Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vanessa Gratia

NIM : 00000037649
Matkul : AR582 Building Science 2

LAPORAN STUDI ANALISA PERGERAKAN ANGIN


DI LUAR DAN DALAM BANGUNAN
1. DATA DAN ANALISIS IKLIM SETEMPAT YANG BERKAITAN DENGAN
PERGERAKAN ANGIN
Data Angin (Arah)

Data Angin (Kecepatan)


Kecepatan rata – rata angin pada lokasi ini adalah
sebesar 2 – 3 m/s. Adapun arah angin pada bulan Januari
sampai Maret yaitu dari arah Barat Laut. Sedangkan,
pada bulan Juli sampai September arah angin datang dari
arah Tenggara. Sehingga secara garis besar, arah angin
rata - rata banyak datang dari arah Tenggara. Sehingga,
arah datangnya angin dari arah Tenggara dan dengan
kecepatan angin rata - rata yang diambil adalah 3 m/s ini,
akan diterapkan dalam analisis pergerakan angin baik
eksterior maupun interior.

Lokasi site berada di Semarang, Jawa Tengah tepatnya di Jalan Ketapang Raya No. 1, Pedurungan
Lor, Kecamatan Pedurungan. Objek yang dianalisis merupakan home office dengan 2 lantai dan
menggunakan atap miring. Total ketinggian home office ini yaitu mencapai 8 meter dengan orientasi
bangunan ke arah Barat - Barat Laut.
ANALISIS PERGERAKAN ANGIN PADA AREA EKSTERIOR (EKSISTING)

Untuk analisis eksterior, gubahan massa bangunan ini sudah terbilang cukup menerima
penghawaan dikarena bagian sisi belakang dan sisi kanan sangatlah terbuka tanpa ada
halangan dari bangunan lainnya. Sedangkan sisi kiri terhalang oleh bangunan tetangga
namun terdapat sela antara 2 bangunan sehingga masih memungkinkan angin masuk
melewati celah tersebut. Pada bagian depan, cukup menerima penghawaan yang baik
dikarenakan bukaan yang cukup lebar dan pantulan angin dari bangunan yang berada di
seberangnya.
ANALISIS PERGERAKAN ANGIN PADA AREA INTERIOR LANTAI 1 (EKSISTING)

Untuk analisis interior lantai 1 eksisting didapatkan


tekanan udara yang paling besar yaitu 32 Pa. Hal ini
membuktikan bahwa yang terkena tekanan angin yang
besar adalah ruang yang terkena angin secara langsung
dan menerima penghawaan yang cukup banyak. Untuk
zona merah sudah terbilang cukup baik dari segi
penghawaannya dikarenakan bukan yang banyak dan
lebar. Kemudian zona abu - abu terbilang tidak begitu
banyak menerima penghawaan yang baik dikarenakan
arah angin dari Tenggara tidak mengenai langsung ke
arah zona tersebut. Kemudian untuk zona oranye
terbilang masih memerlukan penghawaan dikarenakan
ruang tersebut terhalangi oleh banyaknya partisi atau
dinding.

ANALISIS PERGERAKAN ANGIN PADA AREA INTERIOR LANTAI 1 (OPTIMASI)

Untuk optimasi mendapatkan tekanan udara yang tinggi


adalah 34 Pa. Optimasi dilakukan dengan penambahan
bukaan pada bagian belakang dan bagian pintu masuk.
Selain itu, penghilangan bukaan pada sisi kiri kantor untuk
memantulkan angin ke ruang seberangnya.
ANALISIS PERGERAKAN ANGIN PADA AREA INTERIOR LANTAI 2 (EKSISTING)

Untuk analisis pergerakan area interior pada bangunan


eksisting, mendapatkan angin yang cukup. Dengan
bagian belakang yaitu dari arah Tenggara
mendapatkan tekanan angin yang cukup besar sekitar
36 Pa. Sehingga di area belakang cukup menerima
banyak masuknya angin. Namun untuk sisi samping
kanan tidak adanya bukaan. Sehingga, sebagian besar
ruang pada bagian sisi kanan tidak mendapatkan angin
yang cukup. Untuk ruang sisi kanan sudah cukup baik
menerima masuknya angin dengan bukaan yang lebar.

ANALISIS PERGERAKAN ANGIN PADA AREA INTERIOR LANTAI 2 (OPTIMASI)

Untuk optimasinya, bagian belakang ditambahkan bukaan agar


dapat menerima masuknya angin secara langsung. Selain itu,
penambahan bukan pada sisi kanan kamar tidur mendapatkan
penghawaan yang cukup dibandingkan dengan ruangan eksisting.
Penghilangan bukaan pada sisi kiri ruang musik bertujuan untuk
memantulkan angin yang lebih banyak ke arah berlawanan karena
ruangan tersebut harus membutuhkan penghawaan yang cukup
dikarenakan menampung aktivitas padat. Sehingga optimasi ini
memiliki tekanan udara yang paling tinggi adalah 41 Pa.

Anda mungkin juga menyukai