Anda di halaman 1dari 7

Cara Membuat Dan Mendefinisikan Layer Standar

1. Buat drawing baru, tetapi tidak perlu menggambar objek apapun. Caranya klik menu File >
New
2. Buka Layer Properties Manager. Bisa dengan cara ketikkan perintah layer pada command
prompt.
3. Buat layer baru dan sesuaikan dengan standar yang anda gunakan, baik nama layer,
warna, jenis garis, dan yang lainnya.
4. Buat layer standard sebanyak dan selengkap yang anda butuhkan.
5. Simpan file gambar tanpa objek ini.

Membuat dan mendefinsikan layer standar ini cukup satu kali saja. Nantinya file ini bisa
digunakan berulang kali untuk merubah gambar-gambar lain yang belum standar.

Kalau mau merubah atau menambah layer standarnya, tinggal buka lagi saja file ini, kemudian
tinggal edit layernya di Layer Properties Manager. Setelah itu jangan lupa disimpan.

Sebagai contoh, akan kita gunakan file yang sudah dibuat ditahap ini untuk merubah sebuah
gambar yang layernya belum standar. Untuk caranya, silahkan simak dibawah ini.

Cara Merubah Layer AutoCAD Menjadi Standar

1. Buka gambar AutoCAD yang layer-layernya belum standar. Atau buka gambar yang akan
distandar kan layernya.

2. Pada command prompt ketikkan perintah LAYTRANS atau bisa juga klik menu Tools >
CAD Standards > Layer Translator

3. Pada kotak dialog Layer Translator yang sudah muncul, lakukan pengaturan sebagai
berikut:

Pada bagian Translate To, klik Load

Cari dan buka gambar AutoCAD yang mengandung layer-layer standard yang sudah kita buat
pada tahap sebelumnya.

Pada bagian Translate From, klik nama layer (Misalnya Jalan). Kemudian pada bagian
Translate To, klik nama layer standar yang seharusnya untuk Jalan (Misalnya 040100).
Kemudian klik tombol Map

Lakukan hal yang sama pada semua layer yang akan distandarkan, sampai tidak ada lagi
nama layer di bagian Translate From. Agar lebih jelas lihat gambar dibawah ini.
Setelah semua layer dipasangkan dengan layer standardnya, kemudian klik Translate

4. Apabila muncul kotak dialog, pilih saja Translate Only

5. Apabila langkahnya betul, maka layer pada gambar akan otomatis berubah semuanya. Baik
nama layer, warna, jenis garis, dan yang lainnya sesuai dengan layer standar yang sudah
kita tentukan sebelumnya

Manajemen Gambar CAD dengan LAYERS II


Bekerja dengan banyak gambar di autocad tentunya akan sangat merepotkan jika dalam
penggambarannya tidak diiringi dengan "manajemen gambar" yang baik. maksud manajemen
gambar dalam konteks ini adalah mengatur segala sesuatu (tools dan menu yang disediakan
autocad) yang berguna untuk memudahkan penggambaran. Ada banyak cara dalam
memanajemen gambar dalam AutoCAD, dan salah satunya cara dalam memanajemen gambar
tersebut adalah dengan menggunakan “Manajemen Layer” .

Sebelum membahas tentang manajemen layer pada AutoCAD, ada baiknya perlu saya ulaskan
sedikit mengenai layer itu sendiri. layer secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu
cara untuk mengelompokan objek secara bersama-sama. Layer sendiri dapat diibaratkan
sebagai suatu kertas yang tembus pandang, tiap-tiap kertas (layer) tersebut mempunyai
karakteristik masing-masing. nah…taruhlah sekarang anda mempunyai 5 buah kertas (layer),
dan katakanlah anda ingin menggambar sebuah rumah pada kertas-kertas (layer) tersebut.
Pada kertas pertama anda buat gambar atapnya, kemudian pada kertas kedua anda gambar
dinding-dindingnya, pada kertas tiga anda buat gambar jendela dan pintunya, selanjutnya pada
kertas keempat dan kelima masing-masing anda gambar teras dan taman-tamannya. Nah…jika
kemudian kertas-kertas tembus pandang ini ditumpuk menjadi satu, maka akan menjadi satu
kesatuan gambar yang disebut dengan gambar rumah. Sekarang timbul pertanyaan “ Lho
kenapa harus pakai lima kertas gambar, kan pakai satu kertas gambar aja sudah cukup toh???”,

Jawabannya :

Disinilah letak penting layer, dia telah mengelompokan tiap objek pada kertas (layer) terdefinisi.
Memang benar satu kertas saja sudah cukup untuk menggambar, tapi jika suatu ketika anda
membutuhkan atau mau mengedit objek tertentu seperti gambar atap misalnya, maka ruang
gambar anda akan terbatasi oleh objek seperti dinding, jendela, teras, dll yang seharusnya
dapat anda matikan (off) atau dikunci (lock) jika anda menggunakan banyak kertas (layer). Jadi
apabila kertas (layer) tertentu tidak ingin anda perlihatkan pada layar tampilan, maka setiap saat
anda bisa membuat kertas (layer) tersebut menjadi lock (kunci), off (mati), atau freeze
(bekukan/dimatikan). Inilah pentingnya penggunaan layer dan lebih-lebih lagi jika anda bekerja
dengan banyak gambar (kompleks), maka pengunaan layer akan sangat berguna sekali.

Beberapa Manfaat dari Layer

1. Dengan semakin kompleksnya suatu gambar, maka layer yang berbeda dapat dihidup,
dimatikan atau dikunci, sehingga penggambaran akan menjadi lebih mudah
2. Elemen objek yang berlainan jenis dapat dibedakan dengan warna yang berlainan pula,
sehingga pembedaan antar elemen objek satu dengan objek yang lainnya dapat dilihat
dengan jelas
3. Meningkatkan produktivitas gambar
4. Dengan memanfaatkan layer, pada waktu akan mencetak gambar, dapat dipilih gambar
tertentu yang dikehendaki saja.

Cukup mudah dipahami kan…..!, baik sekarang kita akan melanjutkan ke inti bahasan kita
yaitu memanajemen gambar CAD dengan layer II. Kenapa disebut sebagai layer II, karena
layer ini terletak pada customize-menu layer II pada menu tools di AutoCAD.

Manajemen Gambar CAD dengan LAYERS II


Gambar diatas adalah tools dari Group Layers II, jika pada layar tampilan AutoCAD anda tidak
ada, maka bisa dikeluarkan dengan cara klik kanan pada area kosong menu toolbar, kemudian
pilih Layers II (lihat bagian yang saya lingkari pakai warna merah) pada gambar dibawah ini

Klik Layers II, hingga muncul menu tools seperti ini :

Ada 10 tool pada menu tool layers II, dari kiri ke kanan adalah sebagai berikut :

1. Layer Match
2. Layer Change (Change to current layer)
3. Layer Isolate
4. Layer Unisolate
5. Layer Copy Object (Copy object to new layer)
6. Layer Walk
7. Layer Freeze
8. Layer OFF
9. Layer Lock
10. Layer Unlock

Adapun fungsi masing-masing tool, adalah sebagai berikut :


1. Layer match, berfungsi untuk mengganti layer dari objek yang terseleksi ke layer yang
dikehendaki.

menu command : laymch

Caranya : klik tool ini ( atau anda bisa ketik pada keyboard ‘laymch’ kemudian enter ) -
klik kiri objek yang akan diganti layernya – tekan enter – tekan ‘n’ pada keyboard – tekan enter
– kemudian muncul kotak dialog ‘change to layer’ seperti gambar disamping, pilih layer yang
anda kehendaki – klik OK. Maka secara otomatis layer dari objek tersebut telah berganti menjadi
layer lain yang telah anda pilih.

2. Layer Change (Change to current layer), berfungsi untuk merubah layer dari objek yang
terseleksi ke layer sekarang yang sedang aktif

menu command : laycur

Caranya : klik tool ini ( atau anda bisa ketik pada keyboard ‘laycur’ kemudian enter ) – klik kiri
objek objek yang anda kehendaki – tekan enter, maka secara otomatis layer objek tersebut
akan berganti menjadi layer sekarang yang sedang aktif.

3. Layer Isolate, berfungsi untuk memisahkan layer dari object yang terseleksi terhadap layer
object lain dengan cara me-locking (mengunci) objek yang tidak terseleksi tersebut. (nb : tool
ini favorit saya kalau saya sedang mengerjakan gambar 3D he..he..he).

menu command : layiso

Caranya : klik tool ini ( atau anda bisa ketik pada keyboard ‘layiso’ kemudian enter ) – klik kiri
objek yang anda maksudkan – tekan enter 2x, maka secara otomatis semua objek lain selain
dari objek yang anda klik tadi, akan redup warnanya dan layernya terkunci otomatis, sehingga
anda akan lebih mudah jika anda akan mengedit objek yang anda klik tadi. ( info lengkap
mengenai tool ini, lihat ulasan saya disini )

4. Layer unisolate, berfungsi untuk mengembalikan semua layer yang terkunci, akibat
penggunaan layer isolate

menu command : layuniso

Caranya : setelah penggunaan layer isolate, maka klik tool ini (atau anda bisa ketik pada
keyboard ‘layuniso’ kemudian enter ), maka secara otomatis semua layer yang terkunci akan
normal kembali.
5. Layer Copy Object (Copy object to new layer), berfungsi untuk mengkopi satu objek atau
lebih ke layer lain.

menu command : copytolayer

Caranya : klik tool ini ( atau anda bisa ketik pada keyboard ‘copytolayer’ kemudian enter
) - klik kiri objek yang akan dicopy – tekan enter – tekan ‘n’ pada keyboard – tekan enter –
kemudian muncul kotak dialog ‘copy to layer’ seperti gambar disamping, pilih layer yang anda
kehendaki – klik OK – klik kiri basepoint dari objek tersebut – Copy ketempat yang anda
inginkan. Maka secara otomatis layer objek baru hasil dari copy objek tadi telah berganti
layernya, ke layer baru yang telah anda kehendaki.

6. Layer Walk, berfungsi untuk memeriksa objek berada pada layer yang mana

menu command : laywalk

Caranya : klik tool ini ( atau anda bisa ketik pada keyboard ‘laywalk’ kemudian enter ),
kemudian akan muncul kotak dialog layer walk, dari sini anda bisa mengecek/menginvestigasi
objek anda berada pada layer yang mana, silahkan dengan mengklik layer tersebut satupersatu,
dan anda bisa melihat efek yang terjadi pada layar gambar anda, setiap anda memilih(mengklik)
layer pada kotak dialog tersebut satu persatu.

7. Layer Freeze, berfungsi untuk menonaktifkan layer dari objek yang terseleksi atau yang anda
kehendaki, dengan cara mem frozen (mematikan) layer tersebut.

menu command : layfrz

Caranya : klik tool ini ( atau anda bisa ketik pada keyboard ‘layfrz’ kemudian enter ), klik
kiri objek yang akan anda frozen – kemudian enter, maka secara otomatis objek tersebut akan
dihidden (disembunyikan), dan tidak itu saja semua objek lain yang memiliki layer yang sama
seperti layer dari objek yang anda freeze ini juga otomatis akan dihidden juga.

8. Layer OFF, berfungsi untuk mematikan layer dari objek yang terseleksi atau yang anda
kehendaki.

menu command : layoff

Caranya : klik tool ini ( atau anda bisa ketik pada keyboard ‘layoff’ kemudian enter ), klik
kiri objek yang akan anda matikan (off) – kemudian enter, maka secara otomatis objek tersebut
akan dimatikan (karena layernya di off kan), dan tidak itu saja semua objek lain yang memiliki
layer yang sama seperti layer dari objek yang anda matikan ini juga otomatis akan dimatikan
juga.
9. Layer Lock, berfungsi untuk mengunci layer dari layer objek yang terseleksi atau yang anda
kehendaki

menu command : laylck

Caranya : klik tool ini ( atau anda bisa ketik pada keyboard ‘laylck’ kemudian enter ), klik
kiri objek yang akan anda kunci (lock) – kemudian enter, maka secara otomatis objek tersebut
akan dikunci (karena layernya terlocking), dan tidak itu saja semua objek lain yang memiliki
layer yang sama seperti layer dari objek yang anda kunci ini juga otomatis akan dikunci juga.

10. Layer Unlock, berfungsi untuk membuka objek yang terkunci layernya, akibat
penggunaan layerlock, atau layiso, ( khusus untuk layer yang terkunci akibat
penggunaan layiso, karena layer yang dimatikan adalah semua layer yang tidak terpilih, maka
untuk membukanya harus diklik satu persatu, maksudnya begini katakanlah objeknya ada
empat dengan masing2 layer yang berbeda, semisal layer 1,2,3 dan 4. Jika anda akan me-
layiso objek1(layer1) maka otomatis objek 2,3, dan 4 pasti akan terkunci karena layer 2,3, dan
4 nya dikunci. Kalau anda memakai layer unisolate, maka dengan sekali klik layer 2,3, dan 4
akan terbuka, tetapi apabila anda menggunakan layer lock, maka untuk membuka layer dari
objek yang terkunci tadi anda harus mengklik satu persatu object 2,3, dan 4 ). Cukup mudah
dipahami kan…! he..he..he

menu command : layulk

Caranya : klik tool ini ( atau anda bisa ketik pada keyboard ‘layulk’ kemudian enter ), klik
kiri objek yang akan anda un-locking layernya

Anda mungkin juga menyukai