Kelompok III:
Zodhi (20160100129)
GLOSARIUM .................................................................................................. 29
INDEX .............................................................................................................. 31
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB III
3.1 Pendahuluan
iv
Kadang kala dalam kondisi yang simalakama seperti ini akuntan dapat
menggunakan beberapa teori dalam ekonomi dan keuangan untuk membantu
seperti teori keputusan pribadi dan teori investasi. Teori keputusan pribadi dapat
digunakan untuk mulai memahami bagaimana individu atau personal membuat
keputusan yang rasional dalam kondisi ketidakpastian. Sementara itu dengan teori
investasi membantu akuntan untuk memahami resiko bawaan dalam investasi
portofolio.
Kedua, apa saja masalah keputusan bagi para pengguna laporan keuangan?
Dengan memahami masalah keputusan ini, akuntan akan lebih siap menghadapi
berbagai kebutuhan informasi dari berbagai konstituen. Laporan keuangan pun
dapat disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan informasi. Dengan kata lain,
v
menyesuaikan informasi laporan keuangan dengan kebutuhan khusus pengguna
laporan tersebut akan menghasilkan pngambilan keputusan yang lebih baik.
Dengan cara ini, laporan keuangan akan menjadi lebih berguna.
Contoh 3.3.1.1
Bill Cautions memiliki dana $10.000 untuk diinvestasikan dalam 1 periode. Ada 2
pilihan investasi, yaitu : saham perusahaan PT X, atau obligasi pemerintah yang
mendatangkan hasil 21/4 %. Selanjutnya, tindakan membeli saham akan disebut a,
dan membeli obligasi pemerintah sebagai b.
Kita dapat memandang kinerja yang akan datang PT X dari aliran kas yang
diterima atau pendapatannya. Jika PT X berada dalam keadaan 1, maka arus kas
vi
bersih pengembalian investasi yang akan diterima oleh Bill dari saham X adalah
$1.600, dimana pengembalian arus kas bersih dihitung sebagai :
Net Return = Nilai Pasar di akhir periode + Deviden dalam periode tersebut -
Investasi awal
Jika PT X berada dalam keadaan 2, anggaplah arus kas bersih dari pengembalian
investasi yang diterima Bill adalah nol.
Jika Bill membeli obligasi, ia akan menerima bunga $225 pada periode
sebelumnya, terlepas dari keadaan. Artinya, investor obligasi bebas dari risiko.
Besarnya jumlah yang diterima dari suatu keputusan disebut hasil, yang dapat kita
ringkas dalam tabel 3.3.1.1 berikut ini :
Tindakan Keadaan
Tinggi Rendah
vii
Karena investor biasanya menghindari risiko, kita asumsikan Bill berusaha
menghindari risiko. Mari kita asumsikan bahwa banyaknya utilitas, atau besarnya
keputusan, yang diperoleh dari suatu hasil sama dengan nilai akar kuadrat dari
jumlah hasil tersebut. Maka, jika ia menerima hasil $1600, utilitasnya adalah $40.
Asumsi mengenai penghindaran risiko bukan merupakan hal yang harus ada
dalam contoh yang diajukan. Kita bisa saja berasumsi bahwa Bill netral risiko,
dan mengevaluasi besarnya nilai dollar yang diharapkan dari berbagai hasil.
viii
Meskipun demikian, Bill bisa memilih alternatif lain dengan mendapatkan
lebih banyak informasi. Laporan tahunan PT X akan diliris dalam beberapa hari
kedepan dan Bill memutuskan untuk menunggu hal tersebut, karena laporan
tersbut menyediakan bukti langsung dengan cost effective mengenai keadaan PT
X. Ketika laporan tahunan diperoleh, Bill memperhatikan nilai pendapatan
bersihnya cukup tinggi. Dengan demikian hal ini memberi “kabar baik”
selanjutnya disebut good news.
= 0,70
Keterangan :
ix
PGN(H) : probabilitas saat laporan keuangan memberi kabar baik ketika
keadaan tinggi
Bill akan dapat menghitung utilitas yang diharapkan untuk setiap tindakan
atas dasar probabilitas akhirnya:
x
kabar buruk dengan syarat perusahaan berada dalam keadaan kinerja rendah
adalah 0,90. Probabilitas 0,80 dan 0,90 ini disebut probabilitas diagonal utama,
sementara probabilitas yang lain disebut probabilitas bukan diagonal utama.
GN BN
xi
diagonal bukan utama. Hal ini disebabkan karena nilai wajar, misalnya nilai pasar
yang berlaku, dari asset tersebut merupakan hal-hal yang lebih baik untuk
memprediksi nilai asset-aset tersebut di masa akan datang daripada biaya historis
dari modal asset.
Para peneliti telah mengamati suatu sampel yang terdiri dari 150
perusahaan berskala besar di Amerika Serikat selama periode 1975 – 1980, EZ
mendapati bahwa untuk setiap $1 dalam GN atau BN dari pendapatan laba yang
dilaporkan, para analis Value Line meningkatkan perkiraan pendapatan laba untuk
triwulan sebesar rata-rata 34 sen. Hal ini menyiratkan bahwa sistem informasi
yang mendasari laporan keuangan perusahaan-perusahaan dalam sampel tersebut
sifatnya informative, artinya, para analis menggunakan informasi dari laporan
keuangan berjalan tersebut untuk mengubah perspektif mereka mengenai kinerja
perusahaan yang akan datang. EZ menyebut efek dari informasi laporan keuangan
terhadap perkriaan analis akan pendapatan laba di triwulan selanjutnya sebagai
suatu “koefisien revisi”. Koefisien ini merupakan suatu pengganti atau proksi
untuk kualitas pendapatan laba.
xii
3.3.3 Definisi Informasi
xiii
menggunakan instrumen fungsi utilitas, yang mengkaitkan besarnya hasil dengan
utilitas para pembuat keputusan untuk besaran tersebut, Meskipun intuisi untuk
menghindari resiko begitu menggiurkan, seringkali diasumsikan bahwa para
pembuat keputusan besifat netral resiko. Hal ini berarti bahwa mereka
mengevaluasi investasi yang beresiko hanya melalui hasil yang diharapkan semata
resiko itu sendiri tidak dianggap sebagai masalah. Asumsi ini diambil untuk
menunjukkan fungsi utilitas dari seorang pembuat keputusan yang netral resiko.
Fungsi yang dijumpai adalah U(x) = bx, yang berarti b adalah lereng dari garis
linear yang bersinggungan. Utilitas menjadi sekedar fungsi linear dari hasil
tersebut.
xiv
yang diharapkan Bill untuk berbagai tindakan yang berbeda dihitung dan
dibandingkan.
Yang mana dapat dilihat bahwa x akan meningkan dan σ a2 akan menurun.
Setiap individu akan memiliki pertukaran yang berbeda antara tingkat
pengembalian yang diharapkan dan resikonya. Misalnya, seorang investor yang
lebih menghindari resiko akan memilih 2σa2 daripada σa2. Secara umum tidak
benar jika utilitas suatu tindakan hanya tergantung pada nilai rata-rata dan
variansnya.
xv
Dengan latar belakang ini, dapat digambarkan mengenai prinsip
diversifikasi portofolio dengan dua contoh :
Contoh 3.5.1
xvi
Contoh 3.5.2
1,000
xvii
untuk masing masing saham. Maka ditemukan hasil $230 untuk baris pertama.
Perhitungan yang sama berlaku untuk baris lainnya.
Alasan yang sama berlaku bagi baris terakhir dengan hasil $184. Disini
diasumsikan bahwa probabilitas gabungan untuk kedua perusahaan mencapai
hasil terendah yaitu 0,1592, lebih besar jika keduanya tidak saling berhubungan
(0,26 x 0,325 = 0,0845). Jika realiasi seluruh pasar ternyata tidak mendukung
tercapainya laba tertinggi, maka probabilitas kedua saham mencapai hasil yang
rengah lebih tinggi daripada yang diharapkan ketika keduanya tidak berhubungan.
xviii
U(a) = ( 2 x 0,0850) – 0,0074 = 0,1626
Jika suatu portofolio yang terdiri dari dua saham lebih baik dari pada
hanya satu, maka mestinya suatu portofolio dengan tiga saham akan lebih baik
dari pada dua, dan seterusnya. Memang beginilah adanya, dan dengan berasumsi
bahwa tidak ada biaya-biaya transaksi seperti biaya makelar, maka Toni harus
terus membeli sampai portofolio tersebut mencakup sedikit-sedikit dari seluruh
sekuritas yang diperdagangkan dalam bursa. Ini disebut: memegang portofolio
pasar.” Perhatikan lagi bahwa jumlah total yang diinvestasikan masih $200,
namun dibagi-bagi untuk lebih banyak sekuritas.
Kini mari kita kembali kepada investor kita, Toni Difelice. Toni
memutuskan membeli portofolio pasar setelah mendengar mengenai keuntungan
diversifikasi. Tugas pertamanya adalah menilai hasil yang diharapkan dan varians
dari portofolio. Secara subjektif dan menaksir bahwa probabilitas kenaikan
xix
sebesar 10% dari indeks S&P/TSX Composite adalah 0,8 untuk periode yang akan
datang dan probabilitas kenaikan sebesar 2 ½% adalah sebesar 0,2. Kemudian,
dengan menyebut varians dan pengembalian yang diharapkan untuk portofolio
pasar masing-masing dengan xM dan σM2 pada tabel 3.6.1 yang akan dilampirkan
dibawah ini:
Tabel 3.6.1
Expected
Hasi Rate of
Probability Rate of Variance
l return
return
$230 230-200 = 0.15 0.5742 0.0861 (0.15 - 0.0850) x 0.5742 = 0.0024
230
$214 214-200 = 0.07 0.1658 0.0116 (0.07 – 0.0850) x 0.1658 = 0
300
$200 200-200 = 0 0.1008 0 (0.00 – 0.0850) x 0.1008 = 0.0007
200
$184 184-200 = -0.08 0.1592 -0.0127 (-0.08 – 0.0850) x 0.1592 = 0.0043
200
Xa = -0.085 αa2 = 0.0074
Satu strategi yang dapat diikutinya adalah menjual beberapa saham yang
beresiko tinggi dalam portofolionya tadi. Namun, jika ia memang melakukan hal
ini, ia tidak lagi memegang portofolio pasar, sehingga beberapa keuntungan yang
diperoleh dari diversifikasi pun hilang.
xx
3.6.1 Ringkasan
Beta adalah suatu konsep yang penting dan berguna dalam akuntansi
keuangan. Sedangkan nilai beta adalah suatu komponen yang penting dari studi
empiris mengenai kegunaan informasi akuntansi keuangan bagi investor.
Akibatnya pemahaman mengenai apa nilai beta suatu saham dan apa yang
diberitahukan oleh nilai beta tersebut mengenai resiko perusahaan adalah bagian
penting dari dasar pengetahuan seorang akuntan.
Contoh 3.7.1.1
Menghitung Nilai Beta
xxi
Nilai beta dari saham perusahaan A, yang ditunjukan dengan βA, dihitung dengan:
βA = Cov (A, M)
Var (M)
dimana Cov (A,M) adalah kovarians dari pengembalian investasi atas saham A
dengan pengembalian investasi dari portofolio pasar M. dengan demikian?
Mengukur seberapa kuat pengembalian investasi saham A bervariasi seiring
dengan variasi pada pasar. Sebagai contoh, suatu perusahaan dengan nilai beta
yang tinggi akan mengalami fluktuasi tingkat pengembalian yang tinggi seiring
dengan perubahan kondisi pasar. Saham maskapai dan pabrik pesawat terbang
adalah contohnya, karena industri ini sangat sensitif pada kondisi ekonomi. Saham
utilitas perusahaan listrik dan makanan cepat saji akan memiliki nilai beta yang
rendah, karena pengembalian investasi dari perusahaan seperti ini kurang rentan
terhadap keadaan ekonomi.
Probabilitas ini dapat diestimasi dengan menelaah data masa lalu dari
pengembalian saham A dalam hubungannya dengan pengembalian atas saham M.
Cov (A, M) dihitung dalam tabel 3.7.1.1 berikut ini:
Return
Joint Probabilities
A M
High High (0.15 - 0.0850) (0.10 - 0.085 x 0.72 = 0.0007
High Low (0.15 - 0.0850) (0.0250 - 0.085 x 0.02 = -0.0001
Low High (-0.10 - 0.0850) (0.10 - 0.085 x 0.08 = -0.0002
Low Low (-0.10 -0.0850) (0.0250 - 0.085 x 0.18 = 0.002
Cov (A, M) = 0.0024
xxii
= 0.72
2.7.2 Varians dan Nilai Portofolio yang Diharapkan
Untuk varians dari return portofolio, kami memiliki rumus standar berikut
untuk varians dari suatu jumlah variable yang diacak:
Var (A+B) = k12 Var (A) + (1-k1)2 Var (B) + 2k1(1-k1) Cov (A, B)
Poin utama disini adalah bahwa varians portofolio tergantung tidak hanya
pada varians komponen sekuritas namun juga jika pengembalian sekuritas
berkorelasi pada kovarians antara sekuritas – sekuritas tersebut (jika return atas
saham A dan B tidak berkolerasi, Cov (A, B) = 0).
xxiii
Dalam konteks investasi, return atas saham A dan B hampir pasti berkorelasi
karena faktor - faktor dari seluruh ekonomi. Pada kenyataannya, kita telah berasumsi
bahwa faktor – faktor seluruh ekonomi adalah satu – satunya sumber korelasi antara
pengembalian sekuritas. Maka, kita dapat menyatakan kovarians antara saham A dan B
dalam hal kovarians keduanya dengan pasar portofolio M.
Var (A+B) = 0.62 Var (A) + 0.42 Var (B) + 2 x 0.6 x 0.4 Var (M) βAβB
= (0.36 x 0.0120) + (0.16 x 0.0088) + (0.48 x 2.6667 x 1.5556)
= 0.0043 + 0.0014 + 0.0017
= 0.0074
yang sesuai dengan perhitungan langsung Tabel 2.4. Karena itu, kita mengetahui
bahwa sekuritas A dan B memberi resiko sistematis sebesar 0.0017 terhadap
varians portofolio 0.0074 atau sekitar 23%.
Kontribusi 23% sepertinya bukan jumlah yang besar, namun angka ini
diperoleh dari hanya ada dua sekuritas dalam portofolio. Untuk sedikit
menyederhanakan, kita akan berasumsi bahwa jumlah yang sama diinvestasikan
untuk masing – masing sekuritas, sehingga proporsi untuk setiap sekuritas dalam
P adalah 1/n dari jumlah total yang diinvestasikan. Maka rumusnya:
xxiv
= α12 + α22 + … + αn2 + Var(M) + β1β2 + β1β2 + … + βn-1 βn
Hal ini berarti bahwa, bahkan untuk portofolio yang mengandung jumlah
sekuritas yang sedikit, sebagian besar resikonya adalah resiko sistematik, dari
sebutan kovarians tadi. Sebagai contoh, jika n/10 maka koefisien dari istilah
varians hanya sebesar 1/100, sehingga varians dari 10 sekuritas hanya memberi
kontribusi 10% terhadap varians rata – rata bagi varians portofolio. Namun
meskipun koefisien istilah resiko sistematis hanya sebanyak 2/100 seluruhnya ada
45 istilah, sehingga kovarians member kontribusi penuh sebesar 90% dari nilai
kovarians rata – rata terhadap varians portofolio. Dengan kata lain, sebagaian
besar keuntungan diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan beberapa sekuritas
dalam portofolio tersebut. hal ini menguntungkan, karena biaya – biaya broker
dan transaksi lainnya akan mencegah sebagian besar investor membeli portofolio
pasar. Dari sudut pandang akuntansi hal ini berate bahwa bagi sebagian besar
investor, informasi yang berguna adalah yang membantu mereka menilai nilai beta
yang diharapkan dari suatu sekuritas.
2.7.4 Ringkasan
Informasi mengenai return yang diharapkan dari sekuritas dan nilai beta
akan berguna bagi investor seperti ini. Informasi tersebut memungkinkan mereka
mengestimasi return yang diharapkan dan resiko dari beragam portofolio yang
tengah mereka pertimbangkan. Mereka kemudian dapat memilih portofolio yang
bagi mereka memberikan pertimbangan mengenai resiko kembalian tertinggi,
yang terbebani oleh tingkat biaya transaksi yang bersedia mereka tanggung.
xxv
2.8 Reaksi Badan Profesional Akuntansi terhadap Pendekatan
Kegunaan Keputusan
2.8.1 Ringkasan
xxvi
No 1 teori ini berorientasi kepada teori pembuatan keputusan bagi investor yang
telah banyak dipelajari dalam system ekonomi dan keuangan.
3.9 Kesimpulan
xxvii
konseptual keduanya yang menunjukan pengakuan yang jelas atas peranan
laporan keuangan dalam member informasi yang relevan dan reliabel bagi
investor.
3.10 Saran
Kadang kala dalam kondisi yang simalakama seperti ini akuntan dapat
menggunakan beberapa teori dalam ekonomi dan keuangan untuk membantu
seperti teori keputusan pribadi dan teori investasi. Teori keputusan pribadi dapat
digunakan untuk mulai memahami bagaimana individu atau personal membuat
keputusan yang rasional dalam kondisi ketidakpastian. Sementara itu dengan teori
investasi membantu akuntan untuk memahami resiko bawaan dalam investasi
portofolio.
xxviii
DAFTAR PUSTAKA
xxix
GLOSARIUM
Basis Dasar
xxx
berbagai hal seperti : isi berita, majalah, koran, pidato dan lain
sebagainya.
Korelasi Nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier antara
dua peubah acak.
Optimal Suatu proses untuk mendapatkan hasil yang sempurna atau ideal
xxxi
Prospek Kemungkinan dan harapan. Secara sederhana, definisi ini berarti
jika prospek adalah hal-hal yang mungkin terjadi dalam suatu hal
sehingga berpotensi menimbulkan dampak tertentu.
Spesifik Khusus.
Teoritis Pikiran atau pola pikir yang mendasarkan semuanya dari teori-teori
yang ada sebagai landasan tindakannya.
Versifikasi Teori filsafat positif logis dalam memilih yang menyatakan bahwa
pengalaman adalah satu-satunya sumber dasar pengetahuan dan
dalam analisis logis dapat dilakukan dengan bantuan.
INDEX
A
Alternatif, 5, 7
xxxii
Basis, 4
E
Eksplisit, 14
Estimasi, 5
I
Implikasi, 1
Intuisi, 9
K
Klarifikasi, 7
Koefisien. 11, 24
Konsep, 8
Kontribusi, 8
Korelasi, 23
Kovarians, 21, 28
O
Optimal, 9, 12, 19
P
Potensi, 8
Probabilitas, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 16, 17, 18, 21
Prospek, 6
R
Rasional, 12
Reliabilitas,, 10
xxxiii
S
Sensitive, 17
Spesifik, 14
T
Teoritis, 12
U
Utilitas, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 15, 17, 19
V
Varians, 14, 15, 22, 23, 24
Verivikasi, 20
xxxiv