Anda di halaman 1dari 14

Nama : J Jefri

NIM : 2002114072
Mata kuliah : Manajemen Investasi Fortofolio
Return dan risiko aset tunggal

PENGERTIAN:
Return adalah salah satu prioritas utama yang dilakukan oleh kebanyakan investor
dalam melakukan investasi. Return ataupun hasil investasi adalah tingkatan keuntungan
yang diperoleh oleh investor dalam melakukan investasi.

Ada 2 jenis Return:


1. Return Realisasi:

Return realisasi atau realized return adalah bentuk pengembalian yang sudah
terjadi. Return ini bisa dijadikan sebagai dasar penentu return ekspektasi dan juga
potensi risiko yang akan dialami di masa depan.

Jenis pengembalian pada investasi ini akan dihitung dengan berdasarkan data
pengembalian historis. Return realisasi ini sangat lah penting karena bisa
digunakan untuk menilai performa perusahaan dan menjadi indikator dalam
menilai return ekspektasi di masa depan.

2. Return Ekspektasi
Return ekspektasi adalah bentuk pengembalian yang diharapkan bisa
diperoleh oleh para investor di masa depan. Lain halnya dengan return realisasi,
jenis return ekspektasi ini adalah bentuk pengembalian yang belum terjadi.
Saad Husnah menerangkan bahwa tingkat pengembalian yang diharapkan
adalah keuntungan yang akan diperoleh oleh para investor atas penanaman dananya
pada perusahaan emiten di masa depan. Tingkat pengembalian ini sangat
dipengaruhi oleh berbagai prospek perusahaan yang bersangkutan di masa depan.
Seorang investor tentunya akan mengharap return dengan jumlah tertentu di
masa depan. Tapi saat investasi tersebut sudah selesai dilakukan dan keuntungan
yang diperolehnya sudah benar-benar ia peroleh, maka nilai keuntungan tersebut
akan dianggap sebagai return realisasi.

PENGUKURAN RETURN REALISASI


Jenis return realisasi yang banyak digunakan:
1. Total Return (Return)
Return keseluruhan dari suatu investasi dalam periode tertentu. Terdiri dari
Capital gain(loss) dan yield.
1
Return=capital gain(loss) + yield

Capital gain(loss): selisih harga investasi sekarang relatif dengan harga periode
lalu.
Capital gain/capital loss=Pt – Pt-1
Pt-1
Yield : persentase penerimaan kas periodic terhadap harga investasi periode
tertentu dari suatu investasi.
Misal:

yield saham : % dividen terhadap harga saham periode sebelumnya.

Yield obligasi : % bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi periode
sebelumnya.
Return = Pt Pt-1 + Yield
Pt

Untuk saham biasa yang membayar dividen periodik sebesar Dt rupiah per
lembarnya maka yield= Dt/Pt-1, sehingga return total = Pt Pt-1 + Dt
Pt-1

2. Return Relative
Return total yang bernilai positif untuk kebutuhan perhitungan rata-rata
geometric.
Return relative = Pt + Dt

Pt-1

3. Return Cumulative
Untuk mengukur total kemakmuran yang dimiliki, beda dengan return total yang
hanya mengukur perubahan kemakmuran pada saat waktu tertentu saja.
Untuk mengetahui total kemakmuran, digunakan indeks kemakmuran cumulative
(IKK)yang mengukur akumulasi semua return mulai dari kemakmuran awal
(KKo).
Rumusnya:

IKK = KKo ( 1 + R1) ( 1+ R2)….(1+Rn)

IKK = indeks kemakmuran relative , mulai dari periode pertama sampai ke n


KKo = kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp.1
Rt = return periode ke t, mulai dari awal periode (t1) sampai ke akhir periode
2
(t=n).
Atau dapat pula dihitung dari perkalian nilai-nilai komponennya, sebagai berikut:

IKK = PHK x YK
IKK = indeks kemakmuran relatif
PHK = perubahan harga
kumulatif YK = yield kumulatif

4. Adjusted Return (return disesuaikan):


Return yang disesuaikan dengan inflasi (inflation adjusted return)

R1A = (1 + R ) _ 1
(1+ IF)
R1A = return disesuaikan dengan tingkat
inflasi R = return nominal
IF = tingkat inflasi

Return yang disesuaikan dengan kurs mata uang yang berlaku, akibat diversifikasi
international.
RKA = RR- Nilai akhir mata uang domestik 1
Nilai Awal Mata Uang Domestik

Rata-rata Geometrik
Digunakan untuk menghitung rata-rata return yang memperhatikan tingkat
pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu.
RG = [ (1+R1)(1+R2)...(1+Rn)]1/n - 1
RG = rata-rata geometrik
Ri = return untuk periode ke –i
n = jumlah dari return

Metode rata-rata geometrik lebih tepat digunakan untuk situasi yang melibatkan
pertumbuhan, sedangkan metode rata-rata arithmatika lebih tepat digunakan untuk
menghitung rata-rata untuk satu periode yang sama dari banyak return tanpa
melibatkan pertumbuhan.
Rata-rata geometrik dapat digunakan untuk menghitung indeks kemakmuran
kumulatif, dengan rumus:
IKKt = (1+RG)n bv
IKK = indeks kemakmuran kumulatif
3
t = periode ke –t
n = lama periode dari periode dasar ke periode ke –t
bv = nilai dasar

Hubungan antara return rata-rata arithmatika dan rata-rata geometrik sbb:

(1+RG)2 ≈ (1+RA)2-(SD)2
SD = standart deviation

RETURN EKSPEKTASI:
Merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini
penting untuk dibandingkan dengan return historis karena merupakan return yang
diharapkan dari investasi yang akan dilakukan.
Metode penghitungannya ada 3 cara:

1. Berdasarkan nilai ekspektasi masa depan


Karena adanya ketidakpastian return di masa datang, return ini dihitung dengan
metode nilai ekspektasi (expected value method) yaitu : mengalikan masing-
masing hasil masa depan (outcome) dengan probabilitas kejadiannya dan
menjumlah semua produk perkalian tersebut.
Rumusnya: n
E(Ri) = ∑ (R ij x P j)
j=1

E(Ri) = return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke –i


Rij = hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i
Pj = probabilitas hasil masa depan ke-j (untuk sekuritas ke –i)
n = jumlah dari hasil masa depan

2. Berdasarkan nilai return historis


Digunakan karena adanya ketidakakuratan menghitung hasil masa depan dan
probabilitasnya.
Ada tiga metode untuk menghitung return ekspektasi dengan menggunakan nilai
historis sebagai berikut:
a. Metode rata-rata (mean method)
Mengasumsikan bahwa return ekspektasi dapat dianggap sama dengan rata-rata
nilai historisnya.
b. Metode tren (trend method)
Memperhitungkan pertumbuhan dari return-returnnya.

4
c. Metode jalan acak (random walk method)
Menganggap bahwa distribusi data return bersifat acak sehingga sulit digunakan
untuk memprediksi sehingga diperkirakan return terakhir akan terulang di masa
depan. Memprediksi bahwa return ekspektasi akan sama dengan return terakhir
yang terjadi.

Metode mana yang terbaik tergantung dari distribusi data returnnya. Jika
distribusi data return mempunyai pola trend maka metode tren lebih baik
digunakan. Bila distribusi data returnnya tidak punya pola atau acak, maka
metode rata-rata atau random walk akan menghasilkan return ekspektasi lebih
tepat.

3. Berdasarkan model return ekspektasi yang ada


Model yang tersedia yang popular dan banyak digunakan adalah Single Index Model dan
model CAPM

RISIKO
Return dan resiko merupakan dua hal yang tidak terpisahkan karena investasi merupakan
trade off dari kedua faktor ini. Hubungan keduanya positip. Semakin besar risiko
semakin besar return yang harus dikompensasikan.
Risiko (van horne dan Wachowics, Jr:1992) adalah variabilitas return yang diharapkan.
Untuk menghitung risiko , metode yang banyak digunakan adalah deviasi standar yang
mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai
ekspektasinya.
Jenis-jenis risiko:

1. Risiko berdasarkan Probabilitas


Deviasi standar merupakan pengukuran untuk menghitung risiko.
Rumusnya:
SDt = (E([Ri-E(Ri)]2))1/2

Risiko dapat juga dinyatakan dalam bentuk varian (variance) yaitu kuadrat dari deviasi
standar (standard deviation ) sebagai berikut:
Var (Ri) = SDi2 = E([Ri-E(Ri)]2)

Rumus varian dapat dinyatakan dalam bentuk probabilitas, misal [Ri-E(Ri)]2 = Ui, maka :

Var (Ri) = E(Ui)


5
n
= ∑ (U ij x P j)
j=1
sehingga:

Var (Ri) = n

= ∑ ( [Ri-E(Ri)]2 x P j)
j=1
Deviasi standar adalah akar dari varian:

Σ = √Var(Ri)

2. Risiko berdasarkan Data Historis


Risiko yang diukur dengan deviasi standar yang menggunakan data historis dapat
dinyatakan sebagai berikut:

SD = √ n
SD = standar deviation ∑ [Xi-E(Xi)]2
Xi = nilai ke-i j=1
E(Xi) = nilai ekspektasi n-1

6
N = jumlah dari observasi data historis untuk sampel besar dengan n (paling sedikit 30
observasi) dan untuk sampel kecil digunakan (n-1)
Nilai ekspektasi yang digunakan di rumus deviasi standar dapat berupa nilai ekspektasi
berdasarkan rata-rata historis atau tren atau random walk.

KOEFISIEN VARIASI:
digunakan untuk mempertimbangkan return ekspektasi dan risiko aktiva secara
bersamaan.
Rumusnya:

CVi = Risiko .
Return Ekspektasi

CVi = Coefficient of Variation (koefisien variasi) untuk aktiva ke-i

Semakin kecil nilai CV semakin baik aktiva tersebut. Semakin kecil CV menunjukkan
semakin kecil risiko aktiva dan semakin besar return ekspektasinya.

PROPERTI RETURN EKSPEKTASI DAN VARIAN


Nilai ekspektasi mempunyai beberapa properti sebagai berikut:

1. Properti 1:
Nilai ekspektasi dari penjumlahan sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta k
adalah sama dengan nilai ekspektasi dari variabel acak itu sendiri ditambah dengan
konstantanya, sebagai berikut:
E(X+k) = E(X) + k

2. Properti 2:
Nilai ekspektasi dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta k adalah
sama dengan nilai ekspektasi dari variabel acak itu sendiri dikalikan dengan konstantanya
sebagai berikut:
E(k x X)=k x E(X)

3. Properti 3 :
Varian dari penjumlahan suatu variabel acak X dengan sebuah konstanta k adalah sama
dengan varian dari variabel acak tersebut sebagai berikut:
Var(X+k) = Var(X)

4. Properti 4:
Varian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta k adalah sama
dengan varian dari variabel acak itu sendiri dikalikan dengan kuadrat konstantanya
sebagai berikut:
Var(k x X) = k2 x Var(X)

SEMI VARIANCE:
Kelemahan rumus varian adalah pemberian bobot yang sama besarnya untuk nilai-nilai
dibawah maupun di atas nilai ekspektasi (nilai rata-rata) dan adanya kenyataan bahwa
risiko selalu dihubungkan dengan penurunan nilai, bukan keuntungan atau kenaikan nilai.
Oleh karena itu pengukuran dengan deviasi standar yang memasukkan nilai-nilai di atas
nilai ekspektasinya dianggap tidak tepat, karena dianggap bukan komponen risiko.
Pengukur risiko seharusnya hanya memasukkan nilai-nilai dibawah nilai yang
diekspekstasi saja.
Jika hanya nilai-nilai satu sisi saja yang digunakan , yaitu nilai-nilai di bawah nilai
ekspektasinya maka ukuran risiko semacam ini disebut dengan semi variance yang
dihitung sebagai berikut:
Semi variance = E[(Ri – E(Ri))2]
Untuk Ri < E(Ri)

MEAN ABSOLUTE DEVIATION


Kelemahan variance dan semi varian adalah tingginya sensitivitas terhadap jarak dari
nilai ekspektasi, karena pengkuadratan akan memberikan bobot yang lebih besar
dibandingkan jika tidak dilakukan pengkuadratan.
Pengukuran risiko yang menghindari pengkuadratan adalah mean absolute deviation
(MAD).
Rumus=

MAD = E[|Ri-E(Ri)|]

HUBUNGAN ANTARA RETURN EKSPEKTASI DENGAN RISIKO


Hubungannya adalah positif, semakin besar risiko suatu sekuritas semakin besar return
yang diharapkan. Sebaliknya semakin kecil return yang diharapkan semakin kecil risiko
yang harus ditanggung.
Hubungan positip ini hanya berlaku untuk return ekspektasi atau ex-ante return (before
the fact) yaitu untuk return yang belum terjadi.
Untuk return realisasi, hubungan positip ini dapat tidak terjadi. Untuk pasar yang tidak
rasional, kadang kala return realisasi yang tinggi tidak mesti mempunyai risiko yang
tinggi pula. Sebaliknya dapat terjadi yaitu return realisasi yang tinggi hanya mempunyai
risiko yang kecil.
Hubungan positif antara return ekspektasi dengan risiko dapat digambarkan sebagai
berikut:

Return
Ekspektasi Futures
Opsi
Waran
Saham biasa
Saham Preferen
Obligasi perusahaan
Obligasi pemerintah
Reksadana
Deposito

RB SBI Risiko
R
Dari diagram di atas terlihat bahwa semakin besar resiko akan semakin besar return
ekspektasinya. Jenis-jenis investasi telah diurutkan berdasarkan tingkat resiko dan
returnnya.
Dari tabel beberapa jenis investasi, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif antara return ekspektasi dengan risiko. Semakin tinggi return
ekspektasi, semakin tinggi risiko yang harus ditanggung.
2. SBI sebagai aktiva bebas risiko tidak benar-benar bebas risiko, tapi masih
mengandung sedikit risiko (deviasi standar= 1,86%)
3. Deposito merupakan aktiva yang aman dengan risiko yang rendahwalaupun
memberikan return yang rendah pula.
4. Reksadana pendapatan tetap memberikan return yang rendah dan tidak banyak

memberikan manfaat penurunan risiko karena return dan risikonya di bawah risiko
obligasi pemerintah.
5. Saham memberikan return yang tinggi tetapi juga mengandung risiko yang tinggi

pula.

6. Reksadana dana campuran cukup baik kinerjanya karena dengan return yang hampir
sama dengan yang diberikan oleh return saham tetapi risikonya kecil.
7. Reksadana saham lebih baik kinerjanya dibandingkan dengan saham bahkan dengan

kinerja reksadana campuran, karena dengan risiko yang hampir sama dengan risiko
reksadana campuran , memberikan return yang lebih tinggi.
8. reksadana-reksadana di Indonesia, terutama reksadana saham dan reksadana

campuran sudah merupakan portofolio yang baik.walaupun reksadana Indonesia sudah


merupakan portofolio yang baik , namun tidak

berusaha mendiversifikasikan risikonya. Terbukti walau terjadi penurunan risiko


tetapi tidak signifikan terutama untuk reksadana campuran.
9. Jika dilihat dari CV (coefficient of variation), aktiva yang paling menarik yang

mempunyai CV terendah , berturut-turut adalah SBI, Deposito, Reksadana saham,


reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, obligasi pemerintah, obligasi
perusahaan dan saham.
10. jika investor memberi bobot return lebih besar dibandingkan dengan risikonya, maka

rumus CV menjadi:

CV = Risiko
Return2
Sehingga aktiva yang paling menarik, berturut-turut adalah Reksadana saham, reksadana
campuran, saham, SBI, deposito, Reksadana Pendapatan Tetap, Obligasi Pemerintah,
Obligasi Perusahaan.

Mengelola risiko
Dalam aktivitas sudah pasti ada yang namanya risiko dan pasti akan terjadi dan sulit
untuk dihindari sehingga bagi investor individual maupun investor instituional dan risiko
itu bisa di kelola dengan :
1. memperkecil risiko
Keputusan untuk memperkecil risiko adalah dengan cara tidak memperbesar setiap
keputusan yang mengandung risiko tinggi tapi membatasinya bahkan
meminimalisirnya guna agar risiko tersebut tidak menambah menjadi besar diluar dari
kontrol investor. karena mengambil keputusan diluar dari pemahaman manajemen
perusahaan maka itu sama artinya dengan melakukan keputusan yang sifatnya
spekulasi
2. Mengalihkan risiko
Keputusan mengalihkan risiko adalah dengan cara risiko yang diterima dialihkan
ketempat lain sebagian.
3. Mengontrol risiko
Keputusan mengontrol risiko adalah dengan cara melakukan kebijakan
mengantisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi.
4. Pendanaan risiko
Keputusan pendanaan risiko adalah menyangkut dengan menyediakan sejumlah dana
sebagai cadangan guna mengantisipasi timbulnya risiko dikemudian hari.
DIVERSIfIKASI
Untuk menurunkan risiko investasi, investorperlu melakukan diversifikasi, yaitu investor
perlu membentuk portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset sehingga risiko
dapat diminimalkan tanpa mengurangi nilai return harapan. Cara yang paling mudah untuk
melakukan diversifikasi adalah memasukkan semua kelas aset ke dalam portofolio. Cara
lainnya adalah dengan memfokuskan pilihan hanya pada satu kelas aset.
Ada beberapa prinsip diversifikasi portofolio, yaitu:
1. Diversifikasi random
Yaitu diversifikasi secara acak pada berbagai jenis aset dalam suatu portofolio tanpa
memperhatikan karakteristik dan hubungan antar aset. Dalam benak investor yang
melakukan diversifikasi ini bahwa semakin banyak jenis aset yang dimasukkan dalam
portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko yang akan diperoleh. Tapi sayang
jika semakin banyak aset yang ditambahkan maka manfaat pengurangan risiko tidak
menjadi bertambah. Ini terjadi dikarenakan penurunan risiko marginal akan semakin
berkurang.
2. Diversifikasi Markowitz
Yaitu pembentukan portofolio dengan mempertimbangkan kovarian dan koefesien korelasi
negatif antar aset agar dapat menurunkan risiko portofolio. Dengan memperhitungkan
karakteristik aset seperti tingkat return harapan serta klasifikasi industri suatu aset, kita
akan menjadi lebih selektif dalam memilih aset yang memberikan manfaat diversifikasi
yang paling optimal. Penemu prinsip diversifikasi ini yaitu Henry Markowitz, bahwa
return aset itu berkorelasi antara satu dengan lainnya, dan tidak independen. Kontribusi
risiko akibat keberadaan hubungan antara return aset dapat diwakili oleh nilai kovarian
dan koefesien korelasi. Koefesien korelasi adalah suatu ukuran statistik yang menunjukkan
pergerakan bersamaan relatif antara dua variabel. Ukuran tersebut biasanya dilambangkan
dengan ρ. Yang kedua, kovariansadalah ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana
dua variabel mempunyai kecendrungan untuk bergerak secara bersama-sama. Dalam
konteks manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauh mana return dari dua
sekuritas mempunyai kecendrungan bergerak bersama-sama. Pada prinsipnya, risiko
investasi dapat dikurangi melului diversifikasi atau portofolio. Namun tidak semua risiko
dapat dihilangkan, hanya risiko tidak sistematis yang dapat dikurangi. Sedangkan risiko
sistematis tetap melekat pada suatu aset dan tidak dapat dihilangkan. Risiko portofolio
tidak bisa dihitung hanya dengan menjumlahkan risiko masing-masing sekuritas yang ada
dalam portofolio. Menurut Tandelin (2010), ada beberapa sumber risiko yang
mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi, sumber-sumber tersebut adalah :
Menurut Tandelin (2010), ada beberapa sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko
suatu investasi, sumber-sumber tersebut adalah
1. Interest Risk adalah Risiko yang berasal dari variabilitas return akibat perubahan tingkat
suku bunga. Perubahan tingkat suku bunga ini berpengaruh negative terhadap harga
sekuritas.
2. Market Risk adalah Risiko yang berasal dari variabilitas return karena fluktuasi dalam
keseluruhan pasar sehingga berpengaruh pada semua sekuritas.
3. Inflation Risk adalah Suatu faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah
purchasing power
4. Bussiness Risk adalah Risiko yang ada karena melakukan bisinis pada industri tertentu.
5. Financial Risk adalah Risiko yang timbul karena penggunaan laverage finansial oleh
perusahaan.
6. Liquidity Risk adalahRisiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tetentu dimana
sekuritas diperdagangkan. Suatu investasi jika dapat dibeli dan dijual dengan cepat tanpa
perubahan harga yang signifikan, maka investasi tersebut dikatakan likuid, demikian
sebaliknya.
7. Exchange Risk adalah Risiko yang berasal dari variabilitas return sekuritaskarena
fluktuasi kurs currency.
8. Country Risk adalah Risiko ini menyangkut politik suatu Negara sehingga men garah
pada political risk

DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/59463645-Return-dan-risiko-aktiva-tunggal.html
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/return-adalah/
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:O0I8e5rCezYJ:https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/ebis/article/download/12
0/89/+&cd=4&hl=en&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d

Anda mungkin juga menyukai