Anda di halaman 1dari 10

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERISTAS KLABAT

Student Hand Out

Chapter 3: The Decision Usefulness Approach to Financial Reporting

Chapter Overview
1. The Decision Usefulness Approach
2. Decision Perpective Vs Measurement Perpective
3. Single-Person Decision Theory
1. The Information System
2. Information Defined
4. Investment Theory
5. The Rational, Risk-Averse Investor
6. The Principle of Portfolio Diversification
7. The Optimal Investment Decision
8. Portfolio Risk
9. The Reaction of Professional Accounting Bodies to the Decision Usefulness Approach

1. The Decision Usefulness Approach


Sebelumnya telah dibahas bahwa dalam rangka membuat keputusah investasi, investor
menginginkan informasi yang relevan. Informasi yang relevan bisa diperoleh dalam laporan
keuangan yang bebasis fair value. Sedangkan laporan keuangan berbasis historical cost
dianggap kurang relevan. Sedangkan disisi lain, kritik terhadap pendekatan fair value
dianggap kurang reliable karena sarat dengan unsur subjective dari management. Dengan
kata lain, tidak ada pendekatan yang secara teoritis sempurna baik fair value maupun
historical cost. Selalu ada threat of antara relevansi dan reliabilitas. Tujuan utama dari bab ini
adalah untuk menyediakan framework untuk memahami konsep decision usefulness laporan
keuangan. Konsep ini relevan dengan akuntansi karena menjelaskan tentang bagaimana
laporan keuangan menyediakan informasi tambahan yang berguna bagi banyak keputusan.
Konsisten dengan standar akuntansi (PSAK dan IFRS) bahwa tujuan utama pelaporan
keuangan yaitu menyediakan informasi yang cukup bagi investor sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan keputusan investasi. Keputusan investasi yang dimaksud
adalah meliputi:
a. Type. Jenis instrument investasi apa yang akan dipakai, apakah investasi akan di
tempatkan pada single instument atau pada sekumpulan portfolio investasi
b. Action. Apakah investor akan menggunakan informasi laporan keuangan untuk membeli,
menjual atau menahan investasi
c. Size. Berapa banyak jumlah dana yang dimiliki investor yang akan di investasikan
Accounting Theory, Chapter 3: Decision Usefulness | Deske
Mandagi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERISTAS KLABAT

d. Timing. Kapan saat yang tepat untuk melakukan pembelian atau penjualan dan berapa
lama investor akan melibatkan diri dalam investasi tersebut
Implikasinya bagi akuntan adalah, untuk menghasilkan laporan keuangan yang berguna
untuk keputusan investasi, mereka perlu memahami bagaimana investor yang rasional
membuat keputusan tersebut.
Dalam decision usefulness approach, ada dua pertanyaan utama yang penting untuk dibahas,
yaitu: (1) Siapa pengguna laporan keuangan? Dan (2) Apakah persoalan keputusan (decision
problem) dari pengguna laporan keuangan?
Konstituen Laporan Keungan
Siapa pengguna laporan keuangan? Terdapat banyak pengguna laporan keuangan atau pihak
yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Akan membantu jika para pengguna tersebut
digolongkan dalam beberapa kelompok, seperti investor, auditor owner, manager, karyawan
internal, labor union, penyusun standar akuntansi, dan pemerintah. Kelompok pengguna
laporan keuangan kita sebut sebagai konstituen laporan keuangan (financial statement
constituent). Dalam decision

Decision Problem of Financial User


Apakah persoalan keputusan (decision problem) dari pengguna laporan keuangan? Masing-
masing user punya perbedaan preferensi tentang informasi seperti apa yang harus disajikan
dalam laporan keuangan. Dengan memahami persoalan keputusan ini, akuntan akan lebih
mampu untuk menyiapkan kebutuhan informasi dari para pengguna. Dengan kata lain,
akuntan dapat membuat informasi mengenai laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan
yang spesifik bagi pengguna laporan tersebut yang kemudian membantu mereka dalam
membuat keputusan yang lebih baik. Ketika akuntan menyiapkan laporan keuangan sesuai
dengan kebutuhan user, dengan cara ini, laporan keuangan yang dibuat akan lebih
bermanfaat. Untuk lebih memahami decision problem, kita pelu melihatnya dari dua sudut
pandang yang berbeda yaitu dari sudut pandang manager mewakili pihak insider dan dari
sudut pandang investor mewakili pihak outsider. Sudut pandang investor terhadap laporan
keuangan disebut decision perspective sedangkan sudut pandang manager kita sebut
measurement perspective.

2. Decision Perspective Vs Measurement Perspective


1. Decision Perspective
Accounting Theory, Chapter 3: Decision Usefulness | Deske
Mandagi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERISTAS KLABAT

Decision perspective adalah cara investor melihat financial statement sebagai sumber
informasi untu:
a. Estimate probable future returns. Memperkirakan tingkat pengembalian yang
mungkin seperti capital gain & deviden.
b. Choose among alternative investments. Memilih investasi yang tepat dari sekumpulan
investasi yang ada.
c. Assess likelihood of future profits and cash flows. Mengukur potensi profit dan arus kas
masa depan
2. Measurement Perspective
Measurement perspective peran financial statement bagi manager dalam rangka
menyediakan informasi untuk:
a. Performance measurement. Mengukur kinerja management dalam menjalankan
kegiatan operasional perusahaan.
b. Resource efficiency measurement. Mengukur seberapa efisien manager dalam
mengalokasikan resources (financial, human resource & information)
c. Basis for compensation. Dasaran penentuan kompensasi bagai manager
Penyediaan informasi keuangan yang sesuai untuk tujuan pengambilan keputusan bukanlah
hal yang mudah.
Batasan Laporan Keuangan
 Information pertains to firms, rather than to industries or economy as a whole. Informasi
yang tersaji dalam laporan keuangan melaporan kinerja dari perusahaan tertentu saja,
tidak merepresentasikan kinerja sebuah industri ataupun kinerja perekonomian secara
keseluruhan
 Measures are often approximate, not exact. Angka-angka yang tersaji dalam laporan
keuangan didasarkan pada ukuran-ukuran yang bersifat perkiraan atau pembulatan,
bukan angka yang pasti.
 Information largely reflects events of the past. Informasi dalam laporan keuangan
melaporkan peristiwa masa lalu yang sudah terjadi
 The information is provided & used at a cost. Informasi yang disajikan
Mengapa Decision Usefulness?
Pengguna laporan keuangan yang menjadi fokus perhatian dalam konsep decision usefulnes
adalah investor. Mengapa investor, padahal ada pemakai laporan keuangan lain seperti

Accounting Theory, Chapter 3: Decision Usefulness | Deske


Mandagi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERISTAS KLABAT

kreditor? Proses pengambilan keputusan oleh investor dianggap lebih kompleks, karenanya
lebih berisiko, dibandingkan proses pengambilan keputusan oleh kreditor. Hal ini terjadi
karena investor tidak mensyaratkan penyertaan jaminan, sedangkan kreditor meminta
jaminan untuk mengurangi resiko risiko.
Bagaimana akuntan menyediakan informasi keuangan yang sesuai untuk tujuan
pengambilan keputusan tertentu tentu saja tidak mudah. Akuntan perlu memahami
berbagai teori yang relevan, dan menggunakan teori-teori tersebut sebagai pedoman. Teori
yang perlu dipelajari tersebut antara lain: (1) Single-person theory of decision (2) Theory
of investment.
3. Single-person Decision Theory
Single person decision theory berguna untuk:
1. Memodelkan bagaimana individu yang rasional mengambil keputusan investasi pada
lingkungan yang tidak pasti. Teori ini berasumsi bahwa investor adalah individu yang
rasional dan lingkungan bisnis adalah kondisi yang ditandai dengan ketidak pastian.
2. Memungkinkan akuntan mengapresiasikan konsep informasi sebagai komoditas yang
powerful dan meaningful. Informasi dikatakan powerful karena memiliki kemampuan
membantu pembuat keputusan untuk meningkatkan keyakinan subjektifnya tentang
pengembalian di masa depan (future payoff) atas keputusan investasinya.
3. Menjelaskan bahwa state probabilities tidak lagi objektif, sebagaimana dalam kondisi
yang ideal, dan mengemukakan suatu prosedur formal dimana individu dapat
mengambil keputusan yang terbaik dengan memilih dari satu perangkat atau kumpulan
alternatif yang ada.
a. Menjelaskan bahwa investor mungkin saja memperoleh informasi tambahan setelah
keyakinan awalnya terbentuk serta merevisi keyakinan awalnya bersasarkan
informasi baru yang dia terima.
Misalkan anda memiliki sejumlah dana dan diperhadapkan pada keputusan apakah akan
menginvestasikan dana tersebut pada saham atau risk free aset (obligasi pemerintah bebas
resiko). Apabila anda memutuskan menginvestasikan dana pada saham, itu artinya anda
berhadapan dengan risiko atau ketidak pastian, yaitu return periode berikutnya tidak
diketahui pada saat keputusan tersebut dibuat. Return yang akan diperoleh dari saham
tergantung pada persistent earnings power (long run earnings power). Konsekuensinya,
anda diperhadapkan pada dua kondisi (state of nature) : (1) kemungkinan earnings power
yang tinggi tinggi dan (2) kemungkinan earnings power rendah. Maka total return yang
Accounting Theory, Chapter 3: Decision Usefulness | Deske
Mandagi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERISTAS KLABAT

akan anda peroleh adalah capital gain (harga jual saham akhir periode dikurangi harga jual
diakhir periode) ditambah dividen.
Semakin besar earnings power, maka akan semakin besar dividen yang mungkin anda
terima dengan asumsi aspek lain dianggap sama. Sedangkan apabila anda memilih
berinvestasi pada aset bebas resiko, maka jumlah return yang yang akan ada terima adalah
sejumlah tertentu yang sudah pasti karena obligasi pemerintah tersebut adalah obligasi
bebas risiko. Tidak peduli kondisi apapun yang dihadapi, baik earnings power tinggi
maupun earnings power rendah, maka payoff yang akan anda terima dari obligasi akan
sama. Apabila probabilitas kondisi diketahui, maka anda dapat menghitung utilitas
diharapkan (expected utility) yang tertinggi antara kedua investasi pilihan investasi
tersebut apakah saham, obligasi bebas risiko, atau kombinasi antara keduanya. Menurut
teori keputusan, individu akan memilih tindakan yang memberikan tingkat utilitas
tertinggi.
Mengapa teori keputusan (single person decision theory) dianggap penting untuk diketahui
oleh akuntan? Alasannya adalah karena dengan mengetahui teori keputusan, dapat
membantu akuntan untuk memahami mengapa informasi merupakan komoditas yang
powerful yang dapat mempengaruhi tindakan yang dilakukan oleh investor. Akuntan,
sebagai penyedia informasi bagi investor, perlu memahami peran powerful informasi
tersebut.
1. Information System
Pertanyaan yang muncul terhadap pendekatan historical cost yaitu bagaimana laporan
keuangan berbasis historical cost dapat dibuat lebih bermanfaat? informasi dalam laporan
keuangan harus membantu untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan.
Dengan menggunakan historical cost, laporan keuangan tidak menunjukkan nilai masa
depan yang diharapkan secara langsung. Namun, laporan keuangan akan tetap berguna
untuk investor secara luas yang memungkinkan suatu prediksi baik good news ataupun bad
news.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa yang dimaksud persoalan keputusan
(decision problem) adalah terkait dengan bagaimana investor menggunakan informasi
laporan keuangan saat ini untuk memprediksi earning power di masa depan. Tujuan
investor memprediksi earning power adalah untuk memprediksi pengembalian investasi di
masa depan. Jika laporan keuangan dibuat berbasis historical cost, maka indikator tingkat

Accounting Theory, Chapter 3: Decision Usefulness | Deske


Mandagi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERISTAS KLABAT

pengembalian masa depan yang paling baik adalah cash flow masa. Pendekatan ini
konsisten dengan kondisi ideal.
Sedangkan, dibawah kondisi yang tidak ideal tidak tepat jika dikatakan bahwa prediksi cash
flow masa depan adalah pendekatan yang lebih baik untuk memprediksi pengembalian
investasi dibandingkan prediksi earning power. Pada akhirnya, kedua pendekatan tersebut
sesungguhnya sama saja karena baik cash flow dan earning memiliki output rata-rata yang
sama. Secara komulaitf perbedaan antara arus kas dan pendapatan bersihnya akan selalu
nol setiap waktu.
Dalam jangka pendek, kita mungkin berpendapat bahwa arus kas memiliki keuntungan
tertentu dalam memprediksi pengembalian investasi masa depan. Karena dalam earnings
terdapat komponen accrual yang turut diperhitungkan (non cash) seperti sales dan
depreciation expense. Tetapi secara jangka panjang laporan keuangan tetap bermanfaat
bagi investor meskipun laporan keuangan tidak secara langsung melaporkan mengenai
aliran kas masa depan. Investor tetap bisa menggunakan cash flow dan earnings untuk
memprediksi return dimasa depan
Probabilitas ini disebut sistem informasi. Konsep dari sistem informasi merupakan konsep
yang sangat kuat (karena dapat menangkap isi informasi dari laporan keuangan dengan
demikian menentukan nilainya untuk pembuatan keputusan oleh investor) dan sangat
berguna (karena banyak masalah akuntansi praktis dapat dibingkai dalam kerangka
dampaknya terhadap sistem informasi dalam teori akuntansi keuangan).

3.3.2 Information defined


Teori keputusan memberikan cara untuk mendefinisikan informasi, yaitu bahwa informasi
adalah bukti yang memiliki potensi mempengaruhi keputusan seseorang. Dari definisi
tersebut terdapat hal- hal yang bisa kita simpulkan, yaitu:
1) Informasi harus memiliki kecukupan bukti yang mampu membentuk kepercayaan
seseorang secara cukup baru kemudian bisa membuat keputusan akan berubah.
2) Definisi adalah individual- specific. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda dan
bersifat khusus atas informasi yang sama
3) Menekankan bahwa penerimaan dan kepercayaan terhadap informasi sebagai proses
yang berkelanjutan
Teori keputusan sangat penting karena membantu kita untuk memahami mengapa
informasi merupakan sebuah komoditas yang sangat kuat, akuntan harus mengetahui
Accounting Theory, Chapter 3: Decision Usefulness | Deske
Mandagi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERISTAS KLABAT

peran yang sangat kuat ini, untuk kemudian menyiapkan informasi yang dibutuhkan
investor.
4. Investment Theory
Dalam pembahasan decision usefulnes, tidak lepas dari teori investasi. Suatu spesialisasi
teori keputusan yang digunakan sebagai model dari proses keputusan investor yang
rasional. Teori investasi menjelaskan bagaimana karakteristik risiko dalam konteks
investasi portofolio Teori ini membantu kita untuk mengerti sifat alami suatu risiko dalam
konteks investasi portofolio.
Dalam teori investasi, investor diasumsikan berprilaku risk averse. Investor yang tidak
menyukai risiko dapat memanfaatkan prinsip diversifikasi portofolio untuk mengurangi
risiko melalui investasi di berbagai sekuritas. Hal ini dapat dilakukan karena risiko akan
tersebar terhadap berbagai sekuritas yang ada dalam portofolio. Tanpa mempertimbangkan
tingkat penghindaran terhadap risiko, utilitas meningkatkan return diharapkan dan
mengurangi varians portofolio. Prinsip diversifikasi memandang bahwa realisasi kondisi
tertentu saham, baik dan buruk, akan tersebar antarsekuritas. Faktor yang memberikan
kontribusi pada risiko portofolio tinggal faktor ekonomi secara menyeluruh. 
5. Rational Investor dan Risk-Averse Investor

Dalam teori keputusan, yang dimaksud dengan individu yang rasional, yaitu individu yang
akan memaksimalkan hasil atau individu yang akan memilih pilihan dengan keuntungan
terbesar. Dalam konteks decision usefulness, individu yang rasional besar kemungkinan
mencari informasi tambahan yang relevan terhadap keputusan, yang akan digunakan untuk
merevisi keyakinan awal yang telah terbentuk sebelumnya.
Dengan kata lain, investor yang rasional akan berprilaku risk-averse (menolak risiko). Yang
dimaksud dengan risk-averse investor adalah investor yang cenderung menghindari risiko
investasi tetapi mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi dari besarnya risiko investasi
yang dihadapi. Contohnya, jika investor memiliki peluang 75% (diatas 50%) untuk
memperoleh return yang tinggi, maka investor yang tersebut akan meningkatkan nilai
investasi awalnya. Sebagai konsekwensinya, investor sekarang memiliki resiko lebih besar
untuk memperoleh nilai pengembalian yang lebih besar. Konsep dari risk-aversion sangat
penting bagi akuntan karena hal itu berarti bahwa investor membutuhkan informasi yang
berkaitan dengan resiko dan return yang diharapkan di masa depan
3.6 The Principle of Portfolio Diversification

Accounting Theory, Chapter 3: Decision Usefulness | Deske


Mandagi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERISTAS KLABAT

Pada sub topic sebelumnya dijelaskan bahwa investor diasumsikan berprilaku penolak
resiko (risk averse). Salah satu cara investor dapat mengurangi resiko untuk return yang
diharapkan adalah dengan mengadopsi strategy of diversification, dengan
menginvestasikannya dalam sekuritas portofolio. Prinsip dari diversifikasi portofolio
menunjukkan bahwa beberapa tetapi tidak semua resiko dapat dieliminasi dengan strategi
investasi yang sesuai. Mengapa risk averse investor dapat memperoleh manfaat dari prinsip
diversifikasi postofolio? Karena diversifikasi portofolio akan mengurangi risiko tertentu
yang melekat pada sebuah investasi. Pengurangan risiko ini terjadi karena state untuk
perusahaan secara spefisik telah disebar dalam berbagai sekuritas. Kontributor yang masih
ada terhadap risiko adalah faktor ekonomi.

Prinsip ini merupakan implikasi yang sangat penting untuk mengetahui sifat dari resiko
informasi yang dibutuhkan investor.
3.7 The Optimal Investment Decision

Investor yang tidak menyukai risiko dapat memanfaatkan prinsip diversifikasi portofolio
untuk mengurangi risiko melalui investasi di berbagai sekuritas. Hal ini dapat dilakukan
karena risiko akan tersebar terhadap berbagai sekuritas yang ada dalam portofolio. Tanpa
mempertimbangkan tingkat penghindaran terhadap risiko, utilitas meningkatkan return
diharapkan dan mengurangi varians portofolio. Prinsip diversifikasi memandang bahwa
realisasi kondisi tertentu saham, baik dan buruk, akan tersebar antarsekuritas. Faktor yang
memberikan kontribusi pada risiko portofolio tinggal faktor ekonomi secara menyeluruh.
Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse adalah untuk
membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang menghasilkan tradeoff
yang paling baik antara return dan resiko yang diharapkan. Jumlah yang sama
diinvestasikan dalam sebuah portofolio dapat menghasilkan resiko yang lebih rendah
dibandingkan jika diinvestasikan dalam perusahaan tunggal untuk tingkat pengembalian
yang diharapkan yang sama. Hal itu disebabkan saat lebih dari satu investasi beresiko
digabungkan, terdapat resiko spesifik perusahaan yang bisa di minimize atau bahkan
dihilangkan. Jika satu saham menghasilkan return yang rendah maka akan selalu ada
kesempatan bahwa saham-saham yang lain akan menghasilkan return yang tinggi. Semakin
banyak jumlah saham perusahaan yang berbeda dalam portofolio, semakin besar efek ini
dapat bekerja. Sebagai hasilnya, resiko yang berbahaya dapat dikurangi.

Accounting Theory, Chapter 3: Decision Usefulness | Deske


Mandagi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERISTAS KLABAT

Tetapi disisi lain, meskipun ada resiko-resiko spesifik yang bisa diminimize, dalam sebuah
pasar modal atau pasar investasi, tidak semua resiko dapat diminimize. Resiko yang tidak
bisa dihilangkan ataupun diminimize meskipun dibagi kedalam sekelompok portfolio aset
disebut non-diversifiable risk atau sistematic risk. Sedangkan resiko yang bisa diminimize
ketika investasi disebar kedalam portfolio aset disebut diversibiable risk atau unsistematic
risk
3.8 Risiko Portofolio
Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari sekuritas
dalam teori investasi. Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-movement antara
perubahan dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai pasar atas portofolio pasar.
Beta adalah konsep yang penting dan berguna dalam akuntansi keuangan. Saham beta
adalah komponen yang krusial dari studi empiris yang berguna sebagai informasi akuntansi
keuangan bagi investor. Apa yang dimaksud dengan beta dan mengapa beta merupakan
konsep yang penting dalam akuntansi keuangan? Beta menggambarkan besarnya
perubahan harga suatu saham tertentu dibandingkan dengan perubahan harga pasar. Beta
merupakan konsep yang penting dalam akuntansi keuangan karena beta menunjukkan
risiko suatu perusahaan. Memahami beta perusahaan sama dengan memahami risiko
perusahaan tersebut yang merupakan basis pengetahuan penting bagi akuntan. Selain itu,
beta telah banyak digunakan dalam studi empiris tentang manfaat informasi akuntansi
keuangan. Tuntutan terhadap pelaporan risiko perusahaan juga menunjukkan bahwa beta
sangat berperan dalam akuntansi keuangan
Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit sekuritas dalam
portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna adalah informasi yang
dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta yang diharapkan dari sekuritas.
Informasi mengenai pengembalian sekuritas yang diharapkan dan beta sangat berguna bagi
investor. Ini memungkinkan mereka untuk mengestimasi pengembalian yang diharapkan
dan resiko dari portofolio yang mereka pertimbangkan. Kemudian mereka dapat memilih
portofolio yang memberi resiko pengembalian tradeoff yang diharapkan, subjek dari level
biaya tansaksi yang dibawa.
3.9 Reaksi Badan Akuntan Profesional Terhadap Decision Usefullness Approach
FASB’s SFAC 1 menjelaskan suatu adaptasi yang penting dari teori keputusan terhadap
laporan keuangan dan pelaporannya. Sedangkan SFAC 2 mengoperasionalkan pendekatan
manfaat keputusan dengan mengembangkan karakteristik dari laporan keuangan dimana
Accounting Theory, Chapter 3: Decision Usefulness | Deske
Mandagi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERISTAS KLABAT

informasi akuntansi seharusnya terkandung didalamnya supaya lebih bermanfaat. Dalam


esensinya, informasi akuntansi seharusnya menyediakan laporan keuangan yang berisi
informasi yang berperan sebagai sistem yang menghubungkan inforamsi keuangan saat ini
dengan realisasi dan return di masa depan.
Dua karakteristik informatif yang utama ialah relevan dan reliable. Informasi yang relevan
ialah informasi yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi kepercayaan investor
mengenai pengembalian di masa depan dan informasi yang reliable menggambarkan suatu
hal yang pokok untuk diukur yang bebas dari unsur bias

Accounting Theory, Chapter 3: Decision Usefulness | Deske


Mandagi

Anda mungkin juga menyukai