anestesiologi. Dalam hal ini, tes yang ideal untuk
diterapkan dalam praktik sebagai anestesiologis mestilah efektif, sederhana dan cepat dan
tidak memerlukan kompetensi kejiwaan atau psikologis khusus.
Untuk mengukur kecemasan pra operasi dapat dilakukan dengan menggunakan
alat ukur (instrumen) Visual Analog Scale for Anxiety (VAS-A). VAS didasarkan pada
skala 100 mm berupa garis horizontal, dimana ujung sebelah kiri menunjukkan tidak ada
kecemasan dan ujung sebelah kanan menandakan kecemasan maksimal (Kindler et al,
2000). Skala VAS dalam bentuk horizontal terbukti menghasilkan distribusi yang lebih
seragam dan lebih sensitif (William at al, 2010). Responden diminta memberi tanda pada
sebuah garis horizontal tersebut kemudian dilakukan penilaian.
Penelitian Skala Analog Visual Kecemasan Preoperatif Amsterdam (APAIS)
Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale, yang dilakukan oleh Joanquin
Hernandez (2015), memberikan pengukuran sederhana dan dapat dipakai untuk
mengukur tingkat kecemasan preoperatif pada pasien yang sedang atau akan melakukan
tindakan bedah jantung, dimana pada penelitian ini dilakukan dengan 300 pasien (25%
wanita dan 75% pria). Selain itu, 40% pasien memiliki ASA status fisik III dan 60%
menunjukkan skor ASA sebesar IV. Dalam wawancara, 94% dari pasien menunjukkan
kecemasan preoperatif (VAS-A> 0), dengan 37% hasil kecemasan tinggi level (VAS-A ≥
7).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kecemasan?
2. Apa yang dimaksud dengan instrumen VAS-A?
3. Bagaimana tingkat sensitifitas instrumen VAS-A?
4. Bagaimana tingkat spesitifitas VAS-A?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kecemasan
2. Mengetahui tentang instrumen VAS-A
3. Mengetahui tingkat sensitifitas instrumen VAS-A
4. Mengetahui tingkat sensitifitas instrumen VAS-A
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Definisi
Kecemasan adalah sumber stressor perioperatif yang relevan, mempengaruhi
kualitas hidup, meningkatkan persepsi dan gangguan nyeri perioperatif, serta turut
mempengaruhi hasil operasi. Kecemasan preoperatif dan depresi mungkin juga bertahan
bahkan jauh setelah operasi itu sendiri selesai. Ini menunjukkan bahwa evaluasi yang
tepat dari kecemasan preoperatif merupakan faktor yang relevan untuk manajemen dan
kualitas perawatan secara keseluruhan.
Kecemasan adalah gangguan alam perasaan, ketakutan atau kekhawatiran yang
mendalam dan berkelanjutan, tanpa disertai adanya gangguan dalam menilai realitas,
kepribadian masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas
normal (NIMH, 2015). Kecemasan adalah perasaan tidak jelas, subyektif dan tidak
spesifik (Duko et al, 2015). Kecemasan adalah hal yang normal di dalam kehidupan
karena kecemasan sangat dibutuhkan sebagai pertanda akan bahaya yang mengancam.
Konsep Visual Analogue Scale telah diperkenalkan pertama sekali pada tahun
1960-an oleh Aitken dkk untuk dapat mengukur keadaan psikologis dan menilai rasa
sakit. Konsep ini sekarang telah diterima secara universal tidak hanya sebagai ukuran
intensitas nyeri, tetapi juga telah digunakan untuk menilai pengalaman subjektif lainnya.
Visual Analog Scale for Anxiety (VAS-A) telah diperkenalkan pada tahun 1976 dan
digunakan pertama kali pada pasien yang akan menjalani tindakan atau prosedur terkait
gigi pada tahun 1988. Beberapa penelitian juga menilai keandalan instrumen ini dalam
menilai kecemasan pra operasi dalam kondisi terkait bedah lainnya, dan dinilai sebanding
akurasinya dengan kuesioner STAI.
Instrumen VAS-A berupa garis lurus dengan panjang 10 cm yang ditandai dengan
dua ujung. Berikut adalah bentuk instrumen VAS-A:
Saat ini, seberapa cemaskah Anda?
Tandai dengan membubuhkan tanda garis ( | ) pada gambar berikut:

Tidak Cemas Cemas


Sama Sekali Luar Biasa

Gambar Instrumen VAS A (Williams, 2010)

B. Hasil dan Pembahasan Sensitivitas dan Spesifisitas

Hasil-hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pasien yang menunjukkan


gejala kecemasan, atau bahkan pasien dengan gangguan kejiwaan terkait kecemasan
sekalipun, tidak mengalami kesulitan untuk menggunakan instrumen VAS-A ini. Seluruh
subjek yang diuji mampu mengekspresikan tingkat kecemasan yang mereka alami pada
saat diberikan pertanyaan tersebut dan dengan demikian dinilai aplikatif untuk digunakan
dalam keseharian.
Validitas dan reliabilitas instrumen ini juga sudah diuji berkali-kali pada berbagai
kelompok populasi dengan hasil yang sangat memuaskan. Jika dibandingkan dengan
kuesioner kecemasan yang standard, yaitu Spielberger Trait Anxiety Inventory (STAI)
dan Beck Depression Inventory (BDI), instrumen VAS-A terbukti menunjukkan angka
korelasi yang signifikan. VAS-A memiliki korelasi yang signifikan dengan STAI dengan
nilai p < 0,001 dan koefisien korelasi berkisar 0,50 (Facco, 2013).
Gambar hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen VAS-A dibandingkan dengan instrumen
kecemasan standar STAI (Facco, 2013)

Sebagaimana terlihat pada gambar, bahwa terdapat korelasi positif antara skor
VAS-A dengan skor yag didapat dari instrumen STAI. Ini berarti, makin tinggi skor
VAS-A yang dinyatakan seorang pasien, merefleksikan makin tinggi pula skor STAI nya.
Hasil uji sensitivitas dan spesifisitas instrumen VAS-A untuk mengukur
kecemasan juga telah terbukti sangat memuaskan. Nilai cut-off VAS-A sebesar 46
memberikan tingkat sensitivitas sebesar 83% dan spesifisitas sebesar 61% jika
dibandingkan uji baku emas yaitu STAI (Facco, 2013), sebagaimana terlihat pada gambar
berikut:
Gambar Hasil uji sensitivitas dan spesifisitas instrumen VAS-A pada kurva ROC

Semua temuan ini telah mengkonfirmasi bahwa instrumen VAS-A merupakan alat
ukur yang mudah dan aplikatif untuk diterapkan dan tetap memberikan hasil validitas dan
akurasi yang mampu merepresentasikan tingkat kecemasan pasien secara memuaskan.
Dalam penelitian The Visual Analog Scale Allows Effective Measurement of
Preoperatif Anxiety and Detection of Patients’ Anesthetic Concerns ditemukan korelasi
yang signifikan antara VAS untuk mengukur ketakutan pre operasi dan STAI. Korelasi
ini tidak berbeda secara signifikan antara pasien pria dan wanita. Dari 734 kuesioner yang
dibagikan kepada pasien di Rumah Sakit Universitas Swiss, 123 pasien (25%) mendapat
skor lebih tinggi dari standar deviasi di atas rata-rata normatif (STAI.45) dan
didefinisikan memiliki kecemasan praoperasi yang tinggi.

Sensitivitas, spesifisitas, dan nilai prediksi positif dan negatif pada titik potong yang
berbeda pada VAS dengan menggunakan STAI 45 sebagai titik referensi ditunjukkan pada Tabel
3 dalam jurnal. Dengan karakteristik pasien yang berbeda seperti usia, jenis kelamin, pengalaman
anestesi sebelumnya, dan penggunaan obat penenang memiliki pengaruh signifikan terhadap
kecemasan pra operasi di tunjukkan dalam jurnal pada Tabel 4.
Penilaian kecemasan pra operasi dan evaluasi efektivitas intervensi diarahkan
untuk pengurangan kecemasan tersebut memerlukan lat pengukuran yang valid dan
berguna secara statistik. Sampai saat ini, standar emas untuk evaluasi kecemasan adalah
STAI. Penelitian ini terdiri dari 734 pasien termasuk ASA status fisik IV pada pria dan
wanita yang dirawat untuk berbagai operasi. VAS mengukur ketakutan anestesi dan
mengukur ketakutan operasi berkolerasi baik dengan STAI.
Terlihat dari nilai pada Tabel 3 dalam jurnal bahwa VAS tidak dapat memberikan
tingkat positif benar yang tinggi dengan tingkat positif palsu yang rendah. Dengan
memindahkan titik potong ke bawah skala VAS, sebagian besar pasien dengan
kecemasan akan melaporkan kecemasan, sehingga sensitifitas meningkat, tetapi lebih
sedikit pasien tanpa kecemasan yang benar-benar melaporkan tidak ada kecemasan, yaitu
spesifisitas menurun. Ketika hasil tes positif secara langsung mengarah ke intervensi
yang rumit, seperti tindakan pengurangan kecemasan, spesifisitas tinggi dengan tingkat
positif palsu rendah sangat penting. STAI dan VAS berkolerasi baik sebagai faktor yang
dapat mengukur kecemasan pasien sebelum operasi.
BAB III
KESIMPULAN

Kecemasan adalah gangguan alam perasaan, ketakutan atau kekhawatiran yang


mendalam dan berkelanjutan, tanpa disertai adanya gangguan dalam menilai realitas, kepribadian
masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (NIMH, 2015).
Kecemasan adalah perasaan tidak jelas, subyektif dan tidak spesifik (Duko et al, 2015).
Dalam penelitian hasil uji sensitivitas dan spesifisitas instrumen VAS-A untuk mengukur
kecemasan juga telah terbukti sangat memuaskan. Nilai cut-off VAS-A sebesar 46 memberikan
tingkat sensitivitas sebesar 83% dan spesifisitas sebesar 61% jika dibandingkan uji baku emas
yaitu STAI (Facco, 2013)
Penelitian The Visual Analog Scale Allows Effective Measurement of Preoperatif Anxiety
and Detection of Patients’ Anesthetic Concerns dapat menunjukkan bahwa VAS mungkin
menjadi alat yang berguna untuk mengukur kecemasan pra operasi dan karakteristik pasien
tertentu dapat berfungsi untuk memperingatkan ahli anestesi tentang kemungkinan adanya
peningkatan kecemasan pra operasi. Penggunaan VAS memungkinkan deteksi pasien dengan
kecemasan tinggi, mendorong langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA

Christoph H. Kindler, MD, Christoph Harms, MD, Felix Amsler, lic., phil, Thomas Ihde-Scholl,
MD, and Daniel Scheidegger, MD. 2000. The Visual Analog Scale Allows Effective
Measurement of Preoperative Anxiety and Detection of Patients’ Anesthetic Concerns.
Department of Anesthesia, University of Basel, Kantonsspital, Basel, Switzerland.
Bansal, Teena. Joon, Akanksha. 2016. Preoperative anxiety an important but neglected issue: A
narrative review. Indian Anaesth Forum. 17: 37 – 42
Boker A, Brownell L, Donen N. The Amsterdam preoperative anxiety and information scale
provides a simple and reliable measure of preoperative anxiety. Can J Anesth.
2002;49(8):792–8.
Rizky, Liani Hikmayanty. 2020. Tingkat Kecemasan Pasien yang Menjalani Operasi Elektif
Dinilai dengan Visual Analog Scale for Anxiety ( VAS-A) di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan. Medan. Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai