Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Painan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Materi Pokok : Menelaah Teks Pidato Persuasif
Pertemuan Ke- :6

A. Kompetensi Dasar

3.1 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang
didengar dan dibaca

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan Scientifik, peserta didik dapat menelaah ciri kebahasaan teks pidato
persuasif yang dibaca dengan tepat (kata sapaan orang kedua dan pernyataan langsung).
C. Materi

Ciri Kebahasaan Teks Persuasif

Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa seseorang atau pihak kedua,
baik tunggal ataupun jamak. Kalimat atau kata sapaan seringkali dipakai dalam pidato dan
penyampaian kalimat berita baik di televisi maupun di radio.

Jenis Kata Sapaan

Kata sapaan terdiri beberapa jenis, seperti berikut ini.

1.Kata sapaan yang menunjukkan hubungan kerabat seperti kakek, nenek,


bapak (ayah), ibu, paman, bibi, abang, kakak, adik, ananda, mas, mbak.
2.Kata sapaan yang berbentuk kata ganti seperti kamu, engkau, saudara, anda, tuan, nyonya,
nona, dan sebagainya.
3.Kata sapaan yang menunjukkan rasa hormat seperti paduka yang mulia, yang terhormat,
dan lain-lain.
4.Kata sapaan yang diikuti nama seperti saudara Hasan, bapak Susanto, ibu Amir, dan
sebagainya.

Yang dimaksud dengan penyapaan adalah menyapa langsung baik ketika berhadapan (tatap


muka) maupun melalui media seperti telepon atau media lainnya. Kegiatan menyapa langsung
ini baru terjadi jika orang yang kita sapa adalah orang kedua (lawan bicara, orang yang diajak
berbicara), bukan orang pertama (pembicara) atau orang ketiga (yang dibicarakan).

Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/kata-sapaan/

1. Menggunakan pernyataan langsung

Pernyataan langsung atau kalimat langsung

a. Kalimat langsung didefinisikan sebagai kalimat hasil kutipan dari seseorang persis seperti
yang dia katakan tanpa mengunah apa pun.

Kalimat langsung terdiri dari kalimat pengiring dan kalimat kutipan. Misal pada kalimat : Dr.
Ilyas berkata, “Vaksin yang diberikan saat ini, dapat mengurangi dampak dari virus covid-19”
dibaca dengan nada yang lebih tinggi. Hal ini agar frasa tersebut mendapat perhatian
pendengar mengingat ketika pengucapkan kalimat langsung pokok utama yang ingin
disampaikan terdapat pada kalimat kutipan.

Ciri-ciri dan tata cara aturan penulisan kalimat langsung

1. Huruf pertama dari kalimat yang disadur atau dikutip berupa huruf kapital.

Benar -> “Jadilah pemuda yang semangat, jangan manja, cengeng apalagi gengsian!” kata
Pak Jokowi.
Salah -> “jadilah pemuda yang semangat, jangan manja, cengeng apalagi gengsian!” kata
Pak Jokowi.

Benar -> Pak Jokowi berkata, “Jadilah pemuda yang cerdas, tahan banting, jangan manja,
cengeng apalagi gengsian!”
Salah -> Pak Jokowi berkata, “jadilah pemuda yang cerdas, tahan banting, jangan manja,
cengeng apalagi gengsian!”

Namun jika kalimat petikannya lebih dari satu, maka huruf kapital hanya berlaku pada
huruf awal pada petikan pertamanya saja.

Benar -> “Ayo cepat!,” teriak Bagas, “nanti busnya keburu berangkat!”
Salah -> “Ayo cepat!,” teriak Bagas, “Nanti busnya keburu berangkat!”

Benar -> “Cepatlah sedikit!,” kata Anggit, “pintu gerbang sekolah mau ditutup.”
Salah -> “Cepatlah sedikit!,” kata Anggit, “Pintu gerbang sekolah mau ditutup.”

2. Antara kalimat pengiring dan kalimat kutipan dipisahkan oleh tanda koma (,).

Benar -> “Kamu harus menjadi anak rule sholeh,” kata Bu Kainem.
Salah -> “Kamu harus menjadi anak rule sholeh” kata Bu Kainem.

Benar -> Bu Kainem berkata, “Kamu harus menjadi anak rule sholeh”
Salah -> Bu Kainem berkata “Kamu harus menjadi anak rule sholeh”

3. Pada kalimat langsung penulisan kutipannya diawali dan diakhiri dengan menggunakan
tanda kutip (“…”).

Benar -> “Aku gak mau pulang!,” teriak Andi di depan rumah kakeknya.
Salah -> Aku gak mau pulang!, teriak Andi di depan rumah kakeknya.

4. Jika kalimatnya berupa atau ada dalam dialog berurutan, maka kita beri tanda pisah berupa
tanda titik dua (:) antara orang yang bicara atau mengutarakan dengan yang dibicarakan atau
diutarakan.

Tami : “Kayaknya, aku rasa tahun ini musim hujannya akan lebih banyak deh daripada musim
kemarau.”
Nita: “Iya, kayaknya soalnya hari-hari ini mendung terus.”
Tami: “Lha, kemarin di tempatku (daerah Bantul) hujannya deras banget. Di tempatmu gimana
Nit?”
Nita: “Kalau dibilang hujan deras sih enggak juga, cuma gerimis doang dan mendung-
mendung gitu.”
Tami: “Bikin bete! hahaha.”
Nita: “Iya sih. Mau jalan-jalan keluar jadi malas, tapi di rumah bosen. Gimana tuh?”
Tami: “Ya tidur-tidur saja, nonton-nonton tv hahaha.”

b. Kalimat tak langsung merupakan kalimat yang megutarakan kembali isi perkataan seseorang
tanpa mengulangi perkataan yang diucapkannya sebelumnya. Kalimat langsung dan kalimat
tidak langsung tentu memiliki ciri-ciri hingga kaidah penulisannya masing-masing. Untuk itu,
berikut ulasan tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung yang lebih mendalam
dilengkapi dengan cara merubah kalimat langsung menjadi tidak langsung dan sebaliknya.

Ciri-ciri dan tata cara aturan penulisan kalimat tidak langsung

1. Pembacaan kutipannya dilakukan tanpa penekanan (intonasinya datar).


2. Adanya perubahan pada kata ganti orang yakni saya dan aku menjadi ia, dia atau nama
orang ketiga, serta kami menjadi mereka atau nama great ape ketiga.

“Dia dulu anaknya pintar sebelum sekarang menjadi orang gila karena depresi.” Kata
kakekku. (langsung)
Kakekku berkata bahwa Anton dulu anak yang pintar sebelum sekarang menjadi orang gila
kerena depresi. (tak langsung)

Kepala madrasah berkata, “Kalian harus bisa semangat, rajin belajar dan bisa menjaga
nama baik sekolah.” (langsung)
Kepala madrasah memberi nasehat bahwa setiap murid harus semangat, rajin belajar dan
bisa menjaga nama baik sekolah. (tak langsung)

3. Tidak perlu menggunakan tanda kutip dua (“…”)

4. Penulisannya menggunakan kata hubung (konjungsi) tentang, supaya, agar, bahwa, sebab
dsb.

5. Kalimat tidak langsung merupakan pengulangan perkataan seseorang sehingga kalimat ini
hanya berupa kalimat berita saja.

C. Perbedaan kalimat langsung dan tidak langsung

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan perbedaan kalimat langsung dan tidak langsung
sebagai berikut.
.

Anda mungkin juga menyukai